Vous êtes sur la page 1sur 6

DEFENISI DAN SEJARAH SINGKAT

Aromaterapi adalah suatu bentuk pengobatan alternative yang menggunakan kandungan tanaman
yang mudah menguap, yang dikenal sebagai minyak esensial, dan kandungan aromatic lainnya
yang dimaksudkan untuk mengubah pikiran, mood, fungsi kognitif atau kesehatan pada
seseorang.
Konsep aromaterapi pertama kali dikemukakan oleh beberapa ilmuwan Eropa sekitar tahun
1907. Lalu pada tahun 1937, sebuah buku diterbitkan berjudul Aromathrapie: Les Huiles
Essentielles, Hormones Vgtales by Ren-Maurice Gattefoss, seorang kimiawan. Versi bahasa
inggris diterbitkan pada tahun 1993.

Seorang dokter bedah berkebangsaan Perancis, Jean Valnet, mempionirkan penggunaan minyak
esensial dalam pengobatan, dimana menggunakannya sebagai antiseptic pada perawatan tentara
yang terluka selama PDII.

PENGGOLONGAN / TIPE AROMATERAPI
- kongkret : minyak natural, diambil dengan cara ekstraksi tanpa pemanasan
- pomade : dari bunga-bungaan dengan metode pengambilan emflurasi
- resinoid : dari resin (minyak atsiri yang semi solid ) e.g. balsam peru, dengan ekstraksi
- absolute :

MANFAAT AROMATERAPI
Aromaterapi merupakan pengobatan atau pencegahan penyakit menggunakan minya esensial.
Penggunaan lainnnya termasuk mengurangi rasa sakit dan kegelisahan, meningkatkan energi dan
memori jangka pendek, mncegah kebotakan, dan mengurangi eksim. Ada dua mekanisme dasar
yang ditawarkan untuk menjelaskan efek efek pokok. Pertama, yaitu pengaruh aroma terhadap
otak, khususnya pada sistem limbic melalui sistem olfactory. Yang kedua adalah efek lansung
minyak esensial secara farmakologi. Kemanjuran aromaterapi sebenarnya masih belum bisa
dibuktikan. Meskipun begitu, beberapa studi preeliminasi klinik menunjukkan efek positif dari
kombinasi aromaterapi dan tekhnik lain. Aromaterapi tidak mengobati, tapi membantu tubuh
untuk secara alami menyembuhkan diri sendiri dan meningkatan respon imun.





BAHAN YANG BERSIFAT AROMATERAPI DAN CARA MEMPEROLEHNYA
Kandungan kandungan aromaterapi :
Essential oils: Fragrant oils extracted from plants chiefly through
steam distillation (e.g., eucalyptus oil) or expression (grapefruit oil). However, the term is
also occasionally used to describe fragrant oils extracted from plant material by any solvent
extraction. This material includes incense reed diffusers.
Absolutes: Fragrant oils extracted primarily from flowers or delicate plant tissues
through solvent or supercritical fluid extraction (e.g., rose absolute). The term is also used to
describe oils extracted from fragrant butters, concretes, and enfleurage pommades
using ethanol.
Carrier oils: Typically oily plant base triacylglycerides that dilute essential oils for use on the
skin (e.g., sweet almond oil).
Herbal distillates or hydrosols: The aqueous by-products of the distillation process
(e.g., rosewater). There are many herbs that make herbal distillates and they have culinary
uses, medicinal uses and skin care uses. Common herbal distillates are chamomile, rose,
and lemon balm.
Infusions: Aqueous extracts of various plant material (e.g., infusion of chamomile).
Phytoncides: Various volatile organic compounds from plants that kill microbes[citation
needed]. Many terpene-based fragrant oils and sulfuric compounds from plants in the genus
"Allium" are phytoncides, though the latter are likely less commonly used in aromatherapy
due to their disagreeableodors.
Vaporizer (Volatized) raw herbs: Typically higher oil content plant based materials dried,
crushed, and heated to extract and inhale the aromatic oil vapors in a direct inhalation
modality.

