Vous êtes sur la page 1sur 8

1.

Aborsi
Gugur kandungan atau aborsi (bahasa Latin: abortus) adalah berhentinya kehamilan sebelum
usia kehamilan 20 minggu yang mengakibatkan kematian janin. Apabila janin lahir selamat
(hidup) sebelum 38 minggu namun setelah 20 minggu maka istilahnya adalah kelahiran
prematur. (!ikipedia 200")
Abortus pro#okatus merupakan jenis abortus yang sengaja dibuat$dilakukan yaitu dengan
%ara menghentikan kehamilan sebelum janin dapat hidup di luar tubuh ibu. &ada umumnya
bayi dianggap belum dapat hidup diluar kandungan apabila usia kehamilan belum men%apai
28 minggu atau berat badan bayi kurang dari '000 gram (alaupun terdapat beberapa kasus
bayi dengan berat diba(ah '000 gram dapat terus hidup.
Abortus Provokatus Medisinalis/Artificialis/Therapeuticus.
)erupakan abortus yang dilakukan dengan disertai indikasi medik. *i +ndonesia yang
dimaksud dengan indikasi medik adalah demi menyelamatkan nya(a ibu. ,yarat-syaratnya:
'. *ilakukan oleh tenaga kesehatan yang memiliki keahlian dan ke(enangan untuk
melakukannya (yaitu seorang dokter ahli kebidanan dan penyakit kandungan) sesuai
dengan tanggung ja(ab pro.esi.
2. /arus meminta pertimbangan tim ahli (ahli medis lain agama hukum psikologi).
3. /arus ada persetujuan tertulis dari penderita atau suaminya atau keluarga terdekat.
0. *ilakukan di sarana kesehatan yang memiliki tenaga$peralatan yang memadai yang
ditunjuk oleh pemerintah.
1. &rosedur tidak dirahasiakan.
6. *okumen medik harus lengkap.
Alasan-alasan untuk melakukan tindakan abortus medisinalis :
1. Abortus yang mengan%am (threatened abortion) disertai dengan perdarahan yang
terus menerus atau jika janin telah meninggal (missed abortion).
2. )ola /idatidosa atau hidramnion akut.
3. +n.eksi uterus akibat tindakan abortus kriminalis.
4. &enyakit keganasan pada saluran jalan lahir misalnya kanker ser#iks atau jika dengan
adanya kehamilan akan menghalangi pengobatan untuk penyakit keganasan lainnya
pada tubuh seperti kanker payudara.
5. &rolaps uterus gra#id yang tidak bisa diatasi.
6. 2elah berulang kali mengalami operasi %aesar.
7. &enyakit-penyakit dari ibu yang sedang mengandung misalnya penyakit jantung
organik dengan kegagalan jantung hipertensi nephritis tuberkulosis paru akti.
toksemia gra#idarum yang berat.
8. &enyakit-penyakit metabolik misalnya diabetes yang tidak terkontrol yang disertai
komplikasi #askuler hipertiroid dan lain-lain.
". 3pilepsi sklerosis yang luas dan berat.
'0. /iperemesis gra#idarum yang berat dan %horea gra#idarum.
''. Gangguan ji(a disertai dengan ke%enderungan untuk bunuh diri. &ada kasus seperti
ini sebelum melakukan tindakan abortus harus dikonsultasikan dengan psikiater .
Abortus Provokatus Kriminalis
)erupakan aborsi yang sengaja dilakukan tanpa adanya indikasi medik (ilegal). 4iasanya
pengguguran dilakukan dengan menggunakan alat-alat atau obat-obat tertentu. Aborsi
pro#okatus kriminalis adalah pengguguran kandungan yang tujuannya selain untuk
menyelamatkan$mengobati ibu dilakukan oleh tenaga medis$non-medis yang tidak
kompeten serta tidak memenuhi syarat dan %ara-%ara yang dibenarkan oleh peraturan
perundangan. 4iasanya di dalamnya mengandung unsur kriminal atau kejahatan.
Alasan-alasan melakukan abortus pro#okatus kriminalis :
'. Alasan kesehatan di mana ibu tidak %ukup sehat untuk hamil.
