Vous êtes sur la page 1sur 11

Definisi dan Penggolongan Antibiotik

Kata antibiotik berasal dari kata antibiosis yang berarti anti kehidupan.
Terminologi ini pertama kali diperkenalkan oleh Vuillemin untuk menjelaskan fenomena
daya hambat dari metabolit tersebut. Selanjutnya, istilah antibiosis diganti menjadi
antibiotik dan diperkenalkan pertama kali pada tahun 194 oleh Selman !aksman yang
merupakan ahli mikrobiologi dari "merika Serikat. Se#ara teoritis, pengertian antibiotik
adalah agen antimikrobial yang diproduksi oleh mikroorganisme tertentu yang dapat
membunuh ataupun menghambat pertumbuhan mikroorganisme lainnya. se#ara spesifik,
sebenarnya istilah antibiotik lebih menga#u pada antibakteri karena pada a$alnya
antibiotik memang digunakan untuk treatment terhadap infeksi penyakit yang disebabkan
oleh bakteri.
"ntibiotik dapat digolongkan menjadi beberapa jenis tergantung dari segi apa kita
melihatnya. berdasarkan kemampuannya dalam treatment patogen, "ntibiotik dapat
digolongkan menjadi atnibiotik yang bersifat statik %bakteriostatik& maupun sidal
%bakteriosidal&. Sifat 'akteriostatik merupakan sifat yang dapat menghambat multiplikasi
bakteri sehingga dapat menghambat pertumbuhannya. Sifat bakteriosidal merupakan
istilah spesifik untuk antibiotik yang dapat membunuh bakteri. (ekanisme bakteriosidal
berbeda dengan bakteriostatik hanya dalam sifat irre)ersibelitasnya. penentuan sifat
apakah suatu antibiotik tergolong bakteriostatik ataupun bakteriosidal umumnya dapat
dilakukan dengan uji sederhana menggunakan metode turbidimetri.
'erdasarkan mekanisme kerjanya, antibiotik %terutama sebagai treatmen terhadap
infeksi bakteri& dapat digolongkan menjadi antibiotik yang menghambat sintesis dinding
sel %misalnya *eni#ilin, +ephalosporins&, menghambat sintesis membran sel %#ontoh,
*olymi-in&, mempengaruhi en.im esensial bakteri %#ontoh, /uninolones, Sulfonamides&.
'iasanya, se#ara natural, antibiotik yang memiliki mekanisme kerja seperti ini merupakan
antibiotik yang bersifat bakteriosidal. 'eberapa antibiotik mempunyai mekanisme kerja
dengan menghambat sintesis protein %#ontoh, "minogly#osida, (a#rolida dan
Tetra#y#line& umumnya bersifat bakteriostatik
'erdasarkan luas %skope& pengaruh daya kerjanya, antibiotik dapat dibedakan
menjadi antibiotik spektrum luas dan antibiotik spektrum sempit. "ntibiotik spektrum luas
memiliki daya hambat yang luas dan dapat dijadikan sebagai treatmentterhadap bakteri
gram positif maupun gram negatif, begitu pula terhadap bakteri basil, kokus maupun
spiral. "ntibiotik spektrum sempit memiliki daya hambat yang sempit, yaitu hanya
menghambat mikroorganisme jenis tertentu saja se#ara spesifik. Sebagai #ontoh, terdapat
antbiotik yang hanya efektif terhadap gram negatif, hanya efektif terhadap gram positif,
hanya efektif terhadap fungi maupun proto.oa.
'erdasarkan susunan kimianya, antibiotik digolongkan menjadi, 1& metabolisme
asam amino, diantaranya *eni#ilin dan turunannya, +hepalosporin dan turunannya,
+hlorampheni#ol dan turunannya, 0in#omy#in dan turunannya, +y#loserine,
1a#tiomy#ine dan antibiotik golongan peptida. & metabolisme asam asetat, diantaranya,
Tetra#y#line dan turunanannya, "ntineoplastik, "nthra#y#line, antibiotik (a#rolide,
antibiotik *olien. 2& metabolisme karbohidrat, diantaranya, Streptomy#in, *aramomy#in,
Kanamy#in, 3entamy#in, Tobramy#in, "mi#a#in dan Spe#tinomy#in. %Todar, 444&
Produksi Antibiotik
"ntibiotik umumnya merupakan metabolit sekunder yang diproduksi oleh
mikroorganisme tertentu pada idiofase atau fase stasioner. "ntibiotik sifatnya khas dan
spesifik artinya tiap mikroorganisme tertentu memproduksi antibiotik tertentu pula. 1alam
hal ini, produksi antibiotik amat dipengaruhi oleh faktor genetik. *roduksi antibiotik baru
maupun peningkatan efekti)itas antibiotik yang dihasilkan oleh mikoorganisme tertentu
dapat dilakukan dengan modifikasi gen untuk men#iptakan strain yang mampu
memproduksi antibiotik jenis baru. Selain itu modifikasi susunan kimia metabolit hasil
fermentasi juga merupakan salah satu teknik untuk memproduksi antibiotik jenis baru.
