Vous êtes sur la page 1sur 3

MATA KULIAH PILIHAN

STANDARISASI OBAT TRADISIONAL


ALUR DAN SOP PENARIKAN KEMBALI PRODUK

Dosen Pengampu :
Alifia Putri Febriyanti, M.Farm.Klin, Apt

Disusun oleh :
1. Erlien Lindawati Poernomo (125070500111016)
2. Ega Kurniasari (125070500111024)
3. Reni Tania (125070500111030)
4. Priscylla Moekti Lestari (125070500111032)
5. Enik Fithrotun Nimah (125070500111033)
6. Dewi Nur Aini Najiha (125070501111007)
7. Darizki Silviana Putri (125070501111010)
8. Muvidatul Hasanah (125070501111011)
9. Putri Endah Rochmawati (125070501111015)
10. Baiq Arnil Ulum (125070506111002)
11. Rosida Dewi A. (125070507111001)



Program Studi Farmasi
Fakultas Kedokteran
Universitas Brawijaya
2014
ALUR PENARIKAN KEMBALI OBAT TRADISIONAL






SOP Penarikan Produk

Penarikan produk adalah proses eliminasi produk dari semua jaringan distribusi yang
dilakukan oleh perusahaan yang bertanggung jawab menempatkan produk di pasar.
2.1 Hendaklah ditunjuk personil yang bertanggung jawab untuk mengkoordinir
penarikan produk dari peredaran. Hal ini perlu agar pelaksanaan penarikan produk dari
peredaran dapat berlangsung cepat dan lancar.
2.2 Hendaklah dibuat POB Penarikan Produk dari peredaran yang mencakup
keputusan penarikan sampai semua produk ditarik dari peredaran. POB ini hendaklah ditinjau
ulang secara periodik.

2.2.1 Penarikan produk dapat disebabkan oleh:
2.2.1.1 Cacat kualitas estetika adalah cacat yang secara langsung tidak membahayakan
konsumen tetapi harus ditarik dari peredaran, misalnya kerusakan label/kemasan,
pemasangan tutup botol yang tidak sempurna.
2.2.1.2 Cacat kualitas teknik produksi adalah cacat kualitas yang dapat menimbulkan risiko
yang merugikan konsumen, misalnya salah isi, salah kadar atau salah label.
2.2.1.3 Reaksi yang merugikan. Reaksi yang merugikan dari produk jadi adalah reaksi yang
menimbulkan risiko serius terhadap kesehatan atau terjadi peningkatan frekuensi efek
samping produk jadi yang dikeluhkan oleh perseorangan atau lembaga.

2.2.2 Penarikan produk dapat dilakukan:
2.2.2.1 Perusahaan sendiri, karena adanya antara lain:
a. keluhan pelanggan;
b. ditemukan kegagalan mutu dan keamanan setelah pelulusan;
c. hasil pengujian stabilitas yang sedang berjalan;
d. hasil inspeksi;
e. kerusakan;
f. pelaporan efek samping yang merugikan.
2.2.2.2 Atas instruksi instansi yang berwenang.

2.2.3 Keputusan penarikan produk dapat berupa:
2.2.3.1 Penarikan satu bets bila ada kesalahan teknis kualitas produk pada satu bets tertentu
saja;
2.2.3.2 Penarikan beberapa bets bila ada kesalahan teknis kualitas produk pada lebih dari
satu bets;
2.2.3.3 Penarikan seluruh produk yang bersangkutan bila ditemukan ada reaksi merugikan
dari produk yang tidak diduga sebelumnya namun berakibat serius terhadap kesehatan, dan
apabila frekuensi dari reaksi merugikan yang sudah dilaporkan meningkat.

Vous aimerez peut-être aussi