Vous êtes sur la page 1sur 62

BAB I PENDAHULUAN A.

LATAR BELAKANG Perkemihan adalah system dimana terjadinya proses penyaringan darah sehingga darah bebas dari zat-zat yang tidak dipergunakan oleh tubuh dan memyerap zat-zat yang masih dipergunakan oleh tubuh. Zat-zat yang tidak dipergunakan lagi oleh tubuh larut dalam air dan dikeluarkan berupa urine.

B. TUJUAN Tujuan Umum Tujuan umum penulis dalam menyusun makalah ini adalah untuk mendukung kegiatan belajar-mengajar jurusan keperawatan khususnya pada mata kuliah Keperawatan Sistem urinaria tentang asuhan keperawatan pada inkontinensia urine Tujuan Khusus Tujuan khusus penulis dalam menyusun makalah ini agar mahasiswa mempunyai pengetahuan dasar dalam system urinaria dan asuhan keperawatan inkontinensia urine. . RU!USAN !ASALAH Bagaimana anatomi fisiologi system urinaria? Jelaskan asuhan keperawatan dari diagnose medis yang telah di tentukan berdasarkan kasus yang di silabus Bagaimana asuhan keperawatannya berdasarkan teori? Bagaimana tinjauannya berdasarkan kasus di silabus? Bagaimana ara melakukan kegel e!er ise?

Bagaimana sistem rujukan di pelanyanan kesehatan?

BAB II TINJAUAN TE"RI

A. ANAT"!I #ISI"L"GI SISTE! URINARIA "istem urinaria adalah suatu system tempat terjadinya proses penyaringan darah sehingga darah bebas dari zat-zat yang tidak dipergunakan oleh tubuh dan menyerap zat-zat yang masih dipergunakan oleh tubuh. Zat-zat yang tidak dipergunakan oleh tubuh larut dalam air dan dikeluarkan berupa urine #air kemih$. a. GINJAL %injal suatu kelenjar yang terletak di bagian belakang ka&um abdominalis di belakang peritonium pada kedua sisi &ertebra lumbalis '''( melekat langsung pada dinding belakang abdomen. Bentuk ginjal seperti biji ka angm jumlahnya ada dua buah kiri dan kanan( ginjal kiri lebih besar dari ginjal kanan dan pada umumnya ginjal laki-laki lebih panjang dari ginjal wanita. #un$si $inja% &
2

)emegang peranan pentung dalam pengeluaran zat-zat toksik atau ra un. )empertahankan suasana keseimbangan airan. )empertahankan keseimbangan kadar asam dan basa dari airan tubuh. )empertahankan keseimbangan garam-garam dan zat-zat lain dalam tubuh. )engeluarkan sisa-sisa metabolism hasil akhir dari amoniak. protein ureum( kreatinin( dan

Uji 'un$si $inja% ter(iri (ari & *ji protein #albumin$. Bila ada kerusakan pada glomerolus atau tubulus( maka protein dapat bo or masuk ke dalam urine. *ji konsentrasi ureum darah. Bila ginjal tidak ukup mengeluarkan ureum maka ureum darah naik di atas kadar normal +,--, mg.. *ji konsentrasi. Pada uji ini dilarang makan atau minum selama /+ jam untuk melihat sampai berapa tinggi berat jenisnya naik.

1. Struktur Ginjal

"etiap terbungkus oleh

ginjal selaput

tipis yang disebut kapsula renalis yang terdiri dari jaringan ungu terdapat lapisan fibrus lapisan sebelah berwarna luar korteks dalam
3

tua.

0apisan

#substansia kortekalis$( dan

bagian medulla #substansia medularis$ berbentuk keru ut yang disebut renal pyramid. Pun ak keru ut tadi menghadap kaliks yang terdiri dari lubang-lubang ke il disebut papilla renalis. )asing-masing pyramid saling dilapisi oleh kolumna renalis( jumlah renalis /1-/2 buah. %aris-garis yang terlihat pada pyramid di sebut tubulus nefron yang merupakan bagian terke il dari ginjal yang terdiri dari glomerolus( tubulus proksimal #tubulus kontorti satu$( ansa 3enie( tubulus distal #tubuli kontorti dua$ dan tubulus urinarius #papilla &ateri$. Pada setiap ginjal diperkirakan ada /.,,,.,,, nefron( selama +- jam dapat menyaring darah /4, liter. 5rteri renalis membawa darah murni dari aorta ke ginjal( lubang-lubang yang terdapat pada pyramid renal masing-masing membentuk simpul dan kapiler satu badan malfigi yang disebut glomerolus. Pembutuh aferen yang ber abang mebentuk kapiler menjadi &ena renalis yang membawa darah drai ginjal ke &ena ka&a inferior. 2. Fisiologi Ginjal %injal berfungsi 6 )engatur &olume air # airan$ dalam tubuh. 7elebihan air dalam tubuh akan diekskresikan oleh ginjal sebagai urine #kemih$ yang en er dalam jumlah besar( kekurangan air #kelebihan keringat$ menyebabkan urine yang diekskresikan berkurang dan konsentrasinya lebih pekat sehingga susunan dan &olume dipertahankan relati&e normal. )engatur keseimbangan osmoti dan mempertahankan keseimbangan ion yang optimal dalam plasma #keseimbangan elektrolit$. Bila terjadi pemasukan8pengeluaran yang abnormal ion-ion akibat pemasukan garam yang berlebihan8penyakit perdarahan #diare( muntah$ ginjal akan meningkatkan ekskresi ion-ion yang penting #mis na( 7( 9l( 9a dan fosfat$. )engatur keseimbangan asam basa airan tubuh bergantung pada apa yang dimakan( ampuran makanan menghasilkan urine yang bersifat agak asam( p3 kurang dari 2 ini
4

airan tubuuh dapat

disebabkan hasil akhir metabolism protein. 5pabila banyak makan sayur-sayuran( urine akan bersifat basa. p3 urine ber&ariasi antara -(:-:(+. %injal menyekresi urine sesuai dengan perubahan p3 darah. ;kskresi sisa hasil metabolism #ureum( asam urat( kreatinin$ zat-zat toksik( obat-obatan( hasil metabolism hemoglobin dan bahan kimia asing #peptisida$. <ungsi hormonal dan metabolism. %injal menyekresi hormone rennin yang mempunyai perananpenting mengatur tekanan darah #system rennin angiotensin aldesteron$ membentuk eritropoiesis mempunyai peranan penting untuk memproses pembentukan sel darah merah #eritropoiesis$. =i samping itu ginjal juga membentuk hormone dihidroksi kolekalsiferol #&itamin = aktif$ yang diperlukan untuk absorbsi ion kalsium di usus. Filtrasi Glomerolus

7apiler glomerolus se ara relati&e bersifat impermeable terhadap protei plasma yang lebih besar dan permeable terhadap air dan larutan yang lebih ke il seperti elektrolit( asam amino( glikosa dan sisa nitrogen. %lomerolus mengalami kenaikan tekanan darah >, mm3g. 7enaikan ini terjadi karena arteriola aferen yang mengarah ke glomerolus mempunyai diametr yang lebih besar dan memberikan sedikit tahanan dari kapiler yang lain. =arah di dorong ke dalam ruangan yang lebih ke il( sehingga darah mendorong air dan partikel ke il yang terlarut dalam plasma mask ke dalam kapsula bowman. Tekanan darah terhadap dinding pembuluh ini disebut tekanan hidrostatik #T3$. %erakan masuknya ke dalam kapsula bowman disebut sebagai filtrasi glomerolus. Tiga fa tor dalam proses filtrasi dalam kapsula Bowman menggambarkan integrasi ketiga fa tor tersebut yaitu 6 a. Tekanan osmoti #T?$
5

Tekanan yang dikeluarkan oleh air #sebagai pelarut$ pada membrane semipermiabel sebagai usaha untuk menembus membrane semipermiabel ke dalam area yang mengandung lebih banyak molekul yang dapat melewati membrane semipermiabel. Pori-pori dalam kapiler glomerolus mebuat membrane semipermiabel memungkinkan untuk melewati yang lebih ke il dan air tetapi men egah molekul yang lebih besar misalnya protein dan plasma.

b. Tekanan hidrostatik #T3$ "ekitar /1 mm3g dihasilkan oleh adanya filtrasi dalam kapsula dan berlawanan dengan tekanan hidrostatik darah. <iltrasi juga mengeluarkan tekanan osmoti /-@ mm3g yang berlawanan dengan osmoti darah darah. . Perbedaan tekanan osmoti plasma dengan airan dalam kapsula bowman men erminkan perbedaan konsentrasi protein( perbedaan ini menimbulkan pori-pori kapiler men egah protein plasma untuk difiltrasi. Tekanan hidrostatik plasma dan tekanan osmoti filtrate kapsula Boowman

bekerja sama untuk meningkatkan gerakan air dan molekul permeable( molekul permeable ke il dari plasma masuk ke dalam kapsula Bowman. Tekanan hidrostatik dan tekanan osmoti filtrate dalam kapsula Bowman bersama-sama memper epat gerakan air dan molekul permeable dari kapsula Bowman masuk ke kapiler jumlah tekanan #>,-@$#@+-/1$ A 4, mm3g akan mempermudah pemindahan filtrat dari aliran darah ke dalam kapsula Bowman. 0aju ini dinamakan lajufiltrasi glomerolus #0<9$. Pada orang sehat jumlah pertukaran filtrasi per menit /+1 ml( fa tor klinis yang memengaruhi 0<% adalah T3 dan T? filtrate( hipoproteinemia terjadi pada kelaparan akan menurunkan T? dan meningkatkan 0<%. Pada ansa 3enie filtrate urine menjadi lebih tinggi konsentrasinya bagian parasenden berdinding tipis ukup permeable bersama denagn airan interstisial yang berkonsentrasi tinggi menyebabkan air berosmosis dari filtrate ke dalam airan interstisial membuat filtrat ukup pekat sampai waktunya filtrat men apai ansa pars asenden.
6

Pars asenden berdinding tebal se ara relati&e impermeable terhadap air( pars ini mengandung ion karier se ara aktif mentranspor natrium keluar dari filtrate( pengeluaran elektrolit tanpa air membuat filtrate lebih en er dari sebelumnya. Pada tubulus distal natrium kembali direabsorbsi melalui transpor aktif hydrogen( kalium( dan asam urat dapat ditambahkan ke dalam urine melalui sekresi tubular. =uktus koligentes #tubulus kolingentes$ menerima isi dari banyak tubulus distal dan tidak resorbsi atau sekresi elektrolit pada orang yang hidrasinya baik reabsorbsi air juga tidak ada. Proses pembentukan urin %lomerolus berfungsi sebagai ultrafiltrasi pada simpai Bowman( berfungsi untuk menampung hasil filtrasi dari glomerolus. Pada tubulus ginjal akan terjadi penyerapan kembali zat-zat yang sudah disaring pada glomerolus( sisa airan akan diteruskan ke piala ginjal terus berlanjut ke ureter. *rine berasal dari darah yang dibawa arteri renalis masuk ke dalam ginjal( darah ini terdiri dari bagian yang padat yaitu sel darah dan bagian plasma darah. 5da tiga tahap pembentukan urine 6 a. Pr)ses 'i%trasi Terjadi terjadi di

glomerolus( proses ini karena permukaan aferen lebih besar dari permukaan eferen maka terjadi darah. sebagian penyerapan "edangkan yang tersaring adalah bagian

airan darah ke uali protein. 9airan yang tersaring

ditampung oleh simpai Bowman yang terjadi dari glukosa( air( natrium( klorida( sulfat( bikarbonat dll( yang diteruskan ke tubulus ginjal. *. Pr)ses rea*s)psi
7

