Proposal kegiatan ini dalam rangka pembelajaran praktikum KIE (Komunikasi Informasi dan Edukasi) Promosi Kesehatan di masyarakat Proposal Kegiatan Promosi Kesehatan : DusunKiyaran, Desa SumberAgung Kec. Jetis, Kab. Bantul, DIY
KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Alhamdulillahirobbilalamin, puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan proporsal Promosi Kesehatan yang berjudul Promosi Kesehatan Asam Urat, Hipertensi, dan Diabetes Mellitus Pada Lansia Proporsal ini disusun untuk melengkapi salah satu syarat dalam rangka memenuhi tugas praktikum Komunikasi, informasi dan edukasi. Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan proporsal ini banyak kekurangan dan kelemahannya, maka kiranya kritik dan saran yang membangun untuk perbaikan proporsal ini sangatlah penulis harapkan. Penulis berharap semoga hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan, khususnya di bidang Farmasi. Wassalamualaikum Wr.Wb.
Yogyakarta, 25 April 2014
Penulis
1. JUDUL Promosi Kesehatan AsamUrat, Hipertensi, dan Diabetes Mellitus Pada Lansia demi Merajut Asa di Usia Lanjut. 2. LATAR BELAKANG MASALAH Kesehatan menurut Undang-Undang nomor 36 tahun 2009 merupakan suatu keadaan sehat, baik fisik, mental, spiritual, maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomis. Kesehatan merupakan totalitas dari faktor lingkungan, perilaku, pelayanan kesehatan, dan faktor keturunan yang saling mempengaruhi satu sama lain. Status kesehatan akan tercapai secara optimal, jika keempat faktor secara bersama-sama memiliki kondisi yangoptimal pula. Melihat keempat faktor pokok yang mempengaruhi kesehatan masyarakat tersebut, maka dalam rangka memelihara dan meningkatkan kesehatan masyarakat, hendaknya diperlukan intervensi yang juga diarahkan pada keempat faktor tersebut. Pendidikan atau promosi kesehatan merupakan bentuk intervensi terhadap faktor perilaku. Namun demikian, faktor lingkungan, pelayanan kesehatan, dan faktor keturunan juga memerlukan intervensi promosi kesehatan. Istilah dan pengertian promosi kesehatan adalah merupakan pengembangan dari istilah pengertian yang sudah dikenal selama ini, seperti Pendidikan Kesehatan, Penyuluhan Kesehatan, KIE (Komunikasi, Informasi dan Edukasi). Promosi kesehatan atau pendidikan kesehatan merupakan cabang dari ilmu kesehatan yang bergerak bukan hanya dalam proses penyadaran masyarakat atau pemberian dan peningkatan pengetahuan masyarakat tentang kesehatan semata, akan tetapi di dalamnya terdapat usaha untuk memfasilitasi dalam rangka perubahan perilaku masyarakat. Promosi kesehatan pada hakikatnya adalah suatu kegiatan atau usaha untuk menyampaikan pesan kesehatan kepada masyarakat, kelompok atau individu. Dengan harapan bahwa dengan adanya pesan tersebut masyarakat, kelompok atau individu dapat memperoleh pengetahuan tentang kesehatan yang lebih baik. Oleh karena itu, pendidik atau petugas yang melakukan promosi kesehatan memerlukan pengetahuan yang baik mengenai metode penyampaian pesan-pesan kesehatan, alat bantu pendidikan kesehatan dan juga teknik penyampaian serta media yang digunakan untuk menyampaikan pesan- pesan kesehatan tersebut dengan harapan masyarakat dapat memperoleh pengetahuan tentang kesehatan yang lebih baik dan dapat berpengaruh terhadap perilakunya. Program Profesi Apoteker merupakan salah satu lembaga yang menyelenggarakan pendidikan yang menghasilkan sumber daya manusia yang terkait dengan pelayanan kesehatan. Salah satu komponen penting dalam proses pembelajaran adalah mahasiswa yang handal, berani melakukan sesuatu yang menghasilkan daya inovasi dengan kreativitas yang tinggi.Mengingat pentingnya peranan mahasiswa dalam turut mengembangkan ilmu kefarmasian dan merupakan aset dalam dunia kefarmasian dimasa mendatang, maka dukungan kearah perbaikan harus selalu mendapat perhatian. Untuk pencapaian tujuan dimaksud harus diwujudkan kebersamaan dari semua unsur terkait, melalui organisasi yang baik dan bertanggungjawab. Salah satu visi dari Program Profesi Apoteker adalah menjadi salah satu lembaga pendidikan tinggi farmasi unggulan dengan menerapkan ilmu dan teknologi secara optimal sehingga dapat menghasilkan SDM farmasi sesuai dengan tuntutan kompetensi serta memiliki keunggulan kompetisi global dengan ciri lingkungan lahan basah dan hutan tropis dalam pengembangan ilmu dan teknologi. Hal tersebut yang menjadi tolak ukur dalam penerapan ilmu pada kegiatan promosi kesehatan program profesi Apoteker UAD tahun 2014 sebagai langkah awal dalam program terjun ke masyarakat. Dengan visi tersebut diharapkan nantinya mahasiswa Profesi Apoteker dapat mengadakan program kerja yang sesuai dengan prinsip Ilmu Farmasi yang didapatkan pada kuliah dan mengamalkan dalam kehidupan masyarakat. Salah satu desa tujuan dari program promosi kesehatan mahasiswa profesi Apoteker UAD tahun 2014 adalah DusunKiyaran Kecamatan Jetis, Kabupaten Bantul. Promosi kesehatan ini dilaksanakan dengan harapan dapat meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat setempat serta menambah pengalaman bagi mahasiswa dalam hal menerapkan keilmuan yang didapat dalam proses studi, selain itu juga untuk menjalin kerja sama antara masyarakat setempat dengan Fakultas Farmasi UAD.
