Berkurangnya aliran darah ke uterus dengan embolisasi arteri uterus telah terbukti dapat mengurangi laju pertumbuhan fibroid. Namun cara ini memiliki efektifitas yang rendah dan tidak sesifik. Hal ini mengingat bahwa arteri uterus juga memperdarahi banyak bagian yang masih normal (Rajudin dan Jacoeb, !!"#. 2. Anti inflamasi non-steroid (NSAID/OAINS) $bat ini merupakan obat yang terbukti efektif dalam penekanan nyeri karena adenomiosis. $bat ini dapat menghambat siklo%oksigenase pada kasus dismenorea primer. Namun pemakaian jangka panjang obat ini dapat menimbulkan ulkus lambung. &elain itu, obat ini dapat menimbulkan efek anti o'ulasi bila diminum saat pertengahan menstruasi ((iweko et al., !)*#. 3. Endoscopic endometrial ablation dan histerektomi +erapi pembedahan ini sering dan banyak digunakan untuk adenomiosis yang superfisial. Namun kendalanya ialah kita tidak tahu seberapa dalam suatu lesi tersebut. ,kibatnya jika pengambilan tidak maksimal, sehingga menyisakan jaringan atau sel adenomiosis maka kekambuhan dapat terjadi. Begitu pula dengan keluhan berupa dismenore dan metroragia dapat terjadi kekambuhan seteah dilakukan operasi. $leh karena itu, pembedahan total atau histerektomi total masih merupakan cara yang terbaik untuk menghilangkan penyakit dengan tanpa kekambuhan. Namun konsekuensinya sangat berat, yaitu pasien menjadi infertil setelah dilakukan operasi (Bergeron, ,mant dan -erenc.y, !!/#. Tatalaksana bar 1. !eseksi la"arotomik "ada adenomiosis 0erupakan metode yang paling efektif untuk menghilangkan lesi, meskipun peluang untuk terjadi kekambuhan tetap ada. ,ngka kekambuhan pada metode ini yaitu ),12. 3ada penderita yang mengalami komplikasi berupa infertilitas, metode ini dapat memberikan peluang hamil mencapai 4,52 (Rajudin dan Jacoeb, !!"#. 2. D#$S1%%2 67B&)55 adalah suatu fraksi bioaktif dari tanaman Phaleria macrocarpa (tanaman mahkota dewa#. Hasil dari penelitian secara in vitro, diketahui bahwa 67B&)55 dapat menurunkan ekspresi gen R8% 9, :$;% dan fosfolipase ,(c37,#. Namun 67B&)55 juga dapat meningkatkan ekspresi gen reseptor progesteron. 6engan mekanisme% mekanisme tersebut, pertumbuhan dari lesi adenomiosis dapat ditekan. &elain itu, obat ini terbukti dapat meredakan dismenorea, nyeri abdomen dan gejala lain terkait sindrom premenstruasi. $bat ini merupakan pilihan yang baik, dikarenakan tidak menimbukan hipoestrogen. Namun dikarenakan obat ini baru ditemukan, perlu dilakukan penelitian lebih mendalam lagi. ((iweko et al., !)*#. 3. Tera"i analo& 'n!( 3ertumbuhan lesi dari adenomiosis sangat dipengaruhi oleh kadar estrogen. 6engan pemberian <nRH, dimaksudkan untuk menekan pertumbuhan lesi, karena dapat menyebabkan keadaan hipoestrogen. Namun dikarenakan efek sampingnya yang berupa hipoestrgoen, obat ini tidak cocok diberikan pada orang mengalami gangguan infertilitas ((iweko et al., !)*#. 'ambaran histo"atolo&is "ada adenomiosis ,denomiosis merupakan keadaan dimana terdapat jaringan mukosa uteri pada lapisan miometrium. Hal ini terjadi kemungkinan besar dikarenakan adanya in'aginasi tunika mukosa ke tunika muskularis. =elainan tersebut dapat dilihat seara histologis sebagai berikut (Bergeron, ,mant dan -erenc.y, !!/#. <ambar >>>. <ambaran histologis dari adenomiosis secara keseluruhan. Nampak fokus adenomikotik tersebar diseluruh miometrium (Bergeron, ,mant dan -erenc.y, !!/#. <ambar >>>. -okus adenomiosis yang terdiri dari kelenjar dan stroma, yang dikelilingi oleh berkas%berkas otot polos yang hipertrofi (Bergeron, ,mant dan -erenc.y, !!/#. <ambar >>>. ,denomioma (fokal adenomiosis# yang terbentuk dari kelenjar%kelenjar endometrium kistik yang berdilatasi dan otot polos yang hipertrofik (Bergeron, ,mant dan -erenc.y, !!/#. )om"likasi 3ada pasien yang mengalami adenomiosis dapat terjadi beberapa komplikasi yang biasanya terjadi, yaitu (3eric dan -raser, !!/#. ). ?nfertilitas &ai saat ini masih sangat sedikit informasi mengenai hubungan adenomiosis dengan infertilitas. Hal ini dikarenakan adenomiosis banyak menyerang wanita usia 5!%1! tahun, yang notabenenya sudah masuk masa perimenopause atau menopause. 0ekanisme apa yang menyebabkan terjadi infertilitas pada adenomioma sampai saat ini belum diketahui (3eric dan -raser, !!/#. . 3erdarahan berat +erjadinya perdarahan dapat dikarenakan adanya penetrasi dari lesi ke jaringan miometrium, yang juga banyak terdapat pembuluh%pembukuh darah. Banyaknya darah yang keluar berbanding lurus dengan semakin dalam atau semakin luasnya penetrasi lesi ke miometrium (3eric dan -raser, !!/#. 3. Vaginal discharge 5. Nyeri bagian perut bawah 1. $dynuria /. Haematuria 0erupakan keadaan dimana ditemukannya darah di dalam urin. =adar darah bisa saja bersifat makroskopis (dapat dilihat dengan mata telanjang#, bisa juga bersifat mikrosopis (harus dilihat dengan peralatan khusus (mikroskop# (3eric dan -raser, !!/#. @. 6emam 6aftar pustaka Rajuddin dan +. A. Jacoeb. !!". Penanganan Adenomiosis dengan Reseksi Laparotomik pada Perempuan Infertil (Pengalaman pada 32 kasus). ?ndones J $bstet <ynecol !!"B *%)C %1 (iweko, Budi, :aroline <. 3uspita, =anadi &umapraja, 0uharam Natadisastra, ,chmad =. Har.ief, el al., fektivitas !L"#$%%2 dalam Penanganan &'eri ndometriosis dan(atau Adenomiosis. ?ndonesian Reproducti'e 0edicine Research and +raining :enter (?na% Repromed#. Dol. / No. ,ugust !)* Bergeron, :hristine, -rederic ,mant dan ,le> -erenc.y. !!/. Patholog' and ph'siopatholog' of adenom'osis. Best 3ractice E Research :linical $bstetrics and <ynaecology. Dol. !, No. 5, pp. 1))e1), !!/ 3eric, H. dan ?. &. -raser. !!/. )he s'mptomatolog' of adenom'osis. Best 3ractice E Research :linical $bstetrics and <ynaecology. Dol. !, No. 5, pp. 15@e111, !!/