Se#ara umum, produksi antibiotik dapat dilakukan dengan #ara fermentasi maupun dengan
modifikasi susunan kimia metabolit hasil fermentasi.
*roduksi antibiotik oleh mikroorganisme melalui serangkaian jalur biosintesis yang
rumit, dan sangat ber)ariasi tergantung dari kelas antibiotik yang diproduksi. 5amun,
se#ara umum antibiotik diproduksi oleh mikroorganisme tertentu melalui dua jalur
biosintesis. 6aitu jalur biosintesis polyketida yang identik dengan jalur sintesis asam
lemak dan jalur biosintesis nonribosomal peptide, yang merupakan serangkaian tahap
elongasi asam amino tertentu untuk membentuk rantai popipeptida dengan panjang dan
urutan tertentu. Kebanyakan antibiotik yang ada saat ini diproduksi melalui jalur
biosintesis polyketida. jalur biosintesis non7ribosomal peptida merupakan jalur biosintesis
unik yang belakangan ini banyak diteliti terutama oleh para ahli biokimia. antibiotik yang
diproduksi melalui jalur biosintesis ini kebanyakakn merupakan antibotik golongan
polipeptida %asam amino&. jalur biosintesis ini dikatakan unik karena meskipun produk
akhirnya polipeptida, namun sintesis antibiotik melalui jalur ini tidak terjadi pada
ribososom %seperti yang kita ketahui, ribosom merupakan organel tempat terjadinya
sintesis protein& melainkan se#ara langsung dikatalis oleh en.im 5on78ibosomal *eptide
Syntetase %58*S&
+ara yang ditempuh oleh antibiotik dalam menekan bakteri dapat berma#am7ma#am,
namun dengan tujuan yang sama yaitu untuk menghambat perkembangan bakteri. 9leh
karena itu mekanisme kerja antibiotik dalam menghambat proses biokimia di dalam
organisme dapat dijadikan dasar untuk mengklasifikasikan antibiotik sebagai berikut,
1. "ntibiotik yang menghambat sintesis dinding sel bakteri. 6ang termasuk ke dalam
golongan ini adalah 'eta7laktam, *eni#illin, *olypeptida, +ephalosporin, "mpi#illin,
9-asilin.
a& 'eta7laktam menghambat pertumbuhan bakteri dengan #ara berikatan pada en.im
117transpeptidase yang memperantarai dinding peptidoglikan bakteri, sehingga dengan
demikian akan melemahkan dinding sel bakteri :al ini mengakibatkan sitolisis karena
ketidakseimbangan tekanan osmotis, serta pengaktifan hidrolase dan autolysins yang
men#erna dinding peptidoglikan yang sudah terbentuk sebelumnya. 5amun 'eta7
laktam %dan *eni#illin& hanya efektif terhadap bakteri gram positif, sebab keberadaan
membran terluar %outer membran& yang terdapat pada bakteri gram negatif membuatnya
tak mampu menembus dinding peptidoglikan.
b& *eni#illin meliputi natural *eni#illin, *eni#illin 3 dan *eni#illin V, merupakan
antibiotik bakterisidal yang menghambat sintesis dinding sel dan digunakan untuk
penyakit7penyakit seperti sifilis, listeria, atau alergi bakteri gram
positif;Staphilo#o##us;Strepto#o##us. 5amun karena *eni#illin merupakan jenis
antibiotik pertama sehingga paling lama digunakan telah memba$a dampak resistansi
bakteri terhadap antibiotik ini. 5amun demikian *eni#illin tetap digunakan selain
karena harganya yang murah juga produksinya yang mudah.
#& *olypeptida meliputi 'a#itra#in, *olymi-in ' dan Van#omy#in. Ketiganya bersifat
bakterisidal. 'a#itra#in dan Van#omy#in sama7sama menghambat sintesis dinding sel.
