Vous êtes sur la page 1sur 23

Perencanaan Elemen Mesin Mesin Pencacah Plastik

33

BAB III PERHITUNGAN

3.1 Daya rencana (P
d
)
Mesin direncanakan menggunakan motor listrik arus bolak balik. Jam
kerja mesin 8 10 jam/ hari dengan massa pisau pemotong dipakai 20 kg s.d.
25 kg (diambil 25 kg), dengan jari jari (r) 80 mm (bentuk bentuk pisau
pemotong dapat dilihat lampiran), dan massa plastik maksimum yang bisa
dimasukkan ke dalam wadah penampungan adalah 5 kg, sehingga massa total
yang diterima oleh poros pisau pemotong adalah 30 kg. Putaran poros pisau
pemotong yang diinginkan adalah 700 rpm, jarak pulley satu ke pulley dua
diasumsikan 500 mm.
Gaya maksimum yang bekerja adalah:
F = m x g = 30 kg x 9,81 m/s = 294,3 N
Torsi maksimum yang bekerja:
T = F x r = 294,3 N. 80 mm = 23.544 N.mm = 23,544 N.m
Untuk mencari daya (P) yang diperlukan untuk memutar poros dengan
kondisi beban tersebut adalah:
P = F x s/t
= 294,3 x 500 mm / 60 s
= 2452,2 W = 2,5 Kw
Karena mesin menggunakan motor listrik arus bolak balik yang
bekerja 8 10 jam dengan daya yang ditransmisikan kecil, maka factor
koreksi yang diambil (f
c
) = 1,3. Sehingga daya motor yang direncanakan
adalah:
Pd = f
c
x P
= 1,3 x 2,5 Kw
= 3,25 Kw = 5 Hp
Putaran (n
1
) untuk motor listrik dengan daya 5 Hp yang biasa terdapat
di pasaran adalah 3600 rpm (diasumsikan).

Perencanaan Elemen Mesin Mesin Pencacah Plastik


34

3.2 Perencanaan Poros Penggerak
a. Daya rencana (P
d
) = 5 Hp = 3,67 Kw
n
1
= 3600
b. Momen puntir rencana
T
1
= 9,74 x 10
5
x


= 9,74 x 10
5
x




= 992,9 kg.mm
c. Bahan poros dipilih S35C-D, batang baja yang difinis dingin, perlakuan
panas: dicelup dingin dan ditemper engan kekuatan tarik
B
= 53 kg/
mm
2
. (table 2.1)
Faktor keamanan yang diambil Sf
1
= 6,0 dan Sf
2
= 2,0.
d. Tegangan geser yang diizinkan:


kg mm


kg mm



e. Karena dipertimbangkan akan ada kejutan dan tumbukan, maka:
K
t
= 1,2
Karena dipertimbangkan akan terjadi pemakaain dengan beban lentur,
maka:
C
b
= 2
f. Diameter poros:

(

t

a
)

mm
g. Diameter bagian yang menjadi tempat bantalan diasumsikan = 20 mm
Dari besar d
s
= 14 mm maka didapat alur pasak 4 mm x 4 mm x jari jari
fillet 0,16 mm (b x h x r fillet). (table 2.4)
h. Konsentrasi tegangan pada poros dengan alur pasak:
r


Sehingga didapat actor konentrai tegangan () 8
i. Tegangan geser yang terjadi:
Perencanaan Elemen Mesin Mesin Pencacah Plastik


35



kgmm
( mm)

8 kgmm



j. Suatu poros akan aman digunakan bila:


(aman)
k. Kesimpulan:
Diameter poros (d
s
) = 14 mm
Bahan poros dipilih S35C-D, batang baja yang difinis dingin
Perlakuan panas: dicelup dingin dan ditemper
Ukuran alur pasak (b x h x jari jari fillet r) = 4 mm x 4 mm x
fillet 0,16 mm

3.3 Perencanaan Pasak Pada Poros Penggerak
a. Daya rencana (P
d
) = 5 Hp = 3.67 Kw
n
1
= 3600
b. Momen puntir rencana
T
1
= 9,74 x 10
5
x


