Vous êtes sur la page 1sur 6

Tinjauan Pustaka

Maj Kedokt Indon, Volum: 55, Nomor: 3, Maret 2005


Infeksi Saluran Kemih
pada Geriatri
!eresna "eria#an Soejono
Departemen Penyakit Dalam, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta
Abstrak: Jumlah penderita geriatri di Indonesia akan semakin meningkat dan infeksi saluran
kemih (ISK) merupakan penyea kesakitan kedua tersering setelah pneumonia! Pendekatan
diagnosis dan terapi ISK pada geriatri memiliki kekhususan! "da tidaknya ge#ala dan tanda
spesifik serta agaimana $ara pengamilan spesimen turut erperan dalam diagnosis ISK
pada geriatri! Faktor predisposisi ISK pada penderita geriatri meliputi diaetes melitus, gi%i
kurang, gangguan faal kognitif, depresi, gangguan status fungsional, prostatitis, ri&ayat
operasi, dan prolaps vagina! 'e#ala dan tanda yang sering mun$ul adalah sindrom delirium,
inkontinensia urin dan #atuh yang dia&ali oleh penurunan nafsu makan! Strategi
penatalaksanaan meliputi modalitas nonfarmakologik dan farmakologik!
Kata kunci( infeksi saluran kemih, geriatri
$rinar% &ra't Infe'tion on Geriatri'
Czeresna Heriawan Soejono
Department of Internal )edi$ine, Fa$ulty of )edi$ine, University of Indonesia, Jakarta
Abstract: *he numer of elderly population in Indonesia is in$reasing signifi$antly and urinary
tra$t infe$tion &as the se$ond most prevalent moridity after pneumonia! )anagement of urinary
tra$t infe$tion in geriatri$ patient needs spe$ial approa$h! +on,spe$ifi$ signs and symptoms
amongst geriatri$ patients &ith urinary tra$t infe$tion and the &ay the urine &as $olle$ted &ill
influen$e the diagnoti$ approa$h! Predisposing fa$tors in$lude diaetes, undernutrition, $ognitif
impairment, depression, fun$tional in$apa$ity, $hroni$ prostatitis, and uterine prolaps! *he most
prominent $lini$al features &ere a$ute $onfusional state, falls, urinary in$ontinen$e, and loss of
appetite! )anagement strategies $omprises of non,pharma$ologi$al as &ell pharma$ologi$al
modalities!
Key words( urinary tra$t infe$tion, geriatri$
()5
Infeksi Saluran Kemih pada 'eriatri
Maj Kedokt Indon, Volum: 55, Nomor: 3, Maret 2005
*endahuluan
Tak dapat dipungkiri bahwa jumlah penderita usia lanjut
dan penderita geriatri akan semakin banyak di Indonesia.
Jumlah penderita geriatri yang meningkat bisa menjadi beban
jika tidak diantisipasi dengan bijak. Penyebab kesakitan akibat
infeksi yang tertinggi kedua setelah pneumonia pada
kelompok populasi tersebut adalah infeksi saluran kemih
IS!". #i $SC% pernah dilaporkan kejadian IS! pada &'(
penderita yang berhasil dikumpulkan selama periode enam
bulan adalah )*+,-.&
.ejala dan tanda IS! pada penderita geriatri sering sulit
dikenali sehingga pengobatannya sering terlambat.
Pengobatan yang terlambat mempunyai konsekuensi besar
pada penderita geriatri+ antara lain iatrogenesis+ menurunnya
status fungsional pas/arawat+ sampai kematian yang tidak
semestinya terjadi. #i sisi lain+ berbagai upaya dapat dilakukan
untuk mendeteksi se/ara dini IS! sehingga pengelolaannya
bisa lebih baik. Pada awal ulasan ini sebaiknya diperhatikan
bahwa terdapat perbedaan pengertian antara penderita usia
lanjut dan penderita geriatri.
