Vous êtes sur la page 1sur 21

ASAL-USUL MAGMA

SIKLUS BATUAN
Siklus batuan menjelaskan bahwa batuan sedimen, dan beku apabila mengalami
peningkatan/penambahan tekanan dan temperatur akan berubah secara isokimia menjadi
batuan metamorfis, kemudian kalau suhunya makin tinggi akan terjadi peleburan batuan
tersebut dan cairan tersebut disebut magma. Proses peleburan atau anateksis tersebut
menghasilkan magma kaya SiO
2
atau magma asam, yang kalau membeku akan
menghasilkan mineral-mineral feldspar alkali ortoklas!, kwarsa, plagioklas asam dan mika
biotit " musko#it!.
Secara alamiah proses siklus batuan ini selalu terjadi di tempat-tempat yang memungkinkan
dan dapat dijelaskan dengan memahami teori tektonik lempeng.
$agma yang berasal dari anateksis akan menghasilkan magma asam granitik!. Proses ini
akan terjadi pada daerah-daerah yang mempunyai kerak bumi! tebal yaitu di benua-benua,
atau pada dasar daerah orogen.
%alu bagaimana dan di mana magma basaltik atau andesitik terbentuk &
Sedangkan di daerah interaksi lempeng kon#ergent' penyusupan kerak litosferik samodra ke
bawah (usur )epulauan *sland +rc! atau ,epi (enua +ktif +cti#e -ontinental $argin!
akan segera mengalami tekanan, tekanan yang juga dibarengi kenaikan suhu ini akan selalu
bertambah apabila penyusupan semakin dalam. Sebagai akibatnya, batuan akan mengalami
metamorfosis berturut-turut pada fasies .eolit, sekis hijau, amfibolit dan fasies eklogit
sebelum akhirnya terjadi peleburan sebagian partial melting!. /luida hasil peleburan
sebagian inilah yang kemudian menjadi magma yang naik pada daerah orogen, dan oleh
karenanya sering disebut magma orogenik.
)erak litosferik samodra yang sebagian mengalami peleburan sebagian akan terus
menunjam dan akan masuk dan lebur di dalam mantel bagian atas. $agma dari mantel
bagian atas ini bisa naik mendekati permukaan apabila terjadi arus kon#eksi yang
menybabkan penipisan kerak di atasnya. +pabila arus kon#eksi tersebut terjadi di bawah
benua maka penipisan kerak akan diikuti oleh terjadinja sesar-sesar normal disepanjang jalur
arus kon#eksi dibawahnya, peristiwa pada daerah tersebut kemudian memanifestasiakan
.ona/jalur sesar normal yang terkenal dengan .ona 0rifting1. +pabila proses ini berlangsung
terus maka benua akan terpisah pelan-pelan dan terbentuklah calon samodra yang baru.
+pabila arus kon#eksi terjadi di bawah kerak samodra, pola sesar yang sama juga akan
terbentuk
TEMPAT PEMBENTUKAN BATUAN BEKU DAN TEKTONIK
LEMPENG
,eori tektonik lempeng menjelaskan bahwa bumi kita ini selalu berubah. 2i tengah samodra,
litosfer oceanic bergerak saling menjahui, dan di lain pihak litosfer oceanic tersebut akan
menunjam di bawah litosfer oceanic lainya atau litosfer kontinental.
2ua lingkungan tektonik yang sering disebut batas lempeng divergen dan convergen
tersebut merupakan tempat magma basaltik bergenerasi, selain pada magmatisme intraplate
3ot-spot, continental rifting!.
4
$eskipun magma basaltik tersebut semuanya berasal dari pele!ran "eagian partial
melting! dari mantel, tetapi himpunan batuan yang terbentuk berbeda dan khas untuk
masing-masing lingkungan tektonik.
(eberapa hal yang dianggap sebagai pemicu peleburan batuan adalah5 hilang/berkurangnya
tekanan litostatik' migrasi batuan ke daerah bertekanan litostatik lebih rendah, batuan
terbawa ke daerah yang lebih panas, penambahan fluida, dan panas dari radioaktif.
)omposisi magma basaltik dikontrol oleh komposisi peridotit dan derajat peleburan
sebagiannya. Secara umum terdapat tiga #eni" a"alt, yaitu5
a"alt toleiti$, jenuh atau sangat jenuh silika terdapat pada kerak samodra, back-arc basin,
rift dan pulau intra-oceanic
a"alt al$ali, tidak jenuh silika terdapat pada #olkanisme intraplate dan rift
a"alt orogeni$, jenuh sampai tidak jenuh silika terdapat pada busur kepulauan, tepi benua
aktif dan .ona collision
BO%EN&S 'EA(TION SE'IES
6eaksi (owen adalah suatu skema yang menunjukkan urutan kristalisasi dari mineral
pembentuk batuan beku yang terdiri dari dua bagian, yaitu urutan kristalisasi mineral
feromagnesia
oli#in ---7 piroksen ---7 hornblenda ---7biotit ---7) felspar dan
deret plagioklas plagioklas- -a ---7 plagioklas-8a ---7 ).felspar!
disusul oleh muskofit ---7 kwarsa.
Suatu cairan magma basa yang tidak jenuh silika SiO
2
! kristalisasinya akan dimulai dengan
oli#in diikuti oleh atau bersamaan dengan plagiaklas--a' sebaliknya bila magma tersebut
jenuh akan SiO
2
maka piroksenlah yang akan terbentuk langsung. 2engan lain kata sejarah
kristalisasi oli#in sangat bergantung pada kandungan SiO
2
dalam magma asal. Oli#in dan
Piroksen merupakan pasangan1incongruent melting1 dimana oli#in setelah pembentukannya
bereaksi dengan larutan sisa membentuk piroksen. 2i lain pihak, kristalisasi plagioklas--a
pada fasa awal berangsur-angsur dengan jalan bereaksi dengan larutan sisa berubah
komposisinya ke arah plagioklas- 8a' plagiokias merupakan deret ' solid solution' yang
terdiri dari reaksi yang kontinu.
Sesungguhnya, reaksi (owen mempunyai makna yang lebih luas, yaitu dapat dijadikan
pedoman klasifikasi batuan beku secara mineralogis. 6eaksi (owen memberikan berbagai
kemungkinan terbentuknya macam-macam himpunan mineral yang dapat dipergunakan
sebagai dasar dalam klasifikasi batuan beku tanpa memperhitungkan tekstur. 9rutan
kristalisasi mineral dalam reaksi (owen tidak semata-mata menunjukan 0successi#e
crystali.atian1 tetapi juga 0o#erlapping1 2engan memperhatikan reaksi (owen kita peroleh
berbagai kemungkinan himpunan mineral sebagai berikut5
$elompo$ at!an !ltraa"a
- oli#in
-oli#in piroksen
$elompo$ at!an a"a
- oli#in-piroksen-plagioklas
-oli#in-plagioklas
-piroksen-plagiolias
-piroksen
2
$elompo$ at!an er"!"!n "edang
-piroksen-hornblenda-plagioklas
-hornblenda-plagioklas
-hornblenda-biotit-plagioklas-kwarsa
-hornblenda-biotit-ortoklas-plagioklas
$elompo$ at!an er"!"!n "edang-a"am
-hornblenda-biotit-musko#it-plagioklas,kwarsa
-biotit-musko#it-ortoklas-kwarsa
-biotit-musko#it-ortoklas,dsb
Sesungguhnya di dalam himpunan mineral seperti tercantum di atas ada suatu mineral lain
tidak tertera dalam deret 6eaksi (owen! yang sangat khas untuk suatu kelompok/ seri
batuan bersusunan basa, sedang dan asam yaitu mineral golongan felspatoid leusit, nefelin,
dan sebagainya!' mineral tersebut hadir karena kandungan SiO
2
terlalu rendah untuk
memunculkan felspar.
