Vous êtes sur la page 1sur 36

ARSITEKTUR MODERN

Falling Water, Frank Lloyd Wright


Arsitektur modern adalah sebuah sesi dalam perkembangan arsitektur dimana ruang
menjadi objek utama untuk diolah. Jika pada masa sebelumnya arsitektur lebih
memikirkan bagaimana cara mengolah faade, ornamen, dan aspek-aspek lain yang
sifatnya kualitas fisik, maka pada masa arsitektur modern kualitas non- fisik lah yang
lebih dipentingkan. Fokus dalam arsitektur modern adalah bagaimana memunculkan
sebuah gagasan ruang, kemudian mengolah dan mengelaborasinya sedemikian
rupa, hingga akhirnya diartikulasikan dalam penyusunan elemen-elemen ruang
secara nyata.


Menurut Rayner Banham pada bukunya yang berjudul Age of The Master : A
Personal View of Modern Architecture, 1978, perkembanagan arsitektur modern
menekankan pada kesederhanaan suatu desain. Para arsitek pada masa itu
menginginkan bangunan rancangannya bersih dari ornamen dan sesuai dengan
fungsinya dengan menghilangkan paham eclecticism pada tiap rancangannya.
Arsitektur modern merupakan Internasional Style yang menganut Form Follows
Function (bentuk mengikuti fungsi). Bentukan platonic solid yang serba kotak, tak
berdekorasi, perulangan yang monoton, merupakan ciri arsitektur modern.
Menurut Peter Gossel dan Gabriele Leu Thauser dalam bukunya yang berjudul,
Achitecture in the 20th century, 1991.


Ciri ciri dari arsitektur modern adalah:
Satu gaya Internasional atau tanpa gaya (seragam),Merupakan suatu
arsitektur yang dapat menembus budaya dan geografis.
Berupa khayalan, idealis
Bentuk tertentu, fungsional,Bentuk mengikuti fungsi, sehingga bentuk menjadi
monoton karena tidak diolah.
Less is more ,Semakin sederhana merupakan suatu nilai tambah terhadap
arsitektur tersebut.
Ornamen adalah suatu kejahatan sehingga perlu ditolak,Penambahan
ornamen dianggap suatu hal yang tidak efisien. Karena dianggap tidak
memiliki fungsi, hal ini disebabkan karena dibutuhkan kecepatan dalam
membangun setelah berakhirnya perang dunia II.
Singular(tunggal), Arsitektur modern tidak memiliki suatu ciri individu dari
arsitek, sehingga tidak dapat dibedakan antara arsitek yang satu dengan yang
lainnya (seragam).
Nihilism, Penekanan perancangan pada space, maka desain menjadi polos,
simple, bidang-bidang kaca lebar. Tidak ada apaapanya kecuali geometri
dan bahan aslinya.
Kejujuran bahan ,Jenis bahan/material yang digunakan diekspos secara polos,
ditampilkan apa adanya. Tidak ditutup-tutupi atau dikamuflase sedemikian
rupa hingga hilang karakter aslinya. Terutama bahan yang digunakan adalah
beton, baja dan kaca. Material-material tersebut dimunculkan apa adanya
untuk merefleksikan karakternya yang murni, karakter tertentu yang khas
yang memang menjadi kekuatan dari jenis material tersebut. Memberi
sentuhan plastis seperti membungkus bahan dengan bahan lain adalah upaya
yang tidak dibenarkan karena dinilai mengaburkan, menghancurkan kekuatan
asli yang dimiliki oleh bahan tersebut. , Misal :
1. Beton untuk menampilkan kesan berat, massif, dingin.
2. Baja untuk kesan kokoh, kuat, industrialis.
3. Kaca untuk kesan ringan, transparan, melayang.

Pemahaman Bentuk dan Ruang dalam Arsitektur
Modern

Perkembangan Arsitektur Modern meliputi perkembangan pemikiran mengenai
konsep fungsi, bentuk, konstruksi dan ruang. Namun dalam pembahasan ini
penekanan lebih pada pembahasan bentuk dan ruang, ciri pokok dari bentuk
adalah ada dan nyata atau terlihat atau teraba, sedangkan ruang memiliki ciri khas
ada dan tak terlihat atau tidak nyata. Ditinjau dari segi bentuk, bangunan arsitektur
modern memungkinkan untuk menghasilkan bentuk-bentuk yang tidak biasa karena
perkembangan teknologi struktur dan konstruksi serta perkembangan teknologi
bahan pada masa itu. Sedangkan dilihat dari segi ruang bangunan arsitektur modern
bersifat lebih mengalir dan hirarki berdasarkan proses sirkulasi dan berkegiatan (step
to step). Sekedar untuk melengkapi dari segi konstruksi, perkembangan arsitektur
modern ditandai oleh penggunaan konstruksi beton bertulang, baja dan bahan-
bahan bangunan yang ringan dan dilihat dari segi fungsi, Bentuk bangunan arsitektur
modern menggunakan modul manusia (le corbusier) karena bangunan ditekankan
pada fungsinya.

Berdasarkan pada Slogan Le Corbusier rumah sebagai mesin untuk tempat tinggal.
Le Corbusier sebenarnya menginginkan dua hal. Yang pertama adalah sebuah
rumah yang menyerupai mesin yang murah, standard, mudah digunakan dan mudah
dalam perawatan. Tapi ia juga mengartikan sebuah rumah yang didisaign dengan
kejujuran. Oleh karena itu slogan tersebut menjadi terkenal pada masa
perkembangan arsitektur modern dan menjadi konsep dasar suatu rancangan
bangunan yang modern.


Merujuk pada buku Rayner Banham Guide to Modern Architecture, Chapter 2,3,4
and 5. Tentang bentuk dan ruang.

Bentuk

Bentuk dalam arsitektur modern adalah merupakan periode yang membingungkan
bagi para praktisi, karena tidak ditentukan dan dibentuk dari fungsi maupun bahan
bangunan yang dipakai. Tidak satupun dari fungsi maupun konstruksi tanpa
pengaruhnya, dan pelaku yang antusias pada pemecahan fungsional yang baru dan
metode baru struktur seperti terlibat juga pada ekspresi yang baru.

Dalam arsitektur modern bentuk, fungsi dan konstruksi harus tampak satu kesatuan
dan muncul menjadi bentuk yang khusus dan kita selalu mengharapkan solusi yang
tepat agar menghasilkan bentuk yang spesifik antara gabungan ketiganya. Solusi-
solusi yang unik umumnya layak karena teknik-teknik konstruksi modern menjadikan
semua bentuk mungkin untuk dibangun. Bentuk yang diinginkan adalah bentuk-
bentuk sederhana, karena semua style lama amat kompleks dan dipenuhi oleh
ornamen. Bentuk dasar pada arsitektur modern adalah bentukbentuk geometri
(platonic solid) yang ditampilkan apa adanya.

Arsitektur modern pada dasarnya masih melakukan pengulangan bentuk-bentuk
rasional pada awal abad 20 dimana fungsi masih menjadi inspirasi utama, dan pada
masa kini bebas dalam mengembangkannya. Selanjutnya mereka memanfaatkan
material dan teknik konstruksi yang baru, Jika material baru tidak dapat ditentukan
dengan tegas dalam menetapkan bentuk-bentuk arsitektur modern. Muncul
pemikiran baru tentang struktur yang tergantung pada tempat dimana bangunan itu
dibangun.

Ruang

Satu hal yang tak dapat disangkal tentang arsitektur modern adalah kesadaran
dalam memanipulasi ruang. Dalam sejarah, ruang telah ada hanya didalam struktur
(diluar hanyalah alam, ketidakaturan dan tidak dapat diukur). Renesan telah
mengulangi proses dan dapat melihat tampak luar dari bangunan ( seperti yang
dilakukan bangsa Yunani) dan terpisah dari seni. Ciri bangunan bangunan dari
mereka : kecil, kotak, mempunyai pusat dan tertutup.

Konsep ruang pada arsitektur modern yaitu ruang tidak terbatas meluas kesegala
arah, ruang terukur/terbatasi/terlihat bayangan strukturnya (segi empat) arsitektur
dipahami dalam tiga dimensi, ruang dari arsitektur modern memiliki hubungan
dengan pengamat. Ruang yang didalam merupakan eksperimen ruang tak terbatas
dengan partisi yang dapat diterusuri melalui ruang-ruang yang dilalui. Pola
perletakan ruang lebih mengalir dan berurutan berdasarkan proses kegiatan.

Pada perkembangannya arsitektur modern memiliki bentuk dan struktur yang tetap.
Bagian fisik dari arsitektur modern sebagai pemecahan yang radikal dari sebuah
masalah yang fungsional yang tidak dapat hilang sebagai bagian dari estetika yang
merupakan manipulasi dari ruang yang tidak terbatas dan terukur.

Berikut adalah beberapa pendapat tentang konsep ruang dan bentuk modern secara
subjektif Menurut para tokoh arsitek terkemuka :

Le Corbusier,


villa savoye

1. Ruang yang tercipta haruslah seefisien mungkin, sesuai dengan kaidah
industri. Karena ruang adalah mesin untuk ditinggali/ditempati. Keindahan
diperoleh dari purism (kemurnian), dimana bentuk-bentuk yang digunakan
adalah bentuk yang halus dan sederhana.
2. Bentuk bangunan menggunakan modul manusia (le corbusier) karena
bangunan ditekankan pada fungsinya. Bentuk bersifat kubisme dan futuris.
Mies van de Rohe,


Farnsworth house, Fox River, Illinois, 1950
1. Ruang haruslah sederhana dan apa adanya, karena dari situlah estitika
berasal. Fleksibel adalah nilai tambah tersendiri bagi sebuah ruang yang
dapat memberi kesan dinamis dan adaptif. Secara struktural ruang harus
terpisah antara kolom dan dindingnya (skins & bones).
2. Bentuk bersifat kubisme dan futuristik.