2. Alasan psikososial di mana ibu sendiri sudah enggan$tidak mau untuk punya anak
lagi.
3. 5ehamilan di luar nikah.
4. )asalah ekonomi menambah anak berarti akan menambah beban ekonomi keluarga.
5. )asalah sosial misalnya kha(atir adanya penyakit turunan janin %a%at.
6. 5ehamilan yang terjadi akibat perkosaan atau akibat in%est (hubungan antar
keluarga).
7. ,elain itu tidak bisa dilupakan juga bah(a kegagalan kontrasepsi juga termasuk
tindakan kehamilan yang tidak diinginkan.
*ari banyaknya penyebab permasalahan aborsi di atas semua pihak dihadapkan pada adanya
pertentangan baik se%ara moral dan kemasyarakatan di satu sisi maupun dengan se%ara
agama dan hukum di lain sisi. *ari sisi moral dan kemasyarakatan sulit untuk membiarkan
seorang ibu yang harus mera(at kehamilan yang tidak diinginkan terutama karena hasil
pemerkosaan hasil hubungan seks komersial (dengan pekerja seks komersial) maupun ibu
yang mengetahui bah(a janin yang dikandungnya mempunyai %a%at .isik yang berat. Anak
yang dilahirkan dalam kondisi dan lingkungan seperti ini nantinya kemungkinan besar akan
tersingkir dari kehidupan sosial kemasyarakatan yang normal kurang mendapat perlindungan
dan kasih sayang yang seharusnya didapatkan oleh anak yang tumbuh dan besar dalam
lingkungan yang (ajar dan tidak tertutup kemungkinan akan menjadi sampah masyarakat.
*i samping itu banyak perempuan merasa mempunyai hak atas mengontrol tubuhnya
sendiri. *i sisi lain dari segi ajaran agama agama manapun tidak akan memperbolehkan
manusia melakukan tindakan penghentian kehamilan dengan alasan apapun. ,edangkan dari
segi hukum masih ada perdebatan-perdebatan dan pertentangan dari yang pro dan yang
kontra soal persepsi atau pemahaman mengenai undang-undang yang ada sampai saat ini.
4aik dari 66 kesehatan 66 praktik kedokteran kitab undang-undang hukum pidana
(56/&) 66 penghapusan kekerasan dalam rumah tangga (5*72) dan 66 hak a8asi
manusia (/A)). 5eadaan seperti di atas inilah dengan begitu banyak permasalahan yang
kompleks yang membuat banyak timbul praktik aborsi gelap yang dilakukan baik oleh
tenaga medis .ormal maupun tenaga medis in.ormal. 4aik yang sesuai dengan standar
operasional medis maupun yang tidak yang kemudian menimbulkan komplikasi 9
komplikasi dari mulai ringan sampai yang menimbulkan kematian.
A. Aspek Hukum Aborsi
Aspek hukum pada aborsi mengenai :
'. !anita yang menggugurkan kandungan:
2. ;rang lain yang menggugurkan kandungan si (anita (bisa dokter atau tenaga medis
lainnya dan juga dukun beranak atau orang lain):
3. ;rang lain yang membantu atau turut serta menggugurkan kandungan si (anita:
0. ;rang yang menyuruh menggugurkan kandungan si (anita.
<aktor-.aktor yang memengaruhi tindakan aborsi :
'. <aktor ekonomi di mana dari pihak pasangan suami isteri yang sudah tidak mau
menambah anak lagi karena kesulitan biaya hidup namun tidak memasang
kontrasepsi atau dapat juga karena kontrasepsi yang gagal.
2. <aktor penyakit herediter di mana ternyata pada ibu hamil yang sudah melakukan
pemeriksaan kehamilan mendapatkan kenyataan bah(a bayi yang dikandungnya %a%at
se%ara .isik.
3. <aktor psikologis di mana pada para perempuan korban pemerkosaan yang hamil
harus menanggung akibatnya. *apat juga menimpa para perempuan korban hasil
hubungan saudara sedarah (in%est) atau anak-anak perempuan oleh ayah kandung
ayah tiri ataupun anggota keluarga dalam lingkup rumah tangganya.