Karakteristik *enderita Geriatri
Penderita geriatri pada hakikatnya adalah warga usia
lanjut juga+ namun karena karakteristiknya maka perlu
dibedakan dari mereka yang sekedar berusia lanjut namun
sehat. !arakteristik penderita geriatri yang pertama adalah
multipatologi+ yaitu pada satu penderita terdapat lebih dari
satu penyakit yang umumnya penyakit bersifat kronik
degeneratif. !edua adalah menurunnya daya /adangan faali
yang menyebabkan penderita geriatri amat mudah jatuh dalam
kondisi gagal pulih failure to thrive". !arakteristik kedua
terjadi akibat penurunan fungsi berbagai organ atau sistem
organ yang walaupun normal untuk usianya namun
menandakan menipisnya daya /adangan faali tadi. !etiga+
yaitu berubahnya gejala dan tanda penyakit dari yang klasik+
misalnya pada pneumonia tidak akan dijumpai gejala khas
seperti batuk+ demam+ dan sesak melainkan jatuh atau terdapat
perubahan kesadaran. !eempat adalah terganggunya status
fungsional penderita geriatri. Status fungsional adalah kemampuan
seseorang untuk melakukan akti0itas hidup sehari1hari.
!eadaan status fungsional menggambarkan kemampuan
umum seseorang dalam memerankan fungsinya sebagai
manusia yang mandiri+ sekaligus menggambarkan kondisi
kesehatannya se/ara umum. !elima adalah kerapnya terdapat
gangguan nutrisi+ berupa gizi kurang atau gizi buruk.21*
Jika karena sesuatu sebab penderita mengalami kondisi
akut+ seperti pneumonia+ IS!+ gagal jantung+ keganasan+ atau
stroke maka penderita geriatri juga sering mun/ul dengan
gangguan fungsi kognitif+ depresi+ instabilitas+ imobilisasi+
dan inkontinensia atau yang lazim disebut sebagai geriatri$
giants". !eadaan akan semakin rumit jika se/ara
psikososial terdapat hendaya seperti negle$ted atau miskin
finansial". Pendekatan yang dilakukan mutlak harus bersifat
holistik atau paripurna. Pendekatan paripurna di sini tidak
semata1mata dari sisi biopsikososial namun juga harus
senantiasa dari sisi kuratif+ rehabilitatif+ promotif+ dan
pre0entif. Pendekatan yang dilakukan untuk menyembuhkan
kondisi akutnya tidak akan /ukup untuk mengatasi
permasalahan yang mun/ul. Pengkajian status fungsional
untuk mengatasi berbagai hendaya menjadi penting karena
justru hal ini yang menjadi prioritas penyelesaian masalah.
!egagalan mengatasi hendaya maupun gejala yang mun/ul
geriatri$ giants" akan mengakibatkan kegagalan pengobatan
se/ara keseluruhan.(+,
Kriteria +ia,nosis ISK pada Geriatri
Infeksi saluran kemih merupakan infeksi yang melibatkan
struktur mulai tempat dibentuknya urin glomerulus" sampai
dengan muara saluran urin di meatus uretra eksterna dengan
didapatkannya mikroorganisme di urin yang disertai gejala
sebagai tanda adanya infeksi. Istilah bakteriuria sering pula
digunakan karena diketahui bahwa sebagian besar 3*-"
penyebab IS! adalah bakteri.4
Terdapatnya mikroorganisme di urin merupakan syarat
untuk diagnosis IS!. #i satu sisi pada penderita geriatri
sering terjadi gejala yang mengarah kepada IS! namun
pemeriksaan bakteriologik urin tidak menunjang. #i sisi lain
pada pemeriksaan urin sering ditemukan lekosituria yang
banyak tanpa gejala IS! yang khas. !arena hal tersebut+
para ahli menetapkan kriteria mikrobiologik untuk
mendiagnosis IS! pada penderita geriatri Tabel &".4
&a-el (. Kriteria Mikro-iolo,i +ia,nosis ISK pada Geriatri
Gejala Klinis Kultur $rin
IS! asimtomatik #itemukan organisme yang sama
sebanyak 5 &'* C678m9 pada dua
kali berturut 1 turut" pemeriksaan kultur urin
Pielonefritis atau demam disertai
gejala1genito1urinaria 5 &'( C678m9
.ejala sesuai IS! bagian bawah 5 &') C678m9 uropatogen
akut
Spesimen yang diambil dari8
melalui
1 !ondom se/ara lege artis" 5 &'* C678m9
1 :spirasi kateter lege artis" 5 &') C678m9
C67 ; $olony forming unit
/aktor *redisposisi
Selain menurunnya status imunitas dan diabetes yang
lazim meningkatkan risiko IS! se/ara umum+ pada penderita
geriatri juga terdapat beberapa keadaan yang meningkatkan
risiko untuk kejadian IS!. Perempuan usia lanjut tetap mempunyai
risiko lebih tinggi daripada laki1laki untuk menderita
IS!. #emikian pula warga usia lanjut yang tinggal di panti
biasanya lebih mudah menderita IS! daripada mereka yang
masih mampu tinggal di tengah1tengah masyarakat.