Walter Gropius,


Fagus Factory, Alfeld-an-der-Line,
1. Awal pembentukan ruang adalah dimulai dari suasananya, baru setelah itu
beralih pada fungsi. Keindahan ditemukan dari produk industri dan bukan dari
alam.
2. Penciptaan bentuk bangunan, sesuai dengan pola perletakan ruang yang urut
berdasarkan sequence proses kegiatan penghuninya.

Frank Lloyd Wright,


Falling Water
1. Ruang terbentuk karena interaksinya dengan lingkungan alam. Bagaimana
lingkungan binaan merespon faktor-faktor alam, atau mengambil filosofi
kesederhanaan dan kesempurnaan dari alam.
1.2.Bentuk suatu bangunan sangat bersifat kontekstualism dengan merespon
kondisi alam, korelasi alam,topografi dengan arsitektur terwujud pada bentuk
bangunan yang mengadopsi bentuk site itu sendiri.

SUMBER
http://cv-yufakaryamandiri.blogspot.com/2012/10/konsep-bentuk-dan-ruang-
dalam.html


















Perkembangan Arsitektur Modern
Revolusi industri telah membawa perubahan radikal terhadap perkembangan kota, teknologi
struktur dan material bangunan. Pada saat yang sama gaya arsitektur hanya berputar pada
poros yang sama (revivalisme) begitu pula banyak hal yang menarik untuk kita simak
bagaimana perkembangan Arstektur modern, Dimulai pada masa Pencerahan, penekanan
pada aspek humaniora dan individualitas menjadi lebih penting daripada agama, dan menjadi
awal yang baru dalam arsitektur. Pembangunan ditugaskan kepada arsitek - arsitek individual
(sekaligus general) - Michaelangelo , Brunelleschi , Leonardo da Vinci - dan kultus individu
pun dimulai berikut penjelasan mengenai perkembangan Arsitektur modern mudah-
mudahan bisa memberikan sedikit pencerahan bagi Anda yang membutuhkannya.

1. PERIODE I (1900 1929)

Mulai tahun 1890-an sampai dengan 1930-an, terjadi sejumlah pertentangan dalam dunia
Arsitektur yang ditunjukkan melalui munculnya berbagai eksperimen yang dilakukan oleh
perorangan maupun kelompok, Eksperimen tersebut, diungkapkan sebagai sebuah
pertentangan yang mana dibutuhkan 40 tahun untuk mengubah Arsitektur menjadi sekarang
apa yang dikenal sebagai Arsitektur Modern. Hal yang menjadi Pertentangan tersebut antara
lain : Arsitektur sebagai art vs Arsitektur sebagai science, Arsitektur sebagai form vs
Arsitektur sebagai space, Arsitektur sebagai craft vs Arsitektur sebagai assembly dan
Arsitektur sebagai karya manual vs Arsitektur sebagai karya machinal.

Arsitektur modern Mulai menonjol setelah PD I (1917) bersamaan dangan hancurnya sarana,
prasarana dan ekonomi. Konsep ruang arsitektur sebelumnya dititik beratkan hanya pada
kegiatan, emosi & kemulyaan, maka pada masa ini faktor terbentuknya ruang juga ditunjang
faktor komposisi, rasio, dimensi manusia. Mulai berkembang konsep free plan, atau
universal plan, yaitu ruang yang ada dapat dipergunakan unt berbagai macam aktifitas,
ruang dapat diatur fleksibel dan dapat digunakan fungsi apa saja. Typical Concept mulai
berkembang yaitu ruang- ruang dibuat standar dan berlaku universal.

Penggunaan konsep ekonomis mulai ditrapkan. Efisiensi dalam penggunaan bahan mulai
Nampak yaitu terlihat dengan munculnya bentuk bentuk kubus, terutama pada bangunan
bertingkat tinggi antara (arsitektur kotak korek dengan menggunakan struktur beton dan
baja). Konsep Open Space Nampak dengan menggunakan jendela kaca yang lebar dan
menerus.

Pemakaian bahan terutama baja, beton dan kaca dengan bentuk polos. Ornamen dianggap
sebagai suatu kejahatan. Arsitektur modern berarti putusnya hubungan dengan sejarah dan
daerah. Selalu ingin universal (karena industri, ilmu pengetahuan dan teknologi yang juga
bersifat universal) dan juga manusianya. (gaya universal sebagai international style). Pada
bulan September 1930 telah diadakan suatu konggres oleh CIAM (Congres Internationaux
dArchitecture Moderne) yang hasilnya adalah : Arsitektur modern adalah pernyataan jiwa
dari suatu masa, dapat menyesuaikan diri dengan perubahan sosial dan ekonomi yg
ditimbulkan zaman mesin. Yaitu dg dengan menjari keharmonisan dari elemen-elemen
modern serta mengembalikan arsitektur pada bidangnya (ekonomi, sosiologi, dan
kemasyarakatan) yg secara keseluruhan siap melayani umat manusia. Konsep baru dan sangat
mendasar dari arsitektur modern antara lain adalah FORM FOLLOWS FUNCTION yang
dikembangkan oleh Louis Sullivan (Chicago), dengan beberapa ciri sebagai berikut:

1. Ruang yang dirancang harus sesuai dengan fungsinya.

2. struktur hadir secara jujur dan tidak perlu dibungkus dengan bentukan masa lampau (tanpa
ornamen).

3. Bangunan tidak harus terdiri dari bagian kepala, badan dan kaki.

4. Fungsi sejalan/menyertai dengan wujud.

Tokoh pada periode I ini antara lain adalah:

Louis Sullivan.

Frank Lloyd Wright

Le Corbusier

Walter Gropius

Ludwig Mies van de Rohe

2. PERIODE II (1930-1939).

Pada periode II perkembangan arsitektur modern sudah sampai di seluruh Eropa, Amerika
dan Jepang, yg mana masing-masing daerah mempunyai perbedaan iklim, keadaan tanah,
corak tradisi, yang bisa mempengaruhi apresiasi bentuknya. Perkembangan metode hubungan
ruang, bentuk, bahan dan struktur tidak lagi bersifat universal, akan tetapi mempunyai
hubungan yang sangat erat dengan tempat dimana bangunan itu didirikan, mempunyai
hubungan erat dengan spesivikasi kedaerahan dan keregionalan.Karakteristik bentuk dan
tampilan dengan gaya International Style atau Universal Style dari arsitektur modern pada
peride ini diwarnai oleh tipe-tipe tampilan baru, yaitu tampilan dengan memperhatikan
penggunaan bahan-bahan local / setempat.

Pada prinsipnya arsitektur merupakan perpaduan antara keahlian, perkembangan teknologi,
industri serta seni dengan faham kedaerahan (manusia dan lingkungan) dengan tidak
mengurangi rasa kesatuan yang disebut kemanusian, akal dan seni dari arsitektur modern.
Hal ini adalah merupakan keberanian untuk menyalahi zamannya. Hanya dengan perencanaan
yang obyektif dan ketelitian dalam penampilan bahan-bahan asli, maka bahaya gagalnya
perancangan dapat dihindari, namun demikian karya seperti ini masih banyak dikritik dan
disalah artikan.

Tokoh arsitektur yang menonjol pada Periode II ini adalah:

Alvar Aalto

Arne Jacobsen

Oscar Niemeyer.

Tokoh-tokoh pada Periode I juga berkarya dengan tetap atau terpengaruh oleh pemikiran
Periode II, demikian juga pada periode selanjutnya.

3. PERIODE III (1945 1958)

Perang Dunia II (1941 1945) menimbulkan kerusakan pada gedung-gedung dan rumah
tinggal, menyebabkan faktor-faktor kebutuhan manusia akan rumah tinggal dan gedung-
gedung menjadi latar belakang pada periode ini. karena kerusakan akibat perang tersebut
perlu dibangun kembali , maka usaha untuk mempercepat pembangunan antara lain dengan
fabrikasi komponen bangunan yang lebih ekonomis dan rasional sesuai dengan tujuan
Revolusi Industri . Konsekuensi dari pandangan tersebut antara lain ornamen dianggap
sebagai suatu kejahatan dan klassisme baru yang pernah diapakai oleh kaum fasis dan nazi
menjadi simbol negatif dan perlu ditolak.

Dalam sejarah Arsitektur, berakhirnya Perang Dunia II membawa perjalanan Arsitektur dapat
dibaca dari dua sisi yang saling berlawanan yakni:

a) Bagi mereka yang berpihak pada Teknologi dan Industrialisasi, tahun 1950-an dikatakan
sebagai titik puncak kejayaan Arsitektur Modern. Dimana tahun 50-an di sebut mass
production (produksi bahan bangunan oleh pabrik). Dalam hal ini mereka menerapkan
kecepatan dalam membangun (pabrikasi komponen bangunan), efisien, ekonomis, dan
rasional. Penekanannya pada rasionalitas. Bangunan yang demikian ini dianggap
mencerminkan fungsinya dan gejala ini melintasi batas Negara dan budaya, sehingga dapat
dianggap bersifat Internasional.

b) Bagi mereka yang menempatkan Arsitektur sebagai karya yang estetik dan artistik, tahun
1950-an dilihat sebagai titik awal kemerosotan Arsitektur Moderen dengan alasan antara lain:

1. Karena Arsitektur telah kehilangan identitas/ ciri individual perancangnya. Tahun-tahun itu,
nama yang dikenal orang adalah nama biro-biro Arsitektur, bukan arsiteknya.