Pada proses ini terjadi penyerapan kembali sebagian besar glukosa( natrium( klorida( fosfat( dan ion bikarbonat. Prosesnya terjadi se ara pasif yang dikenal dengan obligator reabsorpsi terjadi pada tubulus atas. "edangkan pada tubulus ginjal bagian bawah terjadi kembali penyerapan natrium dan ion bikarbonat. Bila diperlukan akan diserap kembali ke dalam tubulus bagian bawah. Penyerapannya terjadi se ara aktif dikenal dengan reabsorpsi fakultatif dan sisanya dialirkan pada papilla renalis. +. Pr)ses se,resi "isanya penyerapan urine kembali yang terjadi pada tubulus dan diteruskan ke piala ginjal selanjutnya diteruskan ke ureter masuk ke &esika urinaria. Peredaran Darah %injal mendapat darah dari aorta abdominalis yang mempunyai per abangan arteri renalis. 5rteri ini berpasangan kiri dan kanan. 5rteri renalis ber abang menjadi arteria interlobaris kemudian menjadi arteri arkuata. 5rteria interlobularis yang berada di tepi ginjal ber abang menjadi kapiler membentuk gumpalan-gumpalan yang disebut glomerolus.glomerolus ini dikelilingi oleh alat yang disebut simpai Bowman. =i sini terjadi penyaringan pertama dan kapiler darah yang meninggalkan simapi Bowman kemudian menjadi &ena renalis masuk ke &ena ka&a inferior. Persarafan Ginjal %injal mendapat persarafan dari fleksus renalis #&asomotor$. "araf ini berfungsi untuk mengatur jumlah darah yang masuk ke dalam ginjal( saraf ini berjalan bersama dengan pembuluh darah yang masuk ginjal. =i atas ginjal terdapat kelenjar suprarenalis( kelenjar ini merupakan sebuah kelenjar buntu yang menghasilkan dua ma am hormone yaitu hormone adrenalin dan hormon kortison. 5drenalin dihasilkan oleh medulla. Reabsopsi dan Sekresi ubulus "ewaktu filtrat glomerolus mamasuki tubulus ginjal( filtrate ini mengalir melalui bagian-bagian tubulus. "ebelum diekskresikan sebagai urine beberapa zat diabsorpskembali se ara selektif dari tubulus dan kembali ke dalam darah( sedangkan
8

yang lain diekskresikan dari darah ke dalam lumen tubulus. Pada akhirnya urine terbentuk dan semua zat dalam urine akan menggambarkan penjumlahan dari tiga proses dasar ginjal #filtrasi glomerolus( reabsorpsi tubulus dab sekresi tubulus$. a. Rea*s)psi Tu*u%us %injal menangani beberapa zat yang difiltrasi se ara bebas dalam ginjal dan diabsorpsi dengan ke epatan yang berbeda. 7e epatan masing-masing zat yang difiltrasi dapat dihitung sebagai berikut. <iltrasi B ke epatan filtrasi glomerolus ! ke epatan plasma. Perhitungan ini menganggap bahwa zat-zat difiltrasi se ara bebas dan tidak terikat pada protein plasma. 7ebanyakan zat proses filtrasi glomerolus dan reabsorpsi tubulus se ara kuantitatif relati&e sangat besar terhadap sekresi urine. "edikit saja perubahan pada filtrasi glomerolus atau reabsorpsi tubulus se ara potensial dapat menyebabkan perubahan yang relati&e besar. Bebrapa produk buangan seperti ureum dan kreatinin sulit diabsorpsi dari tubulus dan diekskresi dalam jumlah yang relati&e besar. )ekanisme pasif. Zat yang akan diabsorpsi harus ditranspor melintas membrane epitel tubulus ke dalam airan interstisial ginjal( melalui kapiler peritubulus kembali ke dalam darah. Ceabsorpsi melalui epitel tubulus ke dalam darah( misalnya air dan zat terlarut dapat ditranspor melalui membrane selnya sendiri #jalur transeluler$ atau melalui ruang sambungan antar sel #jalur paraseluler$. "etelah diabsorpsi melalui sel epitel tubulus ke dalam airan interstisial air dan zat terlarut ditranspor melalui dinding kapiler kedalam darah dengan ara ultrafiltrasi yang diperantarai oleh tekanan hidrostatik dan tekanan osmoti koloid. Transport aktif mendorong suatu zat terlarut melawan gradient elektrokimia dan membutuhkan energy yang berasal dari metabolism. Tranpor yang berhubungan langsung dengan suatu sumber energy seperti hidrolisis adenosine trifosfat #5TP$ disebut transport aktif primer. Tranpor yang tidak berhubungan se ara langsung dengan suatu sumber energy seperti yang diakibatkan oleh gradient transport aktif sekunder. ion( disebut

*. Rea*s)rpsi Tu*u%us par),sima% se ara normal sekitar 21. dari muatan natrium dan air yang difiltrasi dan nilai persentase terendah dari klorida akan diabsorpsi oleh tubulus proksimal sebelum filtrate men apai ansa 3enie. Persentase ini dapat meningkat atau menurun dalam berbagai kondisi fisiologis. "el tubulus proksimal mempunyai banyak sekali brush border. Permukaan membrane epitel brush boeder dimuati molekul protein yang mentranspor ion natrium melewati membrane lumen yang bertalian dengan mekanisme transport nutrient organi #asam amino dan glukosa$. Tubulus proksimal merupakan tempat penting untuk sekresi asam dan basa( organi seperti garam-garam empedu( oksalat( urat( dan katekolamin. Cegulasi reabsorpsi tubulus penting untuk mempertahankan suatu keseimbangan yang tepat antara reabsorpsi tubulus dan filtrasi glomerolus. 5danya mekanisme saraf( fa tor hormonal( dan ontrol setempat yang meregulasi reabsorpsi tubulus untuk pengaturan filtrasi glommerolus maka reabsorpsi beberapa zattar larut dapat diatur se ara bebas terpisah dari yang lain terutama melalui mekanisme pengontrolan hormonal. b. *C;T;C Terdiri dari + saluran pipa( masing-masing bersambung dari ginjal ke kandung kemih #&esika urinaria$( panjangnya kurang lebih +1-@, m( dengan penampang kurang lebih ,(1 m. *reter sebagian terletak dalam rongga abdomen dan sebagian terletak dalam rongga pel&is.

0apisan dinding ureter terdiri dari6


10

a. =inding luar jaringan ikat #jaringan fibrosa$ b. 0apisan tengah lapisan otot polos . lapisan sebelah dalam lapisa mukosa

0apisan dinding ureter menimbulkan gerakan-gerakan peristalti tiap 1 menit sekali yang akan mendorong air kemih masuk ke dalam kandung kemih #&esika urinaria$. %erakan peristalti mendorong urine melalui ureter yang diekskresikan oleh ginjal dan disemprotkan dalam bentuk pan aran( melalui osteum uretralis masuk ke dalam kandung kemih. *reter berjalan hampir &ertikal ke bawah sepanjang fasia muskulus psoas dan dilapisi oleh peritoneum. Penyempitan ureter terjadi pada tempat ureter meninggalkan pel&is renalis( pembuluh darah( saraf( dan pembuluh limfe berasal dari pembuluh sekitarnya mempunyai saraf sensorik. Pars abdominalis ureter dalam ka&um abdomen ureter terletak di belakang peritonium sebelah media anterior m. psoas mayor dan ditutupi oleh fasia subserosa. Dasa spermatika8o&arika interna menyilang ureter se ar obliEue( selanjutnya ureter akan men apai ka&um pel&is dan menyilang arteri iliaka ekterna. *reter kanan terletak pada pars desendens duodenum. "ewaktu tururn ke bawah terdapat di kanan bawah dan disilang oleh kolon dekstra dan &osa iliaka iliokolika( dekatt apertum pel&is akan dilewati oleh bagian bawah mesenterium dan bagian akhir ilium. *reter kiri disilang oleh &asa koplika sisintra dekat aperture pel&is superior dan berjalan di belakang kolon sigmoid dan mesenterium. Pars pel&is ureter berjalan pada bagian dinding lateral dari ka&um pel&is sepanjang tepi anterior dari insisura iskhiadika mayor dan tertutup oleh peritoneum. *reter dapat ditemukan di depan arteri hipogastrika bagian dalam ner&us obturatoris arteri &asialia anterior dan arteri hemoroidalis media. Pada bagian bawah insisura

11

iskhiadika mayor( ureter agak miring ke bagian medial untuk men apai sudut lateral dari &esika urinaria. *reter pada pria terdapat di dalam &isura seminalis atas dan disilang oleh duktus deferens dan dikelilingi oleh pleksus &esikalis. "elanjutnya ureter berjalan obloEue sepanjang + m di dalam dinding &esika urinaria pada sudut lateral dari trigonum &esika. "ewaktu menembus &esika urinaria( dinding atas dan dinding bawah ureter akan tertutup dan pada waktu &esika urinaria penuh akan membentuk katup #&al&ula$ dan men egah pengembalian dari &esika urinaria. *reter pada wanita terdapat di belakang fossa o&arika dan berjalan ke bagian medial dan ke depan bagian lateralis ser&iks uteri bagian atas( &agina untuk men apai fundus &esika urinaria. =alam perjalanannya( ureter didampingi oleh arteri uterine sepanjang +(1 m dan selanjutnya arteri ini menyilang ureter dan menuju ke atas di antara lapisan ligamentum. *reter mempunyai + m dari sisi ser&iks uteri. 5da tiga tempat yang penting dari ureter yang mudah terjadi penyumbatan yaitu sambungan ureter pel&is diameter + mm( penyilangan &osa iliaka diameter - mm dan pada saat masuk ke &esika urinaria yang berdiameter /-1 mm. Persarafan !reter Persarafan ureter merupakan abang dari pleksus mesenterikus inferior( fleksus spermatikus( dan pleksus pel&is( sepertiga dari ner&us &agus( rantai eferens dan ner&us &agus rantai eferens dari ner&us torakalis ke-// dan ke-/+( ner&us lumbalis ke-/( dan ner&us &agus mempunyai rantai aferen untuk ureter. +. -esi,a urinaria

Desika kemih$

urinaria dapat

#kandung

mengembang

dan mengempis seperti balon karet( terletak di belakang simfisis pubis di dalam rongga
12

panggul. Bentuk kandung kemih seperti keru ut yang dikelilingi oleh otot yang kuat( berhubungan dengan ligamentum &esika umbili us medius.

