Disusun Dalam Rangka Praktik Klinik Keperawatan PKL PKMD STIKes Muhammadiyah Pringsewu Program Studi DIII Keperawatan
DISUSUN OLEH KELOMPOK III
AHMAD RIFAI ANISA SRI UTARI DENI FEBRIAN DESTIA HELMI SUSANTI MURSAL EFENDI TRI LESTARI YUNINGSIH
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes) MUHAMMADIYAH PRODI DIII KEPERAWATAN PRINGSEWU LAMPUNG 2011
DAFTAR KELOMPOK
KETUA : AHMAD RIFAI SEKRETARIS : DESTIA HELMI SUSANTI BENDAHARA : DENI FEBRIAN ANGGOTA : ANISA SRI UTARI MURSAL EFENDI TRI LESTARI YUNINGSIH
LEMBAR PENGESAHAN
Telah disahkan pada tanggal .. Mei 2011 Dan disetujui Untuk Disusun sebagai Studi kasus dengan Judul:
ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS (PKL PKMD) DI RT 03 DESA PANJEREJO WILAYAH KERJA PUSKESMAS WATES KECAMATAN GADINGREJO KABUPATEN PRINGSEWU LAMPUNG
Tanggal 25 April 24 Mei 2011
Mengetahui Pembimbing Akademik
Ns. NURIA, S.kep
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah segala puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmad serta hidayah Nya sehingga Penulis dapat menyelesaikan penyusunan laporan kegiatan (PKL PKMD) dengan judul Asuhan Keperawatan Komunitas PKL PKMD di RT 03 Desa Panjerejo Kecamatan Gadingrejo Kabupaten Pringsewu. Dalam penulisan laporan studi kasus kegiatan PKL PKMD ini penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami baik secara moril maupun materil dalam pelaksanaan praktik dan penyusunan laporan kegiatan PKL PKMD, terutama kepada: 1. Ibu Ns. Arena Lestari, S.Kep, selaku Ketua STIKes Muhammadiyah Pringsewu 2. Ns.Nuria S.Kep, Selaku Pembimbing Akademik 3. Bapak Sauji, selaku kepala pekon Panjerejo 4. Bapak Mustari, selaku Pak RT 03 Desa Panjerejo 5. Seluruh staff STIKes Muhammadiyah Pringsewu 6. Orangtua kami yang senantiasa mendoakan kami di rumah 7. Tokoh masyarakat dan tokoh agama serta masyarakat Desa Panjirejo 8. Teman-teman angkatan XIII STIkes Muhammadiyah Pringsewu prodi DIII Keperawatan yang selalu memberikan motifasi dan doa. Penulis menyadari masih banyak kekurangan dan kelemahan dalam penulisan laporan ini, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat
membangun dari semua pihak yang terkait, sehingga laporan ini menjadi lebih baik atau mendekati sempurna. Akhirnya penulis berharap semoga laporan ini bermanfaat bagi semua pembaca. Amin..
Pringsewu, Mei 2011
Kelompok III Desa Panjerejo
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL DAFTAR KELOMPOK LEMBAR PENGESAHAN KATA PENGANTAR DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Tujuan Penulisan C. Ruang Lingkup D. Manfaat Penulisan E. Metode Penulisan F. Sistematika Penulisan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep PKMD B. Konsep Desa Siaga C. Konsep Asuhan keperawatan komunitas
BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajian B. Analisa Data C. Diagnosa keperawatan D. Rencana keperawatan E. Planning Of Actions F. Implementasi dan Evaluasi
BAB IV PEMBAHASAN A. Pengkajian B. Diagnosa keperawatan C. Intervensi D. Implementasi E. Evaluasi
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan B. Saran
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN LAMPIRAN
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Profesi keperawatan telah memasuki dunia baru dan dituntut untuk mempertahankan prinsip dan prosedur yang ada serta menghubungkan dunia baru lainnya. Saat ini, praktik keperawatan komunitas dan kebanyakan para pekerja komunitas diseluruh dunia dilandasi oleh kemitraan, keja sama dan pemberdayaan. Bersama pihak terkait lainnya dalam komunitasnya mereka berupaya dengan sungguh-sungguh untuk mencapai sehat untuk semua.
Tujuan ini hanya dapat dicapai mana kala hak asasi semua pihak khususnya para wanita, anak-anak serta semua orang yang terpinggirkan dan lemah ditingkatkan dan dilindungi. Dengan kata lain perawat komunitas mengarahkan upaya-upaya mereka untuk mencapai keadilan social dan kesamaan untuk semua. Untuk mencapai tujuan ini, perawat komunitas menyadari bahwa berbagai upaya peningkatan kesehatan seharusnya didasarkan pada kontek yang lebih luas dalam aspek social-ekonomi, untuk masyarakat setempat, regional maupun untuk masalah dan isu global. Peran serta Masyarakat (PSM) dalam pembangunan kesehatan, pada umumnya merupakan proses yang berorientasi pada manusia dan hubungannya dengan manusia yang lain. Proses ini mencakup rekayasa manusia dan rekayasa system social. Rekayasa manusia mencakup pengembangan kemampuan (pengetahuan, sikap dan ketrampilan) sehingga mampu menjadi leader atau pemimpin upaya kesehatan di lingkungannya, sedangkan rekayasa social
mencakup pengembangan kemampuan kelembagaan masyarakat untuk kesehatan dalam rangka membina keterpaduan kemandirian dan kelangsungan upaya kesehatan di wilayah tertentu.
Salah satu bentuk peran serta masyarakat di bidang kesehatan yang sudah melembaga dan tidak asing lagi bagi kita adalah PKMD (Pembangunan Kesehatan Masyarakat Desa). Pembangunan kesehatan masyarakat desa (PKMD) merupakan rangkaian kegiatan masyarakat yang dilaksanakan atas dasar gotong royong dan swadaya dalam menolong diri sendiri dalam memecahkan masalah untuk memenuhi kebutuhanya dibidang kesehatan dan di bidang lain yang berkaitan agar mampu mencapai derajat kesehatan yang optimal. Tujuan PKMD adalah untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya. Perkembangan pembangunan kesehatan masyarakat desa dapat dilihat dari beberapa indicator, yang meliputi infant mortality rate (IMR), mother mortality rate (MMR), gizi kurang pada balita dan umur harapan hidup (UHH). Dimana, bila kita lihat dari data pada tahun 2004 menunjukan angka kematian ibu per 100.000 lahir hidup adalah 321, kemudian angka kematian bayi per 1000 lahir hidup mencapai 43,4, usia harapan hidup 66,07, pada tahun 2004 angka gizi buruk sebesar 7,2% menurun hingga 5,4% pada 2007. Dari angka tersebut dapat kita simpulkan bahwa masih tingginya masalah kesehatan di masyarakat.
Dengan IMR dan MMR yang masih tinggi serta berbagai masalah kesehatan yang terus berkembang maka sangat sulit bagi Indonesia untuk mencapai the millennium development goals (MDGs) pada akhir tahun 2015 yakni IMR menjadi 25% dan MMR menjadi 150/100.000 KH. Dimana kualitas kesehatan Indonesia pada periode 2010-2015 membaik dilihat dari usia harapan hidup yang semakin meningkat.
Untuk menanggulangi masalah tersebut pemerintah menetapkan srategi pembangunan kesehatan berupa peningkatan akses dan kualitas pelayanan, peningkatan sumberdaya kesehatan, pemberdayaan masyarakat dan pembangunan pembiayaan kesehatan. Dalam hal ini peran serta masyarakat sangat menentukan keberhasilan kemandirian dan kesinambungan pembangunan kesehatan. pentingnya peran serta masyarakat dalam pembangunan kesehatan telah diakui oleh semua pihak. Hal ini tertuang dalam GBHN, Rencana Pembangunan Lima Tahun dan UU No.23 Tahun 1992.
Paradigma sehat merupakan modal pembangunan kesehatan yang nantinya mampu mendorong masyarakat yang bersifat mandiri dalam menjaga kesehatan mereka sendiri dengan mengutamakan kegiatan preventif dan promotif.
RT 03 pekon panjerejo kecamatan Gadingrejo dengan jumlah penduduk 351 jiwa. Mayoritas penduduknya adalah petani dan pada umumnya tingkat pendidikannya adalah SD (47%). Presentasi penduduk yang mata pencahariannya sebagai petani 20,5% sedangkan presentasi penduduk yang pendidikannya SD 47%. Dari hal tersebut di atas dapat menjadi factor penghambat dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat khususnya di
RT 03 Pekon Panjerejo. Selain itu juga terdapat data sebagai berikut yaitu : 75,3% warga mempunyai sumber pencemaran lingkungan seperti kolam ikan yang ada, tobong gendeng, WC cemplung dan SPAL terbuka, terdapat 55,3% warga BAB dikolam/disungai, terdapat 92,1% jarak sumur dengan septi tank <10 M, terdapat 14% warga membuang sampah dengan cara ditumpuk, 82,4% warga membakar sampah, dan 3,6% warga membuang sampah dikolam.
Dari data diatas maka kami tertarik untuk melakukan PKL-PKMD di pekon panjerejo khususnya RT 03 yang nantinya kami harapkan ada perubahan perilaku ke arah yang positif yang akan berdampak baik bagi penduduk pekon panjerejo pada khususnya dan untuk membantu program pemerintah tentang pembangunan kesehatan bagi seluruh rakyat Indonesia pada umumnya.
B. Tujuan 1. Tujuan Umum Setelah mengikuti kegiatan ini Mahasiswa mampu memberikan asuhan keperawatan komunitas yang mencakup upaya peningkatan kesehatan (promotif), pencegahan penyakit (preventif) dan pemeliharaan kesehatan sehingga dapat meningkatkan kemandirian masyarakat dalam mengatasi masalah kesehatan secara optimal.
2. Tujuan Khusus Setelah melakukan kegiatan ini diharapkan mahasiswa mampu : a. Mengkaji masalah-masalah kesehatan yang ada dimasyarakat
b. Mengidentifikasi dan mengumpulkan data kesehatan melalui SMD dengan wawancara, survey, dan observasi. c. Mengumpulkan data baik data desa maupun data masyarakat,melalui wawancara, survey, dan observasi. d. Menganalisa data dan merumuskan masalah kesehatan masyarakat dan masalah keperawatan. e. Menetapkan prioritas kesehatan atau keperawatan masyarakat dengan melibatkan langsung klien (keluarga dan masyarakat) untuk mencari penyelesaian masalah. f. Menyusun intervensi keperawatan/rencana kerjabersama masyarakat g. Mengimplementasikan rencana kegiatan yang disepakati bersama masyarakat desa untuk menanggulangi masalah kesehatan yang dialami masyarakat h. Mengevaluasi seluruh kegiatan (upaya promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif) yang telah dilaksanakan. i. Mendokumentasikan rencana tindakan
C. Ruang Lingkup 1. Tempat Pelaksanaan kegiatan PKL - PKMD Muhammadiyah Pringsewu Tahun Akademik 2011 dilaksanakan di RT 03 Pekon Panjerejo kecamatan Gadingrejo kabupaten Pringsewu.
2. Waktu Pelaksanaan kegiatan PKL PKMD STIKes Muhammadiyah Pringsewu dilaksanakan pada tanggal 25 April sampai dengan 24 Mei 2011.
3. Sasaran Sasaran kegiatan PKL - PKMD STIKes Muhammadiyah Pringsewu adalah seluruh masyarakat di RT 03 Pekon Panjerejo kecamatan Gadingrejo kabupaten Pringsewu
D. Manfaat PKL- PKMD 1. Bagi Mahasiswa Bagi mahasiswa PKL-PKMD merupakan penerapan mata kuliah keperawatan komunitas yang merupakan suatu bentuk kegiatan aktif yang memungkinkan mahasiswa mengaplikasikan teori yang sudah didapatkan dalam kegiatan praktik yang bersifat nyata dan menyeluruh di masyarakat, dalam bentuk kemampuan kognitif dan keterampilan psikomotor yang diperoleh di bangku kuliah
2. Bagi STIKes Muhammadiyah Bagi Institusi Akper Muhammadiyah Pringsewu kegiatan PKL PKMD Menambah kepustakaan dan wawasan keilmuan dalam bidang asuhan keperawatan komunitas.
3. Bagi Dinas Kesehatan Dapat mengetahui masalah kesehatan yang ada di Pekon Panjerejo khususnya RT 03 sehingga masalah kesehatan yang muncul dapat ditindak lanjuti. Dan sebagai bahan masukan bagi dinas kesehatan untuk melakukan pembinaan secara continue terutama wilayah yang mengalami masalah dalam bidang kesehatan .
4. Bagi Masyarakat a. Dapat meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) b. Meningkatkan pengetahuan masyarakat terutama di bidang kesehatan
c. Sebagai bentuk nyata Peran serta Masyarakat dalam rangka menolong diri sendiri sehingga mampu memelihara kehidupan yang sehat untuk mencapai mutu hidup yang lebih baik dan kesejahteraan masyarakat .
