Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Petunjuk Belajar
a. Lakukanlah eksperimen secara berkelompok.
b.
c.
Baca buku-buku Fisika kelas X dan buku lain yang relevan berkaitan dengan materi induksi
elektromagnetik untuk memperkuat konsep dan pemahaman Anda.
d.
Jika terdapat langkah atau hal-hal yang tidak Anda mengerti, maka tanyakanlah pada guru.
LKS 1
Bidang Studi
: Fisika
Tujuan
1. Menentukan jarak fokus lensa positif mengunakan metode lensa tipis dan
metode Bessel
2. Menentukan jarak fokus lensa negatif
3. Menentukan jarak fokus lensa gabungan
4. Menentukan indeks bias bahan lensa
Nilai jari-jari atau radius kelengkungan suatu lensa dapat bernilai positif, negatif
atau tak berhingga.
Berikut ini aturan untuk menunjukkan radius kelengkungan ( diasumsikan bahwa
sinar datang dari arah kiri) :
Permukaan yang memiliki titik pusat ada di sebelah kanan pusat lensa, jari-jari
atau radiusnya (R) bernilai positif.
Permukaan yang titik pusatnya ada di sebelah kiri pusat lensa, jari-jari atau
radiusnya (R) bernilai negatif.
Untuk lensa yang permukaannya datar, memiliki radius atau jari-jari (R) tak
berhingga.
Berdasarkan aturan tersebut, maka lensa cembung-cembung memiliki R1 positif
dan R2 negatif. Pada lensa cembung-datar memiliki R1 positif dan R2 tak berhingga.
Dan pada lensa cekung-cekung R1 negatif dan R2 positif.
Dari pernyataan di atas, maka dikenal istilah lensa positif untuk lensa cembung
dan lensa negatif untuk lensa cekung.
1. Lensa Cembung (Lensa Positif)
Lensa cembung (convex) yang biasa disebut juga lensa positif merupakan lensa
yang memiliki bagian tengah yang lebih tebal dari pada bagian tepinya. Lensa
cembung terdiri atas tiga macam bentuk, yaitu lensa biconvex (cembung rangkap),
lensa planconvex (cembung-datar), dan lensa convex-concave (cembung-cekung).
Lensa cembung memiliki sifat dapat mengumpulkan cahaya sehingga disebut
juga lensa konvergen. Apabila ada berkas cahaya sejajar sumbu utama, mengenai
permukaan lensa, maka berkas cahaya tersebut akan dibiaskan melalui satu titik.
Sinar bias akan mengumpul ke satu titik fokus di belakang lensa. Berbeda dengan
cermin yang hanya memiliki satu titik fokus, lensa memiliki dua titik fokus. Titik fokus
yang merupakan titik pertemuan sinar-sinar bias disebut fokus utama (f1) yang
disebut juga fokus aktif. Karena pada lensa cembung sinar bias berkumpul di
belakang lensa, maka letaknya juga di belakang lensa. Sedangkan fokus pasif berada
di belakang lensa.
Pada lensa cembung terdapat tiga sinar-sinar istimewa yang menjadi dasar
pembentukan bayangan pada lensa cembung, yaitu:
Sinar datang yang sejajar sumbu utama akan dibiaskan melalui titik fokus.
Sinar datang yang melalui titik fokus akan dibiaskan sejajar sumbu utama.
yaitu:
(
)(
Dengan :
f
Dengan:
f
: fokus lensa
Sinar datang sejajar sumbu utama akan dibiaskan seolah-olah datangnya dari
titik fokus.
Sinar datang seolah-olah menuju titik fokus, akan dibiaskan sejajar sumbu
utama.
Sinar yang melalui titik pusat kelengkungan tidak akan mengalami pembiasan
3. Lensa gabungan
Lensa gabungan adalah penggabungan antara lensa positif dan lensa negatif.
Lensa gabungan sering digunakan pada alat-alat optik dengan maksud mengurangi
cacat bayangan.
Gambar 1. Spherometer
Spherometer merupakan salah satu alat ukur panjang yang digunakan untuk
mengukur jari-jari (radius) dari permukaan suatu lensa. Selain itu, spherometer juga
digunakan untuk mengukur ketebalan suatu lempengan atau plat tipis.