PENGAPLIKASIAN AROMATERAPI
Aerial diffusion: for environmental fragrancing or aerial disinfection
Direct inhalation: for respiratory disinfection, decongestion, expectoration as well as
psychological effects
Topical applications: for general massage, baths, compresses, therapeutic skin care

EFIKASI
Beberapa manfaat yang telah dikaitkan dengan aromaterapi , seperti relaksasi dan kejernihan
pikiran , mungkin timbul dari efek plasebo bukan dari efek fisiologis yang sebenarnya .
Konsensus di antara sebagian besar profesional medis adalah bahwa beberapa aroma telah
menunjukkan efek pada suasana hati dan relaksasi dan mungkin manfaat bagi pasien terkait , saat
ini ada bukti yang cukup untuk mendukung klaim yang dibuat untuk aromaterapi . Penelitian
ilmiah tentang penyebab dan efek dari aromaterapi terbatas, meskipun pengujian in vitro telah
mengungkapkan beberapa efek antibakteri dan antivirus . Beberapa penelitian di bidang
psikologi klinis yang berhubungan dengan pengobatan demensia berat telah diterbitkan . Minyak
atsiri memiliki khasiat ditunjukkan dalam produk obat kumur gigi .
Aromaterapi telah dipromosikan karena kemampuannya untuk melawan kanker, namun,
berdasarkan American Cancer Society, "bukti ilmiah tidak mendukung klaim bahwa aromaterapi
efektif dalam mencegah atau mengobati kanker "

KEAMANAN
Selain bermanfaat, ada kekhawatiran tentang keamanan penggunaan aromaterapi. Minyak
esensial dengan konsentrasi tinggi dapat mengiritasi kulit bila digunakan dalam bentuk murni.
Oleh karena itu, minyak esensial biasanya diencerkan dengan minyak pembawa untuk aplikasi
topikal, seperti minyak jojoba, minyak zaitun, atau minyak kelapa. Reaksi fototoksik dapat
terjadi dengan minyak kulit jeruk seperti lemon atau jeruk nipis. Selain itu, banyak minyak
esensial memiliki komponen kimia yang sensitisers ( yang berarti bahwa mereka akan, setelah
beberapa manfaat, menimbulkan reaksi pada kulit, dan lebih lagi di seluruh tubuh ). Dua minyak
umum, lavender dan tea tree, telah terlibat dalam menyebabkan ginekomastia, suatu
pertumbuhan jaringan payudara abnormal pada anak laki-laki praremaja, meskipun laporan yang
mengutip masalah potensial ini didasarkan pada pengamatan dari tiga anak laki-laki (dan
karenanya bukan sebuah studi ilmiah), dan dua diantaranya memiliki berat badan diatas rata-rata
untuk usia mereka, sehingga rentan terhadap ginekomastia . Seorang spesialis hormon anak di
University of Cambridge menyatakan " ... minyak ini bisa meniru estrogen" dan "orang harus
sedikit berhati-hati tentang menggunakan produk ini". Studi ini telah dikritik di berbagai
tingkatan oleh banyak otoritas. The Trade Council Aromatherapy dari Inggris telah
mengeluarkan bantahan. The Australian Tea Tree Association, sebuah kelompok yang
mempromosikan kepentingan produsen Australia pohon teh minyak, eksportir dan produsen
mengeluarkan surat yang mempertanyakan studi dan menyerukan kepada New England Journal
of Medicine untuk retraksi ( ATTIA ) . The New England Journal of Medicine sejauh ini tidak
menjawab dan belum mencabut penelitian.
Seperti halnya zat bioaktif , minyak esensial yang mungkin aman bagi masyarakat umum masih
bisa menimbulkan bahaya bagi ibu hamil dan menyusui .
Sementara beberapa menganjurkan konsumsi minyak esensial untuk tujuan terapeutik,
aromaterapis profesional yang berlisensi tidak merekomendasikan resep sendiri karena sifat yang
sangat beracun dari beberapa minyak esensial. Beberapa minyak yang sangat umum seperti
Eucalyptus sangat beracun ketika diambil secara internal . Dosis serendah satu sendok teh telah
dilaporkan menyebabkan gejala klinis yang signifikan dan keracunan yang parah dapat terjadi
setelah konsumsi 4 sampai 5 ml. Sebuah kasus dilaporkan beberapa reaksi toksik seperti
liverdamage dan kejang terjadi setelah konsumsi sage, hisop , thuja , dan cedar . Tertelan dapat
terjadi ketika minyak tidak dijauhkan dari jangkauan anak-anak .
Minyak, baik dicerna dan diaplikasikan pada kulit berpotensi dapat berinteraksi negatif dengan
obat konvensional. Sebagai contoh, penggunaan topikal minyak yg mengandung banyak metil
salisilat seperti Sweet Birch dan Wintergreen dapat menyebabkan pendarahan pada pengguna
antikoagulan Warfarin. Minyak tercemar juga dapat menimbulkan masalah tergantung pada jenis
bahan yang digunakan .



Sumber

Vous aimerez peut-être aussi