E. Metode penulisan Metode penulisan yang digunakan dalam penyusunan makalah ilmiah ini adalah deskriptif yaitu metode menggambarkan studi kasus melalui litelatur dan observasi partisipasi, sementara data diperoleh dari angket, wawancara dan observasi.
F. Sistematika penulisan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Tujuan Penulisan C. Ruang Lingkup D. Manfaat Penulisan E. Metode Penulisan F. Sistematika Penulisan BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep PKMD B. Konsep Desa Siaga C. Konsep Asuhan keperawatan komunitas BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajian B. Analisa Data C. Diagnosa keperawatan D. Rencana keperawatan E. Planning Of Actions F. Implementasi dan Evaluasi
BAB IV PEMBAHASAN A. Pengkajian B. Diagnosa keperawatan C. Intervensi D. Implementasi E. Evaluasi BAB V PENUTUP A. Kesimpulan B. Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN LAMPIRAN
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Pembangunan Kesehatan Masyarakat Desa (PKMD) 1. Pengertian PKMD Pembangunan Masyarakat Desa (PKMD) adalah rangkaian kegiatan masyarakat yang dilaksanakan atas dasar gotong royong dan swadaya dalam menolong diri sendiri dalam memecahkan masalah untuk memenuhi kebutuhanya dibidang kesehatan dan di bidang lain yang berkaitan agar mampu mencapai derajat kesehatan yang optimal.
2. Tujuan PKMD a. Tujuan umum Meningkatkan kemampuan masyarakat menolong diri sendiri di bidang kesehatan dalam rangka meningkatkan mutu hidup b. Tujuan Khusus 1) Menumbuhkan kesadaran masyarakat akan potensi yang dimilikinya untuk menolong diri sendiri mereka sendiri dalam meningkatkan mutu hidup mereka 2) Mengembangkan kemampuan dan prakarsa masyarakat untuk berperan aktif dan berswadaya dalam meningkatkan kesejahteraan mereka sendiri 3) Menghasilkan lebih banyak tenaga-tenaga masyarakat untuk berperan yang mampu serta mau berperan aktif dalam kegiatan pembangunan desa 4) Meningkatkan mutu kesehatan masyarakat dalam arti memenuhi beberapa indikator : a) Angka kesehatan meningkat b) Angka kesakitan menurun c) Angka kematian menurun,terutama angka kematian bayi dan anak serta angka kelahiran menurun
d) Angka kekurangan gizi pada anak balita menurun.
3. Ciri-ciri PKMD a. Kegiatan masyarakat sebaiknya dimulai dengan kegiatan yang memenuhi kebutuhan masyarakat sendiri, dalam arti bahwa kegiatan dimulai dengan kegiatan untuk mengatasi masalah kesehatan yang memang dirasakan oleh masyarakat sendiri sebagai kebutuhan. b. Perencanaan kegiatan ditetapkan oleh masyarakat secara musyawarah dan mufakat. c. Pelaksanaan kegiatan berlandaskan pada peran aktif dan swadaya masyarakat dalam arti memanfaatkan secara optimal kemampuan dan sumberdaya yang dimiliki oleh masyarakat. d. Masukan dari luar yang hanya bersifat memicu, melengkapi dan menunjang, tidak mengakibatkan ketergantungan. e. Kegiatan dilakukan oleh tenaga-tenaga masyarakat setempat. f. Memanfaatkan teknologi tepat guna. g. Kegiatan yang dilakukan sekurang-kurangnya mencakup salah satu dari 5 unsur PHC.
4. Prinsip-Prinsip PKMD a. Kegiatan masyarakat sebaiknya dimulai dengan kegiatan yang memenuhi kebutuhan masyarakat setempat. b. Dalam pembinaan kegiatan masyarakat diperlukan kerjasama yang baik 1) Antar dinas-dinas/instansi-instansi/lembaga-lembaga lainnya yang bersangkutan. 2) Antar dinas-dinas/instansi-instansi/lembaga-lembaga tersebut dengan masyarakat. c. Dalam hal masyarakat tidak dapat memecahkan masalah atau kebutuhan sendiri, maka pelayanan langsung diberikan oleh sektor yang bersangkutan.
5. Wadah Kegiatan PKMD Karena kegiatan PKMD merupakan bagian integral dari pembangunan desa adalah LKMD/Lembaga Kesehatan Masyarakat Desa, maka dengan sendirinya wadah kegiatan PKMD adalah LKMD. Pembangunan PKMD yang bersifat lintas sektoral dengan sendirinya merupakan bagian tugas dari tim pembina LKMD
6. Strategi Pembinaan a. Tim Pembina PKMD di masing-masing tingkat sekaligus dijadikan sebagai forum koordinasi masing-masing tingkat. b. Setiap kegiatan partisipasi masyarakat yang akan dipromosikan oleh salah satu sektor, terlebih dahulu dibahas dalam forum koordinasi untuk memungkinkan dari sektor-sektor lain untuk menghindari tumpang tindih. c. Jenis bantuan apapun yang akan dijalankan harus selalu berdasarkan pada proporsi kebutuhan masyarakat setempat. d. Seluruh tahap kegiatan, mulai dari persiapan, perencanaan, pelaksanaan, penilaian, pembinaan sampai pada perluasan dilakukan oleh masyarakat sendiri dan dimana perlu dibantu oleh pemerintah secara lintas program dan lintas sektoral. e. Wadah kegiatan PKMD adalah Lembaga Kesehatan Masyarakat Desa (LKMD), maka pada dasarnya LKMD merupakan wadah partisipasi masyarakat dalam pembangunan desa. f. PKMD adalah kegiatan yang dilakukan masyarakat dari masyarakat untuk masyarakat (Departemen Kesehatan RI, 2004).
7. Pengembangan dan Pembinaan a. Pengembangan dan pembinaan PKMD berpedoman kepada GBHN b. Pengembangan dan pembinaan PKMD dilaksanakan dengan kerja sama lintas program dan lintas sektoral melalui pendekatan edukatif
c. Koordinasi pembinaan melalui jalur fungsional pada tiap tingkatan, tingkat Propinsi oleh Gubernur, Kabupaten oleh Bupati, tingkat Kecamatan oleh Camat. d. PKMD merupakan bagian integral dari pembangunan desa secara keseluruhan e. Kegiatan dilaksanakan dengan membentuk mekanisme kerja yang efektif antara instansi yang berkepentingan dalam pembinaan masyarakat desa f. Puskesmas sebagai pusat pengembangan dan pembangunan kesehatan berfungsi sebagai dinamisator.
8. Hal-hal yang Perlu Dalam Pelaksanaan Kegiatan PKMD a. Masyarakat perlu dikombinasikan pengertiannya yang benar tentang kesehatan dan tentang program-program yang dilaksanakan pemerintah. b. Masyarakat perlu dikembangkan kesadarannya akan potensi dan sumber daya yang dimiliki serta harus dikembangkan dan dibina kemampuan dan keberaniannya, untuk berperan secara aktif dan berswadaya dalam meningkatkan mutu hidup dan kesejahteraan mereka. c. Sikap mental pihak penyelenggara pelayanan perlu dipersiapkan terlebih dahulu agar dapat menyadari bahwa masyarakat mempunyai hak atau potensi untuk menolong diri mereka sendir dalam meningkatkan mutu hidup dan kesejahteraan mereka. d. Harus ada kepekaan dari para pembina untuk memahami aspirasi yang tumbuh di masyarakat dan berperan secara wajar dan tepat. e. Harus ada keterbukaan dan interaksi yang dinamis dan berkesinambungan baik antar Pembina maupun antara Pembina dengan masyarakat, sehingga muncul pemikiran yang mendukung kegiatan PKMD.
9. Persiapan bagi Pelaksana Persiapan bagi pelaksana dari masyarakat sangat penting artinya, persiapan yang di maksud dapat dilakukan melalui: a. Pelatih kader b. Kunjungan kerja c. Study perbandingan.
10. Pengadaan Fasilitas Kelestarian pembangunan akan lebih menjamin apabila fasilitas yang disediakan diswadaya masyarakat melalui potensi dan sumber yang ada di masyarakat yang dapat digali dan dimanfaatkan.
B. Konsep Desa Siaga 1. Pengertian Desa Siaga Desa yang penduduknya memiliki kesiapan sumber daya dan kemampuan serta kemauan untuk mencegah dan mengatasi masalah-masalah kesehatan, bencana dan kegawatdaruratan kesehatan secara mandiri.
2. Tujuan Desa Siaga a. Tujuan Umum Terwujudnya masyarakat desa yang sehat serta peduli dan tanggap terhadap permasalahan kesehatan di wilayahnya.
b. Tujuan Khusus 1) Meningkatnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat desa tentang pentingnya kesehatan 2) Meningkatnya kewaspadaan dan kesiapsiagaan masyarakat desa terhadap resiko dan bahasa yang dapat menimbulkan gangguan kesehatan (bencana wabah, kegawatdaruratan, dan sebagainya) 3) Meningkatnya keluarga sadar gizi dan melaksanakan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).
4) Meningkatnya kesehatan lingkungan desa. 5) Meningkatnya kemampuan dan kemauan masyarakat desa untuk menolong diri sendiri di bidang kesehatan.
3. Sasaran Pengembangan Desa Siaga Sasaran
Strategi Utama
Target desa siaga Tahun 2006 adalah 12.000 desa Untuk mempermudah strategi utama pengembangan desa siaga, intervensi sasaran pengembangan desa siaga dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu : a. Semua individu keluarga di desa, yang diharapkan mampu melaksanakan hidup sehata, serta peduli dan tanggap permasalahan kesehatan di wilayah desanya. b. Pihak-pihak yang mempunyai pengaruh terhadap perilaku individu dan keluarga atau dapat menciptakan iklim yang kondusif bagi perubahan perilaku tersebut. Contohnya : Tokoh masyarakat, tokoh agama, pemuda, kader, dan petugas kesehatan c. Pihak-pihak yang diharapkan memberikan dukungan kebijakan, peraturan perundang-undangan dana, tenaga, sarana, dan lain-lain. Seperti kepala desa, camat, para pejabat terkait, swasta, donatur dan pemangku kepentingan lainnya.
Seluruh desa menjadi Desa siaga Seluruh keluarga (rumah tangga) mempraktekkan PHBS Seluruh keluarga (rumah tangga) sadar gizi Menggerakkan dan memberdayakan masyarakat untuk hidup sehat
4. Kriteria Desa Siaga Sebuah desa telah menjadi desa siaga apabila desa tersebut telah memiliki sekurang-kurangnya sebuah pos kesehatan desa (Poskesdes).
5. Pos Kesehatan Desa Suatu Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) yang melaksanakan kegaitn-kegiatan minimal : a. Pengamatan epidemologis penyakit menular dan yang berpotensi menjadi KLB serta faktor-faktor resikonya. b. Penanggulangan penyakit menular dan yang berpotensi menjadi KLB serta kekurangan gizi. c. Kesiagaan dan penanggulangan bencana dan kegawatdaruratan kesehatan. d. Pelayanan kesehatan dasar, sesuai dengan kompetensinya.
6. Sumberdaya Poskesdes a. Tenaga Minimal 1 (satu) orang perawat dan 2 (dua) orang kader. b. Sarana 1) Fisik bangunan, perlengkapan dan peralatan 2) Alat komunikasi ke masyarakat dan Ke puskesmas
7. Masalah Kesehatan a. Desparitas status kesehatan antar daerah masih tinggi b. Rendahnya kualitas kesehatan penduduk miskin c. Beban ganda penyakit d. Kualitas/kuantitas/pemerataan/dan keterjangkauan pelayanan kesehatan masih rendah. e. Perilaku masyarakat kurang mendukung (PHBS) f. Rendahnya kondisi kesehatan lingkungan g. Pendanaan kesehatan
h. Desentralisasi: Pusat dan daerah tidak sinkron.
8. Sasaran KPJM-N(2009) a. UHH : 66,2 tahun 70,6 tahun b. IMR : 35 26 Per 1000 lahir hidup c. MMR : 307 226 per 100.000 LH d. Gizi kurang anak balita : 25,8 % 20%
9. Peranan yang akan Diambil oleh Bidang Perawat Komunitas Strategi Utama Depkes 1) Menggerakkan dan memberdayakan masyarakat untuk hidup sehat 2) Meningkatkan Askes masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang bekualitas 3) Meningkatkan sistem surveilence 4) monitoring dan info kesehatan 5) Meningkatkan pembiayaan kesehatan.
10. Peran Jajaran Kesehatan dan Pemangku Kepentingan Terkait a. Peran Puskesmas Dalam rangka pengembangan desa siaga, Puskesmas merupakan ujung tombak dan bertugas ganda yaitu sebagai penyelenggara PONED dan penggerak masyarakat desa. Dalam menggerakkan masyarakat desa, Puskesmas akan dibantu oleh tenaga fasilitator di Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota yang telah dilatih di Provinsi.