Selanjutnya dengan memperhitungkan tekstur yang dimiliki batuan tersebut maka
penggolongan/nama batuan menjadi lebih sempurna. 9ntuk batuan yang bertekstur halus
dipergunakan istilah e:trusifnya basalt, andesit, dan sebagainya! dan untuk yang kasar
dipakai istilah plutoniknya gabro, diorit, diorit-kwarsa, dan sebagainya!. +kan lebih tepat
lagi apabila kita dapat memperbandingkan kandungan ortoklas/plagioklas karena semakin
basa batuannya perbandingan tersebut semakin kecil' ini berarti bahwa membedakan
ortoklas dari plagioklas, bila dimungkinkan, menjadi amat penting. )andungan ortoklas
yang kurang lebih sama dengan plagioklas akan dicapai dalam kelompok batuan monsonit-
latit. $emang benar bahwa semakin basa batuan beku semakin meningkat kadar -a dalam
plagioklasnya semakin besar!. 8amun demikian jenis plagioklas pada pengamatan secara
megaskopik tidak dapat ditentukan / dibedakan dari jenis lainnya. Sekalipun mineral
tambahan accessory minerals! tidak turut berperan dalam klasifikasi batuan namun
kehadirannya perlu diamati bila masih dapat dikenali pada skala megaskopik.
(atuan beku yang setelah pembentukanya mengalami ubahan sekunder pelapukan, reaksi
hidrotermal, dan sebagainya! akan nampak pucat warnanya atau kehijauan karena ubahan
yang dialami oleh mineralnya yang antara lain menghasilkan mineral baru berwarna
kehijauan epidot, aktinolit, klorit, serpentin, dan sebagainya!. Proses tersebut merupakan
rekristalisasi dimana terjadi pertukaran unsur kimia berbeda dangan metamorfosa dimana
proses tersebut tidak terjadi pertukaran unsur kimia' susunan kimia batuan tetap!. ;ang
termasuk ke dalam mineral sekunder adalah mineral produk ubahan dan mineral yang
terbentuk sesudah batuan beku tersebut terbentuk pengisian rekahan oleh antara lain kalsit,
.eolit, silika, dan sebagainya, membentuk urat!.
DE)E'ENSIASI MAGMA
2eferensiasi magma adalah perubahan dari magma yang homogen menjadi batuan yang
komposisi kimia/mineralogi berbeda-beda. /aktor paling utama yang bertanggung jawab
terhadap perubahan tersebut adalah terjadinya kristalisasi, sedang faktor yang lain ialah
li<uid immiscible dan filter pressing.
Pada waduk magma yang sedang mendingin selain terjadi kristalisasi, mineral-mineral yang
me.mpunyei berat jenis lebih besar dibanding larutan akan turun dan terakumulasi didasar
waduk magma tersebut. Sudah barang tentu mineral-mineral mafik yang mengandung unsur-
unsur /e, $g, ,i lebih banyak akan berada pada bagian paling bawah baru diikuti yang lebih
=
ringan termasuk yang kaya mineral felsik. Pengertian tersebut berarti bahwa di dalam
peristiwa pendinginan magmapun bisa terjadi struktur perlapisan, dengan catatan magmanya
tidak mobile.
+pabila mineral-mineral yang sudah terbentuk dengan cara yang dijelaskan di atas
terganggau oleh arus kon#eksi yang sering terjadi pada magma yang mendingin, maka
sebagian dari kristal yang sudah terbentuk akan terbawa lagi ke atas oleh arus tersebut.
)ristal-kristal tersebut bisa saja larut kembali tetapi tidak jarang mereka tidak berubah
karena memang temperaturnya terlalu dingin untuk bisa melarutkan kembali. Peristiwa
inilah yang bertanggung jawab dengan terjadinya tekstur porfiritik pada batuan yang
membeku lebih akhir dan bisa jadi yang membeku di permukaan bumi. +pabila mineral-
mineral masih berkelompok cumulat! disebut dengan cummulo atau glomero porfiritik.
LI*UID IMMIS(IBILIT+ DALAM MAGMA
/akta menunjukkan bahwa berbagai bahan dapat bercampur menjadi larutan dalam berbagai
proporsi pada temperatur tinggi, tetapi akan terpisah pada saat pendinginan. Penegasan
pernyataan ini dalam e#olusi magma adalah terbentuknya mineral mineral pada saat
pendinginan. ,erbentuknya batuan yang terdiri dari oli#in murni dunit! misalnya,
membuktikan bahwa li<uid berkomposisi oli#in memisahkan dari larutan yang lain.
2emikian juga terjadinya mineral-mineral berbeda dalam sebuah batuan tentu saja didahului
oleh pemisahan larutan sebelum mengkristal. 2engan dasar larutan homogen pada
temperatur tinggi dan akan terpisah pada penurunan temperatur, maka dibuatlah diagram-
diagram fasa binair ataupun ternier untuk mineral-mineral pembentuk batuan. miscible >
bercampur dengan baik!
)ILTE' P'ESSING
+pabila pada saat magma hampir semuanya mengkristal kemudian terjadi deformasi, maka
batuan tersebut akan terperas dan menghasilkan larutan magma yang baru berkomposisi
lebih asam. +lternatif lain, yaitu bila batuan yang sama mengalami tarikan tension!, maka
akan terbentuk pengisisn pada retakan-retakan yang terbentuk.
Penguapan keatas gelembung-gelembung gas pada magma yang sering disebut 0gaseous
transfer1 atau 0#olatile steaming1 mungkin berperan penting pada magma dangkal.
,erjadinya gelembung-gelembung gas terjadi setelah fase kristalisasi mineral-mineral
anhydrous atau berkurangnya tekanan. Oleh karena kebanyakan kebanyakan bahan-bahan
padatnya anhydrous, maka gas yang ada terlarut dalam li<uid sehingga menjadi lebih ringan
dan bergerak naik meninggalkan larutan pada batuan samping yang banyak retakannya.
+pabila kemudian terjadi penurunan tekanan secara luas dan mendadak maka akan terjadi
pembentukan lubang-lubang #esicalation! secara simultan pada seluruh magma dan
melepaskan gas-gas yang kaya akan alkali, -O2, halogen dan tentu saja uap air.
ASIMILASI
2i lapangan banyak singkapan batuan beku yang mengandung inklusi material asing
:enolith! dan seringkali menunjukkan bukti bahwa mereka telah termakan oleh magma
dengan berbagai tingkatan. +similasi country rock oleh magma telah dianggap sebagai
faktor yang significan dalam deferensiasi magma. ?alaupun begitu perubahan komposisi
magma akibat asimilasi dianggap sangat kecil. 2alam hal ini alasan untuk itu adalah bahwa
kebanyakan magma tidak mempunyai suhu yang sangat tinggi dan tidak berupa larutan
seluruhnya, tetapi sebagian berupa kristal.
Secara umum dapat dijelaskan bahwa mineral-mineral yang terletak pada bagian atas pada
(owen@s reaction series akan mengkristal lebih dulu dari pada mereka yang dibawahnya.
$ineral-mineral basaltik di bagian atas dan mineral-mineral granitik di bawah. +rtinya
magma yang berkomposisi basaltik akan bereaksi dengan batuan samping yang bersifat
A
granitik, tetapi tidak akan terjadi sebaliknya. ,etapi jika batuan samping mengandung
mineral-mineral yang titik leburnya lebih tinggi dari pada larutan magmanya, pergantian
unsur secara kimiawi akan terjadi bila mineral pada batuan samping masuk dalam
e<uilibrium terbuka dengan larutan. Sebagai contoh' apabila magma granitik mengintrusi
batuan samping gabroik maka ion-ion kalsium akan keluar dari mineral plagioklas,
piroksen! dan larut kedalam li<uid dan digantikan oleh natrium, oli#in dan piroksin dapat
terubah menjadi hornblende dan biotit, dan komposisi magma akan berubah.
MINE'AL PEMBENTUK BATUAN BEKU
Berda"ar %a$t! Pement!$an
Pirogenetik mineral adalah mineral-mineral anhydrous yang terbentuk terbentuk pada
temperatur tinggi di mana larutan miskin unsur #olatil.
O'T,O MAGMATI( MINE'ALS adalah pembentukan mineral anhydrous
oli#in, piroksin, fds! pada suhu di atas BCCD-.
,IDATO MAGMATI( MINE'ALS adalah mineral-mineral yang mengandung
gugus hydro:yl seperti amfibol dan mika
PNEUMATOLITI( MINE'ALS yaitu mineral-mineral yang mengandung unsur
#olatil florit, turmalin dan topa. yang mengandung unsur /, atau (!
