Vous êtes sur la page 1sur 302

Bab 1

Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah merupakan
pedoman pokok pembangunan untuk kurun waktu lima tahun sejalan dengan
masa tugas Kepala Daerah yang penyusunannya mengacu pada berbagai dokumen
perencanaan terkait baik yang dihasilkan oleh komponen vertikal maupun
horisontal. Dokumen perencanaan komponen vertikal yang digunakan sebagai
acuan yaitu Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Nasional, RPJP
Provinsi, RPJM Nasional dan Provinsi, Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional
atau Provinsi, serta dokumen perencanaan horisontal yaitu baik dokumen
perencanaan yang telah disusun dan ditetapkan di Kabupaten yang bersangkutan
maupun kabupaten tetangga yang berbatasan langsung. Semua dokumen
perencanaan dirujuknya dengan maksud untuk menjamin terciptanya sinergi
kebijakan dan sinkronisasi program secara vertikal antar tingkat pemerintahan.
Penyusunan RPJM Kabupaten Sorong Tahun 2012-2017 merupakan
amanat dari Undang-Undang (UU) Nomor 25 Tahun 2004 Tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional yang menyatakan bahwa Kepala Badan
Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) menyiapkan rancangan awal
RPJMD. Rancangan awal tersebut selanjutnya dikaji ulang dan disesuaikan
dengan penjabaran visi, misi, dan program kerja Kepala Daerah sehingga dapat
dirumuskan strategi pembangunan daerah, kebijakan umum, program prioritas,
dan arah kebijakan keuangan daerah.
Pembangunan di Kabupaten Sorong masih menghadapi tantangan dalam
rangka menjamin peningkatan ekonomi dan kesejahteraan rakyat. Tantangan
tersebut terutama disebabkan pembangunan ekonomi secara makro di Kabupaten
Sorong masih mengandalkan pada eksploitasi sumber daya alam (SDA) yang
bersifat ekstraktif. Eksploitasi ini tergambar dari peranan sektor pertambangan
dan penggalian yang masih mendominasi struktur ekonomi Kabupaten Sorong
sebesar 46,29 persen diikuti sektor industri pengolahan 33,48 persen, sektor
pertanian dengan peranan sektor 9,41 persen berada pada urutan ketiga, dan
sektor jasa pada peringkat keempat 5,17 persen.
Berdasarkan kondisi obyektif tersebut di atas dan berdasarkan keunggulan
komparatif (comparative advantage) dan keunggulan kompetitif (competitive
advantage), maka arah pembangunan Kabupaten Sorong kedepan adalah
memprioritaskan 1) Pembangunan SDM, 2) Pembangunan Penerobosan Isolasi
Daerah, 3) Peningkatan Pemberdayaan Ekonomi Rakyat, 4) Peningkatan
Pembangunan Kapasitas Daerah dan 5) Penciptaan Kondisi Aman, Damai, Tertib,
dan Tenteram Dalam Kehidupan Masyarakat. Prioritas pembangunan tersebut
akan menjadi tumpuan perekonomian Kabupaten Sorong masa depan yang akan
terus digali, dikembangkan, dan ditingkatkan.

Pendahuluan

Selanjutnya berdasarkan keberhasilan (success story) dan proses


pembelajaran pada periode sebelumnya, maka periode 2012-2017 Pemerintah
Kabupaten Sorong kembali melanjutkan grand strategy pembangunan dengan
melakukan vitalisasi dan aktualisasi melalui strategi 1) Peningkatan Kualitas
Sumber Daya Manusia, 2) Peningkatan Pemberdayaan Ekonomi Rakyat dan
Pengembangan Hasil Produksi Daerah, 3) Peningkatan Pembangunan Kapasitas
Daerah, serta 4) Strategi Menciptakan Kondisi Aman, Damai, Tertib, dan
Tenteram Dalam Kehidupan Masyarakat.

1.2 Maksud dan Tujuan


Penyusunan RPJMD Kabupaten Sorong tahun 2012-2017 dimaksudkan
untuk menjabarkan visi dan misi Kepala daerah ke dalam bentuk rencana
strategis (renstra) Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang memuat strategi,
kebijakan, program, dan kegiatan periode lima tahunan baik yang dilaksanakan
langsung oleh SKPD yang bersangkutan maupun yang ditempuh dengan
mendorong partisipasi masyarakat.
Tujuan penyusunan dokumen RPJMD Kabupaten Sorong tahun 2012-2017
tidak dapat dilepaskan dari proses perencanaan pembangunan sebagaimana
yang tercantum dalam UU Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional dan UU nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah
Daerah, yaitu:
1.

2.

3.

Menyediakan acuan bagi seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD)


di lingkungan Pemerintah Kabupaten Sorong dalam perencanaan dan
pelaksanaan pembangunan periode 2012-2017;
Menetapkan pencapaian sasaran setiap SKPD dalam rangka mewujudkan
visi dan misi Kepala Daerah sehingga tercipta sinkronisasi dan sinergi
pemahaman antar pelaku pembangunan baik secara lintas ruang (spasial)
maupun lintas kegiatan (sektoral);
Meletakkan landasan yang kokoh dan kuat untuk mencapai kejayaan
Kabupaten Sorong di masa depan yang maju, mandiri, serta sejahtera lahir
dan batin.

1.3 Landasan Hukum


Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah adalah dokumen resmi
yang menjadi payung hukum dalam perencanaan pembangunan daerah dengan
landasan hukum sebagai berikut:
1.
2.
3.
4.
5.

Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia Nomor


II/MPR/2001tentang Visi Indonesia masa depan;
Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2001 tentang Otonomi Khusus bagi
Provinsi Papua;
Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional;
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah;

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sorong

6. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan


antara Pusat dan Daerah;
7. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Panjang Nasional;
8. Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Nasional Tahun 2010-2014;
9. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2001 tentang pembinaan dan
pengawasan penyelenggaraan Pemerintah Daerah;
10. Peraturan Pemerintah No. 560 Tahun 2001 tentang pelaporan penye
lenggaraan Pemerintah Daerah;
11. Peraturan Presiden Nomor 54 tahun 2012 tentang Rencana Kerja Pemerintah
Tahun 2013.

1.4 Sistematika Penulisan


Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Sorong disusun
dengan sistematika sebagai berikut.
Bab 1

Pendahuluan

Bab 2

Gambaran Umum Kondisi Daerah

Bab 3

Pengelolaan Keuangan Daerah

Bab 4

Permasalahan dan Lingkungan Strategis

Bab 5

Visi, Misi, Arah Kebijakan Umum, Strategi, dan Prioritas

Bab 6

Pembangunan Sumber Daya Manusia

Bab 7

Pembangunan Sosial Budaya

Bab 8

Peningkatan Pemberdayaan Ekonomi Rakyat

Bab 9

Peningkatan Kapasitas Daerah

Bab 10 Peningkatan Keamanan dan Ketertiban


Bab 11

Kaidah Pelaksanaan

Bab 12

Penutup

Pendahuluan

Bab 2
Gambaran Umum Kondisi Daerah
Kondisi eksisting tentang geografis, sosial budaya, sarana dan prasarana
dasar, serta perekonomian Kabupaten Sorong akan menjadi landasan dalam
menentukan strategi pembangunan daerah Kabupaten Sorong periode 20122017.

2.1 Kondisi Geografis


2.1.1 Kondisi Umum Wilayah
Kabupaten Sorong memiliki luas wilayah 13.603,46 kilometer persegi
dengan luas lautan 514,65 kilometer persegi dan luas daratan 845,71 kilometer
persegi serta memiliki potensi Sumber Daya Alam (SDA) baik daratan maupun
lautan yang dapat dimanfaatkan untuk kegiatan ekonomi masyarakat Kabupaten
Sorong.
Secara administratif, Kabupaten Sorong dibagi menjadi 19 distrik, 13
kelurahan serta 121 kampung, yang secara rinci disajikan pada Tabel 2.1.
Tabel 2.1
Luas Wilayah,Jumlah Kampung, dan Kelurahan
No.

Distrik

Kampung

Kelurahan

Luas (Km2)

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.

Moraid
Klaso
Makbon
Klayili
Beraur
Klamono
Klabot
Klawak
Salawati
Mayamuk
Salawati Timur
Seget
Segun
Salawati Selatan
Aimas
Mariat
Sorong

7
5
8
5
9
13
8
9
5
6
7
8
6
7
1
3
5

1
2
2
6
2
-

1.446,16
316,46
1.011,42
481,26
822,26
488,45
432,89
518,72
525,03
217,22
118,62
893,81
2.021,37
2.265,18
222,43
118,16
-

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sorong

18.
19.

Sayosa
Maudus
Jumlah

6
8
121

13

1.213,60
492,54
13.603,46

Sumber: Kabupaten Sorong Dalam Angka 2012

Kabupaten Sorong terletak di antara 00 33 42 01 35 29 Lintang


Selatan dan 130 40 49 132 13 48 Bujur Timur dengan batas administrasi
sebagai berikut:
1.

Sebelah Barat

: Kabupaten Raja Ampat

2.

Sebelah Timur

: Kabupaten Manokwari

3.

Sebelah Utara

: Kabupaten Raja Ampat

4.

Sebelah Selatan

: Kabupaten Sorong Selatan

Secara topografi Kabupaten Sorong sangat bervariasi mulai dataran rendah


dan berawa. Wilayah Kabupaten Sorong hampir 60 persen berupa daerah
pegunungan dengan lereng-lereng yang curam seperti Makbon, Moraid, Sausafor,
dan Pulau Salawati terdapat di bagian tengah ke arah timur dan utara. Dua puluh
persen topografi Kabupaten Sorong berupa dataran rendah dan sebagian berawa
yang menyebar di bagian selatan sampai ke barat.
Ketinggian di Kabupaten Sorong bervariasi yaitu wilayah dengan ketinggian
di bawah 100 meter umumnya terdapat di Distrik Seget, Beraur sebagian di
Distrik Salawati bagian selatan. Wilayah dengan ketinggian 500 meter berada
di Distrik Aimas sebagian Distrik Salawati, 500 2000 meter sebagian besar
terdapat di Distrik Sausafor dan ketinggian 2.000 2.500 meter terdapat di
Distrik Sausafor.
Iklim wilayah Kabupaten Sorong pada umumnya beriklim tropis yang
lembab dan panas. Suhu udara rata-rata berkisar antara 25,520 derajat celcius
(minimum) dan 30,70 derajat celcius (maksimum) dengan kelembaban udara 84
persen. Curah hujan rata-rata 2.836,4 milimeter per tahun dengan jumlah hari
107-185 turun hujan.
Secara umum berdasarkan Daerah Aliran Sungai (DAS) di Kabupaten Sorong
mengalir ke arah utara dan ke arah selatan dengan puncak pegunungan berda di
Distrik Sausafor. Wilayah yang tergenang pada saat air laut pasang adalah wilayah
pantai bagian selatan dan wilayah yang tergenang secara periodik terdapat di distrik
Salawati dan Distrik Makbon. Beberapa sungai besar yang dapat dipergunakan
untuk kepentingan pelayaran dan tempat penangkapan ikan air tawar di Kabupaten
Sorong antara lain Werur di Distrik Sausafor, Sungai Warsamson di Distrik Makbon
dan Moraid, dan Sungai Klabra yang terdapat di Distrik Beraur.
Karakteristik Tanah di Kabupaten Sorong terdiri dari tekstur halus, sedang,
kasar, dan gambut. Mayoritas tanah di wilayah Kabupaten Sorong memiliki
tekstur halus. Jenis tanah di kabupaten Sorong terdiri dari Podsolik kelabu,
Podsolik Merah Kuning, Orgonosal, Alluvial, Complex Of Soil, Renzina dan latosal.

Gambaran Umum Kondisi Daerah

Kedalaman efektif tanah di Kabupaten Sorong bervariasi antara kedalaman 0-25


centimeter, 25-50 centimeter, dan 51-100 centimeter. Kedalaman efektif tanah
0-25 centimeter sebagian kecil tersebar di Distrik Sausafor, dan Moraid. Tanah
dengan kedalaman 25-50 centimeter terdapat di Distrik Sausafor. Kedalaman
antara 51-100 centimeter penyebarannya sebagian besar terdapat di Distrik
Makbon, Salawati, Sausafor, dan Distrik Beraur, antara 1001-105 centimeter
sebagian besar ditemui Distrik Beraur dan Seget, serta tanah dengan kedalaman
150 centimeter pada umumnya terdapat di daerah seperti salawati.

2.1.2 Tata Ruang


Tata Ruang Wilayah Kabupaten Sorong sebagai pedoman perumusan
kebijakan pokok penataan ruang memiliki peranan penting dalam pembangunan
antara lain untuk :
1.