2. Walaupun Arsitektur menjadi sangat demokratis, dalam masyarakat tidak bisa dihilangkan
adanya hirarki atau kelas-kelas. Maka kata-kata demokratis itu sama saja bohong/ omong
kosong.

3. Dengan maraknya produksi massal, pabrik-pabrik dapat menghasilkan bahan-bahan
bangunan yang sejenis atau mirip, tapi dengan kualitas berbeda.

4. Karena penekanan perancangan pada space, maka desain menjadi polos, simpel, bidang-
bidang kaca lebar. Ciri ini juga disebut nihilism yang berarti tidak ada apa-apanya kecuali
geometri dan bahan. (Dengan demikian, siapa pun bisa menjadi arsitek. Tidak ada bedanya
arsitek atau bukan. Kalau sudah begini, apa gunanya sekolah arsitek?)

5. Keseragaman bentuk yang geometris menyebabkan pemandangan yang disharmoni, tidak
menyatu dengan lingkungan. Terutama di Eropa, di mana bentukan yang geometrik dianggap
merusak dan memperburuk wajah lingkungan yang masih kental dengan wajah-wajah
neoklasik/pramodern.

6. Dengan hilangnya batas dunia, mengakibatkan hilangnya privacy. Contoh: diterapkannya
open plan, yang berarti anti privacy.

Pada masa ini timbul aliran yang disebut Eklektisisme, aliran yang berpedoman mengambil
yang paling baik diantara yang sudah ada, untuk digunakan sebagai bagian dari sesuatu yang
baru. Prinsip-prinsip perancangannya didasari pada kebutuhan, fungsi yang dipadu dengan
hasil penemuan teknik serta keindahan mesin, menginginkan satu kesatuan antara manusia
dengan lingkungannya. Ekspresi bentuk massa bangunan serta materi yang dominan pada
periode ini dapat dibagi atas:

Bentuk curvelinier geometris yang plastis dengan penggunaan bahan dan struktur utama
pada umumnya beton serta struktur atap baja.

Bentuk geometri (kubus, prisma), umumnya menggunakan baja sebagai struktur utama
dengan dinding kaca sebagai penutup.

Arsitektur Landscape mulai dikembangkan, dengan menggunakan bahan, fungsi, sistem
pencahayaan, bentuk masa, dipengaruhi oleh keadaan iklim, topografi dan sifat kenasionalan.

Tahun 50-an dikatakan sebagai puncak Arsitektur Modern di sebabkan oleh:

1. Karena tahun 50-an, segenap filosofi dan prinsip Arsitektur sebagai ilmu telah dapat
diformulasikan dengan sempurna dari ide sampai dengan realisasinya: bangunan kotak dan
geometris murni, Platonic solid, menjadi ekspresi yang pas bagi Arsitektur sebagai ilmu,
karena dalam ilmu, yang disebut bentuk jikalau memenuhi aturan-aturan geometri, misalnya :
lingkaran, bujursangkar, segitiga ( 2 matra/Dimensi ) dan bola, piramid, kubus ( 3
matra/Dimensi ).

2. Karya-karya Arsitektur mampu dan sangat sempurna untuk mengekspresikan space/ruang
(ciri utama ruang adalah: ada tapi tidak dapat dilihat ) yang diwakili oleh kaca lebar dan
bidang-bidang polos (Kaca adalah elemen ruang yang sangat tepat untuk mewakili ruang,
karena kaca juga memiliki ciri `ada tapi tak terlihat. Bidang polos pun dianggap sebagai
pengekspresi ruang).

4. PERIODE III fase I (1949 1958).

Pada periode ini penyatuan antara karakter bangunan dengan fungsi, perancangan tidak hanya
mempertimbangkan bagian dalamnya saja, tetapi juga hubungannya dengan keadaan
lingkungan di mana bangunan tersebut akan berdiri (misalnya : iklim).

Bangunan yang ercipta mencerminkan suatu dialogi dengan teknologi, hal ini terlihat dari
penggunaan produk baru, seperti; baja, alumunium, metal, beton pracetak. Yang
penggunaannya dapat dibagi menjadi dua prinsip dasar yang berbeda yaitu:

v Dilihat dari segi keindahan eksterior dan interior (estetika).

v Dilihat dari metode produksi (efisiensi).


Ciri-ciri lain pada bangunan masa ini adalah:

1. Penggunaan bidang kaca yang lebar.

2. Penggunaan dinding penyekat yang diproduksi secara industrial.

3. Permukaan bangunan mulai agak kasar. (menjurus ke brutalisme).

4. Sistem cantilever dengan tujuan untuk mendapatkan lantai lebih luas.

Ada 5 aliran yang berkembang pada masa ini (1950an):

1. Aliran penyederhanaan bentuk (minimalism), di dalam kesederhanaan berusaha
mencapai efek yang kaya. Bentuknya lurus-lurus hampir sama untuk berbagai jenis bangunan.
( tokohnya : Mies-van de Rohe).

2. Aliran bentuk sesuai dengan fungsi dan bahan, bila ada bagian yang perlu ditonjolkan
akan dibuat menonjol, sehingga ada variasi pada bentuk masanya. Aliran ini bentuknya lebih
plastis dibandingkan aliran di atas. (tokohnya: Alvar Aalto).

3. Aliran pernyataan bentuk melalui struktur (experimental structure), bentuk terlahir dari
permainan gaya-gaya struktural, sehingga tercipta bangunan yang istimewa bentuknya dan
berskala besar.(tokohnya: Eero Saarinen).

4. Aliran organik (organic architecture), berusaha menghubungkan alam dan lingkungan ke
dalam pemecahan masalah arsitektural (tokohnya: Frank Lloyd Wright).

5. Aliran perubahan sikap terhadap zaman yang lampau, menggunakan kembali langgam-
langgam dari masa lalu yang sudah dipermodern dan disederhanakan.
(tokohnya : Minoru Yamasaki).

5. PERIODE III fase II (1958 1966).

Setelah mengalami beberapa variasi sebagai akibat dari kemajuan teknologi dan pandangan-
pandangan pada fase I dan periode sebelumnya. Pada fase ini timbul dua aliran yang
menonjol di Eropa dan Amerika yaitu:

1. Aliran Brutalisme, berasal dari beton brut (beton telanjang), yang dipakai oleh Le
Corbusier pada bangunan Unite dHabitation di Marseilles. Bangunan yang dibuat dengan
gaya seperti ini, yaitu menggunakan bahan bangunan yang kasar, seperti beton expose, batu
bata kasar dan bahan lain yang sejenis termasuk di dalam aliran ini. Brutalisme mengalami
dua fase, yaitu:

Brutalisme dalam artian sempit dalam lingkungan Smitthsons (Inggris), lebih
mementingkan etika dari pada estetika.

Internasional Brutalisme, disini lebih bertujuan pada estetika.

Brutalisme memulai suatu perancangnan dari kumpulan ruang yang kecil dan terpisah serta
dihubungkan dengan elemen-2 fungsional yang bebas dan dengan indah dikembangkan ketika
bergabung bersama. Bentuk keseluruhan dari bangunan merupakan faktor yang menentukan,
tetapi bagian-bagian individual dinyatakan dengan tegas dan teliti. (tokohnya: Le Corbusier,
Paul Rudolph, Michael Kallmenn, Eero Sarine, Kenzo Tange, Stubbin).

2. Aliran Formalisme ,perancangan bangunan berdasarkan segi estetika, lebih menonjolkan
bentuk bangunan. Penampilan dipengaruhi oleh faktor emosi dan perasaan dari arsitek, fungsi
dinomer duakan, bentuk luar tidak sesuai dengan fungsinya. Slogan Form follows function
dirubah menjadi Form evokes function (bentuk menciptakan fungsi), bentuk adalah
merupakan titik tolak perancangan. Formalisme dipengaruhi aliran lainnya:

Formalisme vs Brutalisme; bertitik tolak pemikiran yang sama yaitu technical excellence,
kekuatan teknik sebagai suatu cara untuk mencapai keindahan ideal. (Paul Rudolph).

Formalisme vs Neo-Historisme; ditrapkan bentuk-bentuk masa lampau yang tujuannya
untuk mencapai estetika, perletakan masa simetris, ada plaza di tengah dan penyusunan
ruangnya sama dengan masa abad XIX.

Faham dan aliran yang berkembang pada arsitektur modern memang banyak, namun
perbedaannya sangat tipis. Dan sering perbedaan ini lebih banyak disebabkan oleh penekanan
permasalahan yang berbeda, sedangkan inti permasalahannya sama, yaitu ingin menciptakan
arsitektur yang efisien.

Setelah berjalan beberapa lama, maka arsitektur modern dapat disimpulkan mempunyai ciri
sebagai berikut:

Terlihat mempunyai keseragaman dalam penggunaan skala manusia.

Bangunan bersifat fungsional, artinya sebuah bangunan dapat mencapai tujuan semaksimal
mungkin, bila sesuai dengan fungsinya.

Bentuk bangunan sederhana dan bersih yang berasal dari seni kubisme dan abstrak yang
terdiri dari bentuk-bentuk aneh, tetapi intinya adalah bentuk segi empat.

Konstruksi diperlihatkan.

Pemakaian bahan pabrik yang diperlihatkan secara jujur, tidak diberi ornamen atau
ditempel - tempel.

Interior dan eksterior bangunan terdiri dari garis-garis vertikal dan horisontal.

Konsep open plan, yaitu membagi dalam elemen-elemen struktur primer dan sekunder,
dengan tujuan untuk mendapatkan fleksibelitas dan variasi di dalam bangunan.

Karakter arsitektur modern, menurut Bruno Taut:

Bangunan mencapai kegunaan semaksimal mungkin, menjadi syarat utama dari bangunan.