0. <aktor usia di mana para pasangan muda-mudi yang masih muda yang masih belum
de(asa = matang se%ara psikologis karena pihak perempuannya terlanjur hamil
harus membangun suatu keluarga yang prematur.
1. <aktor penyakit ibu di mana dalam perjalanan kehamilan ternyata berkembang
menjadi pen%etus seperti penyakit pre-eklampsia atau eklampsia yang mengan%am
nya(a ibu.
>. <aktor lainnya seperti para pekerja seks komersial ?perempuan simpanan@ pasangan
yang belum menikah dengan kehidupan seks bebas atau pasangan yang salah
satu$keduanya sudah bersuami$beristri (perselingkuhan) yang terlanjur hamil.
*i +ndonesia adapun ketentuan-ketentuan yang berkaitan dengan soal aborsi dan
penyebabnya dapat dilihat pada:
'. 1. KUHP Bab ! Pasal ""#$%&' s/d %&#
'. &asal 22": 4arang siapa dengan sengaja mengobati seorang perempuan atau
menyuruhnya supaya diobati dengan diberitahukan atau ditimbulkan harapan
bah(a karena pengobatan itu hamilnya dapat digugurkan dian%am dengan
pidana penjara paling lama empat tahun atau denda paling banyak tiga ribu
rupiah.
2. &asal 30>: ,eorang perempuan yang dengan sengaja menggugurkan atau
mematikan kandungannya atau menyuruh orang lain untuk itu dian%am
dengan pidana penjara paling lama empat tahun.
3. &asal 30A:
(') 4arang siapa dengan sengaja menggugurkan atau mematikan kandungan seorang
perempuan tanpa persetujuannya dian%am dengan pidana penjara paling lama duabelas
tahun.
(2) Bika perbuatan itu mengakibatkan matinya perempuan tersebut dian%am dengan pidana
penjara paling lama limabelas tahun.
'. &asal 308:
(') 4arang siapa dengan sengaja menggugurkan atau mematikan kandungan seorang
perempuan dengan persetujuannya dian%am dengan pidana penjara paling lama lima tahun
enam bulan.
(2) Bika perbuatan itu mengakibatkan matinya perempuan tersebut dian%am dengan pidana
penjara tujuh tahun.
'. &asal 30": Bika seorang dokter bidan atau juru obat membantu melakukan kejahatan
berdasarkan pasal 30> ataupun membantu melakukan salah satu kejahatan dalam
pasal 30A dan 308 maka pidana yang ditentukan dalam pasal itu dapat ditambah
dengan sepertiga dan dapat di%abut hak untuk menjalankan pen%aharian dalam mana
kejahatan dilakukan.
2. &asal 131 : 4arang siapa se%ara terang-terangan mempertunjukkan suatu sarana untuk
menggugurkan kandungan maupun se%ara terang-terangan atau tanpa diminta
mena(arkan ataupun se%ara terang-terangn atau dengan menyiarkan tulisan tanpa
diminta menunjuk sebagai bisa didapat sarana atau perantaraan yang demikian itu
dian%am dengan kurungan paling lama tiga bulan atau denda paling banyak empat
ribu lima ratus rupiah.
*ari rumusan pasal-pasal tersebut dapat ditarik kesimpulan bah(a:
'. ,eorang perempuan hamil yang dengan sengaja melakukan aborsi atau ia menyuruh
orang lain dian%am hukuman empat tahun penjara.
2. ,eseorang yang dengan sengaja melakukan aborsi terhadap ibu hamil dengan tanpa
persetujuan ibu hamil tersebut dian%am hukuman penjara '2 tahun dan jika ibu hamil
tersebut mati dian%am penjara '1 tahun penjara.
3. Bika dengan persetujuan ibu hamil maka dian%am hukuman 11 tahun penjara dan bila
ibu hamil tersebut mati dian%am hukuman A tahun penjara.
0. Bika yang melakukan dan atau membantu melakukan aborsi tersebut seorang dokter
bidan atau juru obat an%aman hukumannya ditambah sepertiganya dan hak untuk
berpraktik dapat di%abut.