Mengefektifkan keserasian pembangunan lintas sektor, lintas wilayah, serta


antar pemerintah, swasta, dan masyarakat agar pembangunan berlangsung
secara berkelanjutan baik ditinjau dari aspek ekonomi, sosial, maupun
lingkungan;
2. Mengarahkan dan memadukan pengembangan infrastruktur sebagai
prasyarat berlangsungnya berbagai kegiatan sosial ekonomi masyarakat;
3. Menetapkan lokasi investasi yang dilaksanakan pemerintah, swasta, dan
masyarakat;
4. Merumuskan rencana teknik ruang kota dan menjadi dasar untuk penertiban
perizinan lokasi pembangunan.
Berdasarkan Rencana Tata Ruang Wilayah (RT/RW) Kabupaten Sorong
Tahun 2008 maka ruang lingkup wilayah formal dalam RT/RW meliputi 19
Distrik, yaitu Distrik Moraid, Distrik Klaso, Distrik Makbon, Distrik Klayili,
Distrik Beraur, Distrik Klamono, Distrik Klabot, Distrik Klawak, Distrik Salawati,
Distrik Mayamuk, Distrik Salawati Timur, Distrik Seget, Distrik Segun, Distrik
Salawati Selatan, Distrik Aimas, Distrik Mariat, Distrik Sorong, Distrik Sayosa
dan Distrik Maudus.
Beberapa Rencana Umum Tata Ruang Kota (RUTRK) kecamatan yang telah
dibuat adalah (1) RUTRK Inanwatan, Aitinyo, Ayamaru, dan Distrik Teminabuan
(masuk wilayah Kabupaten pemekaran Kabupaten Sorong Selatan), (2) RUTRK
Distrik Sorong (masuk wilayah Kota Sorong), (3) RUTRK Waigeo Selatan dan
RUTRK Kalobo (masuk wilayah Kabupaten Pemekaran Kabupaten Raja Ampat
), (4) RUTRK Makbon, Aimas, Sausafor, dan RUTRK Salawati yang statusnya
berada di wilayah Kabupaten Induk.

2.2 Kondisi Sosial Budaya


2.2.1 Kependudukan
Jumlah Penduduk Kabupaten Sorong berjumlah 73.088 Jiwa dengan
komposisi 53,10 % (38.803 Jiwa) merupakan penduduk Laki-laki, dan 46,90 %
(34285 Jiwa) adalah penduduk berjenis kelamin perempuan. Dengan demikian
sex ratio penduduk Kabupaten Sorong adalah 113,18.

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sorong

Penduduk usia produktif (15-64 Tahun) sebanyak 41.125 jiwa (56,27 %)


dari total penduduk. Apabila dilihat dari jenis kelamin penduduk usia produktif
maka ada 22.400 jiwa (54,47 %) laki-laki, sedangkan yang perempuan 18.725
jiwa (45,53 %).
Sedangkan penduduk yan non produktif (usia 0-14 dan 65+) sekitar
31.963 jiwa atau 43,73 % dari total penduduk; terdiri atas 26.434 jiwa (82,70%)
merupakan penduduk usia 0-14 tahun dan 5.529 jiwa (17,30 %) merupakan
penduduk yang usianya 65 tahun keatas.
Dengan memperhatikan jumlah penduduk usia produktif dan non produktif
maka dapat diketahui besarnya angka rasio ketergantungan (Dependency Ratio),
yaitu 59,95. Rasio ketergantungan diartikan sebagai besarnya beban yang
ditanggung oleh penduduk usia produktif atau rasio jumlah penduduk usia non
produktif terhadap penduduk usia produktif. Dengan demikian di Kabupaten
Sorong pada tahun 2011, setiap 100 orang penduduk usia produktif menanggung
kurang lebih 60 orang penduduk usia non produktif. Komposisi penduduk
Kabupaten Sorong menurut struktur umur dan jenis kelamin dapat digambarkan
dengan lebih jelas oleh piramida penduduk pada Gambar 2.1.
Gambar 2.1
Piramida Penduduk Kabupaten Sorong
Tahun 2011

Sumber: BPS Kabupaten Sorong 2012

Sebaran penduduk Kabupaten Sorong yang memiliki luas sekitar 17.970 Km2
dengan penduduk 73.088 jiwa tersebar pada 121 kampung dan 13 kelurahan yang
terhimpun pada 19 distrik. Distrik Aimas yang merupakan ibu kota Kabupaten
Sorong memiliki penduduk terpadat dengan penduduk 21.039 jiwa atau sekitar

Gambaran Umum Kondisi Daerah

28,79 % dari total penduduk, dengan kepadatan 94,59 jiwa / km2. Sebagai
distrik yang menjadi pusat kegiatan ekonomi di Kabupaten Sorong, tentunya
akan menjadi daya tarik bagi para imigran untuk tinggal dan menetap di distrik
ini. Distrik ke dua dengan penduduk terpadat adalah Distrik Mariat dengan
penduduk 10.920 jiwa atau sekitar 14,94 % dari total penduduk dengan tingkat
kepadatan mencapai 92,42 jiwa/km2. Secara keseluruhan, kepadatan penduduk
Kabupaten Sorong pada tahun 2011 hanya mencapai 5,37 jiwa/km2. Secara rinci
dapat dilihat pada tabel 2.2.
Tabel 2.2
Distribusi Penduduk Kabupaten Sorong
Menurut Distrik dan Luas Wilayah
No.

Distrik

Luas Wilayah
(Km2)

Jumlah
Penduduk

Kepadatan
(Jiwa/Km2)

1
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.

Moraid
Klaso
Makbon
Klayili
Beraur
Klamono
Klabot
Klawak
Salawati
Mayamuk
Salawati Timur
Seget
Segun
Salawati Selatan
Aimas
Mariat
Sayosa
Maudus
Jumlah

1.446,16
316,46
1.011,42
481,26
822,26
488,45
518,72
432,89
525,03
217,22
118,62
893,81
2.021,37
2.265,18
222,43
118,16
1.213,60
492,54
13.603,46

1.743
314
2.162
423
1.023
4.543
648
610
9.380
10 262
1.992
3.135
1.389
2.100
21.039
10.920
1.002
400
73.088

1,21
0,99
2,14
0,88
1,24
9,30
1,25
1,41
17,87
47,24
16,79
3,51
0,69
0,93
94,59
92,42
0,83
0,81
5,37

Sumber: BPS, Sorong Dalam Angka 2012, diolah.

2.2.2 Pembangunan Sumber Daya Manusia


Jumlah Penduduk Kabupaten Sorong berjumlah 73.088 Jiwa dengan
komposisi 53,10 % (38.803 Jiwa) merupakan penduduk Laki-laki, dan 46,90 %
(34285 Jiwa) adalah penduduk berjenis kelamin perempuan. Dengan demikian
sex ratio penduduk Kabupaten Sorong adalah 113,18.

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sorong

Tabel 2.3
Angka IPM Kabupaten / Kota Provinsi Papua Barat Tahun 2011
Kabupaten/Kota

IPM

Peringkat

Kota Sorong
Fak-Fak
Kaimana
Sorong
Manokwari
Teluk Bintuni
Sorong Selatan
Maybrat
Teluk Wondama
Raja Ampat
Tambrauw

77,72
72,13
70,71
68,93
67,67
67,17
66,59
66,43
66,06
65,06
50,81

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11

Sumber: BPS Pusat, 2011

Tabel 2.4
Indikator-Indikator Utama IPM Kabupaten Sorong
No.

Indikator

1.
2.
3.
4.

Angka harapan hidup


Angka melek huruf
Rata-rata lama sekolah
Rata-rata pengeluaran
konsumsi

Tahun
2010
67,85 Tahun
91,69 %
8,06 Tahun
Rp. 598.180,-

2011
68,22 Tahun
91,76 %
8,09 Tahun
Rp. 600.620,-

Sumber: BPS, 2010 - 2011

Berdasarkan pada tabel 2.4, bahwa angka harapan hidup Kabupaten


Sorong menunjukan adanya peningkatan kualitas fisik atau terjadi peningkatan
derajat kesehatan masyarakat selama kurun waktu tertentu. Sedangkan angka
melek huruf kabupaten sorong sekitar 91,69 % usia 15 tahun keatas sudah
dapat membaca dan menulis pada tahun 2010, pada tahun 2011 mengalami
peningkatan hingga mencapai angka melek huruf 91,76 %. Rata-rata lama sekolah
menunjukan bahwa tingkat pendidikan penduduk rata-rata sudah tamat sekolah
dasar. Sedangkan untuk rata-rata pengeluaran konsumsi riil menggambarkan
peningkataan pengeluaran pada tahun 2011 (Rp. 600.620,-) dibanding tahun
2010 ( Rp.598.180,-).

Gambaran Umum Kondisi Daerah

Pendidikan
Gambaran Angka Partisipasi Murni (APM) Sekolah Dasar (SD), Sekolah
Menengah Pertama (SMP), dan Sekolah Menengah Atas (SMA)/ Sekolah
Menengah Kejuruan (SMK) di Kabupaten Sorong pada tahun 2011 dapat dilihat
pada tabel 2.5.
Tabel 2.5
Angka Partisipasi Murni (APM) menurut Jenjang Pendidikan
di Kabupaten Sorong Tahun 2010-2011
Jenjang Pendidikan

Tahun

SD

SLTP

SLTA

2010
2011

93,68
92,14

47,62
61,12

42,11
53,45

Sumber: BPS, Dinas P & P Kabupaten Sorong, diolah

Dari Tabel 2.5 di atas, terlihat bahwa APM SD di Kabupaten Sorong pada
tahun 2011 sebesar 92,14 persen, yang berarti bahwa dari 100 penduduk usia
7-12 tahun, terdapat sekitar 92 orang bersekolah di bangku SD. Sedangkan untuk
APM SLTP sebesar 61,12 persen, artinya bahwa dari 100 penduduk usia 13-15
tahun, terdapat sekitar 61 orang bersekolah di bangku SLTP. APM SLTA sebesar
53,45 persen, yang berarti bahwa setiap 100 penduduk usia 16-18 tahun, terdapat
sekitar 53 orang bersekolah di bangku SLTA.
Jika dibandingkan keadaan pada tahun 2010, maka APM untuk jenjang
pendidikan SD mengalami sedikit penurunan pada tahun 2011, yaitu menjadi
92,14 persen. APM untuk jenjang pendidikan SLTP mengalami kenaikan dari
2010 ke tahun 2011. Pola yang sama ditunjukkan pada APM untuk jenjang
pendidikan SLTA yang mengalami kenaikan dari tahun 2010 ke tahun 2011.
Pelayanan pendidikan dikabupaten sorong dapat dipetakan pada: (1) Rasio
penduduk usia sekolah (PUS) terhadap sekolah berdasarkan jenjang pendidikan,
(2) Rasio murid terhadap Guru dan Sekolah berdasarkan jenjang, (3) Rasio murid
tguru dan sekolah. Gambaran tersebut tampak pada Tabel 2.6
Tabel 2.6
Rasio Penduduk Usia Sekolah (PUS)
terhadap Sekolah Berdasarkan Jenjang Tahun 2011
Jumlah PUS
Wilayah

Banyaknya Sekolah

7-12

13-15

16-18

16.377
Kabupaten Sorong

SD

SMP

SMA/
SMK

125
7.109

SD

SMP

SMA/
SMK

10

131,016
34

3.042

Rasio PUS-S

209,09
23

132,26

Sumber: BPS, Dinas P & P Kabupaten Sorong, diolah

10

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sorong

Dari tabel 2.6 dapat diindikasikan bahwa setiap SD dapat menampung anak
usia 7-12 tahun rata-rata sebanyak 131 orang, SMP dapat menampung penduduk
usia sekolah 13-15 tahun rata-rata 209 jiwa, dan untuk SMA/SMK rata-rata
setiap SMA/SMK dapat menampung 132 orang.
Rasio murid terhadap guru dan sekolah berdasarkan jenjang (Tabel 2.7)
menunjukan bahwa untuk jenjang SD, rasio murid terhadap guru sebesar 20,53
berarti bahwa setiap guru mengawasi/membimbing kurang lebih 21 siswa.
Sedangkan setiap sekolah dapat menampung sekitar 121 siswa. Untuk jenjang
SMP rata-rata setiap guru mengajar 12 murid dan setiap SMP menampung 128
murid/siswa. Untuk jenjang SMA/SMK setiap guru rata-rata mengajar 15 siswa
dan setiap sekolah rata-rata dapat menampung 71 siswa.
Tabel 2.7
Rasio Murid terhadap Guru dan Sekolah
Berdasarkan Jenjang Tahun 2011
Wilayah
Kabupaten
Sorong

SD
SMP
SMA/SMK

15.090
4.345
1.626

735
377
106

Rasio
M-G

M-S

125
34
23

20,53
11,53
15,34

120,72
127,79
70,70

Sumber BPS, Dinas P & P Kabupaten Sorong, diolah

Kesehatan
Situasi derajat kesehatan di Kabupaten Sorong sebagai gambaran yang
menyeluruh tentang pengaruh upaya pembangunan yang telah dilaksanakan
selama ini terlihat pada indikator angka kematian, imunisasi balita, penduduk
sakit, dan rata-rata lama sakit.
Angka kematian bayi dapat didekati dari data jumlah anak yang lahir hidup
dengan jumlah anak yang masih hidup. Berdasarkan data Susenas 2011 tentang
data rata-rata anak lahir hidup dengan rata-rata anak masih hidup, terlihat
bahwa angka kematian anak tertinggi berada pada kelompok usia wanita antara
umur 40-44 tahun dan 45-49 tahun. Hal ini dilihat dari selisih rata-rata anak
lahir hidup dengan rata-rata anak masih hidup dari wanita kelompok umur
40-44 dan 45-49 tahun masing-masing mempunyai selisih terbesar di antara
kelompok umur lainnya yaitu masing masing sebesar 0,33 dan 0,41 poin. Gambar
2.2 memperlihatkan rata-rata anak lahir hidup dan rata-rata anak masih hidup
Kabupaten Sorong pada tahun 2011.

