Vous êtes sur la page 1sur 5

GEOGRAFI REGIONAL INDONESIA

PENGARUH AKTIVITAS PENDUDUK TERHADAP POLA


PENGGUNAAN TANAH DI PROVINSI BANTEN
Poppy Marlina Monica Hutapea, Yuri Isey Agista

A. JUMLAH PENDUDUK
Jumlah penduduk di suatu daerah sebenarnya merupakan asset dan potensi
pembangunan yang besar, bila penduduk tersebut berkualitas. Sebaliknya dengan jumlah
dan pertumbuhan penduduk yang pesat tetapi dengan kualitas yang rendah akan menjadi
beban besar bagi proses pembangunan yang akan dilaksanakan.
Penduduk Banten berdasarkan data hasil Sensus Penduduk yang disajikan pada tabel
di bawah ini, menunjukkan peningkatan jumlah penduduk.
Kecenderungan penduduk yang terus bertambah tersebut tidak hanya karena
pertambahan penduduk secara alami tetapi juga karena adanya mobilitas migran ke
Provinsi Banten. Mobilitas tersebut terjadi karena adanya daya tarik Provinsi Banten
yang menarik migran datang seperti potensi lapangan pekerjaan (adanya industri) dan
pariwisata.








T
a
Tabel Pertumbuhan Jumlah Penduduk Provinsi Banten
Sumber: Sensus Penduduk 1971. 1980. 1990. 2000 . Susenas 2005- 2007

B. KEPADATAN PENDUDUK
Kepadatan penduduk di suatu wilayah merupakan hasil dari jumlah penduduk
persatuan luas daerah. Kepadatan penduduk di suatu daerah dapat dikategorikan menjadi
beberapa macam, yaitu kelebihan penduduk, kekurangan penduduk, dan penduduk
optimum.
Kepadatan penduduk memberikan dampak tersendiri bagi masyarakat, baik dampak
positi seperti banyaknya jumlah tenaga kerja yang dapat diperoleh maupun dampak
negatif seperti penggunaan tanah yang semakin tinggi (contohnya luas lahan pertanian
tergantikan menjadi lahan permukiman).
Berikut merupakan tabel kepadatan penduduk yang ada di Provinsi Banten:
Kabupaten/Kota 1961 1971 1980 1990 2000 2007
Pandeglang 440213 572628 694759 858435 1011788 1085042
Lebak 427802 546364 682868 873646 1030040 1210149
Tangerang 643647 789870 1131199 1843755 2781428 3473271
Serang 648115 766410 968358 1244755 1652763 1808464
Kota Tangerang 206743 276825 397825 921848 1325854 1508414
Kota Cilegon 72054 93057 140828 226083 294936 338027
Banten 2438574 3045154 4015837 5968522 8096809 9423367
Kabupaten/Kota Kepadatan Penduduk

1990 2000 2007
Pandeglang
313 368 395
Lebak
305 360 397
Tangerang
1660 2505 2993
Serang
722 959 1061
Kabupaten Tangerang
5010 7206 8068
Cilegon
1288 1681 1926
Banten
678 920 1045

Tabel: Kepadatan Penduduk Provinsi Banten
Sumber: Susenas 2005- 2007

Dari tabel tersebut, dapat dilihat bahwa kepadatan penduduk yang tinggi berada di
Kabupaten Tangerang. Secara jelasnya, dapat dilihat pada peta berikut yang merupakan
peta kepadatan penduduk Provinsi Banten

Peta Kepadatan Penduduk Provinsi Banten
Sumber: Pengolahan Data

C. PENGGUNAAN TANAH
Penggunaan tanah cenderung berubah tiap tahunnya. Meskipun perubahan tersebut
tidak signifikan, akan tetapi setiap daerah akan terdapat perubahannya. Penggunaan
tanah dapat berupa lahan pertanian (seperti sawah, tegalan, hutan, dan lain sebagainya),
lahan permukiman atau lahan kosong yang tidak digunakan untuk apapun. Penggunaan
tanah yang berlebihan akan menyebabkan kerusakan tanah. Apabila suatu tanah sudah
rusak, maka tanah tersebut tidak dapat digunakan ataupun diolah sebagaimana mestinya.
Berikut merupakan peta penggunaan tanah Provinsi Banten tahun 2004 dan 2007.

