0 évaluation0% ont trouvé ce document utile (0 vote)
1K vues8 pages
1. Balita berusia 4 tahun 2 bulan datang dengan keluhan demam selama 4 hari dan muntah dua kali.
2. Pemeriksaan fisik menunjukkan suhu tubuh tinggi dan bintik-bintik merah di tangan.
3. Diagnosa awal adalah demam DBD berdasarkan gejala klinis dan pemeriksaan laboratorium. Pasien dirujuk ke rumah sakit.
1. Balita berusia 4 tahun 2 bulan datang dengan keluhan demam selama 4 hari dan muntah dua kali.
2. Pemeriksaan fisik menunjukkan suhu tubuh tinggi dan bintik-bintik merah di tangan.
3. Diagnosa awal adalah demam DBD berdasarkan gejala klinis dan pemeriksaan laboratorium. Pasien dirujuk ke rumah sakit.
1. Balita berusia 4 tahun 2 bulan datang dengan keluhan demam selama 4 hari dan muntah dua kali.
2. Pemeriksaan fisik menunjukkan suhu tubuh tinggi dan bintik-bintik merah di tangan.
3. Diagnosa awal adalah demam DBD berdasarkan gejala klinis dan pemeriksaan laboratorium. Pasien dirujuk ke rumah sakit.
AKADEMI KEBIDANAN YOGYAKARTA YOGYAKARTA 2014 ASUHAN KEBIDANAN PADA BALITA SAKIT An. A USIA 4 TAHUN 2 BULAN DENGAN DEMAM DBD DI RB LARAS HATI BANTUL
No. RM : 008675 Tanggal/Jam Masuk : 5 Mei 2014/16.00 WIB
I. PENGKAJIAN (5 Mei 2014/16.00 WIB) A. Data Subyektif 1. Identitas Balita Nama : An. A Tanggal lahir : 5 Maret 2010 Umur : 4 tahun 2 bulan Jenis kelamin : (laki-laki) 2. Identitas Penanggung Jawab Nama : Ny N Umur: 37 tahun Suku/bangsa : Jawa/Indonesia Agama : Islam Pendidikan : SMP Pekerjaan : IRT Alamat : Prancak Glondong Panggungharjo Sewon Bantul Yogyakarta 3. Anamnesa a. Alasan Datang Ibu mengatakan ingin memeriksakan keadaan anaknya. b. Keluhan Utama Ibu mengatakan anaknya demam sudah 4 hari. Sudah diperiksakan di Puskesmas Sewon I 3 hari yang lalu tetapi keadaannya tidak membaik. Anaknya muntah sudah 2 kali, kadang gusi sedikit berdarah, dan terdapat bintik-bintik pada tangannya. c. Riwayat Persalinan Ibu mengatakan ini merupakan anak ke-1, lahir secara spontan normal, ditolong oleh bidan, tanpa komplikasi, di BPS Sumartini.
d. Status Imunisasi Ibu mengatakan status imunisasi anaknya lengkap sesuai dengan anjuran yang ditetapkan pemerintah sesuai dengan umurnya. e. Riwayat Kesehatan 1) Riwayat Kesehatan yang Lalu Ibu mengatakan anaknya belum pernah menderita penyakit berat. 2) Riwayat Kesehatan Sekarang Ibu mengatakan anaknya demam sudah 4 hari. Kadang gusi berdarah sedikit dan terdapat bintik-bintik pada tangannya sejak tadi pagi. 3) Riwayat Kesehatan Keluarga Ibu mengatakan dari pihak ibu maupun ayah tidak ada dan tidak pernah menderita penyakit berat, baik menurun, menular, maupun penyakit kronis. f. Pola Kebutuhan Sehari-Hari 1) Nutrisi a) Sebelum Sakit Ibu mengatakan anaknya makan 3 kali/hari dengan porsi sedang, jenis nasi, sayur, lauk-pauk, dan buah-buahan. Minum 6-7 gelas/hari jenis air putih, susu formula, jus buah (kadang-kadang). b) Saat Sakit Ibu mengatakan anaknya makan 1-2 kali/hari dengan porsi sedikit, jenis nasi, sayur, lauk-pauk. Minum 9-10 gelas/hari jenis air putih dan susu formula. Ibu mengeluh nafsu makan anak menurun tetapi anaknya bayak minum. 2) Emilinasi a) Sebelum Sakit Ibu mengatakan anaknya BAK 4-5 kali/hari warna kuning jernih, bau khas urine. BAB 1-2 kali/hari konsistensi lembek, warna kuning kecoklatan. b) Saat Sakit Ibu mengatakan anaknya BAK 5-6 kali/hari warna kuning jernih, bau kas urine. BAB tidak lancar, 1 kali/hari belum tentu, warna coklat kehitaman, konsistensi agak lembek. 