Bagian &esika urinaria terdiri dari6 /. <undus yaitu( bagian yang menghadap kea rah belakang dan bawah( bagian ini terpisah dari re tum oleh spatium re to&esikale yang terisi oleh jaringan ikat duktus deferen( &esika seminalis( dan prostat. +. 7orpus( yaitu bagian antara &erteks dan fundus. @. Derteks( bagian yang meman ung ke arah muka dan berhubungan dengan ligamentum &esika umbilikalis. =inding kandung kemih terdiri dari lapisan sebelah luar #peritonium$( tunika muskularis #lapisan otot$( tunika submukosa( dan lapisa mukosa #lapisan bagian dalam$. Pembuluh limfe &esika urinaria mengalirkan airan limfe ke dalam nodi limfatik iliaka interna dan eksterna. "apisan #tot $esika !rinaria 0apisan otot &esika urinaria terdiri dari otot polos yang tersusun dan saling berkaitan dan disebut m. detrusor &esikae. Peredaran darah &esika urinaria berasal dari arteri &esikalis superior dan inferior yang merupakan abang dari arteri iliaka interna. Denanya membentuk pleksus prostatikus yang mengalirkan darah ke &ena iliaka interna. Persarafan $esika !rinaria Persarafan &esika urinaria berasal dari pleksus hipogastrika inferior. "erabut ganglion simpatikus berasal dari ganglion lumbalis ke-/ dan ke-+ yang berjalan turun ke &esika urinaria melalui pleksus hipogastrikus. "erabut preganglion parasimpatis yang
13

keluar dari ner&us spenikus pel&is yang berasal dari ner&us sakralis +( @ dan - berjalan melalui hipogantrikus inferior men apai dinding &esika urinaria. "ebagian besar serabut aferen sensoris yang keluar dari &esika urinaria menuju system susunan saraf pusat melalui ner&us splanikus pel&ikus berjalan bersama saraf simpatis melalui pleksus hipogastrikus masuk ke dalam segmen lumbal ke-/ dan ke-+ medula spinalis. d. *retra !retra Pria Pada laki-laki ureta berjalan berkelokkelok melalui tengah-tengah prostat kemudian menembus lapisan fibrosa yang menembus tulang pubis ke bagian penis panjangnya kurang lebih +, m. *retra pada laki-laki terdiri dari6 /. *retra prostatia +. *retra membranosa @. *retra ka&ernosa 0apisan uretra laki-laki terdiri dari lapisan mukosa #lapisan paling dalam$( dan lapisan submukosa. *retra pria mulai dari orifisium uretra interna di dalam &esika urinaria sampai orifisium uretra ekterna. Pada penis panjangnya /4(1-+, m yang terdiri dari bagianbagian berikut 6 a. Uretra pr)stati,a *retra prostatika merupakan saluran terlebar( panjangnya @ m( berjalan hamper &ertikulum melalui glandula prostat( mulai dari basis sampai ke apeks dan lebih dekat ke permukaan anterior. Bentuk salurannya seperti kumparan yang bagian
14

tengahnya lebih luas dan makin ke bawah makin dangkal kemudian bergabung dengan pars membrane. Potongan trans&ersal saluran ini menghadap ke depan. Pada dinding posterior terdapat 7rista uretralis yang berbentuk kulit yang dibentuk oleh penonjolan membrane mukosa dan jaringan di bawahnya dengan panjang /1-/4 m dan tinggi @ m. pada kiri dan kanan 7rista uretralis terdapat sinus prostatikus yang ditembus oleh orifisium duktus prostatikus dari lobus lateralis glandula prostate dan duktus dari lobus medial glandula prostate bermuara di belakang 7rista uretralis. Bagian depan dari 7rista uretralis terdapat tonjolan yang disebut kolikus seminalis. Pada orifisium utrikulus( prostatikus berbentuk kantong sepanjang 2 m yang berjalan ke atas dan ke belakang di dalam substansia prostate di belakang lobus medial. =indingnya terdiri dari jaringan ikat( lapisan muskularis dan membrane mukosa. Beberapa glandula ke il terbuka ke permukaan dalam. *. Uretra pars mem*ranasea *retra pars membranasea ini merupakan saluran yang paling pendek dan paling dangkal( berjalan mengarah ke bawah dank e depan di antara apeks glandula prostate dan bulbus uretra. Pars membranasea menembus diafragma urogenitalis( panjngnya kira-kira +(1 m( di bawah belakang simfisis pubis diliputi oleh jaringan sfingter uretra membranasea( di depan saluran ini terdapat &ena dorsalis penis yang men apai pel&is diantara ligamentum trans&ersal pel&is dan ligamentum eEuarta pubis. +. Uretra pars ,a.ern)sus *retra pars ka&ernosus merupakan saluran terpanjang dari uretra dan terdapat di dalam korpus ka&ernosus uretra( panjangnya kira-kira /1 m( mulai dari pars membranasea sampai ke orifisium dari difragma urogenitalis. Pars ka&ernosus yratra berjalan ke depan dan ke atas menuju bagian depan simfisis pubis. Pada keadaan penis berkontraksi( pars ka&ernosus akan membelok ke bawah dan ke depan. Pars ka&ernosus ini dangkal sesuai dengan korpus penis 2 mm dan berdilatasi ke

15

belakang. Bagian depan berdilatasi di dalam gland penis yang akan membentuk fossa na&ikularis uretra. ?rifisium uretra eksterna merupakan bagian ere tor yang paling berkontraksi berupa sebuah elah &ertikal di tutupi oleh kedua sisi bibir ke il dan panjangnya 2 mm. glandula uretralis yang akan bermuara ke dalam uretra dibagi dalam dua bagian( yaitu glandula dan la una. %landula terdapat di bawah tunika mukosa di dalam korpus ka&ernosus uretra #glandula pars uretralis$. 0a una bagian dalam epithelium. 0a una yang lebih besar di permukaan atas disebut la una magma orifisium dan la una ini menyebar ke depn sehingga dengan mudah menghalangi ujung kateter yang dilalui sepanjang saluran. !retra %anita *retra pada wanita( terletak di belakang simfisis pubis berjalan miring sedikitke arah atas( panjangnya kurang lebih @-m. 0apisan uretra wanita terdiri dari tunika muskularis #sebelah luar$( lapisan spongiosa merupakan pleksusu dari &ena-&ena( dan lapisan mukosa #lapisan sebelah dalam$. )uara uretra pada wanita terletak di sebelah atas &agina #antara klitoris dan &agina$ dan urtra di sini hanya sebagai saluran ekskresi. 5pabila tidak berdilatsi diameternya hanya 2 m. uretra ini menembus fasia diafragma urogenitalis dan orifisium eksterna langsung di depan permukaan &agina( +(1 m di belakang gland klitoris. %landula uretra bermuara ke uretra( yang terbesar diantaranya adalah glandula pars uretralis #skene$ yang bermuara ke dalam orifisium uretra yang hanya berfungsi sebagai saluran ekskresi. =iafragma urogenitalis dan orifisium eksterna langsung di depan permukaan &agina dan +(1 m di belakang gland klitoris. *retra wanita jauh lebih pendek daripada uretra pria dan terdiri lapisan otot polos yang diperkuat oleh sfingter otot rangka pada

16

muaranya penonjolan berupa kelenjar dan jarongan ikat fibrosa longgar yang ditandai dengan banyak sinus &enosa mirip jaringan ka&ernosus. &erkemih =istensi kandung kemih( oleh air kemih akan merangsang stress reseptor yang terdapat pada dinding kandung kemih dengan jumlah lebih kurang +1, sudah ukup untuk merngsang berkemih #proses miksi$. 5kibatnya akan terjadi refle! kontraksi dinding kandung kemih( dan pada saat yang sama terjadi relaksasi sfingter internus( segera diikuti oleh relaksasi sfingter eksternus( akhirnya terjadi pengososngan kandung kemih. Cangsangan yang menyebabkan kontraksi kandung kemih dan relaksasi sfingter internus dihantarkan melalui serabut-serabut saraf parasimpatis. 7ontraksi sfingter eksternus se ara &olunter bertujuan untuk men egah atau menghentikan miksi. 9ontrol &olunter ini hanya mungkin bila saraf-saraf yang menangani kandung kemih uretra( medulla spinalis dan otak( masih utuh. Bila tidak ada saraf-saraf tersebut maka akan terjadi inkontinensi urine #ken ing keluar terus menerus tanpa disadari$ dan retensi urine #ken ing tertahan$. Persarafan &esika urinaria diatur oleh torakolumbar dan ranial dari system persarafan otonom. Torakolumbar berfungsi untuk relaksasi lapisan otot dan kontraksi sfingter interna. Pengisian dan Pengososngan $esika !rinaria =inding ureter mengandung otot polos yang tersusun dalam berkas spiral longitudinal dan sirkuler( lapisan otot yang tidak terlihat. 7ontraksi peristalti teratur dari /-1 kali8menit dan menggerakkan uirine ke pel&is renalis ke &esika urinaria( disemprotkan setiap gelombang peristalti . *reter berjalan miring melalui dinding &esika urinaria untuk menjaga ureter tertutup( ke uali selama gelombang peristalti men egah urine tidah kembali ke ureter. 5pabila &esika urinaria terisi penuh( permukaan superior membesar dan dan

menonjol ke atas masuk ke dalam rongga abdomen. Peritonium menutupi bagian bawah dinding anterior kolum &esika urinaria yang terletak di bawah &esika urinaria dan
17

permukaan atas proatat. "erabut otot polos prostat kolum &esika urinaria dilanjutkan sebagai serabut otot polos prostat. 7olum &esika urinaria yang dipertahankan pada tempatnya pada pria oleh ligamentum puboprostatika dan pada wanita oleh ligamentum pobo&esikalis yang merupakan penebalan fasia pel&is. )embrane mukosa &esika urinaria dalam keadaan kosong berlipat-lipat. 0ipatan ini menghilang apabila &esika urinaria terisi penuh. =aerah membrane mukosa meliputi permukaan dalam basis &esika urinaria yang dinamakan trigonum. Desika ureter menembus dinding &esika urinaria se ara miring( membuat setiap katup untuk men egah aliran balik urine ke ginjal pada waktu &esika urinaria terisi. 7ontraksi otot m. detrusor bertanggung jawab pada penggososngan &esika urinaria selama berkemih #mikturisi$( berkas otot berjalan pada sisi uretra. "erabut ini dinamakan sfingter uretra interna. "epanjang uretra terdapat sfingter uretra membranosa #sfingter uretra eksternal$. ;pitel &esika urinaria dibentuk dari lapisan superfisialis sel kuboid. *rine mengalir dari duktus kolingentes masuk ke kalik renalis meregangkan kaliks renalis dan meningkatkan akti&itasnya yang kemudian men etuskan kontraksi peristaltik yang menyebar ke pel&is renalis kemudian turun sepanjang ureter. =engan demikian mendorong urine dari pel&is renalis ke arh kndung kemih. =inding ureter terdiri dari otot polos dn dipersarafi oleh saraf simpatis. 7ontraksi peristalti pada ureter ditingkatkan oleh perangsangan parasimpatis dan dihambat oleh perangsangan simpatis. *reter memasuki kandung kemih menembus otot detrusor di daerh trigonum kandung kemih sepanjang beberapa senti meter menembus dinding kandung kemih. Tonus normal dari otot detrusor pada dinding kandung kemih enderung menekan ureter dengan demikian men egah aliran balik urine dari kandung kemih sewaktu terjadi kompresi kandung kemih. "etiap gelombang peristalti terjadi sepanjang ureter akan meningkatkan tekanan dalam ureter sehingga pasien yang menembus dinding kndung kemih membuka dan memberikan kesempatan urine mengalir ke dalam kandung kemih.

18

Refle' &erkemih "inyal sensorik dari reseptor kandung kemih dihantarkan ke segmen sa ral medulla spinalis melalui ner&us pel&ikus kemudian se ara refle! kembali lagi ke kandung kemih melalui saraf parasimpatis. 7etika kandung kemih terisi sebagian( kontraksi berkemih biasanya se ara spontan berelaksasi. "etelah beberapa detik otot detrusor berhenti berkontraksi dn tekanan turun kembali ke garis basal. 7arena kandung kemih terus terisi( refle! berkemih menjadi bertambah sering dan menyebabkn kontraksi otot detrosor lebih kuat. Pada saat berkemih( menjadi ukup kuat menimbulkan refle! lain yang berjalan melalui ner&us pudendal ke sfingter eksternus untuk menghambatnya. Jika inhibisi ini lebih kuat dalam otak daripada sinyal konstriktor &olunter ke sfingter eksterna( berkemih pun akan terjadi( kandung kemih terisi lagi dan refle! berkemih menjadi semkin kuat. Cefle! berkemih adalah refle! medulla spinalis yang seluruhnya bersifat automati ( tetapi dapat dihambat atau dirangsang oleh pusat dalam otak. Pusat ini antara lain6 a. Pusat perangsang dn penghambat kuat dalam batang otak terletak di pons &aroli. b. Beberapa pusat yang terletak di korteks serebral terutama bekerja sebagai penghambat tetapi dapat menjdi perangsang. Cefle! berkemih merupakan dasar penyebab terjadinya berkemih( tetapi pusat yang lebih tinggi normalnya memegang peranan. Pengendalian akhir berkemih 6

Pusat yang lebih tinggi menjaga se ara parsial penghambatan refle! berkemih ke uali peristiwa berkemih dikehendaki.