MINE'AL SEKUNDE' adalah mineral-mineral yang terbentuk setelah
pembentukan batuan oleh proses5
- DEUTE'I( ALTE'ATION adalah proses alterasi yang disebabkan
oleh larutan magma yang sama dengan magma pembentuk batuannya.
Seperti halnya alterasi akibat larutan hidrotermal, alterasinya meliputi
kloritisasi, albitisasi, .eolitisasi, sausuritisasi dan pembentukan struktur
mikropegmatit tumbuh bersama antara kwarsa dengan feldspar!. Proses
ini terjadi pada suatu proses pendinginan magma pada fasa hidrotermal.
- ,+D'OT,E'MAL, hal yang sama dengan deuteric alteration tetapi
istilah ini dipakai apabila terjadi pada batuan asing.
- METAMO')OSA adalah proses ubahan mimeral menjadi mineral
atau himpunan mineral dalam fase padat.
- PELAPUKAN KIMIA%I, jenis pelapukan ini akan mengubah mineral
melalui proses oksidasi, hidrolisa dan pelarutan.
KE,ADI'AN MINE'AL DALAM BATUAN
ESSENSIAL MINE'ALS, atau mineral-mineral utama, yaitu mineral yang pada umumnya
hadir jumlah banyak, atau mineral-mineral khas, di mana kehadiran/ketidak hadirannya akan
mempengaruhi penamaan/klasifikasi batuan. 9ntuk batuan beku, mineral-mineral tersebut
adalah oli#in, feldspar, piroksin, amfibol, mika, dan kwarsa. $ineral-mineral utama dalam
batuan beku adalah mineral-mineral dari kelompok silikat yang terdapat dalam deret (owen
E felspatoid!. Sedang mineral-mineral tambahan umumnya dari kelompok o:ida dan
sebagian kecil dari kelompok sulfida dan phosphat. $ineral utama dikelompokkan menjadi
mineral felsik kwarsa, plagioklas, alkali felspar dan felspatoid! yang berwarna terang dan
mineral mafik oli#in, piroksen, amfibol, biotit! yang berwarna relatif gelap
F
- MINE'AL-MINE'AL )ELSIK
Plagio$la" -NaAlSi
.
O
/
- (aAl
0
Si
0
O
/
12 tri$lin2 albit sampai anortit tergantung
prosentase 8a/-a nya!. $ineral ini tidak berwarna, mempunyai sistem kristal
triklin, terdapat pada hampir semua jenis batuan beku. ,idak jarang hadir
sebagai fenokris dan sering berstruktur .onasi. Pada sayatan tipis dicirikan oleh
kembaran +lbit atau -arlsbad-+lbit.
Al$ali 3el"par -KAlSi
.
O
/
12 mono$lin2 tri$lin2 terdiri dari Sanidin, Orthoklas,
+northoklas, sistem kristal monoklin, prismatik, tidak berwarna, putih, abu-
abu, merah hati. ,erdapat pada batuan beku menengah sampai asam.
$ikroklin mempunyai sistem kristal triklin dan kadang-kadang berwarna hijau.
Ne3elin -NaAlSiO
4
12 he:agonal, piramidal, tidak berwarna, putih atau kekuningan.
Seperti leusit, mineral ini sering terdapat pada la#a yang miskin silika dan kaya
unsur alkali ), 8a!.
Le!"it -KAlSi
0
O
5
12 pseudoisometrik, berwarna putih sampai abu-abu, terdapat
pada la#a yang kaya potasik dan miskin silika seperti di G. $uria, 6inggit-
(eser dan (awean.
K6ar"a -SiO
0
12 he:agonal atau trigonal, pecahan concoidal, pada umumnya tidak
berwarna atau putih. ,erdapat pada batuan beku asam dan tidak pernah
bersamaan dengan oli#in atau felspatoid.
MINE'AL-MINE'AL MA)IK
Olivine -Mg
0
SiO
4
- )e
0
SiO
4
12 orthorombik, bipiramidal, pecahan concoidal,
berwarna hijau botol. ,erdapat pada batuan beku basa sampai ultra basa.
Ort7op8ro9ene -Mg2 )e1 SiO
.2
orthorombik, dipiramidal, warna kehijauan atau
kecoklatan. ,erdapat pada batuan beku basa sampai ultra basa.
A!gite :(a-Mg2 )e1Si
0
O
5
1;2 monoklin, prismatik, dengan belahan dua arah
saling tegaklurus, berwarna hijau gelap sampai hitam. ,erdapat pada batuan
beku basa sampai ultra basa.
,ornlende :Na(a
0
-)e2Mg1
4
AlSi
5
Al
0
O
<=
-O,2)1
02
monoklin, prismatik,
dengan belahan dua arah bersudut FHD " 42AD, berwarna coklat, hijau dan
kadang-kadang hitam. ,erdapat pada batuan beku intermidiat sampai asam
intrusif maupun #olkanik.
Biotite :K-Mg2 )e1
.
AlSi
.
O
<=
-O,2)1
0
;2 monoklin, prismatik, berwarna coklat
atau hijau, sering memperlihatkan bentuk segi enam, pipih-pipih dan mudah
dibelah. ,erdapat pada batuan beku menengah sampai asam baik plutonik
maupun #olkanik.
A((ESSO'IES MINE'ALS, atau mineral tambahan adalah mineral-mineral yang pada
umumnya terdapat dalam jumlah sedikit, dan keberadaannya tidak mempengaruhi
penamaan/klasifikasi batuan musko#it, apatit, .ircon, oksida besi, opa< mineral, rutil, sfene,
dsb.!.
M!"covite :KAl
.
Si
.
O
<=
-O,2)1
0
;2 monoklin, prismatik, berwarna putih, sering
memperlihatkan bentuk segi enam, pipih-pipih dan mudah dibelah seperti
biotit. ,erdapat pada batuan beku asam.
>ircon ->rSiO
4
12 berwarna coklat pucat, prismatik pendek, kalau dibelah persegi,
terdapat sebagai mineral tambahan dalam berbagai jenis batuan beku.
H
Sp7ene :(aTiSiO
4
-O,2 )1;2 berwarna kecoklatan dengan bentuk rombohedral,
terdapat sebagai mineral tambahan dalam berbagai jenis batuan beku.
Apatit :(a
?
-PO
4
1.-O,2)2(l1;2 tidak berwarna, berbentuk he:agonal tumpul
pada batuan beku basa, berupa prismaprisma panjang pada batuan beku asam.
'!til -TiO
0
12 tetragonal, berwarna coklat kemerahan, terdapat sebagai mineral
tambahan dalam berbagai jenis batuan beku.
,ematit -)e
0
O
.
1 dan Ilmenit -)eTiO
.
12 terdapat sebagai mineral tambahan
dalam berbagai jenis batuan beku.
)lo!rite -(a)
0
12 tidak berwarna, kadang-kadang berwarna ungu, sering terdapat
pada #ein hidrotermal atau sebagai mineral tambahan pada granit.
Pirit -)eS
0
12 Kal$opirit -(!)eS
0
12 sering terdapat pada batuan yang terpengaruh
larutan hidrotermal.
SE(ONDA'+ MINE'ALS, adalah mineral-mineral yang terbentuk setelah batuan ada.
$ineral ini kebanyakan mineral ubahan, tetapi mungkin juga :enokris atau mineral pengisi
rongga. $ineral-mineral tersebut antara
lain adalah 5 serisit, karbonat, klorit,
epidot, tremolit-aktinolit, serpentin, .eolit,
sausurit, albit, adularia.
Karonat kalsit, siderit,
dolomit! terutama kalsit
-a-O
=
!, he:agonal, umum
terdapat pada plagioklas
basa yang teralterasi
hidrotermal. 2alam hal ini
kalsit seringkali berupa
agregate sangat halus
bersama serisit, klorit,
epidot. )elompok mineral
ubahan ini yang disebut
sebagai sausurit.
Epidot
-(a
0
-Al2)e1
.
-SiO41
.
