Vous êtes sur la page 1sur 33

Bakteri Anaerob

Pembentuk Spora
(Klostridia)
Clostridium perfringens
= Clostridium welchii = Bacillus aerogenes capsulatus =
Phlegmonis emphysematosae

Morfologi & Fisiologi
Basil, ukuran 2-4 m x1-1,5 m
Gram positif
Mempunyai kapsul & spora di subterminal
Menghasilkan SOD bersifat aerotoleran
Koloni halus, bulat, dikelilingi zona hemolisis komplit dan
hemolisis tak lengkap gb target hemolysis
Memecah gula2, menghasilkan asam & gas
Pada media litmus milk gb stormy fermentation
Reaksi Nagler (+)

Struktur Antigen
Major lethal antigen
- toksin alfa, tetha, epsilon
Minor non-lethal antigen
- kolagenase
- antigen kappa

- deoksiribonuklease
- hialuronidase

Metabolit Ekstraseluler
Toksin alfa
Merupakan enzim fosfolipase C/ lesitinase C
menghidrolisis lesitin dan sfingomielin
merusak membran sel eritrosit, lekosit, sel
otot
Lesitinase diaktivasi oleh ion Ca & Mg
Toksin tetha
Terbentuk pd kondisi anaerob
Merupakan hemolisin tak tahan panas
merubah permeabilitas kapiler & toksik otot jantung
Enterotoksin
Merupakan protein tak tahan panas
Enterotoksin sel epitel sal.cerna (ileum) Ca
intra seluler meningkat terjadi perubahan
permeabilitas membran keluarnya makromolekul
& cairan sel
Bertanggung jawab pd keracunan makanan
Enzim : kolagenase, DNA-ase, hialuronidase, protease

Resistensi
Dalam bentuk spora tahan pemanasan 100 C
Sensitif thd semua antibiotika kecuali gol aminoglikosida

Bentuk klinis
Gas gangren (=clostridial myositis/myonecrosis)
Gejala :
- krepitasi (gas dlm jar.subkutan)

- nekrosis jar. (oleh toksin-)
- peningk permeabilitas kapiler tjd syok
- bakteriemia
Pencegahan & pengobatan :
- pengambilan jar.rusak mll operasi secepatnya
- oksigen hiperbarik
- antimikroba

Selulitis klostridial
- akibat infeksi bakteri pd luka
- gas yg terbtk sangat byk
- tdk ada pembengkakan
- tdk ada toksisitas gas gangren

Endometritis klostridial
- akibat aborsi dg alat yg tdk steril

Gejala :
- nekrosis jar.uterus
- septisemia
- hemolisis intravaskuler yg berlebihan
Diperlukan histerektomi & hemodialisis

Keracunan makanan
Disbbkan enterotoksin di usus halus.
Inkubasi 8-24 jam

Gejala :
- mual, muntah, diare, nyeri abdomen
Pencegahan :
- memasak & menyimpan mknn scr higienis

Simple wound contamination
Utk mengatasi, dilakukan pembersihan jar.nekrotik pd
luka
Diagnosis Lab
- Spesimen : pus/eksudat
- Pemeriksaan lsg : pewarnaan Gram atau spora
- Kultur

Clostridium tetani
Morfologi & Fisiologi
Btk basil panjang
Gram (+), pd biakan sgt muda/tua dpt mjd Gram (-)
Spora bulat, letak di terminal, ukuran lbh bsr dari pada
vegetatifnya drumstick appearance
Flagela peritrikh bergerak aktif
Tdk berkapsul
Anaerob mutlak
Tdk meragikan KH, ttp pd media dekstrosa murni
merangsang pbtkan spora
Struktur Antigen
Antigen flagela (Ag H)
Antigen somatik (Ag O)
Antigen spora (Ag spora), yg beda dg Ag H atau Ag O

Metabolit bakterial
Tetanospasmin
- Menyerang jar.saraf
- Disebut jg neurotoksin, mrp prot ekstraseluler
- Disandi oleh gen plasmid
- Dpt dibuat toksoid non toksik
Tetanolisin,
- Bersifat hemolisin

Mekanisme Kerja Tetanospasmin
Ada 2 pendapat penjalaran toksin :
- mll saraf motorik
- mll aliran darah

Akitivitas toksin tetanus dimulai dengan sinaptosoma
berkemampuan tinggi untuk mengikat toksin
Pd sinaptosoma tdp gangliosida yg bertangg.jwb thd
pengikatan toksin tetanus
Gangliosida tsb bersifat water soluble mucolipid

Patogenesis
Syarat2 timbulnya infeksi tetanus :
- Ada luka


- Pd tmp luka, potensial redoks rendah
- Adanya jar.nekrosis pd tmp luka atau adanya bahan2
penyebab nekrosis
- Adanya kuman aerob yg bersimbiose dg C.tetani, dmn
kuman aerob mengambil O
2
di sekitarnya shg C.tetani
dpt tumbuh

Spora msk dlm luka m.o berkembang menghslkan
tetanospasmin mll saraf motorik mencapai SSP tjd
hambatan pd tmp tsb dari mek postsynaptic inhibition
tjd
kontraksi spasmodik (protagonist & antagonist muscle)
karena pengaruh asetilkolin yang terus menerus.