Gambaran Umum Kondisi Daerah

11

Gambar 2.2
Rata-Rata Anak Lahir Hidup (ALH)
dan Rata-Rata Anak Masih Hidup (AMH)

Sumber: BPS, Susenas 2011

Untuk imunisasi balita, persentase balita yang mendapatkan imunisasi


cukup tinggi untuk semua jenis imunisasi. Pada tahun 2011, persentase balita
yang mendapatkan imunisasi BCG sebanyak 97,12 persen; DPT sebanyak 90,98
persen; polio sebanyak 90,07 persen; campak sebanyak 81,13 persen dan hepatitis
B sebanyak 86,99 persen. (Tabel 2.8)
Tabel 2.8
Persentase Balita yang Diberikan Imunisasi
Balita Diimunisasi
BCG
DPT
Polio
Campak
Hepatitis B

Tahun
2010
97,22
93,06
91,67
83,33
95,83

2011
97,12
90,98
90,07
81,13
86,99

Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Sorong, 2011

12

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sorong

Jumlah penduduk dan penduduk sakit tahun 2011 (Susenas 2011), dari
73.088 penduduk Kabupaten Sorong pada tahun 2011, jumlah penduduk sakit
sebanyak 3.244 jiwa. Dengan demikian tingkat kesehatan penduduk Kabupaten
Sorong pada tahun 2011 sebesar 95,56 % dan sekitar 4,44 persen penduduk yang
menderita sakit. Sedangkan rata-rata lama sakit yang dialami penduduk akibat
penyakit yang diderita dapat dilihat pada table 2.9.
Tabel 2.9
Banyaknya Penduduk Sakit,Hari Sakit,
dan Rata-Rata Lama Sakit
Wilayah
Kabupaten Sorong

Banyaknya
Hari Sakit

Rata-rata Lama
Sakit (hari)

6.877

Penduduk
Sakit
3.244

2,12

Sumber : Susenas, 2011

Dari tabel tersebut di atas, jumlah hari sakit penduduk sebanyak 6.877 hari.
Dengan demikian rata-rata lama sakit penduduk yang sakit sebesar 2,12 hari.
Hal ini menunjukan penduduk yang sakit tersebut mengalami kerugian materiil
(ekonomi) rata-rata 2,12 hari, karena selama sakit tidak dapat melakukan
kegiatan secara normal.
Situasi sumber daya kesehatan di Kabupaten Sorong tercermin melalui
persalinan dibantu tenaga medis, Puskesmas, dan Dokter. Persentase pembantu
proses persalinan di Kabupaten Sorong (Susenas 2011), persalinan ditolong
Dokter (12,17 %), Bidan (48,22 %), Tenaga Medis Lainnya (0,51 %), Dukun
(25,82 %) dan Famili (13,28 %). Sedangkan jumlah fasilitas kesehatan dan tenaga
kesehatan di Kabupaten Sorong terdapat pada Tabel 2.10.
Tabel 2.10
Jumlah Fasilitas dan Tenaga Kesehatan Tahun 2011
Fasilitas/ Tenaga Kesehatan
Rumah Sakit
Puskesmas
Puskesmas Pembantu
Puskesmas Keliling
Dokter
Perawat
Non perawat
Non medis

2011
0
17
34
24
19
285
21
11

Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Sorong,diolah

Jika dilihat dari rasio penduduk per fasilitas dan sarana kesehatan (Tabel
3.11) yang ada di Kabupaten Sorong dengan jumlah penduduk sebanyak 73.088
jiwa, maka setiap Puskesmas harus melayani 4.299 jiwa penduduk. Sedangkan

Gambaran Umum Kondisi Daerah

13

setiap Pustu harus melayani 2.150 jiwa penduduk dan setiap Puskesmas Keliling
harus melayani 3.045 jiwa penduduk.
Hasil pelayanan kontrasepsi keluarga berencana yang merupakan salah
satu gambaran sektor kesehatan di Kabupaten Sorong pada tahun 2011 sebanyak
7.296 peserta KB atau sekitar 45,19 persen dari 16.146 pasangan usia subur
(PUS) yang terjangkau oleh pelayanan di seluruh distrik. Distrik yang memiliki
persentase terbesar peserta KB terhadap PUS adalah Distrik Makbon 66,67 % ,
Distrik Salawati 56,42 % , dan Distrik Klamono sebesar 52,83 % ( BPS, BPM,
diolah ).

Perumahan
Pada umumnya di Kabupaten Sorong memiliki rumah dengan luas lantai
berukuran antara 20-49 M2 yaitu sebesar 57,89 persen atau sekitar 9.340 rumah
tangga. Kemudian yang memiliki rumah dengan luas lantai antara 50 99 M2
sebesar 34,74 persen atau sekitar 5.605 rumah tangga. Sementara rumah dengan
luas lantai kurang dari 19 M2 sebesar 2,11 persen atau sekitar 340 rumah tangga
(tabel 2.11).
Tabel 2.11
Persentase Rumah Tangga menurut Luas Lantai
Rumah
Tangga
Persentase
Jumlah

Luas Lantai m2
19
2,11
340

20-49
57,89
9.340

50-99
34,74
5.605

100-149
3,16
510

150+
2,11
340

Sumber : Susenas, 2011

Sumber Penerangan
Di Kabupaten Sorong sampai dengan tahun 2011 rumah tangga yang
menggunakan fasilitas listrik PLN sebesar 71,24 persen atau sekitar 11.494
rumah tangga. Rumah tangga yang menggunakan fasilitas listrik Non PLN
sebesar 11,69 persen atau sekitar 1.886 rumah tangga. Kemudian rumah tangga
yang menggunakan sumber penerangan dari pelita/ sentir ada 16,49 persen atau
sekitar 2.661 rumah tangga. Sisanya rumah tangga yang menggunaan petromak
sebagai sumber penerangan berjumlah 92 rumah tangga atau sekitar 0,57
persen (tabel 2.12).
Tabel 2.12
Persentase Rumah Tangga menurut Sumber Penerangan
Sumber Penerangan

Rumah
Tangga

Listrik PLN

Listrik non PLN

Petromak

Persentase
Jumlah

71,24
11.494

11,69
1.886

0,57
92

Pelita/
sentir
16,49
2.661

Lainnya
0
0

Sumber : Susenas, 2011

14

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sorong

Fasilitas Air Minum


Lebih dari separuh rumah tangga di Kabupaten Sorong, yaitu sebanyak
66,13 persen atau 10.669 rumah tangga telah menggunakan fasilitas air minum
sendiri. Sebanyak 2.915 rumah tangga atau 18,07 persen tidak ada fasilitas air
minum. Sedangkan rumah tangga yang penggunaan fasilitas air minumnya
secara bersama dan secara umum masing-masing sebanyak 1.421 rumah tangga
atau 8,81 persen dan 1.128 rumah tangga atau 6,99 persen. (tabel 2.13).
Tabel 2.13
Persentase Rumah Tangga menurut Penggunaan
Fasilitas Air Minum
Rumah Tangga
Persentase
Jumlah

Penggunaan Fasilitas Air Minum


Sendiri
66,13
10.669

Bersama
881
1.421

Umum
6,99
1.128

Tidak ada
18,07
2.915

Sumber : Susenas, 2011

Sumber air minum utama yang digunakan oleh rumah tangga di Kabupaten
Sorong pada tahun 2011 adalah dari air hujan. Sebanyak 58,10 persen atau lebih
dari separuh dari jumlah rumah tangga di Kabupaten Sorong menggunakan air
hujan sebagai sumber air minum utama mereka. Persentase rumah tangga yang
menggunakan air sungai sebagai sumber air minum utama mereka adalah 12,03
persen. Persentase rumah tangga yang menggunakan sumur bor/ pompa, air kemasan
bermerk, air isi ulang, leding meteran, sumur terlindung, sumur tak terlindung, mata
air terlindung dan mata air tak terlindung sebagai sumber air minum utama mereka
masing-masing tidak kurang dari 10 persen (Susenas 2011).

Ketenagakerjaan
Tingkat partisipasi angkatan kerja di Kabupaten Sorong menunjukan
bahwa jumlah penduduk usia kerja 15 tahun keatas berjumlah 45 694 jiwa. Dari
jumlah tersebut, 33.673 jiwa merupakan angkatan kerja dan 12.236 jiwa bukan
angkatan kerja (sekolah, mengurus rumah tangga, dan lainnya). Angkatan kerja
meliputi yang bekerja 32.461 jiwa dan mencari pekerjaan sebanyak 1.212 jiwa
(tabel 2.14).
Tabel 2.14
Penduduk Usia 15 Tahun ke Atas dan Jenis kegiatan Utama
Jenis
Kelamin
Laki-laki
Perempuan
Jumlah

Angkatan Kerja

Bukan Angkatan Kerja

Bekerja

Mencari
Kerja

Sekolah

Mengurus
Rumah tangga

Lainnya

20.798
11.663
32.461

860
352
1.212

2.702
1.769
4.471

186
6.375
6.561

799
405
1.204

Jumlah
25.345
20.564
45.694

Sumber : Kabupaten Sorong Dalam Angka 2012

Gambaran Umum Kondisi Daerah

15

Keadaan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja menunjukan bahwa Laki-laki


lebih besar dari pada Perempuan yaitu masing-masing sebesar 85,45 % dan 58,43 %.
Hal ini mengindikasikan bahwa masih ada masalah jender dalam keadaan ketenaga
kerjaan. Sedangkan TPAK total laki-laki dan perempuan 73,35 % (Tabel 2.15).
Tabel 2.15
TPAK menurut Jenis Kelamin
Jenis Kelamin
Laki-laki
Perempuan
Total (L+P)

TPAK
85,45
58,43
73,35

Sumber: Kabupaten Sorong dalam Angka 2012

Menyangkut lapangan usaha separuh penduduk kabupaten sorong terserap


di sektor pertanian sebesar 58,78 persen. Sektor perdagangan dan jasa masyarakat
masing-masing menyerap tenaga kerja sebesar 11,57 persen dan 11,08 persen.
Untuk sektor industri pengolahan sebesar 4,91 persen. Dan sektor-sektor lainnya
menyerap sebesar 13,66 persen (Sakernas 2011).
Jumlah pengganguran terbuka di Kabupaten Sorong hanya sebesar 3,60
persen. Tingkat pengangguran terbuka diartikan sebagai persentase dari jumlah
penduduk yang mencari kerja terhadap jumlah angkatan kerja (Kabupaten
Sorong Dalam Angka 2012 ).

Budaya
Penduduk asli di Kabupaten Sorong dapat dibagi ke dalam beberapa
kelompok, yaitu : (1) Suku Moi terdiri dari suku Klabra, Karon, Madik, Kebar,
Keboro, dan Yaun suku Yaun, tersebar di Distrik Peef, Abun, Sausafor, Moraid,
Makbon, Aimas, Salawati, Seget, Segun, Beraur, Klamono, dan Distrik Sayosa, (2)
Suku Maibrat terdiri darai suku Meimere/Make, Meite, dan Meimaru tersebar di
distrik Aimas dan Salawati, (3) Suku Inanwatan terdiri dari suyku Mate Mani,
Suku Puragi, Oderau, Kaiso dan Samaun tersebar di Aimas dan Salawati, (4) Suku
Tehit, terdiri dari Sawiat, dan Ogit tersebar di Distrik Aimas dan Salawati, dan (5)
Suku Migran, terdiri dari suku yang berasal dari luar propinsi Irian Jaya Barat
diantaranya Suku Jawa, Batak Makasar, Buton, Ambon, Manado, dan migran dari
Kabupaten lain di luar Provinsi Papua Barat (Profil Kabupaten Sorong 2012).

Agama
Presentase pemeluk agama di Kabupaten Sorong adalah Islam 47,52
persen, Kristen Protestan 46,51 persen, Katolik 5,49 persen, Hindu 0,41 persen,
dan Budha 0,10 persen. Sedangkan Fasilitas peribadatan di Kabupaten Sorong
meliputi gereja Kristen Protestan 192 buah, gereja Katholik 25 buah, masjid 97
buah, pura 3 buah, dan Wihara 1 buah. Tenaga penyuluh keagamaan terdiri dari
Kristen Protestan 2.877 orang, Katholik 19 orang, Islam 85 orang, Hindu 8 orang,
dan Budha 4 orang (Kabupaten Sorong Dalam Angka 2012, diolah).

16

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sorong

Pemberdayaan Perempuan dan Anak


Dalam pembangunan pemberdayaan perempuan di Kabupaten Sorong
masih menghadapi permasalahan mendasar yaitu rendahnya partisipasi
perempuan dalam pembangunan di samping masih adanya berbagai bentuk
praktek diskriminasi terhadap perempuan. Permasalahan mendasar lainnya
masih terdapatnya kesenjangan partisipasi politik kaum perempuan di Kabupaten
Sorong yang bersumber dari ketimpangan struktur sosio kultural masyarakat dan
tingkat pemahaman dan penyadaran terhadap isu gender di masyarakat masih
sangat terbatas.
Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia
telah memberikan pengakuan legal terhadap hak anak atas suatu nama, status
kewarganegaraan, mengetahui sejauhmana diasuh oleh kedua orang tuanya dan
mengacu pada UU Nomor 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak yang
menegaskan hak-hak anak untuk memiliki tingkat kesehatan yang optimal,
memperoleh pendidikan, dan mendapatkan perlindungan.

