Vous êtes sur la page 1sur 25

Kelenjar tyroid

Kelenjar tiroid
merupakan
organ yang
bentuknya
seperti kupu-
kupu dan terletak
pada leher
bagian bawah di
sebelah anterior
trakea.

Kelenjar ini terdiri
atas dua buah
lobus lateral yang
dihubungkan oleh
sebuah istmus,
kelenjar tiroid
mempunyai
panjang kurang
lebih 5cm serta
lebar 3cm dan
berat kurang lebih
30 gram.
Ismus kelenjar tiroid berada dibawah kartilago
tiroid, pertengahan antara apeks kartilago tiroid
dan insisura supra sternum.
Jika dilakukan potongan melintang dari
leher setinggi ismus tiroid memperlihatkan
hubungan dari kelenjar tiroid dengan trakea,
esofagus, arteri karotis & vena jugularis.

Kelenjar tiroid mempunyai suplai darah yang
kaya. Arteri tiroidea superior berpangkal pada
arteri karotis eksterna & komunis. Arteri tiroidea
inferior dari trunkus tiroservikalis arteri
subklavia. Arteri tiroidea ima yang kecil dari
arteri brakiosefalik pada arkus aorta.



VASCULARISASI
1. Sistem Arteri
A. Thyroidea superior, adalah cabang A. Carotis externa yang
masuk ke jaringan superficial kelenjar, mendarahi jaringan
connective dan capsule.
A. Thyroidea inferior adalah cabang trunchus thyreocervicalis
dan masuk ke lapisan dalam kelenjar, mendarahi jaringan
parenkim dan propia kelenjar.
A. Thyroidea ima, Arteri ini kadang-kadang dijumpai merupakan
cabang arcus aorta atau A. Brachiocephalica dan mendarahi
istmus.
A. Thyroidea acessorius, adalah cabang-cabang A. Oesophageal
dan Tracheal yang masuk ke facies posteromedial.

Sistem Vena
V. Thyroidea superior; muncul dari polus
superior dan berakhir pada vena jugularis
interna (kadang-kadang V. Facialis)
V. Thyroidea inf.; muncul dari margo bawah
istmus dan berakhir pada V. Brachiocephalica
sin.
V. Thyroidea media; muncul dari pertengahan
lobus lateralis dan berakhir di V. Jugularis int.


Aliran Lymphatic
Ascending Lymphatic
- Media, mengalir ke prelaryngeal lymph node yang
terletak pada membrane cricothyroidea
- Lateral, mengalir ke Jugulo-digastric grup dari deep
cervical lymph node.

Descending Lymphatic
- Medial, mengalir ke pretracheal grup di trachea
- Lateral, mengalir ke Gl. Recurrent chain pada N.
Laryngeus recurrent.

HISTOLOGI


Jaringan tiroid terdiri atas ribuan folikel
megandung bulatan berepitel selapis dengan
lumen berisi substansi gelatinosa yang disebut
koloid. Folikel yang lebih besar penuh dengan
koloid dan mempunyai epite kuboid / gepeng.

Tirotropin merangsang
sintesis hormon tiroid
sehingga epitel folikel
tersebut meninggi.
Membran basal sel-sel
folikel memiliki banyak
reseptor tirotropin.

Epitel tiroid
terdapat di atas lamina
basal, memiiki ciri
menyintesis,
menyekresi,
mengasorbsi dan
mencerna protein

Hormon kelenjar tiroid
Kelenjar tiroid menghasilkan tiga jenis hormon
yang berbeda:
1. Tiroksin (T4)
2. Triiodotironin (T3)
Yang keduanya disebut dengan satu nama
Hormon Tiroid
3. Kalsitonin

Hormon tiroid, dua jenis hormon berbeda yang
dihasilkan oleh kelenjar tiroid membentuk
hormon tiroid: Tiroksin (T4), Triiodotironin (T3).
Keduan hormon ini merupakan asam amino
dengan sifat un ik yang mengandung molekul
iodium yang terikat pada struktur asam amino.
Tiroksin (T4) mengandung empat atom iodium
dalam setiap molekulnya
Triiodotironin (T3) hanya mengandung tiga atom
saja

Triiodotironin (T3) hanya mengandung tiga atom
saja
Kedua hormon ini disintesis dan disimpan dalam
keadaan terikat dengan protein didalam sel sel
kelenjar tiroid, pelepasanya kedalam aliran darah
jika diperlukan. Kurang lebih 75% hormon tiroid
berada dalam keadaan terikat dengan globulin
pengikat protein (TBG,thyroid-binding globulin)
Hormn tiroid yang lain berada dalam keadaan
terikat dengan albumin dan prealbumin pengikat
tiroid.

Ambilan Dan Metabolisme Iodium

Iodium merupakan unsur esensial bagi tiroid
untuk sintesis hormon tiroid. Pada kenyataanya,
iodium dalam tubuh paling banyak digunakan
oleh kelenjar tiroid, dan gangguan utama akibat
defisiensi iodium adalah perubahan fungsi tiroid.
Iodida dikonsumsi dari makan dan diserap ke
darah didalam trkatus gastrointestinal. Kelenjar
tirod bekerja sangat efisien dalam mengambil
iodium dari darah dan kemudian memekatkanya
dalam sel sel kelenjar tersebut. Disana ion ion
iodida akan diubah menjadi molekul iodium yang
akan bereaksi dengan tirosin (suatu asam amino)
untuk membentuk hormon tiroid.

Pengaturan Fungsi Tiroid,
sekresi tirotropin atau TSH (thyroi d stimulating hormone) , oleh
kelenjar hipofisis akan menegendalikan kecepatan pelepasan
hormone tiroid. Selanjutnya, pelepasan TSH ditentukan oleh
kadar hormon tiroid dalam darah. Jika konsentrasi hormon tiroid
didalam darah menurun, pelepasan TSH meningkat sehingga
terjadi peningkatan keluaran T3 dan T4.
Keadaan ini merupakan satu contoh pengendalian umpan balik
(feedback kontrol). Hormon pelepas tirotropin (TRH, Thyrotropin
Releasing Hormone) yang disekresikan oleh hipotalamus
memberikan pengaruh yang mengatur (modulasi) pelepasan
TSH dari hipofisis. Faktor faktor lingkungan seperti penurunan
suhu tubuh dapat meningkatkan sekresi TRH dengan demikian
menaikkan sekresi hormon tiroid.

Pengaturan Fungsi Tiroid,
Fungsi utama hormon tiroid T3 dan T4 adalah
mengendalikan aktivitas metebolik seluler. Kedua
hormon ini bekerja sebagai alat pacu umum
dengan mempercepat proses metabolisme.
Hormon tiroid mempengaruhi replikasi sel dan
sangat penting bagi perkembangan otak. Adanya
horomtiroi dalam jumlah yang adekuat
diperlukan untuk pertumbuhan normal. Melalui
efeknya ynang luas terhadap metabolisme
seluler, hormon tiroid mempengaruhi setiap
sistem organ yang penting.

Kalstionin

Kalsitonin atau tirokalsitonin merupakan hormon
penting lainya yang disekresikan oleh kelenjar
tiroid. Sekresi kalsitonin tidak dikendalikan oleh
TSH.
Hormon ini disekresikan oleh kelenjar tiroid
sebagai respons terhadap kadar kalsium plasma
yang tinggi dan kalsitonin akan menurunkan
kadar kalsium plasma dengan meningkatkan
jumlah penumpukan kalsium dalam tulang

Vous aimerez peut-être aussi