'a#itra#in digunakan untuk bakteri gram positif, sedangkan Van#omy#in digunakan
untuk bakteri Staphilo#o##us dan Strepto#o##us. "dapun *olymi-in ' digunakan untuk
bakteri gram negatif.
d& +ephalosporin %masih segolongan dengan 'eta7laktam& memiliki mekanisme kerja
yang hampir sama yaitu dengan menghambat sintesis peptidoglikan dinding sel bakteri.
5ormalnya sintesis dinding sel ini diperantarai oleh *'* %*eni#illin 'inding *rotein&
yang akan berikatan dengan 17alanin717alanin, terutama untuk membentuk jembatan
peptidoglikan. 5amun keberadaan antibiotik akan membuat *'* berikatan dengannya
sehingga sintesis dinding peptidoglikan menjadi terhambat.
e& "mpi#illin memiliki mekanisme yang sama dalam penghan#uran dinding
peptidoglikan, hanya saja "mpi#illin mampu berpenetrasi kepada bakteri gram positif
dan gram negatif. :al ini disebabkan keberadaan gugus amino pada "mpi#illin,
sehingga membuatnya mampu menembus membran terluar %outer membran& pada
bakteri gram negatif.
f& *eni#illin jenis lain, seperti (ethi#illin dan 9-a#illin, merupakan antibiotik
bakterisidal yang digunakan untuk menghambat sintesis dinding sel bakteri.
*enggunaan (ethi#illin dan 9-a#illin biasanya untuk bakteri gram positif yang telah
membentuk kekebalan %resistansi& terhadap antibiotik dari golongan 'eta7laktam.
g& "ntibiotik jenis inhibitor sintesis dinding sel lain memiliki spektrum sasaran yang
lebih luas, yaitu +arbapenems, <mipenem, (eropenem. Ketiganya bersifat bakterisidal.
. "ntibiotik yang menghambat transkripsi dan replikasi. 6ang termasuk ke dalam golongan
ini adalah /uinolone, 8ifampi#in, "#tinomy#in 1, 5alidi-i# a#id, 0in#osamides,
(etronida.ole.
a& /uinolone merupakan antibiotik bakterisidal yang menghambat pertumbuhan bakteri
dengan #ara masuk melalui porins dan menyerang 15" girase dan topoisomerase
sehingga dengan demikian akan menghambat replikasi dan transkripsi 15".
/uinolone la.im digunakan untuk infeksi traktus urinarius.
b& 8ifampi#in %8ifampin& merupakan antibiotik bakterisidal yang bekerja dengan #ara
berikatan dengan =7subunit dari 85" polymerase sehingga menghambat transkripsi
85" dan pada akhirnya sintesis protein. 8ifampi#in umumnya menyerang bakteri
spesies(y#oba#terum.
#& 5alidi-i# a#id merupakan antibiotik bakterisidal yang memiliki mekanisme kerja
yang sama dengan /uinolone, namun 5alidi-i# a#id banyak digunakan untuk penyakit
demam tipus.
d& 0in#osamides merupakan antibiotik yang berikatan pada subunit >4S dan banyak
digunakan untuk bakteri gram positif, anaeroba *seudomemranous #olitis. +ontoh dari
golongan 0in#osamides adalah +lindamy#in.
e& (etronida.ole merupakan antibiotik bakterisidal diaktifkan oleh anaeroba dan
berefek menghambat sintesis 15".
2. "ntibiotik yang menghambat sintesis protein. 6ang termasuk ke dalam golongan ini
adalah (a#rolide, "minogly#oside,Tetra#y#line, +hlorampheni#ol, Kanamy#in,
9-ytetra#y#line.
a& (a#rolide, meliputi ?rythromy#in dan ".ithromy#in, menghambat pertumbuhan
bakteri dengan #ara berikatan pada subunit >4S ribosom, sehingga dengan demikian
akan menghambat translokasi peptidil t85" yang diperlukan untuk sintesis protein.
*eristi$a ini bersifat bakteriostatis, namun dalam konsentrasi tinggi hal ini dapat
bersifat bakteriosidal. (a#rolide biasanya menumpuk pada leukosit dan akan
dihantarkan ke tempat terjadinya infeksi.@1A (a#rolide biasanya digunakan
untuk 1iphteria, 0egionella my#oplasma, dan :aemophilus.
b& "minogly#oside meliputi Streptomy#in, 5eomy#in, dan 3entamy#in, merupakan
antibiotik bakterisidal yang berikatan dengan subunit 24S;>4S sehingga menghambat
sintesis protein. 5amun antibiotik jenis ini hanya berpengaruh terhadap bakteri gram
negatif.
