Vous êtes sur la page 1sur 49

ANTIBIOTIK

Nisa F MSc, Apt


BAKTERI
Perbedaan bakteri gram (+) dan
gram (-)
PENDAHULUAN

Anti (lawan) bios (hidup), antibiotika ialah
zat yang dihasilkan oleh mikroba terutama
fungi, yang dapat menghambat
pertumbuhan atau membasmi mikroba
jenis lain.
Antibiotik juga dapat dibuat secara
sintesis. Antimikroba diartikan sebagai
obat pembasmi mikroba khususnya yang
merugikan manusia.
ANTIBIOTIK
GOLONGAN
1. PENISILIN
Penisilin terdiri dari:
a.Benzil Penisilin Dan Fenoksimetil Penisilin
1)BENZIL PENISILIN
Indikasi : infeksi saluran kemih, otitis media,
sinusitis, bronchitis kronis, salmonelosis
invasive, gonore.
Efek samping : reaksi alergi berupa urtikaria,
demam, nyeri sendi, angioudem, leukopoia,
trombositopenia, diare pada pemberian per
oral.
2)FENOKSIMETIL PENISILIN

Indikasi : tonsillitis, otitis media, erysipelas,
demam rematik, prpopiliaksisinfeksi
pneumokokus.
b. Pensilin Tahan Penisilinase
1) KLOKSISILIN
Indikasi : infeksi karena stapilokokus yang
memproduksi pensilinase.
Perhatian : penetrasi ke dalam cairan otak
kurang baik kecuali jika selaput otak
mengalami infeksi.
Efek samping : reaksi alergi berupa
urtikaria, demam, nyeri sendi, angioudem,
leukopoia, trombositopenia, diare pada
pemberian per oral.
2) FLUKOKSISILIN
Indikasi : infeksi karena stapilokokus yang
memproduksi pensilinase.
Perhatian : penetrasi ke dalam cairan otak
kurang baik kecuali jika selaput otak
mengalami infeksi.
Efek samping : reaksi alergi berupa
urtikaria, demam, nyeri sendi, angioudem,
leukopoia, trombositopenia, diare pada
pemberian per oral.
c. Pensilin Spectrum Luas
1) AMPISILIN
Indikasi : infeksi saluran kemih, otitis media,
sinusitis, bronchitis kronis, salmonelosis
invasive, gonore.
Efek samping : reaksi alergi berupa urtikaria,
demam, nyeri sendi, angioudem,
leukopoia, trombositopenia, diare pada
pemberian per oral.
2) AMOKSISILIN
Indikasi : infeksi saluran kemih, otitis media,
sinusitis, bronchitis kronis, salmonelosis
invasive, gonore.

Efek samping : reaksi alergi berupa urtikaria,
demam, nyeri sendi, angioudem,
leukopoia, trombositopenia, diare pada
pemberian per oral.
d. Penisilin Anti Pseudomona
1) TIKARSILIN
Indikasi : infeksi yang disebabkan oleh
pseoudomonas dan proteus.
2) PIPERASILIN
Indikasi : infeksi yang disebabkan oleh
pseoudomonas aerugenosa.
3) SULBENISILIN
Indikasi : infeksi yang disebabkan oleh
pseoudomonas aerugenosa.


Mekanisme Kerja Penisilin
penisilin bersifat bakterisid

bekerja dengan cara menghambat
sintesis dinding sel.
2. SEFALOSPORIN
Terdiri dari:
a. SEFADROKSIL
Indikasi : infeksi baktri gram (+) dan (-)

efek samping : diare dan colitis yang
disebabkan oleh antibiotic ( penggunaan
dosis tinggi) mual dan mumtah rasa tidak
enak pada saluran cerna sakit kepala
b. SEFROZIL
Indikasi : ISPA, eksaserbasi akut dari
bronchitis kronik dan otitis media.

c. SEFOTAKZIM
Indikasi : profilaksis pada pembedahan,
epiglotitis karena hemofilus, meningitis.
d. SEFUROKSIM
Indikasi : profilaksis tindakan bedah,lebih
aktif terhadap H. influenzae dan N
gonorrhoeae

e. SEFAMANDOL
Indikasi: profilaksis pada Tindakan 1
pembedahan.
f. SEFPODOKSIM
Indikasi: infeksi saluran napas tetapi.
Penggunaan ada faringitis dan tonsillitis,
hanya yang kambuhan, infeksi kronis atau
resisten terhadap antbiotika lain.
Mekanisme Kerja Sefalosporin
Sefalosforin merupakan antibiotik
betalaktam yang bekerja dengan cara
menghambat sintesis dinding mikroba.
Farmakologi sefalosforin mirip dengan
penisilin, ekseresi terutama melalui ginjal
dan dapat di hambat probenisid.
3. TETRASIKLIN
Terdiri dari:
a. TETRASIKLIN
Indikasi: eksaserbasi bronkitri kronis,
bruselosis (lihat juga keterangan diatas)
klamidia, mikoplasma, dan riketsia, efusi
pleura karena keganasan atau sirosis,
akne vulganis.
Efek samping: mual, muntah, diare, eritema.
b. DEMEKLOSIKLIN HIDROKLORIDA
Indikasi: tetrasiklin. Lihat jugas gangguan
sekresi hormone antidiuretik

