Vous êtes sur la page 1sur 2

Apakah Fungsi SDM Bagi Anda dan Apa Yang SDM Seharusnya Lakukan?

Jumat, 18 November 2011 17.06 WIB


(Vibizmanagement HR) - Cobalah lakukan suatu survey kepada masyarakat awam tentang apa
itu Sumber Daya Manusia. Sebagian besar akan berkata bahwa sumber daya manusia adalah
bagian yang merekrut tenaga kerja. Sebagian lagi akan berkata bahwa sumber daya manusia
adalah bagian yang membayarkan gaji. Dua hal ini adalah hal yang sangat dikenal oleh orang
kebanyakan tentang sumber daya manusia.

Perusahaan-perusahaan kecil atau perusahaan keluarga kebanyakan hanya memiliki tenaga SDM
yang hanya mengurusi perekrutan dan penggajian. Tidak heran bahwa sumber daya manusia
yang ada pun tidak memiiki kemajuan dan perkembangan yang significant. Ketika saya
mengikuti suatu training SDM dimana pesertanya berasal dari berbagai perusahaan saya bertemu
dengan seorang HR Manager suatu perusahaan menengah. Kami berbincang-bincang dan
bercerita bagaimana ia mengisi waktu kerja anak buahnya dengan memberikan tugas untuk
menterjemahkan artikel-artikel dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia. Kemudian ia
menugaskan anak-anak buahnya juga untuk membuat mading (majalah dinding) oleh karena
kegiatan perekrutan untuk sementara tidak berlangsung karena tingkat "turn over" yang sangat
rendah. Saat itu terus terang saya berpikir, mengapa ia mengisi kegiatan timnya dengan
menterjemahkan artikel dan membuat mading dengan alasan kegiatan perekrutan sedang tidak
berlangsung? Apakah kegiatan pada department SDM hanyalah perekrutan? Sehingga ketika turn
over karyawan rendah maka SDM kehilangan fugsinya?

Hal inilah yang harus disadari benar oleh seorang praktisi SDM. Bahwa sesungguhnya ada
banyak hal yang perlu diketahui yang merupakan bagian dari fungsi department SDM itu
sendiri. Mulai dari perekrutan hingga pemberhentian, dari penilaian hingga pengembangan,
pelatihan bahkan pemberdayaan.

Fungsi SDM

Flippo (1994) memaparkan terdapat 2 kelompok besar fungsi dari sumber daya manusia dengan
perincian sebagai berikut:

1. Fungsi Managemen:
Terdiri dari fungsi : perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), pengarahan
(directing), dan pengendalian (controlling).

2. Fungsi Operasional:
Terdiri dari fungsi : pengadaan tenaga kerja (recruitment), pengembangan (development),
kompensasi, integrasi, pemeliharaan (maintenance), dan pemutusan hubungan kerja (separation).

Dari fungsi-fungsi di atas, maka dapat disimpulkan bahwa Sumber Daya Manusia memiliki
cakupan yang sangat luas serta memegang peranan yang sangat penting pada perusahaan. Bukan
hanya seputar recruitment dan penggajian.

Oleh karena itu, seorang manager SDM sedianya dapat menyusun timnya untuk dapat
mengoptimalkan kinerja sehingga fungsi-fungsi SDM di atas dapat tercakup dengan baik. Hal ini
tidak berarti diperlukan banyak orang untuk menjalankan kesepuluh fungsi di atas. Namun
kesepuluh fungsi tersebut dapat dikombinasikan dengan baik sehigga setiap fungsi dapat
dikerjakan dengan efektif. Misalnya fungsi kompensasi dapat dipadankan dengan pemeliharaan.
Sedangkan sub fungsi pada fungsi managemen dapat juga dipadankan. Di sisi yang lain fungsi
pengembangan dapat digabungkan dengan integrasi. Sehingga anggota tim yang dibutuhkan
dapat diminimalisir dengan pembagian kerja yang semaksimal mungkin serta kinerja yang
seoptimal mungkin.

Bernhard Sumbayak, founder and chairman Vibizconsulting berpendapat, bahwa bagian SDM
adalah bagian yg sebenarnya punya pekerjaan nggak habis2nya, walau bagian rekrutmen dan
payroll sedang sepi order. Karena ada kegiatan fungsi organization development dan corporate
culture development yg bisa dikerjakan disini. Dengan sedikit kreatifitas maka kedua fungsi ini
dapat dirambah dan apabila CEO menyetujui, dalam pelaksaanaan dari implementasi budaya
perusahaan si HR Manager dan staffnya bisa sibuk dg sosialisasi atau pelatihan2 dari dimensi
budaya yg hendak diimplementasikan dalam perusahaan. Belum lagi fungsi employee relation yg
sebenarnya tidak akan habis2 nya dikerjakan apabila sang HR Manager punya passion untuk
mengekplorasinya.

Jika kita kembali kepada kisah awal di atas di mana tim SDM mengisi waktu mereka dengan
menterjemahkan artikel serta membuat majalah dinding, maka dapat disimpulkan bahwa tim
tersebut berusaha menjalankan fungsi pengembangan, namun belumlah optimal. Pengembangan
yang optimal seyogyanya disesuaikan dengan pengetahuan serta keterampilan yang dibutuhkan.
Jika perusahaan tersebut bergerak di bidang perindustrian maka pengembangan dapat dilakukan
dengan mentraining para pekerjanya sesuai dengan teknologi industry yang dibutuhkan saat itu.
Sedangkan pada bagian marketing, maka pelathihan yang diberikan juga haruslah berkaitan
dengan keterampilan pemasaran dan bagaimana dapat memiliki selling skill yang paling ampuh.
Untuk bagian SDM sendiri maka para anggota pun dapat diberikan pengetahuan dan pelatihan
yang berhubungan dengan spesialisasi yang dimilikinya.

Demikianlah perlu diketahui dengan terperinci akan setiap tugas dan fungsi dari SDM guna
menciptakan tenaga kerja yang berkualitas yang akan memajukan perusahaan.

Vous aimerez peut-être aussi