#& Tetra#y#line merupakan antibiotik bakteriostatis yang berikatan dengan subunit
ribosomal 1BS724S dan men#egah pengikatan aminoasil7t85" dari situs " pada
ribosom, sehingga dengan demikian akan menghambat translasi protein.@12A 5amun
antibiotik jenis ini memiliki efek samping yaitu menyebabkan gigi menjadi ber$arna
dan dampaknya terhadap ginjal dan hati.
d& +hlorampheni#ol merupakan antibiotik bakteriostatis yang menghambat sintesis
protein dan biasanya digunakan pada penyakit akibat kuman Salmonella.
4. "ntibiotik yang menghambat fungsi membran sel. +ontohnya antara lain <onimy#in dan
Valinomy#in. <onomy#in bekerja dengan meningkatkan kadar kalsium intrasel sehingga
mengganggu kesetimbangan osmosis dan menyebabkan kebo#oran sel.
>. "ntibiotik yang menghambat bersifat antimetabolit. 6ang termasuk ke dalam golongan ini
adalah Sulfa atau Sulfonamide, Trimetophrim, ".aserine.
a& *ada bakteri, Sulfonamide bekerja dengan bertindak sebagai inhibitor kompetitif
terhadap en.im dihidropteroate sintetase %1:*S&. 1engan dihambatnya en.im 1:*S
ini menyebabkan tidak terbentuknya asam tetrahidrofolat bagi bakteri. Tetrahidrofolat
merupakan bentuk aktif asam folat, di mana fungsinya adalah untuk berbagai peran
biologis di antaranya dalam produksi dan pemeliharaan sel serta sintesis 15" dan
protein. 'iasanya Sulfonamide digunakan untuk penyakit 5eiserriameningitis.
b& Trimetophrim juga menghambat pembentukan 15" dan protein melalui
penghambatan metabolisme, hanya mekanismenya berbeda dari Sulfonamide.
Trimetophrim akan menghambat en.im dihidrofolate reduktase yang seyogyanya
dibutuhkan untuk mengubah dihidrofolat %1:C& menjadi tetrahidrofolat %T:C&.
#& ".aserine %97dia.o7asetyl7<7serine& merupakan antibiotik yang dikenal sebagai
purin7antagonis dan analog7glutamin. ".aserin mengganggu jalannya metabolisme
bakteri dengan #ara berikatan dengan situs yang berhubungan sintesis glutamin,
sehingga mengganggu pembentukan glutamin yang merupakan salah satu asam amino
dalam protein.
SUMBER
Todar. K. 444. Antibiotic. %9nline&% http,;;le#turer.ukd$;i#hira;antibioti#.html. diakses, 2
1esember 449&
1ede 'ogel.411. Penggolongan dan Mekanisme Produksi Antibiotik. %9nline&%http,;;dede7
bogel.blogspot.#om;411;4D;penggolongan7dan7mekanisme7produksi.
html, diakses pada tanggal > 5o)ember 411&
Antibiotika
"ntibiotika merupakan senya$a kimia yang dihasilkan oleh mikroorganisme, dan dapat
menghambat atau membunuh mikroorganisme lain. *erkembangan antibiotika sebagai .at
untuk pengobatan penyakit infeksi lebih banyak mempengaruhi penggunaan obat
dibandingkan dengan perkembangan antibiotik itu sendiri.
"ntibiotika merupakan produk metabolisme sekunder. (eskipun hasilnya relatif rendah
dalam sebagian besar industri fermentasi, tetapi karena akti)itas terapetiknya tinggi maka
menjadi memiliki nilai ekonomik tinggi, oleh karena itu antibiotika dibuat se#ara komersial
melalui fermentasi mikroba. 'eberapa antibiotika dapat disintesis se#ara kimia, tetapi karena
kompleksitas bahan kimia antibiotika dan #enderung menjadi mahal, maka tidak
memungkinkan sintesis se#ara kimia dapat bersaing dengan fermentasi mikroorganisme.