Peta Penggunaan Tanah Povinsi Banten Tahun 2004
Sumber: Pengolahan Data


Peta Penggunaan Tanah Provinsi Banten Tahun 2007
Sumber: Pengolahan Data

Dilihat dari kedua peta penggunaan tanah Povinsi Banten tahun 2004 dengan 2007,
peubahan penggunaan yang tejadi tidak terlalu besar. Perubahan yang tejadi dapat
terlihat pada penggunaan tanah berupa permukiman. Luas penggunaan tanah untuk
pemukiman pada tahun 2007 lebih banyak dibandingkan dengan luas penggunaan tanah
untuk permukiman pada tahun 2004. Hal ini terutama terjadi di bagian timur laut dari
Provinsi Banten. Untuk perubahan penggunaan lahan lainnya, seperti hutan, sawah, tidak
terjadi perubahan yang signifikan baik dalam hal pertambahan luas maupun pengurangan
luas dari tahun 2004 sampai dengan tahun 2007.

D. HUBUNGAN ANTARA AKTIVITAS PENDUDUK DENGAN POLA
PENGGUNAAN TANAH
Hubungan antara aktivitas penduduk dengan pola penggunaan tanah yang terjadi di
Provinsi Banten, antara lain adalah semakin bertambahnya jumlah penduduk maka
kebutuhan akan tanah akan bertambah pula. Hal ini yang menyebabkan tejadi perubahan
pada penggunaan tanah yang ada, seperti bertambahnya luas permukiman dan
berkurangnya jenis penggunaan lahan lainnya seperti lahan pertanian atau hutan.
Selain hal yang sudah dijelaskan, berdasarkan hasil penelitian lainnya (Tulenan, 2014),
dapat disimpulkan bahwa jumlah penduduk memiliki hubungan yang erat dengan luas
lahan pertanian karena peningkatan jumlah penduduk mengakibatkan berkurangnya luas
lahan pertanian yang disebabkan adanya alih fungsi lahan pertanian ke non pertanian.


E. FAKTOR YANG MENENTUKAN PERKEMBANGAN WILAYAH
Berikut merupakan faktor-faktor yang menentukan perkembangan wilayah di suatu
tempat, antara lain:
Sumber Daya Alam (SDA)
Sumber daya alam dapat dimanfaatkan untuk perkembangan pembangunan di
suatu wilayah. Apabila sumber daya alam tersebut dimanfaatkan dengan baik dan
optimal, maka pertumbuhan wilayah tersebut akan semakin cepat.
Sumber Daya Manusia (SDM)
SDM merupakan salah satu faktor berikutnyayang sangat penting untuk
pembangunan ekonomi, jikasemakin baik SDM, makan akan semakin cepat
jalannya suatu pembangunan.
Tenaga Ahli
Dalam hal ini, tenaga ahli adalah SDM yang dilatih dan di didik sehingga lebih
mempunyai skill dan keterampilan.
Apabila ketiga faktor tesebut terpenuhi dengan baik maka perkembangan pembangunan
wilayah di daerah tersebut akan berkembang dan tumbuh dengan baik.

F. KECENDERUNGAN PERKEMBANGAN WILAYAH
Perkembangan wilayah yang terjadi di kota-kota ada di Indonesia, cenderung
berkembang dari pusat kota ke pinggiran kota. Hal ini dikarenakan terjadi urbanisasi atau
perpindahan penduduk yang berasal dari pinggiran kota ke pusat kota.
Kecenderungan suatu wilayah ada yang kearah positif dan adapula yang ke arah negatif.
Apabila perkembangan wilayah ke arah positif maka wilayah yang ada di sekitarnya
akan berdampak positif pula (perkembanganya baik dan cepat) begitupula hal
sebaliknya.

G. REFERENSI
Provinsi Banten. 2010. Banten dalam Angka. Badan Pusta Statistik Provinsi Banten.
http://banten.bps.go.id
Tulenan, Yoan Friska Angel. 2014. Perkembangan Jumlah Penduduk dan Luas Lahan
Pertanian di Kabupaten Minahasa Selatan. Fakultas Petanian. Universitas Sam
Ratulangi. Mando

Vous aimerez peut-être aussi