Pusat yang lebih tinggi men egah berkemih( bahkan jika reflek berkemih timbul dengan membuat kontrksi tonik terus menerus pada sfingter eksternus kandung kemih sampai mendapat waktu yang baik untuk berkemih.

19

Jika tiba waktu untuk berkemih( pusat kortikal dapat merangsang pusat berkemih sa ral untuk membantu men etuskn refle! berkemih dan dalam waktu bersamaan menghambat sfingter eksternus kandung kemih sehingga peristiwa berkemih dapat terjadi. Berkemih di bawah keinginan ter etus dengan ara seseorang se ara sadar

mengonsentrasikan otot-otot abdomennya yang meningkatkan tekanan dalam kandung kemih( mengakibatkan urine ekstra memasuki kandung kemih sehingga meregangkan dinding kandung kemih. 3al ini menstimulasi reseptor regang dan merangsang refle! berkemih( serta menghambat sfingter sksternus uretra se ara simultan( biasanya seluruh urine akan keluar dalam keadaan normal. Peristiwa pembuangan urine yang mengalir melalui ureter ke dalam kandung kemih( menimbulkan keinginan untuk berkemih akibat dari penambahan tekanan di dalam kandung kemih( yang sudah ada /4,-+@, ml urine.

!rine )ikturisi #berkemih$ merupakan refle! yang dapat dikendalikan dan dapat ditahan oleh pusat persarafan yang lebih tinggi dari manusia. %erakannya oleh kontraksi otot abdominal yang menambah tekanan di dalam rongga dan berbagai organ yang menekan kandung kemih membantu mengososngkannya. Cata-rata dalam satu hari /-+ liter( tetapi berbeda sesuai dengan jumlah airan yang masuk. Farnanya bening oranye( pu at tanpa endapan( baunya tajam( reaksinya sedikit asam terhadap lakmus dengan p3 rata-rata 2. K)mp)sisi Urine 5ir kemih terdiri dari kira-kira >1. air( zat-zat sisa nitrogen dari hasil metabolism protein asam urea( amoniak dn kretinin( elektrolit #natrium( kalsium( GG@( bikarbonat( rosfat( dan sulfat$( pigmen #bilirubin( urobilin$( toksin dan hormone.

20

B. TINJAUAN TE"RI INK"NTINENSIA URINE

/. PENGERTIAN Inkontinensia urine merupakan suatu jenis urge in ontinen e #keluarnya urine se ara tidak sadar( terjadi ketika tekanan kandung kemih melebihi tekanan uretra selama fase pengisian$ yang dihubungkan dengan keinginan kuat untuk buang air ke il dan berhubungan dengan o&eraktif otot detrusor. Inkontinensia urine adalah gangguan atau kerusakan pada susunan saraf yang ikut mengontrol kandung kemih dan kelainan yang belum diketahui sebabnya sampai saat ini #idiopatik$. Inkontinensia urine #pengeluaran urune di luar kehendak$ dapat terjadi akibat edera pada sfingter urunarius eksterna( kelainan neurologi yang di dapat atau akibat gejala urgensi hebat yang di sebabkan oleh infeksi. Inkontinensia urine adalah( adanya gangguan pada ontrol &olunter akibat adanya gangguan pada system saraf yang menangani kandung kemih( medulla spinalis dan otak. 0. ETI"L"GI 7elainan klinik yang erat hubungannya dengan gejala inkontinensia urine antara lain 6 7elainan traktus urinearius bagian bawah 'nfeksi( obstruksi( kontraktiltas kandung kemih yang berlebihan( defisiensi

estrogen(kelemahan sfingter( hipertropi prostat. 7elainan neurologis ?tak #stroke( alzaimer( demensia multiinfark( parkinson( multipel sklerosis$( medula spinalis #sklerosis ser&ikal atau lumbal( trauma( multipel sklerosis$( dan persarafan perifer #diebetes neuropati( trauma saraf$. 7elainan sistemik
21

%agal jantung( insufisiensi &ena( diabetes melitus( gangguan tidur( abnormalitas arginin &asopresin. 7ondisi fungsional dan tingkah laku 7onsumsi alkohol dan kafein berlebihan( kebiasaan makan yang buruk dan konstipasi( gangguan mobilitas( kondisi psikologis. ;fek samping pengobatan =iuretik( antikolionergik( narkotika( kalsium hanel bloker( inhibitor kolinestrase. 1. PAT"#ISI"L"GI 'nkontinensia urine bisa disebabkan oleh karena komplikasi dari penyakit infeksi saluran kemih( kehilangan kontrol spinkter atau terjadinya perubahan tekanan abdomen se ara tiba-tiba. 'nkontinensia bisa bersifat permanen misalnya pada spinal ord trauma atau bersifat temporer pada wanita hamil dengan struktur dasar panggul yang lemah dapat berakibat terjadinya inkontinensia urine. )eskipun inkontinensia urine dapat terjadi pada pasien dari berbagai usia( kehilangan kontrol urinari merupakan masalah bagi lanjut usia. 'nkontinensia urine dapat terjadi dengan berbagai manifestasi( antara lain6 <ungsi sfingter yang terganggu menyebabkan kandung kemih bo or bila batuk atau bersin. Bisa juga disebabkan oleh kelainan di sekeliling daerah saluran ken ing. <ungsi otak besar yang terganggu dan mengakibatkan kontraksi kandung kemih. Terjadi hambatan pengeluaran urine dengan pelebaran kandung kemih( urine banyak dalam kandung kemih sampai kapasitas berlebihan. 'nkontinensia urine dapat timbul akibat hiperrefleksia detrusor pada lesi suprapons dan suprasakral. 'ni sering dihubungkan dengan frekuensi dan bila jaras sensorik masih utuh( akan timbul sensasi urgensi. 0esi 0)G dihubungkan dengan kelemahan sfingter yang dapat bermanifestasi sebagai stress inkontinens dan ketidakmampuan dari kontraksi detrusor yang mengakibatkan retensi kronik dengan

22

o&erflow 5da beberapa pembagian inkontinensia urin( tetapi pada umumnya dikelompokkan menjadi -6 /. *rinary stress in ontinen e +. *rge in ontinen e @. Total in ontinen e -. ?&erflow in ontinen e

PAT"#ISI"L"GI 2PATH3A45 7elainan traktus urinarius bagian atas 7elainan neurologis 7elainan sistemik 7ondisi fungsional dan tingkah laku ;fek samping obat

Penurunan fungsi sfingter

urgensi

Peningkatan frekwensi berkemih


23

7urang pengaetahuan

%angguan rasa nyaman

nokturia

Cesiko kerusakan integritas kulit

ansietas

%angguan istirahat dan tidur

Cesiko isolasi sosial

6. TANDA DAN GEJALA %ejala yang terjadi pada inkontinensia urine antara lain 6 / /. "ering berkemih6 merupakan gejala urinasi yang terjadi lebih sering dari normal bila di bandingkan denga pola yang lazim di miliki seseorang atau lebih sering dari normal yang umumnya di terima( yaitu setiap @-2 jam sekali. +. <rekuensi6 berkemih amat sering( dengan jumlah lebih dari : kali dalam waktu +jam. @. Gokturia6 malam hari sering bangun lebih dari satu kali untuk berkemih. -. *rgensi yaitu keinginan yang kuat dan tiba-tiba untuk berkemih walaupun penderita belum lama sudah berkemih dan kandung kemih belum terisi penuh seperti keadaan normal.

24

1. *rge inkontinensia yaitu dorongan yang kuat sekali unuk berkemih dan tidak dapat ditahan sehingga kadangBkadang sebelum sampai ke toilet urine telah keluar lebih dulu. ?rang dengan inkontinensia urine mengalami kontraksi yang tak teratur pada kandung kemih selama fase pengisian dalam siklus miksi. *rge inkontinensia merupakan gejala akhir pada inkontinensia urine. Jumlah urine yang keluar pada inkontinensia urine biasanya lebih banyak daripada kapasitas kandung kemih yang menyebabkan kandung kemih berkontraksi untuk mengeluarkan urine. Pasien dengan inkontinensia urine pada mulanya kontraksi otot detrusor sejalan dengan kuatnya keinginan untuk berkemih( akan tetapi pada beberapa pasien mereka menyadari kontraksi detrusor ini se ara &olunter berusaha membantu sfingter untuk menahan urine keluar serta menghambat kontraksi otot detrusor( sehingga keluhan yang menonjol hanya urgensi dan frekuansi yaitu lebih kurang :, .. Gokturia hampir ditemukan 4, . pada kasus inkontinensia urine dan simptom nokturia sangat erat hubungannya dengan nokturnal enuresis. 7eluhan urge inkontinensia ditemukan hanya pada sepertiga kasus inkontinensia urine 7. PE!ERIKSAAN PENUNJANG /. Tes diagnostik pada inkontinensia urin )enurut ?uslander( tes diagnostik pada inkontinensia perlu dilakukan untuk mengidentifikasi faktor yang potensial mengakibatkan inkontinensia( mengidentifikasi kebutuhan klien dan menentukan tipe inkontinensia. )engukur sisa urin setelah berkemih( dilakukan dengan ara 6 "etelah buang air ke il( pasang kateter( urin yang keluar melalui kateter diukur atau menggunakan pemeriksaan ultrasonik pel&is( bila sisa urin H /,, pengosongan kandung kemih tidak adekuat. *rinalisis =ilakukan terhadap spesimen urin yang bersih untuk mendeteksi adanya faktor yang berperan terhadap terjadinya inkontinensia urin seperti hematuri( piouri( bakteriuri( glukosuria( dan proteinuria. Tes diagnostik lanjutan perlu dilanjutkan
25

berarti

bila e&aluasi awal didiagnosis belum jelas. Tes lanjutan tersebut adalah 6 Tes laboratorium tambahan seperti kultur urin( blood urea nitrogen( glukosa sitologi. Tes urodinamik I untuk mengetahui anatomi dan fungsi saluran kemih bagian bawah Tes tekanan urethra I mengukur tekanan di dalam urethra saat istirahat dan saat dianmis.'maging I tes terhadap saluran perkemihan bagian atas dan bawah. +. Pemeriksaan penunjang *ji urodinamik sederhana dapat dilakukan tanpa menggunakan alat-alat mahal. "isa-sisa urin pas a berkemih perlu diperkirakan pada pemeriksaan fisis. Pengukuran yang spesifik dapat dilakukan dengan ultrasound atau kateterisasi urin. )erembesnya urin pada saat dilakukan penekanan dapat juga dilakukan. ;&aluasi tersebut juga harus dikerjakan ketika kandung kemih penuh dan ada desakan keinginan untuk berkemih. =iminta untuk batuk ketika sedang diperiksa dalam posisi litotomi atau berdiri. )erembesnya urin seringkali dapat dilihat. 'nformasi yang dapat diperoleh antara lain saat pertama ada keinginan berkemih( ada atau tidak adanya kontraksi kandung kemih tak terkendali( dan kapasitas kandung kemih. @. 0aboratorium ;lektrolit( ureum( reatinin( glukosa( dan kalsium serum dikaji untuk menentukan fungsi ginjal dan kondisi yang menyebabkan poliuria. )enurut Gational Womens Health Report( diagnosis dan terapi inkontinensia urine dapat ditegakkan oleh sejumlah pemberi pelayanan kesehatan( termasuk dokter pada pelayanan primer( perawat( geriatris( gerontologis( urologis( ginekologis( pedriatris( neurologis( fisioterapis( perawat kontinensia( dan psikolog. Pemberi pelayanan primer dapat mendiagnosis inkontinensia urine dengan pemeriksaan riwayat medis yang lengkap dan menggunakan tabel penilaian gejala. Tes yang biasanya dilakukan adalah urinealisa #tes urine untuk menetukan apakah gejalanya disebabkan oleh inkontinensia urine( atau masalah lain( seperti infeksi saluran
26

reatinin( kalsium

kemih atau batu kandung kemih$. Bila urinealisa normal( seorang pemberi pelayanan primer dapat menentukan untuk mengobati pasien atau merujuknya untuk pemeriksaan gejala lebih lanjut. Pada beberapa pasien( pemeriksaan fisik yang terfokus pada saluran kemih bagian bawah( termasuk penilaian neurologis pada tungkai dan perineum( juga diperlukan. "ebagai tambahan ( pasien dapat diminta untuk mengisi buku harian kandung kemih # atan tertulis intake airan( jumlah dan seringnya buang air ke il( dan sensasi urgensi$ selama beberapa hari untuk mendapatkan data mengenai gejala. Bila setelah langkah tadi diagnosis definitif masih belum dapat ditegakkan( pasien dapat dirujuk ke spesialis untuk penilaian urodinamis. Tes ini akan memberikan data mengenai tekanan8 &olume dan hubungan tekanan8 aliran di dalam kandung kemih. Pengukuran tekanan detrusor selama sistometri digunakan untuk mengkonfirmasi diagnosis o&eraktifitas detrusor.