Material dan sistem bangunan yang digunakan ditempatkan sesudah syarat di atas.

Keindahan tercapai dari hubungan langsung antara bangunan dan kegunaannya, ketepatan
penggunaan material dan keindahan sistem konstruksi.

Esteika dari arsitektur baru tidak mengenal perbedaan antara depan dengan belakang, facde
dengan rencana lantai, jalan dengan halaman dalam; tidak ada detail yang berdiri sendiri,
tetapi merupakan bagian yang diperlukan bagi keseluruhan.

Pengulangan tidak lagi dianggap sebagai sesuatu yang harus dihindarkan, tetapi merupakan
alat yang penting dalam ekspresi artistik.

3.1.2 Periode Sejarah Arsitektur Postmodern

Pengertian Arsitektur postmodern :

Arsitektur yang sudah melepaskan diri dari aturan-aturan modernisme. Tapi kedua-duanya
masih eksis.
Anak dari Arsitektur Modern. Keduanya masih memiliki sifat/ karakter yang sama. Koreksi
terhadap kesalahan Arsitektur Modern. Jadi hal-hal yang benar dari Arsitektur Modern tetap
dipakai.
merupakan pengulangan periode 1890-1930.
Arsitektur yang menyatu-padukan Art dan Science, Craft dan Technology, Internasional dan
Lokal. Mengakomodasikan kondisi-kondisi paradoksal dalam arsitektur.
Tidak memiliki hubungan sama sekali dengan Arsitektur Modern.

Arsitektur Post Modern lahir karena beberapa hal antara lain Arsitektur Modern dipermalukan
karena tidak begitu menghargai sejarah ,kemudian terjadinya Gerakan Internasional
Mahasiswa di berbagai negara dengan tujuan secara umum yang sama yaitu menuntut
kebebasan karena sebelum masa pemberontakan tersebut pada umumnya pusat-pusat
intelektual /sekolah-sekolah secara politik dikuasai pemerintah sehingga melalui gerakan
mahasiswa ini kemandirian mahasiswa dihargai. Kemudian tumbuhnya peristiwa kebudayaan
dalam gaya hidup dan munculnya demonstrasi orang tua yang menurut mereka orang-orang
modern bisanya cuma merusak bukan memelihara . Aliran Late Modern itu sendiri
merupakan aliran Modern karena pada dasarnya hanya mengolah segi bahan , tampak dan
struktur bangunan,sedangkan Post Modern sautu mutasi karena mencoba memasukkan
kembali nilai-nilai sejarah dan tradisional dalam arsitektur ,suatu hal yang sebelumnya sangat
ditentang Modernisme.

Post Modern timbul pada saat aliran Modern sudah mencapai klimaks pertumbuhannya dan
sebagai suatu aliran baru yang merupakan perubahan dramatis arsitektur Modern dan
Internasional Style . Reaksi lain yang timbul adalah slogan Less is More diubah menjadi
Less is Bore oleh Venturi . Istilah Post Modern pertama kali oleh Arnold Toynbee, tetapi
bukan dalam konteks Arsitektur . Kemudian dipindahkan dalam konteks Arsitektur oleh
Arsitek Joseph Hudnut pada tahun 1949 dan kemudian Geoffrey Barraclouyh ( sesudah
Toynbee ) yaitu untuk menggambarkan suatu jaman yang penuh dengan keanekaragaman
dalam peradaban yang saling berdampingan satu dengan yang lainnya .

Arsitektur PostModern bermula dari kejenuhan masyarakat terhadap arsitektur modern, maka
timbullah gerakan pembenahan dari para arsitek Arsitektur post modern ini muncul dalam
tiga versi atau sub langgam yaitu: purna modern, pasca modern, dan dekonstruksi. Arsitektur
purna modern dan neo modern merupakan hasil pemikiran arsitektur untuk mengkoreksi
degradasi yang terjadi.

Ciri -ciri umum Arsitektur postmodern: Untuk lebih memperjelas pengertian arsitekturpost
modern, Charles Jencks memberikan daftar ciriciri sebagai berikut:

1. Ideological adalah Suatu konsep bersistem yang menjadi asas pendapat untuk memberikan
arah dan tujuan. Jadi dalam pembahasan Arsitektur post modern, ideological adalah konsep
yang memberikan arah agar pemahaman arsitektur post modern bisa lebih terarah dan
sistematis.

a) Double coding of Style
Bangunan post modern adalah suatu paduan dari dua gaya atau style, yaitu :
Arsitektur modern dengan arsitektur lainnya.

b) Popular and pluralist
Ide atau gagasan yang umum serta tidak terikat terhadap kaidah tertentu, tetapi memiliki
fleksibilitas yang beragam. Hal ini lebih baik dari pada gagasan tunggal.

c) Semiotic form
Penampilan bangunan mudah dipahami, Karena bentukbentuk yang tercipta menyiratkan
makna atau tujuan atau maksud.

d) Tradition and choice
Merupakan halhal tradisi dan penerapannya secara terpilih atau disesuaikan dengan maksud
atau tujuan perancang.

e) Artist or client
Mengandung dua hal pokok yaitu: Bersifat seni (intern) dan Bersifat umum (extern)
Yang menjadi tuntutan perancangan sehingga mudah dipahami secara umum.

f) Elitist and participative
Lebih menonjolkan suatu kebersamaan serta mengurangi sikap borjuis seperti dalam
arsitektur modern.

g) Piecemal
Penerapan unsurunsur dasar, secara subsub saja atau tidak menyeluruh. Unsurunsur dasar
seperti: sejarah, arsitektur vernakular, lokasi, dan lainlain.

h) Architect, as representative and activist
Arsitek berlaku sebagai wakil penerjemah, perancangan dan secara aktif berperan serta dalam
perancangan.

2. Stylitic (ragam) adalah Gaya adalah suatu ragam (cara, rupa, bentuk, dan sebagainya) yang
khusus. Pengertian gaya gaya dalam arsitektur post modern adalah suatu pemahaman
bentuk, cara, rupa dan sebagainya yang khusus mengenai arsitektur post modern:

a) Hybrid Expression adalah Penampilan hasil gabungan unsurunsur modern dengan:
Vernacular, Local, Metaphorical, Revivalist, Commercial, dan contextual.

b) Complexity adalah Hasil pengembangan ideologyideology dan ciriciri post modern yang
mempengaruhi perancangan dasar sehingga menampilkan perancangan yang bersifat
kompleks. Pengamat diajak menikmati, mengamati, dan mendalami secara lebih seksama.

c) Variable Space with surprise adalah Perubahan ruangruang yang tercipta akibat kejutan,
misalnya: warna, detail elemen arsitektur, suasana interior dan lainlain.

d) Conventional and Abstract Form adalah menampilkan bentuk konvensional dan
bentuk-bentuk yang rumit (popular), sehingga mudah ditangkap artiinya.

e) Eclectic adalah Campuran langgamlanggam yang saling berintegrasi secara kontinu untuk
menciptakan unity.

f) Semiotic adalah Arti yang hendak di tampilkan secara fungsi.

g) Varible Mixed Aesthetic Depending On Context Expression on content and semaic
appropriateness toward function. Gabungan unsur estetis dan fungsi yang tidak mengacaukan
fungsi.

h) Pro Or Organic Applied Ornament adalah Mencerminkan kedinamisan sesuatu yang hidup
dan kaya ornamen.

i) Pro Or Representation adalah Menampilkan ciriciri yang gamblang sehingga dapat
memperjelas arti dan fungsi.

j) Pro-metaphor adalah Hasil pengisian bentukbentuk tertentu yang diterapkan pada desain
bangunan sehingga orang lebih menangkap arti dan fungsi bangunan.

k) Pro-Historical reference adalah Menampilkan nilai-nilai histori pada setiap rancangan yang
menegaskan ciri-ciri bangunan.

l) Pro-Humor ialah Mengandung nilai humoris, sehingga pengamat diajak untuk lebih
menikmatinya.

m) Pro-simbolic adalah Menyiratkan simbol-simbol yang mempermudah arti dan yang
dikehendaki perancang.

3. Design Ideas adalah suatu gagasan perancangan. Pengertian ide-ide desain dalam
Arsitektur Post Modern yaitu suatu gagasan perancangan yang mendasari Arsitektur Post
Modern.

a) Contextual Urbanism and Rehabilitation ialah Kebutuhan akan suatu fasilitas yang
berkaitan dengan suatu lingkungan urban.

b) Functional Mixing ialah Gabungan beberapa fungsi yang menjadi tuntutan dalam
perancangan.

c) Mannerist and Baroque ialah Kecenderungan untuk menonjolkan diri.

d) All Phetorical Means ialah Bentuk rancangan yang berarti.

e) Skew Space and Extensions adalah Pengembangan rancangan yang asimetris-dinamis.

f) Street Building.

g) Ambiquity adalah Menampilkan ciri-ciri yang mendua atau berbeda tetapi masih unity
dalam fungsi.

h) Trends to Asymetrical Symetry adalah Menampilkan bentuk-bentuk yang berkesan
keasimetrisan yang seimbang.
Collage/Collision adalah Gabungan atau paduan elemen-elemen yang berlainan
SUMBER : http://griya-informasi.blogspot.com/2013/02/perkembangan-arsitektur-
modern.html





















KONSEP ARSITEKTUR MODERN
Arsitektur modern tidak bermula dengan revolusi yang tidak dengan tiba tiba membuang
yang pra modern dan menggantinya dengan geometris sebagai satu satunya rupa arsitektur,
tetapi secara setahap demi setahap menghapuskan ornamen ornamen dan dekorasi yang
digantikan oleh geometri. Arsitektur modern diketahui telah berkembang lebih kurang
setengah abad, berawal kira kira tahun 1920 hingga 1960 dan pada bulan September 1930
telah diadakan suatu konggres oleh CIAM yang menghasilkan metode berpikir secara rasional
untuk membangun kembali bangunan bangunan yang hancur akibat perang dunia II. Dalam
hal ini mereka menerapkan kecepatan dalam membangun (pabrikasi komponen bangunan),
efisien, ekonomis, dan rasional. Penekanannya pada rasionalitas. Bangunan yang demikian ini
dianggap mencerminkan fungsinya dan gejala ini melintasi batas negara dan budaya,
sehingga dapat dianggap bersifat Internasional.