-O,1,
mempunyai sistem kristal
monoklin dan berbentuk
prismatik. $ineral ini
seringkali terdapat sebagai
mineral sekunder akibat
reaksi larutan hidrotermal
dengan plagioklas, piroksin
atau amfibol. Ipidot juga
terbentuk pada proses
metamorfosa.
TEKSTU'
J
TEXTUR
Dengan mempelajari textur, batuan beku dapat
diketahui sejarah pendinginannya
MINERALOGI
Dari kandungan mineral, batuan beku bias
diketahui
- Asal magma
- Derajat deferensisasi/kristalisasi
- Nama batuan/klasifikasi
MINERAL UBAHAN
Dengan mengenali mineral ubahan dapat
diketahui/diduga proses yang terjadi setelah
batuan terbentuk
- Deuteric alteration
- Pelapukan
- Hidrotermal
- etamorfosa
P!N"AA#AN $%&'(%'P$(
- (truktur
- )arna
- #ekstur
- %andungan k*arsa
- %andungan feldspar +%, -
Plagioklas ratio.
- %andungan mineral mafik
- %andungan mineral opa/ dan
accessories
- ineral ubahan
- Nama batuan
,ekstur adalah kenampakan yang memperlihatkan hubungan antara mineral yang satu
dengan mineral yang lain dalam batuan., hal ini juga berlaku antara mineral dengan gelas.
Oleh karenanya pembahasan tekstur pasti melibatkan lebih dari satu mineral, tetapi apabila
dalam satu mineral ada yang aneh seperti halnya 0.oning1 tidak termasuk tekstur melainkan
struktur mineral. 2alam mengamati dan memerikan tekstur, pertama yang harus diperhatikan
adalah keadaan mineral penyusun batuan. +pabila butiran-butiran mineral dapat dilihat dan
dikenali, maka batuan diklasifikasikan sebagai faneritik, jika tidak adalah afanitik. (atuan
ekstrusif yang sering mengandung infiltrasi mineral pada lubang-lubang gasnya tidak
termasuk faneritik.
2ari ukuran butir ini dengan cepat bisa diketahui bahwa kebanyakan batuan intrusif adalah
faneritik dan batuan ekstrusif adalah afanitik. Perlu dicatat bahwa baik batuan beku intrusif
maupun ekstrusif pada umumnya memperlihatkan penurunan ukuran butir bila mendekati
kontak dengan batuan samping, bahkan terkadang mengandung gelas. Secara umum dapat
disimpulkan bahwa besar/kecilnya ukuran kristal dapat dikorelasikan dengan kecepatan
pendinginan' berbutir halus bila pendinginanya cepat dan lebih kasar bila lebih lambat.
)adang-kadang di dalam batuan terdapat kristal-kristal yang jauh lebih besar dibanding
lainya. )ristal-kristal besar yang disebut fenokris pada umumnya dianggap mewakili tahap
kristalisasi yang lebih lambat dibanding kristal halus masa dasar! di sekitarnya. Pengujian
lebih teliti menunjukkan bahwa pada umumnya fenokris hanya terdiri dari satu atau dua
macam mineral didalam masa dasar yang mineralnya lebih ber#areasi.
(ila mineral-mineralnya terlihat dalam contoh batuan faneritik!, yang kemudian perlu
diamati/dicatat ialah keseragamannya granularitas! dan orientasinya. )eseragaman besar
butir menunjukkan bahwa kristalisasi terjadi pada saat magma berhenti. Orientasi mineral
terbentuk bila magma mengalir selama kristalisasi sebagian atau seluruhnya. Struktur aliran
kadang-kadang bisa dideteksi dengan kehadiran lubang-lubang gas yang memanjang atau
kesejajaran fenokris atau inklusinya. Struktur aliran ini pada umumnya terdapat pada tepian
tubuh intrusi atau didekat atap top! atau alas bottom! suatu aliran, sedang kesejajaran
fenokris bisa terdapat di mana saja.
2alam beberapa hal, kita harus berhati-hati dalam menginterpretasikan struktur aliran,
sebagai contoh5 batuan piroklastik jatuhan sering memperlihatkan kesejajaran mineral karena
sistem pengendapanya atau pada saat kompaksi' dalam pendinginan intrusi yang besar sering
terdapat kristal yang mengendap dan melayang floating! yang kemudian membentuk
lapisan hori.ontal.
Pada batuan segar, warna batuan beku adalah warna dari macam-macam mineral
pembentuknya. +pabila batuan lapuk warnanya dipengaruhi oleh pelapukan o:idasi dan
hydrasi! yang bisa mengubah sebagian atau seluruh mineral menjadi mineral baru yang
stabil pada kondisi atmosferik illite, sericite/musco#ite, monmorillonite, serpentine, dan
ion-ion Si, ), 8a, -a, $g, /e!.
SPE(I)I( TE@TU'E
Pada batuan beku umum dijumpai tumbuh bersama intergrowth! mineral-mineral
penyusunnya dengan skala ber#areasi' dalam skala mikroskopis kenampakan ini disebut
0tekstur khusus1. ,ekstur ini disebabkan oleh e:olution, replacement, aliran dll.
POIKILITIK
,ekstur yang dibentuk oleh mineral yang besar dan didalamnya terdapat inklusi lebih dari
satu macam mineral
B
SIEAE TE@TU'E
,ekstur yang dibentuk oleh mineral yang besar dan didalamnya terdapat banyak inklusi
terdiri satu macam mineral
S+MPLETI( INTE'G'O%T,
- 'EA(TION 'IM
$ineral yang bagian tepinya bereaksi dengan magma yang sedang mengkristal.
-ontohnya terdapatnya piroksin dikelilingi oleh mineral opa<, hornblende/biotit
dalam la#a andesit!.
- OAE'G'O%T,
$ineral tumbuh menyelimuti mineral pertama, contohnya )/ tumbuh
menyelimuti plagioklas.
- >ONING -('+STAL >ONED1
$ineral satu macam mineral! yang pertumbuhannya berulang-ulang melingkupi
mineral pertama, struktur .oning sering terdapat pada mineral plagoklas,
piroksin, oli#ine.
- KEL+P,ITI( 'IM
Pertumbuhan mineral sekunder hidrous! disekeliling kristal piroksin dikelilingi
hornblende! dalam batuan yang mengalami metamorfosis derajat rendah. +pabila
metamorfosa lebih tinggi akan terdapat lingkaran-lingkaran konsentis p:, spinel,
amfibol! yang disebut tekstur 0corona1.
INTE'G'AIN TE@TU'ES
- )ELT+
,ekstur yang dibentuk oleh mikro kristalin plagioklas tabular! dan butiran augit
yang tidak teratur terorientasi!, sering terdapat pada la#a basalt.
- INTE'G'ANULA'
,ekstur yang disusun oleh plagioklas dan piroksin berukuran halus mikrolit!, di
mana plagioklas yang tersusun membentuk pola segitiga dan diantara plagioklas
diisi oleh piroksin. *ntergranular berkembang baik dalan basalt.
- INTE'SE'TAL
,ekstur seperti intergranular tetapi keduduksn piroksin digsntiksn oleh gelas atau
mineral ubahan. ,ekstur ini berkembang bpada la#a basalt.
- DIABASIK
,ekstur yang disusun oleh plagioklas dan piroksin berukuran sedang, di mana
plagioklas yang tersusun membentuk pola radier dan diantara plagioklas diisi
oleh piroksin. 2iabasik berkembang baik dalan diabas.
- SUBOP,ITIK
,ekstur yang disusun oleh plagioklas dan piroksin berukuran sedang sampai
kasar, di mana plagioklas yang tersusun membentuk pola segitiga sebagian
masuk dalam piroksin yang berukuran lebih besar.
- OP,ITIK
K
,ekstur yang disusun oleh plagioklas dan piroksin berukuran kasar, di mana
plagioklas yang tersusun membentuk pola segitiga semuanya dilingkupi oleh
piroksin berukuran kasar hingga sangat kasar. ,ekstur ini khas pada gabro.
TE@TU'ES -TEKSTU' ALI'AN!