efek samping lihat tetrasiklin. Fotositivtas
lebih sering terjadi pernah dilaporkan
terjadinya diabetes indipidus nefrogenik.
C. DOKSISIKLIN
Indikasi: tetrasiklin.bruselosis (kombniasi
dengan tetrasiklin), sinusitis kronis ,
pretatitis kronis, penyakit radang perlvis
(bersama metronidazo)
d. OKSITETRASIKLIN
Indikasi ; peringatan; kontaindikasi; efek
samping; lihat tetrasilin; hindari pada
porfiria.
MEKANISME KERJA
TETRASIKLIN
Tetrasiklin merupakan antibiotik dengan
spektrum luas

Golongan Tetrasiklin termasuk antibiotika
yang bersifat bakteriostatik dan bekerja
dengan jalan menghambat sintesis protein
kuman.

4. AMINOGLIKOSIDA
a. AMIKASIN
Indikasi : infeksi generatif yang resisten
terhadap gentamisin.
b. GENTAMISIN
Indikasi : septicemia dan sepsis pada
neonatus, meningitis dan infeksi SSP
lainnya. Infeksi bilier, pielonefritis dan
prostates akut, endokarditis karena Str
viridans.


c. NEOMISIN SULFAT
Indikasi: Sterilisasi usus sebelum operasi
d. NETILMISIN
Indikasi: infeksi berat kuman gram negative
yang resisten terhadap gentamisin.


Mekanisme Kerja
Aminoglikosida
Aminoglikosid menghambat sintesis protein dengan 3
cara:
1. Agen-agen ini mengganggu kompleks awal
pembentukan peptide
2. Agen-agen ini menginduksi salah baca mRNA, yang
mengakibatkan penggabungan asam amino yang salah
ke dalam peptide, sehingga menyebabkan suatu
keadaan nonfungsi atau toksik protein
3. Agen-agen ini menyebabkan terjadinya pemecahan
polisom menjadi monosom non-fungsional

Aminoglikosida bersifat bakterisid dengan
spektrum luas
5. KLORAMFENIKOL
Kloramfenikol merupakan antibiotic
dengan spectrum luas, namun bersifat
toksik.
Obat ini seyogyanya dicadangkan untuk
infeksi berat akibat haemophilus
influenzae, deman tifoid, meningitis dan
abses otak, bakteremia dan infeksi berat
lainnya.
tidak cocok untuk penggunaan sistemik.
Kontraindikasi: wanita hamil, menyusui
dan pasien porfiria

Efek samping : kelainan darah yang
reversible dan irevesibel seperti anemia
aplastik ( dapat berlanjut mejadi
leukemia), neuritis perifer, neuritis optic,
eritem multiforme, mual, muntah, diare,
stomatitis, glositits, hemoglobinuria
nocturnal.
Mekanisme Kerja Kloramfenikol
Kloramfenikol bekerja dengan jalan
menghambat sintesis protein kuman. Yang
dihambat adalah enzim peptidil transferase yang
berperan sebagai katalisator untuk membentuk
ikatan-ikatan peptida pada proses sintesis
protein kuman.
Efek toksis Kloramfenikol pada sel mamalia
terutama terlihat pada sistem hemopoetik/darah
dan diduga berhubungan dengan mekanisme
kerja Kloramfenikol.

Karena fungsi dengan menghambat
bakteri protein sintesis, kloramfenikol
memiliki spektrum yang sangat luas
kegiatan: ini aktif terhadap Gram-positif
bakteri (termasuk strain sebagian besar
MRSA ), Gram-negatif dan bakteri
anaerob
6. MAKROLIDA
Terdiri dari:
a. Eritromisin
Indikasi: sebagai alternative untuk pasien
yang alergi penisilin untuk pengobatan
enteritis kampilobakter, pneumonia,
penyakit legionaire, sifilis, uretritis non
gonokokus, protatitis kronik, akne vulgaris,
dan rpofilaksis difetri dan pertusis.

b. Azitromisin
Indikasi: infeksi saluran napas, otitis media,
infeksi klamida daerah genital tanpa
kompliasi.
c. Klaritromisin
Indikasi : infeksi saluran napas, infeksi
ringan dan sedang pada kulit dan jaringan
lunak; terapi tambahan untuk eradikasi
helicobacter pylori pada tukak duodenum

Mekanisme Kerja Makrolida
Makrolida menghambat sintesis protein
bakteri pada ribosomnya dengan jalan
berikatan secara reversibel dengan
Ribosom subunit 50S.
Macrolide bisa bersifat sebagai
bakteriostatik atau bakterisida, tergantung
antara lain pada kadar obat serta jenis
bakteriyang dicurigai.
Efek bakterisida terjadi pada kadar
antibiotika yang lebih tinggi,kepadatan
bakteri yang relatif rendah, dan
pertumbuhan bakteri yang cepat. Aktivitas
anti bakterinya tergantung pada pH,
meningkat pada keadaan netral atau
sedikit alkali.