*enggunaan antibiotika se#ara komersial, pertamakali dihasilkan oleh fungi berfilamen
dan oleh bakteri kelompok a#tinomy#etes. 1aftar sebagian besar antibiotika yang dihasilkan
melalui fermentasi industri berskala7besar, dapat dilihat pada Tabel 12.. Seringkali,
sejumlah senya$a kimia berhubungan dengan keberadaan antibiotika, sehingga dikenal
famili antibiotik. "ntibiotika dapat dikelompokkan berdasarkan struktur kimianya %Tabel
12.&. Sebagian besar antibiotika digunakan se#ara medis untuk mengobati penyakit bakteri,
meskipun sebagian diketahui efektif menyerang penyakit fungi. Se#ara ekonomi dihasilkan
lebih dari 144.444 ton antibiotika per tahun, dengan nilai penjualan hampir mendekati E >
milyar.
Tabel 12. 'eberapa antibiotika yang dihasilkan se#ara komersial
%Sumber,'ro#k F (adigan,1991&
Antibiotika Mikrorganisme penghasil Tipe mikroorganisme
'asitrasin
Sefalosporin
Kloramfenikol
Sikloheksimid
Sikloserin
?rytromisin
3riseoful)in
Kanamisin
0inkomisin
5eomisin
5istatin
*enisilin
*olimiksin '
Streptomisin
Tetrasiklin
Bacillus subtilis
Cephalosporium sp.
Sintesis senya$a kimia %dulu oleh
Streptomyces
venezuelae&
Streptomyces griseus
Streptomyces orchidaceus
Streptomyces erythreus
Penicillium griseofulvin
Streptomyces kanamyceticus
Streptomyces lincolnensis
Streptomyces fradiae
Streptomyces noursei
Penicillium chrysogenum
Bacillus polymyxa
Streptomyces griseus
Streptomyces rimosus
'akteri pembentuk7spora
Cungi
"#tinomy#ete
"#tinomy#ete
"#tinomy#ete
Cungi
"#tinomy#ete
"#tinomy#ete
"#tinomy#ete
"#tinomy#ete
Cungi
'akteri pembentuk7spora
"#tinomy#ete
"#tinomy#ete
"#tinomy#ete
Pencarian Antibiotika Baru
'ahan antibiotik yang sudah diketahui, lebih dari G.444 , dan beberapa ratus
antibiotika ditemukan dalam beberapa tahun. 1an sejumlah peneliti memper#ayai bah$a
berbagai antibiotika baru dapat ditemukan lagi jika penelitian dilakukan terhadap kelompok
mikroorganisme selain Streptomyces Penicillium, dan Bacillus. Sekali diketahui urutan
struktur gen mikroorganisme penghasil7antibiotika, dengan teknik rekayasa genetika
memungkinkan pembuatan antibiotika baru.
+ara utama dalam menemukan antibiotika baru yaitu melalui !screening". 1engan
pendekatan tersebut, sejumlah isolat yang kemungkinan mikroorganisme penghasil7
antibiotika yang diperoleh dari alam dalam kultur murni, selanjutnya isolat tersebut diuji
untuk produksi antibiotika dengan bahan yang Hdiffusible# , yang menghambat pertumbuhan
bakteri uji. 'akteri yang digunakan untuk pengujian, dipilih dari berbagai tipe, dan me$akili
atau berhubungan dengan bakteri patogen. *rosedur pengujian mikroorganisme untuk
produksi antibiotika adalah metode goressilang, pertamakali digunakan oleh Cleming.
1engan program pemisahan arus, ahli mikrobiologi dapat dengan #epat mengidentifikasi,
apakah antibiotika yang dihasilkan termasuk baru atau tidak. Sekali ditemukan organisme
penghasil antibiotika baru, antibiotika dihasilkan dalam sejumlah besar, dimurnikan, dan diuji
toksisitas dan akti)itas terapeutiknya kepada he$an yang terinfeksi. Sebagian besar
antibiotika baru gagal menyembuhkan he$an uji, dan sejumlah ke#il dapat berhasil dengan
baik. "khirnya, sejumlah antibiotika baru ini sering digunakan dalam pengobatan dan
dihasilkan se#ara komersial.
Tabel 1! "lasifikasi antibiotika sesuai dengan struktur kimian#a dan
contoh antibiotika $sumber%Brock & Madigan'1((1)
Antibiotika *ontoh
1! Antibiotika mengandung+karbohidrat
7 3ula murni
7 "minoglikosida
7 9rtosomisin
7 57glikosida
7 +7glikosida
7 3likolipid
,! -akton makrosiklik
7 "ntibiotik makrolida
7 "ntibiotik polien
7 "nsamisin
7 (akrotetrolida
! .uinon dan antibiotika #ang berhubungan.