Adapun peran Puskesmas Adalah sebagai berikut: 1) Menggerakkan pelayanan kesehatan dasar, termasuk pelayanan obsetrik dan neonatal emergensi dasar (PONED) 2) Mengembangkan komitmen dan kerja sama tim di tingkat Kecamatan dan desa dalam rangka pengembangan desa siaga 3) Memfasilitasi pengembangan desa siaga dan Poskesdes
4) Melakukan monitoring, evaluasi dan pembinaan desa siaga.
b. Peran Rumah Sakit Rumah sakit memegang peranan penting sebagai sarana rujukan dan Pembina teknis pelayanan medik, peran rumah sakit adalah : 1) Menyelenggarakan pelayanan rujukan, termasuk pelayanan obstetric dan neonatal emergensi komprehensif (PONEK) 2) Melaksanakan bimbingan teknis medis, khususnya dalam rangka pengembangan kesiapsiagaan dan penanggulangan kedaruratan dan bencana di desa siaga 3) Menyelenggarakan promosi kesehatan di rumah sakt dalam rangka pengembangan kesiapsiagaan dan penanggulangan kedaruratan dan bencana.
c. Peran Dinas Kesehatan Kabupaten / Kota Sebagai Pembina Puskesmas dan rumah sakit, peran dinas kesehatan Kabupaten/Kota meliputi : 1) Mengembangkan komitmen dan kerjasama tim ditingkat Kabupaten/ Kota dalam rangka pengembangan desa siaga. 2) Merevitalisasi Puskesmas dan jaringannya sehingga mampu menyelanggarakan pelayanan rujukan dengan baik, termasuk PONEK dan promosi kesehatan di rumah sakit. 3) Merekrut/menyediakan calon-calon fasilitator untuk dilatih menjadi fasilitator mengembangkan desa siaga. 4) Menyelanggarakan pelatihan bagi petugas kesehatan dan kader. 5) Melakukan advokasi keberbagi pihak (pemangku kepentingan) tingkat Kabupaten/Kota dalam rangka pengembangan desa siaga. 6) Bersama puskesmas melakukan pemantauan, evaluasi, dan bimbingan teknis terhadap desa siaga. 7) Menyediakan anggaran dan sumber daya lain bagi kelestarian desa siaga.
d. Peran Dinas Kesehatan Provinsi Sebagai penyelia dan pembina rumah sakit dan dinas kesehatan Kabupaten/kota, dinas kesehatan povinsi berperan : 1) Mengembangkan komitmen dan kerjasama tim di tingkat Provinsi dalam rangka pengembangan desa siaga 2) Membantu dinas kesehatan Kabupaten/Kota mengembangkan kemampuan melalui pelatihan-pelatihan manajemen, pelatihan- pelatihan teknis dan cara-cara lain. 3) Membantu dinas kesehatan Kabupaten/Kota mengembangkan kemampuan Puskesmas dan rumah sakit di bidang konseling, kunjungan rumah, dan pengorganisasian masyarakat serta promosi kesehatan, dalam rangka pengembangan desa siaga. 4) Menyelenggarakan pelatihan fasilitator pengembangan desa siaga dengan metode lokakarya (interruptea training) 5) Melakukan aduokasi keberbagai pihak (pemangku kepentingan) tingkat provinsi dalam rangka pengembangan desa siaga. 6) Bersama dinas kesehatan Kabupaten/Kota melakukan pemantauan, evaluasi dan bimbingan teknis terhadap desa siaga. 7) Menyediakan anggaran dan sumber daya lain bagi kelestarian desa siaga.
e. Peran Pemangku Kepentingan Terkait Pemangku kepentingan lain, yaitu para pejabat pemerintah daerah, pejabat lintas sektor, unsur-unsur organisasi/ikatan profesi, pemuka masyarakat, tokoh-tokoh agama, PKK, LSM, dimia usaha/swasta, dan lain-lain. Diharapkan berperan aktifjuga disemua tingkat administrasi. 1) Pejabat pemerintah daerah a) Memberikan dukungan kebijakan, sarana dan dana untuk menyelenggarakan desa siaga.
b) Mengkoordinasikan masyarakat untuk memanfaatkan pelayaan Poskesdes/Puskesmas/Pustu dan berbagai UKBM yang ada (Posyandu, Polindes, dan lain-lain). c) Mengkoordinasikan penggerakan masyarakat untuk berperan aktif dalam penyelenggaraan desa siaga dan UKBM yang ada. d) Melakukan pembinaan untuk terselenggaranya kegiatan desa siaga secara tetatur dan lestari.
2) Tim Penggerak PKK a) Berperan aktif dalam pengembangan dan penyelenggarakan UKBM di desa siaga (Posyandu, dan lain-lain). b) Menggerakkan masyarakat untuk mengelola menyelenggarakan dan memanfaatkan UKBM yang ada. c) Menyelenggarakan penyuluhan kesehatan dalam rangka menciptakan kadarzi dan PHBS
3) Tokoh Masyarakat a) Menggali sumber daya untuk kelangsungan pelanggaraan desa siaga. b) Menangani dan membina kegiatan desa siaga. c) Menggerakkan masyarakat untuk berperan aletif dalam kegiatan desa siaga.
4) Organisasi kemasyarakatan /LSM/Dunia Usaha/Swasta a) Berperan aktif dalam penyelenggaraan desa siaga b) Memberikan dukungan sarana dan dana untuk pengembangan penyelenggaraan desa siaga.
11. Indikator Keberhasilan Keberhasilan upaya pengembangan desa siaga dapat dilihat dari empat kelompok indikatomya, yaitu:
a. Indikator masukan Indikator masukan adalah indikator untuk mengukur seberapa besar masukan telah diberikan dalam rangka pengembangan desa siaga, indikator masukan terdiri atas hal-hal berikut: 1) Ada/tidaknya forum masyarakat desa 2) Ada/tidaknya Poskedes dan sarana bangunan serta pelengkapan/ peralatannya. 3) Ada/tidaknya UKBM yang dibutuhkan masyarakat. 4) Ada/tidaknya tenaga kesehatan (minimal perawat)
b. Indikator Proses Indikator proses adalah indikator untuk mengukur seberapa aktif upaya yang dilaksanakan di suatu desa dalam rangka pengembangan desa siaga. Indikator proses terdiri atas hal-hal berikut : 1) Frekuensi pertemuan forum masyarakat desa 2) Berfangsi/tidaknya Poskesdes 3) Berfimgsi/tidaknya UKBM yang ada 4) Berfimgsi/tidaknya sistem kegawatdaruratan dan penanggulangan kegawatdaruratan dan bencana 5) Berfungsi/tidaknya sistem survelans berbasis masyarakat. 6) Ada /tidaknya kegiatan kunjungan rumah untuk kadarzi dan PHBS.
c. Indikator Keluaran Indikator keluaran adalah indikator untuk mengukur seberapa besar hasil kegiatan yang dicapai di suatu desa dalam rangka pengembangan desa siaga. 1) Cakupan pelayanan kesehatan dasar Poskesdes 2) Cakupan pelayanan UKBM-UKBM lain 3) Jumlah kasus kegawatdaruratan dan KLB yang dilaporkan 4) Cakupan rumah tangga yang mendapat kunjungan rumah untuk kadarzi dan PHBS.
d. Indikator Dampak Indikator dampak adalah indikator untuk mengukur seberapa besar dampak dari hasil kegiatan di desa dalam rangka pengembangan desa siaga.
C. Konsep Asuhan Keperawatan Komunitas Konsep Asuhan Keperawatan Komunitas merujuk pada pengertian PKMD, yaitu Rangkaian kegiatan masyarakat yang dilakukan berdasarkan gotong royong dan swadaya dalam rangka menolong diri sendiri sehinga mampu memelihara kehidupan sehat sehingga terwujud Derajad Kesehatan yang optimal. Adapun langkah-langkah pelaksanaan kegiatan Askep komunitas/PKMD adalah :
1. Pertemuan tingkat desa Pertemuan tingkat desa dilakukan dengan pendekatan social, dengan tujuan : a. Dikenal nya program-program kesehatan b. Diperoleh nya dukungan dari tokoh masyarakat dan tokoh agama c. Dipahaminya survey mawas diri d. Tersusunnya pokja untuk SMD.
2. Survey Mawas Diri (SMD) SMD yaitu kegiatan pengenalan, pengumpulan dan pengkajian masalah kesehatan, yang memiliki tujuan menumbuhkan keinginan dan minat masyarakat untuk mengetahui masalah kegiatan. Kegiatan SMD meliputi: a. Pengkajian Data yang perlu di kaji adalah: 1) Core/inti a) Riwayat / sejarah perkembangan komunitas b) Data demografi
c) Vital statistic d) Status kesehatan komunitas 2) Data lingkungan fisik a) Perumahan b) Pendidikan c) Keamanan dan keselamatan di lingkungan d) Politik dan kebijakan pemerintah terkait e) Pelayanan kesehatan f) System komunikasi g) Ekonomi h) Rekreasi (Delapan sub system yang mempengaruhi komunitas menurut Betty Neuman).
b. Pengolahan data Setelah data diperoleh kegiatan selanjutnya adalah pengolahan data, dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1) Klasifikasi data / katagori data 2) Perhitungan prosentase cakupan dengan menggunakan TELLY 3) Tabulasi data 4) Interprestasi data 5) Analisis data
c. Analisa data Analisa data adalah kemampuan mengaitkan data dan menghubungkan data dengan kemampuan kognitif sehingga diketahui kesenjangan / masalah. Tujuan analisa data, antara lain: 1) Menetapkan kebutuhan komunitas 2) Menetapkan kekuatan yang dimiliki 3) Mengidentifikasi pola respon komunitas 4) Mengidentifikasi kecenderungan penggunaan pelayanan kesehatan
Tabel analisa data NO DATA MASALAH 1 Hasil angket Resiko tinggi.diantara warga..sehubungan dengan 2 Data observasi 3 Data wawancara
d. Diagnosa keperawatan Diagnosa keperawatan ditetapkan berdasarkan masalah yang ditemukan. Diagnosa keperawatan member gambaran tentang masalah dan status kesehatan baik actual, resiko, ataupun potensial. Menurut Muecke 1984 diagnosa keperawatan mengandung komponen: 1) Resiko Merupakan masalah kesehatan spesifik yang berkaitan dengan masalah yang dihadapi masyarakat. 2) Diantara Berkaitan dengan kelompok yang beresiko. 3) Sehubungan dengan Menggambarkan karakteristik masyarakat dan lingkungan yang teridentifikasi.
3. Musyawarah masyarakat desa (MMD) MMD adalah pertemuan seluruhn warga desa untuk membahas hasil SMD dan merencanakan pemecahannya sehingga menjadi keputusan bersama. Tujuan MMD adalah: Masyarakat mengenal masalah kesehatan yang dihadapi Sepakat untuk mengatasi Bersedia menyusun rencana aksi
Kegiatan MMD meliputi: a. Presentasi hasil SMD Sebagai catatan bahwa sebelum dilakukannya presentasi hasil SMD, terlebih dahulu membuat pra/pre planning MMD yang memuat tentang rencana kegiatan termasuk jalannya acara dan setting tempat. b. Prioritas masalah Pada kegiatan prioritas masalah, hal yang perlu dipertimbangkan adalah: 1) Masalah spesifik yang mempengaruhi kesehatan 2) Kebijaksanaan nasional dan daerah 3) Kemampuan dan sumberdaya masyarakat 4) Peran serta masyarakat Dalam menentukan prioritas masalah di dasarkan pada 5 kriteria, yaitu: 1) Perhatian masyarakat 2) Prevalensi 3) Berat ringan nya masalah 4) Kemungkinan masalah untuk di atasi 5) Tersedianya sumberdaya masyarakat
Tabel Prioritas Masalah NO DX. KEP PERHATIAN MASYARAKAT PREVALENSI BERAT RINGANNYA MASALAH MASALAH UNTUK DIATASI SDM
b. Rencana tindakan Rencana tindakan adalah penyusunan rencana yang akan dilaksanakan untuk mengatasi masalah sesuai dengan diagnose keperawatan dengan tujuan terpenuhinya kebutuhan masyarakat (Pusdiklat keperawatan). Langkah langkah dalam perencanaan: 1) Identifikasi alternative tindakan keperawatan 2) Tetapkan teknik / prosedur yang akan digunakan 3) Pertimbangkan sumber yang ada dimasyarakat 4) Sesuaikan kebutuhan masyarakat 5) Mengarah pada tujuan yang akan dicapai 6) Realistic 7) Libatkan peran serta masyarakat 8) Sistematik ( dibuat dalam bentuk POA)
Tabel rencana kegiatan (POA) DX Kep Kegiatan Tujuan Strategi Waktu Penanggung jawab Sasar an Alat / media Dana / pembiayaan
4. Pelaksanaan kegiatan Pelaksanaan kegiatan / implementasi, sepenuhnya melibatkan peran serta masyarakat dari mulai penyediaan sumberdaya sampai dengan kegiatan operasional. Tidak kalah penting melibatkan / kerjasama dengan pihak puskesmas, bidan dan masyarakat.
