Vous êtes sur la page 1sur 4

1 Pemeriksaan fisik:

Wajah apatis, edema anasarka, rambut kemerahan mudah rontok dan keilosis pada
ujung bibir.
a Apa interpretasi dari pemeriksaan fisik Mardan?
Dari interpretasi dapat disimpulkan baha Marda mengalami defisiensi
protein atau !"P jenis kashiorkor
b Apa pen#ebab dari abnormalitas pemeriksaan fisik Mardan?
1 Wajah apatis
Masukan energi dan protein #ang tidak men$ukupi kebutuhan ba#i %
anak, akan berdampak terutama pada perkembangan susunan s#araf.
Diperkirakan terladi penurunan D&A sehingga sel #ang harus tumbuh
dan terus membela pesat akan lambat prosesn#a. !ekurangan 'at gi'i
terutama makan sumber energi dan protein serta 'at besi, maka
perkembangan fisik dan kemampuan men#erap rangsangan dari luar juga
terhambat. Akibatn#a Mardan lebih lambat beraktifitas dan bereaksi
dibandingkan anak usia seba#a #ang tidak kekurangan gi'i.
( "dema anasarka
!arena pada saat terjadi defisiensi protein, proses pembentukan albumin
juga akan mengalami gangguan sehingga produksin#a berkurang. )ika
kadar albumin turun, maka tekanan osmotik akan terganggu. Air akan
keluar ke interstitial dan men#ebabkan terjadin#a edema anasarka.
* +ambut kemerahan mudah rontok
+ambut manusia sekitar ,-. terdiri protein struktural #aitu keratin. )ika
terjadi defisiensi protein, maka pembentukan keratin menjadi tidak
sempurna #ang men#ebabkan rambut mudah rontok. Warna rambut #ang
merah /seperti jagung0 dapat diakibatkan karena kekurangan 1itamin A,
2, " #ang mengakibatkan depigmentasi rambut.
3 !eilosis pada ujung bibir
Defisiensi ribofla1in, asam pantotenat dan piridoksin /4
5
0
a Apa saja jenis6jenis !"P?
1 Marasmus
Marasmus adalah suatu keadaan kekurangan kalori protein berat.
&amun, lebih kekurangan kalori daripada protein. Pen#ebab marasmus
adalah sebagai berikut :
1. 7ntake kalori #ang sedikit.
(. 7nfeksi #ang berat dan lama, terutama infeksi enteral.
*. !elainan struktur baaan.
3. Prematuritas dan pen#akit pada masa neonates.
8. Pemberian A97 #ang terlalu lama tanpa pemberian makanan
tambahan #ang $ukup.
5. :angguan metabolism.
;. <umor hipotalamus.
=. Pen#apihan #ang terlalu dini disertai dengan pemberian makanan
#ang kurang.
,. >rbanisasi.
Patologi : #ang men$olok pada keadaan nutritional marasmus ialah
pertumbuhan #ang berkurang atau terhenti disertai atrofi otot dan
menghilangn#a lemak baah kulit. Pada permulaan kelainan demikian
merupakan proses fisiologik. >ntuk berlangsungn#a hidup jaringan,
maka tubuh memerlukan energi #ang tidak dapat dipenuhi oleh makanan
#ang diberikan, sehingga harus didapat dari tubuh sendiri, sehingga
$adangan protein dipakai juga untuk memnuhi energi.
:ejala klinis pada marasmus : kehilangan berat badan dan lesu
hingga sangat kurus, kulit keriput dan longgar akibat kehilangan lemak
subkutan, abdomen membesar atau flat dengan pola usus terlihat, atrofi
otot, hambatan pertumbuhan #ang n#ata, tinggal tulang, perut sering
dipenuhi $a$ing, kepala lebih besar dari badan, anemia normokromik
normositik, defisiensi multi1itamin, ajah seperti orang tua, tidak edema,
baggy pant dan suhu tubuh bisa rendah.
!arena tidak ada edema, maka marasmus sering disebut non
edematous protein calorie malnutrition.

