Vous êtes sur la page 1sur 2

ALDEHID KETON

TEORI SINGKAT
Dalam sistem IUPAC, aldehida yang sederhana diberi nama berdasarkan alkana induknya dengan akhiran ana
diganti menjadi anal (-an untuk senyawa jenuh dan al untuk aldedida). Beberapa contoh dari aldehida yaitu
formaldehida (CH2C=O) dan aseltaldehida (CH3CH=O). Formaldehida adalah gugus yang mudah terbakar, tak
berwarna, gas beracun dengan bau yang menusuk dan menyesakkan. Sedangkan asetaldehida adalah cairan yang
mudah terbakar, tak berwarna, larut dalam air dan baunya merangsang. Asetaldehida biasanya dipakai dalam
pembuatan zat pewarna, plastik, karet sintetis dan lainnya.
Secara umum aldehida diartikan sebagai
suatu senyawa yang mengandung sebuah gugus karbonil yang terikat pada sebuah atau dua buah atom hidrogen,
sedangkan keton adalah suatu senyawa organik yang mempunyai sebuah gugus karbinil yang terikat pada dua gugus
alkil, aril tapi keton tidak mengandung hidrogen yang terikat pada gugus karbonil.

Gugus aldehida Gugus Keton

Sifat kimia dari aldehida dan keton ditentukan oleh gugus karbonil, oleh karena itu tidaklah mengherankan jika
ada beberapa sifat dari aldehida dan keton yang memilki kesamaan, namun karena adanya perbedaan gugus yang
terikat pada gugus karbonil antara aldehida dengan keton maka timbul beberapa perbedaan sifat kimia yang paling
menonjol antara aldehid dengan keton, diantaranya :
a. Aldehida mudah teroksidasi sedangkan keton agak sukar teroksidasi
b. Aldehidan lebih reaktif dibandingkan dengan keton terhadap adisi nukleofiliki.
Sifat-sifat fisik dari aldehida dan keton :
a. Aldehida dan keton tidak mengandung hidrogen yang terikat pada oksigen, sehingga tak dapat terjadi ikatan hidrogen
seperti pada alkohol. Sebaliknya aldehida dan keton adalah polar dan membentuk daya tarik menarik elektrostatik yang
relatif kuat antara molekulnya bagian positif dari sebuah molekul akan tertaril pada bagian negatif lainnya.
b. Aldehida dan keton mempunyai titik didih intermediet antara senyawa ikatan hidrogen dan senyawa non polar
c. Kelarutan aldehida dan keton dalam air sama dengan alkohol karena senyawa ini dapat membenuk ikatan hidrogen
dengan ikatan hidrogen dari air atau fenol
(dasar-dasar kimia organik,1997)

REAKSI
a. Kelarutan dalam air
1. Aldehid dengan air

2. Keton dengan air

b. Reaksi dengan Pereaksi Tolens
1. 1. Aldehid



c. Reaksi dengan Pereaksi fehling
1. Aldehid



d. Reaksi dengan Pereaksi KMnO4
1. 1. Aldehid

Perbedaan antara aldehid dan keton adalah keberadaan sebuah atom hidrogen yang terikat pada ikatan rangkap C=O
dalam aldehid, sedangkan pada keton tidak ditemukan hidrogen seperti ini.
Keberadaan atom hidrogen tersebut menjadikan aldehid sangat mudah teroksidasi. Atau dengan kata lai n, aldehid
adalah agen pereduksi yang kuat.
Karena keton tidak memiliki atom hidrogen istimewa ini, maka keton sangat sulit dioksidasi. Hanya agen pengoksidasi
sangat kuat seperti larutan kalium manganat(VII) (larutan kalium permanganat) yang bisa mengoksidasi keton itupun
dengan mekanisme yang tidak rapi, dengan memutus ikatan-ikatan C-C.

Aldehid dapat dioksidasi dengan mudah menggunakan semua jenis agen pengoksidasi; sedangkan keton tidak.

Vous aimerez peut-être aussi