Vous êtes sur la page 1sur 20

Alat-Alat Optik

Nama Anggota Kelompok: ............................................................


...........................................................
...........................................................
...........................................................
Kelas : .............................................................................................

Kompetensi yang akan dicapai


Kompetensi Inti :
3.
Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian
tampak mata
4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai,
merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca,
menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan
sumber lain yang sama dalam sudut pandang/ teori
Kompetensi Dasar :
3.7 Mendeskripsikan cara kerja alat optik menggunakan sifat pencerminan dan pembiasan cahaya
oleh cermin dan lensa
4.6 Menyajikan rancangan sebuah alat optik dengan menerapkan prinsip pemantulan dan
pembiasan pada cermin dan lensa

Petunjuk Belajar
a. Lakukanlah eksperimen secara berkelompok.
b.

Baca secara cermat petunjuk langkah-lankah sebelum Amda melakukan eksperimen.

c.

Baca buku-buku Fisika kelas X dan buku lain yang relevan berkaitan dengan materi induksi
elektromagnetik untuk memperkuat konsep dan pemahaman Anda.

d.

Jika terdapat langkah atau hal-hal yang tidak Anda mengerti, maka tanyakanlah pada guru.

LKS Alat-Alat Optik

LKS 1

Bidang Studi

: Fisika

Pokok Bahasan : ALAT-ALAT OPTIK


Sub Pokok Bahasan : Lensa
I.

Tujuan
1. Menentukan jarak fokus lensa positif mengunakan metode lensa tipis dan
metode Bessel
2. Menentukan jarak fokus lensa negatif
3. Menentukan jarak fokus lensa gabungan
4. Menentukan indeks bias bahan lensa

II. Ringkasan Materi


Lensa adalah benda transparan yang mampu membelokkan atau membiaskan
berkas-berkas cahaya yang melewatinya, sehingga jika suatu benda berada di depan
lensa, maka bayangan dari benda tersebut akan terbentuk. Lensa umumnya tersebut
dari kaca atau plastik.
Lensa memiliki dua permukaan di mana bentuk permukaannya ada yang
cembung, cekung, atau datar. Bentuk permukaan cembung memiliki permukaan
yang melengkung keluar, disebut lensa cembung. Bentuk permukaan cekung
memiliki permukaan yang melengkung ke dalam, disebut lensa cekung. Bentuk
permukaan datar memiliki permukaan yang datar, disebut lensa datar.
Pada umumnya, sebuah lensa memiliki bagian-bagian yang disebut titik fokus
pertama dan kedua, pusat kelengkungan permukaan pertama dan kedua, radius
kelengkungan pertama dan kedua, serta pusat lensa.
Titik fokus, pusat kelengkungan, dan radius kelengkungan pertama merupakan
titik nyata atau titik yang berada di depan lensa. Sedangkan titik fokus, pusat
kelengkungan, dan radius kelengkungan kedua merupakan titik yang ada di
belakang lensa, atau titik pada bayangan yang terbentuk.