7. POLIPEPTIDA
Kelompok ini terdiri dari polimiksin B,
polimiksin E (= kolistin), basi-trasin dan
gramisidin, dan berciri struktur polipeptida
siklis dengan gugusan-gugusan amino
bebas
Polimiksin hanya aktif terhadap basil
Gram-negatif termasuk Pseudomonas,
basitrasin dan gramisidin terhadap kuman
Gram-positif.
Khasiatnya berupa bakterisid berdasarkan
aktivitas permukaannya (surface-active
agent) dan kemampuannya untuk
melekatkan diri pada membran sel bakteri,
sehingga permeabilitas sel diperbesar
Antibiotika ini sangat toksis bagi ginjal,
polimiksin juga untuk organ pendengar.
Maka penggunaannya pada infeksi
dengan Pseudomonas kini sangat
berkurang dengan munculnya antibiotika
yang lebih aman (gentamisin dan
karbenisilin).
Mekanisme Kerja Polipeptida
Polipeptida berasal dari Bacillus polymixa.
Bersifat bakterisid berdasarkan
kemampuannya melekatkan diri pada
membran sel bakteri sehingga
permeabilitas meningkat dan akhirnya sel
meletus
Spektrumnya sempit polimiksin hanya aktif
terhadap bakteri gram negatif. Sebaliknya
basitrasin dan gramisidin aktif terhadap
kuman gram positif.
8. ANTIMIKOBAKTERIUM
Golongan antibiotika dan kemoterapetka
ini aktif terhadap kuman mikobakterium.
Termasuk di sini adalah obat-obat anti
TBC dan lepra, misalnya rifampisin,
streptomisin, INH, dapson, etambutol dan
lain-lain.
Mekanisme Kerja Antimikobakterium
Menghambat sintesis asam nukleat
Bersifat bakterisid

9. QUINOLONE
obat generasi pertama mempunyai daya
antibakteri terhadap kuman gram negatif,
tetapi eliminasinya melalui urin
berlangsung terlalu cepat sehingga sulit
dicapai kadar pengobatan dalam
darah. Karena itu penggunaan obat
Kuinolon lama (Asam Nalidiksat) ini
terbatas sebagai antiseptik saluran kemih
saja.

a. CIPROFLOKSACIN
Antibiotika Kuinolon ini tersedia dalam
bentuk tablet dengan kandungan
Spirofloksasin 250 mg, 500 mg, 750 mg
bahkan ada yang 1.000 mg. Juga tersedia
dalam bentuk infus dengan kandungan
Spirofloksasin 200 mg/100 ml.
b. OFLOKSACIN
Antibiotika Kuinolon ini tersedia dalam
bentuk tablet dengan kandungan
Ofloksasin 200 mg dan 500 mg. Juga
tersedia dalam bentuk infus dengan
kandungan Ofloksasin 200 mg/100 ml.
c. LEVOFLOKSACIN
Antibiotika Kuinolon ini tersedia dalam
bentuk tablet dengan kandungan
Levofloksasin 250 mg dan 500 mg. Juga
tersedia dalam bentuk infus dengan
kandungan Levofloksasin 500 mg/100 ml.
d. NORFLOKSACIN
Antibiotika Kuinolon ini tersedia dalam
bentuk tablet dengan kandungan 400 mg.

e. Sparfloksasin
Antibiotika Kuinolon ini tersedia dalam
bentuk tablet dengan kandungan 200 mg.


MEKANISME KERJA
QUINOLONE
Pada saat perkembang biakkan kuman
ada yang namanya replikasi dan
transkripsi dimana terjadi pemisahan
double helix dari DNA kuman menjadi 2
utas DNA. Pemisahan ini akan selalu
menyebabkan puntiran berlebihan pada
double helix DNA sebelum titik pisah.
.

Hambatan mekanik ini dapat diatasi
kuman dengan bantuan enzim DNA
girase. Peranan antibiotika golongan
Kuinolon menghambat kerja enzim DNA
girase pada kuman dan bersifat
bakterisidal, sehingga kuman mati
Daftar Pustaka
Anonim, 2006, ISO Farmakoterapi,
Jakarta, ISFI
Terimakasihhh=)

Vous aimerez peut-être aussi