Batuan mempunyai perilaku (behaviour ) yang berbeda-beda
pada saat menerima beban.
Perilaku batuan ini dapat ditentukan antara lain di laboratorium dengan uji kuat tekan.
Dari hasil uji dapat dibuat kurva tegangan-regangan, kurva creep dari uji dengan tegangan konstan, dan kurva relaksasidari uji dengan regangan konstan.
Dengan mengamati kurva-kurva tersebut dapat ditentukan perilaku dari batuan.
Elastik & Elasto-Plastik
Perilaku batuan dikatakan elastik (linier maupun non linier) jika tidakterjadi deformasi permanen pada saat tegangan dibuat nol
Kurva tegangan-regangan dan regangan-waktu untuk perilaku batuanelastik linier dan elastik non linier
Plastisitas adalah karakteristik batuan yang mengijinkan regangan(deformasi) permanen yang besar sebelum batuan tersebut hancur(failure).
Elastik non linier reversible Elastik linier reversible
Perilaku Kurva-
Perilaku batuan sebenarnya yang diperoleh dari uji kuat tekandigambarkan oleh Bieniawski (1984).
Pada tahap awal batuan dikenakan gaya, kurva berbentuk landai dantidak linier yang berarti bahwa gaya yang diterima oleh batuandipergunakan untuk menutup rekahan awal (pre-existing cracks) yangterdapat di dalam batuan.
Sesudah itu kurva menjadi linier sampai batas tegangan tertentu yangkita kenal dengan batas elastik (E) lalu terbentuk rekahan baru denganperambatan stabil sehingga kurva tetap linier.
Sesudah batas elastik dilewati maka perambatan rekahan menjadi tidakstabil, kurva tidak linier lagi dan tidak berapa lama kemudian batuanakan hancur.
Titik runtuh ini menyatakan kekuatan batuan.
Bieniawski (1967) Proses terjadinya perambatan rekahan mikro di dalam batuanpada rayapan identik dengan proses runtuhan yang terjadi pada uji kuat tekan uniaksial yaitu:
- Perambatan rekahan tidak stabil (unstable fracture propagation)
Kekuatan Jangka Panjang
Griggs, 1939 -Fundamental strength
Phi l l ips, 1948 -True strength
Potts, 1964 -Time safe stress
Price, 1960 -Longterm strength
Vutukuri (1978)
Time dependent strength = maximum stress thatis carried by a rock without any failure
OA -Regangan elastik seketika AC -Rayapan primer (transientcreep) laj u deformasi menurun fungsi waktu-deformasi elastik tertunda -jika tegangan dibebaskan sebelum melewati (C), terjadi instantaneousrecovery (CF) diikuti dengan delayed elastic recovery (FG). CD -Rayapan sekunder (steady-statecreep) laju deformasi konstan DE -Rayapan tersi er (accel eratedrate creep) laj u deformasi menaik fungsi waktu -runtuh Jika tegangan tetap diberikan setelah (C) rayapan sekunder dgn laju regangan konstan& contoh mengalami deformasi permanen. Jika tegangan dibebaskan sepanjang titik (CD),deformasi permanen & tidak kembali kekondisi semula. Deformasi permanen = f(laju regangan tetap & t pembebanan yang dialaminy
Model Reologi
Model reologiuntuk rayapan:
model sederhana -Hooke (el astis) & Newton (vi skos)
model kompleks-Kel vin, Maxwel l , dan Burger
Model Burger model kompleks yang paling banyak digunakankarena dianggap mampu mengakomodasi tahapan dalam rayapan
Tahap regangan seketika &rayapan sekunder
model Maxwell
Tahap rayapan primer
model Kelvin
Tahap rayapan:regangan seketika, rayapan pri mer &rayapansekunder
model Burger [seri antara Maxwell &Kelvin]representatif untuk kepentingan praktis