LKS Alat-Alat Optik

Nilai jari-jari atau radius kelengkungan suatu lensa dapat bernilai positif, negatif
atau tak berhingga.
Berikut ini aturan untuk menunjukkan radius kelengkungan ( diasumsikan bahwa
sinar datang dari arah kiri) :
Permukaan yang memiliki titik pusat ada di sebelah kanan pusat lensa, jari-jari
atau radiusnya (R) bernilai positif.
Permukaan yang titik pusatnya ada di sebelah kiri pusat lensa, jari-jari atau
radiusnya (R) bernilai negatif.
Untuk lensa yang permukaannya datar, memiliki radius atau jari-jari (R) tak
berhingga.
Berdasarkan aturan tersebut, maka lensa cembung-cembung memiliki R1 positif
dan R2 negatif. Pada lensa cembung-datar memiliki R1 positif dan R2 tak berhingga.
Dan pada lensa cekung-cekung R1 negatif dan R2 positif.
Dari pernyataan di atas, maka dikenal istilah lensa positif untuk lensa cembung
dan lensa negatif untuk lensa cekung.
1. Lensa Cembung (Lensa Positif)
Lensa cembung (convex) yang biasa disebut juga lensa positif merupakan lensa
yang memiliki bagian tengah yang lebih tebal dari pada bagian tepinya. Lensa
cembung terdiri atas tiga macam bentuk, yaitu lensa biconvex (cembung rangkap),
lensa planconvex (cembung-datar), dan lensa convex-concave (cembung-cekung).
Lensa cembung memiliki sifat dapat mengumpulkan cahaya sehingga disebut
juga lensa konvergen. Apabila ada berkas cahaya sejajar sumbu utama, mengenai
permukaan lensa, maka berkas cahaya tersebut akan dibiaskan melalui satu titik.
Sinar bias akan mengumpul ke satu titik fokus di belakang lensa. Berbeda dengan
cermin yang hanya memiliki satu titik fokus, lensa memiliki dua titik fokus. Titik fokus
yang merupakan titik pertemuan sinar-sinar bias disebut fokus utama (f1) yang
disebut juga fokus aktif. Karena pada lensa cembung sinar bias berkumpul di
belakang lensa, maka letaknya juga di belakang lensa. Sedangkan fokus pasif berada
di belakang lensa.

LKS Alat-Alat Optik

Pada lensa cembung terdapat tiga sinar-sinar istimewa yang menjadi dasar
pembentukan bayangan pada lensa cembung, yaitu:

Sinar datang yang sejajar sumbu utama akan dibiaskan melalui titik fokus.

Sinar datang yang melalui titik fokus akan dibiaskan sejajar sumbu utama.

Sinar yang melalui pusat lensa, tidak mengalami pembiasan.


Titik fokus lensa cembung dengan rumus yang disebut rumus pembuat lensa,

yaitu:
(

)(

Dengan :
f

: jarak titik fokus lensa cembung

n : indeks bias lensa


R1 : jari-jari kelengkungan permukaan pertama
R2 : jari-jari kelengkungan permukaan kedua
Berapapun nilai R1 dan R2 dari lensa cembung, titik fokusnya akan selalu positif.
Mencari dua posisi lensa yang menghasilkan bayangan yang jelas pada lensa
positif, dapat juga dilakukan dengan cara yang disebut Metode Bessel. Jika pada posisi
satu didapat bayangan yang jelas pada layar, dan kemudian jika dengan menggeser
lensa, pada posisi kedua diperoleh lagi bayangan yang jelas pada layar. Jika jarak antara
kedua titik, yaitu titik pertama lensa dan titik kedua lensa cembung yang menghasilkan
bayangan yang jelas adalah d, maka menurut Bessel:

Dengan:
f

: fokus lensa

d : jarak antara posisi satu dan posisi dua (s2 s1)

LKS Alat-Alat Optik

: jarak benda dari pusat lensa

2. Lensa Cekung (Lensa Negatif)


Lensa cekung (concave) adalah lensa yang memiliki bagian tengah lebih tipis dari
pada bagian pinggirnya. Lensa cekung ada tiga macam, yaitu lensa biconcave
(cekung rangkap), lensa planconcave (cekung datar), dan lensa concave-convex
(cekung-cembung).
Lensa cekung disebut juga lensa negatif

dan memiliki sifat yang dapat

menyebarkan cahaya atau yang disebut juga lensa divergen.


Seperti halnya lensa cembung, lensa cekung juga memiliki tiga sifat sinar-sinar
istimewa, yaitu :

Sinar datang sejajar sumbu utama akan dibiaskan seolah-olah datangnya dari
titik fokus.

Sinar datang seolah-olah menuju titik fokus, akan dibiaskan sejajar sumbu
utama.

Sinar yang melalui titik pusat kelengkungan tidak akan mengalami pembiasan

3. Lensa gabungan
Lensa gabungan adalah penggabungan antara lensa positif dan lensa negatif.
Lensa gabungan sering digunakan pada alat-alat optik dengan maksud mengurangi
cacat bayangan.