8. K"!PLIKASI Penderita dengan penyakit inkontinensia urine biasanya dapat menyebabkan antara lain 6 infeksi saluran kemih( ulkus pada kulit( problem tidur( depresi dan kondisi medis lainnya. 9. PENATALAKSANAAN Penatalaksanaan inkontinensia urin menurut )uller adalah mengurangi faktor resiko( mempertahankan homeostasis( mengontrol inkontinensia urin( modifikasi lingkungan( medikasi( latihan otot pel&is dan pembedahan. =ari beberapa hal tersebut di atas( dapat dilakukan sebagai berikut 6 /. Pemanfaatan kartu atatan berkemih

27

Jang di atat pada kartu tersebut misalnya waktu berkemih dan jumlah urin yang keluar( baik yang keluar se ara normal( maupun yang keluar karena tak tertahan( selain itu di atat pula waktu( jumlah dan jenis minuman yang diminum. +. Terapi non farmakologi =ilakukan dengan mengoreksi penyebab yang mendasari timbulnya inkontinensia urin( seperti hiperplasia prostat( infeksi saluran kemih( diuretik( gula darah tinggi( dan lainlain. 5dapun terapi yang dapat dilakukan adalah 6 )elakukan latihan menahan kemih #memperpanjang inter&al waktu berkemih$ dengan teknik relaksasi dan distraksi sehingga frekwensi berkemih 2-4 !8hari. 0ansia diharapkan dapat menahan keinginan untuk berkemih bila belum waktunya. 0ansia dianjurkan untuk berkemih pada inter&al waktu tertentu( mula-mula setiap jam( selanjutnya diperpanjang se ara bertahap sampai lansia ingin berkemih setiap +-@ jam.)embiasakan berkemih pada waktu-waktu yang telah ditentukan sesuai dengan kebiasaan lansia. Promted &oiding dilakukan dengan ara mengajari lansia mengenal kondisi berkemih mereka serta dapat memberitahukan petugas atau pengasuhnya bila ingin berkemih. Teknik ini dilakukan pada lansia dengan gangguan fungsi kognitif #berpikir$. )elakukan latihan otot dasar panggul dengan mengkontraksikan otot dasar panggul se ara berulang-ulang. 5dapun ara- ara mengkontraksikan otot dasar panggul tersebut adalah dengan ara 6 Berdiri di lantai dengan kedua kaki diletakkan dalam keadaan terbuka( kemudian pinggul digoyangkan ke kanan dan ke kiri K /, kali( ke depan ke belakang K /, kali( dan berputar searah dan berlawanan dengan jarum jam K /, kali. %erakan seolah-olah memotong feses pada saat kita buang air besar dilakukan K /, kali.

3al ini dilakukan agar otot dasar panggul menjadi lebih kuat dan urethra dapat tertutup dengan baik. 1. Terapi 'arma,)%)$i

28

?bat-obat yang dapat diberikan pada inkontinensia urgen adalah antikolinergik seperti ?!ybutinin( Propantteine( =i ylomine( fla&o!ate( 'mipramine. Pada inkontinensia stress diberikan alfa adrenergi agonis( yaitu pseudoephedrine untuk meningkatkan retensi urethra. Pada sfingter rela! diberikan kolinergik agonis seperti Bethane hol atau alfakolinergik antagonis seperti prazosin untuk stimulasi kontraksi( dan terapi diberikan se ara singkat. 6. Terapi pem*e(ahan Terapi ini dapat dipertimbangkan pada inkontinensia tipe stress dan urgensi( bila terapi non farmakologis dan farmakologis tidak berhasil. 'nkontinensia tipe o&erflow umumnya memerlukan tindakan pembedahan untuk menghilangkan retensi urin. Terapi ini dilakukan terhadap tumor( batu( di&ertikulum( hiperplasia prostat( dan prolaps pel&i #pada wanita$. 7. !)(a%itas %ain "ambil melakukan terapi dan mengobati masalah medik yang menyebabkan inkontinensia urin( dapat pula digunakan beberapa alat bantu bagi lansia yang mengalami inkontinensia urin( diantaranya adalah pampers( kateter( dan alat bantu toilet seperti urinal( komod dan bedpan. o Pampers =apat digunakan pada kondisi akut maupun pada kondisi dimana pengobatan sudah tidak berhasil mengatasi inkontinensia urin. Gamun pemasangan pampers juga dapat menimbulkan masalah seperti luka le et bila jumlah air seni melebihi daya tampung pampers sehingga air seni keluar dan akibatnya kulit menjadi lembab( selain itu dapat menyebabkan kemerahan pada kulit( gatal( dan alergi. o Kateter
29

7ateter menetap tidak dianjurkan untuk digunakan se ara rutin karena dapat menyebabkan infeksi saluran kemih( dan juga terjadi pembentukan batu. "elain kateter menetap( terdapat kateter sementara yang merupakan alat yang se ara rutin digunakan untuk mengosongkan kandung kemih. Teknik ini digunakan pada pasien yang tidak dapat mengosongkan kandung kemih. Gamun teknik ini juga beresiko menimbulkan infeksi pada saluran kemih. o Alat bantu toilet "eperti urinal( komod dan bedpan yang digunakan oleh orang usia lanjut yang tidak mampu bergerak dan menjalani tirah baring. 5lat bantu tersebut akan menolong lansia terhindar dari jatuh serta membantu memberikan kemandirian pada lansia dalam menggunakan toilet.

:. K"NSEP ASUHAN KEPERA3ATAN PADA INK"NTINENSIA URINE PENGKAJIAN /. 5namnesa a. 'dentitas pasien b. 7eluhan utama 7eluhan utama yang sering terjadi pada kasus ?5B adalah sering mengompol( pola istirahat dan tidur terganggu karena sering terbangun. . Ciwayat Penyakit "ekarang

30

)engapa pasien masuk rumah sakit sehingga dapat ditegakkan prioritas masalah keperawatan yang mun ul d. Ciwayat Penyakit =ahulu 5pakah pasien pernah dirawat dengan penyakit yang sama atau penyakit lain yang berhubungan dengan penyakit urologi. e. Ciwayat Psikososial Bagaimana pasien menghadapi penyakitnya saat ini apakah pasien dapat menerima keadaannya( apakah ada tekanan psikologis yang berhubungan dengan penyakitnya( kaji tingkah laku dan kepribadian apakah ada perubahan karena kondisinya. +. Pemeriksaan <isik a. ;&aluasi neurologis pada segmen bawah sakrum( termasuk bulbocavernosus dan reflek spinter anus. b. Pemeriksaan status mental. . Pemeriksaan abdomen untuk menge&aluasi massa atau kumpulan airan( yang dapat mempengaruhi tekanan intra abdomen dan fungsi detrusor. d. Pemeriksaan pel&is yang biasanya normal pada penderita o&eraktif kandung kemih( untuk menilai adakah kontribusi dari gejala o&eraktif kandung kemih dan juga pemeriksaan re tal harus dinilai. e. Test penekanan akibat batuk( untuk menilai adakah inkontinensia akibat stress. f. ;stimasi &olume residu setelah pengosongan baik melalui kateter atau ultrasound pel&is( residu L 1, normal( residu /,, B +,, dianggap pengosongan kandung kemih tidak sempurna. @. Pemeriksaan Penunjang

31

a. *rinealisis dan kultur digunakan untuk menyingkirkan hematuria #karena tumor atau batu pada traktus urenarius$( glukosuria #yang mungkin menyebabkan peningkatan frekuensi pengosongan$( pyuria dan bakteriuria. b. Test lanjutan. Pemeriksaan sistoskopi Test *rodynami dan ytometry

DIAGN"SA /. %angguan eliminasi urine berhubungan dengan sering berkemih +. %angguan pola istirahat dan tidur berhubungan dengan ketidaknyamanan @. 9emas berhubungan dengan kurang pengetahuan -. Cesiko infeksi b.d inkontinensia( imobilitas dalam waktu yang lama. 1. Cesiko 7erusakan 'ntegitas kulit yang berhubungan dengan irigasi konstan oleh urine 2. Cesiko 'solasi "osial berhubungan dengan keadaan yang memalukan akibat mengompol di depan orang lain atau takut bau urine 4. Cesiko ketidakefektifan penatalaksaan program terapeutik yang berhubungan dengan ketidak ukupan pengetahuan tenttang penyebab inkontinen( penatalaksaan( progam latihan pemulihan kandung kemih( tanda dan gejala komplikasi( serta sumbe komonitas. INTER-ENSI Dia$n)sa / & %angguan eliminasi urine berhubungan dengan sering berkemih Tujuan 6 Pola eliminasi normal. 7riteria 3asil 6 7lien dapat berkemih &olunter. 'nter&ensi 6 /. Jelaskan pada klien tentang peruhan pola eliminasi
32

C8 )eningkatkan pengetahuan klien sehingga klien kooperatif dalam tindakan keperawatan. +. 3indari minum + jam sebelum tidur C8 )eminimalkan rasa ingin berkemih @. 5njurkan klien melakukan latihan kegel C8 *ntuk mengen angkan otot di sekitar &agina( sehingga klien lebih mampu menahan keinginan buang air ke il. Dia$n)sa 0 & %angguan pola istirahat dan tidur berhubungan dengan ketidaknyamanan Tujuan 6 7ebutuhan istirahat dan tidur terpenuhi. ukup( klien

7riteria hasil 6 klien mampu istirahat dan tidur dengan waktu yang

mengungkapkan sudah bisa tidur( klien mampu menjelaskan fa tor penghambat tidur. 'nter&ensi 6 /. Jelaskan pada klien dan keluarga penyebab gangguan tidur8istirahat dan kemungkinan ara untuk menghindarinya. C8 )eningkatkan pengetahuan klien sehingga klien mau kooperatif terhadap tindakan keperawatan. +. Beri kesempatan klien untuk mengungkapkan penyebab gangguan tidur. C8 )enentukan ren ana untuk mengatasi gangguan. @. Batasi masukan airan waktu malam hari dan berkemih sebelum tidur. C8 )engurangi frekuensi berkemih pada malam hari -. Batasi masukan minuman yang mengandung kafein C8 7afein dapat merangsang untuk sering berkemih

33

Dia$n)sa 1 & emas berhubungan dengan kurangnya pengetahuan Tujuan 6 supaya pengetahuan klien tentang kondisinya bertambah.