Untuk cara pembacaan, skala utama (dalam mm) berhimpit dengan skala pada
piringan spherometer (sebagai h). Skala pada piringan spherometer dikalikan
ketelitian spherometer (0,01 mm). Sedangkan jarak antar kaki spherometer (sebagai
L). Setelah hasil pembacaan skala tersebut dimasukkan ke dalam suatu persamaan R,
didapatlah hasil pengukuran jari-jari (radius) permukaan lensa. Untuk menghitung
jari-jari kelengkungan lensa digunakan rumus:
Dengan:
h
: h2 h1
Jawab : ...............................................................................................................................................
................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................
4. Mengapa untuk menentukan jarak fokus lensa negatif harus menggunakan
bantuan lensa positif ?
Jawab : ...............................................................................................................................................
................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................
II.
s (cm)
s' (cm)
f (cm)
L (cm)
s1 saat bayangan
di layar
diperbesar dan
jelas (cm)
s2 saat bayangan
di layar diperkecil
dan jelas (cm)
f (cm)
1
2
3
III.
IV.
s2 (cm)
f (cm)
V.
s2 (cm)
s2 (cm)
s2 (cm)
f (cm)
R (cm)
h1 (cm)
h2 (cm)
L (cm)
b. Meletakkan lensa negatif antara lensa positif dan layar. Tanpa mengubah
posisi layar kemudian diukur jarak antara benda dan lensa negatif (sebagai
jarak benda untuk lensa negatif s2)
c. Menggeser layar sehingga nampak bayangan yang jelas di layar. Kemudian
diukur jarak antara lensa negatif dan layar (sebagai jarak bayangan untuk
lensa negatif s2)
d. Ulangi b sampai c sebanyak 3 kali
IV.
b. Mengatur
posisi
alat-alat
seperti
gambar
Pertanyaan Akhir
1. Sketsa pembetukan bayangan dari benda oleh lensa cembung pada gambar
dibawah ini
2. Sketsa pembetukan bayangan dari benda oleh lensa cembung pada gambar
dibawah ini
3. Jarak benda dari lensa adalah 12 cm, tinggi benda =1 cm dan panjang fokus
lensa = 5 cm. Hitung jarak bayangan dan tinggi bayangan
Jawab : ........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................
4. Sketsa pembetukan bayangan dari benda oleh lensa cekung pada gambar
dibawah ini
5. Jarak benda dari lensa adalah 2 cm, tinggi benda =1 cm dan panjang fokus
lensa = 5 cm. Hitung jarak bayangan dan tinggi bayangan
Jawab : ........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................
LKS 2
Bidang Studi
: Fisika
I.
Tujuan
Mempelajari azas kerja teropong bintang.
II.
Ringkasan Materi
Apa itu teropong?
Teropong merupakan sebuah alat optik yang digunakan untuk melihat benda-benda
jauh agar terlihat lebih jelas. Pada awalnya teropong ditemukan oleh Hans
Lippershey tahun 1608, kemudian dikembangkan lagi oleh Gallileo. Gallileo juga
merupakan orang pertama yang melakukan penelitian ruang angkasa dengan
teropong bintang.
Apa itu teropong bintang?
Teropong bintang adalah alat untuk melihat benda-benda jauh khususnya untuk
mengamati benda-benda luar angkasa. Teropong bintang memiliki dua buah lensa
cembung yaitu sebagai lensa objektif (dekat dengan benda) dan lensa okuler (dekat
dengan mata). Jarak fokus lensa obyektif juga lebih besar dari pada lensa okuler
(fob > fok).
Dalam pengaplikasiannya, teropong bintang biasanya digunakan untuk:
- untuk melihat benda-benda luar angkasa
- untuk meneliti keadaan galaxi.
- untuk mengetahui rasi bintang
TEROPONG BIAS
Dalam teropong bias biasa dipakai dua atau lebih lensa. Teropong bias yang
sederhana dapat dibuat dari dua buah lensa konvergen dengan panjang fokus
yang berbeda. Lensa yang dekat dengan benda memiliki jarak fokus yang
panjang, fob disebut lensa objektif. Lensa yang dekat dengan mata memiliki
fokus yang pendek, fok , disebut lensa okuler.
d = fob + fok
LKS Alat-Alat Optik
Pertanyaan Awal
1. Apa yang menjadi bagian utama pada teropong ?
Jawab : ...............................................................................................................................................
................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................
2. Apa yang dimaksud dengan lensa objektif dan lensa okuler ? Apa fungsi
keduanya ?