- 3*+%OP*%*,*)
,ekstur yang dibentuk oleh gelas dan mikrolit plagioklas yang terorientasi
mirolit yang sejajar!. 2alam tekstur ini gelas lebih dominan dari pada mikrolit
plagioklasnya. ,ekstur ini menunjukkan bahwa batuan ini terbentuk sambil
mengalir.
- P*%O,+L*,*-
,ekstur yang dibentuk oleh mikrolit plagioklas yang terorientasi mirolit yang
sejajar! dan gelas. 2alam tekstur ini mikrolit plagioklasnya lebih dominan dari
pada gelas. ,ekstur ini menunjukkan bahwa batuan ini terbentuk sambil mengalir
dan sering terdapat pada la#a andesitik dan basaltic.
- ,6+-3;,*-
,ekstur ini dibentuk oleh mikrolit feldspar alkali feldspar! yang terorientasi
dengan baik. ,ekstur ini khas untuk batuan trakit.
G'ANO)I'IK
Granofirik merupakan tekstur yang dibentuk oleh alkali feldspar mikroklin,
ortoklas! dan kwarsa, di mana kwarsa yang tidak beraturan tumbuh bersama dengan
alkali feldspar. ,ekstur ini khas untuk batuan asam terutama granit.
G'A)IK -MIK'OPEGMATIT B MIK'OG'A)IK1
Grafik adalah tekstur yang dibentuk oleh alkali feldspar mikroklin, ortoklas! seperti
granofirik, tetapi kwarsanya teratur.
M+'MEKITE
$yrmikite merupakan tekstur yang dibentuk oleh plagioklas albit, oligoklas! dan
kwarsa, di mana kwarsa yang tidak beraturan tumbuh bersama dengan alkali feldspar.
,ekstur ini banyak dijumpai pada granodiorit.
PE'TITE
,ekstur ini dibentuk oleh alkali feldspar dominan! dan plagioklas sedikit! yang
tumbuh bersama. +lkali feldsparnya adalah mikroklin atau ortoklas sedang
plagioklasnya adalah albit atau oligoklas. ,ekstur ini umum pada syenit dan granit.
ANTIPE'TITE
,ekstur ini dibentuk oleh plagioklas dominan! dan alkali feldspar sedikit! yang
tumbuh bersama. ,ekstur ini umum pada mon.onit.
SECONDARY MINERALS (MINERAL SEKUNDER)
ineral-mineral yang terbentuk setelah batuan beku ada atau mineral asing
dalam batun beku +xenokris, mineral ubahan, mineral pengisi retakan/pori-
pori.0
4C
D!1$#&$1$%A($
Perubahan dari gelas menjadi mineral +kriptokristalin / mikrokristalin.
berkembang melalui perlitik fracture atau shard0
P(!2D''&,
ineral yang telah terubah secara keseluruhan, bentuk mineral asal bisa
dikenal dari bentuknya0
%3'&$#$(A($
Perubahan dari mineral menjadi klorit0 ineral asalnya adalah mineral mafik0
Apabila asalnya bukan mineral mafik tentu ada penambahan unsur dari
pengubahnya0
(!&$($#$,A%A($
Perubahan dari mineral menjadi serisit0 ineral yang umum terubah menjadi
serisit adalah %, +alkali feldspar.0
A34$#$(A($
Perubahan dari mineral +plagioklas. menjadi albit0
%A3($#$(A($
Perubahan dari mineral +plagioklas, piroksin. menjadi kalsit
(A2(2&$#$(A($
Perubahan dari mineral +plagioklas. menjadi kelompok mineral +albit, kalsit,
serisit, klorit, dsb.0
(!&P!N#$N$(A($
Perubahan dari mineral oli5ine atau piroksin menjadi serpentin0 'li5in yang
terubah total menjadi serpentin akan membentuk 6!(H (#&27#2&!8 dan
apabila piroksin menghasilkan 64A(#$# (#&27#2&!80
PENAMAN DAN KLASI)IKASI
Penamaan batuan beku kebanyakan merupakan warisan dari pekerja-pekerja tambang,
sebagian didasarkan atas komponen mineral yang dominan, dan sebagian dari type
lokasinya. +kibatnya ribuan nama telah dipakai dan tidak jarang batuan yang sama diberi
nama berbeda. (anyak penamaan batuan yang didasarkan atas felspar, mineral mafik,
kwarsa dll, oleh karenanya harus disadari apabila penaman tidak bisa tepat sekali.
9ntungnya sekarang ini tidak banyak lagi orang yang mengusulkan nama-nama yang tidak
umum. $ereka lebih memelih menambahkan nama tekstur atau mineral! di depan atau
belakang pada nama batuan yang sudah baku.
Pemahaman batuan meliputi tiga tahapan5 pertama adalah pemahaman di lapangan
pengamatan megaskopis batuan dan singkapan secara keseluruhan!, dilanjutkan pemahaman
mikroskopis dan/atau analisa kimia dan akhirnya baru diambil kesimpulanya.
KLASI)IKASI KIMIA%I
44
)lasifikasi yang didasarkan atas komposisi kimia batuan ini berguna untuk mendiskusikan
tipe magma, perbandingan seri-seri batuan beku, dan untuk mempertajam interpretasi
megaskopis maupun mikroskopis. 3al yang perlu dicatat ialah bahwa klasifikasi kimiawi ini
tidak memperhatikan tekstur dan kandungan mineral. 3al tersebut berarti sejarah
pendinginan magma diabaikan.
KANDUNGAN
SILIKA SEBAGAI
DASAR
KLASIFIKASI
)lasifikasi ini
didasarkan atas
kenyataan bahwa
sebagian besar batuan
beku mengandung
silika dan silikat.
+nalisa kimia dari
berbagai macam
batuan beku
menunjukkan bahwa
kandungan SiO
2
nya
berkisar antara =C -
JF M. (erdasar
kriteria itu batuan
beku dibagi menjadi5
+sam SiO
2
7 HH M
*ntermidiate SiO
2
F2 - HH M
(asa SiO
2
AF - F2 M
9ltrabasa SiO
2
N AF M
)arena didasarkan kandungan SiO
2
analisa kimia!, maka klasifikasi ini tidak bisa
digunakan untuk pengamatan batuan secara megaskopis maupun mikroskopis. Sebagai
pembanding5 riolit dan granit akan memberikan J2 M, syenit FKM, diorit FJ M, mon.onit FF
M dan peridotit A4 M SiO
2.
(atuan asam pada umumnya lebih kaya unsur alkali ), 8a! dan
lebih miskin -a, /e, dan $g dibanding batuan beku basa, oleh karenanya akan memberikan
warna lebih pucat dan lebih sedikit mengandung mineral fero-magnesian.
Prosentase SiO
2
tidak selalu sebanding dengan kehadiran jumlah kwarsa pada batuan. 2ua
batuan yang prosentase SiO
2
nya sama, bisa jadi yang pertama, sama sekali tidak
mengandung kwarsa, tetapi yang lainnya kwarsanya mencapai lebih dari 4C M' sementara
dua batuan yang kandungan kwarsanya sama, perbedaan prosentase SiO
2
nya bisa mencapai
4CM. Singkatnya, apabila prosentase SiO
2
dipakai sebagai dasar klasifikasi, maka akan
terjadi ketidak serasian dengan #areasi mineraloginya. $eskipun demikian istilah asam,
intermidiate, basa, dan ultra basa masih sering digunakan. )andungan silika dapat digunakan
untuk mendeterminasi batuan yang trdiri dari gelas atau sebagian gelas dengan mengukur
indeks biasnya secara optik.
42

Latit
Basalt
Andesit
basik
Andesit
9: ;:
<
=
>
?
;
@
A (i'
>
@? @9 B? B:
A %
>
'
Dasit
Riolit
S
h
o
s
h
o
n
i
t
A
b
s
a
r
o
k
i t
B
a
n
a
k i t
1
2
3
4
)lasifikasi la#a orogenik menurut Peccerillo " ,aylor 4KJH!,
dimodifikasi oleh $aury 4KBA!. 1 = shoshonitik; 2 = calc-alkaline
potassik; 3 = calc-alkaline; 4 = tholeiitik busur kepulauan.
