Vous êtes sur la page 1sur 39

Armaidi Darmawan, dr, M.

Epid
Bagian Ilmu Kedokteran Komunitas/Keluarga
PSPD Unja
PEM KES KERJA/ PSPD UNJA
1. Mengetahui pengertian dan tujuan
Pemeriksaan kesehatan pekerja
2. Mengetahui peundangan terkait
Pemeriksaan kesehatan pekerja
3. Mengetahui ruang lingkup dan tahapan
Pemeriksaan kesehatan pekerja
4. Mengetahui penetapan status kelayakan
bekerja
5. Mengetahui contoh jenis pemeriksaan
berdasarkan pekerjaan

PEM KES KERJA/ PSPD UNJA
Pemerikasan kesehatan pekerja adalah suatu
upaya pengumpulan data medis serta
melakukan interpretasi dan penilaian untuk
mengetahui status kesehatan pekerja dalam
rangka menjamin kemampuan fisik dan
kesehatan tenaga kerja
PEM KES KERJA/ PSPD UNJA
adanya interaksi antara kesehatan dan
pekerjaan yang akan atau sedang
dilakukan oleh tenaga kerja
Pekerja benar-benar mampu secara fisik dan
mental untuk melakukan pekerjaannya
Mempertahankan, dan bila perlu meningkatkan
kesehatan pekerja
PEM KES KERJA/ PSPD UNJA
Sektor industri;
Sektor migas dan sumber daya mineral;
Sektor transportasi;
Sektor konstruksi;
Sektor pertanian dan perkebunan;
Sektor kehutanan;
Sektor pariwisata; dan
Sektor ketenaga-nukliran
PEM KES KERJA/ PSPD UNJA
Pertama, standar pemeriksaan kesehatan
tenaga kerja ditentukan atau mengikuti
ketentuan perundang-undangan yang
berlaku. Standar atas dasar ketentuan
demikian merupakan hal-hal pokok dan
bersifat pengaturan yang bersifat minimal.

Kedua, standar pemeriksaan kesehatan
tenaga kerja berdasarkan praktek profesi
dokter
PEM KES KERJA/ PSPD UNJA
1. Memberikan bantuan kepada tenaga kerja
dalam penyesuaian diri baik fisik maupun
mental, terutama dalam penyesuaian pekerjaan
dengan tenaga kerja;
2. Melindungi tenaga kerja terhadap setiap
gangguan kesehatan yang timbul dari
pekerjaan atau lingkungan kerja;
3. Meningkatkan kesehatan badan, kondisi mental
(rohani) dan kemampuan fisik tenaga kerja;
dan
4. Memberikan pengobatan dan perawatan serta
rehabilitasi bagi tenaga kerja yang menderita
sakit.
PEM KES KERJA/ PSPD UNJA
1. Deteksi dini PAK
2. Antisipasi terjadinya ggn kes akibat kerja
3. Menetapakan kecakapan kerja ( fitness
status)
4. Melihat tren perkembangan penyakit
5. Data dasar kes utk pembanding di masa
datang
6. Dasar menilai efektifitas program
pencegahan yg sdh dilakukan
7. Memenuhi aturan perundangan
PEM KES KERJA/ PSPD UNJA
Uu no 70, 1970 tentang keselamatan kerja
UU no 29, 2004 tentang Praktik Kedokteran
UU no 36, 2009 tentang Kesehatan
Keprs RI no 22, 1993 tentang pancake yg
timbul akibat hubungan kerja
Permennakertrans no 2, 1980 tentang
pemeriksaan keshatan tenaga kerja dalam
penyelenggaraan keselamatan kerja
Permennakertrans no 3, 1982 tentang
pelayanan kesehatan kerja

PEM KES KERJA/ PSPD UNJA
Kelayakan untuk bekerja (fitness to work)
Status kes memenuhi syarat utk pekerjaan yg
ditetapkan
Program kembali bekerja (return to work)
Program yg membantu pekerja untuk secepatnya
kembali bekerja setelah cedera atau sakit
Perlu pembatasan dlm bekerja dlm waktu ttt utk
pemulihan
PEM KES KERJA/ PSPD UNJA
1. Awal bekerja
Pra-kerja (pre-employment)
Pra penempatan atau alih tugas (pre-palcement)
2. Selama bekerja
Berkala (periodical examination)
Khusus akibat pajanan tertentu (special exposure)
3. Akhir bekerja
Pasca penempatan (post-placement)
Pensiun (termination, exit)
PEM KES KERJA/ PSPD UNJA
Agar tenaga kerja yang diterima :