1. ,etiap janin yang dikandung sampai akhirnya nanti dilahirkan berhak untuk hidup
serta mempertahankan hidupnya.
)eskipun dalam 56/& tidak terdapat satu pasal pun yang memperbolehkan seorang dokter
melakukan abortus atas indikasi medik sekalipun untuk menyelamatkan ji(a ibu dalam
prakteknya dokter yang melakukannya tidak dihukum bila ia dapat mengemukakan alasan
yang kuat dan alasan tersebut diterima oleh hakim (&asal 08).
1. ". Undan( Undan( )epublik !ndonesia *omor "% Tahun 1##" tentan(
Kesehatan
1. a. Pasal 1+ a,at 1 dan "
') *alam keadaan darurat sebagai upaya untuk menyelamatkan ji(a ibu hamil atau
janinnya dapat dilakukan tindakan medis tertentu.
2) 2indakan medis tertentu sebagaimana dimaksud dalam ayat (') hanya dapat dilakukan :
'. 4erdasarkan indikasi medis yang mengharuskan diambilnya tindakan tersebut.
2. ;leh tenaga kesehatan yang mempunyai keahlian dan ke(enangan untuk itu dan
dilakukan sesuai dengan tanggungja(ab pro.esi serta berdasarkan pertimbangan tim
ahli.
3. *engan persetujuan ibu hamil yang bersangkutan atau suami atau keluarganya.
0. &ada sarana kesehatan tertentu.
&ada penjelasan 66 5esehatan pasal '1 dinyatakan sebagai berikut:
'. 2indakan medis dalam bentuk pengguguran kandungan dengan alasan apapun
dilarang karena bertentangan dengan norma hukum norma agama norma kesusilaan
dan norma kesopanan. Camun dalam keadaan darurat sebagai upaya untuk
menyelamatkan ji(a ibu atau janin yang dikandungnya dapat diambil tindakan medis
tertentu.
2. 4utir a: +ndikasi medis adalah suatu kondisi yang benar-benar mengharuskan diambil
tindakan medis tertentu sebab tanpa tindakan medis tertentu itu ibu hamil dan
janinnya teran%am bahaya maut.
4utir b: 2enaga kesehatan yang dapat melakukan tindakan medis tertentu adalah tenaga yang
memiliki keahlian dan ke(enangan untuk melakukannya yaitu seorang dokter ahli kebidanan
dan penyakit kandungan.
4utir %: /ak utama untuk memberikan persetujuan (in.ormed %onsent) ada pada ibu hamil
yang bersangkutan ke%uali dalam keadaan tidak sadar atau tidak dapat memberikan
persetujuannya dapat diminta dari suami atau keluarganya.
4utir d: ,arana kesehatan tertentu adalah sarana kesehatan yang memiliki tenaga dan
peralatan yang memadai untuk tindakan tersebut dan telah ditunjuk pemerintah.
*idalam 66 5esehatan ini belum disinggung soal masalah kehamilan akibat perkosaan
akibat hubungan seks komersial yang menimpa pekerja seks komersial ataupun kehamilan
yang diketahui bah(a janin yang dikandung tersebut mempunyai %a%at ba(aan yang berat.
'. *alam peraturan pemerintah sebagai pelaksanaan dari pasal ini dijabarkan antara lain
mengenai keadaan darurat dalam menyelamatkan ji(a ibu hamil atau janinnya tenaga
kesehatan yang mempunyai keahlian dan ke(enangan bentuk persetujuan sarana
kesehatan yang ditunjuk.
". b. Pasal -.
4arang siapa dengan sengaja melakukan tindakan medis tertentu terhadap ibu hamil yang
tidak memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud dalam pasal '1 ayat (') dan ayat (2)
dipidana dengan penjara paling lama '1 (lima belas) tahun dan pidana denda paling banyak
7p. 100.000.00000 (lima ratus juta rupiah)
1. %. UU HAM$ pasal +% a,at 1
,etiap anak sejak dalam kandungan berhak untuk hidup mempertahankan hidup dan
meningkatkan tara. kehidupannya.