Gambar 1. Spherometer

LKS Alat-Alat Optik

Spherometer merupakan salah satu alat ukur panjang yang digunakan untuk
mengukur jari-jari (radius) dari permukaan suatu lensa. Selain itu, spherometer juga
digunakan untuk mengukur ketebalan suatu lempengan atau plat tipis.
Untuk cara pembacaan, skala utama (dalam mm) berhimpit dengan skala pada
piringan spherometer (sebagai h). Skala pada piringan spherometer dikalikan
ketelitian spherometer (0,01 mm). Sedangkan jarak antar kaki spherometer (sebagai
L). Setelah hasil pembacaan skala tersebut dimasukkan ke dalam suatu persamaan R,
didapatlah hasil pengukuran jari-jari (radius) permukaan lensa. Untuk menghitung
jari-jari kelengkungan lensa digunakan rumus:

Dengan:
h

: h2 h1

: jarak kedua kaki spherometer

h1 adalah ketinggian skrup spherometer di lensa planparalel dan h2 adalah


sebagai ketinggian sekrup spherometer di atas kedua permukaan lensa.

III. Pertanyaan Awal


1. Sebutkan sifat bayangan yang dihasilkan lensa cekung dan lensa cembung ?
Jawab : ...............................................................................................................................................
................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................
2. Apa yang dimaksud lensa gabungan ?
Jawab : ...............................................................................................................................................
................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................
3. Dari rumus Bessel, bagaimana L dapat dipilih, agar dapat terjadi 2 bayangan yang
diperbesar dan diperkecil pada layar ?

LKS Alat-Alat Optik

Jawab : ...............................................................................................................................................
................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................
4. Mengapa untuk menentukan jarak fokus lensa negatif harus menggunakan
bantuan lensa positif ?
Jawab : ...............................................................................................................................................
................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................

IV. Alat dan Bahan


1. Sumber cahaya (lampu)
2. Bangku optik dengan dudukan lensa dan rel pengukuran
3. Layar
4. Lensa cembung
5. Lensa cekung
6. Benda
V. Tabel Pengamatan
I.

Penentuan Jarak Fokus Lensa Positif dengan Metode Lensa Tipis


No
1
2
3

II.

s (cm)

s' (cm)

f (cm)

Penentuan Jarak Fokus Lensa Positif dengan Metode Bessel


No

L (cm)

s1 saat bayangan
di layar
diperbesar dan
jelas (cm)

s2 saat bayangan
di layar diperkecil
dan jelas (cm)

f (cm)

1
2
3

LKS Alat-Alat Optik

III.

Penentuan Jarak Fokus Lensa Negatif


No
1
2
3

IV.

s2 (cm)

f (cm)

Penentuan Jarak Fokus Lensa Gabungan


No
1
2
3

V.

s2 (cm)

s2 (cm)

s2 (cm)

f (cm)

Penentuan Indeks Bias Bahan Lensa


No
1
2
3

R (cm)

h1 (cm)

h2 (cm)

L (cm)

VI. Prosedur Percobaan


I. Penentuan Jarak Fokus Lensa Positif dengan Metode Lensa Tipis
a. Menggeser lensa agar didapat bayangan paling jelas di layar. Kemudian
diukur jarak benda (s) dan jarak bayangan (s)

b. Mengulangi langkah a dengan mengubah terlebih dahulu jarak benda ke


layar
c. Mengulang langkah b sebanyak 3 kali
II.

Penentuan Jarak Fokus Lensa Positif dengan Metode Bessel


a. Menyusun alat seperti pada gambar (untuk lensa posisi 1)

LKS Alat-Alat Optik

b. Mengatur jarak benda ke layar (L) sedemikian rupa sehingga memungkinkan


terjadinya bayangan di layar untuk dua kondisi, yaitu kondisi 1
menghasilkan bayangan diperbesar dan kondisi 2 menghasilkan bayangan
diperkecil setelah lensa digeser mendekati layar
c. Mengukur jarak s1 saat bayangan di layar diperbesar dan jelas serta
mengukur jarak s2 saat bayangan di layar diperkecil dan jelas
d. Mengulangi langkah a sampai dengan langkah c untuk L yang berbeda
sebanyak 3 kali
III.

