Vous êtes sur la page 1sur 13

ABK DENGAN

GANGGUAN GANDA
Istilah lain

Anak Cacat Ganda
Anak Tunamajemuk
Anak Cacat Majemuk
Multiple Handicaps
Multiple Disabilities

Anak-anak yang tergolong tunaganda adalah anak-anak yang karena
mempunyai masalah-masalah jasmani, mental atau emosional yang
sangat berat atau kombinasi dari beberapa masalah tersebut,
sehingga agar potensi mereka dapat berkembang secara maksimal
memerlukan pelayanan pendidikan sosial, psikology dan medis yang
melebihi pelayanan program pendidikan luar biasa secara umum.
Menurut Departemen
Pendidikan Amerika
Serikat
Menurut Johnston
& Magrab,
Tunaganda adalah mereka yang mempunyai kelainan
perkembangan mencakup kelompok yang mempunyai
hambatan-hambatan perkembangan neurologis yang
disebabkan oleh satu atau dua kombinasi kelainan dalam
kemampuan seperti intelegensi, gerak, bahasa, atau hubungan
pribadi di masyarakat.
Pendapat
Walker
Tunaganda itu :
1) Seseorang dengan dua hambatan yang masing-masing
memerlukan layananlayanan pendidikan khusus.
2) Seseorang dengan hambatan-hambatan ganda yang
memerlukan layanan teknologi.
3) Seseorang dengan hambatan-hambatan yang
memerlukan modifikasi khusus


FENOMENA-FENOMENA
PERILAKU ANAK
TUNAGANDA
Kurang komunikasi atau sama sekali
tidak dapat berkomunikasi.
Perkembangan motorik dan
fisiknya terlambat
Seringkali menunjukkan perilaku yang
aneh dan tidak bertujuan

Kurang dalam keterampilan
menolong diri sendiri

Kecenderungan lupa akan keterampilan
keterampilan yang sudah dikuasai


Jarang berperilaku dan berinteraksi
yang sifatnya konstruktif


Memiliki masalah dalam
mengeneralisasikan keterampilan
keterampialan dari suatu situasi ke
situasi lainnya.

Kelainan Utama adalah Tunagrahita



Klasifikasi ABK dengan
Gangguan Ganda

Cerebral palsy adalah
kelumpuhan otak. Ini
adalah kelumpuhan yang
mempengaruhi gerakan dan
posisi tubuh. CP berasal dari
kerusakan otak yang terjadi
sebelum bayi dilahirkan,
pada waktu persalinan atau
pada masa bayi
Tunagrahita dan
cerbral palsy
Anak tuna runggu masalah
perkembangan bahasa dan
komunikasi
Anak tunagrahita masalah
kelambanan dan keterlambatan
dalam belajar
Tunaganda mengalami
tunagrahita yang sekaligus
tunarungu. Anak-anak mengalami
gangguan pendengaran, memiliki
fungsi intelektual di bawah rata-
rata dan mengalami kesulitan
dalam penyesuaian diri dengan
lingkungannya.


Kombinasi Tunagrahita
dan Tunarungu
Anak-anak yang mengalami
tunagrahita berat ada kemungkinan
besar juga memiliki gangguan
emosional. Yang tidak diketahui
adalah banyaknya anak secara pasti
yang menampakkan kedua kelainan
tersebut bersama-sama. Ada gejala-
gejala bahwa tunagrahita yang
cukup kuat dan nyata yang
menyertai atau bersama-sama
dengan gangguan emosional
cenderung untuk diabaikan atau
dikesampingkan.
Kombinasi Tunagrahita
dan Masalah-masalah
Perilaku
Kelainan Utama Adalah Gangguan Perilaku




Klasifikasi ABK dengan
Gangguan Ganda

Autisme adalah perilaku yang aneh
atau ganjil dan kelambatan
perkembangan sosial dan
komunikasi yang berat (Krik
&Gallagher,1986:p 427). Anak
autis sulit melakukan kontak mata
dengan orang lain. Mereka sering
mengulang kata-kata (echolalia)
dan melakukan perbuatan yang
selalu sama, rutin dan dalam pola
yang tertentu dan teratur. Apabila
kegiatannya tersebut mengalami
hambatan atau perubahan, maka
mereka akan berperilaku aneh
serta berteriak-teriak, berjalan
mondar-mandir sambil menendang
atau membenturkan kepalanya ke
tembok.
Autisme
Para ahli yang konsisten
memberikan pelayanan kepada
anak-anak yang mempunyai
gangguan emosional dan yang
sekaligus tuli, cenderung memakai
klasifikasi kondisi anak-anak itu
sebagai kondisi yang ringan,
sedang dan berat. Anak-anak yang
termasuk kondisi berat telah
mereka pindahkan dari sekolah-
sekolah untuk anak tunarungu
karena guru-guru mereka
merasa`tidak mampu menangani
perilakunya yang aneh.