7riteria 3asil 6 klien dapat mengatakan se ara akurat tentang diagnosis dan pengobatan( mengikuti prosedur dengan baik dan menjelaskan tentang alas an mengikuti prosedur tersebut( mempunyai inisiatif dalam perubahan gaya hidup dan berpartisipasi dalam pengobatan( bekerjasama dengan pemberi informasi. 'nter&ensi 6 /. Tentukan persepsi klien tentang kondisinya C8 )emungkinkannya dilakukan pembenaran terhadap kesalahan persepsi dan konsepsi serta kesalahan pengertian. +. Beri informasi yang akurat dan a tual. Jawab pertanyaan se ara spesifik( hindari informasi yang tidak diperlukan. C8 )embantu klien dalam memahami proses penyakit @. Berikan bimbingan kepada klien atau keluarga sebelum mengikuti prosedur pengobatan( terap( dan komplikasi. C8 )embantu klien dan keluarga dalam membuat keputusan pengobatan. -. 5njurkan klien untuk memberikan unpan balik &erbal dan mengkoreksi miskonsepsi tentang penyakitnya C8 )engetahui sampai sejauh mana pemahaman klien dan keluarga mengenai penyakit klien

Dia$n)se 6& Cesiko infeksi b.d inkontinensia( imobilitas dalam waktu yang lama. Tujuan 6 Berkemih dengan urine jernih tanpa ketidaknyamanan( urinalisis dalam batas normal( kultur urine menunjukkan tidak adanya bakteri. 'nter&ensi 6
34

/. Berikan perawatan perineal dengan air sabun setiap shift. Jika pasien inkontinensia( u i daerah perineal sesegera mungkin. C6 *ntuk men egah kontaminasi uretra. +. Jika di pasang kateter indwelling( berikan perawatan kateter +! sehari #merupakan bagian dari waktu mandi pagi dan pada waktu akan tidur$ dan setelah buang air besar. C6 7ateter memberikan jalan pada bakteri untuk memasuki kandung kemih dan naik ke saluran perkemihan. @. 'kuti kewaspadaan umum # u i tangan sebelum dan sesudah kontak langsung( pemakaian sarung tangan$( bila kontak dengan airan tubuh atau darah yang terjadi #memberikan perawatan perianal( pengososngan kantung drainse urine( penampungan spesimen urine$. Pertahankan teknik asepsis bila melakukan kateterisasi( bila mengambil ontoh urine dari kateter indwelling. C6 *ntuk men egah kontaminasi silang. -. 7e uali dikontraindikasikan( ubah posisi pasien setiap +jam dan anjurkan masukan sekurang-kurangnya +-,, ml 8 hari. Bantu melakukan ambulasi sesuai dengan kebutuhan. C6 *ntuk men egah stasis urine 1. 0akukan tindakan untuk memelihara asam urine. - Tingkatkan masukan sari buah berri. - Berikan obat-obat( untuk meningkatkan asam urine. C6 5sam urine menghalangi tumbuhnya kuman. 7arena jumlah sari buah berri diperlukan untuk men apai dan memelihara keasaman urine. Peningkatan masukan airan sari buah dapat berpengaruh dalam pengobatan infeksi saluran kemih.

35

BAB III TINJAUAN KASUS

A. ASUHAN KEPERA3ATAN PADA KLIEN N;. 3 DENGAN INK"NTINENSIA URINE 75"*" Gy.F #-1 tahun$ pensiunan guru( datang ke poliklinik dengan keluhan sering mengompol. =okter menanyakan riwayat persalinan Gy. F untuk memperoleh data selain data laboratorium. Perawat menganjurkan Gy. F untuk melakukan kegel exercise karena melihat Gy. F tampak tidak nyaman dengan kondisinya. A. PENGKAJIAN '. 'dentitas diri klien

36

Gama *mur 5lamat

6 Gy F 6 -1 thn 6 swakarya @ kekalik kerisa

"uku Pendidikan Pekerjaan

6 sasak 6 sarjana 6 pensiunan guru

Jenis kelamin 6 perempuan

Tgl pengkajian 6 +/ maret +,//

Penanggung jawab Gama *mur 5lamat "uku 6 Catih P 6 @, tahun 6 swakarya @ kekalik kerisak 6 sasak

''.

Ciwayat penyakit /. 7eluhan utama saat masuk C" 7lien mengatakan sering mengompol +. Ciwayat penyakit sekarang 7lien dating ke poliklinik dengan keluhan sering mengompol pada malam hari dengan frekuensi lebih dari sepulu kali perhari @. Ciwayat penyakit dahulu 7lien tidak pernah mengalami penyakit ini sebelumnya -. =iagnosa medis saat masuk rumah sakit 'nkontenensia urine

'''.

Pengkajian saat ini


37

/. Persepsi dan pemeliharaan kesehatan Persepsinya 7lien merasa emas akan penyakit yang di alaminya sekarang Pemeliharaan kesehatan 7lien hanya dating ke poliklinik +. Pola nutrisi 8 metabolisme 'ntake makan 7lien makan @M sehari dengan porsi di habiskan 'ntake airan 7lien minum lebih dari /+ gelas per hari @. Pola eliminasi Buang air besar 7lien mengatakan buang air besar +M per hari Buang air ke il 7lien mengatakan buang air ke il lebih dari /, kali dan keluhan sering mengompol pada malam hari -. Pola tidur dan istirahat 7lien mengatakan kurang tidur karena klien merasa tidak nyaman pada malam hari karena sering mengompol 1. Pola persepsual Penglihatan

38

7lien mengatakat tidak ada ganguan pada penglihatanya Pendegaran 7lien mengatakat tidak ada ganguan pada pendengarannya. Penge ap 7lien mengatakat tidak ada ganguan pada penge apnya 2. Pola persepsi diri 7lien selalu emas akan penyakit yang di alaminya karena sering mengompol.8 4. Pola seksualitas dan reproduksi 7lien merasa terganggu saat melakukan hubungan seksual dengan suami karena klien sering mengompol. :. Pola peran dan hubungan 7omunikasi klien dengan orang lain dan keluarga baik. >. "istem nilai dan keyakinan 7lien selalu melakukan kegiatan agama yang dianuti.

'D.

Pemeriksaan fisik /. B/ #breathing$ Pernapasan klien normal +. B+ #blood$ Peningkatan tekanan darah( klien tamapak bingung dan gelisah @. B@ #brain$
39

9ompas metis -. B- #bladder$ Farna urien klien kuning berbau menyengat dan klien sering mengompol dan tidak dapat menahan urin. 1. B1 #bowel$ Tidak terdapat nyeri tekan pada daerah abdomen. 2. B2 #bone$ 7lien mengatakan nyeri pada persedianya B. DIAGN"SA KEPERA3ATAN /. Pengelompokkan =ata =ata subjektif =ata objektif +. 5nalisa =ata G? "J)PT?) / =" 6 klien mengeluh sering mengompol nyaman kondisinya - klien berkemih H /+ kali perhari "araf terganggu pola eliminasi urin sfingter dengan 'nfeksi ;T'?0?%' 7elainan urinearius )5"5053 traktus %angguan eliminasi bagian urin 6 klien mengatakan sering mengompol. 6 klien tampak tidak nyaman dengan kondisinya.

=? 6- klien tampak tidak bawah

terganggu

40

+.

=" 6 - klien mengatakan sering terjaga saat tidur =? 6- klien tampak tidak nyaman )ata tampak kemerahan 7lien tampak

"ering mengompol 7etidaknyaman %angguan pola istirahat

%angguan istirahat dan tidur

Pola

klien dan tidur

@.

sering menguap =" 6 klien mengatakan Pola apa dialaminya =? 6- klien tampak tidak mengerti yang

eliminasi

urine 9emas

tidak tahu tentang terganggu "ering mengompol dengan 7urang pengetahuan harga diri

-.

kondisinya =" 6 - klien mengatakan Peningkatan frekwensi Cesiko merasa malu karena berkemih sering mengompol =? 6 - klien tampak 7urang sering menyendiri pengetahuan tentang keadan 9emas %angguan kosep diri rendah

B. ='5%G?"5 7;P;C5F5T5G /. %angguan eliminasi urine berhubungan dengan sering berkemih +. %angguan pola istirahat dan tidur berhubungan dengan ketidaknyamanan
41

@. 7urang pengetahuaan berhubungan dengan kurangnya informasi yang didapat. -. 9emas berhubungan dengan kurang pngetahuan 1. Cesiko gangguan konsep diri6 harga diri rendah berhubungan dengan keadaan yang memalukan akibat mengompol di depan orang lain atau takut bau urine

. INTER-ENSI =iagnosa Tujuan dan 7riteria 3asil %angguan pola Pola eliminasi normal. eliminasi berhubungan dengan berkemih sering urin 736 7lien dapat berkemih &olunter. 'nter&ensi /. Jelaskan pada tentang perubahan pola eliminasi klien Casional /. )eningkatkan pengetahuan klien sehingga kooperatif tindakan keperawatan. +. )eminimalkan rasa +. 3indari minum tidur @.5njurkann klien melakukan latihan kegel + jam sebelum berkemih @. untuk mengen angkan otot di sekitar sehingga &agina( menahan keinginan air ke il. %angguan pola Tujuan6 7ebutuhan istirahat dan /. Jelaskan istirahat tidur berhubungan dengan ketidaknyamana 73 6 klien mampu istirahat dan tidur dengan waktu yang ukup( klien mengungkapkan sudah bisa dan tidur terpenuhi. pada klien dan keluarga penyebab gangguan tidur8istiraha /. )eningkatkan pengetahuan klien sehingga mau klien kooperatif buang ingin klien dalam

klien lebih mampu

terhadap tindakan keperawatan.


42

tidur( klien mampu menjelaskan fa tor penghambat tidur.

dan

kemungkina n ara untuk menghindari nya +. )enentukan +. Beri kesempatan klien kan penyebab gangguan tidur. @. Batasi masukan airan waktu malam dan berkemih sebelum tidur. -. Batasi masukan minuman yang mengandung hari -. 7afein dapat merangsang untuk sering berkemih @. )engurangi frekuensi berkemih malam hari pada untuk mengungkap ren ana mengatasi gangguan. untuk

7urang pengetahuaan

kafein Tujuan 6 supaya pengetahuan /. Tentukan klien tentang kondisinya persepsi

/.

)emungkinkanny a dilakukan

43

berhubungan dengan kurangnya informasi didapat

bertambah. 73 6 klien dapat mengatakan yan se ara akurat tentang diagnosis dan pengobatan( dengan tentang prosedur inisiatif gaya hidup mengikuti baik alas dan prosedur mengikuti mempunyai perubahan bekerjasama informasi.

klien tentang kondisinya

pembenaran terhadap kesalahan persepsi dan konsepsi serta kesalahan pengertian. +. )embantu klien

menjelaskan

an +. Beri informasi yang akurat dan Jawab pertanyaan se ara spesifik( hindari informasi yang @. Berikan bimbingan kepada klien atau keluarga sebelum mengikuti prosedur pengobatan( terap( -. 5njurkan klien untuk dan komplikasi. tidak diperlukan. a tual.

tersebut( dalam dan

dalam memahami proses penyakit

berpartisipasi dalam pengobatan( dengan pemberi

@.

)embantu dan dalam keputusan pengobatan.

klien

keluarga membuat

-.

)engetahui sampai sejauh mana pemahaman klien dan keluarga mengenai penyakit klien
44

memberikan unpan balik &erbal dan mengkoreksi miskonsepsi tentang penyakitnya 9emas berhubungan dengan kurang pngetahuan Tujuan6 "etelah dilakukan /. Tenangkan tindakan kepeerawatan selama klien. proses keperawatan diharapkan keluarga dan pasien tidak emas. +. Jelaskan 736 seluruh a. )onitor intensitas prosedur ke emasan. b. . )enyingkirkan tanda ke emasan. )enggunakan teknik relaksasi untuk mengurangi ke emasan. pada klien8keluarg a perasaan yang mungkin mun ul pada saat melakukan tindakan. @. 7aji tingkat ke emasan dan fisik tingkat ke emasan. -. "ediakan
45

)enurunkan tingkat ke emasan )engurangi faktor penyebab ke emasan

dan

)engetahui respon klien terhadap emas

reaksi pada )engalihkan perhatian klien ke akti&itas yang dilakukan

akti&itas untuk mengurangi ke emasan.