Arsitektur modern mempunyai pandangan bahwa arsitektur adalah olah pikir dan bukan
olah rasa (tahun 1750), dan permainan ruang dan bukan bentuk. Sejalan dengan
kemajuan teknologi yang pesat ikut mempengaruhi arsitektur. Munculnya teknologi bahan
bangunan yang mendukung arsitektur modern. Misalnya kaca yang dapat digunakan untuk
mengekspresikan space atau ruang. Karena ciri cirinya yang ada tapi tak terlihat. Selain
itu untuk mewujudkan kecepatan dalam membangun maka dilakukan dengan produksi masal
bahan bangunan sehingga mengakibatkan arsitektur modern dapat menembus batas budaya
dan geografis, dan arsitektur menjadi suatu gaya internasional serta bangunan bangunan di
dunia menjadi seragam. Ornamen ornamen dalam bangunan dianggap suatu kejahatan dan
klasisme yang pernah dipakai oleh kaum fasis dan nazi menjadi symbol yang negatif dan
perlu diolah.

Ciri ciri dari arsitektur modern adalah:
Satu gaya Internasional atau tanpa gaya (seragam)
Merupakan suatu arsitektur yang dapat menembus budaya dan geografis.
Berupa khayalan, idealis
Bentuk tertentu, fungsional
Bentuk mengikuti fungsi, sehingga bentuk menjadi monoton karena tidak diolah.
Less is more
Semakin sederhana merupakan suatu nilai tambah terhadap arsitektur tersebut.
Ornamen adalah suatu kejahatan sehingga perlu ditolak
Penambahan ornamen dianggap suatu hal yang tidak efisien. Karena dianggap tidak memiliki
fungsi, hal ini disebabkan karena dibutuhkan kecepatan dalam membangun setelah
berakhirnya perang dunia II.
Singular (tunggal)
Arsitektur modern tidak memiliki suatu ciri individu dari arsitek, sehingga tidak dapat
dibedakan antara arsitek yang satu dengan yang lainnya (seragam).
Nihilism
Penekanan perancangan pada space, maka desain menjadi polos, simple, bidang-bidang kaca
lebar. Tidak ada apaapanya kecuali geometri dan bahan.


Sumber : http://pushtop.blogspot.com/2012/04/konsep-arsitektur-modern.html

























PENGERTIAN DAN CIRI-CIRI ARSITEKTUR MODERN
Arsitektur modern memiliki ornament yang sangat minim. Pada arsitektur modern fungsi
lebih diutamakan dalam menentukan bentuk, ukuran dan bahan. Di Indonesia rumah-
rumah dengan gaya arsitektur modern mulai banyak diterapkan pada awalt tahun 70-an.
Di masa sekarang pun banyak rumah-rumah baru yang dibangun dengan gaya arsitektur
modern dengan penyesuain terhadap bahan bangunan dengan teknologi terkini,
perkembangan budaya dan wawasan serta gaya hidup penghuninya.
Eksterior rumah dengan gaya arsitektur modern didominasi dengan jendela yang
berukuran lebar dan atau tinggi, list plang beton memanjang dan kanopi yang menjeorok
ke depan. Dengan kolom yang simple atau bahkan tanpa kolom. Bentuk masa rumah
modern di dekorasi dengan ornament garis vertical, horizontal, dan diagonal yang
sederhana pada dinding eksterior yang luas
Interior rumah modern ditata dengan ornament yang sederhana, plafond bertingkat dan
void di ruang-ruang public yang meberikan kesan luas.
Ruang pada rumah dengan gaya Arsitektur Modern umunya transparan, menerus, ruang-
ruang saling terhubung dengan ruang-ruang perantara dibatasi oleh dekorasi interior
yang tidak masiv.
Bahan bangunan berupa stainless steel finishing polished, aluminum anodized, kaca
berwarna / tinted glass, marupakan bahan dengan jenis finishing mencirikan rumah
modern dimasa-masa awal berkembangnya di Indonesia. Disaat sekarang ini banyak
bahan engunan dengan teknologi modern yang menjadi komponen penting seperti
galvanized metal, granitile, grc, perforated metal dll.
Beberapa ciri arsitektur modern sebagai berikut:
Modern :
1. Suatu gaya Internasional atau tanpa gaya.
2. berupa khayalan
3. bentuk tertentu, fungsional
4. Zeitgeit
5. Seniman sebagai nabi
6. Elitis untuk setiap manusia
7. Bersifat menyeluruh, luas meliputi banyak hal
8. Arsitek sebagai juru selamat
Late Modern :
1. Gaya yang disengaja
2. pragmatis
3. Longgar
4. Late Kapitalis
5. Seniman yang tertekan
6. Elitis Profesional
7. Bersifat menyeluruh
8. Arsitek memberikan pelayanan.
Post Modern :
1. Gaya dengan dua makna
2. bersifat umum, bebeda-beda
3. bentuk semiotic
4. Tradisi dan pilihan
5. Elitis dan partisipatif
6. Satu per Saturday
7. Arsitek sebagai wakil dan aktifis
STYLISTIC :
Modern :
1. Bersifat lurus kearah depan
2. Sederhana
3. Ruang isotropic typical(Chicago Frame, Domino)
4. Bentuk Abstrak
5. mempertahankan kemurnian
6. Bentuk kotak yang tidak jelas
7. Estetika mesin, logika, sirkulasi, mekanikal, teknologi, struktur
8. Anti ornamen
9. Anti penggambaran
10. Anti histories
11. Anti humor
12. Anti symbol
Late Modern :
1. Super sensual, teknologi yang cekatan, teknologi tinggi
2. Kesederhanaan yang kompleks, mereferensikan 2 arti
3. Ruang isotropic ekstrim, berlebihan, mutlak
4. Bentuk2 pahatan,ukiran, hiper-bola, bentuk membingungkan
5. pengulangan yang ekstrim, mempertahankan kemurnian
6. Artikulasi Ekstrim
7. Estetika mesin kedua, logika ekstrim, sirkulasi, mekanikal, teknologi dan struktur
8. Struktur dan konstruksi sebagai ornamen
9. menampilkan logika, sirkulasi, mekanikal, teknologi dan struktur, pergerakan yang dibekukan
10. Anti methapor
11. Anti histories
12. Tiddak bermaksud humor, penggunaan yang tidak tepat
13. tidak bermaksud simbolik
Post-Modern :
1. Ekspresi campuran
2. Kerumitan
3. Ruang yang berubah-ubah dengan kejutan
4. Konvensional dan bentuk abstrak
5. Pencampuran dari berbagai sumber
6. Articulasi semiotic
7. Bermacam-macam estetika yang berubah-ubah, berdasarkan keadaan, pengungkapan isi dan
kelayakan semantic terhadap fungsi
8. Pro organic, pemakaian ornamen
9. Pro penggambaran
10. Pro methapor
11. Pro referensi histories
12. Pro humor
13. Simbolik
DESIGN IDEAS :
Modern :
1. Kota ditaman
2. Pemisahan fungsi
3. Kulit dan Tulang
4. Volume bukan massa
5. Papan ujung balok
6. Transparan
7. Asimetri, bersifat tetap
8. penggabungan yang harmonis
Late Modern :
1. Monumen ditaman
2. Fungsi di dalam bangsal
3. kulit licin, terlihat basah, distorsi
4. Pengurangan, grid-grid elips, irasional grid
5. Volume tertutup kulit, peniadaan massa, bentuk umum
6. Street building, linear
7. sifat tembus yang harafiah
8. Cenderung simetris dan rotasi formal, pencerminan, berkelanjutan
9. Keselarasan terbungkus, kekuatan yang seimbang
Post Modern :
1. Keadaan kota dan perbaikan
2. pencampuran fungsi
3. Arti yang langsung dimengerti
4. Ruang yang tidak simetris, dan perluasan
5. Street building
6. ke-dwiarti-an
7. cenderung asimetris/simetris
8. Penampilan / Bentrokan
Post modern space
Ciri-ciri ruang dari aliran Post Modern :
1. Pelapisan ruang.
2. Peniadaan atau penghilangan ruang
3. Penuh dengan kejutan
4. Grid miring dan diagonal
5. Keambiguan akibat keterbalikan antara ruang-ruang positif dan negatif
Aliran post modem ini berusaha untuk lepas dan ciri-ciri yang melekat pada aliran modem,
tetapi dalam kenyataannya aliran mi tetap memasukkan ciri-ciri dan unsur modern.
Post modem mi difokuskan pada rancangan spatial interpenetration, dimana dua atau lebih
ruang yang berlainan dapat digabung secara overlap dan saling bertemu, sehingga menghasilkan
aljran ruang yang menerus. Pendukung aliran mi mencoba untuk mendefinisikan ruang lebih besar
dan sekedar ruang abstrak dan menghasilkan arti ganda, keanakaragaman dan kejutan.
Dengan interpretasi dan pelapisan ruang, akan menghasilkan ruang yang misterius,
kompleks dan penuh dengan kejutan. Kerumitan yang formal dan symbolic collage adalah
karakteristik dan ruang Post Modem.
Explosive Arsitektur merupakan salah satu bagian dan arsitektur Late-Modem. Aliran Late-Modern
sendiri dibagi menjadi 2, yaitu :
~ Aliran tahun 60-an dekade dengan grid diagonal
~ Aliran tahun 70-an dekade dan grid miring
Kedua aliran mi melahirkan bentuk-bentuk yang eksotik dan berani.
Tokoh-tokoh pada aliran ini antara lain:
1. Sigfried Giedion
2. Frank OGehry
3. Theo Van Doesburg
4. Robert Venturi
5. Robert Stem
6. Thomas Gordon Smith
7. Richard Meier
8. Ron Davis
9. Eugene Kupper
10. Michael Graves
11. GunnarAsplund
12. Charles Moore
13. William Turn Bull
14. Fredericd Fisher
Fransesco Goromini, Guanino Guanini,Balthasar Newmann :
1. Fokusnya pada titik spasial
2. Terdapat overlap dan dua atau lebih volume massa
Robert Ventuni,Robert Stern,Edwin Lutyens :
1. Pergeseran aksis barisan dan pelapisan ruang
2. Penggunaan bentuk-bentuk yang tidak utuh
3. Pengolahan ruang atau zoning yang membingungkan
4. Terdapat banyak penghilangan bentuk (faade,dinding-dinding kurva,atap yang berbeda)
Frank 0 Gehri, Kuper, Ron Davis :
- Penggunaan liminal elemen secara tidak tepat
- Perencanaan ruang yang demi-form
- Masih menggunakn elemen-elemen modem
- Batas-batas antar ruang tidak jelas atau semua
- Adanya pembatasan dan peniadaan elemen-elemen yang ada sebelumnya
- Sirkulasi dalam ruang tidak jelas
- Tidak tertarik penggunaan elemen semantik dan simbolik
- Desainnya mengikuti kata hatinya
- Menggunakan grid miring,perspektifmundur.banvak kesan ambigu yang timbul
dalanlesainnva
Charles Moore,William Turn Bull :
1. Pelapisan ruang
2. Penggunaan ruang-ruang yang miring
3. Mempunyai kesan misterius
4. Terdapat penghilangan baik formal maupun non formal
5. Menggunakan elernen-elemen yang mengejutkan dan menimbulkan kesan monumental
Thomas Gordon Smith :
~ Sealiran dengan Robert Venturi
Mengutamakan kebebasan lengkung-lengkung brok dan modern sepanjang ruang
~ Antara titik yang satu dengan yang lainnya beradu, saling memotong kadang-kadang
bergabung
Michael Graves :
~ Mengambil pembalikan-pembalikan positif negatif sampai suatu titik dimana topiary itu
sendiri menjadi bentuk bangunan dan struktur arsitektural dipecah dan diledakkan terpisah
menjadi ruangruang seperti ruang parkir, publik front, ceremonial garden dan sebagainya
dengan bentuk-bentuk demiform.
SUMBER : http://arsitektur-mudasukoharjo.blogspot.com/2010/07/pengertian-dan-ciri-ciri-
arsitektur.html