Kombinasi
Gangguan Perilaku
dan Pendengaran
Anak yang tuli, maka saluran
penglihatan digunakan untuk
membentuk sistem komunikasi
berdasarkan isyarat, ejaan jari
dan membaca bibir. Anak buta-
tuli adalah seorang anak yang
memiliki gangguan penglihatan
dan pendengaran, suatu gabungan
yang menyebabkan problema
komunikasi dan problema
perkembangan pendidikan lainnya
yang berat.
Kelainan Utama
Tunarungu dan
Tunanetra
Secara harfiah kesulitan belajar
merupakan terjemahan dari Bahasa
Inggris.
Learning Disability =
ketidakmampuan belajar.
disability diterjemahkan
kesulitan untuk memberikan
kesan optimis bahwa anak
sebenarnya masih mampuuntuk
belajar



Istilah lain :"
learning disabilities
learning differences



KLASIFIKASI PESERTA DIDIK
BERKESULITAN BELAJAR


Kesulitan belajar khusus adalah suatu kondisi kronis yang diduga
bersumber dari masalah neurologis, yang mengganggu
perkembangan kemampuan mengintegrasikan dan kemampuan
bahasa verbal atau nonverbal. Individu berkesulitan belajar
memiliki inteligensi tergolong rata-rata atau di atas rata-rata dan
memiliki cukup kesempatan untuk belajar. Mereka tidak
memiliki gangguan sistem sensoris.


Kesulitan belajar merupakan beragam gangguan dalam
menyimak, berbicara, membaca, menulis, dan berhitung
karena faktor internal individu itu sendiri, yaitu disfungsi
minimal otak. Kesulitan belajar bukan disebabkan oleh faktor
eksternal berupa lingkungan, sosial, budaya, fasilitas belajar,
dan lain-lain.





Kesulitan belajar adalah beragam bentuk
kesulitan yang nyata dalam aktivitas
mendengarkan, bercakap-cakap, membaca,
menulis, menalar, dan/atau dalam berhitung.




Kesulitan belajar adalah istilah umum untuk
berbagai jenis kesulitan dalam menyimak,
berbicara, membaca, menulis, dan berhitung.





Pendapat Lain
Hammill, et al., (1981)
ACCALD (Association Committee for
Children and Adult Learning Disabilities)
dalam Lovitt, (1989)

NJCLD (National Joint Committee of
Learning Disabilities) dalam Lerner,
(2000)

Kesimpulan
Anak Berkesulitan
Belajar
adalah individu yang mengalami gangguan
dalam suatu proses psikologis dasar,
disfungsi sistem syaraf pusat, atau
gangguan neurologis yang dimanifestasikan
dalam kegagalan-kegagalan nyata dalam:
pemahaman, gangguan mendengarkan,
berbicara, membaca, mengeja, berpikir,
menulis, berhitung, atau keterampilan
sosial. Kesulitan tersebut bukan bersumber
pada sebab-sebab keterbelakangan mental,
gangguan emosi, gangguan pendengaran,
gangguan penglihatan, atau karena
kemiskinan, lingkungan, budaya, ekonomi,
ataupun kesalahan metode mengajar yang
dilakukan oleh guru.

Karasteristik Anak Kesulitan
Belajar


Penyebab kesulitan belajar berasal dari faktor
internal, yaitu yang berasal dari dalam anak
itu sendiri. Anak ini mengalami gangguan
pemusatan perhatian, sehingga kemampuan
perseptualnya terhambat. Kemampuan
perseptual yang terhambat tersebut meliputi
persepsi visual (proses pemahaman terhadap
objek yang dilihat), persepsi auditoris (proses
pemahaman terhadap objek yang didengar)
maupun persepsi taktil-kinestetis(proses
pemahaman terhadap objek yang diraba dan
digerakkan). Faktor-faktor internal tersebut
menjadi penyebab kesulitan belajar, bukan
faktor eksternal (yang berasal dari luar anak),
seperti faktor lingkungan keluarga, budaya,
fasilitas, dan lain-lain.

Gangguan Internal

Anak berkesulitan belajar memiliki potensi
kecerdasan/inteligensi normal, bahkan
beberapa diantaranya di atas rata-rata.
Namun demikian, pada kenyataannya
mereka memiliki prestasi akademik yang
rendah. Dengan demikian, mereka
memiliki kesenjanganyang nyata antara
potensi dan prestasi yang ditampilkannya.
Kesenjangan ini biasanya terjadi pada
kemampuan belajar akademik yang
spesifik, yaitu pada kemampuan membaca
(disleksia), menulis (disgrafia), atau
berhitung (diskalkulia).



Kesenjangan antara
Potensi dan Prestasi

Anak berkesulitan belajar
merupakan anak yang tidak
memiliki gangguan fisik dan/atau
mental.
Tidak Adanya
Gangguan Fisik
dan/atau Mental

Klasifikasi
Kesulitan Belajar

Kesulitan Belajar
Perkembangan
(Praakademik)
Gangguan
Perkembangan
Motorik (Gerak)
Gangguan
Perkembangan
Sensorik
(Penginderaan)
Gangguan
Perkembangan
Perseptual
(Pemahaman atau
apa yang diindra )
Gangguan
Spasial
Gangguan
Memori
Gangguan dalam
Persepsi Visual
Motorik
Gangguan dalam
Persepsi Visual
Gangguan dalam
Persepsi
Auditoris
Gangguan
Perkembangan
Perilaku
ADHD (Attention Deficit
Hyperactivity Disorder) atau
gangguan perhatianyang
disertai hiperaktivitas.
ADD (Attention Deficit Disorder)
atau gangguan perhatian
Kesulitan
Belajar
Akademik
Disleksia atau
Kesulitan
Membaca
Penambahan
(Addition)
Penghilangan
(Omission)
Membalikan
kiri-kanan
(Inversion)
Pembalikan
atas-bawah
(ReversalI)
Penggantian
(Substitusi
Disgrafia atau
Kesulitan
Menulis
Mengeja
Menulis
Lanjutan/Ekspresif
Menulis Permulaan (Menulis
cetak dan Menulis sambung)
Diskalkulia atau
Kesulitan
Berhitung

Vous aimerez peut-être aussi