<ahyudi= mendapatkan bahwa mereka dengan status gizi
kurang memiliki risiko IS! sebanyak =1&2 kali lebih tinggi
dibandingkan mereka dengan status gizi normal.
())
Infeksi Saluran Kemih pada 'eriatri
Maj Kedokt Indon, Volum: 55, Nomor: 3, Maret 2005
.angguan faal kognitif seperti demensia terutama
demensia sedang sampai berat" akan mengakibatkan usaha
perawatan diri sendiri terganggu. !emampuan untuk mandi
dengan bersih+ membersihkan daerah genitalia dengan
seksama tidak dapat dilakukan se/ara mandiri. >isa terjadi
seorang penderita geriatri dengan demensia berat menjadi
lupa mandi atau lupa membersihkan genitalia sesudah
defekasi sehingga area perineum terpajan dengan bakteri
lebih lama.
#epresi yang juga sering terdapat pada penderita geriatri
mempunyai gejala antara lain kehilangan minat+ keengganan
untuk merawat diri+ termasuk membersihkan area genitalia.
!eadaan itu menyebabkan meningkatnya kemungkinan IS!
pada penderita geriatri dengan gangguan mood! .angguan
menurunnya minat dapat berdampak pada menurunnya
asupan makan+ sehingga status nutrisi menurun akibat
menurunnya daya tahan tubuh.
#efisiensi estrogen akan mengakibatkan daerah genitalia
menjadi lebih kering sehingga lebih mudah terinfeksi.
Selain itu keasaman 0agina juga berkurang sehingga
perlindungan umum daerah mukosa menjadi berkurang.
Pengosongan kandung kemih yang tidak maksimal
ke/epatan aliran air seni kurang dari &'ml8detik dan sisa air
seni di kandung kemih 5 &'' ml" menyebabkan di kandung
kemih selalu terdapat air seni yang merupakan media
pertumbuhan kuman. Tindakan bedah dan prolaps 0agina
dengan urethral kinking effe$t" juga sering mengakibatkan
pengosongan kandung kemih tidak optimal.
%enurunnya status fungsional pas/astroke merupakan
salah satu faktor risiko yang penting. !emampuan gerak
ekstremitas yang berkurang+ ketidakseimbangan postural
serta gangguan koordinasi mengakibatkan usia lanjut menjadi
kurang seksama dalam melaksanakan akti0itas membersihkan
diri sendiri+ termasuk daerah genitalia. <ahyudi= mendapatkan
bahwa perempuan usia lanjut dengan status
fungsional yang lebih rendah akan mempunyai risiko 2+,,
kali lebih tinggi untuk terjadinya IS! dibandingkan dengan
perempuan usia lanjut yang lebih mandiri. Penderita dengan
inkontinensia urin sebagai salah satu bentuk sindroma geriatri
akan memerlukan ketrampilan dan keseksamaan yang memadai
untuk menjamin daerah genitalia tetap kering dan tidak
terlalu lembab.
Prostatitis kronis merupakan faktor predisposisi
tersering pada penderita usia lanjut laki1laki. >atu saluran
kemih juga merupakan faktor risko yang harus dipertimbangkan
terutama jika terjadi IS! berulang.
Gejala dan &anda ISK pada Geriatri
%enurunnya nafsu makan hampir selalu menjadi gejala
awal berbagai jenis infeksi pada penderita geriatri termasuk
IS!. Penurunan nafsu makan tersebut sayangnya sering
dianggap sebagai sesuatu hal yang biasa pada warga usia
lanjut sehingga keluarga tidak begitu mempermasalahkannya.
Perlu diwaspadai bahwa perubahan nafsu makan tidak saja
berperan sebagai tanda awal adanya penyakit yang serius+
namun juga merupakan kondisi yang menurunkan status gizi
dan kekebalan seseorang+ apalagi pada warga usia lanjut.4
Jika keadaan dibiarkan maka keadaan umum penderita
akan semakin lemah dan penderita /enderung lebih banyak
berbaring. !ondisi kelemahan tubuh akan menurunkan status
fungsionalnya+ sehingga penderita /enderung immoile.