1. &. UU Pen(hapusan K/)T
&asal '0 mengenai hak-hak korban pada butir (b): 5orban berhak mendapatkan pelayanan
kesehatan sesuai dengan kebutuhan medis.
*i sini di%oba disimpulkan sesuatu dan mempunyai persepsi dari pernyataan butir-butir pasal
66 5*72 sebelumnya yang saling berkaitan:
'. &asal 2(a): Lingkup rumah tangga ini meliputi: ,uami isteri anak.
2. &asal 1: ,etiap orang dilarang melakukan kekerasan dalam rumah tangga terhadap
orang dalam lingkup rumahtangganya dengan %ara:
'. 5ekerasan .isik
2. 5ekerasan psikis
3. 5ekerasan seksual
0. &enelantaran rumah tangga
1. &asal 8(a): 5ekerasan seksual meliputi:
'. &emaksaan hubungan seksual yang dilakukan terhadap orang yang
menetap dalam lingkup rumah tangga tersebut.
2. &emaksaan hubungan seksual terhadap salah seorang dalam lingkup
rumah tangganya dengan orang lain untuk tujuan komersil dan$atau
tujuan tertentu.
*alam 66 ini memang tidak disebutkan se%ara tegas apa yang dimaksud dengan ?pelayanan
kesehatan sesuai dengan kebutuhan medis@ pada pasal '0 namun apabila dikaitkan dengan
kekerasan seksual yang bere.ek pada kehamilan yang tidak diinginkan maka korban
diasumsikan dapat meminta hak atas pelayanan medis untuk mengakhiri kehamilannya
karena se%ara medis korban akan mengalami stres ataupun depresi dan bukan tidak mungkin
akan menjadi sakit ji(a apabila kehamilan tersebut diteruskan.
*ari uraian penyebab inilah mungkin didapatkan gambaran mengenai penggolongan aborsi
yang akan dilakukan. &ada b.aktor ke-1 sudah jelas dapat digolongkan pada aborsi
terapetikus sesuai dengan 66 5esehatan pasal '1 tentang tindakan medis tertentu yang harus
diambil terhadap ibu hamil demi untuk menyelamatkan nya(a ibu. <aktor ke-2 dan 3
mungkin para ahli kesehatan dan ahli hukum dapat memahami alasan aborsi karena
merupakan hal-hal yang di luar kemampuan ibu dimana pada .aktor ke 2 apabila bayi
dibiarkan hidup mungkin akan menjadi beban keluarga serta kurang baiknya masa depan
anak itu sendiri. Camun keadaan ini bertetangan dengan 66 /A) pasal 13 mengenai hak
hidup anak dari mulai janin sampai dilahirkan dan pasal 10 mengenai hak untuk
mendapatkan pera(atan pendidikan pelatihan dan bantuan khusus atas biaya negara bagi
setiap anak yang %a%at .isik dan mental. &ada .aktor ke 3 kemungkinan besar bayi tidak akan
mendapatkan kasih sayang yang layak bahkan mungkin akan diterlantarkan ataupun dibuang
yang bertentangan dengan 66 5esehatan pasal 0 tentang perlindungan anak mengenai hak
anak untuk hidup tumbuh berkembang dan berpartisipasi se%ara (ajar sesuai dengan harkat
dan martabat kemanusiaan. ,edangkan bagi ibu yang merupakan korban pemerkosaan itu
sendiri hal ini merupakan keputusan yang kurang adil apabila kehamilan akibat perkosaan itu
dilanjutkan karena dia sendiri adalah korban suatu kejahatan dan pasti akan merupakan
suatu beban psikologis yang berat. ,edangkan pada .aktor ' 0 dan > jelas terlihat adalah
kehamilan diakibatkan oleh terjadinya hubungan seks bebas yang apabila dilakukan tindakan
aborsi dapat digolongkan pada aborsi pro#okatus kriminalis bertentangan dengan 56/&
&asal 30>-30" dan 66 5esehatan pasal 0 tentang perlindungan anak.