Pemerintahan
Pemerintah Daerah Kabupaten Sorong hingga tahun 2011 memiliki 19
distrik, 13 kelurahan dan 121 kampung. Dilihat dari komposisi jumlah kampung,
Distrik Klamono memiliki jumlah kampung terbanyak, yaitu 13 kampung. Secara
keseluruhan jumlah Satuan Lingkungan Setempat (SLS) terkecil yang ada di
Kabupaten Sorong sebanyak 566 SLS dengan jumlah penduduk miskin pada
tahun 2009 sebanyak 744 orang (Kabupaten Sorong Dalam Angka, 2012)
Dalam kaitan dengan pertanahan, sepanjang tahun 2008-2009 Pemerintah
Kabupaten Sorong telah menerbitkan sertifikat hak atas tanah di Kabupaten Sorong
sejumlah 1.296 buah dengan klasifikasi hak milik 1.256 buah, hak guna bangunan
12 buah, dan hak pakai 24 buah (Kabupaten Sorong Dalam Angka, 2012)
Dalam pelaksanaan tugas pelayanan pada masyarakat di lingkungan
Pemerintah Kabupaten Sorong berjumlah 22 Satuan Kerja Perangkat Daerah
(SKPD) dan 3 kepala kantor (BKD Kabupaten Sorong) .

2.3 Kondisi Perekonomian


Laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten Sorong pada tahun 2011 sebesar
6,50 persen. Sektor jasa-jasa merupakan sektor dengan pertumbuhan tertinggi
dibandingkan sektor ekonomi lainnya yaitu sebesar 12,61 persen. Sektor
bangunan berada di posisi kedua dengan pertumbuhan sebesar 12,20 persen.
Sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan berada di posisi ketiga dengan
pertumbuhan sebesar 11,23 persen. Sedangkan posisi keempat ditempati sektor
pengangkutan dan komunikasi yang tumbuh sebesar 10,23 persen. Sementara
sektor lainnya menunjukkan pertumbuhan di bawah 8 persen (tabel 2.16).

Gambaran Umum Kondisi Daerah

17

Tabel 2.16
Peranan Sektor terhadap Pembentukan PDRB
Kabupaten Sorong Atas Dasar Harga Berlaku ( % )
Sektor

2009
5,72
-0,52
10,66
5,37
9,05
4,08
9,24
24,34
7,45

2010
5,87
-1,62
4,06
5,58
11,99
5,34
9,68
6,62
12,56

2011
5,11
7,64
3,17
6,00
12,20
5,46
10,23
11,23
12,61

100,00

100,00

100,00

1. Pertanian
2. Pertambangan dan Penggalian
3. Industri Pengolahan
4. Listrik dan air Bersih
5. Bangunan
6. Perdagangan, Hotel & Restoran
7. Pengangkutan dan komunikasi
8. Keud, Persew, & Jasa Persh.
9. Jasa-jasa
PDRB
Sumber : BPS, PDRB Kabupaten Sorong 2011

Sektor-sektor utama perekonomian Kabupaten Sorong pada periode 20092011 adalah sektor industri pengolahan dan sektor pertambangan dan penggalian.
Kontribusi kedua sektor ini lebih dari 75 persen PDRB Kabupaten Sorong.
Sedangkan ketujuh sektor lainnya memberikan kontribusi sebesar 18 hingga 20
persen dalam periode tersebut (BPS, PDRB Kabupaten Sorong 2011). Sebagai salah
satu daerah penghasil minyak dan gas bumi di Indonesia, tentunya nilai PDRB
Kabupaten Sorong sangat dipengaruhi oleh hasil minyak dan gas bumi tersebut.
Pengaruh minyak dan gas bumi terhadap nilai PDRB Kabupaten Sorong mencapai
76 persen pada tahun 2011. Nilai PDRB Kabupaten Sorong berkembang dari 5,7
trilyun rupiah pada tahun 2009 menjadi 6,8 trilyun rupiah pada tahun 2011.
Sedangkan bila dilihat dari nilai PDRB riil atau atas dasar harga konstan tahun
2000, nilai PDRB Kabupaten Sorong berkembang dari 1,7 trilyun rupiah pada
tahun 2009 menjadi 1,9 trilyun rupiah pada tahun 2011 (Tabel 2.17).
Tabel 2.17
Perkembangan PDRB Kabupaten Sorong
Tahun
2009
2010
2011

ADH Berlaku

ADH Konstan 2000

Nilai
(Jutaan Rp)

Indeks
Perkembangan (%)

Nilai
(Jutaan Rp)

Indeks
Perkembangan (%)

5.745.354,58
6.165.670,09
6.839.154,92

100,00
107,32
119,04

1.796.779,61
1.849.545,90
1.969.855,64

100,00
102,94
109,63

Sumber: BPS, PDRB Kabupaten Sorong 2011

Perbedaan besarnya nilai PDRB nominal dengan PDRB riil dikarenakan


adanya perbedaan faktor harga komoditi. Nilai PDRB nominal (atas dasar tahun
berlaku) menggunakan harga komoditi pada tahun berjalan, sedang PDRB riiil
atas dasar harga konstan tahun 2000. Produksi komoditi pada tahun berjalan

18

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sorong

dinilai dengan harga pada tahun 2000. Dengan demikian PDRB riil atas dasar
harga konstan tahun 2000 dapat mengeliminir pengaruh faktor perubahan harga
yang terjadi setiap tahun sehingga PDRB riil dapat digunakan untuk menghitung
pertumbuhan riil produksi barang dan jasa yang terjadi setiap tahun pada suatu
wilayah. Pertumbuhan barang dan jasa secara riil tersebut lebih dikenal dengan
pertumbuhan ekonomi.
PDRB per kapita Kabupaten Sorong atas dasar harga berlaku pada tahun
2011 meningkat 6,9 persen terhadap tahun 2010, yaitu dari 87,3 juta rupiah
menjadi 93,3 juta rupiah. Sedangkan PDRB per kapita atas dasar harga konstan
2000 menunjukkan nilai PDRB per kapita secara riil. Pada tahun 2011 PDRB per
kapita Kabupaten Sorong sebesar 26,9 juta rupiah atau meningkat 2,6 persen
terhadap PDRB perkapita tahun 2010 (tabel 2.18).
Tabel 2.18
Perkembangan PDRB Kabupaten Sorong Per Kapita
Tahun
2009
2010
2011

ADH Berlaku

ADH Konstan 2000

Nilai (Rp)

Indeks
Perkembangan (%)

Nilai (Rp)

Indeks
Perkembangan (%)

82.117.553
87.308.941
93.336.721

100,00
106,32
113,66

25.681.121
26.190.486
26.883.419

100,00
101,98
104,68

Sumber: BPS, PDRB Kabupaten Sorong 2011

Pertanian
Pertanian Tanaman Pangan
Ketersediaan dan kesesuaian lahan pertanian tanaman pangan dan holti
kultura di Kabupaten Sorong mendukung pengembangan beberapa jenis komoditi
yang telah diproduksi seperti padi, jeruk, jagung, keladi, ubi kayu, ubi jalar, kacang
tanah, kedelai, kacang hijau, sayuran, dan buah-buahan yang tersebar di 19 distrik,
kecuali tanaman padi hanya ada di Distrik Klamono, Distrik Aimas dan Distrik
Salawati, dan Keladi hanya ada di Distrik Klamono dan Distrik Salawati.
Hasil produksi komoditi sampai saat ini di samping untuk memenuhi
kebutuhan lokal di Pasar Kabupaten Sorong juga dipasarkan ke Kota Sorong
dan Kabupaten Raja Ampat. Perkembangan hasil produksi dari komoditas
tanaman pangan apabila dikaitkan dengan permintaan pasar masih relatif kecil
terutama tanaman padi dengan produksi per tahun di bawah 12.000 ton belum
dapat memenuhi konsumsi pasar sehingga kekurangannya didatangkan dari luar
kabupaten dan provinsi. Begitu juga dengan hasil produksi keladi sampai saat
ini belum dapat memenuhi kebutuhan untuk pengembangan usaha mikro, salah
satunya adalah keripik keladi membutuhkan 50-75 ton per bulan. Hasil produksi
dari beberapa komoditi yang sangat bervariasi disajikan pada Tabel 2.19.

Gambaran Umum Kondisi Daerah

19

Tabel 2.19
Luas Panen dan Produksi Hasil Pertanian
No.

Jenis
Komoditi

1.

2.
3.
4,
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.

Padi
Jagung
Keladi
Ubi Kayu
Ubi Jalar
Kacang
Tanah
Kedelai
Kacang
Hijau
SayurSayuran
BuahBuahan

Tahun 2008

Tahun 2009

Tahun 2010

LP

Prod

LP

Prod

LP

Prod

3
3.168
387
95
263
184

4
11.854
415
327
3.360
1.325

5
3.160
439
80
237
184

6
11.801
447
287
3.024
1.323

7
1.716
287
41
237
202

8
6.487
475
46
3.024
2.094

149

159

130

132

76

79

91

86

80

74

41

46

95

74

68

61

92

96

847

2.626

822

2.548

911

3.097

19.125

18.168

18.912

17.967

169

208

Sumber: BPS Kabupaten Sorong, 2012

Perkebunan
Tanaman budidaya yang telah dikembangkan meliputi tanaman kelapa,
kakao, cengkeh, kopi, pala, kapuk randu, pala, jambu mete, sere wangi, dan
tanaman pinang. Penyebaran beberapa tanaman komoditi perkebunan meliputi:
tanaman kelapa tersebar di Distrik Sausafor, Distrik Moraid, Distrik Makbon,
Distrik Seget, Distrik Salawati, Distrik Berur, dan Distrik Aimas; tanaman kakao
tersebar di Distrik Sausafor, Distrik Moraid, Distrik Makbon, Distrik Beraur,
Distrik Salawati, Distrik Seget, dan Distrik Aimas; tanaman cengkeh tersebar di
Distrik Saosafor, Distrik Moraid, Distrik Makbon, Distrik Beraur,Distrik Salawati,
Distrik Seget, dan Distrik Aimas; tanaman pala tersebar di Distrik Sausafor,
Distrik Moraid, Distrik Makbon, Distrik Salawati, dan Distrik Seget; jambu mete
tersebar di Distrik Moraid; tanaman kapok randu tersebar di Distrik Aimas dan
Salawati; dan tanaman sere wangi terdapat di Distrik Aimas.
Luas potensi lahan perkebunan di Kabupaten Sorong diperkirakan 235.000
hektar dimana lahan yang sudah dimanfaatkan adalah untuk perkebunan rakyat
seluas 4.744 hektar dan dikelola oleh 7.139 Kepala Keluarga; untuk pengembangan
komoditi kelapa sawit seluas 150.000 hektar; serta untuk pengembangan karet
seluas 40.000 hektar. Rencana peruntukan lahan kelapa sawit yang dikelola oleh
PT. Henrison Inti Persada 32.546 hektar, PT. Perkebunan Inti Sejahtera 38.300
hektar, PT. Inti Kebun Sawit 37.000 hektar, PT. Papua Sawit Raya 26.000 hektar,
PT. Salawati Mulia Abadi Plan 40.000 hektar, PT.Sorong Agro Sawatindo 13.035
hektar dan PT. Papualestari Abadi 15.631 hektar.

20

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sorong

Perkembangan produksi komoditi perkebunan relatif masih kecil


(Tabel 2.20) karena usaha tani tanaman perkebunan masih dilakukan secara
monokultur dan luasan usaha tani masih sempit (belum ekonomis) serta wilayah
pengembangan yang akan dijadikan sentra produksi belum berskala ekonomi
akibat tingkat kerampilan petani dalam mengelola kebun relatif masih rendah.
Tabel 2.20
Luas Area, Produksi Komoditi Tanaman Perkebunan
No.
1.

2.
3.
4,
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.

Jenis Komoditi

Kelapa
Kakao
Cengkeh
Kopi
Pala
Kapuk
Randu
Jambu Mete
Sere Wangi
Pinang

Tahun 2008

Tahun 2009

LP

Prod

LP

Prod

3
1.647
1.745
41
78
-

4
685
269
2,8
4,2
-

5
2.355
2.159
41
79
-

6
1.121
317
24
-

Sumber: BPS Kabupaten Sorong, 2012

Keunggulan komperatif usaha bidang perkebunan terdapat pada komoditaskomoditas potensi yang menjadi andalan Kabupaten Sorong yaitu Kelapa dan
perkebunan Kelapa Sawit. Kedua komoditas sektor perkebunan tersebut telah
menciptakan industri turunan yang dapat dikembangkan yaitu industri kelapa
dan industri minyak kelapa sawit (CPO). Pengembangan Kelapa Sawit untuk
Kabupaten Sorong sangat potensial untuk pengembangan industri kelapa baik
kelapa sawit (palm oil) maupun kelapa (coconut).

Perikanan dan Kelautan


Potensi Perikanan di Kabupaten Sorong terdiri dari potensi perikanan
tangkap dan perikanan budidaya. Adapun komoditi perikanan tangkap antara lain
ikan cakalang, ikan tuna, teri, kembung, tenggiri, kakap, ekor kuning, samandar,
udang, teripang dan lain-lain, sedangkan perikanan budi daya ikan tawar seperti
ikan mas, mujair, nila dan lele sedangkan budidaya rumput laut dan ikan kerapu
merupakan harapan kedepan dalam pengembangannya perikanan budidaya
baik skala tradisional, menengah maupun skala industri hal ini dimungkinkan
mengingat beberapa kawasan perairan cocok untuk budidaya dimaksud.