Secara alamiah, magma bisa berasal dari5 peleburan sebagian 0partial melting1 pada
metamorfosisi derajat tinggi anateksisi!' peleburan sebagian upper mantle di bawah jalur
orogenik' dan peleburan sebagian upper mantle di bawah jalur punggungan tengah samodra.
Oleh karenanya banyak anggapan bahwa sifat kimia magmanyapun berbeda-beda. Shand
mengemukakan bahwa kehadiran mineral terhadap silika bebas bisa dibedakan menjadi5
O UNSATU'ATED MINE'ALS felspatoit, spinel, $g-Oli#in, kalsit, korundum,
pyrope, pero#skite!, batuanya disebut undersaturated rock
O SATU'ATED MINE'ALS felspar, fayalit, amfibol, mika, piroksin, tourmalin,
spesartit, almandin, sfene, .ircon, apatit , topa., magnetit, ilmenit!, batuanya
disebut saturated rock . (ila batuan tidak mengandung silika bebas dan mineral
unsaturated disebut oversaturated rock mengandung hiperstin!.
KLASI)IKASI SE(A'A NO'MATI) (IP%
+nalisa kimiawi dari berbagai batuan menunjukkan bahwa batuan beku mengandung unsur
oksida! utama SiO
2
, +l
2
O
=
, ,iO
2
, $gO, /eO, $nO, -aO, 8a
2
O, )
2
O, P
2
O
F
. )enyataan di
lapangan menunjukkan bahwa sebagian besar batuan beku bertekstur afanitik atau banyak
mengandung gelas, dengan demikian menyulitkan penamaan batuan-batuan tersebut secara
mineralogi. )lasifikasi normati3 (IP% ini didasarkan atas perhitungan dari analisa kimia
unsur utama tersebut dengan asumsi apabila magma membeku sempurna menjadi mineral
semua, seperti halnya pada batuan beku plutonik yang bertekstur fanerik. $ineral hasil
perhitungan oleh (ross-Iddings-Pirson-%ashington diberi nama mineral normatif, yaituC ol,
hy, an, ab, Q, or, a, dsb! 2engan mineral normatif sebagai acuan, maka klasifikasi secara
mineralogi dapat digunakan.
Ba"alt Ba"alt B Ande"it Ande"it Da"it 'iolit
SiO0 4DE.= 4/E0? ?.E0= ??EF= ?DE?= DDE/=
TiO0 =E?5 <E0/ =E50 =EF/ =E04 =E5.
Al0O. </E4= <4E54 <4E?= <5E?= <0E<= <4E==
)e0O.G <=E04 <<E=0 FE0D DE=/ ?E./ =EFD
MnO =E00 =E<F =E<5 =E=/ =E<0 =E=<
MgO DE=4 /E== DE/= 4E/= ?E.? =E40
(aO <<EF= /E=. /E<= <E<D FE4? =E00
Na0O 0E5/ .E=/ 0E?< <E4D 0ED0 =E=D
K0O =E.D <E5/ <E4= DE?? =E=D .E?4
P0O? =E<= =E0/ =E?5 =E54 =E=. =E<0
LOI <E.< 0E/D 0E=D 4E== DE<5 0ED.
TOTAL <==E<0 FFE.0 FFE/F <==E<D <==E<0 <==E?<

* 4E05 /E4F <DE=. 50E/.
or 0E<F <=E.0 /E0D 45E/= =E4? 00E4F
ab 0<ED< 0/EDD 0<E04 <.E/? 05E4/ =E5/
an .DE=F 00E=< 04E<5 <ED= 00E.4 =E..
ne =E?0
" 5E=F <<E5D
di <DE.D <4E=0 <=E== 00E5.
hy 4E?= 0.EF. <DE?0 /E5< <E0?
ol <4E/. <4E/F =E==
m# 0EFF .E=0 .E=D 0ED0 0E=.
il <E=5 <E/? <E</ <E4. =E.5 =E=0
4=
a =E0. =E5< <E.= <E4= =E=D =E0D
r$ =E45
KLASI)IKASI BE'DASA' TEKSTU'
"ara #erdaa# di alam seba%ai dasar Klasifikasi
4A
(erdasar cara terdapatnya batuan beku bisa berupa intrusi dalam atau plutonik seperti halnya
batholit dan stock, intrusi dangkal sill, dyke, leher #olkanik, boses, dsb.!, dan aliran la#a.
)edua yang terakhir tersebut sering kali disatukan menjadi batuan #olkanik, artinya batuan
#olkanik terdiri dari batuan intrusi dangkal dan ekstrusi.
&EKS&UR SEBAGAI DASAR
KLASIFIKASI
Pembagian berdasar besar butir dapat
membagi batuan berbutir kasar dan
yang berbutir halus serta porfiritik.
Pembagian ini juga menunjukkan
sejarah pendinginan batuannya. (atuan
fanerik kasar berarti mendingin secara
perlahan, sementara pembekuan cepat
akan menghasilkan banyak gelas.
,ekstur porfiritik berarti pembekuan
lebih sekali. Pada klasifikasi ini
seringkali terjadi kesulitan menarik
batas antara batuan bertekstur kasar dan
halus, maka diusulkan batas arbiter.
'ARNA SEBAGAI DASAR
KLASIFIKASI
Perbandingan mineral berwarna terang
dan gelap yang mudah diamati pada
batuan berbutir sedang dan kasar ini
dipakai oleh Pohansen sebagai langkah
pertama dalam pemerian batuan. (atuan
basa akan memberikan warna lebih
gelap dan batuan asam lebih terang.
Perlu dimengerti bahwa dunit berwarna
cukup terang hijau pucat! dan tidak
berwarna pada sayatan tipis, demikian
pula anortosit batuan basa yang
berwarna terang. Perbandingan mineral
mafik terhadap mineral mafik dalam
klasifikasi ini disebut *ndeks ?arna.
2engan demikian batuan yang kaya
mineral felsik akan mempunyai indeks warna kecil, sedang batuan basaltik yang umumnya
kaya akan mineral mafik mempunyai indeks warna tinggi.
KLASI)IKASI BE'DASA' KOMPOSISI MINE'ALOGI
SIS&E( KLASIFIKASI IUGS
(I!"#$!I%$& 'I% %( )"%&%)I*$& +*I"*"+,
Alert Strec$ei"en -<F5D1 mempublikasikan klasifikasi batuan beku yang diterima oleh
*9GS setelah diperbaiki. )lasifikasi ini mendasarkan prosentase mineral-mineral kwarsa,
plagioklas sampai +n
F
!, alkali felspar, mineral feromagnesian dan felspatoid.
)omposisi mineral suatu batuan mencerminkan komposisi kimianya. (atuan yang
mengandung kwarsa biasanya kaya akan silika granit!' apabila plagioklas dominan mereka
4F

Gambar = )lasifikasi dan penaman batuan plutonik
berdasar prosentase mineral kwarsa Q!, plagioklas P!,
alkali felspar +! dan felspatoid /! dari contoh batuan
di lapangan dan mikroskopis
kaya akan -a diorit, gabro!, mereka yang kaya mineral mafik tentu kaya akan $g " /e
peridotit!. )lasifikasi *9GS memisahkan batuan faneritik atau plutonik dan afanitik atau
#olkanik. Pada dasarnya klasifikasi ini diberi nama berdasar prosentase mineralogi.
(atuan plutonik normal diperlihatkan dengan baik dalam double segitiga. Segitiga atas
diwakili oleh kwarsa Q!, alkali felspar +! dan Plagioklas P!. Sedang segitiga yang bawah
diwakili oleh felspatoid /! yaitu untuk batuan-batuan yang miskin silika. )lasifikasi ini
berlaku pada batuan beku dengan kandungan mafik mineral kurang dari KC M, karena kalau
lebih dari itu termasuk batuan ultramafik gambar !.
Gambar = )lasifikasi dan penaman batuan plutonik berdasar prosentase mineral kwarsa Q!, plagioklas P!,
alkali felspar +! dan felspatoid /! dari contoh batuan di lapangan dan mikroskopis.