3. SASARAN DAN LOKASI KEGIATAN Gambaran Lokasi Promkes a. Deskripsi WilayahDusun Kiyaran, Kecamatan Jetis Kabupaten Bantul a. Desa / Kelurahan : Sumberagung / Kiyaran b. Kecamatan : Jetis c. Propinsi Dati I : D I Y Berdasarkan data kependudukan wilayah di Dusun Kiyaran sebagian besar penduduk bekerja sebagai buruh,petani, dan peternak selain itu juga ada yang bekerja sebagai petani ikan. Hasil pertanian yang paling banyak adalah kacang brol sedangkan untuk peternakan hasil yang paling banyak adalah sapi potong dan kambing, selainitu untuk petani ikan yang banyak dibudidayakan adalah lele dan gurami. Dari tingkat pendidikan masyarakat Dusun Kiyaran kebanyakan masyarakat adalah lulusan SLTP. Dari segi bidang kesehatan yang ada di Dusun Kiyaran masih kurang maju di bandingkan dengan Dusun-dusun yang lain yang ada di Desa Sumberagung. Ini terlihat dari kegiatan posyandu yang kurang berjalan terutama untuk posyandu lansia. Untuk posyandu balita sudah berjalan namun tetap masih kurang berhasil karena banyaknya anak yang tidak datang dengan alasan orang tua yang sibuk bekerja. Sehingga disini ditemukan data penurunan pada berat badan balita dari bulan ke bulan namun belum mencapai batas gizi guruk. Turunnya berat badan balita ini disebabkan karena sulitnya makan pada balita. b. SasaranKegiatan Masyarakat DusunKiyaran,Kecamatan Jetis, Kabupaten Bantul terutama pada lansia. 4. TUJUAN/KEGUNAAN PelaksanaanprogramkegiatanpromosikesehatanmahasiswaProfesiApotekerin imempunyaibeberapatujuan, antara lain: a. BagiMahasiswa Sebagai sarana untuk mengabdikan diri sesuai dengan bidang ilmu yang dimiliki kepada masyarakat sekaligus sebagai pembelajaran bagi mahasiswa dalam bermasyarakat. b. BagiPerguruanTinggi Sebagai sarana untuk lebih meningkatkan hubungan dan kerjasama dalam semua bidang dengan masyarakatDusun Kiyaran Kecamatan Jetis Kabupaten Bantul. c. BagiMasyarakat Adapun tujuan program promosi kesehatan bagi masyarakat diantaranya: 1. Meningkatkan pengetahuan tentang kehidupan bermasyarakatdi Dusun Kiyaran, Desa Sumberagung, Kecamatan Jetis, Bantul. 2. Membantu meningkatkan mutu pendidikan warga di Dusun Kiyaran, Desa Sumberagung, Kecamatan Jetis, Bantul. 3. Membantu mengarahan masyarakat akan pentingnya kesehatan dan kebersihan 4. TINJAUAN PUSTAKA Kesehatan adalah keadaan sempurna baik fisik, mental, sosial maupun ekonomi. Faktor keturunan sangat mempengaruhi kesehatan seseorang, Kecenderungan masyarakat sekarang ini memperhatikan kesehatan, sewaktu mereka merasakan daya tahan tubuh mereka menurun (Anonim,2009). Diabetes Mellitus merupakan salah satu penyakit degeneratif yang dapat memicu berbagai macam penyakit lain seperti hipertensi, dislipidemia, dan berbagai macam penyakit kardiovaskular. Dalam penanganan Diabetes Mellitus tidak cukup dengan penggunaan obat saja tetapi juga dengan perubahan gaya hidup asien terutama dalam pola makan dan minum pasien yang manis harus dikurangi. Selain itu juga perlu adanya pemahaman masyarakat terkait dengan bahaya bila penyakit ini tidak dapat tertangani sejak dini. Salah satu komplikasi lanjutan dari penyakit ini yang paling sering adalah hipertensi. Hipertensi didefinsikan sebagai kenaikan tekanan darah arterial yang presisten. The Sixth Joint Natinal Comitte on the Detection, Evaluation, dan Treatment of High Blood Presure (JNC-VI) menggolongkan tekanan darah dewasa