ARSITEKTUR MODERN
SEJARAH LAHIRNYA ARSITEKTUR MODERN DAN PERKEMBANGANNYA


Pada awalnya Arsitektur Modern muncul sekitar tahun 1750-an di Eropa, dengan
beberapa ciri khas yaitu munculnya arsitektur bergaya Romantic Classicicm atau yang lebih
dikenal dengan aliran Neoklasik, adanya tata
kota ideal dan rekayasa teknologi. Sebenarnya Arsitektur Modern baru muncul di Eropa
sekitar tahun 1860-an setelah dibangunnya Crystal Palace, sebagai suatu reaksi akibat
ketidak puasan akan gaya arsitektur klasik dan kombinasinya pada abad 18. Sedangkan di
Amerika, gaya ini mulai muncul sekitar tahun 1880-an. Akibat adanya berbagai gagasan
baru, salah satunya adalahadanya peran teknologi dalam perancangan bangunan yaitu
penggunaan bahan-bahan baru seperti beton, besi, baja, kaca, dan sebagainya, mulailah
muncul berbagai macam struktur yang sekaligus mempengaruhi bentuk-bentuk bangunan
yang sebelumnya tidak ada. Gagasan baru tersebut terangkum dalam prinsip-prinsip
Arsitektur Modern.
Arsitektur Modern dapat dianggap sebagai suatu debat atau argumen terhadap
peran arsitektur klasik. Arsitektur Klasik mencerminkan banyak pandangan seperti moral
atau ekstravagan, imperialisasi atau republik, bahkan intelektualitas atau militerisme. Tanpa
disadari oleh beberapa Arsitek, ada beberapa karya arsitek yang mengaku sebagai hasil
cipta klasik tapi mempunyai ciri modern, dan sebaliknya ada juga karya arsitek yang
menyatakan sebagai karya arsitektur bergaya modern tapi nyatanya malah bergaya klasik.
Salah satu pengaruh terpenting dan terbesar pada arsitektur modern ini adalah gerakan Arts
and Crafts, yang ditemukan pada pertengahan abad 18 oleh William Morris di Inggris. Morris
mengkritik kualitas artistik yang miskin akan hasil produksi mesin pada saat revolusi Industri.
Meskipun Morris tidak merancang bangunan, pengaruhnya memberi motivasi akan
kebebasan dan semangat bereksperimen yang mendapatkan peran penting dalam arsitektur.
Gerakan modern dipercaya sebagai sesuatu yang baru dan segala bentuk klasik
tidak diterima oleh para arsiteknya. Pada umumnya arsitektur modern sengaja menciptakan
pandangan yang mencerminkan ide tentang masyarakat industri, berdasarkan
kesederajatan dan biasanya mempunyai sikap untuk memperbaiki hal-hal yang dianggap
salah di masa lalu. Pandangan baru tersebut, seperti masyarakat baru, umumnya tidak
dimengerti atau belum dapat diterima masyarakat lain. Sangat ironis apabila gerakan
modern ini menolak keberadaan tradisi klasik karena tanpa diduga banyak juga karya
arsitektur modern yang terdapat unsur tradisi aristektur klasik di dalamnya, masih
mengadopsi beberapa bentuknya, dari urutan sampai pada bentuk kubahnya (dome), dan
dengan inilah karya tersebut dapat mengkomunikasikan nilai (pesan) tertentu, sehingga satu
sama lain berbeda. Usaha untuk menghilangkan tradisi tersebut sulit memang tidak pernah
berhasil.
Gerakan modern ini sebenarnya lebih mengutamakan pada konstruksi dan beauty
atau keindahan. Di sini semua gerakan di alam dianggap mempunyai konstruksi sehingga
menjadi indah. Dinamis tetapi tetap sebuah konstruksi yang kaku tidak lagi statis, selalu
dalam keadaan equilibrium namun tidak kaku. Pada saat itu gerakan ini harus internasional
atau men-dunia dan dipraktekkan oleh semua arsitek pada saat itu. Semua benda
mempunyai bentuk yang pas seperti bentuk bendungan dan bangunan penyimpanan
gandum yang bentuknya serupa di seluruh dunia. Bahan-bahan pabrik seperti kaca sangat
digemari dimana pada saat itu kaca dapat membentuk sebuah volume ruang. Bagian dalam
dapat terlihat dengan menggunakan kaca bagian luarnya menampilkan sebuah kejujuran.
Arsitektur modern yang mulai muncul pada sekitar tahun 1750 di Eropa mempunyai
beberapa tanda, antara lain :
- Kehadiran arsitektur modern seiring dengan sedang munculnya Romantic Classicism, istilah
populernya adalah Neoklasik. Gaya ini dianggap serius apabila melibatkan emosi yang
mengakibatkan prinsip-prinsip arsitektur klasik tidak diterapkan sepenuhnya melainkan
cenderung lebih condong memilih (gabungan) gaya yang disukai saja, seperti gaya
arsitektur Gothic dan Ionic.
- Adanya tata kota ideal, karena sejak 1750 timbul suatu masalah yaitu banyaknya tempat
kumuh. Hal ini membangkitkan gagasan kota ideal yang menyangkut polis, yang merupakan
komponen masyarakat yang diatur sehingga hidup selaras dan seimbang. Bagaimana cara
mengatur sebuah lahan menjadi bangunan merupakan bahan pertimbangan pembangunan
kota itu sendiri, dengan kata kunci mandiri atau self-sufficient.
- Adanya peran rekayasa dan teknologi. Insinyur sipil mulai banyak, yang kemudian mulai
muncul bahan-bahan serta bahan-bahan campuran baru seperti cairan aspal, beton, baja
dan sebagainya. Hal ini mempengaruhi pembangunan, terutama pada struktur bangunan
sehingga mulai muncul bentuk-bentuk baru baik itu struktur atau penampakkannya.
Sebenarnya arsitektur modern baru muncul sekitar tahun 1860-an di Eropa dengan
bangunan pertama yaitu Crystal Palace. Bentuk-bentuk yang digunakan merupakan bentuk-
bentuk rasional yaitu kaku biasanya berbentuk kotak terlihat masif dan jarang terdapat
ornamen-ornamen penghias seperti halnya pada gaya-gaya atau aliran-aliran sebelumnya.
Penerapan bahan-bahan baru dapat terlihat pada bangunan ini seperti penggunaan struktur
besi, baja dan kaca serta beton. Sedangkan di Amerika, arsitektur modern mulai muncul
sekitar tahun 1880-an, dimana banyak dibangun gedung-gedung bertingkat tinggi dengan
struktur yang menggunakan bahan-bahan baru hasil fabrikasi terutama bahan baja.
Prinsip-prinsip arsitektur modern antara lain :
- Sistem firmitas atau sistem kekokohan, dimana tiang dan lantai merupakan satu kesatuan atau
saling mengikat, ada pondasi dan penghubung lantai dasar sebagai pengikat konstruksi.
Jadi pada arsitektur modern ini lebih menonjolkan pada bentuk-bentuk yang dianggap kokoh.
- Adanya penggunaan bahan hasil pabrikasi untuk penutup atau kulit bangunan. Karena adanya
revolusi industri yang banyak menyebabkan penggunaan bahan-bahan pabrik menjadi tren
saat itu. Bahan-bahan yang banyak digunakan pada saat itu yaitu bahan-bahan baru seperti
besi, baja, beton dan kaca. Para arsitek pada saat itu sednag gemar-gemarnya
menggunakan bahan-bahan ini.
- Terdapat sistem grid pada denah, tidak mempunyai pusat tertentu dan bentuknya biasanya
asimetri. Disini denah sudah lebih kaya akan bentuk dan tidak berbentuk simetris seperti
pada denah-denah bangunan beraliran klasik sebelumnya. Dan tidak mempunyai pusat-
pusat tertentu.
- Selalu ada bukaan-bukaan (lubang-lubang) karena pada saat itu arsitek sudah mulai
memikirkan bagaimana menciptakan bangunan yang sehat yang diantaranya dengan
menggunakan banyak bukaan-bukaan (lubang-lubang) sebagai sirkulasi udara agar udara
lebih nyaman di dalamnya.
- Alam dipinjam (dipasang) agar telihat sebagai ornamen tapi tidak menjadi bagian dari
bangunan. Di bangunan-bangunan modern penggunaan tanaman-tanaman hias merupakan
pengganti dari ornamen-ornamen estetis yang terdapat pada bangunan aliran sebelumnya.
- Adanya kontak dengan alam baik secara langsung ataupun secara tidak langsung. Alam disini
mulai diperhatikan kembali sebagai unsur yang penting baik itu sebagai penunjang
kenyamanan maupun kesehatan lingkungan bangunan.
- Ada keinginan akan sebuah lingkungan yang sehat, jarak antar bangunan berjauhan. Telah
saya jelaskan diatas bahwa arsitek beraliran modern mulai kembali memperhatikan
kesehatan bangunan salah satunya juga dengan cara memperjauh jarak antar bangunan
disamping juga sebagai penambah unsur keindahan dari bangunan itu sendiri lepas dari
bangunan-banguna lain disekitarnya.
- Arsitektur modern bertulang punggung pada teknologi (dasar semua permasalahan).
Pada saat tahun 1850-an muncul sebuah gelar baru yaitu insinyur. Insinyur disini
selain ahli bangunan juga bisa membuat bangunan-bangunan tinggi atau pencakar langit
juga dapat membuat bangunan dengan struktur-struktur yang panjang seperti jembatan.
Sehingga pada akhirnya muncul istilah Form Follows Function yang dicetuskan oleh Louis
Sullivan dimana bangunan yang baik tidak harus indah namun benar makna, fungsi dan
lain-lainnya. Pada saat itu bangunan bangunan modern juga sudah mulai berubah
bentuknya misalnya pada bangunan-bangunan tinggi pada lantai 1 dan lantai 2-nya diberi
ruang besar , mezanin dan terdapat tangga utama yang besar. Selain itu untuk memecah
kekakuan pada penampakkan fasad-nya diberilah aksen diatas-atas bangunan tinggi