9ntuk batuan #olkanik, masalah yang timbul adalah terdapatnya tekstur afanitik. Oleh
karenanya batuan paling tidak harus mengandung plagioklas, alkali felspar, kwarsa atau
felspatoid minimum berjumlah 4C M. Pumlah tersebut kemudian direkalkulasi ke 4CC M
sebelum dimasukkan dalam segitiga gambar!.
-%+8 -O8-IP,
)'ELLS * DAL+,
)lasifikasi batuan beku
#olcanic, hypabysal " plutonic!
berdasar kesamaan komposisi
kimia dan mineralogi. 2asar
pembagian ini tanpa
memperhatikan te:tur, tempat
terbentuk maupun asalnya
magmatik atau metasomatik!.
)elompok-kelompoknya disebut
dengan clan, dan di dalamnya
dibedakan batuan yang
bertekstur halus dan mereka
yang bertekstur kasar.
?ells " 2aly membagi batuan
beku menjadi lima clan sbb5
4. Gabbro clan non
felspathoidal basic rocks!
2. +lkali Gabbro clan
=. 9ltramafic clan "
%amprophyres
A. 2iorite, $on.onite "
Syenite clan
F. Granodiorite, +damelite
" Granite clan
-%+8 G+((6O
-+%-+%)+%* 8O8 /I%SP+,3O*2+% (+S*- 6O-)S!
4H

Gambar F )lasifikasi dan penaman batuan #olkanik berdasar
prosentase mineral kwarsa Q!, plagioklas P!, alkali felspar +!
dan felspatoid /! dari contoh batuan di lapangan dan
mikroskopis. (ila batuan afanitik, jumlah + E P E Q atau + E P E
/ paling tidak harus 4C M.
$eliputi batuan plutonik G+((6O, intrusi hypabysal 2*+(+S dan batuan #olkanik
(+S+%,, dicirikan oleh indeks warna 7 AC, dengan komposisi utama Plagioklas +n
BC
-
+n
FC
!, +ugite, 3yperstein, $g-Oli#ine, /e-,i-o:ida.
(eberapa batuan mengandung kwarsa dan/atau )/ N 4CM' bila )/ atau /eldspathoids
74CM! termasuk dalam +lkali Gabbro -lan.
BASALT H DIABAS
Pada umumnya, basalt berbutir halus sedang diabas berbutir sedang. (asalt ber#ariasi dari
holohialin sampai holokristalin. (atuan holohialin ditemukan pada tepi intrusi dangkal, pada
kerak crust! aliran la#a dan la#a yang mendingin sangat cepat di air atau es. (asalt jenis ini
tersebar luas di busur kepulauan dan tepi benua aktif dan juga pada $O6, O*, dan flood
basalt.
,ekstur porfiritik sangat umum pada diabas dan basalt. /enokrisnya adalah oli#in, piroksin
atau felspar. Oli#in pada umumnya hadir jika hadir sebagai fenokris sendirian, tetapi bila
fenokrisnya piroksin umumnya bersama-sama plagioklas.
Gelas berkomposisi basa sering juga dijumpai' bila gelas tersebut tidak mengandung air
anhydrous! disebut tach-l-te atau sideromelane sedang bila mengandung air pada saat
pendinginan! disebut palagonite. (atuan tersebut berwarna kekuningan sampai kecoklatan.
Palagonit mempunyai indeks biasnya mendekati 4.FA, sedang yang tidak mengandung air
relati#e lebih tinggi. (ila di dalam gelas terdapat kristal, maka akan membentuk tekstur
#itro#irik, hyalopilitik atau intersertal. Perlu diingat bahwa tekstur intersertal berlaku juga
pada batuan holokristalin tetapi mineral mafik diantara plagioklasnya terubah menjadi klorit
atau natrolit.
$eskipun pada tepian la#a atau intrusi dangkal kebanyakan kaya gekas, tetapi pada
umumnya basalt dan diabas adalah holokristalin dengan te:tur yang khas adalah
intergranular.intersertal dan diabasik. Pada batuan yang porfiritik olivin umumnya hadir
sebagai fenokris.
)lasifikasi kimiawi batuan basalt yang didukung dengan sintesis petrografi dan data-data
percobaan serta kejenuhan silika ;oder " ,iley! dibagi sbb5
<E T7oleiite"' Sedikit 0sangat jenuh silika1 dengan normati#e / dan h- melimpah!. +tau
0jenuh silika1 dengan normati#e h-. Seperti umumnya basalt, komposisi utamanya
adalah plagioklas labradorit! dan piroksin. $g-oli#in hampir selalu hadir sebagai
fenokris N FM!, yang sering terubah menjadi serpentinit atau iddingsit. +ugit melimpah
sebagai fenokris dan masa dasar. (asalt tholeit merupakan batuan utama pada gunung-
api tipe perisai di 3awaii. ,etapi terdapat juga pada lantai samodra atau gunungapi busur
kepulauan. 9ntuk membedakan lingkungan tektoniknya diperlukan analisa kimia, unsur
utama maupun unsur jejak. (asalt tholeit continental dicirikan oleh hadirnya pigeonit,
sedangkan basalt busur kepulauan dicirikan oleh tekstur porfiritik dan plagioklas
berstruktur .oning.
0E Olivine t7oleiite"' 0,idak jenuh1 silika dengan normati#e ol dan h- (asalt jenis ini
umumnya berbutir halus terdiri dari augit, $g-oli#in, mikro fenokris dan masadasar!,
dan labradorit, kadang-kadang mengandung gelas dan terdapat pada $O6, shield
#olcano seperti halnya gunungapi di kepulauan 3awaii.
.E OlivineIpicrite a"alt' 0,idak jenuh silika1 dengan1 normati#e ol dan sedikit atau tanpa
h-. (atuanya porfiritik dengan fenokris oli#in dan sedikit augit, o:ida besi dan
mikrokristalin labradorit bila sebagai fenokris sering .oning!, pada masadasar banyak
mengandung piroksin, seperti pada la#a )ilauea, 3awaii. ,erdapat juga pada alas sill
atau intrusi basalt atau diabas lainya. 2iabas tholeit disusun oleh labradorit, piroksin
augit, pigeonit, hiperstin!, oli#in pada alas intrusinya
4J
4E Al$ali olivine a"alt' 0Sangat tidak jenuh silika1, normati#e ol dan sedikit ne. )etidak
hadiran normati#e hy dan Q sangat erat hubungannya dengan melimpahnya $g-Oli#in
fenokris dan masadasar!. Piroksinya diwakili oleh augit kaya -a, /e, $g!, sedang
nefelin tidak hadir tetapi sering muncul analcim dalam masadasar. (atuan jenis ini
seringkali berasosiasi dengan basanit, tefrit dan fonolit.
BATUAN INT'USIAE
Gabbro adalah #areasi batuan berbutir sedang atau kasar dari basalt, yang disusun terutama
oleh plagioklas lebih kalsik dari +n
FC
!, diopsidic augite dan oli#in dengan indeks warna AC
- JC. Pada pembekuan lambat sering dimanifestasikan dengan e:solution antara hiperstin dan
augit
Tata nama
- Garo -Normal garo12 terdiri dari plagioklas labradorit!, augit, dan sedikit
oli#in atau hornblende.
- Norite"2 terdiri dari plagioklas labradorit!, dan hiperstin, sedikit augit, dan
oli#in sering muncul.
- E!crite, adalah gabro dengan ortho dan clino-piroksen, dan plagioklasnya lebih
basa dari labradorit. +pabila oli#in lebih dari 4CM, ketiga batuan di atas disebut
olivin garo, olivin norite dan olivin e!crite.
- Troctolit2 apabila komposisinya terdiri dari oli#in dan plagioklas labradorit -
bytownite!, dan apabila jenis plagioklasnya anortite disebut allivalite".
- Anort7o"it2 hampir secara keseluruhan 7 KCM! terdiri dari plagioklas +n
FF
-
+n
BC
!, sering berasosiasi dengan batuan basa berlapis
(LAN ALKALI GABB'O
-)ELDSPAT,OIDAL MA)I( 'O(KS1
)elompok ini dicirikan oleh batuan yang $iskin silika' )aya +lkali ), 8a! ditandai dengan
hadirnya )/ Ortoklas, Sanidin, mikroklin! dan/atau /eldspatoid nefelin, leusit!. Seperti
halnya kelompok kalk-alkali gabro batuannya juga dicirikan oleh indeks warna 7 AC, dengan
Plagioklas +n
BC
- +n
FC
!, +ugite, 3yperstein, $g-Oli#ine, /e-,i-o:ida. (ila inde:
warnanya lebih dari JC batuan akan termasuk dalam -%+8 9%,6+$+/*), dan dengan
penambahan silika akan masuk dalam batuan intermidiate atau kalk-alkali gabro.