( !ashiorkor
!ashiorkor adalah suatu keadaan di mana tubuh kekurangan
protein dalam jumlah besar. 9elain itu, penderita juga mengalami
kekurangan kalori. Pen#ebabn#a adalah :
1. 7ntake protein #ang buruk.
(. 7nfeksi suatu pen#akit.
*. Masalah pen#apihan.
Patologi : pada kashiorkor klasik, gangguan metabolik dan
perubahan sel men#ebabkan edema dan perlemakan hepar. !elainan ini
merupakan gejala #ang men$olok. Pada penderita defisiensi protein tidak
terjadi katabolisme jaringan #ang sangat berlebihan, oleh sebab
persediaan energi dapat dipenuhi oleh jumlah kalori dari dietn#a. &amun,
kekurangan protein dalam diet menimbulkan kekurangan berbagai asam
amino esensial untuk sintesis.
:ejala klinis pada kashiorkor : pitting edema, pertumbuhan tidak
memadai, kurangn#a stamina, kehilangan massa atau jaringan otot,
rambut menjadi jarang, tipis, berubah aran dan tidak rontok, flaky paint,
perut bun$it, hepatomegali, crazy pavement dermatosis, perut bun$it,
hipoalbuminemia, anemia, ajah sembab, defisiensi multi1itamin,
anoreksia, $engeng, kegagalan adapasi, stress, dan biasan#a terjadi pada
anak #ang lebih besar.
Dari sekian ban#ak gejala klinis, tetapi ada beberapa gejala klinis
tersebut khas pada penderita kashiorkor. <anpa gejala klinis #ang khas
ini, penegakkan diagnosis kashiorkor tidak dapat ditegakkan. :ejala
#ang khas tersebut adalah pitting edema, hipoalbuminemia, rambut #ang
tidak hitam, mudah rontok, jarang dan tipis, perut bun$it karena
hepatomegali, dan $ra'# pa1ement dermatosis. !arena adana#a edema,
maka kashiorkor bisa disebut edematous protein calorie malnutrition.

* Marasmik !ashiorkor
Marasmik kashiorkor adalah suatu sindrom protein $alorie
malnutrition di mana ditemukan gejala6gejala marasmus dan juga
terdapat gejala6gejala kashiorkor. )adi, marasmik kashiorkor
merupakan sindrom perpaduan dari marasmus dan kashiorkor.
b 4agaimana patofisiologi kashiorkor?
Pada kashiorkor #ang klasik, terjadi edema dan perlemakan hati
disebabkan gangguan metabolik dan perubahan sel. !elainan ini merupakan
gejala #ang men#olok. Pada penderitadefisiensi protein, tidak terjadi
katabolisme jaringan #ang berlebihan, karena persediaanenergi dapat
dipenuhi oleh jumlah kalori #ang $ukup dalam dietn#a. &amun, kekurangan
protein dalam dietn#a akan menimbulkan kekurangan berbagai asam amino
esensial #ang dibutuhkan untuk sintesis. ?leh karena dalam diet terdapat
$ukup karbohidrat, maka produksi insulin akan meningkat dan sebagian
asam amino dalam serum #ang jumlahn#a sudah kurangtersebut akan
disalurkan ke otot. 4erkurangn#a asam amino dalam serum merupakan
pen#ebabn#a kurang pembentukan albumin oleh hepar, sehingga kemudian
timbul edema.
Perlemakan hati disebabkan gangguan pembentukan lipoprotein beta.
@al ini membuat penurunan ABDB dan BDB. !arena penurunan ABDB dan
BDB, maka lemak #ang ada di hepar sulit ditransport ke jaringan6jaringan,
pada akhirn#a penumpukan lemak di hepar.

Vous aimerez peut-être aussi