tersebut seperti yang dilakukan pada gaya-gaya Art Nouveau. Namun pada saat itu arsitek
besar seperti Louis Sullivan tidak banyak mencipatakan sebuah bangunan hanyalah karena
bangunan-bangunan ciptaannya banyak ditiru dan dijiplak oleh arsitek-asitek lain pada
zamannya. Namun kemudian Louis Sullivan menurunkan ilmunya ini kepada muridnya yang
akhirnya juga menjadi arsitek besar pula yaitu Frank Loyd Wright.
Kemudian arsitek memanfaatkan pengetahuan yang dipunya oleh insinyur. Dan
akhirnya arsitek lebih kreatif dan mempunyai konsep pemikiran yang lebih dalam daripada
insinyur, karena arsitek juga mempunyai pengetahuan tentang ilmu seni yang tidak dipunyai
oleh insinyur yang hanya mempunyai ilmu teknik yang paten.
Kemudian pada sekitar tahun 1920-an muncullah suatu periode yang disebut dengan
Periode Heroic, dimana dimasa itu merupakan jaman penekanan ego pribadi, selain itu
sudah berkurangnya ornamen-ornamen yang menghiasi bangunan, namun ornamen-
ornamen disini berfungsi sebagai pemberi status, fungsi dan diletakkan di tempat-tempat
tertentu. Sehingga kesimpulannya adalah bahwa di masa ini telah terjadi penyederhanaan
ornamen-ornamen. Di sini massa-massa bangunan juga dibuat ekspresif namun
menggunakan bahan-bahan pabrik sehingga mempunyai ekspresi yang khas contohnya
penggunaan bentuk-bentuk melengkung dan skylight. Periode ini juga ditandai dengan
keadaan politik Eropa yang saat itu tengah memanas yang menyebabkan munculnya
berbagai macam aliran. Seperti adanya Naziisme di Jerman dimana bangunan pada saat itu
harus berfungsi sebagai monumental, sedangkan di Italia adanya Fasisme yang
mengakibatkan bangunan-bangunan pada saat itu secara teknis mengikuti bentuk-bentuk
bangunan klasik. Jadi dapat dilihat bahwa pada saat itu karya-karya arsitektur haus
monumental dan prinsipprinsip arsitektur klasik. Zailgeist yaitu arsitektur mengikuti
perkembangan mekanisasi yang terjadi sedangkan Will to form yaitu bahwa perancangan
bangunan diserahkan sepenuhnya oleh arsitek yang merancangnya.
Pada tahun 1920 hingga 1930 bangunan yang diciptakan kebanyakan adalah
bangunan-bangunan tinggi atau bangunan pencakar langit. Karena pada saat itu ada
anggapan bahwa semakin tinggi sebuah bangunan semakin hebat. Di Jerman pada saat itu
ada istilah Neve Sachlichkeit atau Neuwe Zakelijaheid di Belanda yaitu sebuah sifat objektif
yang baru. Dan di daerah Skandinavia yang pada saat itu tidak tersentuh oleh dinamika
politik yang tengah memanas di Eropa Tengah mengakibatkan gerakan modernnya berbeda
dengan di daerah Eropa tengah tersebut, bentuk-bentuk bangunan di sana mengalah pada
lansekap atau alam.
Akibat rasa optimis yang tinggi dan sikap yang idealis dari masyarakat modern,
arsitektur modern mulai menandakan tanda-tanda kegagalannya. Para arsitek dari gerakan
modern mempunyai suatu tujuan yaitu untuk menciptakan suatu gaya internasional atau
Internasional Style, yang diterima secara internasional dan seragam. Internasional Style
sebenarnya merupakan perumusan ide-ide dari para pionir arsitektur modern seperti
Hoffmann, Loos, Frank Loyd Wright, dan Walter Gropius. Ciri khas bangunan bergaya
internasional adalah penerapan bentuk-bentuk geometri, dinding berwarna polos (putih), dan
atap yang datar, serta biasanya terdapat taman di sekitarnya. Banyak karya-karya arsitektur
yang mengadopsi dari revolusi industri.
Prinsip-prinsip bangunan bergaya International yaitu :
- Volume metrik
- Regularity
- Anti ornamen terapan
Internasional style masih tetap populer ke seluruh dunia hingga sekitar tahun 1950-
an. Pada saat itu banyak arsitek muda yang menentangnya. Mereka percaya bahwa gaya ini
tidak mempunyai banyak variasi dalam desainnya karena keterikatannya pada bentuk
geometri yang sederhana dan kurangnya dekorasi. Sehingga pandangan industri yang
diterapkan pada semua bangunan menjadi dasar permasalahan yang sering dikritik.
Penerapan ini gagal menampilkan kepentingan akan fungsi dari berbagai bangunan, seperti
perumahan, gedung perkantoran dan institusi-institusi baik pendidikan maupun kebudayaan,
memiliki bentuk yang mirip sehingga terlihat sama, dan yang hanya dapat menandakan
fungsinya adalah penggunaan skala yang berbeda.
Kelompok arsitek pertama yang menentang gaya tersebut menamakan diri the
Brutalists. Mereka mendasari desainnya pada pekerjaan akhir Le Corbussier, dan membuat
bangunan yang polos dan masif dengan bahan campuran / konkrit yang kasar serta kuat.
Pemimpin kelompok ini adalah Kenzo Tange (Jepang), J. Sterling dan Gowan (Inggris), dan
Paul Rudolf (Amerika).
Sekitar tahun 1970-an dunia telah berubah dan kesemuanya diatur oleh Amerika.
Kemudian timbul Perang Dingin yaitu antara Blok Barat yang lebih menekankan industrialis
dan Blok Timur yang sangat tertutup sehingga disebut dengan Tirai Besi. Namun pada saat
itu setiap negara mempunyai program-program pembangunannya sendiri. Pada saat itu di
Amerika terdapat 3 karakter yang mempengaruhi karya-karya arsitektur diantaranya adalah
formalis seperti Paul Rudolf yang lebih mengutamakan ekspresi bentuk kemudian
perfeksionis seperti I.M.Pei dimana lebih mengutamakan kesempurnaan setiap detail dan
bentuk. Sedangkan yang terakhir yaitu produktivitas yang lebih mengutamakan pada
kemajuan teknologi, efisiensi dan optimalisasi. Di Belanda arsitek-arsitek disana kembali
meneruskan gaya arsitektur modern lama, metabolisme dan split level seperti yang
dilakukan oleh Le Corbussier dan Van der Grough. Di Prancis banyak menggunakan
teknologi logam seperti pembangunan menara Eiffel jadi anggapan disana bahwa bangunan
yang menarik yaitu bangunan yang bisa dirakit. Di Jerman lebih mengutamakan
pengekspresian bentuk-bentuk manufaktur, bangunan yang bisa dirakit serta
mengutamakan bentuk-bentuk yang ekspresif. Di Skandinavia, Alvaro Alto sebagai arsitek
penggerak disana lebih mengutamakan bentuk-bentuk konservatif dan bangunan harus
mempnyai unsur-unsur alam. Di Asia seperti di Jepang lebih mengutamakan bentuk-bentuk
formalis dan metabolis yang digerakkan oleh Kenzo Tange. Sedangkan di India dipengaruhi
oleh LeCorbussier dan Charles Korea yang mengutamakan bangunan-bangunan arsitektur
tropis.
Pada tahun 1970-an itu pula terbitlah sebuah buku yang berjudul Complexity and
Contradiction. Dan ada anggapan bahwa bangunan harus kompleks dan ramai tidak ada
lagi regularity dan simetris. Ornamen-ornamen bangunan timbul karena fungsi seperti
adanya antena sebagai sebuah sculpture. Charles Jenks menilai pada saat itu ada enam
situasi penciptaan karya-karya arsitektur yaitu situasi historis, stylish, tradisional, urban,
super modern dan situasi adhoc. Kemudian timbul pula aliran baru yang bernama aliran
kalsik pasca modern yang berkembang karena situasi historis pada tahun 1980-an. Maksud
dari pasca modern disini yaitu sebuah upaya untuk menghadirkan lebih dari sebuah
pemahaman dari sebuah karya arsitektur. Kebanyakan karya-karya arsitektur, gaya dan tipe
berasal dari Barat, namun kemudian menyebar dengan cepat ke seluruh penjuru dunia, ini
semua tergantung dari berkembangnya teknologi di bidang komunikasi.
Mungkin sekarang, gerakan arsitektur yang dikenal dan paling kontroversial adalah
Post-Modernism. Gerakan ini dimulai sekitar tahun 1960-an di Amerika. Gerakan ini tidak
mempunyai gaya atau teori umum tertentu. Mereka bergabung hanya karena menentang
internasional style. Salah satu arsitek terkenal pada saat itu adalah Robert Venturi.
Sebagian besar arsitek Post-Modern mengembalikan gaya-gaya terdahulu (klasik), yang
sempat diabaikan oleh arsitek-arsitek modern awal, dengan menerapkan unsur tradisi gaya
tersebut pada karya-karyanya. Ketertarikan akan gaya-gaya dahulu didasari akan keinginan
untuk memelihara / menjaga gedung-gedung tua dan mengadaptasinya untuk dipergunakan
sebagai sesuatu yang baru atau dengan kata kata lain bangunan tua tersebut akan memiliki
fungsi baru. Sebagian besar karya arsitek Post-Modern adalah bangunan-bangunan
berukuran kecil seperti rumah dan toko.
Kesimpulannya adalah bahwa sebenarnya arsitektur modern tidak sepenuhnya mati
karena arsitektur modern dianggap sebagai asal-muasal gaya arsitektur sekarang. Sehingga
banyak karya arsitektur sekarang yang masih mengadopsi prinsip-prinsip arsitektur modern,
meskipun dalam desainnya terjadi penggabungan gaya lain, seperti gaya klasik-
Renaissance, Neoklasik, dan sebagainya. Dengan kata lain jiwa arsitektur modern masih
dapat dilihat dan dirasakan pengaruhnya pada desain suatu bangunan.
SUMBER: http://arsitekamedia.blogspot.com/2013/01/arsitektur-modern.html