= 9,74 x 10
5
x




= 992,9 kg.mm
c. Bahan poros dipilih S35C-D, batang baja yang difinis dingin, perlakuan
panas: dicelup dingin dan ditemper engan kekuatan tarik
B
= 53 kg/
mm
2
. (table 2.1)
Faktor keamanan yang diambil Sf
1
= 6,0 dan Sf
2
= 2,0.
d. Tegangan geser yang diizinkan:


kg mm


kg mm



e. Karena dipertimbangkan akan ada kejutan dan tumbukan, maka:
Perencanaan Elemen Mesin Mesin Pencacah Plastik


36

K
t
= 1,2
Karena dipertimbangkan akan terjadi pemakaain dengan beban lentur,
maka:
C
b
= 2
f. Diameter poros:

(

t

a
)

mm
g. Gaya tangensial:


kgmm
mm

8 kg
h. Penampang pasak = 4 mm x 4 mm.
Kedalaman alur pasak pada poros (t
1
) = 2,5 mm.
Kedalaman alur pasak pada pulley (t
2
) = 1,8 mm.
(table 2.4)
i. Bahan pasak yang dipilih S35C-D, batang baja yang difinis dingin,
perlakuan panas: dicelup dingin dan ditemper , kekuatan tarik
B
= 53 kg/
mm
2
. (table 2.1) Faktor keamanan yang diambil Sf
k1
= 6,0 dan Sf
k2
= 2,0.
Sf
k1
x Sf
k2
= 12
j. egangan geer yang iizinkan (
k
):

k

k


kg
mm


Tekanan permukaan pasak yang diizinkan (P
ka
) untuk poros berdiameter
kecil = 8 kg/ mm
2
k. Panjang pasak:



8
l

8 mm

ka


Perencanaan Elemen Mesin Mesin Pencacah Plastik


37

8

8

l

mm
l. L = 10 mm (yang diambil harga terbesar)
m. Panjang pasak (l
k
) = l
1
+ l
2
= 8 + 10 = 18 mm
n. Menentukan kelayakan ukuran pasak:


0,25 < 0,31 < 0,35 (BAIK)


0,75 < 1,3 < 1,5 (BAIK)
o. Kesimpulan:
Ukuran pasak = 4 mm x 4 mm (standar)
Panjang pasak yang aktif (l
k
) = 18 mm
Bahan pasak : S35C-D, dicelup dingin dan ditemper.

3.4 Perencanaan Pulley dan V Belt
a. Daya rencana (P
d
) = 5 Hp = 3,67 kW
n
1
= 3600 rpm
n
2
= 700 rpm





b. T
1
= 992,9 kg.mm
T
2
= 9,74 x 10
5
x


= 9,74 x 10
5
x




= 5106,5 kg.mm
c. Bahan poros dipilih S35C-D, batang baja yang difinis dingin, perlakuan
panas: dicelup dingin dan ditemper engan kekuatan tarik
B
= 53 kg/
mm
2
. (table 2.1)
Faktor keamanan yang diambil Sf
1
= 6,0 dan Sf
2
= 2,0.
d. Diameter poros penggerak (d
s1
) =14 mm
Perencanaan Elemen Mesin Mesin Pencacah Plastik


38

Diameter poro yang igerakkan
Dari gambar 2.7 diagram pemilihan sabuk-V. Untuk daya rencan (p
d
) =
2,24 kW dan putaran poros penggerak (n
1
) = 1450 rpm, maka didapat jenis
sabuk type A dengan tebal (t) = 9 mm. (Gambar 2.6)
e. Untuk penampang sabuk tipe A, diameter minimum pulley yang diizinkan
(d
min
) = 65 mm, dimeter minimum pulley yang dianjurkan = 95 mm. (table
2.7)
f. Diameter nominal pulley penggerak (d
p
) = 95 mm .
Diameter dalam pulley penggerak (d
d
):
d
d
= d
p
- k
0
= 95 8 = 87 mm
Diameter nominal pulley yang digerakaan:
D
p
= i.d
p
=2,1 x 95 mm = 199,5 mm
Diameter dalam pulley yang digerakkan (D
d
):
D
d
= D
p
- k
0
= 199,5 8 = 191,5 mm
Diameter luar pulley penggerak :
d
k
= d
p
+ 2.k = 95 mm + 2 x 4,5 =104 mm
Diameter luar pulley yang digerakkan:
D
k
= D
p
+ 2.k = 199,5 + 2 x 4,5 =208,5 mm
Diameter naf pulley penggerak:



Diameter naf pulley (D
B
) yang digerakkan belum bisa dicari karena
diameter poros (d
s2
) belum diketahui.
g. Kecepatan sabuk:



()
Kecepatan sabuk V baik bila < 30 m/s
h. Pengecekan jarak sumbu poros:
Jarak sumbu poros harus sebesar 1,5 sampai 2 kali diameter puly yang
digerakkan (D
p
), penulis mengambil 2 kali diameter pulley yang
digerakkan.
C = 2 . D
p
= 2 x 199,5 mm =399 mm
Perencanaan Elemen Mesin Mesin Pencacah Plastik


39

Untuk mengetahui apakah kontruksi V belt sudah sesuai dengan
persyaratan:

()
( )
i. Panjang keliling sabuk:

( )


( )




j. Nomor nominal V belt:
Berdasarkan panjang keliling sabuk (L) = 1267,44 mm, maka pada
tabel 5.3 panjang sabuk-V standar didapat No. 50 dengan panjang standar
(L) = 1270 mm. (table 2.8)
k. Menentukan jarak sumbu poros:
b = 2L 3,14 (D
p
d
p
)
= 2 (1270) 3,14 (199,5 95)
= 2211,9 mm

( )



l. Menentukan sudut kontak:


Berdasarkan harga

C
d D
p p

didapat sudut kontak pulley kecil () = 169
0
,
dan faktor koreksi (K
o
) = 0,97. (Tabel 2.10)
Nilai = 169
0
jika dirubah ke dalam radian:
Perencanaan Elemen Mesin Mesin Pencacah Plastik


40

(raian) 8 raian
m. Kapasitas daya yang ditransmisikan(P
0
):
Untuk mendpatkan nilai P
0
, maka perlu dicari terlebih dahulu gaya
tegangan pada sisi tegang (F
1
) dan tegangan pada sisi kendur (F
2
) dari V
belt yang dihubungkan dengan pulley.


Nilai koeiein geek () untuk V elt tipe A aalah

)
imana r
p
aalah jarijari pulley kecil

mm

)
Sehingga:


Dengan diketahuinya nilai F
1
dan F
2
maka nilai gaya efektif (F
e
) pada
sabuk dapat dicari.

-
Dengan demikian maka nilai daya yang ditransisikan sabuk:


n. Jumlah sabuk:






o. Karena sabuk yang digunakan berjumlah 2, maka pully yang digunakan
juga bertingkat 2, sehingga tebal pulley (t) = 2f + e, nilai f dan e untuk
Perencanaan Elemen Mesin Mesin Pencacah Plastik


41

penampang sabuk A masing masing adalah 10 mm dan 15 mm (table 2.6
dan gambar 2.8).
t = 2 x 10 + 15= 35 mm
p. Daerah penyetelan jarak sumbu poros
Dari tabel 2.9 utuk sabuk tipe A dengan No 30 dan panjang (L) = 1270
mm didapat :
C
t
= 20mm, (penyetelan ke sebelah dalam dari letak standar).

C
t
= 40mm, (penyetelan ke sebelah dalam dari letak standar).
q. Kesimpulan:
Sabuk yang digunakan adalah type A dengan No 50 dan panjang (L) =
1270 mm
Jumlah sabuk (N) = 2 buah
Jarak sumbu poros (C) = 550,5 mm
C
t
= 20 mm, (penyetelan ke sebelah dalam dari letak standar)
C
t
= 40 mm, (penyetelan ke sebelah luar dari letak standar)
Diameter pulley :
1. Diameter nominal pulley penggerak (d
p
) = 95 mm
2. Diameter dalam pulley penggerak (d
d
) = 87 mm
3. Dimeter nominal pulley yang digerakkan (D
p
) = 199,5 mm
4. Diameter luar pulley penggerak (d
k
) = 104 mm
5. Diameter dalam pulley yang digerakkan (D
d
): 191.5 mm
6. Diameter luar pulley yang digerakkan (D
k
) = 208,5 mm
7. Diameter naf pulley yang digerakkan (d
B
) = 36,8 mm
8. Tebal pulley (t) = 35 mm

3.5 Perencanaan Poros yang digerakkan (poros pisau pemotong)
a. Daya rencana (P
d
) = 3 Hp = 2,24 Kw
n
2
= 700 rpm
b. Momen puntir rencana
T
2
= 9,74 x 10
5
x