3) Istirahat a) Sebelum Sakit Ibu mengatakan tidur siang 2-3 jam/hari, tidur malam 8-9 jam/hari. Tidak ada keluhan. b) Saat Sakit Ibu mengatakan tidur siang tidak pernah, tidur malam 7 jam/hari. Ibu mengeluh anaknya sering terbangun saat tidur karena demam tinggi 4) Aktivitas a) Sebelum Sakit Ibu mengatakan anaknya bermain aktif, setiap hari berangkat sekolah ke PAUD. b) Saat Sakit Ibu mengatakan anaknya tidak keluar rumah hanya menonton tv di rumah saja, tidak berangkat sekolah PAUD, dan akhir-akhir ini mengatakan anaknya rewel sekali. 5) Personal Hygiene a) Sebelum Sakit Ibu mengatakan memandikan anaknya 2 kali sehari dengan air hangat menggunakan sabun mandi, dan menggosok gigi, ganti pakaian setelah mandi atau jika kotor/basah, keramas 1 kali/hari. b) Saat Sakit Ibu mengatakan anaknya tidak mandi, hanya dibilas dengan washlap dan air hangat. Menggosok gigi 2-3 kali/hari dan mengganti pakaian setelahnya atau jika basah/kotor. B. Data Obyektif 1. Pemeriksaan Umum KU : Lemah Kesadaran : Composmentis Berat Badan : sebelum sakit : 16, 5 kg dan setelah sakit : 15 kg Vital Sign : S: 38,4 N= 135 x/ menit R= 26x/ menit 2. Pemeriksaan Fisik Kepala : Bentuk kepala mesoshepal. Tidak ada odem, kulit kepala bersih Muka : Simetris, tidak ada odem, kulit muka terlihat kemerahan Mata : Simetris, konjungtiva sedikt pucat, sklera sedikit keruh. Hidung : Ada lubang hidung, tidak ada sekret dan polip, tidak ada pernafasan cuping hidung Telinga : Simetris, bersih , tidak ada serumen/pengeluaran cairan Mulut : Mukosa bibir agak kering, gigi tidak caries, lidah agak keputihan, gusi mengeluarkan darah Leher : Tidak ada pembersaran dan pembengkakak kelenjar tiroid maupun vena jugularis Dada : Simetris, normal, jantung berirama regular, pernafasan teratur, tidak terdengar wheezing maupun ronchea, tidak ada retraksi dinding dada Abdomen : Tidak buncit, tugor kulit kembali cepat, ada nyeri ulu hati. Genetalia : Tidak dikaji Anus : Tidak dikaji Ekstremitas : Jari jari tangan dan kaki lengkap, tidak ada polidaktil dan sidaktil namun pada bagian kaki dan tangan timbul bintik- bintik kemerahan. 3. Pemeriksaan Laboratorium Darah (5 Mei 2014/16.15 WIB) Hb: 11,9 grm%, leokosit: 5300, hematokrit: 34,6, trombosit: 100.000
II. INTERPRETASI DATA (5 Mei 2014/16.17 WIB) A. Diagnosa Kebidanan Balita Usia 4 Tahun 2 Bulan Jenis Kelamin Laki-laki dengan Demam DBD. Data Dasar DS: - Ibu mengatakan anaknya berumur 4 tahun 2 bulan - Ibu mengatakan anaknya demam sejak 5 hari yang lalu, sudah periksa 1 kali tetapi keadaan belum membaik. - Ibu mengatakan anaknya muntah sudah 2 kali, timbul bintik-bintik merah di tangan dan gusi kadang berdarah. DO: KU : Lemah Kesadaran : Composmentis Berat Badan : sebelum sakit : 16, 5 kg dan setelah sakit : 15 kg Vital Sign : S: 38,4 N= 135 x/ menit R= 26x/ menit Mata : Simetris, konjungtiva sedikt pucat, sklera sedikit keruh. Mulut : Mukosa bibir agak kering, gigi tidak caries, lidah agak keputihan, gusi mengeluarkan darah. Abdomen : Tidak buncit, tugor kulit kembali cepat, ada nyeri ulu hati. Ekstremitas : Jari jari tangan dan kaki lengkap, tidak ada polidaktil dan sidaktil namun pada bagian kaki dan tangan timbul bintik-bintik kemerahan. Pemeriksaan Penunjang : Hb: 11,9 grm%, leokosit: 5300, hematokrit: 34,6, trombosit: 100.000. B. Masalah Ibu mengatakan anaknya demam tinggi, rewel, dan nafsu makan berkurang.
III. DIAGNOSA POTENSIAL (5 Mei 2014/16.18 WIB) Kejang, syok hipopolemik, gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi, gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit.