Fokus kegiatan mencakup 8 kegiatan, yaitu: a. Penyuluhan kesehatan b. Peningkatan gizi c. KIA d. Imunisasi e. Penyediaan air bersih f. P2M / P2MN g. Pengobatan tepat h. Penyadiaan obat sederhana
Prinsip yang digunakan dalam pelaksanaan kegiatan adalah: I2RMU a. Inovasi Perawat mempunyai wawasan luas, mampu menyesuaikan dengan IPTEK berdasarkan IMTAQ. b. Integritas Mampu bekerjasama (TIM) berdasarkan asas kemitraan c. Rasional Askep menggunakan pengetahuan, secara rasional demi tercapainya program d. Mampu dan mandiri Mempunyai kemampuan dan kemandirian dalam pelaksanaan dan kompeten e. UGEM Yakin dan percaya atas kemampuan, bertindak optimis. Prinsip lain yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan kegiatan, adalah: a. Berdasarkan respon masyarakat b. Di sesuaikan dengan sumberdaya manusia c. Meningkatkan kemampuan masyarakat dalam memelihara diri dan lingkungan d. Menekankan promotif dan preventif e. Melibatkan peran serta masyarakat 5. Pembinaan dan pelestarian ( Evaluasi) Kegiatan yang dilakukan dalam pembinaan dan pelestarian (evaluasi) adalah : a. Membandingkan hasil tindakan yang dilaksanakan dengan tujuan yang telah ditetapkan b. Menilai efektifitas proses keperawatan mulai pengkajian sampai dengan pelaksanaan c. Hasil evaluasi keperawatan digunakan sebagai perencanaan selanjutnya apabila masalah belum tercapai.
Kegunaan evaluasi : a. Untuk menentukan perkembangan perawatan Kesehatan Masyarakat yang diberikan b. Untuk menilai hasil guna, daya guna dan produktifitas asuhan keperawatan yang diberikan c. Menilai pelaksanaan asuhan keperawatan d. Sebagai umpan balik memperbaiki atau menyusun siklus baru dalam proses keperawatan.
BAB III TINJAUAN KASUS
A. Pengkajian
1. Gambaran umum RT 03 Pekon Panjerejo RT 03 Pekon Panjerejo termasuk dalam wilayah Kecamatan Gading Rejo dan mempunyai luas area 40.000 m 2, dengan kondisi jalan umum aspal berlubang. transportasi yang ada adalah mobil, motor, dan sepeda. Batas- batas wilayahnya : a. Sebelah utara berbatasan dengan Sungai b. Sebelah Selatan berbatasan dengan Gunung c. Sebelah barat berbatasan dengan Makam d. Sebelah timur berbatasan dengan RT 04
Kondisi selokan atau paritan terdapat banyak genangan air yang tidak dialirkan ke SPAL. Fasilitas pelayanan social yang ada yaitu masjid, mushala, lapangan voly. Di RT 03 tidak ada fasilitas pelayanan kesehatan. Kelompok penduduk yang paling banyak berkumpul atau berkerumun pada waktu-waktu tertentu yaitu sore hari. Organisasi atau kegiatan penduduk yang ada dan diselenggarakan secara rutin yaitu pengajian bapak-bapak, Ibu-ibu dan RISMA. Tempat penduduk berkumpul untuk mengadakan pertemuan adalah Balai Desa, selain itu terdapat pencemaran lingkungan yang ada yaitu genangan air, kolam, sampah yang berasal dari limbah rumah tangga, media
informasi atau komunikasi warga peduduk yang ada pada RT 03 Pekon Panjerejo yaitu TV, Radio, Telepon, Hp. Ditemukannya masalah lingkungan yaitu masalah kesehatan lingkungan tentang penggunaan WC cemplung (kolam) pada sebaian besar penduduk RT 03 Pekon Panjerejo.
2. Demografi Adapun jumlah penduduk RT 03 Pekon Panjerejo berjumlah 351 jiwa. Jumlah kepala keluarga sebanyak 85 Kepala Keluarga, jumlah penduduk laki-laki 171 dan jumlah penduduk perempuan 180, sebagian besar penduduk Pekon panjerejo berada pada usia Produktif. 3.1 Jenis kelamin No. Jenis kelamin Jumlah 1 Laki laki 171 2 Perempuan 180
Diagram 3.1 Distribusi penduduk RT 03 pekon panjerejo berdasarkan jenis kelamin
49% 51% laki-laki perempuan
Berdasarkan diagram diatas menunjukkan bahwa jumlah penduduk laki- laki lebih sedikit dari pada perempuan yaitu laki-laki sebanyak 171 orang (49%), dan jumlah perempuan sebanyak 180 orang (51%).
3.2 Tingkat Pendidikan No Tingkat pendidikan Jumlah 1 Kuliah 11 2 SMA 44 3 SMP 74 4 SD 165 5 TK 17 6 Belum Sekolah 34 7 Tidak Sekolah 6
Diagram 3.2 distribusi penduduk RT 03 Pekon Panjerejo berdasarkan tingkat pendidikan
Berdasarkan diagram di atas menunjukkan bahwa tingkat pendidikan terbanyak penduduk adalah SD dengan jumlah 165 orang (47%), hal ini menggambarkan bahwa tingkat pengetahuan penduduk RT 03 Pekon Panjerejo masih rendah. 46% 21% 13% 3% 2% 10% 5% SD SMP SMA PERGURUAN TINGGI TIDAK SEKOLAH BELUM SEKOLAH TK
3.3 Jenis Pekerjaan No Pekerjaan Jumlah 1 Buruh 31 2 Tani 41 3 wiraswasta 9 4 PNS 4
Diagram 3.3 distribusi penduduk RT 03 Pekon Panjerejo berdasarkan jenis pekerjaan
Berdasarkan diagram diatas menunjukkan bahwa sebagian besar penduduk yang bekerja sebagai tani yaitu 48 %. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat ekonomi penduduk panjerejo masih tergolong rendah.
3.4 Suku No Suku Jumlah 1 Jawa 79 2 Batak 1 3 Lampung 4 4 Melayu 1
48% 36% 11% 5% tani buruh wiraswasta PNS
Diagram 3.4 distribusi penduduk RT 03 Pekon Panjerejo berdasarkan suku Berdasarkan diagram diatas menunjukkan bahwa mayoritas penduduk RT 03 pekon panjerejo bersuku Jawa yaitu sebesar 79 KK (93%) dari total 85 KK. Hal ini menunjukkan bahwa semua penduduk mudah untuk melakukan komunikasi
3.5 Agama
No Agama jumlah 1. islam 85
Diagram 3.5 distribusi penduduk RT 03 pekon Panjerejo berdasarkan agama
Berdasarkan diagram diatas menunjukkan bahwa penduduk panjerejo RT 03 yang beragam islam berjumlah 85 KK (100%). Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas penduduk RT 03 pekon panjerejo beragama islam.
93% 1% 5% 1% JAWA BATAK LAMPUNG MELAYU 0% 20% 40% 60% 80% 100% 100% ISLAM 0% 20% 40% 60% 80% 100% 120%
3.6 Anggota keluarga yang meninggal dalam 6 bulan terakhir No Keluarga meninggal Jumlah 1 Ya 0 2 Tidak 85
Diagram 3.6 distribusi penduduk RT 03 Pekon Panjerejo berdasarkan anggota keluarga yang meninggal dalam 6 bulan terakhir
Berdasarkan diagram diatas menunjukkan bahwa tidak ada anggota keluarga (100%) yang meninggal dalam 6 bulan terakhir.
3.7 PUS No Usia Jumlah 1 20 - 30 tahun 27 2 31 45 tahun 34 3 <45 tahun 10
0% 20% 40% 60% 80% 100% 120% YA TIDAK
Diagram 3.7 distribusi penduduk RT 03 Pekon Panjerejo berdasarkan kelompok PUS
Berdasarkan diagram diatas menunjukkan bahwa pasangan usia subur (PUS) berumur 31-45 tahun ber jumlah 34 orang (48%), PUS berumur 20- 30 tahun sebanyak 27 orang (38%), PUS berumur >45 tahun sebanyak 10 orang (14%). hal ini menunjukkan bahwa masih ada PUS yang dalam keadaan beresiko.
3.8 Pengguna KB No Menggunakan KB Jumlah 1 Ya 52 2 Tidak 19
38% 48% 14% 20-30 THN 31-45THN >45 THN 73% 27% YA TIDAK
Diagram 3.8 distribusi penduduk RT 03 Pekon Panjerejo berdasarkan penggunaan alat kontrasepsi
Berdasarkan diagram diatas menunjukkan bahwa PUS yang sudah memakai alat kontrasepsi berjumlah 52 pasangan (73%). Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat RT 03 Pekon Panjerejo sudah memahami tentang KB.
3.9 Jenis KB NO Jenis KB JUMLAH 1 IUD 3 2 PIL 11 3 SUNTIK 33 4 IMPLAN 2 5 STERIL 3
Diagram 3.9 distribusi penduduk RT 03 Pekon Panjirejo berdasarkan jenis alat kontrasepsi yang digunakan
Berdasarkan data di atas sebagian besar penduduk RT 03 Pekon Panjerejo menggunakan alat kontrasepsi suntik yaitu dengan jumlah 33 orang (64%)
No Alasan tidak memakai KB jumlah 1 Tidak nyaman 4 2 Dilarang agama 1 3 Lain - lain 14
Diagram 3.10 distribusi penduduk berdasarkan alasan tidak memakai alat kontrasepsi
Berdasarkan data diatas menunjukkan bahwa alasan tidak berKB dikarenakan tidak nyaman berjumlah 4 orang (21%), karena mahal 0 orang (0%), karena lain-lain 14 orang (74%), dan karena dilarang agama 1 orang (5%) dari 19 orang yang tidak menggunakan alat kontrasepsi. Hal ini menunjukkan bahwa masih ada kurang dari sebagian kecil penduduk tidak ber-KB.
5% 74% 21% DILARANG AGAMA LAIN-LAIN TIDAK NYAMAN
3.11 Sumber Informasi tentang KB No Informasi KB Jumlah 1 Petugas kesehatan 51 2 Media elektronik 1
Diagram 3.11 distribusi penduduk RT 03 Pekon Panjerejo berdasarkan mendapat informasi tentang KB
Berdasarkan data diatas menunjukkan bahwa lebih dari sebagian besar masyarakt RT 03 Pekon Panjerejo mendapatkan informasi tentang KB dari petugas kesehatan yaitu sebanyak 98% dari jumlah keseluruhan PUS yang ber-KB.
3.12 Kondisi PUS saat ini No Kondisi PUS Jumlah 1 Sehat 52 2 Sakit 0
98% 2% PETUGAS KESEHATAN MEDIA ELEKTRONIK
Diagram 3.12 distribusi penduduk RT 03 Pekon Panjerejo berdasarkan kondisi PUS saat ini
Berdasarkan diagram diatas menunjukkan bahwa lebih dari sebagian besar penduduk RT 03 Pekon Panjerejo khususnya PUS dalam keadaan sehat yaitu dengan jumlah 71 orang (100%)
3.13 Kelompok Ibu Hamil
No Ibu hamil Jumlah 1 4-6 bulan 2 2 7-9 bulan 2
Diagram 3.13 distribusi penduduk RT 03 Pekon Panjerejo berdasarkan kelompok ibu hamil 100% SEHAT 50% 50% 4-6 bln 7-9 bln
Berdasarkan data diatas menunjukkan bahwa ibu yang hamil 7-9 bulan sebanyak 2 orang (50%), dan 4-6 bulan 2 orang (50%).
3.14 Peningkatan BB Ibu Hamil
No Peningkatan BB ibu hamil Jumlah 1 < 9 1 2 9-12 3
Diagram 3.14 distribusi penduduk RT 03 Pekon Panjerejo berdasarkan peningkatan berat badan hamil
Berdasarkan data diatas menunjukkan bahwa peningkatan berat badan ibu hamil naik < 9kg sebanyak 1 orang (25%), 9-12 sebanyak 3 orang (75%), dan >12kg tidak ada.
3.15 Jumlah Makan Ibu Hamil No Jumlah makan ibu hamil jumlah 1 3x makan pokok + selingan 4 2 3x makan pokok tanpa selingan 0
25% 75% <9 KG 9-12 KG
Diagram 3.15 distribusi penduduk RT 03 Pekon Panjerejo berdasarkan jumlah makan Ibu hamil perhari
Berdasarkan data diatas menunjukkan bahwa ibu yang hamil tersebut makan 3x/hari makanan pokok ditambah makanan selingan (100%).