7 Tetrasiklin
7 "ntrasiklin
7 5aftoIuinon
7 'en.oIuinon
5ojirimisin
Streptomisin
?)erninomisin
Streptotrisin
Vankomisin
(oenomisin
?ritromisin
Kandisidin
8ifamisin
Tetranaktin
Tetrasiklin
"driamisin
"ktinorodin
(itomisin
/! Antibiotika peptida dan asam amino
7 Turunan asam amino
7 "ntibiotik 7laktam
7 "ntibiotik peptida
7 Kromopeptida
7 1epsipeptida
7 *eptida pembentuk7selat
0! Antibiotika heterosiklik mengandung
nitrogen
7 "ntibiotika nukleosida
1! Antibiotika heterosiklik mengandung
oksigen
7 "ntibiotika polieter
2! Turunan alisiklik
7 Turunan sikloalkan
7 "ntibiotika steroid
3! Antibiotik aromatik
7 Turunan ben.en
7 "ntibiotika aromatik terkondensasi
7 ?ter aromatik
(! Antibiotika alifatik
7 Senya$a mengandung fosfor
Sikloserin
*enisilin
'asitrasin
"ktinomisin
Valinomisin
'leomisin
*olioksin
(onensin
Sikloheksimida
"sam fusidat
Kloramfenikol
3riseoful)in
5o)obiosin
Cosfomisin
Tahap+tahap Menu4u Produksi "omersial
Suatu antibiotika yang dihasilkan se#ara komersial, pada a$alnya harus berhasil
diproduksi pada fermentor industri berskala7besar. Salah satu gugus7tugas 29 penting adalah
pengembangan efisiensi metode pemurnian. (etode elaborasi %yang terperin#i& sangat
penting dalam ekstraksi dan pemunian antibiotika, karena jumlah antibiotika yang terdapat
dalam #airan fermentasi hanya sedikit %3ambar 12.>&.
Fermentator
Padat Penyaringan
Cairan Metode Pengganti
Ekstrak
Padat
Limbah
Padat Limbah Cair
Antibiotik Sebagian produk pemurnian dalam larutan
Makanan tambahan hewan Produk
Jika antibiotika larut dalam pelarut organik yang tidak dapat ber#ampur dengan air,
maka pemurniannya relatif lebih mudah, karena memungkinkan untuk mengekstraksi
Pengolahan Pendahuluan
Ekstraksi
Kolom
adsorpsi
Presipitasi
Senyawa KImia
Ekstraksi
Pelarut
Di larutkan
Eaporasi
Pemurnian 8ekristalisasi
Pengering
antibiotika ke dalam suatu pelarut ber)olume ke#il, sehingga lebih mudah mengumpulkan
antibiotika tersebut. Jika antibiotika tidak larut dalam pelarut, selanjutnya harus dipindahkan
dari #airan fermentasi melalui adsorpsi, pertukaran ion, atau presipitasi se#ara kimia. *ada
semua kasus, tujuannya untuk memperoleh produk kristalin yang sangat murni, meskipun
sejumlah antibiotika tidak mudah terkristalisasi dan sulit dimurnikan.
(asalah yang berhubungan adalah, kultur sering menghasilkan produk akhir lain,
termasuk antibiotika lain, dalam hal ini penting mengakhiri proses dengan suatu produk yang
hanya terdiri dari antibiotik tunggal. *emurnian se#ara kimia mungkin dibutuhkan untuk
mengembangkan metode dalam rangka menghilangkan produk sampingan yang tidak
diharapkan, tetapi dalam beberapa kasus hal tersebut penting untuk ahli mikrobiologi untuk
menemukan strain yang tidak menghasilkan senya$a kimia dan tidak diharapkan.
SUMBER
Kusnadi,dkk. 411. BAB$%&&&$M&'()$&*+,S-(&. %9nline&%http,;;file.upi.edu;1irektori;
C*(<*";JK8.L*?51.L'<9093<;19BG4>491994421KKS5"1<;'KKKL+9((95LT?MT
L(<K89'<9093<,LKusnadi,dkk;'"'LM<<<L(<K89L<51KST8<.pdf, diakses pada
tanggal > 5o)ember 411&

Vous aimerez peut-être aussi