*ari penjelasan tersebut didapatkan gambaran mengenai aborsi legal dan illegal. Aborsi
pro#okatus$buatan legal yaitu aborsi buatan yang sesuai dengan ketentuan-ketentuan
sebagaimana diatur dalam 66 5esehatan yaitu memenuhi syarat sebagai berikut:
'. 4erdasarkan indikasi medis yang kuat yang mengharuskan diambilnya tindakan
tersebut:
2. ;leh tenaga kesehatan yang mempunyai keahlian dan ke(enangan:
3. *engan persetujuan ibu hamil yang bersangkutan atau suami ataupun keluarganya:
0. &ada sarana kesehatan tertentu.
,etiap dokter pada (aktu baru lulus bersumpah untuk menghormati hidup mulai sejak saat
pembuahan karena itu hendaknya para dokter agar selalu menjaga sumpah jabatan dan kode
etik pro.esi dalam melakukan pekerjaannya. Camun pada kehidupan sehari-hari banyak
.aktor-.aktor yang berperan seperti rasa kasihan pada perempuan yang mengalami kehamilan
yang tidak diinginkan .aktor kemudahan mendapatkan uang dari praktik aborsi yang
memakan biaya tidak sedikit ataupun .aktor-.aktor lainnya.
,ejak abad 1 ,) /ipokrates sudah bersumpah antara lain bah(a ia Dtidak akan memberikan
obat kepada seorang perempuan untuk menggugurkan kandungannyaE. ,umpah itu kemudian
kemudian menjadi dasar bagi sumpah dokter sampai sekarang. &ernyataan Gene#a yang
dirumuskan pada tahun '"80 dan memuat sumpah dokter antara lain menyatakan bah(a para
dokter akan Dmenghormati setiap hidup insani mulai dari saat pembuahanE. &ernyataan itu
juga termuat dalam sumpah dokter +ndonesia yang dirumuskan dalam && no.2>$'">0. ,ikap
para dokter se-dunia terhadap pengguguran terutama dirumuskan dalam D&ernyataan ;sloE
pada tahun '"A0 yang terutama menyoroti hal pengguguran berdasarkan indikasi medis.
;leh sebab itu di mana hukum memperbolehkan pelaksanaan pengguguran terapetis atau
pembuatan 66 ke arah itu sedang dipikirkan dan hal ini tidak bertentangan dengan
kebijaksanaan dari ikatan dokter nasional serta dimana de(an pembuat undang-undang itu
ingin atau mau mendengarkan petunjuk dari pro.esi medis maka prinsip-prinsip berikut ini
diakui:
'. &engguguran hendaklah dilakukan hanya sebagai suatu tindakan terapetis.
2. ,uatu keputusan untuk menghentikan kehamilan seyogyanya sedapat mungkin
disetujui se%ara tertulis oleh dua orang dokter yang dipilih berkat kompetensi
pro.esional mereka.
3. &rosedur itu hendaklah dilakukan oleh seorang dokter yang kompeten dalam instalasi-
instalasi yang disetujui oleh suatu otoritas yang sah.
0. Bika seorang dokter merasa bah(a keyakinan hati nuraninya tidak mengi8inkan
dirinya menganjurkan atau melakukan pengguguran ia berhak mengundurkan diri dan
menyerahkan kelangsungan pengurusan medis kepada koleganya yang kompeten.
*ihimbau bagi para dokter ataupun tenaga kesehatan lainnya agar:
'. 2indakan aborsi hanya dilakukan sebagai suatu tindakan terapeutik.
2. ,uatu keputusan untuk menghentikan kehamilan sedapat mungkin disetujui se%ara
tertulis oleh minimal dua orang dokter yang kompeten dan ber(enang.
3. &rosedur tersebut hendaknya dilakukan oleh seorang dokter yang kompeten di instansi
kesehatan tertententu yang diakui oleh suatu otoritas yang sah.
0. Bika dokter tersebut merasa bah(a hati nuraninya tidak sanggup melakukan tindakan
pengguguran maka hendaknya ia mengundurkan diri serta menyerahkan pelaksanaan
tindakan medis ini pada teman seja(at lainnya yang juga kompeten .
1. ,elain memahami dan menghayati sumpah pro.esi dan kode etik para dokter dan
tenaga kesehatan juga perlu meningkatkan pemahaman agama yang dianutnya.

Vous aimerez peut-être aussi