Gambaran Umum Kondisi Daerah

21

Produksi perikanan tangkap di Kabupaten Sorong masih didominasi oleh


perikanan rakyat dengan skala rumah tangga begitu pula halnya dengan usaha
budidaya, sedangkan skala industri terdapat satu perusahaan ikan beku yakni
PT. Radios Aprija salah satu perusahaan dengan pasaran domestik dan ekspor
ke manca negara dimana perusahaan ini telah bekerja sama dengan beberapa
kelompok nelayan dalam usaha penangkapan ikan seperti cakalang, tuna, ikan
dasar dan ikan ekonomis penting lainnya.
Secara umum pengelompok sumberdaya perikanan dan kelautan terbagi atas
kelompok ikan pelagis yang habitatnya disekitar permukaan seperti ikan cakalang,
tuna,teri,kembung,selar, layur dan ikan tenggiri, kelompok ikan demersal seperti
ikan kakap, ekor kuning, ikan baronang, ikan samandar , bubara, kelompok udang
yang merupakan komoditi andalan dari Kabupaten Sorong yang penangkapannya
banyak dilakukan oleh nelayan tradisional dengan sistem kemitraan bersama
pengusaha pengumpul, ada beberapa jenis udang yang berkembang antara lain
udang windu, galah dan udang serax adapun daerah penyebaraan perairan distrik
segun, beraur,seget, klamono dan sekitar daerah kawasan mangrove.selain itu
kelompok molusca dalam ini kerang-kerangan, kepiting, cumi masih tersebar
dibebarapa perairan Kabupaten Sorong begitu juga halnya ekosistem terumbu
karang dan pariwisata bahari yang memungkinkan sebagai lokasi wisata bahari
untuk dikembangkan terutama perairan Distrik Makbon, Abun sebagai kawasan
konservasi laut daerah ( KKLD) Kabupaten Sorong.
Jumlah nelayan di kabupaten Sorong sebanyak 893 orang terdiri dari
nelayan penuh, nelayan sambilan utama, dan nelayan sambilan tambahan. Untuk
armada perikanan di Kabupaten Sorong berjumlah 662 unit terdiri dari perahu
tanpa motor, perahu motor tempel, perahu motor dalam dan kapal motor dengan
alat tangkap yang bervariasi seperti pancing ulur, gilnet,bagan, pancing tonda,
trammel net, pole and line sero dan bubu.
Produksi perikanan Kabupaten Sorong tahun 2011 baik perikanan tangkap
maupun perikanan budidaya sebesar 30.430 ton dari berbagai jenis ikan dari
sumber pelagis, sumber demersal, sumber lainnya serta hasil produksi budidaya
dan bila dibanding dengan produksi tahun sebelumnya terjadi kenaikan yang
cukup signifikan (Tabel 2.21).
Tabel 2.21
Produksi Perikanan Rakyat Tahun 2009-2011
NO

A
1.
2.
3.
4.

22

URAIAN
Perikanan Tangkap
SUMBER PELAGIS
Teri
Layang
Selar Kuning
Lemuru

TAHUN
2009

2010

2011

7.496
469
508
390

5.981
380
378
290

6.340
401
399
303

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sorong

5.
6.
7.
8.

B.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.

Kembung
Tenggiri
Cakalang / Tuna
Lain
Sub Jumlah
SUMBER DEMERSAL
Petek
Kurisi
Gulama
Layur
Senanggi
Manyung
Bubara / Lencam
Kerapu
Ikan Merah
Lain-Lain
Sub Jumlah

C.
1.
2.

SUMBER LAINNYA
Udang Batu
Teriping

3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

Sirip Hiu
Siput Mutiara
Mancadu
Japing-Japing
Kepiting
Udang
Lain-Lain
Sub Jumlah
Jumlah

189
716
4.828

205
533
3.648
288
11.703

219
571
3.922
309
12.463

2.924

242
210
258
163
190
231
373
152
367
147
2.333

255
222
271
173
198
243
398
164
394
157
2.474

280

101
298
125
555
14.560

106
318
131
524
15.493

7.922

324
291
347
219
254
309
500
189
491

280
17.800

Sumber: Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Sorong, diolah

Meskipun dalam bidang perikanan, Kabupaten Sorong tidak lagi terlalu


dominan peranannya seperti sebelum ada pemekaran wilayah pada tahun 2000
akan tetapi Kabupaten Sorong masih sangat potensial untuk pengembangan
industri yang berkaitan dengan sub sektor perikanan. Hal ini tidak terlepas
keberadaan Kabupaten Sorong letaknya sangat berdekatan dengan Kabupaten Raja
Ampat yang sekarang ini menjadi salah satu pusat perikanan di Provinsi Papua

Gambaran Umum Kondisi Daerah

23

Barat maupun Provinsi Papua. Beberapa industri yang potensial untuk didirikan
di Kabupaten Sorong seperti pengolahan dan pengalengan ikan serta pabrik es dan
pembekuan ikan yang dapat didirikan di Kawasan Industri Arar Sorong.

Peternakan
Perkembangan populasi ternak pada kurun waktu 2010-2011 rata-rata
terdapat peningkatan populasi, begitu juga menyangkut produksi daging ternak
dalam kurun waktu 2010-2011 rata-rata meningkat (Tabel 2. 22).
Tabel 2.22
Populasi dan Produksi Daging Ternak
Kabupaten Sorong Tahun 2010-2011
No.
1.
1.
2.
3,
4.
5.
6.
7.
8.

Jenis Ternak
2
Sapi Potong
Kambing potong
Kambing PE
Ayam Buras
Ayam Ras Petelur
Ayam Ras Pedaging
Itik
Babi

Populasi (ekor )

Produksi Daging
(Kg )

2010

2011

2010

2011

3
12.604
571
111
83.581
35.700
216.436
3.690
619

4
17.970
1 070
224
311.721
24.600
216.680
17.077
988

5
575.140
2.640
441
100.782
46.470
162.327
3.190
7.131

6
690.162
3.690
867
100.707
36.720
158.012
5.376
11.150

Sumber : Dinas Peternakan, diolah

Perkembangan produksi telur di Kabupaten Sorong rata-rata mengalami


peningkatan (tabel 2.23).
Tabel 2.23
Produksi Telur Tahun 2010-2011
No.
1.
1.
2.
3,

24

Jenis Ternak
2
Ayam Buras
Ayam Ras Petelur
Itik

Telur ( Kg )
2010
3
93.030
9.940
6.071

2011
4
93.519
73.440
10.138

Sumber : Dinas Peternakan, diolah

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sorong

Kehutanan
Luas hutan menurut Tata Guna Hutan Kesepakatan (TGHK) di Kabupaten
Sorong mencapai 828.884 hektar yang terdiri dari hutan lindung 61.747 hektar,
hutan PPA 14.739 hektar, hutan produksi terbatas 106.479 hektar, hutan produksi
tetap 148.154 hektar, hutan produksi yang dikonversikan 479.575 hektar dan
hutan pengunaan lain - lain 18.187 hektar (Tabel 2.24)
Tabel 2.24
Luas Hutan menurut Tata Guna Hutan Kesepakatan
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.

TATA GUNA HUTAN


Hutan Lindung
Hutan PPA
Hutan Prosuksi Terbatas
Hutan Produksi Tetap
Hutan Produksi dikonversikan
Hutan Penggunaan lain-lain

2011
61.747,37
14.739,05
106.479,62
148.154,64
479.575,60
18.187,84

Jumlah

828.884,12

Sumber: Dinas Kehutanan, 2011

Produksi hasil hutan di Kabupaten Sorong pada tahun 2009-2011 meliputi


Kayu log, Kayu gergajian, Polywooed, Veneer, dan minyak lawang (Tabel 2.25).
Tabel 2.25
Produksi Hasil Hutan ( M3 ) Tahun 2009-2011
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

TATA GUNA HUTAN


Kayo Log
Kayu Gergajian
Polywood
Veneer
Minyak Lawang
Rotan
Kayu Bakau
Kopal
Jumlah

2009
27.474,44
4.500,00
735,05
2.652,23
35 361,72

2010
23.922,25
47.053,37
2.822,91
19.172,29
15
92 970,82

2011
60.835,41
49.429,87
2.195,52
18.558,38
15
18.187,84
131.019,18

Sumber: Dinas Kehutanan, 2011

Kawasan hutan Kabupaten Sorong potensial untuk dikembangkan terutama


dalam pengolahan hasil hutan. Penetapan Kabupaten Sorong sebagai salah satu
zona pembangunan industri dalam pemetaan di lingkup Provinsi Papua dan
Papua Barat memperkuat bahwa sub sektor kehutanan memiliki prospek untuk

Gambaran Umum Kondisi Daerah

25

dikembangkan. Tujuan utama dibentuknya zona-zona industri adalah untuk


mengembangkan bisnis kehutanan yang mengintegrasikan kegiatan loging,
reboisasi, pengolahan hasil hutan (kayu dan non kayu), pemasaran, dan pelibatan
komunitas lokal.

Pertambangan dan Penggalian


Kabupaten Sorong selain memiliki kekayaan hasil hutan dan perikanan
juga menyimpan kekayaan hasil tambang dimana beberapa diantaranya telah
ekplorasi seperti minyak yang dilakukan oleh Pertamina di Distrik Klamono dan
gas alam yang dilakukan oleh Petrocina. Beberapa potensi tambang dan galian
yang masih dapat dikembangkan di Kabupaten Sorong adalah : (1) Minyak Bumi
dan Gas Alam di Distrik Beraur, Klamono, dan Distrik Seget; (2) Emas di Distrik
Sausafor, Moraid, dan Distrik Salawati; (3) Uranium di Distrik Moraid dan
Sausafor; (4) Fosfat di Distrik Moraid; (5) Kobalt di Distrik Moraid dan Sausafor;
(6) Tembaga di Distrik Sausafor.
Sampai dengan tahun 2006 hasil eksplorasi dari pertambangan di
Kabupaten Sorong adalah minyak bumi dengan produksi sebanyak 3.591.402
BBLS dengan nilai 228.463.245 US$ , LPG 1.594.884 BBLS nilai 718.667,12 US$,
dan Gas dengan produksi 262.809.915 BBLS nilai 473.057,83 (Tabel 2.26).
Tabel 2.26
Produksi Minyak Gas dan LPG 2006
No. Nama Perusahaan
1. JOB PERTAMINA
PETROCINA
SALAWATI
2. PETROCINA
INTERNASIONAL
( BERMUDA) Ltd
3, PETROCINA
INTERNASIONAL
( BERMUDA) Ltd
4. PETROCINA
INTERNASIONAL
(BERMUDA) Ltd

Jumlah

Komoditi

Satuan

Minyak
bumi

BBLS

1.464.573

93.523.324,38

Minyak
bumi

BBLS

2.126.829

134.939.921,64

LPG

BBLS

1.594.884

718.667,12

Gas

BBLS

262.809.915

473.057,83

BBLS

3.591.402

228.463.245

BBLS
BBLS

1.594.844
262.809.915

718.667,12
473.057,83

Minyak
bumi
LPG
Gas

Volume

Nilai (US $ )

Sumber : Dinas Pertambangan & Lingkungan Hidup, diolah

26

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sorong

Perindustrian
Keberadaan jenis Industri di Kabupaten Sorong sampai dengan tahun 2019
meliputi industri besar, industri menengah, dan industri kecil. Jenis industri
besar meliputi kegiatan usaha kayu lapis dan kilang minyak, industri menengah
meliputi usaha pembekuan ikan dan sawmil, serta industri kecil terdiri dari
usaha kerajinan umum. Dengan adanya aktivitas kegiatan industri sejumlah
tenaga kerja yang dapat diserap sampai dengan tahun 2009 berjumlah 4.336
orang (Tabel 2.27).
Kelompok industri kecil pengolahan pangan meliputi unit usaha minyak
kelapa, penggilingan padi, gula merah, kripik keladi, kripik cumi-cumi, es batu,
dan kripik ikan dengan jumlah unit usaha sampai dengan tahun 2009 berjumlah
84 dan tenaga kerja berjumlah 228 orang (tabel 2.28). Beberapa sentra industri
kecil yang sudah dibina di Kabupaten Sorong meliputi minyak lawang, bata
merah, dan pandai besi dengan jumlah unit usaha 75 serta tenaga kerja 289
Sampai dengan tahun 2009.
Tabel 2.27
Banyaknya Perusahaan Industri dan Tenaga Kerja
di Kabupaten Sorong
No.

Jenis Industri

INDUSTRI BESAR
INDUSTRI BESAR
1. Kilang Minyak
2. Gas
INDUSTRI
MENENGAH
1. Pembekuan Ikan

II

III

2. Alat Listrik dan


Logam
INDUSTRI KECIL
Pengolahan Pangan
Sandang dan Kulit
Kimia dan Bahan
Bangunan
Kerajinan Umum
Logam
Jumlah

Perusahaan

Tenaga
Kerja

Nilai/Value ( 000 Rp )
Investasi

Produksi

1
1
1

1 958
794
802

388 129 000


-

264 000
2 733 382
1 697 861

55

1 500 000

5 350 410

10

366 000

1 628 750

63
8

197
22

3 323 735 14 128 334


45 375
954 380

107

458

2 208 349 30 759 846

8
2
193

36
4
4 336

107 030
199 400
22 000
32 363
395 701 489 57 748 726

Sumber : BPS dalam Angka, 2011

Gambaran Umum Kondisi Daerah

27

Tabel 2.28
Industri Kecil Pengolahan Pangan di Kabupaten Sorong
No.