Jawab : ...............................................................................................................................................
................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................
3. Dalam aplikasinya teropong dibedakan atas dua tipe, yaitu Tipe teropong bias
dan tipe teropong pantul. Sebutkan jenis-jenis teropong bias dan jelaskan !
Apakah perbedaan teropong bias dengan teropong pantul ?
Jawab : ...............................................................................................................................................
................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................
IV.
Jumlah
Rel presisi
1 Buah
Layar
1 Buah
Lensa 50 mm
1 Buah
Lensa 100 mm
1 Buah
Tumpakan berpenjepit
3 Buah
V.
Lensa 200 mm
1 Buah
Lilin
1 Buah
Tabel Pengamatan
Lensa Objektif
200 mm
100 mm
VI.
Lensa Okuler
Sifat Bayangan
50 mm
100 mm
50 mm
2. Aturlah posisi lilin agar nyala apinya tingginya sama dengan pusat lensa dan
posisi lilin terletak pada sumbu rel presisi.
3. Geser layar tembus cahaya hingga diperoleh bayangan yang tajam/jelas pada
layar tersebut.
4. Pasangkan lensa dengan fokus 50 mm (sebagai lensa okuler) pada klem penjepit
di belakang layar. Lensa okuler ini bisa berfungsi sebagai lup untuk melihat
bayangan maya yang tajam dan diperbesar.
5. Lepaskan dari klem penjepit layar tembus cahaya, kemudian amati kembali
bayangan lilin dari lensa objektif. Dengan demikian dapat dilihat bahwa susunan
kedua lensa ini merupakan model teropong bintang.
6. Ganti lensa okuler 50 mm dengan lensa okuler 100 mm, lakukan kembali
langkah-langkah observasi dari nomor 2 sampai dengan 5.
7. Ganti lensa objektif 200 mm dengan lensa 100 mm, lensa okulernya diganti
dengan lensa 50 mm.
8. Ulangi langkah-langkah observasi dari nomor 2 sampai dengan 6.
VII.
Teknis Analisa
1. Apakah yang dapat Anda simpulakan dari percobaan mengenai teropong
bintang ? Termasuk jenis teropong apakah itu ? Mengapa ?
Jawab : ...............................................................................................................................................
................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................
2. Apabila kita menggunakan teropong astronomi, maka kita dapat melihat bendabenda di bumi. Bagaimanakah caranya agar bayangan terakhir dari teropong ini
adalah tegak ?
Jawab : ...............................................................................................................................................
................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................
3. Apakah ada perbedaan pada penggantian lensa okuler 50 mm dengan lensa
okuler 100 mm dan lensa objektif 200 mm dengan lensa 100 mm ?
Jawab : ...............................................................................................................................................
................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................
4. Bayangan nyata pada teropong astronomi atau teropong bintang, merupakan
benda oleh lensa okuler yang memiliki jarak fokus lebih kecil daripada jarak fokus
lensa objektif. Mengapa dalam pengamatan ini harus dilakukan dengan mata
tidak berakomodasi ? Bagaimana dengan letak bayangan pada lensa objektif ?
Jawab : ...............................................................................................................................................
................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................
VIII.
Pertanyaan Akhir
2
Perencanaan
1.1.Persiapan Alat
1.2.Analisis model susunan
Sub Total
II
Model Sususnan
1.1.Penyiapan model susunan
1.2.Penentuan model susunan
Sub Total
III
IV
Proses
3.1. Prosedur pengambilan data
3.2. Cara mengukur variabel
bebas
3.3. Cara menyusun tabel
pengamatan
3.4. Cara melakukan perhitungan
data
Skor
Maks
3
Skor
Perolehan
4
Keterangan
5
2
3
5
3
2
5
10
8
10
7
Sub Total
Kualitas Produk Kerja
1.1.Hasil perhitungan data
1.2.Hasil grafik dari data
perhitungan
1.3.Hasil analisis
1.4.Hasil kesimpulan
Sub Total
Etos Kerja
5.1. Tanggung jawab
5.2. Ketelitian
5.3. Inisiatif
5.4. Kematian
35
Sub Total
10
5
10
10
10
35
3
2
3
2
VI
Laporan
6.1. Sistematika penyusunan
laporan
6.2. Kelengkapan bukti fisik
Sub Total
6
4
10