3.16 Pemeriksaan Kehamilan No Pemeriksaan kehamilan Jumlah 1 Ya 4
Diagram 3.16 distribusi penduduk RT 03 Pekon Panjerejo berdasarkan memeriksakan kehamilan
Berdasarkan data diatas menunjukkan bahwa semua ibu hamil memeriksakan kehamilannya.
100% 0% 3x MAKAN POKOK + SELINGAN 3X MAKAN POKOK TANPA SELINGAN 100% YA
3.17 Tempat memeriksakan kehamilan
No Tempat memeriksakan kehamilan Jumlah 1 Pelayanan kesehatan 4
Diagram 3.17 distribusi penduduk RT 03 Pekon Panjerejo berdasarkan tempat memeriksakan kehamilan
Berdasarkan data diatas menunjukkan bahwa seluruh ibu hamil memeriksakan kehamilannya ke pelayanan kesehatan (100%)
3.18 Beberapa kali memeriksakan kehamilan No Beberapa kali memeriksakan kehamilan Jumlah 1 1 kali 0 2 2 kali 0 3 3 kali 1 4 4 kali 0 5 > 4 kali 3
100% PELAYANAN KESEHATAN
Diagram 3.18 distribusi penduduk RT 03 Pekon Panjerejo berdasarkan berapa kali memeriksakan kehamilan
Berdasarkan data diatas menunjukkan bahwa ibu hamil memeriksakan kehamilannya 1 x sebanyak 0, 2 x sebanyak 0, 3 x 1 orang (25%), 4 x sebanyak 0, >4 x sebanyak 3 orang (75%).
3.19 Mendapatkan imunisasi TT
No Imunisasi TT Jumlah 1 Ya 3 2 Tidak 1
0% 0% 25% 0% 75% 0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 1 KALI 2 KALI 3 KALI 4 KALI >4 KALI
Diagram 3.19 distribusi penduduk RT 03 Pekon Panjerejo berdasarkan mendapatkan imunisasi TT
Berdasarkan data diatas menunjukkan bahwa sebagian besar ibu hamil melakukan imunisasi TT yaitu sebanyak 3 orang (75 %).
3.20 Berapa kali mendapatkan imunisasi TT No Berapa kali imunisasi TT Jumlah 1 1 kali 1 2 2 kali 2
Diagram 3.20 distribusi penduduk RT 03 Pekon Panjerejo berdasarkan berapa kali mendapatkan imunisasi TT
75% 25% YA TIDAK 33% 67% 1 KALI 2 KALI
Berdasarkan data diatas menunjukan bahwa semua ibu hamil mendapatkan imunisasi 2x sebanyak 2 orang (67%).
3.21 Penolong persalinan No Penolong persalinan Jumlah 1 Bidan 2 2 Dukun 0
Diagram 3.21 distribusi penduduk RT 03 Pekon Panjerejo berdasarkan penolong persalinan
Berdasarkan data diatas menunjukkan bahwa semua ibu nifas 2 orang (100%) yang menolong persalinan adalah bidan.
3.22 Mendapatkan informasi tentang perawatan fase nifas No Informasi perawatan fase nifas Jumlah 1 Ya 2 2 Tidak 0
100% BIDAN
Diagram 3.22 distribusi penduduk RT 03 Pekon Panjerejo berdasarkan mendapatkan informasi tentang perawatan fase nifas
Dari data diatas menunjukkan bahwa seluruh ibu nifas yang berjumlah 2 orang (100%) sudah mendapatkan informasi tentang perawatan fase nifas.
3.23 Informasi apa saja yang sudah didapatkan
No Informasi yang didapat Jumlah 1 Kabersihan diri 1 2 Perawatan payudara 2 3 Perawatan tali pusat 2 4 Cara memandikan bayi 1
100% YA 17% 33% 33% 17% KEBERSIHAN DIRI PERAWATAN PAYUDARA PERAWATAN TALI PUSAT CARA MEMANDIKAN BAYI 0% 5% 10% 15% 20% 25% 30% 35%
Diagram 3.23 distribusi penduduk berdasarkan informasi apa saja yang sudah di dapatkan Berdasarkan data diatas menunjukkan bahwa informasi yang didapatkan dari pelayanan kesehatan sebanyak 2 orang(33%) tentang perawatan payudara dan sebanyak 2(33%) orang tentang perawatan tali pusat. 3.24 Kondisi ibu nifas saat ini No Kondisi ibu nifas Jumlah 1 Sehat 2 2 Sakit 0
Diagram 3.24 distribusi penduduk RT 03 Pekon Panjerejo berdasarkan kondisi ibu nifas saat ini
Dari data diatas menunjukkan bahwa semua ibu nifas dalam keadaan sehat 100%.
100% SEHAT
3.25 Kelompok ibu menyusui yang mendapatkan informasi cara pemberian ASI
No Informasi cara pemberian ASI Jumlah 1 Ya 5 2 Tidak 4
Diagram 3.25 distribusi penduduk RT 03 Pekon Panjerejo berdasarkan kelompok ibu menyusui yang mendapatkan informasi cara pemberian ASI
Dari data diatas menunjukkan bahwa terdapat 5 orang (56%) dari 9 0rang yang sudah mendapatkan informasi tentang cara pemberian ASI.
3.26 Informasi yang sudah didapatkan oleh ibu menyusui
N0 Informasi yang didapat Jumlah 1 Perawatan payudara 2 2 Manfaat ASI 2 3 Tekhnik menyusui 5
56% 44% YA TIDAK
Diagram 3.26 distribusi penduduk RT 03 Pekon Panjirejo berdasarkan informasi yang sudah di dapatkan oleh ibu menyusui
Berdasarkan diagram diatas menunjukkan bahwa sebagian besar ibu menyusui mendapatkan informasi tentang teknik menyusui sebanyak 5 orang(56%).
3.27 Pemberian ASI pertama kali pada bayi segera setelah lahir
No Pemberian ASI pertama Jumlah 1 Ya 6 2 Tidak 3
Diagram 3.27 distribusi penduduk RT 03 pekon Panjerejo berdasarkan pemberian ASI pertamakali pada bayi segera setelah lahir
22% 22% 56% PERAWATAN PAYU DARA MANFAAT ASI TEKNIK MENYUSUI 67% 33% YA TIDAK
Berdasarkan data diatas menunjukkan bahwa lebih dari sebagian besar memberikan ASI pertama kali pada bayi yaitu dengan jumlah 6 orang (67%) .
3.28 Sampai usia berapa bayi diberi ASI eksklusif
No Usia bayi diberi ASI eksklusif jumlah 1 4 bulan 0 2 6 bulan 9
Diagram 3.28 distribusi penduduk RT 03 Pekon Panjerejo berdasarkan sampai usia berapa bayi di beri ASI eksklusif
Dari data diatas menunjukkan bahwa seluruhnya (100%) ibu menyusui memberikan ASi eksklusif selama 6 bulan.
100% 6 bulan
3.29 Sampai usia berapa anak diberi ASI
No Sampai usia berapa anak diberi ASI Jumlah 1 6 bulan 1 2 6-12 bulan 1 3 12-18 bulan 2 4 18-24 bulan 5
Diagram 3.29 distribusi penduduk RT 03 Pekon Panjerejo berdasarkan sampai usia berapa anak di beri ASI
Dari data diatas menunjukkan bahwa sebagian besar ibu menyusui memberikan ASI sampai usia 18-24 bulan yaitu dengan jumlah 5 orang (56%).
3.30 Kondisi ibu saat ini
No Kondisi Ibu Jumlah 1 Sehat 8 2 Sakit 1
11% 11% 22% 56% 6 bulan 6-12 bulan 12-18 bulan 18-24 bulan
Diagram 3.30 distribusi penduduk RT 03 Pekon panjerejo berdasarkan kondisi ibu saat ini
Berdasarkan data diatas menunjukkan bahwa lebih dari sebagian besar ibu menyusui dalam keadaan sehat yaitu 8 orang (89%).
3.31 Keluhan ibu menyusui
Diagram 3.31 distribusi penduduk RT 03 Pekon Panjerejo berdasarkan keluhan ibu menyusui
Berdasarkan diagram diatas menunjukkan bahwa ibu yang mengeluh payudara bengkak sebanyak 1 orang (100 %). 89% 11% SEHAT SAKIT Sales 100% bengkak No Keluhan ibu menyusui Jumlah 1 Bengkak 1
3.32 Hal yang dilakukan bila sakit
No Hal yang dilakukan bila sakit jumlah 1 Ke pelayanan kesehatan 1 2 Beli obat warung 0 3 Berobat alternative 0 4 Didiamkan saja 0
Diagram 3.32 distribusi penduduk RT 03 Pekon Panjerejo berdasarkan hal yang di lakukan bila sakit
Berdasarkan data diatas menunjukkan bahwa 100% ibu jika sakit pergi kepelayanan kesehatan
Diagram 3.33 distribusi penduduk RT 03 Pekon Panjerejo berdasarkan kelompok balita yang mendapatkan vitamin A
Berdasarkan data diatas menunjukkan bahwa lebih dari sebagian besar balita sudah mendapatkan vit A yaitu sebanyak 24 balita (92%).
3.34 Usia berapa balita mendapatkan vitamin A
No Usia balita mendapat vit A Jumlah 1 < 1 tahun 10 2 1-2 tahun 8 3 2-3 tahun 3 4 3-5 tahun 3
Diagram 3.34 distribusi penduduk RT 03 pekon Panjerejo berdasarkan pada usia berapa balita mendapatkan vit A 92% 8% YA TIDAK 42% 33% 13% 12% <1 tahun 1-2 tahun 2-3 tahun 3-5 tahun
Berdasarkan data diatas menunjukkan bahwa sebagian besar balita mendapatkan vit A berumur < 1 tahun yaitu sebanyak 10 orang (42%)
3.35 Alasan tidak mendapatkan vit A
No Alasan tidak mendapat vit A Jumlah 1 Belum cukup umur 2
Diagram 3.35 distribusi penduduk RT 03 Pekon Panjerejo berdasarkan alasan tidak mendapatkan vit A
Berdasarkan data diatas menunjukkan bahwa lebih dari sebagian besar balita tidak diberi vit A karena belum cukup umur sebanyak 2 orang (100%).
3.36 Kepemilikan KMS
No Kepemilikan KMS Jumlah 1 Ya 24 2 Tidak 2
100% BELUM CUKUP UMUR
Diagram 3.36 distribusi penduduk RT 03 Pekon Panjerejo berdasarkan kepemilikan KMS
Berdasarkan data diatas menunjukkan bahwa lebih dari sebagian besar balita mempunyai KMS yaitu sebesar 24 orang (92%).
3.37 Penimbangan balita
No Penimbangan balita Jumlah 1 Ya 26 2 Tidak 0
Diagram 3.37 distribusi penduduk RT 03 Pekon panjerejo berdasarkan penimbangan balita
92% 8% YA TIDAK 100% YA
Berdasarkan data diatas menunjukkan bahwa semua ibu melakukan penimbangan berat badan yaitu 26 orang (100%).
3.38 Pemberian makanan selingan
No Pemberian makanan selingan Jumlah 1 Ya 16 2 Tidak 2 3 Kadang kadang 8
Diagram 3.38 distribusi penduduk RT 03 Pekon Panjerejo berdasarkan pemberian makanan selingan
Berdasarkan data diatas menunjukkan bahwa hampir sebagian besar balita mendapatkan makanan selingan yaitu sebanyak 16 orang (61%).
3.39 Kenaikan berat badan
No Kenaikan BB Jumlah 1 Ya 26 2 Tidak 0
61% 8% 31% YA TIDAK KADANG-KADANG
Diagram 3.39 distribusi penduduk RT 03 Pekon Panjerejo berdasarkan kenaikan berat badan
Dari data diatas menunujukkan bahwa semua balita mengalami peningkatan berat badan 100 %.
3.40 Kondisi balita saat ini
No Kondisi balita Jumlah 1 Sehat 20 2 Sakit 6
Diagram 3.40 distribusi penduduk RT 03 Pekon Panjerejo berdasarkan kondisi balita saat ini
100% YA 77% 23% SEHAT SAKIT
Berdasarkan data diatas menunjukkan bahwa hamper sebagian besar balita saat ini dalam keadaan sehat yaitu sebanyak 20 orang (77%).
3.41 Alasan bila sakit
No Alasan bila sakit Jumlah 1 Diare 2 2 ISPA 4
Diagram 3.41 distribusi penduduk RT 03 Pekon Panjerejo berdasarkan alasan bila sakit
Berdasarkan data diatas menunjukkan bahwa sebagian besar balita (67 %) sakit ISPA sebanyak 4 orang.