Gejala
Inkubasi 4 hari bbrp minggu
Kuman C.tetani terlokalisasi pd tmp infeksi, gejala2
umum disebabkan oleh toksinnya
Spasme menyeluruh : trismus (lockjaw), otot pernap,
otot menelan, sardonic smile, opistotonus
Kematian ok gagal napas
Prognosis jelek bila :
Masa inkubasi pendek
Tjdnya spasme smp tetanospasm/kekejangan umum sgt
cepat
Luka dekat dg kepala
Usia sgt tua
Hebat & seringnya serangan konvulsi




Bentuk klinis
Kontaminasi spora tjd pd :
Pemotongan umbilikus yg aseptis
Unskilled abortion
Pemakaian alat2 tdk steril

Tetanus neonatorum
Panas
Trismus (carpers mouth)
Tdk mau netek
Diagnosis Lab
Pemeriksaan lsg dg pewarnaan Gram / spora

Pengobatan
Mencuci luka dg H2O2
ATS 50.000-100.000 IU atau human TIG ( tetanus
immunoglobulin ) atau antitoksin
Lingk gelap, sedasi, udara cukup
Obat curarelike ( penghamb impuls saraf pada
neuromuscular junction )
Antibiotika penicillin

Pencegahan
Membersihkan luka dg antiseptika
Imunisasi aktif/pasif (DPT/ATS)
Clostridium botulinum
Morfologi & Fisiologi
Batang lurus, kd2 bengkok
Gram (+)
Ukuran 3,4-8,6 m
Flagela peritrikh bergerak aktif
Spora btk oval, letak subterminal
Spora tdk tbtk pd suhu tinggi

Metabolit Bakterial
Eksotoksin (toksin botulinum), dosis lethal < 1 mg
Toksin cepat rusak pd 100 C, tahan pd enzim2 usus &
mdh diserap di usus
Tmp kerja pd neuromuscular junction dg menghambat
pelepasan asetilkolin muscular paralysis

Sifat Perbenihan
Anaerob mutlak
Hemolisis tipe beta kecuali tipe G
Meragikan glukosa, fruktosa menghasilkan gas, asam
asetat, as.butirat, asam2 organik, alkohol dlm jml kecil
Menghidrolisa gelatin
Tdk membentuk indol

Daya Tahan
Lbh resisten thd pemanasan drpd kuman anaerob lain
Resisten bhn kimia/fisik tgtg tipe serologisnya
Bentuk Klinis
Botulisme
- berhub dg keracunan mknn yg terkontaminasi toksin
- masa inkubasi 18-96 jam
Gejala :
- mulut kering, konstipasi,retensi urin,
- paralisis otot okuler, faring, laring, pernapasan
- kematian 20-70%


Pengobatan :
- ventilasi & antitoksin trivalen (A,B,E)
Pencegahan :
- proses pengalengan yg benar
- memasak 100 C 15 menit
- membuang kaleng mknn yang menggelembung

Infant botulism
- usia 8 minggu-8 bulan

- kontaminasi mknn & susu bayi multiplikasi pd kolon
toksin diserap ke sirkulasi
Gejala :
- paralisis akut tipe flaccid otot kepala, leher, wajah,
tenggorokan , menyebar ke ekstremitas
- kematian ok paralisis otot interkostal & diafragma
Penyebab sudden infant death syndrome/ SIDS
Pengobatan : antitoksin & antimikroba
Wound botulism
- jarang tjd
- pd pemakai injeksi narkoba
Pengobatan : antimikroba
Clostridium difficile
Penyebab plg byk kasus diare di RS

Morfologi & Fisiologi
Batang, Gram (+), anaerob mutlak
Meragikan gula2 dg menghslkan asam & gas
Memecah protein
Fastidious microorganism
Media yg mengand cefoksitin, sikloserin, kuning telor &
fruktosa
Metabolit Bakterial
Toksin berupa protein, yg disandi gen kromosom,dihslkan
selama /setelah fase stationer.
Terdiri atas :
Toksin A, termasuk enterotoksin
- sbbkan infiltrasi neutrofil
- sbg mediator inflamasi
- mampu mengubah permeabilitas membran
- sbbkan nekrosis jar.
- sbbkan tjd sekresi cairan disertai darah
Toksin B
- mrp sitotoksin
- sbbkan rusaknya sistem mikrofilamen sel
- menurunkan sintesis protein sel (mirip toksin difteri)

Patogenesis
Tjd pd kead.flora N usus tertekan, misalnya oleh karena
pemakaian antibiotika (ampisilin, sefalosporin, klindamisin)
& antineoplasma spora berubah mjd vegetatif dan
berkembangmenghslkan toksin.
Penyakit :
Pseudomembranous colitis (PMC)
adanya pseudomembran td fibrin, lekosit, sel kolon yg
nekrosis
Antimicrobic-associated diarrhea (AAD)

Diagnosis Lab
Menentukan adanya PMC dg endoskopi
Menentukan agens psbb dg px.mikrobiologi thd feses
Deteksi toksin
Pengobatan
Pemakaian antibiotika hrs dihentikan
Bila perlu, beri vankomisin atau metronidazol
Scr in vitro sensitif thd penicillin/sefalosporin, ttp scr in
vivo dpt dirusak -laktamase yg dihslkan oleh bakteri
lain di usus.

Vous aimerez peut-être aussi