= 9,74 x 10
5
x




Perencanaan Elemen Mesin Mesin Pencacah Plastik


42

= 3116,8 kg.mm
c. Keadaan beban:
Keadaan beban pada poros:


Keterangan:
A = posisi pulley besar
B = posisi bantalan 1
C = posisi pisau pemotong
D = posisi bantalan 2
P
H1
= beban horizontal akibat gaya tarikan V belt
P
V1
= beban vertical akibat gaya tarikan V belt dan berat pulley
P
V2
= beban vertical dari berat pisau pemotong
R
V1,
R
H1,
R
V2,
R
H2,
= gaya lawan dari masing masing bantalan

Berat pulley:
Pada umumnya pulley dibuat dengan logam/ besi yang massa jenisnya ()
= 7850 kg/ m
3
.
Volume pulley (V
p
) = . .D
k
2
.t
= .x x 208,5
2
x 35
= 682.860,5 mm
3

= 1,195 x 10
-3
m
3

Berat pulley (W
p
) = . V
p

B
A
C
D
P
V1
P
V2
150 mm
150 mm
150 mm
P
H1
R
H1
R
V1
R
V2
R
H2
Perencanaan Elemen Mesin Mesin Pencacah Plastik


43

= 7850 kg/ m
3

x 1,195 x 10
-3
m
3

= 9,38 kg

Beban akibat tarikan V belt:




`








Dari gambar di atas didapat beban vertical dan horizontal akibat tarikan
sabuk, sebagai berikut:
P
V1
= F
1
.cos + W
p
= 39,6 x cos 5,5 + 9,38
= 48,8 kg
P
H1
= F
1
.sin
= 39,6 x sin 5,5
= 3,8 kg
Berat pisau pemotong (P
V2
) = 25 kg
Mencari nilai R
V1,
R
H1,
R
V2,
R
H2
:
M
D vertikal
= 0
-P
v1
x 450 + R
v1
x 300 - P
v2
x 150 = 0
-48,8 x 450 + R
v1
x 300 - 25 x 150 = 0
-21960 + R
v1
x 300 - 3750 = 0
R
v1
=

85,7 kg
F
2
F
1
Fv
Fh
F
1
Fv

Perencanaan Elemen Mesin Mesin Pencacah Plastik


44

y = 0
R
V1
+ R
V2
P
v1
P
v2
= 0
85,7 + R
V2
48,8 25 = 0
R
V2
= -11,9 kg = 11,9 kg (tanda (-) menunjukkan bahwa arahnya ke
bawah/ berlawanan dari arah yang diasumsikan)
M
D horizontal
= 0
P
H1
x 450 R
H1
x 300 = 0
3,8 x 450 - R
H1
x 300 = 0
1710 - R
H1
x 300 = 0
R
H1
=

kg

P
H1
- R
H1
R
H2
= 0
3,8 - 5,7 R
H2
= 0
R
H2
= - 1,9 kg = 1,9 kg (tanda (-) menunjukkan bahwa arahnya ke
kanan/ berlawanan dari arah yang diasumsikan)
Sehingga keadaan pembebanan menjadi:

d. Momen lentur vertical dan horizontal:
M
B horizontal
= P
H1
x 150 = 3,8 x 150 = 570 kg.mm
M
C horizontal
= R
H2
x 150 = 1,9 x 450 = 285 kg.mm
M
B vertical
= P
V1
x 150 = 48,8 x 150 = 7320 kg.mm
M
C vertical
= R
V2
x 150 = 11,9 x 150 = 1785 kg.mm
e. Momen lentur gabungan (resultan):
B
A
C
D
P
V1
= 48,8 kg
P
V2
= 25 kg
150 mm
150 mm
150 mm
R
H1
=5,7 kg
R
V1
= 85,7 kg
R
V2
= 11,9kg
R
H2
= 1,9 kg
P
H1
= 3,8 kg
Perencanaan Elemen Mesin Mesin Pencacah Plastik


45

()

()

()

()



Perencanaan Elemen Mesin Mesin Pencacah Plastik


46

Gaya horizontal
Gaya vertikal
Gaya gabungan (resultan)
A
B C
D
A B
C D
A
B
C D
150 mm 150 mm 150 mm
M
B h
= 570 kg.mm