Penentuan Jarak Fokus Lensa Negatif


a. Membuat bayangan nyata di layar dengan menggunakan lensa positif

b. Meletakkan lensa negatif antara lensa positif dan layar. Tanpa mengubah
posisi layar kemudian diukur jarak antara benda dan lensa negatif (sebagai
jarak benda untuk lensa negatif s2)
c. Menggeser layar sehingga nampak bayangan yang jelas di layar. Kemudian
diukur jarak antara lensa negatif dan layar (sebagai jarak bayangan untuk
lensa negatif s2)
d. Ulangi b sampai c sebanyak 3 kali
IV.

Penentuan Jarak Fokus Lensa Gabungan


a. Melekatkan dua buah lensa positif (lensa positif kuat dan lensa positif
lemah)

LKS Alat-Alat Optik

b. Mengatur

posisi

alat-alat

seperti

gambar

c. Menggeser lensa agar didapat bayangan paling jelas di layar


d. Mengukur jarak benda-lensa (s) dan jarak lensa-layar (s)
e. Ulangi b sampai d sebanyak 3 kali
V.

Penentuan Indeks Bias Bahan Lensa


a. Melakukan pengukuran jari-jari kelengkungan setiap permukaan lensa
positif dengan menggunakan Spherometer
b. Meletakkan Spherometer di atas permukaan lensa planparalel
c. Mengatur posisi sekrup Spherometer agar ujung sekrupnya menyentuh
permukaan lensa, kemudian diamati skala Spherometernya serta mencatat
hasil pengukurannya sebagai h1.
d. Mengangkat Spherometer dan menggantinya dengan lensa kemudian
meletakkan kembali Spherometer di atas permukaan lensa.
e. Melakukan seperti langkah c untuk mendapatkan harga h2
f. Meletakkan Spherometer di atas sehelai kertas dan menekan Spherometer
agar ketiga kakinya membekas di kertas
g. Mengukur jarak antara kedua kaki Spherometer (L) untuk masing-masing
kaki.

VII. Teknis Analisa


1. Dari percobaan Anda apa hubungan antara jarak fokus lensa dengan kekuatan
lensa ? Apakah ada perbedaan nilai kekuatan lensa untuk lensa positif dan lensa
negatif ?
Jawab : ...............................................................................................................................................
................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................

LKS Alat-Alat Optik

2. Setelah Anda melakukan perhitungan dan pengolahan data mengenai penentuan


jarak fokus lensa positif, dengan menggunakan rumus lensa tipis dan metode
Bessel, terangkan cara mana yang lebih teliti ?
Jawab : ...............................................................................................................................................
................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................
3. Untuk perhitungan percobaan tentang menentukan jarak fokus lensa negatif,
mengapa jarak fokus yang didapat pada percobaan ini bernilai negatif ?
Jawab : ...............................................................................................................................................
................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................
VIII.

Pertanyaan Akhir
1. Sketsa pembetukan bayangan dari benda oleh lensa cembung pada gambar
dibawah ini

2. Sketsa pembetukan bayangan dari benda oleh lensa cembung pada gambar
dibawah ini

3. Jarak benda dari lensa adalah 12 cm, tinggi benda =1 cm dan panjang fokus
lensa = 5 cm. Hitung jarak bayangan dan tinggi bayangan
Jawab : ........................................................................................................................................

LKS Alat-Alat Optik

.........................................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................
4. Sketsa pembetukan bayangan dari benda oleh lensa cekung pada gambar
dibawah ini

5. Jarak benda dari lensa adalah 2 cm, tinggi benda =1 cm dan panjang fokus
lensa = 5 cm. Hitung jarak bayangan dan tinggi bayangan
Jawab : ........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................

LKS Alat-Alat Optik

LKS 2

Bidang Studi

: Fisika

Pokok Bahasan : ALAT-ALAT OPTIK


Sub Pokok Bahasan : Teropong Bintang

I.

Tujuan
Mempelajari azas kerja teropong bintang.

II.