Kondisi kesehatan yang optimal
Tidak berpenyakit menular
Cocok untuk pekerjaannya
Hasil pemeriksaan untuk base line data

PEM KES KERJA/ PSPD UNJA
Pemeriksaan fisik lengkap
Kesegaran jasmani
Rontgen paru
Laboratorium rutin
Pem lain yang dianggap perlu

Ada yang sudah punya standard sendiri

PEM KES KERJA/ PSPD UNJA
Data / identitas
Anamnesis riwayat kesehatan yang
selengkap-lengkapnya
Pemeriksaan fisik secara keseluruhan dan
sistematik
Pemeriksaan penunjang

PEM KES KERJA/ PSPD UNJA
Data / identitas
Nama, umur, alamat dst
Termasuk : riwayat pekerjaan terdahulu ( + berapa lama,
jabatannya dan jenis paparan di lingkungan kerja )

Anamnesis selengkap-lengkapnya
Kemungkinan adanya penyakit saat ini
RPD : TB, asma, alergi, kejiwaan, neurologis, HNP, epilepsi,
tifus, hepatitis, tumor, kardiovaskuler, endokrin, ginjal. rematik,
dll
Riwayat operasi, rawat RS
RPK : penyakit kronis degeneratif, penyakit2 keturunan
Wanita : A/ tentang riwayat obsgin

PEM KES KERJA/ PSPD UNJA
PEM KES KERJA/ PSPD UNJA
PEM KES KERJA/ PSPD UNJA
Keputusan Menakertrans No. Kep.68/MEN/IV/2004 tentang
Pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS ditempat kerja :
antara lain mencantumkan :

Pengusaha dilarang melakukan test HIV untuk digunakan sebagai
prasyarat suatu proses rekrutmen atau kelanjutan status pekerja
atau kewajiban pemeriksaan kesehatan rutin
Test HIV hanya dapat dilakukan terhadap pekerja atas dasar
kesukarelaan dengan persetujuan tertulis dari pekerja ybs, dengan
ketentuan bukan untuk digunakan sebagaimana dimaksud diatas
Apabila test HIV dilakukan, maka wajib disediakan konseling
kepada pekerja ybs sebelum dan sesudah dilakukan test HIV
Test HIV tsb hanya boleh dilakukan oleh dokter yang mempunyai
keahlian khusus sesuai perundangan & standar yg berlaku
Informasi yang diperoleh dari kegiatan konseling, test HIV,
pengobatan, perawatan dan kegiatan lainnya harus dijaga
kerahasiaannya

PEM KES KERJA/ PSPD UNJA
Surat Edaran Dirjen Pembinaan Hubungan Induatrial dan
pengawasan Ketenagakerjaan No. SE.07/BW/1977 tentang :
Pengujian Hepatitis B dalam pemeriksaan kesehatan tenaga
kerja

Pertimbangan dari studi kepustakaan dan konsultasi pakar
penyakit hati :

-Seseorang dg HBsAg positif belum tentu menderita hepatitis,
selama fungsi hati normal tidak dapat dianggap menderita
hepatitis.
-Prevalensi HBsAg (+) di Indonesia cukup tinggi, yaitu 5 15%
-penularan ditempat kerja tidak mudah karena hanya mungkin
melalui darah/ transfusi darah/suntikan/ trans placental

Berdasarkan hal tsb, dianjurkan kepada semua
perusahaan/instansi untuk tidak melakukan pengujian serum
HBsAg sebagai alat seleksi pada pemeriksaan awal maupun
berkala
PEM KES KERJA/ PSPD UNJA
Pada dasarnya:
1. Memenuhi persyratan (qualified)
2. Memenuhi dengan keterbatasan (qualified with retriction)
3. Tidak memenuhi persyaratan ( not qualified)

Dalam prakteknya sering dibuat lebuh rinci:
1. Fit for duty (Fit untuk bekerja)
2. Fit with retriction (Fit dengan keterbatasan /dengan catatan)
3. Temporary unfit to work (tidak fit sementara)
4. Unfit for special occupation (tdk Fit untuk pekerjaan
tertentu)
5. Unfit for work (Tidak layak untuk bekerja)







PEM KES KERJA/ PSPD UNJA
TUJUAN :
Mempertahankan derajat kesehatan sesudah
berada dalam pekerjaannya
Menilai kemungkinan adanya pengaruh dari
pekerjaan sedini mungkin yang perlu
dikendalikan dengan usaha pencegahan