yaitu prehipertensi,hipertensi tahap 1 dan hipertensi tahap 2. Pasien dengan nilai diastolic blood presure (DBP) <90 mmHg dan systolic blood presure (SBP) >140 mmHg mempunyai hipertensi terbatas pada sistolik.Peningkatan bermakna pada tekanan darah (ke level lebih tinggi stage 3) adalah krisis hipertensi, yang bisa melambangkan hypertensive emergency (kenaikan tekanan darah dengan cedera akut target organ) atau hypertensive urgency (hipertensi akut tanpa tanda atau simtom komplikasi akut target organ) (Sukandar et al, 2008). Di Indonesia belum ada penelitian nasional multicenter yang meggambarkan prevalensi secara tepat. Boedhi Darmojo dalam tulisannya yang dikumpulkan dari berbagai penelitian melaporkan bahwa 1,8-28,6% penduduk yang berusia diatas 20 tahun adalah pasien hipertensi. Pada umunya prevalensi pasien hipertensi berkisar antara 8,6-10%. Berdasarkan penelitian Susalit E, terlihat adanya kecenderungan bahwa masyarakat perkotaan lebih banyak menderita hipertensi dibandingkan masyarakat pedesaan. Sedangkan berdasarkan penelitian Syakib Bakri prevalensi terjadinya hipertensi pada masyarakat kelompok industri 11,75%, pada nelayan 9,75%, dan pada kelompok petani sekitar 7,92%. Data diatas menggambarkan bahwa masalah hipertensi perlu mendapatkan penanganan yang tepat dan baik, mengingat prevalensi yang tinggi dan komplikasi yang timbulkan cukup berat. Berdasarkan uji klinik diketahui bahwa dengan penatalaksanaan yang baik dapat mengurangi insiden stroke 35- 40%, infak miokard 20-25%, dan gagal Jantung >50% (Yusuf,2008). Hipertensi dikenal secara luas sebagai penyakit kardiovaskular. Diperkirakan telah menyebabkan 4.5% dari beban penyakit secara global, dan prevalensinya hampir sama besar di negara berkembang maupun di negara maju.Hipertensi merupakan salah satu faktor risiko utama gangguan jantung. Selain mengakibatkan gagal jantung, hipertensi dapat berakibat terjadinya gagal ginjal maupun penyakit serebrovaskular. Penyakit ini bertanggung jawab terhadap tingginya biaya pengobatan dikarenakan alasan tingginya angka kunjungan ke dokter, perawatan di rumah sakit dan / atau penggunaan obat jangka panjang. Pada kebanyakan kasus, hipertensi terdeteksi saat pemeriksaan fisik karena alasan penyakit tertentu, sehingga sering disebut sebagai silent killer. Tanpa disadari penderita mengalami komplikasi pada organ-organ vital seperti jantung, otak ataupun ginjal. Gejala-gejala akibat hipertensi, seperti pusing, gangguan penglihatan, dan sakit kepala, seringkali terjadi pada saat hipertensi sudah lanjut disaat tekanan darah sudah mencapai angka tertentu yang bermakna. Selain beberapa macam penyakit ini yang juga dikeluhkan oleh warga Dusun Kiyaran, Kecamatan Jetis, Kabupaten Bantul adalah sakit pinggang, kelelahan, pegel, dan asam urat. Penyakit ini banyak menyerang pada warga usia lanjut dimana ini terjadi karena pada usia tua cenderung kepadatan tulang yang mulai menurun dan cairan sinovial yang sudah mulai berkurang. Selain itu juga dari kebiasaan masyarakat yang mengangkat beban berat karena kebanyakan masyarakat Dusun Kiyaran meskipun sudah tua masih tetap giat bekerja. Derajat kesehatan penduduk dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti budaya, gaya hidup, tingkat pendidikan, tingkat kesejahteraan, dan lain-lain. Faktor budaya berkaitan dengan kebiasaan penduduk pada umumnya