Ringkasan Materi
Apa itu teropong?
Teropong merupakan sebuah alat optik yang digunakan untuk melihat benda-benda
jauh agar terlihat lebih jelas. Pada awalnya teropong ditemukan oleh Hans
Lippershey tahun 1608, kemudian dikembangkan lagi oleh Gallileo. Gallileo juga
merupakan orang pertama yang melakukan penelitian ruang angkasa dengan
teropong bintang.
Apa itu teropong bintang?
Teropong bintang adalah alat untuk melihat benda-benda jauh khususnya untuk
mengamati benda-benda luar angkasa. Teropong bintang memiliki dua buah lensa
cembung yaitu sebagai lensa objektif (dekat dengan benda) dan lensa okuler (dekat
dengan mata). Jarak fokus lensa obyektif juga lebih besar dari pada lensa okuler
(fob > fok).
Dalam pengaplikasiannya, teropong bintang biasanya digunakan untuk:
- untuk melihat benda-benda luar angkasa
- untuk meneliti keadaan galaxi.
- untuk mengetahui rasi bintang

LKS Alat-Alat Optik

Cara kerja teropong bintang


Berkas cahaya dari benda-benda luar angkasa datang berupa sinar sejajar. Kemudian
lensa objektif membentuk sebuah bayangan yang bersifat nyata, diperkecil, dan
terbalik pada bidang fokus lensa objektif. Bayangan yang dibentuk oleh lensa
objektif ini kemudian menjadi benda bagi lensa okuler.
Ada 2 (dua) tipe utama dari teropong bintang, yaitu :

Teropong bias yang terdiri dari beberapa lensa

Teropong pantul yang terdiri dari beberapa cermin dan lensa.

TEROPONG BIAS
Dalam teropong bias biasa dipakai dua atau lebih lensa. Teropong bias yang
sederhana dapat dibuat dari dua buah lensa konvergen dengan panjang fokus
yang berbeda. Lensa yang dekat dengan benda memiliki jarak fokus yang
panjang, fob disebut lensa objektif. Lensa yang dekat dengan mata memiliki
fokus yang pendek, fok , disebut lensa okuler.

Gambar 1. Teropong bintang atau teropong astronomi


Diagram sinar teropong jenis ini ditunjukkan dalam gambar 14.1. Benda-benda yang
diamati
misalnya bintang, bulan, dan sebagainya. Letaknya jauh sekali sehingga sinar-sinar
sejajar akan menuju ke lensa objektif.
Jarak kedua lensa, d :

d = fob + fok
LKS Alat-Alat Optik

Perbesaran teropong bintang adalah :


Bayangan terakhir yang dibentuk oleh lensa okuler untuk mata tidak berakomodasi
berada pada jarak tak berhingga sehingga mata rileks. Bayangan terakhir ini adalah
terbalik tetapi ini tidak menjadi masalah jika benda yang diamati adalah bintang,
bulan, dan sebagainya.
III.

Pertanyaan Awal
1. Apa yang menjadi bagian utama pada teropong ?
Jawab : ...............................................................................................................................................
................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................
2. Apa yang dimaksud dengan lensa objektif dan lensa okuler ? Apa fungsi
keduanya ?
Jawab : ...............................................................................................................................................
................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................
3. Dalam aplikasinya teropong dibedakan atas dua tipe, yaitu Tipe teropong bias
dan tipe teropong pantul. Sebutkan jenis-jenis teropong bias dan jelaskan !
Apakah perbedaan teropong bias dengan teropong pantul ?
Jawab : ...............................................................................................................................................
................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................

IV.

Alat dan Bahan


No. Katalog

Nama alat dan bahan

Jumlah

Rel presisi

1 Buah

Layar

1 Buah

Lensa 50 mm

1 Buah

Lensa 100 mm

1 Buah

Tumpakan berpenjepit

3 Buah

LKS Alat-Alat Optik

V.

Lensa 200 mm

1 Buah

Lilin

1 Buah

Tabel Pengamatan
Lensa Objektif
200 mm
100 mm

VI.

Lensa Okuler

Sifat Bayangan

50 mm

100 mm

50 mm

Prosedur dan Observasi


1. Susunlah alat-alat seperti gambar. 2 di bawah ini. Gunakan lensa 200 mm,
sebagai objektif. Selanjutnya lilin diletakkan pada jarak 3-4 meter dari ujung rel
presisi.