D. I!PLE!ENTASI =iagnosa %angguan eliminasi berhubungan dengan berkemih Tujuan dan 'nter&ensi Cespon hasil /. )eningkatkan klien pola pengetahuan sehingga kooperatif tindakan keperawatan. jam +. )eminimalkan rasa ingin berkemih @. untuk mengen angkan otot &agina( di sekitar sehingga klien klien dalam

7riteria 3asil pola Pola eliminasi /. )enjelaskan urin normal. 736 sering 7lien dapat berkemih &olunter. pada tentang perubahan eliminasi +. )enghindari minum + sebelum tidur @. )enganjurkann klien melakukan latihan kegel

klien lebih mampu menahan keinginan buang air ke il.

46

%angguan berhubungan dengan

pola Tujuan

6 /. )enjelaskan pada klien dan keluarga penyebab gangguan tidur8istirahat dan kemungkinan ara untuk menghindarinya.

/. )eningkatkan pengetahuan klien sehingga klien mau kooperatif terhadap tindakan keperawatan.

istirahat dan tidur 7ebutuhan istirahat dan tidur terpenuhi. 73 6 klien mampu istirahat dan tidur dengan waktu yang ukup( klien mengungkapkan sudah bisa tidur( klien

ketidaknyamanan

mampu +. )emberikan kesempatan klien penyebab gangguan tidur. @. )embatasi masukan waktu hari berkemih sebelum tidur. -. )embatasi masukan minuman yang mengandung airan malam dan untuk mengungkapkan

+. )enentukan ren ana mengatasi gangguan. untuk

menjelaskan fa tor penghambat tidur.

@. )engurangi frekuensi berkemih malam hari pada

-. 7afein

dapat

merangsang untuk sering berkemih /. )emungkinkannya dilakukan

7urang pengetahuan

kafein Tujuan 6 supaya /. )enentukan pengetahuan klien persepsi klien

47

berhubungan informasi didapat. yang

tentang kondisinya

tentang kondisinya

pembenaran terhadap kesalahan persepsi dan serta konsepsi kesalahan pengertian. +. )embantu yang dan Jawab klien

dengan kurangnya bertambah. 73 6 klien dapat mengatakan se ara akurat diagnosis pengobatan( mengikuti prosedur dengan tentang tersebut( mempunyai inisiatif perubahan hidup berpartisipasi dalam pengobatan( bekerjasama dengan informasi. pemberi gaya dan baik dan alas an menjelaskan mengikuti prosedur tentang

dan +. )emberi informasi akurat a tual. pertanyaan se ara spesifik( hindari informasi dalam @. Berikan bimbingan kepada atau sebelum mengikuti prosedur pengobatan( terap( komplikasi. -. 5njurkan untuk memberikan unpan &erbal mengkoreksi balik dan dan klien keluarga yang tidak diperlukan.

dalam memahami proses penyakit

@.

)embantu dan dalam

klien

keluarga membuat

keputusan pengobatan.

klien -.

)engetahui sampai sejauh mana pemahaman klien dan keluarga mengenai penyakit klien
48

miskonsepsi tentang penyakitnya

E. E-ALUASI Go. 3ari dan tanggal /. +- maret +,N// =iagnosa ;&aluasi %angguan eliminasi "6 klien mengatakan masih sering urine dengan berkemih berhubungan berkemih sering ?6 klien tampak sering bolak balik ke toilet 56 masalah belum teratasi +. +- maret +,// %angguan istirahat dan berhubungan P6 inter&ensi dilanjutkan pola "6 klien mengatakan masih sering terjaga tidur dari tidurnya dengan ?6 mata kien tampak merah dan kien tampak sering menguap 56 masalah belum teratasi @. +- maret +,// P6 inter&ensi dilanjutkan 7urang pengetahuaan "6 klien mengatakan mengerti tentang berhubungan kurangnya yang didapat. dengan masalahnya.. informasi ?6 klien tampak tenang 56 masalah teratasi sebagian P6 inter&ensi dilanjutkan

ketidaknyamanan

49

-.

+- maret +,//

9emas dengan

berhubungan "6 klien mengatakan tidak merasa emas kurang lagi ?6 klien tampak tenang 56 masalah teratasi sebagian P6 inter&ensi dilanjutkan

pngetahuan

BAB IPENUTUP

A. KESI!PULAN "istem urinaria adalah suatu system tempat terjadinya proses penyaringan darah sehingga darah bebas dari zat-zat yang tidak dipergunakan oleh tubuh dan menyerap zat-zat yang masih dipergunakan oleh tubuh. Zat-zat yang tidak dipergunakan oleh tubuh larut dalam air dan dikeluarkan berupa urine #air kemih$. Inkontinensia urine merupakan suatu jenis urge in ontinen e #keluarnya urine se ara tidak sadar( terjadi ketika tekanan kandung kemih melebihi tekanan uretra selama fase pengisian$ yang dihubungkan dengan keinginan kuat untuk buang air ke il dan berhubungan dengan o&eraktif otot detrusor.

50

7egel e!er ises adalah suatu rangkaian latihan yang didisain untuk memperkuat otot-otot dasar panggul. Banyak wanita dengan inkontinensia urin dapat mengurangi keluarnya air seni saat batuk( tertawa( bersin atau akti&itas lainnya melalui latihan pada otototot dasar panggul. 0atihan ini disebut 7egel e!er ises.

B. SARAN =alam rangka meningkatkan mutu pelayanan keperawatan dalam dunia pendidikan( maka penulius dapat menyampaikan saran sebagai berikut 6 =iharapkan kepada mahasiswa khususnya kelas D' * agar lebih meningkatkan pemahaman dalam pembuatan keperawatan sistem perkemihan =iharapkan kepada mahasiswa aktif dalam pembuatan asuhan keperawatan guna meningkatkan kualitas pendidikan keperawatan. =iharapkan kepada mahasiswa 5ktif dalam persentasi 5suhan keperawatan untuk lebih menambah wawasan berfikir se ara ilmiah. asuhan keperawatan khususnya pada asuhan

LA!PIRAN A. KEGEL E<ER ISE

51

Gam*ar& +)nt)h $era,an %atihan ,e$e% 0atihan kegel atau otot pel&is Tujuan6 *ntuk menguatkan dan mempertahankan tonus otot pubokoksigeal yang menyangga organ-organ pel&is. )elakukan latihan ini se ara teratur dapat mengurangi atau men egah inkontinensia stress dan prolaps uterus(meningkatkan sensasi selama hubungan seksual( dan memper epat penyembuhan pas apartum. Bentuk kesadaran tentang fungsi otot pel&is dengan mengintruksi pasien wanita untuk Omenarik kedalamP otot-otot peri&aginal dan sfingter ani seperti ketika menahan urin atau defekasi( tetapi tanpa mengontraksi otot-otot abdomen( bokong( atau paha bagian dalam. )emperbaiki tonus otot perineal dan ontrol kandung kemih dengan mengkontraksikan otot-otot perineal seperti ketika menghentikan berkemihQ tahan sampai 1-/, detik dan bebaskan. *langi denga sering selama siang hari 'ntruksikan pasien wanita untuk menahan kontraksi otot-otot sampai /, detik( diikuti dengan periode relaksasi setidaknya selama /, detik. Gasihatkan pasien wanita untuk melakukan latihan ini @,-:, kali sehari

P;G%5C*3 7;%;0 ;M;C9'"; T;C35=5P 7;J5='5G 'G7?GT'G;G"'5 *C'G; 'B* P?"T P5CT*) 7egel e!er ises adalah suatu rangkaian latihan yang didisain untuk memperkuat otot-otot dasar panggul. Banyak wanita dengan inkontinensia urin dapat mengurangi keluarnya air seni
52

saat batuk( tertawa( bersin atau akti&itas lainnya melalui latihan pada otot-otot dasar panggul. 0atihan ini disebut 7egel e!er ises. =r.5rnold 7egel mengembangkan 7egel e!er ises tahun />-: sebagai suatu metode untuk mengendalikan inkontinensia #ketidakmampuan menahan air seni$ pada wanita setelah melahirkan. 0atihan ini sekarang direkomendasikan pada6 R Fanita dengan inkntinensia urin karena stress R Pria dengan inkontinensia urin setelah operasi prostat R "esorang dengan gangguan inkontinensia faeses 7egel e!er ises memperkuat otot-otot dasar panggul untuk meningkatkan fungsi spinter uretra dan re tum. 7eberhasilan latihan ini tergantung pada teknik yang benar dan program latihan yang teratur. Keuntun$an Ke$e% e=er+ises 7egel e!er ises memperkuat beberapa otot-otot yang mengendalikan aliran urin. 7egel e!er ises direkomendasikan pada seseorang yang memiliki masalah dengan ontrol perkemihan #inkontinensia urin$. Pada wanita( 7egel e!er ises membantu mereka yang menderita inkontinensia urin karena stress atau prolapsus uterin. "aat hamil dan melahirkan( otot dasar panggul dapat menjadi terulur dan melemah( umumny mengakibatkan masalah pengendalian ken ing selama berbulanbulan hingga bertahun-tahun setelah melahirkan. 7elemahan dasar panggul dapat juga memungkinkan satu atau beberapa organ panggul longgar #prolapsus uterin$. Jika anda sedang hamil( mulailah melakukan 7egel e!er ises setiap hari dan lanjutkan hingga sudah melahirkan 7egel e!er ises mempersiapkan otot-otot dasar panggul mempunyai kekuatan mengedan tinggi saat proses melahirkan bayi. "elain itu( 7egel e!er ises membantu otot-otot dasar panggul relaksasi kembali ke bentuk dan kekuatan alamiahnya setelah proses melahirkan bayi. 7ehamilan( persalinan( kegemukan dan batuk berat dapat menjadi beban bagi otot panggul. Bila dasar otot panggul melemah( organ-organ panggul wanita akan melorot dan menonjol keluar lewat &agina. 7ondisi tersebut dinamakan prolapsis uterus atauvagina yang seringkali membuat wanita ken ing dan buang air tanpa sengaja #misalnya saat batuk atau bersin$.

53

0atihan 7egel yang dilakukan se ara rutin setiap hari( akan meningkatkan elastisitas otototot panggul. Pada saat melahirkan( otot-otot di panggul bawah akan meregang. Proses peregangan ini pada kebanyakan wanita tidak ukup untuk mengakomodasi pengeluaran kepala( atau kalau pun dapat( membutuhkan waktu yang lama. =okter atau bidan yang membantu persalinan akan memotong otot #yang disebut episiotomi$ di antara &agina dan rektum #anus$ untuk memperluas jalan lahir( sehingga bayi dapat keluar dengan mudah dan juga untuk men egah robekan yang tidak diinginkan. "etelah proses pelahiran( luka tersebut harus dijahit kembali. Pada otot yang elastisnya bagus( otot dapat meregang dengan maksimal sehingga tidak robek dan tidak perlu dilakuka episiotomi.