IV. ANTISIPASI TINDAKAN SEGERA Tidak ada
V. PERENCANAAN (5 Mei 2014/ 16.19 WIB) 1. Beritahu ibu tentang keadaan bayinya 2. Berikan ibu Infrom Concent 3. Pasang infus. 4. Persiapkan kelengkapan rujukan 5. Lakukan rujukan ke Rumah Sakit VI. PELAKSANAAN (5 mei 2014/ 16.20 WIB) 1. Memberitahukan kepada ibu bahwa keadaan anaknya lemah. Dan berdasarkan dari hasil pemeriksaan umum, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan laboratorium darah, anak tersebut mengalami demam DBD. Memberitahu ibu agar tidak usah cemas karena sebagai tenaga kesehatan akan melakukan usaha kepada anaknya agar mendapatkan pelayanan terbaik untuk penanganan medis secara cepat dan tepat. 2. Memberikan ibu infrom consent untuk dilakukan rujukan ke rumah sakit karena adanya keterbatasan tenaga dan peralatan medis sedangkan kondisi anaknya harus segera dilakukan tindakan dan pengobatan di rumah sakit yang memiliki fasilitas yang lebih memadai. 3. Melakukan pemasangan infus dengan prosedur sebagai berikut: a. Memberitahu pasien dan keluarga tentang tujuan dan prosedur tindakan. b. Mempersiapkan alat kemudian mendekatkan alat secara ergonomis. c. Menutup tirai untuk menjaga privasi pasien. d. Mengatur posisi pasien senyaman mungkin. e. Memasang perlak dan pengalas dibawah daerah yang akan dipasang infus. f. Mencuci tangan dengan air mengalir. g. Memakai sarung tangan. h. Membuka kemasan steril infus dan selang infus. i. Mengatur klem rol 2-4 cm dibawah bilik drip dan tutup klem yang aka nada pada saluran pernafasan. Menusukkan pipa saluran infus ke dalam botol cairan onfus dan mengisi tabung tetesan infus setengahnya dengan cara memencet tabung tetesan infus. j. Menggantungkan botol cairan infus pada tiang onfus. k. Membuka klem dan mengaliran cairan infus keluar sehingga tidak ada udara pada selang infus lalu tutup kembali klem. Periksa kembali gelembung dan pastikan sudah tidak terdapat gelembung udara. l. Mencari dan memilih vena yang akan dipasang infus. m. Meletakkan tourniquet 10-12 cm di atas tempat yang akan ditusuk. n. Antiseptic daerah pemasangan secara serkuler. o. Menusukkan jarum abbocath ke vena dengan lubang jarum mengahadap ke atas, ada darah keluar. p. Mendorong pelan-pelan abbocath masuk ke dalam vena sambil menarik jarum abbocath sehingga semua plastic abbocath masuk semua ke dalam vena. Segera sambungkan abbocath dengan selang infus. q. Melepaskan tourniquet dan melonggarkan klem untuk melihat kelancaran tetesan. Bila tetesan sudah lancar, tutup tempat penusukan jarum dengan kassa steril kemudian rekatkan dengan plester pada kulit. r. Mengatur tetesan infus sesuai dengan kebutuhan. s. Membereskan alat dan merapikan pasien. t. Melepas sarung tangan u. Mencuci tangan. 4. Sebelum merujuk terlebih dahulu menelpon rumah sakit yang akan dituju untuk memastikan bahwa bisa dilakukan rujukan, ketersediaan peralatan medis dan tenaga medis, dan juga bisa dipersiapkan terlebih dahulu agar sesampainya pasien di rumah skait agar langsung bisa dilkukan penanganan langsung. 5. Mempersiapkan kelengakapan rujukan dengan prinsip BAKSOKUDA antara lain: bidan yang ikut merujuk,r peralatan yang akan dibawa saat perjalanan merujuk, kendaraan yang dilakukan untuk merujuk, surat rujukan beserta rekam medis pasien, obat-obatan, keluarga yang mendampingi saat merujuk, uang untuk pembiayaan, dan juga doa. 6. Melakukan rujukan ke rumah sakit terdekat setelah semua nya siap.
VII. EVALUASI (5 Mei 2014/17.15 WIB) 1. Ibu sudah mengerti tentang keadaan anaknya dan merasa cemas akan keadaan anaknya. 2. Ibu sudah diberikan infrom concent dan ibu bersedia anaknya untuk dirujuk ke rumah sakit . 3. Pemasangan infus sudah dilakukan. 4. RS yang akan dituju sudah dihubungi dan bersedia menerima rujukan untuk kasus ini. 5. Sebelum melakukan rujukan, telah dipersiapkan secara lengkap syarat-syarat rujukan, 6. Sudah dilakukan rujukan dan pasien sudah mendapatkan penanganan di rumah sakit.