3.42 Tindakan yang dilakukan untuk mengatasi masalah
No Tindakan untuk mengatasi masalah Jumlah 1 Ke pelayanan kesehatan 6 2 Beli obat di warung 0 3 Didiamkan saja 0
Diagram 3.42 distribusi penduduk RT 03 Pekon Panjerejo berdasarkan tindakan yang di lakukan untuk mengatasi masalah
Dari data diatas menunjukkan bahwa hal yang dilakukan untuk mengatasi keluhan yaitu (100%) pergi ke pelayanan kesehatan
3.43 Membersihkan gigi dalam sehari
No Membersihkan gigi Jumlah 1 1 kali 9 2 2 kali 32 3 3 kali 11 4 Tidak pernah 1
100% KEPELAYANAN KESEHATAN
Diagram 3.43 distribusi penduduk RT 03 Pekon Panjerejo berdasarkan membersihkan gigi dalam sehari
Berdasarkan data diatas menunjukkan bahwa lebih dari sebagian besar anak prasekolah dan sekolah melakukan gosok gigi hanya 2x/hari yaitu sebanyak 32 orang (60%).
3.44 Kondisi gigi saat ini
No Kondisi gigi Jumlah 1 Berlubang dan hitam 30 2 Bersih dan sehat 23
Diagram 3.44 distribusi penduduk RT 03 Pekon Panjerejo berdasarkan kondisi gigi saat ini
17% 60% 21% 2% 1x/hari 2x/hari 3x/hari TIDAK PERNAH 57% 43% BERLUBANG DAN HITAM BERSIH DAN SEHAT
Berdasarkan data diatas menunjukkan bahwa kurang dari sebagian besar anak prasekolah dan sekolah keadaan gigi berlubang dan hitam yaitu sebanyak 30 orang (57%).
3.45 Kebiasaan cuci tangan sebelum dan sesudah makan
No Kebiasaan cuci tangan Jumlah 1 Ya 49 2 tidak 4
Diagram 3.45 distribusi penduduk RT 03 Pekon Panjerejo berdasarkan kebiasaan cuci tangan sebelum dan sesudah makan
Berdasarkan data diatas menunjukkan bahwa masih ada 4 orang (7%) anak tidak mencuci tangan sebelum dan sesudah makan
3.46 Kebiasaan memakai alas kaki No Kebiasaan memakai alas kaki Jumlah 1 Ya 30 2 tidak 23
93% 7% YA TIDAK
Diagram 3.46 distribusi penduduk RT 03 Pekon Panjerejo berdasarkan kebiasaan memakai alas kaki
Berdasarkan data diatas menunjukkan bahwa masih ada sebagian kecil anak stidak menggunakan alas kaki yaitu sebesar 23 orang (43%)
3.47 Kondisi anak saat ini
No Kondisi anak Jumlah 1 Sehat 44 2 Sakit 9
Diagram 3.47 distribusi penduduk RT 03 Pekon Panjerejo berdasarkan kondisi anak saat ini
57% 43% YA TIDAK 83% 17% SEHAT SAKIT
Berdasarkan data diatas masih ada anak yang sakit sebanyak 9 orang (17%).
3.48 Alasan anak bila sakit
No Alasan anak sakit Jumlah 1 ISPA 9
3.38 distribusi penduduk RT 03 Pekon Panjerejo berdasarkan alasan anak bila sakit
Berdasarkan data diatas menunjukan bahwa semua anak sakit ISPA (100%).
3.39 Hal yang dilakukan bila sakit
No Hal yang dilakukan bila sakit Jumlah 1 Ke pelayanan kesehatah 8 2 Beli obat di warung 1 3 Didiamkan saja 0 4 Berobat alternatif 0
100% ISPA
Diagram 3.49 distribusi penduduk RT 03 Pekon Panjerejo berdasarkan hal yang di lakukan bila sakit
Berdasarkan data diatas menunjukkan bahwa lebih dari sebagian besar anak bila sakit di bawa kepelayanan kesehatan yaitu sebanyak 8 orang (89%)
3.50 Yang dilakuan remaja di luar sekolah
No Kegiatan remaja di luar sekolah Jumlah 1 Bermain 9 2 Membantu orang tua 23 3 ekstrakulikuler 6
89% 0% 11% 0% LAYANAN KESEHATAN DIDIAMKAN SAJA BELI OBAT WARUNG ALTERNATIF 0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90% 100%
Diagram 3.50 distribusi penduduk RT 03 Pekon Panjerejo berdasarkan yang dilakukan remaja di luar sekolah.
Dari data diatas menunjukkan bahwa kurang dari sebagian besar remaja membantu orang tua yaitu sebanyak 23 orang (60%).
3.51 Tindakan remaja jika ada masalah
No Tindakan remaja jika ada masalah Jumlah 1 Cerita 18 2 Diam saja 20
Diagram 3.51 penduduk RT 03 Pekon panjerejo berdasarkan tindakan remaja jika ada masalah 24% 60% 16% BERMAIN MEMBANTU ORANG TUA EKSTRAKURIKULER 0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 47% 53% cerita diam saja
Berdasarkan data diatas menunjukkan bahwa kurang dari sebagian besar remaja jika ada masalah hanya diam saja sebanyak 20 orang (53%).
3.52 Kondisi remaja saat ini
No Kondisi remaja Jumlah 1 Sehat 38 2 Sakit 0
Diagram 3.52 distribusi penduduk RT 03 Pekon panjerejo berdasarkan kondisi remaja saat ini
Berdasarkan data di atas menunjukkan bahwa semua usia remaja sehat 100%.
3.53 Yang dilakukan setelah lulus sekolah (Dewasa)
No Yang dilakukan setelah lulus sekolah Jumlah 1 Lanjut kuliah 2 2 Kerja 16 3 Turut orang tua 2
100% SEHAT
Diagram 3.53 distribusi penduduk RT 03 Pekon panjerejo berdasarkan yang dilakukan remaja setelah lulus sekolah (Dewasa)
Berdasarkan data diatas menunjukkan bahwa lebih dari sebagian besar menunjukkan bahwa halyang di lakukan usia dewasa setelah lulus sekolah adalah sebanyak 16 orang (80%).
3.54 Kondisi dewasa saat ini
No Kondisi dewasa Jumlah 1 Sehat 20 2 Sakit 0
Diagram 3.54 distribusi penduduk RT 03 Pekon Panjerejo berdasarkan kondisi anak saat ini
10% 80% 10% LANJUT KULIAH KERJA TURUT ORANG TUA 100% SEHAT
Berdasarkan data diatas menunjukkan bahwa seluruh orang dewasa dalam keadaan sehat 100%.
3.55 Kelompok umur >55 tahun
No Kelompok umur >55 tahun Jumlah 1 1 22 2 2 12
Diagram 3.55 distribusi penduduk RT 03 Pekon Panjerejo berdasarkan kelompok umur >55 tahun
Berdasarkan data diatas menunjukkan bahwa keluarga yang memiliki jumlah lansia 1 orang dalam keluarga sebanyak 22 KK (65%).
3.56 Penyakit keturunan
No Penyakit keturunan Jumlah 1 Ada 12 2 Tidak 22
65% 35% 1 2
Diagram 3.56 distribusi penduduk RT 03 Pekon Panjerejo berdasarkan hal ada tidaknya penyakit keturunan
Dari data diatas menunjukkan bahwa lebih dari sebagian besar lansia tidak mempunyai penyakit keturunan yaitu dengan jumlah 22 lansia (65%).
3.57 Penyakit yang di derita
No Penyakit yang diderita Jumlah 1 Hipertensi 8 2 Diabetes militus 2 3 Rematik 2
Diagram 3.57 distribusi penduduk RT 03 Pekon Panjerejo berdasarkan penyakit yang diderita
35% 65% ada tidak 66% 17% 17% hipertensi diabetes militus rematik 0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70%
Dari diagram diatas menunjukkan bahwa lebih dari sebagian besar 66% (8orang) lansia menderita penyakit hipertensi .
3.58 Pernah memeriksakan gula darah 3 bulan terakhir
No Periksa gula darah Jumlah 1 Ya 0 2 Tidak 46
Diagram 3.58 distribusi penduduk RT 03 Pekon Panjerejo berdasarkan pernah memeriksakan gula darah 3 bulan terakhir
Dari data diatas menunjukkan bahwa 100% lansia tidak pernah memeriksakan gul darahnya dalam 3 bulan terakhir.
3.59 Kondisi lansia saat ini
No Kondisi lansia Jumlah 1 Sehat 43 2 Sakit 3
100% tidak
Diagram 3.59 distribusi penduduk RT 03 pekon panjerejo berdasarkan kondisi lansia saat ini
Dari data diatas menunjukkan bahwa terdapat 3 orang lansia yang sakit (6%)
3.60 Keluhan saat sakit
No Keluhan saat sakit Jumlah 1 DM 1 2 Rematik 2
Diagram 3.60 distribusi penduduk RT 03 Pekon Panjerejo berdasarkan keluhan saat sakit
Berdasarkan data diatas menunjukkan bahwa lebih dari sebagian kecil lansia 2 orang(67%)mengeluh pegal pegal pada daerah sendi(rematik).
94% 6% sehat sakit 33% 67% DM rematik
3.61 Cara mengatasi keluhan
No Cara mengatasi keluhan Jumlah 1 Ke pelayanan kesehatan 3 2 Beli obat di warung 1 3 Alternative 0
Diagram 3.61 distribusi penduduk RT 03 pekon Panjerejo berdasarkan cara mengatasi keluhan
Berdasarkan data diatas menunjukkan bahwa masih ada dari lansia sebanyak 1 orang (33%) yang membeli obat di warung.
3.62 Psikososial ( Gangguan jiwa)
No Gangguan jiwa Jumlah 1 Ya 0 2 Tidak 351
67% 33% pelayanan kesehatan beli obat warung
Diagram 3.62 distribusi penduduk RT 03 Pekon Panjerejo berdasarkan psikososial
Berdasarkan data di atas menunjukkan bahwa dalam masyarakat RT 03 tidak ada yang mengalami gangguan jiwa.
3.63 Kesehatan masuknya sinar matahari ke dalam rumah
No Sinar matahari masuk dalam rumah Jumlah 1 Ya 83 2 Tidak 2
Diagram 3.64 distribusi penduduk RT 03 Pekon Panjerejo berdasarkan kesehatan masuknya sinar matahari ke dalam rumah
100% tidak 98% 2% ya tidak
Dari data diatas menunjukkan bahwa masih ada rumah yang sinar matahari tidak masuk yaitu 2 rumah (2%).
3.65 Pencahayaan dalam rumah
No Pencahayaan dalam rumah Jumlah 1 Terang 80 2 Tidak terang 5
Diagram 3.65 distribusi penduduk RT 03 Pekon panjerejo berdasarkan pencahayaan dalam rumah
Dari data diatas menunjukkan bahwa masiah ada rumah yang tidak terang sebanyak 5rumah (6%)
3.66 Penataan ruangan/ prabot
No Penataan ruangan Jumlah 1 Rapih 43 2 Tidak rapih 42
94% 6% terang tidak terang
Diagram 3.66 distribusi penduduk RT 03 Pekon Panjerejo berdasarkan penataan ruangan/prabot
Dari data diatas menunjukkan bahwa penduduk RT 03 masih ada rumah yang penataannya tidak rapi yaitu 42 rumah (49%)
3.67 Kebersihan rumah
No Kebersihan rumah Jumlah 1 Bersih 59 2 Tidak bersih 26
Diagram 3.67 distribusi penduduk RT 03 Pekon panjerejo berdasarkan kebersihan rumah 51% 49% rapi tidak rapi 69% 31% bersih tidak bersih
Berdasarkan data diatas menunjukkan bahwa penduduk RT 03 masih ada rumah yang tidak bersih sebanyak 26 rumah (31%).
3.68 Terdapat tidak nya sumber pencemaran lingkungan
No Sumber pencemaran lingkungan Jumlah 1 Ya 64 2 Tidak 21
Diagram 3.68 penduduk RT 03 Pekon Panjerejo berdasarkan terdapat tidaknya sumber pencemaran lingkungan
Dari data diatas menunjukkan bahwa lebih dari sebagian besar penduduk mempunyai sumber pencemaran lingkungan sebanyak 64 rumah (75%)
3.69 Pemanfaatan lingkungan
No Pemanfaatan lingkungan Jumlah 1 Ya 64 2 Tidak 21
75% 25% ya tidak
Diagram 3.69 distribusi penduduk RT 03 Pekon Panjerejo berdasarkan pemanfaatan lingkungan
Dari data diatas menunjukkan bahwa lebih dari sebagian besar penduduk RT 03 sudah memanfaatkan lingkungan (75%) dari total rumah.
