Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
ACE INHIBITOR
Mekanisme kerja: menghambat enzim pengkonversi peptidyl dipeptidase yang menghidrolisis angiotensin I
menjadi angiotensin II dan menginaktivasi bradikinin (suatu vasodilator kuat) dengan merilis nitricoxide dan prostacyclin.
CAPTOPRIL
FARMAKOKINETIKA :
Diserap dengan cepat, dengan bioavailabilitas sekitar 70% setelah berpuasa. Bioavailabilitas akan menurun bila dikonsumsi bersama makanan. t1/2 kurang dari 2-4 jam. Eliminasi di ginjal Kontra indikasi pada wanita hamil
EFEK SAMPING
Mekanisme kerja:
Menghambat aktivitas Angiotensin II hanya di reseptor AT1,Sehingga tidak mempunyai efek terhadap metabolisme bradikinin
LOSARTAN :
Aktif secara oral Absorpsi tidak dipengaruhi oleh makanan Dimetabolisme secara ekstensif di hepar Metabolit utamanya 5-carboxylic acid bersifat aktif. t1/2 metabolit 6-9 jam
batuk
BLOKER
Mekanisme kerja:
Dihubungkan dengan reseptor Penurunan frekuensi denyut jantung dan kontraktilitas sehingga menurunkan CO Hambatan sekresi renin penurunan sekresi angiotensinogen II Mempengaruhi sistem saraf simpatis
- Bloker
Berbagai jenis boker dibedakan berdasarkan tempat reseptor yg akan dihambat Nonselektive blokers : contoh propanolol memblok 1 dan 2 Selective beta blockers: contoh metoprolol memblok 1
TOKSISITAS PROPANOLOL
Asma Insufisiensi vaskular perifer Diabetes Bila dihentikan setelah penggunaan teratur gejala putus obat kegugupan, takikardi, peningkatan intensitas angina atau peningkatan TD. Diare, konstipasi, mual dan muntah.
ANTAGONIS ALDOSTERON
MEKANISME KERJA: Memblok reseptor cytoplasmik aldosteron di dalam colecting tubulus ginjal sehingga terjadi peningkatan ekskresi garam dan air
Farmakokinetika Spironolakton
Absorpsi sebagian kira-kira 65% Dimetabolisme secara ekstensif Berikatan kuat dengan protein T1/2 singkat: 1- 6jam
DIURETIK
Digunakan pada gagal jantung akut yang disertai dengan overload cairan yang bermanifestasi pad kongesti paru dan edem perifer Mengurangi retensi air dan garam sehingga mengurangi volume cairan ekstra sel, venous return, dan preload. Diberikan sampai terjadi euvolemia, setelah tercapai euvolemia maka dosis dapat diturunkan Kontra indikasi pada gagal jantung asimptomatik dan tidak ada overload cairan
TERIMA KASIH