BA&UAN BERBU&IR -ALUS
Trac78a"alt
(atuan ini mempunyai komposisi plagioklas lebih basa dari pada andesin!, alkali feldspar
sanidin, ortoklas! lebih dari 4C M. Plagioklas berkomposisi mendekati anortit seringkali
terdapat sebagai fenokris. $ineral mafik yang sering hadir adalah oli#in dan augit. $ineral
tambahan' titan pigeonit1 enstatit1 hornblende1 felspatoid1 analcite. (atuan ini seringkali
berasosiasi dengan ,rachyte dan Phonolite atau dengan Oli#ine basalt dan Oligoklas basalt
Spilite"
(atuan basalt atau diabas yang mengandung oligoklas, termasuk dalam kelompok basalt
karena apabila dianalisa kimia, kandungan silikanya N FCM. )omposisinya adalah
plagioklas albit, oligoklas!, augite terubah menjadi kalsit, klorit, epidote, aktinolit dan
oli#in kadang-kadang hadir
4B
Sebelum berkembang teori tektonik lempeng, spilite dianggap biasa terbentuk pada
geosinklin, oleh karenanya kebanyakan la#a bantal pada dasar samodra kebanyakan
termasuk jenis ini. Penelitian terakhir menunjukkan bahwa spilit berasal dari basalt tipe
$O6 atau $O6( yang termetamorfosis pada fasies sekis hijau.
Ba"anite dan Tep7rite
$ereka adalah la#a berkomposisi basik, mengandung plagioklas dengan feldspatoid leucite,
nefelin, analcite! lebih dari 4CM. (ila batuan tersebut mengandung piroksin dengan sedikit
atau tanpa oli#in disebut tep7rite, tetapi bila mengandung oli#in dengan sedikit atau tanpa
piroksin disebut a"anite. (atuan yang mempunyai komposisi sama tetapi kaya gelas
berkomposisi 8a foids!, dengan fenokris p: " oli#ine disebut a"anitoid". +pabila batuan
seperti basanit atau tefrit tetapi tanpa plagioklas, batuan tersebut disebut Nep7elinite
apabila feldspatoidnya nefelin! atau Le!citite apabila feldspatoidnya leusit!E
%a#a kaya analcite/nephelin dijumpai pada 0intra ocean island1, sedang yang mengandung
leucite pada 0island arc1, 0continental rifting1 yang mana berdasar kandungan )/SiO
2
bisa
termasuk shoshonitik sampai ultra-potassik.
BA&UAN BERBU&IR KASAR
(atuan berbutir kasar, sebagai tubuh intrusi hypabysal atau plutonik mempunyai besar butir,
tekstur dan #areasi kandungan mineralnya. 2engan alasan tersebut batuan ini sangat susah
diklasifikasikan.
Kentallenite
(atuan ini berbutir sedang sampai kasar dengan komposisi ekui#alent dengan trakibasalt.
2ibandingkan dengan mon.onit, kentalenit sama-sama mengandung plagioklas dan alkali
feldspar dengan prosentase hampir sama, ditambah dengan augit dan oli#in, keempat mineral
tersebut plag, )/, +ugit, ol! masing-masing hadir sejumlah 2C - 2F M. (iotit sering hadir
dalam mineral besar dengan tekstur poikilitik, sedang mineral tambahannya adalah mineral
bijih dan apatit.
S7on$inite
(atuan ini mirip dengan dengan Syenit nefelin tetapi kaya mineral mafik dan miskin akan
silika, oleh karenanya termasuk dalam +lkali Gabro -lan. Plagioklas umumnya absen atau
sedikit sekali, feldspar utamanya adalah ortoklas dan sanidin 4/F - 4/2 dari total #olume!.
8efelin, leusit, analsit sering kali hadir dalam jumlah sedang.
Malignite
8ama ini dipakai untuk batuan berkomposisi antara Syenit nefelin dan ultramafik piroksinit.
2i type lokasinya Poohbah %ake, Ontario! batuannya berkomposisi aegirin augite

FCM,
ortoklas dan nefelin R 2CM dan sisanya oksida besi, apatit, melanit, biotit dan sfene.
(LAN ULT'AMA)I(
(atuan 9ltramafik pada umumnya juga ultrabasa dengan kandungan silika N AF M, *ndeks
warna 7 JC, dan jarang/tanpa feldspar.(atuan ultra mafik sering terdapat pada alas sill1
aliran lava1 laccolith yang bergradasi ke atas menjadi batuan basa. $ungkin juga terdapat
4K
sebagai intrusi pada .one fracture, daerah collision atau mungkin terdapat pada 0upper
mantle2
Picrite.
)omposisi oli#in > 4/= - =/A bagian' plagioklas > 4C - 2F M' piroksin berupa augite "
pigeonite/hiperstin bila diopsite-augite terdapat sebagai fenokris dominan! disebut
an$aramiteE (ila berasosiasi dengan batuan alkali basalt akan hadir titano-augite dikelilingi
oleh aegirine-augite
Lim!rgiteJ ,erdapat sebagai aliran la#a, sill, dike, plug yang berasosiasi dengan Ka"ic
al$aline roc$"L. %imburgite berwarna gelap, kaya gelas, mengandung sodik plagioklas dan
nefelin, -p: diopsidic-augite dibungkus titanaugite! dan oli#in hadir sebagai fenokris.
LAMP'OP,+'E
%amprofir adalah dyke berwarna gelap, di mana sebagian dari padanya merupakan batuan
ultramafik. $ereka pada umumnya porfiritik dengan mineral mafiknya euhedral dan
membentuk tekstur panidiomorfik. Sebagian lamprofir miskin feldspar tetapi sebagian kaya
mineral tersebut terutama pada masa dasarnya.
Mineral Ma3i$ Ort7o$la" Plagio$la" tanpa )eld"par
Biotit Minette Ker"antite Alnoite
O!ac7itite
A!gitI7ornlende Aoge"ite Spe""artite
Odinite
K-piro$"en ata!
am3iole
Soda Minette
Soda Aoge"ite
(amptonite Monc7iM!ite
)o!rc7ite
(LAN DIO'ITE2 MON>ONITE H S+ENITE
(atuan pada kelompok ini pada umumnya termasuk batuan intermidiate dengan kandungan
silika SiO
2
! F2 - HH M. *ndek warnanya kurang dari AC. (atuan pada kelompok ini bisa
mengandung kwarsa' sebagian bebas kwarsa, dan sebagian mengandung felspatoid sebagai
pengganti kwarsa. Plagioklas pada klan ini adalah andesin dan oligoklas bila plagioklasnya
labradorit atau lebih basa masuk dalam klan Gabro!. (erdasar perbandingan feldspar serta
ada/tidaknya feldspatoid kelompok ini dibagi menjadi5
TEKSTU' K) N <I. T) K) O <I. N 0I. T) K) O 0I. T) t8pe
)eld"patoid
,ALUS Ande"it Tra$i-ande"it Tra$it )onolit
KASA' Diorit MonPonit S8enit )eld"patoid
S8enit
(LAN G'ANODIO'ITE2 ADAMELITE H G'ANITE
)elompok ini merupakan batuan asam di mana kwarsa bebas minimal 4CM atau selalu
mengandung normati#e kwarsa. Semua batuan mengandung +lkali feldspar minimum 4/B
dari total feldspar. (erdasar perbandingan feldspar serta ada/tidaknya feldspatoid kelompok
ini dibagi menjadi5
2C
TEKSTU' K) N <I. T) K) O <I. N 0I. T) K) O 0I. T)
,ALUS Da"it 'ioda"it 'iolit
KASA' Granodiorit Adamelit Granit
24

Vous aimerez peut-être aussi