3.70 Pemanfaatan perkarangan
No Pemanfaatan pekarangan Jumlah 1 Kolam 2 2 Tanaman 48 3 Kandang 14
Diagram 3.70 distribusi penduduk RT 03 pekon Panjerejo berdasarkan pemanfaatan perkarangan 75% 25% ya tidak 3% 75% 22% kolam tanaman kandang 0% 20% 40% 60% 80%
Berdasarkan data diatas menunjukkan bahwa pemanfaatan pekarangan penduduk RT 03 adalah tanaman sebanyak 48 (75%).
3.71 Pembuangan limbah WC
No Pembuangan limbah WC Jumlah 1 Septi Tank 38 2 Kolam /kali 47
Diagram 3.71 distribusi penduduk RT 03 Pekon Panjerejo berdasarkan pembuangan limbah WC
Ber dasarkan data diatas menunjukkan bahwa sebagian besar penduduk RT 03 membuang/BAB dikolam yaitu sebanyak 47rumah (55%).
3.72 Pembuangan SPAL
No Pembuangan SPAL Jumlah 1 Tertutup 18 2 Terbuka 67
45% 55% septik tank kolam/kali
Diagram 3.72 distribusi penduduk RT 03 Pekon panjerejo berdasarkan mempunyai SPAL
Dari data diatas menunjukkan bahwa lebih dari sebagian besar penduduk mempunyai SPAL terbuka sebanyak 67 rumah (79%).
3.73 Sumber air bersih
No Sumber air bersih Jumlah 1 Sumur gali (SGL) 83 2 Sumur bor 2
Diagram 3.73 distribusi penduduk RT 03 Pekon Panjerejo berdasarkan sumber air bersih
21% 79% tertutup terbuka 98% 2% SGL SUMUR BOR
Berdasarkan data diatas menunjukkan bahwa lebih dari sebagian besar penduduk mendapat sumber air bersih dari sumur gali yaitu sebanyak 83rumah (98%).
3.74 Jarak sumur dengan septi tank
No Jarak sumur dengan air bersih Jumlah 1 < 10 meter 35 2 > 10 meter 3
Diagram 3.74 distribusi penduduk RT 03 Pekon Panjerejo berdasarkan jarak sumur dengan septi tank
Berdasarkan data diatas menunjukkan bahwa lebih dari sebagian besar atau 35rumah (92%) jarak septiktank dengan sumur < 10M
3.75 Keadaan fisik air
No Keadaan fisik air Jumlah 1 Keruh 44 2 Ada endapan 5 3 Jernih 36
92% 8% < 10 > 10
Diagram 3.75 distribusi penduduk RT 03 Pekon Panjerejo berdasarkan keadaan fisik air
Berdasarkan data diatas menunjukkan bahwa terdapat air keruh sebanyak 44 sumur (52%)
3.76 Observasi jentik berkala
No Observasi jentik nyamuk Jumlah 1 Bak mandi 65 2 Kolam 2 3 Penampungan air 18
52% 6% 42% keruh ada endapan jernih 0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 77% 2% 21% bak mandi kolam tempat penampungan air
Diagram 3.76 distribusi penduduk RT 03 Pekon Panjerejo berdasarkan observasi jentik berkalah
Berdasarkan data diatas menunjukkan bahwa terdapat lebih dari sebagian besar penduduk mempunyai bak mandi yaitu sebanyak 65 rumah (77%)
3.77 Kebiasaan keluarga menguras bak mandi
No Kebiasaan menguras bak mandi Jumlah 1 < 2 kali 52 2 > 2 kali 13
Diagram 3.77 distribusi penduduk RT 03 Pekon Panjerejo berdasarkan kebiasaan keluarga menguras bak mandi
Berdasarkan data diatas menunjukkan bahwa terdapat lebih dari sebagian kecil penduduk menguras bak mandi < 2x/minggu yaitu sebanyak 52rumah (80%)
3.78 Kebiasaan keluarga mengantungkan pakaian
No Menggantung pakaian Jumlah 1 Ya 55 2 Tidak 30 80% 20% <2x > 2x
Diagram 3.78 distribusi penduduk RT 03 Pekon Panjerejo berdasarkan kebiasaan keluarga menggantungkan pakaian
Berdasarkan data diatas menunjukkan bahwa terdapat lebih dari sebagian kecil penduduk mempunyai kebiasaan menggantungkan baju setelah di pakai yaitu sebanyak 55umah (65%)
3.79 Kebiasaan mengubur barang-barang bekas
No Mengubur barang- barang bekas jumlah 1 Ya 14 2 Tidak 71
Diagram 3.79 distribusi penduduk RT 03 Pekon Panjerejo berdasarkan kebiasaan mengubur barang-barang bekas 65% 35% ya tidak 17% 83% ya tidak
Berdasarkan data diatas menunjukkan bahwa terdapat lebih dari sebagian besar penduduk tidak mempunyai kebiasaan mengubur barang-barang bekas yaitu sebanyak 71 rumah (83%)
3.80 Cara keluarga mengolah sampah
No Cara mengolah sampah Jumlah 1 Di tumpuk 12 2 Di bakar 70 3 Di buang kekolam 3
Diagram 3.80 distribusi penduduk RT 03 Pekon Panjerejo berdasarkan cara keluarga mengola sampah
Berdasarkan data diatas menunjukkan bahwa lebih dari sebagian besar penduduk RT 03 melakukan pengolahan sampah dengan cara dibakar yaitu sebanyak 70 rumah (82%).
3.81 Pemisahaan sampah sebelum diolah
No Pemisahan sampah Jumlah 1 Ya 14 2 Tidak 71 14% 82% 4% ditumpuk dibakar di buang kekolam
Diagram 3.81 distribusi penduduk RT 03 Pekon Panjerejo berdasarkan pemisahan sampah sebelum diolah
Berdasarkan data diatas menunjukkan bahwa lebih dari sebagian besar penduduk RT 03tidak melakukan pemisahan sampah sebelum diolah yaitu sebanyak 71 rumah (83%).
B. ANALISA DATA
NO DATA MASALAH 1 HASIL WAWANCARA : - Sebagian warga mengatakan terbiasa menggantungkan baju setelah di pakai - Keluarga mengatakan BAB di kolam - Sebagian besar warga mengatakan WC cemplung lebih praktis - Sebagian besar warga Resiko tinggi terjadinya penyebaran berbagai penyakit diantara warga Desa Panjerejo RT 03 sehubungan dengan lingkungan yang tidak sehat 17% 83% ya tidak
mengatakan barang-barang bekas hanya dibuang saja atau dijual - Sebagian besar warga mengatakan tidak memiliki saluran limbah yang tertutup - Sebagian besar warga tidak mempunyai WC - Sebagian warga mengatakan menguras bak mandi < 2x/hari - Sebagian warga mengatakan sering sibuk dengan pekerjaannya sehingga jarang membersihkan lingkungan - Sebagian warga mengatakan jarang membersihkan kandang ternak.
HASIL OBSERVASI : - Banyak warga masyarakat BAB di WC cemplung/kolam - Terdapat genangan air dari GOT disekitar rumah warga - Sebagian rumah jarak sumber air bersih dengan limbah WC < 10 m. - Adnya SPAL yang terbuka - Terdapat tumpukan kaleng- kaleng bekas - Terdapat tumpukan-tumpukan
sampah - Terdapat baju bergantungan setelah di pakai - Terdapat genangan air di bak mandi - Sebagian besar masyarakat tidak mempunyai WC septic tank
HASIL ANGKET : - Jumlah rumah di Desa Panjerejo RT 03 terdapat 85 KK. - 5 (6%) rumah warga tidak terang - 42 (49%) rumah warga berantakan - 26 (31%) rumah warga kebersihannya kurang - 52 (80%) warga menguras bak mandi < 2x/minggu - 55 (65%) warga terbiasa menggantungkan baju setelah di pakai - 71 (83%) warga tidak mengubur barang-barang bekas - 64 (75%) warga mepunyai sumber pencemaran lingkungan
- 47 (55%) warga BAB di kolam/kali - 35 (92%) jarak sumur dengan septi tank <10M - 44 (52%) keadaan air berwarna - 5 (6%) keadaaan air ada endapan - 12 (14%) warga membuang sampah dengan cara di tumpuk - 3 (4%) warga membuang sampah dikolam - 71 (83%) warga tidak melakukan pemisahan sampah sebelum di olah - 18 (79%) Rumah warga mempunyai SPAL terbuka. 2 HASIL WAWANCARA : - Sebagian anak mengatakan tidak suka menggunakan alas kaki saat bermain - Sebagian anak mengatakan sebelum makan tidak mencuci tangan - Sebagian ibu mengatakan anaknya susah untuk menggosok gigi. - Sebagian ibu mengatakan anaknya tidak pernah Resiko tinggi timbulnya berbagai penyakit seperti (cacingan, sakit gigi, batuk pilek, diare) diantara warga prasekolah dan sekolah Desa Panjerejo RT 03 sehubungan dengan kurangnya pengetahuan tentang PHBS
memeriksakan gigi ke pelayanan kesehatan - Sebagian ibu mengatakan gigi anaknya ada yang berlubang dan hitam - Sebagian anak mengatakan sering batuk dan pilek
HASIL OBSERVASI : - Ada anak-anak tidak memakai alas kaki saat bermain - Gigi anak-anak banyak yang berlubang dan hitam - Sebagian anak tampak batuk- batuk
HASIL ANGKET : - 9 orang (17%) anak usia pra sekolah dan sekolah gosok gigi hanya 1 kali/hari - 30 orang (57%) anak usia pra sekolah dan sekolah giginya berlubang dan hitam - 4 orang (7%) anak usia pra sekolah dan sekolah tidak mencuci tangan sebelum dan sesudah makan - 23 (43%) anak usia pra sekolah dan sekolah tidak memakai alas kaki saat
bermain - 9 orang (17%) anak usia sekolah sakit, seperti ISPA 3 HASIL WAWANCARA : - Sebagian lansia mengatakan merasa linu-linu dan pegal- pegal pada persendian - Sebagian lansia mengatakan jalannya sempoyongan - Sebagian lansia mengeluh nyeri pada tengkuk dan leher - Sebagian lansia mengatakan tidak pernah memeriksakan kesehatannya - Sebagian lansia mengatakan tidak mempunyai banyak kegiatan - Sebagian lansia mengatakan kegiatannya hanya dirumah saja - Sebagian lansia mengatakan tidak pernah berolahraga
HASIL OBSERVASI : - sebagian lansia tidak memeriksakan kesehatannya - Tekanan darah > 150/100 mmHg - Banyak lansia jarang beraktifitas dan olahraga Resiko tinggi terjadinya penurunan derajat kesehatan diantara warga lansia sehubungan dengan kekurangan aktifitas dan olahraga.
- Tidak berjalannya posyandu lansia di Desa Panjirejo
HASIL ANGKET : - 46 orang (13%) dari semua jumlah penduduk terdapat lansia - 12 orang (35%) lansia mempunyai penyakit keturunan - 8 orang (73%) lansia mempunyai hipertensi - 1 orang (9%) lansia mempunyai penyakit DM - 2 orang (18%) lansia mempunyai penyakit rheumatoid
DAFTAR MASALAH
1. Resiko tinggi terjadinya penyebaran berbagai penyakit diantara warga Desa Panjerejo RT 03 sehubungan dengan lingkungan yang tidak sehat 2. Resiko tinggi timbulnya berbagai penyakit seperti (cacingan, sakit gigi, batuk pilek, diare) diantara warga prasekolah dan sekolah Desa Panjerejo RT 03 sehubungan dengan kurangnya pengetahuan tentang PHBS
3. Resiko tinggi terjadinya penurunan derajat kesehatan diantara warga lansia sehubungan dengan kekurangan aktifitas dan olahraga.
PRIORITAS MASALAH No Masalah Perhatian Masyarakat Prevalensi Tingkat bahaya Kemungkinan dikelola Total 1. Resiko tinggi terjadinya penyebaran berbagai penyakit diantara warga Desa Panjerejo RT 03 sehubungan dengan lingkungan yang tidak sehat 4 4 4 4 256 2. Resiko tinggi timbulnya berbagai penyakit seperti (cacingan, sakit gigi, batuk pilek, diare) diantara warga prasekolah dan sekolah Desa 4 3 3 3 108
Panjerejo RT 03 sehubungan dengan kurangnya pengetahuan tentang PHBS 3. Resiko tinggi terjadinya penurunan derajat kesehatan diantara warga lansia sehubungan dengan kekurangan aktifitas dan olahraga.
3 3 3 3 81
Keterangan : 1. : Tidak penting 2 : Kurang Penting 5 : Sangat penting 3 : Cukup Penting 4 : Penting
Dari hasil perhitungan bersama masyarakat saat pelaksanaan MMD (Musyawarah Masyarakat Desa) permasalahan di Desa Panjerejo RT 03, dapat diprioritaskan sebagai berikut :
1. Resiko tinggi terjadinya penyebaran berbagai penyakit diantara warga Desa Panjerejo RT 03 sehubungan dengan lingkungan yang tidak sehat 2. Resiko tinggi timbulnya berbagai penyakit seperti (cacingan, sakit gigi, batuk pilek, diare) diantara warga prasekolah dan sekolah Desa Panjerejo RT 03 sehubungan dengan kurangnya pengetahuan tentang PHBS 3. Resiko tinggi terjadinya penurunan derajat kesehatan diantara warga lansia sehubungan dengan kekurangan aktifitas dan olahraga.