2. Aturlah posisi lilin agar nyala apinya tingginya sama dengan pusat lensa dan
posisi lilin terletak pada sumbu rel presisi.
3. Geser layar tembus cahaya hingga diperoleh bayangan yang tajam/jelas pada
layar tersebut.
4. Pasangkan lensa dengan fokus 50 mm (sebagai lensa okuler) pada klem penjepit
di belakang layar. Lensa okuler ini bisa berfungsi sebagai lup untuk melihat
bayangan maya yang tajam dan diperbesar.

LKS Alat-Alat Optik

5. Lepaskan dari klem penjepit layar tembus cahaya, kemudian amati kembali
bayangan lilin dari lensa objektif. Dengan demikian dapat dilihat bahwa susunan
kedua lensa ini merupakan model teropong bintang.
6. Ganti lensa okuler 50 mm dengan lensa okuler 100 mm, lakukan kembali
langkah-langkah observasi dari nomor 2 sampai dengan 5.
7. Ganti lensa objektif 200 mm dengan lensa 100 mm, lensa okulernya diganti
dengan lensa 50 mm.
8. Ulangi langkah-langkah observasi dari nomor 2 sampai dengan 6.
VII.

Teknis Analisa
1. Apakah yang dapat Anda simpulakan dari percobaan mengenai teropong
bintang ? Termasuk jenis teropong apakah itu ? Mengapa ?
Jawab : ...............................................................................................................................................
................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................
2. Apabila kita menggunakan teropong astronomi, maka kita dapat melihat bendabenda di bumi. Bagaimanakah caranya agar bayangan terakhir dari teropong ini
adalah tegak ?
Jawab : ...............................................................................................................................................
................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................
3. Apakah ada perbedaan pada penggantian lensa okuler 50 mm dengan lensa
okuler 100 mm dan lensa objektif 200 mm dengan lensa 100 mm ?
Jawab : ...............................................................................................................................................
................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................
4. Bayangan nyata pada teropong astronomi atau teropong bintang, merupakan
benda oleh lensa okuler yang memiliki jarak fokus lebih kecil daripada jarak fokus
lensa objektif. Mengapa dalam pengamatan ini harus dilakukan dengan mata
tidak berakomodasi ? Bagaimana dengan letak bayangan pada lensa objektif ?
Jawab : ...............................................................................................................................................

LKS Alat-Alat Optik

................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................
VIII.

Pertanyaan Akhir

1. Berikan 3 (tiga) alasan mengapa cermin digunakan untuk mengganti lensa


objektif, khususnya pada teropong pantul !
Jawab : ...............................................................................................................................................
................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................
2. Sebutkan sifat bayangan akhir pada teropong bintang untuk mata tidak
berakomodasi dan mata berakomodasi !
Jawab : ...............................................................................................................................................
................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................

LKS Alat-Alat Optik

LEMBAR PENILAIAN LKS


Nama Peserta
:
No Induk
:
Program Keahlian
:
No.
Aspek Penilaian
1
I

2
Perencanaan
1.1.Persiapan Alat
1.2.Analisis model susunan
Sub Total

II

Model Sususnan
1.1.Penyiapan model susunan
1.2.Penentuan model susunan
Sub Total

III

IV

Proses
3.1. Prosedur pengambilan data
3.2. Cara mengukur variabel
bebas
3.3. Cara menyusun tabel
pengamatan
3.4. Cara melakukan perhitungan
data

Skor
Maks
3

Skor
Perolehan
4

Keterangan
5

2
3
5
3
2
5
10
8
10
7

Sub Total
Kualitas Produk Kerja
1.1.Hasil perhitungan data
1.2.Hasil grafik dari data
perhitungan
1.3.Hasil analisis
1.4.Hasil kesimpulan
Sub Total
Etos Kerja
5.1. Tanggung jawab
5.2. Ketelitian
5.3. Inisiatif
5.4. Kematian

35

Sub Total

10

5
10
10
10
35
3
2
3
2

LKS Alat-Alat Optik

VI

Laporan
6.1. Sistematika penyusunan
laporan
6.2. Kelengkapan bukti fisik
Sub Total

6
4
10

LKS Alat-Alat Optik

Vous aimerez peut-être aussi