ARSITEKTUR MODERN SERTA CIRI-CIRINYA
Arsitektur modern tidak bermula dengan revolusi yang tidak dengan tiba tiba membuang
yang pra modern dan menggantinya dengan geometris sebagai satu satunya rupa
arsitektur, tetapi secara setahap demi setahap menghapuskan ornamen ornamen dan
dekorasi yang digantikan oleh geometri.
Arsitektur modern diketahui telah berkembang lebih kurang setengah abad,
berawal kira kira tahun 1920 hingga 1960 dan pada bulan September 1930 telah
diadakan suatu konggres oleh CIAM yang menghasilkan metode berpikir secara
rasional untuk membangun kembali bangunan bangunan yang hancur akibat
perang dunia II. Dalam hal ini mereka menerapkan kecepatan dalam membangun
(pabrikasi komponen bangunan), efisien, ekonomis, dan rasional. Penekanannya
pada rasionalitas. Bangunan yang demikian ini dianggap mencerminkan fungsinya
dan gejala ini melintasi batas negara dan budaya, sehingga dapat dianggap bersifat
Internasional.
Arsitektur modern mempunyai pandangan bahwa arsitektur adalah olah pikir dan bukan
olah rasa (tahun 1750), dan permainan ruang dan bukan bentuk. Sejalan dengan
kemajuan teknologi yang pesat ikut mempengaruhi arsitektur. Munculnya teknologi bahan
bangunan yang mendukung arsitektur modern. Misalnya kaca yang dapat digunakan untuk
mengekspresikan space atau ruang. Karena ciri cirinya yang ada tapi tak terlihat. Selain
itu untuk mewujudkan kecepatan dalam membangun maka dilakukan dengan produksi
masal bahan bangunan sehingga mengakibatkan arsitektur modern dapat menembus batas
budaya dan geografis, dan arsitektur menjadi suatu gaya internasional serta bangunan
bangunan di dunia menjadi seragam. Ornamen ornamen dalam bangunan dianggap suatu
kejahatan dan klasisme yang pernah dipakai oleh kaum fasis dan nazi menjadi symbol yang
negatif dan perlu diolah.
Arsitektur modern memiliki ornamen yang minim dan fungsional. Pada arsitektur
modern fungsi lebih diutamakan dalam menentukan bentuk, ukuran dan bahan. Di
Indonesia rumah-rumah dengan gaya arsitektur modern mulai banyak diterapkan
pada awal tahun 70-an.
Di masa sekarang pun banyak rumah-rumah baru yang dibangun dengan gaya
arsitektur modern dengan penyesuaian terhadap bahan bangunan dengan teknologi
terkini, perkembangan budaya dan wawasan serta gaya hidup penghuninya.
Eksterior rumah dengan gaya arsitektur modern didominasi dengan jendela yang
berukuran lebar dan atau tinggi, lis plang beton memanjang dan kanopi yang
menjorok ke depan.

dengan kolom yang sederhana atau
bahkan tanpa kolom. Bentuk masa
rumah modern di dekorasi dengan
ornamen garis vertikal, horizontal, dan
diagonal yang sederhana pada dinding eksterior yang luas
Interior rumah modern ditata dengan ornamen yang sederhana, langit-langit
bertingkat dan void di ruang-ruang publik yang memberikan kesan luas.
Ruang pada rumah dengan gaya arsitektur modern umumnya transparan, menerus,
ruang-ruang saling terhubung dengan ruang-ruang perantara dibatasi oleh dekorasi
interior yang tidak masiv.
Bahan bangunan berupa stainless steel finishing polished, aluminum
anodized,glossy tile, kaca berwarna / tinted glass, marupakan bahan dengan jenis
finishing mencirikan rumah modern dimasa-masa awal berkembangnya di Indonesia.
Disaat sekarang ini banyak bahan bangunan dengan teknologi modern yang menjadi
komponen penting seperti galvanized metal, granitile, grc, perforated metal dll.

Beberapa ciri arsitektur modern sebagai berikut:
Asimetris
Orientasi pola horizontal
Atap datar
Tidak ada cornice /profil atap
Bentuk Kotak
Halus
Penampilan efisien
Sudut lengkung
Jendela Kaca
Aluminium dan stainless steel trim pada pintu dan jendela
Panel mengkilap
Baluster metal
Deretan jendela atau garis-garis
Sedikit atau tidak ada hiasan
Denah terbuka
Arsitektur pada puncak modern hadir tidak pada hanya 1 macam rupa arsitektur, tetapi ada empat aliran besar yaitu: Alvar
Aalto yang tradisionalis

,Lee Corbusier yang seniman,

dengan Frank Lloyd Wright yang naturalis

,Mies Van Der Rohe yang fungsionalis.

Di antara demikian banyak pemahaman tentang arsitektur, arsitektur dikenal juga
sebagai suatu tradisi yang berkembang. Dari waktu ke waktu wajah arsitektur
selalu mengalami perubahan. Hal-hal yang mempengaruhi perkembangan dan
pengembangan arsitektur tidak hanya berupa keadaan eksternal, tetapi juga
keadaan internal. Dimaksud dengan keadaan eksternal adalah keadaan yang
melingkungi atau mengitari kehadiran arsitektur, seperti keadaan geografik,
geologik, iklim, bahan bangunan, budaya dan pranata masyarakat, sejarah ataupun
agama. Sementara itu, dimaksud dengan keadaan internal adalah segenap keadaan
yang berada di dalam diri perancang dan pembangun seperti paham atau pola pikir
serta pola penalaran, kemampuan teknologi dan berteknologi, daya imajinasi dan
daya kreasi, dan semacamnya

Thanks For Copying My Blog Article, Read more at:
http://addyarchy07.blogspot.com/2012/01/arsitektur-modern-serta-ciri-
cirinya.html#ixzz2iYKmfaWM
SUMBER : http://addyarchy07.blogspot.com/2012/01/arsitektur-modern-serta-ciri-cirinya.html

Vous aimerez peut-être aussi