M
C h
=285 kg.mm
= 285 kg.mm

M
B v
= 7320 kg.mm

M
C v
= 1785 kg.mm

M
R1
= 7342,16 kg.mm
M
R2
= 1807,61 kg.mm
Gambar diagram momen lentur

Perencanaan Elemen Mesin Mesin Pencacah Plastik


47

f. Bahan poros dipilih S35C-D, batang baja yang difinis dingin, perlakuan
panas: dicelup dingin dan ditemper engan kekuatan tarik
B
= 53 kg/
mm
2
. (table 2.1)
Faktor keamanan yang diambil Sf
1
= 6,0 dan Sf
2
= 2,0.
g. Tegangan lentur yang diizinkan:


kg mm


kg mm



h. Karena dipertimbangkan akan ada kejutan dan tumbukan besar, maka:
K
t
= 1,5
K
m
= 2,0
i. Diameter poros:

[(

) (


[(

) ( )

( )



Dari besar d
s
= 25,42 mm maka didapat alur pasak 8 mm x 7 mm x jari
jari fillet 0,25 mm (b x h x r fillet). (table 2.4)
j. Konsentrasi tegangan pada poros dengan alur pasak:
r


ehingga iapat actor konentrai tegangan () = 3,3
Tegangan geser maksimum yang terjadi:

()

( )

( )


kgmm


Syarat diameter poros dengan beban puntir dan lentur yang baik adalah

ba
.


max

ba
.

= 4,42 x 2 = 8,84 kg.mm


2

max
,22 x 3,3 = 10,6 kg.mm
2

Perencanaan Elemen Mesin Mesin Pencacah Plastik


48

arena
ba
.

<
max
(iameter poro 29 mm tidak aman. Sehingga
perlu diperbesar. Dicoba dameter poros (d
s2
) = 32 mm
2

Dari besar d
s
= 32 mm maka didapat alur pasak 10 mm x 8 mm x jari jari
fillet 0,4 mm (b x h x r fillet). (table 2.4)
r


ehingga iapat actor konentrai tegangan ()
Tegangan geser maksimum yang terjadi:

()

( )

( )

ba
.

= 4,42 x 2 = 8,84 kg.mm


2

max
x 3 = 7,2 kg.mm
2

Karena
ba
.


max
(diameter poros d
s2
= 32 mm aman digunakan).

k. Perhitungan defleksi puntiran:


G = modulus geser baja = 8,3 x 10
3
kg/mm
2




l. Deleki puntiran maimum (
max
) = 0,25
0

arena <
max
= 0,1
0
< 0,25
0
, maka ukuran poros yang direncanakan
aman.
m. Kesimpulan:
Diameter poros (d
s2
) = 32 mm
Bahan poros dipilih S35C-D, batang baja yang difinis dingin
Perlakuan panas: dicelup dingin dan ditemper
Ukuran alur pasak (b x h x jari jari fillet r) = 10 mm x 8 mm x
fillet 0,4 mm
Perencanaan Elemen Mesin Mesin Pencacah Plastik


49

Tambahan untuk perencanaan pulley pada poros penggerak:
Diameter poros yang digerakkan = 32 mm
Diameter naf pulley yang digerakkan:




3.6 Perencanaan Pasak Pada Poros yang Di Gerakkan
a. Daya rencana (P
d
) = 3 Hp = 2,24 Kw
n
2
= 700 rpm
b. Momen rencana:
T
2
= 3116,8 kg.mm
Momen rencana (T
d
) = (

()




7976,33 kg.mm

c. Bahan poros dipilih S35C-D, batang baja yang difinis dingin, perlakuan
panas: dicelup dingin dan ditemper engan kekuatan tarik
B
= 53 kg/
mm
2
. (table 2.1)
Faktor keamanan yang diambil Sf
1
= 6,0 dan Sf
2
= 2,0.
d. Tegangan geser yang diizinkan:


kg mm


kg mm



e. Karena dipertimbangkan akan ada kejutan dan tumbukan, maka:
K
t
= 1,5
Karena dipertimbangkan akan terjadi pemakaain dengan beban lentur,
maka:
C
b
= K
m
= 2
f. Diameter poros:
d
s2
= 32 mm
g. Gaya tangensial (F):
Perencanaan Elemen Mesin Mesin Pencacah Plastik