Jenis
Industri

Unit
Usaha

Tenaga
Kerja

Nilai/Value ( 000 Rp )
Investasi
(000 Rp)

Produksi

Bahan Baku

Tambahan

1.

Pengawetan
Ikan

55

1 .500 .000

5 .350. 410

2 .110 .000

2.

Minyak
Kelapa

33 .906

520

16 .644

3.

Roti

17

14 .322

1 .056. 079

474 .528

4.

Gula Merah

20

51

77 .580

722. 665

227 .585

5.

Kopi Bubuk

1 .500

3. 500

1 .000

6.

Tahu Tempe

18

39

187 .745

4. 943. 020

1 .712 .763

7.

Kripik Ikan

11

13

22 .232

1 .613. 480

890 .511

8.

Kripik
Pisang

15

1 486 .450

355. 660

91 .766

Jumlah/Total:

84

228

4 .055 .225

14 .678 .497

5 .758 .959

Sumber: Dinas Perindustrian Kabupaten Sorong, 2011

Tabel 2.29
Daftar Sentra Industri Kecil yang Dibina di Kabupaten Sorong
No.

Nama Perusahaan

Lokasi

Banyaknya
Unit
Usaha

Tenaga
Kerja

II

III

Kimia dan Bahan


Bangunan
Minyak Lawang
Bata Merah
Logam
Pandai Besi

Kecamatan

Klamono
Salawati
Aimas

Klamono
Salawati
Aimas

35

112

Salawati

Salawati

Aimas

Desa

Aimas

Salawati
Aimas
Aimas

Salawati
Aimas
Aimas

12
26
75

57
116
289

Kerajinan Umum
Meubel Kayu
Jumlah / Total :

Sumber: Dinas Perindustrian Kabupaten Sorong, 2011

28

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sorong

Perdagangan
Beberapa jenis komoditas ekspor Kabupaten Sorong pada tahun 2008
meliputi komoditi perdagangan yaitu minyak bumi dan limbah minyak. Komoditi
perikanan terdiri dari udang beku, cakalang/tuna beku, ikan kerapu, ikan
napoleon, mutiara, kepiting, dan mix fishh frose up. Komoditi industri meliputi
kayu lapis dan blackboard (Tabel 2.30)
Adapun realisasi ekspor berdasarkan negara tujuan yaitu Jepang dengan
komoditi ekspor udang beku, tuna/cakalang beku, kayu lapis, dan mutiara;
Hongkong dengan komoditi ikan kampu, ikan napoleon, ikan napoleon; Korea
dan Mesir dengan komoditi kayu lapis dan block board; Australia dengan
komoditi mutiara; Cina dengan komoditi minyak mentah, limbah minyak,
dan udang beku; Taiwan, Yaman, dan Arab Saudi dengan komoditi kayu lapis;
Vietnam dengan komoditi udang beku; dan Singapura dengan komoditi kepiting
hidup dan komodity mix fish frose up (Tabel 2.31)
Tabel 2.30
Realisasi Ekspor Kabupaten Sorong Menurut Sektor Kegiatan
No.

Komoditas

PERDAGANGAN
1. Minyak Bumi Mentah
2. Limbah Minyak
PERIKANAN
1. Udang Beku
2. Cakalang/Tuna Beku
3. Ikan Kerapu
4. Ikan Napoleon
5. Mutiara
6. Kepiting Hidup
7. Mix Fishh Frose Up
INDUSTRI
1. Kayu Lapis
2. Blackboard
Jumlah

II

III

Satuan

Volume

Nilai
Value ( Us $ )

BBL
BBL

983.928,01
1.090.483,80

26.134.177,00
52.819.802,00

Kg
Ton
Kg
Kg
Kg
Kg
Kg

3.611.376,70
2.299,0
27.500,00
2.940,00
157,03
140,00
40,00

24.676.231,89
938.846,00
194.400,00
35.280,00
1.780.560,30
840,00
240,00

M3
M3

80.067,00
3.199,45

23.399.492,79
629.830,02
130.609.640,00

Sumber : BPS dalam Angka, 2011

Gambaran Umum Kondisi Daerah

29

Tabel 2.31
Realisasi Ekspor menurut Negara Tujuan Utama
dan Komoditi Tahun 2011
Tujuan
Negara
1. Jepang

Komoditas

Udang Beku
Tuna/Cakalang Beku
Kayu Lapis
Mutiara
2. Hongkong Ikan Kampu
Ikan Napoleon
Mutiara
3. Korea
Kayu Lapis
Block Board
4. Australia
Mutiara
5. Cina
Minyak Mentah
Limbah Minyak
Udang Beku
6. Taiwan
Kayu Lapis
7. Arab Saudi Kayu lapis

Satuan

Volume

Kg
Ton
M3
Kg
Kg
Kg
Kg
M3
M3
Kg
BBLS
BBLS
Kg
M3
M3

3.231.008,20
2.229,00
42.806,81
86,23
27.500,00
2.940,00
46,00
19.878,95
751,56
24,80
1.090.483,80
983.928,01
238.230,00
12.846,76
1.537,98

Nilai
Value ( US $ )
21.686.559,00
938.846,00
13.611.692,70
1.056.760,30
194.400,00
35.280,00
262.000,00
5.331.707,46
158.920,61
461.800,00
52.819.802
26.134.117,00
1.879.970,81
3.299.093,38
382.623,01

Block Board

M3

1.248,36

228.453,91

8. Vietnam

Udang Beku

Kg

9. Mesir

Block Board

1.109.701,37

1.199,53

242.455,50

Kayu Lapis
10. Yaman

142.138,50

1.702,15

422.893

Kayu Lapis

1.294,45

351.482,32

Kg

140,00

840,00

Kg

40,00

240,00

11. Singapura Kepiting Hidup


Mix Fish Frose Up
Sumber : BPS dalam Angka, diolah

Koperasi
Keberadaan Koperasi di Kabupaten Sorong sampai tahun 2010 berjumlah
142 dengan status 39 aktif dan 103 tidak aktif. Jenis koperasi yang beroperasi
meliputi Koperasi Unit Desa, Koperasi Pegawai Negeri, Koperasi Serba Usaha,
Koperasi Wanita, Koperasi Sekolah, Koperasi Simpan Pinjam, Koperasi Peran
Serta Masyarakat, dan Koperasi Lainnya (Tabel 2.32)

30

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sorong

Tabel 2.32
Banyaknya Koperasi yang Terdaftar di Kabupaten Sorong
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
12.
13.

20.

Jenis Koperasi
Koperasi Unit Desa
Koperasi Pegawai Negeri
Koperasi Fungsional ABRI
Koperasi Karyawan
Koperasi Serba Usaha
Koperasi Pedagang pasar
Koperasi Ternak Usaha
Koperasi Tahu Tempe
Koperasi Mahasiswa
Koperasi Sekolah
Koperasi Simpan Pinjam
Koperasi Pondok Pesantren
Koperasi Angkutan
Koperasi Perikanan
Koperasi Peran Serta Masyarakat

21.

Koperasi Pertanian

14.
15.

Jumlah

Aktif
2
9
5
1
6
5
1
1
6
1

Keterangan
Primer
Primer

3
9

Primer
Primer

19

Primer
Primer

1
2

Primer
Primer

26

1
2
1

Tidak Aktif
26
14

Primer

1
39

103

Sumber : BPS dalam Angka, diolah

Pariwisata
Wilayah Kabupaten Sorong sangat potensial untuk pengembangan
Pariwisata, terutama pariwisata alam dan bahari. Beberapa profil pariwisata di
Kabupaten Sorong adalah sebagai berikut: (1) Wisata Pulau UM yang berlokasi di
Kampung Malaumkarta dengan panorama berupa pasil putih, burung kelelawar
(siang hari), burung camar (malam hari), dan terumbu karang, (2) Wisata Alam
Air Panas berlokasi di Kampung Klayili dengan panorama terdiri dari hutan
yang lebat dan beraneka ragam jenis tumbuhan tropis serta jenis burung yang
silih berganti datang ke sumber pemandian air panas (3) Wisata Alam Pantai
Jamursba Medi Lokasi di Desa Saubeba bagian timur Distrik Sausafor dengan
panorama panorama terdiri dari pantai dan air laut yang jernih serta penyu
belimbing.

Gambaran Umum Kondisi Daerah

31

2.4 Kondisi Fisik Prasarana


Secara umum kuantitas dan kualitas ketersediaan sarana dan prasarana
di Kabupaten Sorong masih sangat terbatas. Kondisi ini diakibatkan oleh
luasnya jangkauan pelayanan dengan penyebaran masyarakat dalam kelompokkelompok kecil, kondisi topongrafi dan morfologi wilayah yang sangat beragam,
dan keterbatasan pendanaan pemeliharaan sarana dan prasarana.

2.4.1 Kondisi Umum Jaringan Jalan


Kondisi umum jaringan jalan di Kabupaten Sorong beberapa tahun terakhir
terus mengalami penurunan. Beberapa sebab utama adalah kualitas konstruksi
jalan yang belum optimal, pembebanan berlebih (excessive over loading) bencana
alam seperti longsor, banjir, dan gempa bumi, serta menurunnya kemampuan
pembiayaan setelah masa krisis ekonomi yang menyebabkan berkurangnya
secara drastis biaya pemeliharaan jalan oleh pemerintah.
Pada tahun 2011 dari total panjang jalan 2.453 kilometer dengan kondisi
jalan yang rusak mencapai 13 persen dari 90 kilometer jalan nasional, 55 persen
dari 124 kilometer jalan provinsi, 56 persen dari 2.239 kilometer jalan kabupaten.
Kondisi sistem jaringan jalan pada tahun 2011 yang meliputi jalan nasional,
provinsi, kabupaten, kota yang dalam kondisi baik dan sedang mencapai 16
persen dari seluruh jaringan jalan yang ada di Kabupaten Sorong ( tabel 2.33).
Tabel 2.33
Kerusakan Jaringan Jalan di Kabupaten Sorong
sampai dengan tahun 2011
Jenis Jalan
Jalan Nasional
Jalan Provinsi
Jalan
Kabupaten

Panjang
(km)
90
124
2.239

Kondisi Jalan (Persen)


Baik
22,22
11,29
4,60

Sedang
65,56
34,68
17,24

Rusak
ringan
12.22
0
24,56

Rusak
Berat
0
54,03
55,83

Sumber : Dinas PU Kabupaten Sorong, 2011

2.4.2 Perhubungan
Perhubungan Laut
Ketersediaan sarana dan prasarana perhubungan laut di Kabupaten Sorong
meliputi tersedianya 2 buah pelabuhan lokal di Distrik Makbon dan Sausapor
serta terdapatnya pelabuhan nasional yaitu pelabuhan regional yang berada
di wilayah Kota Sorong yang dapat mengintegrasikan antar kawasan yaitu
Kabupaten Sorong, Kota Sorong, Raja Ampat, dan Kabupaten Sorong selatan.

32

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sorong

Perhubungan Udara
Keberadaan sarana dan prasarana perhubungan udara di Kabupaten Sorong
meliputi pelabuhan yang bersifat lokal milik swasta berada di Distrik Feef dan
untuk mengintegrasikan kawasan menggunakan bandara domestik yaitu Domini
Eduard Osok yang berada di wilayah Kota Sorong dan dilayani oleh maskapai
Merpati, Lion, Ekspres, Pelita, dan Trigana.

Perhubungan Darat
Transportasi jalan di Kabupaten Sorong masih sangat terbatas yaitu hanya
tersedia di Ibukota Aimas, Sawati, Klamono, Makbon, dan Sayosa. Beberapa
Distrik lainnya belum dapat dilayani angkutan transportasi jalan sehingga
mengakibatkan terbelakangnya beberapa wilayah tersebut.
Tabel 2.34
Banyaknya Kendaraan Bermotor yang Diuji
Jenis Kendaraan
Jenis Jalan
719
809
1.218

Bis / Bus
Umum
56
62
70

Pribadi
19
8
-

Gerobak
Umum
336
861
721

Jumlah
1.771
1.923
2.723

Tahun
2003
2004
2005

Sumber : Dinas Perhubungan Kabupaten Sorong, 2011

2.4.3 Air Bersih, Air Limbah, dan Persampahan


Sistem pelayanan air bersih di Kabupaten Sorong belum memadai
disebabkan kawasan perumahan dan permukiman sering terkena banjir dimana
tingkat penanganan banjir baru mencapai 15 persen di Kota Aimas. Masyarakat di
perkotaan pun masih belum secara keseluruhan menikmati pelayanan air bersih.
Pada tahun 2011 tingkat pelayanan air bersih di Kota Baru Aimas baru mencapai
2 persen dan di kawasan pedesaan 0,2 persen dan sebagian besar masyarakat
belum mendapat pelayanan air minum perpipaan.
Aktivitas penduduk sarana dan prasarana pengolahan air limbah dasar di
Kabupaten Sorong 0 persen hal ini dikarenakan belum terbangunnya pengelolaan
air limbah dasar dan tingkat pelayanan dalam melayani sampah baru mencapai
5 persen.