!ondisi tersebut mempunyai berbagai dampak yang sangat
luas. Penurunan status fungsional yang berujung pada tirah
baring lama sering mengakibatkan inkontinensia urin. Jika
penderita menggunakan popok dan tidak kerap diganti dengan
yang bersih dan kering+ maka daerah genitalia akan terus
menerus menjadi area yang sangat baik untuk berkembang
biaknya bakteri penyebab IS!. Inkontinensia urin sendiri
sering merupakan gejala IS! pada penderita geriatri.
!ondisi lebih jauh adalah mun/ulnya gejala perubahan
kesadaran+ delirium atau perubahan perilaku yang sering
disalah1tafsirkan oleh keluarga dan tenaga kesehatan sebagai
perubahan kepribadian atau stroke. Sindrom delirium yang
sesungguhnya sedang terjadi itu juga merupakan salah satu
bentuk gejala yang mun/ul pada IS!. Penderita boleh jadi
menjadi hipoaktif+ hiperaktif+ pola tidurnya berubah+ atau faal
kognitifnya menurun.
IS! sering mun/ul dalam bentuk kegawatdaruratan
akibat jatuh yang membawa penderita ke unit gawat darurat.
Penderita mungkin masih mampu aktif dan kesadarannya
kompos mentis namun tiba1tiba tanpa alasan yang jelas
mengalami jatuh di rumah. !omplikasi dari jatuh merupakan
topik bahasan sendiri yang memerlukan pendekatan khusus
jika tenaga kesehatan berhadapan dengan penderita berusia
lanjut.
.ejala klinis yang mun/ul seperti disuri dan polakisuri
jarang ditemukan+ walaupun bisa saja terjadi. Hal itu disebabkan
kemampuan ekspresi penderita geriatri berbeda dari
penderita dewasa muda. Seperti telah dikemukakan+ gangguan
faal kognitif dan emosi sering mewarnai gejala berbagai
penyakit pada penderita geriatri.
Tanda1tanda seperti demam+ nyeri tekan daerah suprapubik
maupun sakit pinggang jarang sekali ditemukan. !ur0a
suhu basal harian jika ada" yang dibandingkan dengan suhu
tubuh saat terdapat IS! dapat dijadikan patokan dalam rangka
membantu menegakkan diagnosis.
Strate,i *enatalaksanaan
Penatalaksanaan selalu terdiri atas dua ranah modalitas
yakni yang nonfarmakologik dan farmakologik. Inkontinensia
urin harus die0aluasi dengan /ermat dan dikelola sesuai
penyebabnya. Program nutrisi yang adekuat juga merupakan
bagian dari terapi yang tidak terpisahkan. Tahap demi tahap
asupan makanan dan /airan yang menuju optimal harus
dikerjakan sesuai kemampuan penderita. Jika penderita
dirawat inap maka program akti0itas harus diran/ang agar
penderita tidak mengalami imobilisasi terlalu lama.&+2
Terapi farmakologik yang dianjurkan se/ara empiris
disesuaikan dengan pola kuman yang ada di setiap tempat.
Se/ara umum trimetoprim1sulfametoksasol masih dapat dibenarkan.
.olongan beta1laktam dan sefalosporin juga masih
/ukup efektif+ namun akhir1akhir ini sudah mulai terdapat
()0
Maj Kedokt Indon, Volum: 55, Nomor: 3, Maret 2005
Infeksi Saluran Kemih pada 'eriatri
ke/enderungan resistensi. Saat ini golongan kuinolon
merupakan terapi pilihan se/ara empiris yang bisa diberikan
kepada penderita baik yang berobat jalan maupun rawat inap.
9ama pengobatan minimal tujuh hari. Pada keadaan yang
lebih berat atau dengan penyulit sebaiknya diberikan selama
&( hari. Penderita geriatri laki1laki se/ara umum mendapat
terapi antibiotik selama &( hari.
!arena penderita geriatri biasanya mempunyai komorbiditas
yang multipel maka pemberian obat harus hati1hati
dan mempertimbangkan prioritas peme/ahan masalah.
Pemberian obat pada IS! penderita geriatri menga/u kepada
prinsip pemberian obat pada usia lanjut umumnya dengan
memperhitungkan kelarutan obat+ perubahan komposisi
tubuh+ status nutrisi kadar albumin"+ dan efek samping obat
mual+ gangguan faal ginjal".