50


kgmm
mm

8 kg
h. Penampang pasak = 10 mm x 8 mm.
Kedalaman alur pasak pada poros (t
1
) = 5 mm.
Kedalaman alur pasak pada pulley (t
2
) = 3,3 mm.
(table 2.4)
i. Bahan pasak yang dipilih S35C-D, batang baja yang difinis dingin,
perlakuan panas: dicelup dingin dan ditemper , kekuatan tarik
B
= 53 kg/
mm
2
. (table 2.1) Faktor keamanan yang diambil Sf
k1
= 6,0 dan Sf
k2
= 2,0.
Sf
k1
x Sf
k2
= 12
j. egangan geer yang iizinkan (
k
):

k

k


kg
mm


Tekanan permukaan pasak yang diizinkan (P
ka
) untuk poros berdiameter
kecil = 8 kg/ mm
2
k. Panjang pasak:

mm

ka

mm
l. L = 19 mm (yang diambil harga terbesar)
m. Panjang pasak (l
k
) = l
1
+ l
2
= 11,3 + 19 = 30,3 mm
n. Menentukan kelayakan ukuran pasak:


0,25 < 0,31 < 0,35 (BAIK)
Perencanaan Elemen Mesin Mesin Pencacah Plastik


51


0,75 < 0,94 < 1,5 (BAIK)
o. Kesimpulan:
Ukuran pasak = 10 mm x 8 mm (standar)
Panjang pasak yang aktif (l
k
) = 30,3 mm
Bahan pasak : S35C-D, dicelup dingin dan ditemper.

3.7 Perencanaan Bantalan
1. Bantalan pada poros penggerak
Diameter poros (d
s1
) = 16,1 mm
Putaran poros (n
1
) = 1450 rpm
Diameter yang menjadi tempat bantalan = 20 mm
Berdasarkan bentuk poros yang memerlukan gesekan yang sangat
kecil, maka direncanakan bantalan gelinding bola radial alur dalam baris
tunggal dengan bahan plat baja tahan karat. Tabel 2.11, dangan data :
a. Nomor bantalan : 6004
b. Diameter dalam (d) : 20mm
c. Diameter luar (D) : 42 mm
d. Lebar (B) : 12 mm
e. Jari-jari (r) : 1 mm
f. Kapasitas nominal dinamis spesifik (C) = 735 kg
g. Kapasitas nominal statis spesifik (C
o
) = 465 kg
Umur bantalan rencana didapat dari tabel 2.14, karna pemakaian yang
terus menerus, maka diambil umur bantalan (Lh
a
) = 30000 jam dengan
interval (20000 - 30000)
Perhitungan perencanaan bantalan sbb :
a. menentukan faktor kecepatan (f
n
)


b. Menentukan beban ekivalen dinamis (P
r
)
Perencanaan Elemen Mesin Mesin Pencacah Plastik


52

P
r
= X . V . F
r
+ Y . F
a
Dimana F
a
adalah beban aksial yang dialami oleh poros dan
besarnya sama dengan nol. F
r
adalah gaya radial yang disebabkan
oleh perputaran poros. Dari hubungan antara daya yang
ditransmisikan P (kW), gaya keliling (F
t
) dan kecepatan keliling (v)
maka gaya radial dapat dicari dengan persamaan :



Sehingga :
F
t
= F
r
tan ; gaya radial F
r
adalah :



Pada Tabel 2.12, untuk beban putar pada cincin dalam v = 1.
Faktor X = 1, dan Y = 0, (untuk baris tunggal, bila e
vF
F
r
a
).
Maka :
P
r
= X . V . F
r
+ Y . F
a
= 1 . 1 . 45,32 + 0
= 45,32 kg
c. Menentukan faktor umur (f
h
)



.
d. Menentukan umur nominal
L
h
= 500 (f
h
)
3

= 500 (4,6)
3

= 48668 jam
Syarat aman: L
h
> L
ha
.
Karena L
h
= 48668 jam > L
ha
= 30000 maka bantalan yang
direncanakan baik untuk digunakan.
Perencanaan Elemen Mesin Mesin Pencacah Plastik