2.4.4 Ketenagalistrikan
Pembangkit tenaga listrik di Kabupaten sorong berjumlah 10 unit dengan
kapasitas terpasang 3800 kilowatt, kemampuan mesin 291 kilowatt, dan beban
puncak 201 kilowatt. Produksi tenaga listrik mencapai 536.312 Kwh, terjual
67.707 Kwh. Gambarn ketenagalistrikan disajikan pada tabel 2.35, dan 2.36.

Gambaran Umum Kondisi Daerah

33

Tabel 2.35
Banyaknya Unit Pembangkit Tenga Listrik, Kapasitas
Terpsasang, Kemampuan Mesin, dan Beban Puncak Menurut Lokasi
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Banyaknya Kapasitas
Unit
Terpasang
Klamono
3
132
Makbon
1
40
Sausafor
1
40
Seget
1
40
Wanurian
2
60
Kalfdalim
1
20
Mega
1
40
Kasim
1
100
Total
11
402
Lokasi

Kemampuan
Mesin
90
36
36
38
56
18
38
90
201

Beban
Puncak
36
24
28
25
15
26
47

Sumber : PLN Cabang Sorong, 2011

Tabel 2.36
Banyaknya Unit Pembangkit Tenaga Listrik yang Diproduksi,
Terjual, dan Jumlah Penjualan menurut Lokasi
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Lokasi
Klamono
Makbon
Sausafor
Seget
Wanurian
Kalfdalim
Mega
Kasim
Jumlah Total:

Produksi
(KWH )
50.328
50.853
21.488
45.320
15.483
43.060
50.090
80.060
356.682

Jumlah Penjualan
( Rp )
59.525
42.333
45.527
8.566
41.424
47.034
75.723
320.132

Sumber : PLN Cabang Sorong, 2011

2.4.5 Pengairan
Sarana dan prasarana guna mendukung peningkatan produksi pertanian
bagi penyediaan pangan dan peningkatan pendapatan masyarakat di Kabupaten
Sorong berupa 2 (dua) buah irigasi yang berlokasi di Distrik Aimas dan Distrik
Salawati namun keberadaannya mengalami pasang surut sehingga tidak seluruh
areal sawah untuk tanaman padi dapat terairi sebagaimana yang diharapkan oleh
kelompok petani.

34

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sorong

2.4.6 Pos, Telekomunikasi, dan Informatika


Terbatasnya ketersediaan infrastruktur pos kebutuhan masyarakat terhadap
pelayanan pos belum dapat terpenuhi. Keterbatasan infrastruktur pos di
Kabupaten Sorong terbatas pada ibukota Kabupaten dan distrik Salawati. Untuk
meningkatkan akses masyarakat akan layanan pos maka pemerintah melakukan
intervensi langsung dengan membiayai program PSO (public service obligation)
melalui APBN akan tetapi dengan adanya keterbatasan keuangan pemerintah,
maka keberlanjutan program PSO ini dikawatirkan menjadi tidak terjamin.
Pelayanan telekomunikasi di Kabupaten Sorong baru mencakup Ibu kota
Aimas dengan jumlah kapasitas otomat sebanyak 682 dan sentral otomat 7 unit,
sambungan telepon berjumlah 280 SST, dan pelanggan berjumlah 280 yang
terdiri dari kegiatan 45 usaha (bisnis) dan 235 residen, dan sosial.

Gambaran Umum Kondisi Daerah

35

Bab 3
Pengelolaan Keuangan Daerah
Kondisi eksisting tentang geografis, sosial budaya, sarana dan prasarana
dasar, serta perekonomian Kabupaten Sorong akan menjadi landasan dalam
menentukan strategi pembangunan daerah Kabupaten Sorong periode 20122017.

3.1 Sistem Pengelelolaan Keuangan Daerah


Undang-Undang nomor 17 Tahun 2003 tentang keuangan negara
memberikan kekuasaan pengelolaan keuangan negara dari presiden sebagian
diserahkan kepada gubernur/bupati/walikota selaku kepala pemerintahan
daerah untuk mengelola kekuangan daerah dan mewakili pemerintah daerah
dalam kepemilikan kekayaan daerah yang dipisahkan. Ketentuan ini berimplikasi
pada pengaturan pengelolaan keuangan daerah, yaitu bahwa gubernur/bupati/
walikota bertanggung jawab atas pengelolaan keuangan daerah sebagai bagian
dari kekuasaan pemerintah daerah. Dengan demikian pengaturan pengelolaan
dan pertanggungjawaban keuangan daerah melekat dan menjadi satu dengan
pengaturan pemerintahan daerah sebagaimana dijabarkan dalam Peraturan
Pemerintah nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah.
Peraturan Pemerintah nomor 58 Tahun 2005 memberikan penegasan
tentang tata cara pengelolaan keuangan daerah yang disusun dengan pendekatan
kinerja. Peraturan ini mengubah sistem anggaran dari sistem anggaran yang
disusun dengan metode incremental menjadi sistem anggaran yang berbasis
pada kinerja. Dengan sistem ini menuntut adanya transparansi, akuntabilitas,
dan evaluasi yang memadai dari semua pemangku kepentingan pembangunan.
Perspektif perubahan pengelolaan keuangan anggaran tersebut menghendaki
adanya landasan bagi penyelenggaraan pengelolaan keuangan antara lain :
1.
2.
3.

4.

5.
6.

36

Pengelolaan keuangan bertumpu pada kepentingan publik (public


oriented);
Kejelasan tentang misi pengelolaan keuangan daerah pada umumnya dan
anggaran daerah pada khususnya;
Desentralisasi pengelolaan keuangan dan kejelasan peran para partisan yang
terkait dalam pengelolaan anggaran seperti DPRD, pemerintah daerah, dan
stakeholders;
Kerangka hukum dan administrasi bagi pembiayaan, investasi, dan
pengelolaan keuangan berdasarkan kaidah pasar, value for money,
transparansi, dan akuntabilitas;
Ketentuan tentang bentuk dan struktur anggaran, anggaran kinerja, dan
anggaran multi tahunan;
Prinsip pengadaan dan pengelolaan barang daerah yang lebih profesional;

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sorong

7.

Menggunakan standar akuntansi pemerintah yang berlaku dalam penyajian,


laporan keuangan, peran DPRD, pengawasan, pemberian opini dan rating
kinerja anggaran, serta transparansi anggaran kepada publik;
8. Aspek pembinaan dan pengawasan yang meliputi batasan peran pembinaan,
peran asosiasi, dan peran anggota masyarakat guna pengembangan
profesionalisme aparat pemerintah daerah;
9. Pengembangan sistem informasi keuangan daerah untuk menyediakan
informasi keuangan daerah yang akurat dan pengembangan komitmen
pemerintah daerah terhadap penyebaran informasi sehingga memudahkan
pelaporan dan pengendalian serta memudahkan mendapatkan informasi.
Penjabaran dari pelaksanaan Peraturan Pemerintah nomor 58 Tahun
2005 melalui Peraturan Menteri Dalam Negeri nomor 13 Tahun 2006 tentang
Pedoman Pengurusan Pertanggungjawaban dan Pengawasan Keuangan Daerah
serta Tata Cara Penyusunan APBD telah menggariskan secara detil mengenai
aspek penyusunan, pelaksanaan, dan pengawasan yang menjadi pedoman bagi
seluruh pemerintah daerah dalam pengelolaan keuangan daerah.
Selanjutnya berdasarkan UU nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan
Keuangan Pusat dan Daerah maka daerah memilliki kewenangan pada masingmasing tingkatan pemerintahan untuk mengelola keuangan daerahnya dalam
rangka penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan daerah. Implementasi
UU nomor 33 Tahun 2004 berupaya mendorong kemandirian pengelolaan
keuangan daerah yang dititikberatkan pada kemandirian memanfaatkan sumber
daya daerah secara optimal, efisien, dan efektif sehingga dapat meningkatkan
pelayanan publik (public service).
Penerapan UU nomor 33 Tahun 2004 dimaksudkan untuk meningkatkan
kesejahteraan rakyat. Indikator pencapaian meningkatnya pelayanan dan
kesejahteran masyarakat yang semakin baik, kehidupan yang demoktratis, dan
adanya pemerataan dapat dilihat dari nilai PDRB yang dicapai dan proyeksinya
serta nilai pendapatan per kapita yang meningkat. Kondisi tersebut dapat tercapai
apabila SKPD memperhatikan konsep Value for Money. Untuk mendukung
dilakukannya pengelolaan dana publik yang didasari oleh konsep value for
money, maka diperlukan sistem pengelolaan keuangan daerah dan anggaran
daerah yang baik yang dapat tercapai apabila pemerintah daerah di dukung oleh
sistem akuntansi yang baik.

3.2 Kebijakan dan Arah Pengelolaan Keuangan Daerah


Keberhasilan pengelolaan pembangunan daerah dapat diukur dengan
beberapa indikator antara lain meliputi : (1) Indikator penerimaan pajak (tax
effort) yaitu yang terkait dengan revenue;(2) Indikator investasi pemerintah yang
terkait dengan expenditure; (3) Indikator dana perimbangan yang berhubungan
erat dengan depedency terhadap external source.
Terkait dengan indikator pertama yaitu penerimaan pajak, maka
peningkatan penerimaan pajak dapat dipengaruhi oleh beberapa
diantaranya : (1) Pendapatan per kapita, semakin tinggi pendapatan per
suatu daerah maka rasio pajak terhadap PDRB daerah juga semakin

upaya
faktor
kapita
besar,

Pengelolaan Keuangan Daerah

37

(2) Distribusi pendapatan, semakin tinggi angka penduduk berpenghasilan


menengah ke atas maka semakin tinggi pula obyek pajak daerah tersebut,(4)
Struktur perekonomian, semakin besar sekala usaha maka semakin mudah untuk
dikenakan pajak, lapangan usaha di sektor industri lebih mudah dikenakan pajak
jika dibanding dengan sektor pertanian atau yang lainnya, serta pengenaan
pajak terhadap barang impor lebih mudah jika dibandingkan pengenaan pajak
terhadap barang ekspor, (5) Penegakan hukum (Low Empocment) bagi wajib
pajak dan petugas pajak yang tidak taat membayar pajak.
Indikator yang lainnya yaitu dana perimbangan dimana untuk mencapai
persentase kenaikan pendapatan daerah selam 5 tahun ke depan (2012-2017)
maka Pemerintah Kabupaten Sorong menetapkan arah kebijakan pengelolaan
pendapatan daerah dengan melakukan identifikasi beberapa sumber penerimaan
baru beserta strategi pencapaiannya yang berpotensi sebagai pemacu peningkatan
pendapatan (income generation) yang mencakup Pendapatan Asli Daerah (PAD),
dana perimbangan, dan lain-lain pendapatan yang sah serta dengan melakukan
pengeluaran sesuai dengan kemampuan fiskal daerah yang memperhatikan
prinsip efisiensi, efektivitas, ekonomis, transparansi dan akuntabilitas, serta
keadilan dan kepatutan. Gambaran mengenai penerimaan daerah dari komponen
PAD dan perimbangan keuangan Kabupaten Sorong selama kurun waktu 20102011 disajikan pada Tabel 3.1
Tabel 3.1
Awal Ketersediaan Anggaran Tahun 2012
No.

Pendapatan
PENDAPATAN ASLI DAERAH
Pajak Daerah
Retribusi Daerah
Hasil Perusahaan Milik
daerah dan Hasil Pengelolaan
Kekayaan Daerah yang
dipisahkan
Lain-Lain Pendapatan daerah
DANA PERIMBANGAN
Bagi Hasil Pajak
Bagi Hasil Bukan Pajak
DANA ALOKASI UMUM
DANA ALOKASI KHUSUS
LAIN-LAIN PENDAPATAN
YANG SAH
Dana Bagi Hasil Pajak dari
Provinsi

38

Jumlah (Rp)
2010
9.047.193.000
359.836.889
5.581.577.970
3.691.541.869

2011
15.851.903.084
2.109.771.466
6.284.674.275
2.411.801.755

4.363.004.275
447.386.822.593
119.079.707.047
66.608.267.546
228.169.548.000
33.529.300.000
187.368.724.792

5.045.655.588
617.996.201.422
125.371.376.506
57.466.744.916
360.760.180.000
74.397.900.000
199.341.779.276

806.450.083

4.847.802.916

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sorong

Dana Penyesuaian dan


Otonomi Khusus
Bantuan Keuangan dari
Provinsi atau Pemerintah
Daerah Lainnya
Dana Bagi Hasil Bukan Pajak
dari Provinsi
Dana Bantuan Operasional
Sekolah
Dana Tambahan Penghasilan
Bagi Guru PNSD
Dana Tunjangan Profesi Guru
PNSD
Dana Percepatan
Pembangunan Infrastruktur
Daerah
Pendapatan Lainnya
TOTAL PENDAPATAN