!e%a,u,an Ke$e% e=er+ises Pertama( anda perlu mengetahui dimana otot ini berada dan seperti apa rasanya sehingga bisa melatihnya. ?tot pubo o ygeus adalah otot yang sama seperti saat anda menahan ken ing. "aat anda ken ing( obalah untuk menahan aliran ken ing dan teruskan kembali. ?tot untuk menghentikan dan meneruskan kembali aliran ken ing itulah otot yang akan dilatih. 5nda harus merasakan bahwa otot panggulmu menekan saluran ken ingmu dan jika perut dan pantatmu mengen ang( maka anda tidak melakukan latihan dengan benar. 7arena otot otot dasar panggul melingkari jalan keluar bayi( sangatlah penting otot otot ini dilatih karena otot yang terlatih dapat meregang dan berkontraksi dengan baik selama proses melahirkan. "etelah menemukan dan merasakan otot pubo o ygeus( anda dapat mulai berlatih. Jang paling gampang dilakukan adalah lakukan kontraksi pada otot ini( tahan selama hitungan /, detik( kemudian rilekskan. Jika anda tidak dapat menahan kontraksi dalam hitungan tersebut( jangan patah arang( untuk itulah mengapa perlu berlatih senam kegel. "e ara bertahap( otot ini akan semakin kuat. *langi langkah ini /, kali pada kesempatan pertama dan tingkatkan intensitasnya pada kesempatan berikut. "enam kegel selain sederhana dan mudah dilakukan( hanya membutuhkan beberapa menit dalam sehari. Bahkan orang lain tidak akan mengetahui saat anda berlatih kapanpun dan dimanapun. =i dalam mobil( antri 5T)( saat berjalan( ketika menonton TD( saat berbaring( duduk( atau saat berjalan di es alator. 'ntinya( senam kegel bisa dilakukan dan dijadikan kebiasaan positif kapanpun juga.
54

*ntuk hasil terbaik( senam kegel perlu dilakukan se ara konstan setiap hari. 3asilnya tidak akan didapat dalam waktu sehari. 7ebanyakan orang akan merasakan perubahan setelah @ atau - minggu dengan berlatih beberapa menit setiap hari. Baik wanita maupun pria akan merasakan perubahan menakjubkan dengan kenikmatan saat senggama dan orgasme lebih intensif. Te,ni, senam ,e$e% Teknik senam kegel ini dapat dilakukan selama 2 detik( dan anda dapat menghitung /( + ( @ sampai 2 detik untuk menghitung saat melakukan latihan ini. /. 7ontraksi perlahan #hitung / detik $ +. Tetap kontraksi # detik ke + $ @. Tetap kontraksi # detik ke @ $ -. Tetap kontraksi # detik ke - $ 1. 7ontraksikan sekuat mungkin # detik ke 1 $ 2. Cileks # detik ke 2 $ sebelum mulai langkah pertama kembali. 5nda dapat melakukan langkah tersebut selama kurang lebih +, menit setiap hari. =an alternatif lain yang lebih efektif dengan tahapan langkah tambahan sebagai berikut6 /-1. sama seperti diatas 2. Cileks 1 detik 4. 7ontraksikan dengan epat dan keras :. Cileks # epat$ >. 7ontraksi # epat$ /,. Cileks # epat$ //. 7ontraksi # epat$ /+. Cileks beberapa detik dan mulai lagi pada nomor /. 5lternatif teknik lain 6 /. 7ontraksi perlahan 1 detik +. 7ontraksi lebih keras 1 detik
55

@. 7ontraksi sekuat mungkin 1 detik -. Cileks 1 detik dan ulangi langkah / 5nda bisa juga men oba Steknik ele&atorT. 7en angkan otot panggul( lalu se ara bertahap lepaskan seperti lift yang turun dari lantai empat dan berhenti di setiap lantai. *langi sampai /, kali sehari. Pendapat yang salah6 Beberapa orang merasa bahwa mereka dapat memper epat peningkatan dengan ara penambahan jumlah pengulangan dan frekuensi latihan. )eskipun demikian( latihan yang berlebihan sebaliknya dapat membuat otot melemah dan meningkatkan masalah ngompol. Jika anda merasa kurang nyaman pada perut dan punggung ketika melakukan latihan ini( kemungkinan anda melakukannya dengan ara yang salah. Jang Perlu =iperhatikan saat )elakukan 0atihan Pastikan anda menggunakan otot yang benar atau jika ragu konsultasikan dengan dokter atau perawat anda. Jangan mengen angkan otot-otot lain # ontoh( perut atau kaki$ pada saat melakukan latihan 7egel. 5nda harus fokus pada otot-otot panggul. Jangan menahan napas saat melakukan latihan agar tubuh dan otot-otot anda tetap menerima pasokan oksigen( demikian juga untuk latihan otot yang lain. Cileks dan konsentrasi pada kontraksi hanya pada otot-otot dasar panggul. "aat melakukan dengan ara yang benar( 7egel e!er ises akan menunjukkan hasil yang sangat efektif pada perbaikan kontinensia urin.

B. SISTE! RUJUKAN /. De'inisi Cujukan adalah penyerahan tanggungjawab dari satu pelayanan kesehatan ke pelayanan kesehatan yang lain "istem rujukan upaya kesehatan adalah suatu system jaringan fasilitas pelayanan kesehatan yang memungkinkan terjadinya penyerahan tanggung jawab se ara timbale-balik atas masalah yang

56

timbul( baik se ara &erti al maupun horizontal ke fasilitas pelayanan yang lebih kompeten( terjangkau( rasional( dan tidak dibatasi oleh wilayah administrasi 0. Tujuan Tujuan rujukan adalah dihasilkannya pemerataan upaya kesehatan dalam rangka penyelesaian masalah kesehatan se ara berdaya dan berhasil guna Tujuan system rujukan adalah *ntuk meningkatkan mutu( akupan dan efisiensi pelayanan kesehatan se ara terpadu Tujuan system rujukan adalah agar pasien mendapatkan pertolongan pada fasilitas pelayanan kesehatan yang lebih mampu sehingga jiwanya dapat terselamatkan( dengan demikian dapat menurunkan 57' dan 57B 1. Un(an$>un(an$ ;an$ men$atur *ndang-*ndang =asar />-1 pasal +: 3 dan *ndang-*ndang Gomor +@8 />>+ tentang 7esehatan( menetapkan bahwa setiap orang berhak mendapatkan pelayanan kesehatan "7 Gomor /+-/8)enkes 8"78M'8+,,-( tentang penugasan PT 5skes #Persero$ dalam pengelolaan program pemeliharaan kesehatan bagi masyarakat miskin

-.

Jenis Ruju,an

Cujukan medi yaitu pelimpahan tanggung jawab se ara timbal balik atas satu kasus yang timbul baik se ara &erti al maupun horizontal kepada yang lebih berwenangdan mampu menangani se ara rasional. Jenis rujukan medi antara lain6 /$ Transfer of patient. 7onsultasi penderita untuk keperluaan diagnosti ( pengobatan( tindakan opertif dan lain B lain.

57

+$ Transfer of specimen. Pengiriman bahan #spesimen$ untuk pemeriksaan laboratorium yang lenih lengkap. @$ Transfer of knowle ge ! personal. Pengiriman tenaga yang lebih kompeten atau ahli untuk meningkatkan mutu layanan setempat. Cujukan kesehatan yaitu hubungan dalam pengiriman( pemeriksaan bahan atau spe imen ke fasilitas yang lebih mampu dan lengkap. 'ni adalah rujukan uang menyangkut masalah kesehatan yang sifatnyapen egahan penyakit #pre&entif$ dan peningkatan kesehatan #promotif$. Cujukan ini men akup rujukan teknologi( sarana dan opersional 7. Ja%ur Ruju,an =alam kaitan ini jalur rujukan untuk kasus gawat darurat dapat dilaksanakan sebagai berikut 6 =ari 7ader

=apat langsung merujuk ke 6 /$ Puskesmas pembantu +$ Pondok bersalin 8 bidan desa @$ Puskesmas 8 puskesmas rawat inap -$ Cumah sakit pemerintah 8 swasta =ari Posyandu

=apat langsung merujuk ke 6 /$ Puskesmas pembantu +$ Pondok bersalin 8 bidan desa @$ Puskesmas 8 puskesmas rawat inap
58

-$ Cumah sakit pemerintah 8 swasta =ari Puskesmas Pembantu

=apat langsung merujuk ke rumah sakit tipe =89 atau rumah sakit swasta =ari Pondok bersalin 8 Bidan =esa

=apat langsung merujuk ke rumah sakit tipe =89 atau rumah sakit swasta 8. Persiapan ruju,an Persiapan yang harus diperhatikan dalam melakukan rujukan ( disingkat OB57"?7*P yang dijabarkan sebagai berikut 6

B #bidang$ 6 pastikan ibu8bayi8klien didampingi oleh tenaga kesehatan yang kompeten dan memiliki kemampuan untuk melaksanakan kegawatdaruratan 5 #alat$ 6 bawa perlengkapan dan bahan B bahan yang diperlukan( seperti spuit( infus set( tensimeter( dan stetoskop 7 #keluarga$ 6 beritahu keluarga tentang kondisi terakhir ibu #klien$ dan alas an mengapa ia dirujuk. "uami dan anggota keluarga yang lain harus menerima 'bu #klien$ ke tempat rujukan. " #surat$ 6 beri surat ke tempat rujukan yang berisi identifikasi ibu #klien$( alasan rujukan( uraian hasil rujukan( asuhan( atau obat B obat yang telah diterima ibu #klien$ ? #obat$ 6 bawa obat B obat esensial diperlukan selama perjalanan merujuk 7 #kendaraan$ 6 siapkan kendaraan yang ukup baik untuk memungkinkan ibu #klien$ dalam kondisi yang nyaman dan dapat men apai tempat rujukan dalam waktu epat * #uang$ 6 ingatkan keluarga untuk membawa uang dalam jumlah yang ukup untuk membeli obat dan bahan kesehatan yang di perlukan di temapat rujukan
59

4. Keuntun$an s;stem ruju,an /. Pelayanan yang diberikan sedekat mungkin ke tempat pasien( berarti bahwa pertolongan dapat diberikan lebih epat( murah dan se ara psikologis memberi rasa aman pada pasien dan keluarga +. =engan adanya penataran yang teratur diharapkan pengetahuan dan keterampilan petugas daerah makin meningkat sehingga makin banyak kasus yang dapat dikelola di daerahnya masing B masing @. )asyarakat desa dapat menikmati tenaga ahli :. !e,anisme ruju,an )enetukan kegawatdaruratan pada tingkat kader( bidan desa( pustu dan puskesmas

/$ Pada tingkat 7ader Bila ditemukan penderita yang tidak dapat ditangani sendiri maka segera dirujuk ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat karena mereka belum dapat menetapkan tingkat kegawatdaruratan +$ Pada tingkat bidan desa( puskesmas pembantu dan puskesmas Tenaga kesehatan harus dapat menentukan tingkat kegawatdaruratan kasus yang ditemui. "esuai dengan wewenang dan tanggung jawabnya mereka harus menentukan kasus mana yang boleh ditangani sendiri dan kasus mana yang harus dirujuk

)enetukan tempat tujuan rujukan

60

Prinsip dalam menentukan tempat rujukan adalah fasilitas pelayanan yang mempunyai kewenangan terdekat( termasuk fasilitas pelayanan swasta dengan tidak mengabaikan kesediaan dan kemampuan penderita. /. )emberikan informasi kepada penderita dan keluarganya perlu diberikan informasi tentang perlunya pendeerita segera dirujuk mendapatkan pertolongan pada fasilitas pelayanan kesehatan yang lebih mampu +. )engirimkan informasi pada tempat rujukan yang ditunju melalui telepon atau radio komunikasi pelayanan kesehatan yang lebih mampu. @. Persiapan penderita "ebelum dikirim keadaan umum penderita harus diperbaiki terlebih dahulu. 7eadaan umum ini perlu dipertahankan selama dalam perjalanan( "urat rujukan harus dipersiapkan siAesuai dengan format rujukan dan seorang bidan harus mendampingi penderita dalam perjalanan sampai ke tempat rujukan. Pengiriman penderita

*ntuk memper epat sampai ke tujuan( perlu diupayakan kendaraan8sarana transportasi yang tersedia untuk mengangkut penderita. Tindak lanjut penderita

/$ *ntuk penderita yang telah dikembalikan dan memrlukan tindak lanjut( dilakukan tindakan sesuai dengan saran yang diberikan. +$ Bagi penderita yang memerlukan tindak lanjut tapi tidak melapor( maka dilakukan kunjungan rumah.

Skema System Rujukan Pelayanan Kesehatan Di Indonesia 61

Rumah sakit tipe A

Propinsi

Rumah sakit tipe B

kabupate n ke"amata n ke#urahan

Rumah sakit tipe C !

Puskesmas ba#kesmas Puskesmas pembantu

Pos$an%u

Pos$an%u

Pos$an%u

Pos$an%u

masyarakat

DA#TAR PUSTAKA
62

Vous aimerez peut-être aussi