53

2. Bantalan pada poros penggerak (poros pisau pemotong)

A. Bantalan pada titik B
Diameter poros (d
s2
) = 32 mm
Putaran poros (n
2
) = 700 rpm
Diameter yang menjadi tempat bantalan = 35 mm
Berdasarkan bentuk poros yang memerlukan gesekan yang
sangat kecil, maka direncanakan bantalan gelinding bola radial alur
dalam baris tunggal dengan bahan plat baja tahan karat. Tabel 2.11,
dangan data :
a. Nomor bantalan : 6007
b. Diameter dalam (d) : 35 mm
c. Diameter luar (D) : 62 mm
d. Lebar (B) : 14 mm
e. Jari-jari (r) : 1,5 mm
f. Kapasitas nominal dinamis spesifik (C) = 1250 kg
g. Kapasitas nominal statis spesifik (C
o
) = 915 kg
Umur bantalan rencana didapat dari tabel 2.14, karna pemakaian
yang terus menerus, maka diambil umur bantalan (Lh
a
) = 30000 jam
dengan interval (20000 - 30000)
Perhitungan perencanaan bantalan sbb :
a. Gaya radial bantalan B


Gaya aksial bantalan B (F
aB
) = 0
b. Menentukan nilai X dan Y:
B
A
C
D
P
V1
= 48,8 kg
P
V2
= 25 kg
R
H1
=5,7 kg
R
V1
= 85,7 kg
R
V2
= 11,9kg
R
H2
= 1,9 kg
P
H1
= 3,8 kg
Perencanaan Elemen Mesin Mesin Pencacah Plastik


54

Nilai F
a
= 0,
Nilai (F
a
/V.F
r
= 0) e, sehingga nilai X = 1, Y = 0,
untuk beban putar pada cincin dalam V = 1. (table 2.12)
c. Menentukan faktor kecepatan (f
n
)



d. Menentukan beban ekivalen dinamis (P
r
)
P
r
= X . V . F
r
+ Y . F
a
= 1 . 1 . 79,9 + 0
= 85,9 kg
e. Menentukan faktor umur (f
h
)



. Menentukan umur nominal
L
h
= 500 (f
h
)
3

= 500 (5,23)
3

= 71527,8 jam
Syarat aman: L
h
> L
ha
.
Karena L
h
= 71527,8 jam > L
ha
= 30000 maka bantalan yang
direncanakan aman untuk digunakan.

B. Bantalan pada titik B
Diameter poros (d
s2
) = 32 mm
Putaran poros (n
2
) = 700 rpm
Diameter yang menjadi tempat bantalan = 35 mm
Berdasarkan bentuk poros yang memerlukan gesekan yang
sangat kecil, maka direncanakan bantalan gelinding bola radial alur
dalam baris tunggal. Tabel 2.11, dangan data :
a. Nomor bantalan : 6007
b. Diameter dalam (d) : 35 mm
c. Diameter luar (D) : 62 mm
Perencanaan Elemen Mesin Mesin Pencacah Plastik


55

d. Lebar (B) : 14 mm
e. Jari-jari (r) : 1,5 mm
f. Kapasitas nominal dinamis spesifik (C) = 1250 kg
g. Kapasitas nominal statis spesifik (C
o
) = 915 kg
Umur bantalan rencana didapat dari tabel 2.14, karna pemakaian
yang terus menerus, maka diambil umur bantalan (Lh
a
) = 30000 jam
dengan interval (20000 - 30000)
Perhitungan perencanaan bantalan sbb :
a. Gaya radial bantalan D


Gaya aksial bantalan B (F
aD
) = 0
b. Menentukan nilai X dan Y:
Nilai F
a
= 0,
Nilai (F
a
/V.F
r
= 0) e, sehingga nilai X = 1, Y = 0, untuk beban
putar pada cincin dalam V = 1. (table 2.12)
c. Menentukan faktor kecepatan (f
n
)


d. Menentukan beban ekivalen dinamis (P
r
)
P
r
= X . V . F
r
+ Y . F
a
= 1 . 1 . 10,1 + 0
= 12,1 kg
e. Menentukan faktor umur (f
h
)



f. Menentukan umur nominal
L
h
= 500 (f
h
)
3

= 500 (37,19)
3

= 44222513,6 jam
Syarat aman: L
h
> L
ha
.
Karena L
h
= 25718671,98 jam > L
ha
= 30000 maka bantalan
yang direncanakan aman untuk digunakan.

Vous aimerez peut-être aussi