C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Resiko tinggi terjadinya penyebaran berbagai penyakit diantara warga Desa Panjerejo RT 03 sehubungan dengan lingkungan yang tidak sehat HASIL WAWANCARA : - Sebagian warga mengatakan terbiasa menggantungkan baju setelah di pakai - Keluarga mengatakan BAB di kolam - Sebagian besar warga mengatakan WC cemplung lebih praktis - Sebagian besar warga mengatakan barang-barang bekas hanya dibuang saja atau dijual - Sebagian besar warga mengatakan tidak memiliki saluran limbah yang tertutup - Sebagian besar warga tidak mempunyai WC - Sebagian warga mengatakan menguras bak mandi < 2x/hari - Sebagian warga mengatakan sering sibuk dengan pekerjaannya sehingga jarang membersihkan lingkungan - Sebagian warga mengatakan jarang membersihkan kandang ternak.
HASIL OBSERVASI : - Banyak warga masyarakat BAB di WC cemplung/kolam - Terdapat genangan air dari GOT disekitar rumah warga - Sebagian rumah jarak sumber air bersih dengan limbah WC <10 m. - Adnya SPAL yang terbuka - Terdapat tumpukan kaleng-kaleng bekas - Terdapat tumpukan-tumpukan sampah - Terdapat baju bergantungan setelah di pakai - Terdapat genangan air di bak mandi - Sebagian besar masyarakat tidak mempunyai WC septic tank
HASIL ANGKET : - Jumlah rumah di Desa Panjerejo RT 03 terdapat 85 KK. - 5 (6%) rumah warga tidak terang - 42 (49%) rumah warga berantakan - 26 (31%) rumah warga kebersihannya kurang - 52 (80%) warga menguras bak mandi < 2x/minggu - 55 (65%) warga terbiasa menggantungkan baju setelah di pakai - 71 (83%) warga tidak mengubur barang-barang bekas - 64 (75%) warga mepunyai sumber pencemaran lingkungan - 47 (55%) warga BAB di kolam/kali - 35 (92%) jarak sumur dengan septi tank <10M - 44 (52%) keadaan air berwarna - 5 (6%) keadaaan air ada endapan - 12 (14%) warga membuang sampah dengan cara di tumpuk - 3 (4%) warga membuang sampah dikolam - 71 (83%) warga tidak melakukan pemisahan sampah sebelum di olah - 18 (79%) Rumah warga mempunyai SPAL terbuka.
2. Resiko tinggi timbulnya berbagai penyakit seperti (cacingan, sakit gigi, batuk pilek, diare) diantara warga prasekolah dan sekolah Desa Panjerejo RT 03 sehubungan dengan kurangnya pengetahuan tentang PHBS HASIL WAWANCARA : - Sebagian anak mengatakan tidak suka menggunakan alas kaki saat bermain - Sebagian anak mengatakan sebelum makan tidak mencuci tangan - Sebagian ibu mengatakan anaknya susah untuk menggosok gigi. - Sebagian ibu mengatakan anaknya tidak pernah memeriksakan gigi ke pelayanan kesehatan - Sebagian ibu mengatakan gigi anaknya ada yang berlubang dan hitam - Sebagian anak mengatakan sering batuk dan pilek
HASIL OBSERVASI : - Ada anak-anak tidak memakai alas kaki saat bermain - Gigi anak-anak banyak yang berlubang dan hitam - Sebagian anak tampak batuk-batuk
HASIL ANGKET : - 9 orang (17%) anak usia pra sekolah dan sekolah gosok gigi hanya 1 kali/hari - 30 orang (57%) anak usia pra sekolah dan sekolah giginya berlubang dan hitam - 4 orang (7%) anak usia pra sekolah dan sekolah tidak mencuci tangan sebelum dan sesudah makan - 23 (43%) anak usia pra sekolah dan sekolah tidak memakai alas kaki saat bermain - 9 orang (17%) anak usia sekolah sakit, seperti ISPA
3. Resiko tinggi terjadinya penurunan derajat kesehatan diantara warga lansia sehubungan dengan kekurangan aktifitas dan olahraga. HASIL WAWANCARA : - Sebagian lansia mengatakan merasa linu-linu dan pegal-pegal pada persendian - Sebagian lansia mengatakan jalannya sempoyongan - Sebagian lansia mengeluh nyeri pada tengkuk dan leher - Sebagian lansia mengatakan tidak pernah memeriksakan kesehatannya - Sebagian lansia mengatakan tidak mempunyai banyak kegiatan - Sebagian lansia mengatakan kegiatannya hanya dirumah saja - Sebagian lansia mengatakan tidak pernah berolahraga
HASIL OBSERVASI : - sebagian lansia tidak memeriksakan kesehatannya - Tekanan darah > 150/100 mmHg - Banyak lansia jarang beraktifitas dan olahraga - Tidak berjalannya posyandu lansia di Desa Panjirejo
HASIL ANGKET : - 46 orang (13%) dari semua jumlah penduduk terdapat lansia - 12 orang (35%) lansia mempunyai penyakit keturunan - 8 orang (73%) lansia mempunyai hipertensi - 1 orang (9%) lansia mempunyai penyakit DM - 2 orang (18%) lansia mempunyai penyakit rheumatoid
D. RENCANA KEPERAWATAN No No. Dx Tujuan Umum Tujuan Khusus Intervensi 1. I Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 8 hari diharapkan tidak terjadi resiko penyebaran berbagai penyakit diantara warga Desa Panjerejo RT 03 sehubungan dengan lingkungan yang tidak sehat Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 8 hari diharapkan: 1. Pengetahuan Masyarakat tentang kesehatan lingkungan bertambah
2. Pengetahuan masyarakat mengenai perilaku hidup bersih dan sehat bertambah
3. Masyarakat dapat meningkatkan cara hidup yang sehat 4. Masyarakat mengerti cara pembuatan lubang sampah yang baik
1. Penyuluhan kesehatan tentang kesehatan lingkungan dengan menggunakan leaflet dan powerpoint 2. Penyuluhan kesehatan tentang PHBS dengan menggunakan leaflet dan flipchat 3. Melakukan kegiatan gotong- royong 4. Demonstrasi tentang pembuatan lubang sampah yang benar
2. II Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1 minggu diharapkan tidak terjadi resiko tinggi timbulnya berbagai penyakit seperti (sakit gigi, batuk pilek, cacingan, diare) diantara warga prasekolah dan sekolah di Desa Panjerejo RT 03
Setelah diberikan tindakan keperawatan selama 8 hari diharapkan: 1. Anakanak dapat mengerti tentang pentingnya sikat gigi
2. Anak-anak dapat mengerti tentang cara menyikat gigi yang benar
3. Anak-anak dapat mengerti tentang kebiasaan hidup sehat (cuci tangan yang benar, memakai alas kaki)
4. Anak-anak dapat mengerti tentang penyakit ISPA
1. Penyuluhan kesehatan tentang pentingnya sikat gigi dengan menggunakan leaflet dan power point 2. Demonstrasi cara menyikat gigi yang baik dengan menggunakan pantom gigi, sikat gigi. 3. Penyuluhan tentang cuci tangan dengan menggunakan leaflet dan demonstrasikan cara cuci tangan yang benar 4. Penyuluhan tentang penyakit ISPA dengan menggunakan
5. Anak-anak dapat mengerti tentang cara pembuatan obat batuk/pilek tradisional
6. Anak-anak dapat mengerti tentang penyakit Diare leaflet dan power point 5. Demonstrasikan cara pembuatan obat batuk pilek dengan menggunakan jeruk nipis dan kecap 6. Penyuluhan kesehatan tentang penyakit Diare dengan menggunakan leaflet dan flipchat 3. III Setelah diberikan tindakan keperawatan selama 8 hari diharapkan tidak terjadi penurunan derajat kesehatan diantara warga lansia Setelah diberikan tindakan keperawatan selama 8 hari diharapkan : 1. Pengetahuan Lansia tentang penyakit hipertensi bertambah
2. Lansia mengerti tentang penyakit rheumatic
1. Penyuluhan kesehatan tentang penyakit hipertensi dengan menggunakan leaflet 2. Penyuluhan kesehatan tentang
3. Memotivasi Lansia untuk melakukan senam lansia 4. Lansia dapat mengetahui manfaat fasilitas kesehatan
5. Lansia dapat mengetahui kesehatannya
6. Lansia dapat aktif mengikuti Posyandu lansia rheumatoid dengan menggunakan leaflet dan flipchat 3. Mengajarkan lansia tentang senam lansia 4. Anjurkan kepada lansia agar memeriksakan kesehatannya ke pelayanan kesehatan 5. Melakukan pemeriksaan kesehatan dengan menggunakan tensimeter, stetoskop 6. Anjurkan kepada lansia untuk mengikuti Posyandu lansia
E. PLANNING OF ACTIONS (POA) No Dx Kep Kegiatan Waktu Penanggung jawab/ penyaji Sasaran Alat/media Dana 1. Resiko tinggi terjadinya penyebaran berbagai penyakit diantara warga Desa Panjerejo RT 03 sehubungan dengan lingkungan yang tidak sehat
Penyuluhan kesehatan tentang kesehatan lingkungan
Penyuluhan kesehatan tentang PHBS.
Gotong-royong
Minggu, 8 mei 2011. Pukul 08.30-09.15
Kamis, 5 mei 2011. Pukul 21.00-22.00.
Jumat, 13 mei 2011. Pukul 07.00-10.45.
Destia dan Pak RT
Tri dan Ibu RT
Deni dan Pak RT
Warga Desa Panjerejo RT 03
Ibu - ibu pengajian RT 03 Desa Panjerejo
Warga Desa Panjerejo RT 03
Leaflet dan powerpoint
Leaflet dan flipchat
Sabit, cangkul, sapu lidi.
Mahasiswa
Mahasiswa
Mahasiswa dan warga RT 03
Lomba bersih Desa antar RT
Demonstrasi pembuatan lubang sampah
jumat, 6 mei 23 mei 2011
Minggu, 8 mei 2011. Pukul 09.30-14.00
Ahmad rifai dan Pak RT
Mursal dan Pak RT
Warga Desa Panjerejo RT 03
Warga Desa Panjerejo RT 03
Batu bata, pasir, semen, cangkul, sendok semen.
Mahasiswa dan warga RT 03
Mahasiswa dan warga RT 03
2. Resiko tinggi timbulnya berbagai penyakit seperti Penyuluhan kesehatan tentang pentingnya sikat gigi Senin, 9 mei 2011. Pukul 09.00 10.30
Anisa dan Kepala Sekolah
Anak-anak SDN 1 panjerejo
Leflet, Power Point
Mahasiswa
(cacingan, sakit gigi, batuk pilek, diare) diantara warga prasekolah dan sekolah Desa Panjerejo RT 03 sehubungan dengan kurangnya pengetahuan tentang PHBS
Demonstrasi cara menyikat gigi yang baik
Penyuluhan tentang cuci tangan
Penyuluhan tentang penyakit ISPA
Penyuluhan kesehatan tentang penyakit Diare Senin, 9 mei 2011. Pukul 09.00 10.30
Senin, 9 mei 2011. Pukul 09.00 10.30
Minggu, 8 mei 2011. Pukul 08.30 -09.45
Selasa, 10 mei 2011. Pukul 08.15 09.00 Tri dan Kepala Sekolah
Destia dan Kepala Sekolah
Ahmad rifai dan Bu RT
Deni dan guru TK
Anak-anak SDN 1 panjerejo
Anak-anak SDN 1 panjerejo
Anak-anak RT 03 Desa panjerejo
Anak-anak TK ABA Panjerejo
Pantom, dan Sikat Gigi
Leflet, Power Point
Leaflet, powerpoint
Leaflet, powerpoint, flipchart
Mahasiswa
Mahasiswa
Mahasiswa
Mahasiswa
3 Resiko tinggi terjadinya penurunan derajat kesehatan diantara warga lansia sehubungan dengan kekurangan aktifitas dan olahraga.
Penyuluhan kesehatan tentang Hipertensi
Penyuluhan kesehatan tentang rheumatic
Demonstrasi senam lansia
Pemeriksaan kesehatan Rabu, 18 mei 2011. Pukul 08.30 09.15
Rabu, 18 mei 2011. Pukul 09.15 09.40
Rabu, 18 mei 2011. Pukul 07.30 08.00
Rabu, 18 mei 2011. Pukul 10.00 12.00 Deni dan kader lansia