Sekurang-kurangnya satu tahun sekali

PEM KES KERJA/ PSPD UNJA
Biaya yang tinggi
Kurang mengerti

Penting : peran dokter perusahaan
------- berbagai modifikasi



PEM KES KERJA/ PSPD UNJA
Penting untuk deteksi dini penyakit akibat
kerja

Daftar penyakit akibat kerja :
Tercantum dalam :
Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan
Transmigrasi no. Per-01/MEN/1981
Keputusan Presiden Republik Indonesia
nomor 22 tahun 1993 tentang : Penyakit
yang timbul karena hubungan kerja


PEM KES KERJA/ PSPD UNJA
Pendekatan epidemiologis
Bila ditemukan adanya gangguan kesehatan / keluhan pada
sekelompok pekerja
Untuk mengidentifikasi adanya hubungan kausal antara
suatu pajanan dg penyakit

Identifikasi harus mempertimbangkan :
1. Kekuatan asosiasi
2. Konsistensi
3. Spesifitas
4. Adanya hubungan waktu dengan kejadian penyakit
5. Hubungan dosis
6. Penjelasan patofisiologis

PEM KES KERJA/ PSPD UNJA
1. Menentukan diagnosis klinis
2. Menentukan pajanan yg dialami individu tsb dalam
pekerjaan
3. Menentukan apk ada hubungan antara pajanan dg
penyakit
4. Menentukan apk pajanan yg dialami cukup besar
5. Menentukan apk ada faktor2 individu yg berperan
6. Menentukan apk ada faktor2 lain diluar pekerjaan
7. Menentukan diagnosis penyakit akibat kerja

PEM KES KERJA/ PSPD UNJA
Sesudah mengalami kecelakaan atau penyakit
yg memerlukan perawatan lebih dari 2
minggu
Adanya dugaan2 tertentu mengenai
gangguan kesehatannya
Bila ada keluhan dari : tenaga kerja /
pengawas K3 / Depnaker setempat /
masyarakat

PEM KES KERJA/ PSPD UNJA
1. Sehat
2. Perlu tindak lanjut untuk kelainan medis
yang ditemukan
3. Perlu tindak lanjut dari segi
pekerjaannya, bila kelainan yang
ditemukan akan mengganggu
keselamatan dan kesehatan kerja


PEM KES KERJA/ PSPD UNJA
Perlu istirahat dlm waktu tertentu yang
relatif lama
Perlu kerja ringan sementara
Perlu dimutasikan
PHK (?) UU no 12 tahun 1964 pasal 1

PEM KES KERJA/ PSPD UNJA
Penilaian tingkat kecacatan untuk
penentuan kompensasi

Pedoman :
Kepmenakertrans no. Kep.79 / MEN / 2003


PEM KES KERJA/ PSPD UNJA
Paket A : Pemeriksaan untuk umum dan
administrasi
Paket B : Pemeriksaan Untuk food handler
Paket C : Pemeriksaan Untuk paparan bising
Paket D : Pemeriksaan Untuk paparan suhu tinggi
Paket E : Pemeriksaan Untuk paparan debu
Paket F : Pemeriksaan Untuk welder
Paket G : Pemeriksaan Untuk paparan bahan
kimia
Paket H : Pemeriksaan Untuk driver, forklift
Paket I : Pemeriksaan Untuk pemakai SCBA
Paket J : Pemeriksaan Untuk paparan ion radiasi


PEM KES KERJA/ PSPD UNJA
1. Pemeriksaan kesehatan tenaga kerja
merupakan salah satu upaya pembinaan
sumber daya manusia
2. Sosialisasi ke pihak perusahaan mengenai
pentingnya pem. Kes. Tenaga kerja perlu
ditingkatkan
3. Jenis pemeriksaan, hasil serta tindak
lanjutnya perlu disesuaikan / dikaitkan
dengan jenis pekerjaan dan lingkungan
kerjanya

PEM KES KERJA/ PSPD UNJA

PEM KES KERJA/ PSPD UNJA
Calon karyawan, laki2 usia 28 tahun
Rencana penempatan : sebagai Juru Masak
Riwayat pekerjaan : sejak 2 tahun sebelumnya
bekerja di restoran lain sbg juru masak
RPD : tifus pd usia 12 tahun, berobat jalan
sakit kuning thn 1999, rawat RS 2 minggu
pernah OMP telinga kiri waktu kecil
Tidak merokok, tidak pernah menggunakan
narkoba

Pemeriksaan2 yg perlu dilakukan ?