Pada penderita rawat inap atau disertai penyulit+ infeksi
pada saluran kemih bagian atas+ infeksi berulang+ atau penderita
dalam penggunaan kateter+ harus dilakukan pemeriksaan
untuk memantau faal ginjal se/ara berkala.
*enutup
Penderita geriatri mempunyai karakteristik yang berbeda
dari penderita dewasa muda sehingga gejala dan tanda infeksi
saluran kemih pada populasi ini berbeda. Sindrom delirium
dan jatuh merupakan gejala yang paling sering mun/ul yang
menyebabkan penderita geriatri dibawa oleh keluarga ke unit
gawat darurat sebuah rumah sakit. Perubahan suhu dari suhu
basal sehari1hari bisa menjadi petunjuk akan adanya infeksi
termasuk IS!. Pemeriksaan urin lengkap dan biakan urin
merupakan pemeriksaan standar yang dipakai untuk
membantu menegakkan diagnosis. 7ntuk itu diperlukan teknik
pengambilan sampel yang benar. Penatalaksanaan nonfarmakologik
dan farmakologik sama pentingnya dalam
pengelolaan IS! pada geriatri.
+aftar *ustaka
&. ?ikolaus T+ Spe/ht1leible ?+ >a/h %+ @ster P+ S/hlierf .. : randomized
trial of /omprehensi0e geriatri/ assessment and home
inter0ention in the /are of hospitalized patients. :ge and ageing
&333A2=B*()1*'.
2. Semeraro ST%+ %otta %. Cffe/ti0eness of geriatri/ e0aluation
and /are. @ne1year results of a multi/enter randomized /lini/al
trial. :ging %ilano" 2''&A&)*"B)3*1('(.
). Supartondo. Pendekatan klinik pasien geriatri di rawat jalan dan
rawat inap. #alamB :bstrak Temu Ilmiah .eriatri 2''2B
Penatalaksanaan Pasien .eriatri87sia 9anjut se/ara Terpadu dan
Paripurna. JakartaB PIP >agian Ilmu Penyakit #alam
6!7I+2''2B&=12&.
(. <illiams %C. The approa/h to managing the elderly patients.
InB Hazzard <$+ >lass JP+ Cttinger <H+ Halter J6+ @uslander J.
eds". Prin/iples of .eriatri/ %edi/ine and .erontology. ?ew
DorkB %/.raw1HillA&333.p.2(31*2.
*. :delman :%. %anaging /hroni/ illness. InB :delman :%+ #aly
%P eds". Twenty /ommon probelms in geriatri/s. &st ed. ?ew
DorkB%/.raw1HillA2''&.p.)1&(.
,. ?i/olle 9C. 7rinary tra/t infe/tions in the elderly. InB Hazzard
<$+ >lass JP+ Cttinger <H+ Halter J6+ @uslander J. eds". Prin/iples
of geriatri/ medi/ine and gerontology. ?ew DorkB%/.raw1
HillA2'').p.&&'41&,.
4. $i/hardson JP. Infe/tion in the urinary tra/t. InB :delman :%+
#aly %P eds". Twenty /ommon problems in geriatri/s. SingaporeB
%/.raw1HillA2''&.p.)(31**.
=. <ahyudi C$. Pre0alensi infeksi saluran kemih dan sebaran faktor
risiko pada pasien usia lanjut di $SC%. JakartaB #epartemen
Ilmu Penyakit #alam 6!7IA2''(.p.),.
3. Doshikawa TT. Infe/tious diseases. InB Cassel C!+ 9eipzig $%+
Cohen HJ+ 9arson C>+ %eler #C eds". .eriatri/ medi/ineB :n
e0iden/e E based approa/h. ?ew DorkB Springer1Ferlag ?ew Dork
In/A2'').p.='*1,.
&'. Timmons %C. .yne/ologi/ and urologi/ problems of older
women. InB Cassel C!+ 9eipzig $%+ Cohen HJ+ 9arson C>+ %eier
#C eds". .eriatri/ medi/ineB :n e0iden/e based approa/h. ?ew
DorkB Springer1Ferlag ?ew Dork In/A2'').p.4()1*.
+)D
()1

Vous aimerez peut-être aussi