misal; kebiasaan mencampurkan tempat tinggal dengan tempat binatang ternak, sampah yang dibuang sembarangan, penggunaan air sungai sebagai sumber air bersih. Sedangkan gaya hidup menyangkut perubahan perilaku yang massal akibat masuknya nilai-nilai baru yang dianggap modern seperti merokok, minum- minuman keras, makan makanan fast food yang sebenarnya kebiasaan tersebut merupakan gaya hidup yang kurang sehat, atau lebih mendatangkan penyakit. Terkait dengan hal iniupaya yang harus dilakukan oleh masyarakat adalah merubah perilaku dan pola pikir yang kurang baik, serta mau belajar. 5. MATERI DAN METODE PELAKSANAAN Berdasarkan uraian di atas, maka perlu disampaikan pentingnya penanggulangan penyakit Diabetes Mellitus, hipertensi dan Asam Urat maupun LBP di kawasan tersebut dengan cara pendekatan kepada masyarakat. Metode yang digunakan dalam promosi kesehatan ini berupa penyampaian materi satu arah (ceramah) dengan menggunakan media LCD dan penayangan video terkait dengan penyakit ini.Selain itu untuk meningkatkan antusiasme warga pada acara promosi kesehatan tersebut dengan pembagian doorprize bagi penjawab pertanyaan. Untuk mengantisipasi kalau LCD tidak berjalan kami mempersiapkan leaflet. 6. HASIL YANG DIHARAPKAN Manfaatdaripelaksanaanpromosi kesehatan iniadalah : 1. Terbinanya hubungan baik dan kerjasama antara universitas yang dalam hal ini adalah mahasiswa dengan pemerintah Dusun Kiyaran, Kecamatan Jetis, Kabupaten Bantul. 2. Mendapatkan informasi tentang potensi daerah DusunKiyaran, Kecamatan Jetis, Kabupaten Bantul. 3. Membantu masyarakat dalam meningkatkan mutu pendidikan dan kesehatan. 7. JADWAL PELAKSANAAN Kegiatan akan dilaksanakan pada tanggal 14 Mei 2014 pada kegiatan dengan mengusung tema Merajut Asa di Usia Senja dengan susunan acara sebagai berikut: 18.30-19.00 : Pembukaan dan sambutan-sambutan serta perkenalan mahasiswa dan Program Profesi Apoteker UAD. 19.00-19.30: Acara Inti (Presentasi materi dengan tema Merajut Asa di Usia Senja). 19.30-20.00: Sesi Tanya jawab (dibagi dalam beberapa sesi dengan ketentuan tiap sesi 3 penanya) 20.00-20.20 :Penutup Sasaran dan Kegiatan Program Promosi Kesehatan 1. Sasaran : Orang tua (100 orang) 2. Kegiatan : Pernyuluhan dan Tanya jawabt entang Merajut Asa di Usia Senja a. Tempat : Posyandu BOUGENFIL Dusun Kiyaran b. Waktu : 14Mei 2014 c. AlokasiDana:Rp. 711.000, 00 Rincian Biaya : No Keterangan Satuan (Rp) Jumlah Total (Rp) 1 Doorprize 20.000 3 60.000 2. Transport 10.000 5 50.000 3. Plakat 100.000 1 100.000 4. Snack 5000 100 500000 TOTAL 711.000 DAFTAR PUSTAKA Anonim, 2009, Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan, Jakarta. Sukandar, E.Y., Andrajati, R., Sigit, J.I., Adhyana, I.K., Setiadi, A.A.P., Kusnandar, 2008. ISO Farmakoterapi. Jakarta: PT. ISFI Penerbitan. Hal 569. Yusuf, Ismail, 2008. Hipertensi Sekunder. Vol 21. No.3. Edisi Juli-september 2008. Medica review, Jakarta.
ORGANISASI PELAKSANA Susunan Panitia Program Pomosi Kesehatan Pembina danPenasehat :HENDY RISTIONO, M.Sc.,Apt KetuaPanitia : Ridwan, S. Farm Wakil Panitia : Lita Rifani, S. Farm Sekretaris I : Andi Nurul Nakhdiah, S.Farm Sekretaris II : Kony Putriani, S. Farm Bendahara : Fitri Amaliah, S. Farm Seksi Acara :Indah Noviani, S.Farm Seksi Publikasi dan Dokumentasi : Siti Ayu Marlina, S.Farm Seksi Humas : Nike Ayu Daryanti, S.Farm Seksi Konsumsi : Nuril Maulida, S.Farm