PEM KES KERJA/ PSPD UNJA
Pem fisik : BB= 67 kg TB= 170 cm T = 130/80
Gigi : caries M1 kiri atas dan M1 kanan bawah
Visus : normal, buta warna ( - )
Membran timpani telinga kiri perforasi ringan . Test
berbisik : dlm batas normal
Varices ( - )
Rontgen foto thorax : normal
Lab : DL : normal, fungsi hati : normal, UL : normal,
Widal (-), HBsAg (-), VDRL (-), HIV (-), test narkoba (-),
Faeces : telur cacing (+), kultur faeces : salmonella-shigella
(-)

Kesimpulan ? Saran ?

PEM KES KERJA/ PSPD UNJA
Calon karyawan, laki2, usia 35 tahun
Rencana penempatan : sbg teknisi mesin di kapal tanker
berbendera Norwegia
Riwayat pekerjaan : 1997 2001 : membantu keluarga di
bengkel
2001-2005 : usaha sendiri sebagai tukang las-ketok
RPD : Pernah OMP telinga kiri waktu kecil
th 1998 fraktur jari II tangan kiri krn kecelakaan LL,
diurut oleh dukun patah tulang
Merokok 6 btg/ hari, tidak pernah menggunakan narkoba
RPK : Ayah : diabetes

Pemeriksaan2 yg perlu dilakukan ?


PEM KES KERJA/ PSPD UNJA
Employees that perform navigational watch functions :
Shall not have a hearing loss in their best ear exceeding 30 dB on average
at the frequencies 250, 500,1000 & 2000 Hz. At the frequencies of 3000 &
4000 Hz the hearing loss shall nor exceed 50 dB on average
Weakest ear : should not exceed 40 dB ( freq 250,500,1000 & 2000) and
60 dB at freq. 3000 & 4000 Hz
Employees that perform safety functions :
Best ear : tdk > 40dB ( pd 250,500,1000 & 2000 Hz) dan 60dB pd frek
3000-4000 Hz
Weakest ear : tidak > 50 dB ( pd frek 250,500,1000,2000 Hz) dan 80dB pd
frek
3000& 4000 Hz

-OMP akut : temporary unfit
-Recurrent / chronic Otitis Media : unfit, unless the disorder has been quiet for
a length of time ( about 6 months ) so it may be assumed that it was cured
completely
-Tympanic membrane perforation : unfit indefinitely, unless the underlying
disorder has been quiet for a length of time ( about 6 months) so it may be
assumed that it was cured completely
-Meniere syndrome : permanent unfit
-All disorders which are accompanied by disturbance of consciousness or
balance, disturbances or attack of giddiness permanent unfit
PEM KES KERJA/ PSPD UNJA
Pem fisik : BB 83 kg, TB 158 cm, T = 130/90
Visus : normal, buta warna (-), membr timpani kiri
perforasi , test berbisik : pendengaran kiri agak
berkurang
Jari II tangan kiri bag distal agak bengkok, pergerakan
normal
Rontgen foto thoraks : normal
Audiogram : pd 250-2000 Hz, rata2 = 24 dB
(telinga kanan), 50( kiri) pd 3000-4000 Hz,
rata2 = 45dB (kanan), 65 (kiri)
Lab : Gula darah sewaktu = 176

Kesimpulan ? Saran ?
PEM KES KERJA/ PSPD UNJA
Laki2, 28 tahun,Tukang las roda truk, sudah bekerja
1 tahun.
BB 80 kg, TB 174 cm, RPD : waktu kecil sering pilek
terutama kalau cuaca dingin. Pre employment MCU :
normal
Selama bekerja, sering ke klinik perusahaan dengan
keluhan gatal2 dikedua lengan yang hilang bila
diobati, namun kemudian kambuh lagi bila obat
habis. Sudah dikonsulkan ke dokter spesialis kulit &
didiagnosis dermatitis kontak alergik.
Periodic MCU : dlm batas normal, kecuali adanya
hiperpigmentasi, urticaria ringan & papel kecil2
dikedua lengan

Tindakan yg harus dilakukan ?

PEM KES KERJA/ PSPD UNJA
Karyawan, wanita, usia 30 tahun, bag. Finance, sudah
bekerja 3 tahun, menikah, anak 2 orang, melahirkan
normal/tanpa komplikasi , KB dg IUD, haid normal.
6 bulan terakhir, diperusahaan sudah ada dokter
perusahaan.
1 bulan y.l. dilaksanakan MCU thd semua karyawan
Hasil pemeriksaan karyawan ybs :
RPD : tidak ada yg spesifik
Keluhan kesehatan (-) , pem fisik : dlm batas normal
Lab : HBsAg (+) , test fungsi hati : normal; lain2 : normal
Rontgen foto thoraks : normal



Tindakan yg harus dilakukan ?

PEM KES KERJA/ PSPD UNJA

Vous aimerez peut-être aussi