97.754.732.057

66.051.061.744

10.020.300.250

58.267.542.652

87.927.481.486

8.546.800.000

3.381.000.000

6.406.301.880

12.161.031.000

30.540.000.000
648.434.809.985

833.189.883.782

Sumber: APBD Kabupaten Sorong, 2012

Data di atas menunjukan bahwa PAD yang masuk dalam komponen


penerimaan daerah selama kurun waktu 2007-2011 menunjukan kecenderungan
meningkat. Selanjutnya, untuk komponen pendapatan daerah dari pos dana
perimbangan selama kurun waktu 2007-2011 menunjukan trend yang senantiasa
positif dari tahun ke tahun.
Indikator kemampuan pemerintah daerah dalam menyusun arah dan
kebijakan di bidang keuangan dapat juga menggunakan data pertumbuhan
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) yang akan memudahkan pemerintah
daerah dalam mengambil kebijakan yang berkaitan dengan masalah sektoral.
Indikator ini membutuhkan ketersediaan perkembangan data PDRB menurut
harga berlaku maupun konstan. Perkembangan PDRB Kabupaten Sorong selama
tahun 2007-2011 menurut harga konstan dan harga berlaku baik dengan migas
maupun non migas disajikan dalam Tabel 3.2. dan 3.3.
Tabel 3.2
Perkembangan PDRB Atas Dasar Harga Berlaku
dan Harga Konstan 2000 Kabupaten Sorong Tahun 2007 2011
PDRB ADH Berlaku
Tahun

Jutaan Rupiah
Dengan
Migas

Tanpa
Migas

PDRB ADH Konstan 2000


Juta Rupiah dan persen per tahun
Dengan
Migas

Growth

Tanpa
Migas

Growth

2007

3.345.644,30

898.060,94

1.636.342,72

3,13

577.841,55

6,82

2008

4.713.435,45

1.053.396,22

1.717.793,39

4,98

602.986,80

4,35

Pengelolaan Keuangan Daerah

39

2009

5.745.354,58

1.219.183,35

1.796.779,61

4,60

643.149,09

6,66

2010

6.165.670,09

1.445.021,12

1.849.545,90

2,94

696.981,42

8,37

2011

6.839.154,92

1.675.774,83

1.969.855,64

6,50

753.670,24

8,13

Sumber : BPS Kabupaten Sorong, diolah

Tabel 3.3
Perkembangan PDRB serta Pendapatan Per Kapita
2008 - 2011
Tahun

PDRB Per Kapita ADH Berlaku (Rp)


Dengan Migas

2007

Tanpa Migas

44.882.072,14

PDRB Per Kapita ADH Konstan (Rp)


Dengan Migas

Tanpa Migas

12.047.555,62

21.951.661,68

7.751.788,23

2008

68.070.930,70

15.213.035,54

24.808.188,37

8.708.270,83

2009

82.117.552,81

17.425.617,83

25.681.120,68

9.192.440,32

2010

87.308.940,86

20.462.214,48

26.190.485,52

9.869.601,98

2011

93.336.721,28

22.869.978,88

26.883.418,92

10.285.643,48

Sumber : BPS Kabupaten Sorong, diolah

PDRB dan PDRB per kapita Kabupaten Sorong atas dasar harga berlaku
dari tahun 2007 sampai dengan tahun 2011 terus mengalami peningkatan. Begitu
pula PDRB dan PDRB per kapita atas dasar harga konstan 2000 menunjukkan
nilai yang meningkat dari tahun ke tahun.

3.3 Arah Pengelolaan Pendapatan Daerah


Dalam rangka memantapkan kemandirian pemerintah daeah yang dinamis
dan bertanggung jawab serta untuk mewujudkan pemberdayaan dan otonomi
daerah dalam lingkup yang lebih nyata diperlukan upaya yang mendorong
peningkatan efisiensi, efektivitas, dan profesionalisme dalam mengelola sumber
pendapatan daerah. Upaya-upaya untuk meningkatkan pengelolaan sumber
pendapatan daerah harus dilaksanakan secara komperhensif dan terintegrasi
mulai dari aspek perencanaan, pelaksanaanm dan evaluasi sehingga sasaran
dari program yang telah teraktualisasi dan vitalisasi dapat terlaksana untuk
meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Adapun langkah strategis dalam upaya meningkatkan sumber-sumber
dana bagi pembiayaan pembangunan yang diperlukan dalam pelaksanaan
pembangunan Kabupaten Sorong lima tahun ke depan adalah sumber pendapatan
daerah yang berasal dari pajak daerah retribusi daerah, laba perusahaan daerah,
dan pendapatan lain-lain yang sah.
Pendapatan daerah secara keseluruhan harus elastis terhadap pembangunan
ekonomi masyarakat dan harus memperhatikan variabel-variabel ekonomi
seperti perkembangan pendapatan per kapita, perkembangan penduduk, dan
perkembangan harga atau inflasi. Ketiga variabel tersebut sangat mempengaruhi
jumlah subyek pembayaran pajak dan besaran pajak. Jumlah penduduk jelas
berkorelasi dengan besarnya subjek perorangan sedangkan pendapatan per
kapita dan inflasi berkorelasi dengan nilai dasar penetapan penerimaan.

40

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sorong

Pendapatan daerah dikatakan elastis terhadap perkembangan ketiga variabel


ekonomi di atas, jika perkembangannya lebih besar atau sama dengan jumlah
perkembangan ketiga variabel tersebut. Bila kondisi tersebut dapat terwujud
dampaknya sangat besar bagi program pembangunan Kabupaten Sorong.
Berdasarkan asumsi data penerimaan melalui sumber-sumber penerimaan
daerah, maka di masa yang akan datang sumber pendapatan daerah khususnya
dari komponen PAD diharapkan menjadi andalan penerimaan daerah. Oleh
karena itu pemerintah Kabupaten Sorong perlu melakukan berbagai upaya
agar di masa yang akan datang PAD dapat dijadikan andalan bagi penerimaan
daerah.
Dalam upaya untuk mengamankan penerimaan daerah tahun 2012-2017
agar dapat terealisasi maka pemerintah Kabupaten Sorong perlu melakukan
berbagai upaya pengembangan sumber pendapatan daerah baik secara
intensifikasi dan ekstensifikasi sebagai berikut: (1) Pengembangan sumber
penerimaan daerah baik dari komponen PAD maupun dana pengembangan
dapat dilakukan melalui upaya pembenahan pada sistem manajemen pendapatan
daerah dan optimalisasi pajak antara lain dengan menerapkan penegakan hukum
bagi wajib pajak dan aparat pajak, mengkaji ulang terhadap nilai jual atau jumlah
objek pajak yang ada dalam pos bagi hasil pajak pemerintah pusat dan provinsi
seperti PBB, NJOP, dan bea perolehan hak atas tanah dan bangunan (BPHTB);
(2) Menciptakan sektor produksi baru melalui keterlibatan pihak swasta dengan
menerapkan stimulan-stimulan yang menarik (perijinan, lahan, pasar yang jelas,
insentif pajak, dan lain-lain) bagi pihak swasta untuk menanamkan investasinya
ke daerah; (3) Melakukan upaya pengusahaan atau penggalian SDA yang baru,
yang hasilnya dapat dibagi kepada Kabupaten penghasil dan bukan penghasil.
Sektor pertambangan dan penggalian di Kabupaten Sorong masih menjadi sektor
yang memberikan kontribusi terbesar terhadap ekonomi regional dan memenuhi
syarat sebagai sektor yang memiliki keunggulan komparatif sehingga menjadi
andalan untuk dikembangkan pada masa yang akan datang.

3.4 Arah Pengelolaan Belanja Daerah


Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) menduduki posisi sentral
dalam upaya pengembangan kapabilitas dan efektifitas pemerintah daerah serta
digunakan sebagai alat untuk menentukan besarnya pendapatan dan pengeluaran,
pembantu pengambilan keputusan dan perencanaan pembanungan, otorisasi
pengeluaran di masa-masa yang akan datang, sumber pengembangan ukuranukuran standar untuk evaluasi kinerja, serta alat untuk memotivasi para pegawai
dan alat koordinasi bagi semua aktivitas dari berbagai unit kerja.
Proses penyusunan dan pelaksanaan APBD Kabupaten Sorong difokuskan
pada upaya mendukung dan memperlancar pelaksanaan serta mempermudah
pengendalian terhadap program dan aktivitas yang menjadi kebutuhan daerah
dan yang telah direncanakan. Untuk menciptakan transparansi dan akuntabilitas
publik, Pemerintah Kabupaten Sorong membuat laporan keuangan yang
disampaikan kepada publik serta untuk pengawasannya dari semua lapisan
masyarakat khususnya dari DPRD sehingga kemandirian pengelolaan keuangan
daerah dapat mencapai tujuan.

Pengelolaan Keuangan Daerah

41

Secara umum, arah pengelolaan belanja daerah dalam kerangka


implementasi lima tahun mendatang adalah :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

Anggaran daerah yang efektif dan efisien;


Anggaran daerah yang memperhatikan fungsi dan prioritas yaitu fokus pada
kegiatan 2012-2017;
Anggaran daerah yang mengutamakan target kinerja 2012-2017;
Anggaran daerah bertumpu pada kepentingan publik;
Anggaran daerah dikelola dengan hasil yang baik dan biaya terjangkau;
Anggaran daerah yang mampu memberikan transparansi dan secara
rasional untuk keseluruhan silkus anggaran;
Anggaran daerah yang dikelola dengan pendekatan kinerja untuk seluruh
jenis pengeluaran maupun pendapatan;
Anggaran daerah harus mampu menumbuhkan profesionalisme kerja
disetiap organisasi yang terkait;
Anggaran daerah harus dapat memberikan keleluasaan bagi para
pelaksananya untuk memaksimalkan pengelolaan dananya dengan
memperhatikan prinsip value for money.

3.5 Arah Kebijakan Umum Belanja Daerah


Belanja daerah diarahkan untuk melaksanakan program dari kegiatan
prioritas hasil musyawarah perencanaan pembangunan dengan menerapkan
fungsi alokasi dan distribusi pengeluaran anggaran yang tepat melalui kebijakan.
1.
2.
3.
4.

5.

Merasionalkan pengeluaran atau belanja secara adil dan dapat dinikmati


hasilnya secara proporsional oleh masyarakat luas;
Meningkatkan efisiensi dan efektivitas anggaran kegiatan dengn menetapkan
pencapaian tujuan dan sasaran secara jelas;
Anggaran disusun dengan menggunakan sistem anggaran berbasis kinerja;
Menerapkan disiplin anggaran yang didasarkan atas skala prioritas yang
telah ditetapkan terutama program yang ditujukan pada upaya peningkatan
pelayanan masyarakat di bidang kesehatan dan pendidikan;
Meningkatkan transparansi dan akuntabilitas anggaran melalui peren
canaan, pelaksanaan, pelaporan, dan evaluasi kegiatan secara terbuka baik
teknis maupun ekonomi kepada pihak legislatif dan masyarakat.

3.6 Arah Kebijakan Umum Pembiayaan Daerah


Pembiayaan daerah diarahkan untuk menutup selisih antara penerimaan
dan pengeluaran dalam satu periode akuntasi serta membentuk modal
pemerintah guna mendorong terciptanya likuditas keuangan daerah melalui
kebijakan memprioritaskan pembiayaan pengeluaran terhadap sisa kurang
perhitungan anggaran tahun sebelumnya dan melakukan pembiayaan atas
pengeluaran investasi melalui kerjasama operasi dengan BUMN, BUMD, dan
swasta di daerah.

42

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sorong

Bab 4
Permasalahan dan Lingkungan Strategis
4.1 Permasalahan
Pembangunan yang telah dilaksanakan di Kabupaten Sorong telah
menghasilkan berbagai kemajuan cukup berarti sebagai modal dasar dalam
melanjutkan pembangunan pada lima tahun mendatang namun demikian masih
banyak permasalahan yang mendesak untuk dapat diatasi, yaitu :
1.

2.

Rendahnya kesejahteraan masyarakat yang disebabkan rendahnya kualitas


SDM karena kurang dan atau belum meratanya sarana dan prasarana
pendidikan, kesehatan, minimnya sarana dan prasarana terutama
infrastruktur ekonomi, terisolasinya daerah, dan belum mantapnya
hasil pembangunan yang berdampak terhadap rendahnya produktifitas
masyarakat dan sulitnya pemasaran hasil produksi. Di samping itu tidak
meratanya persebaran penduduk sebagai human capital penggerak roda
pembangunan menyebabkan tidak optimalnya upaya untuk mempercepat
pembangunan khususnya di wilayah yang memiliki potensi sumber daya
yang cukup besar;
Masih banyaknya Distrik dan Kampung di Kabupaten Sorong yang terisolir
sebagai akibat terbatasnya dukungan sarana dan prasarana dalam menunjang
pembangunan, diantaranya masih terbatasnya kapasitas prasarana jalan
dan jembatan, prasarana sosial dan ekonomi yang terkait dengan kelancaran
mobilitas manusia, barang, dan jasa, serta kurangnya dukungan prasarana
pendidikan dan kesehatan dalam menunjang pengembangan kapasitas
sumber daya manusia yang berkualitas
(1) Pembangunan jaringan jalan yang menghubungkan Ibu Kota
Kabupaten dengan Ibu Kota Distrik baru menembus beberapa kota
Distrik yaitu Aimas, Salawati, Makbon, Klamono, Sayosa dan Segun;
(2) Sarana transportasi darat masih terbatas melayani masyarakat di
Distrik Aimas, Distrik Salawati, Distrik Makbon, dan Distrik Klamono.
Pembangunan transportasi di wilayah utara sampai saat ini masih
terus dilakukan khususnya untuk membuka jalur Distrik Makbon dan
Distrik Moraid dengan Kabupaten Manokwari;
(3) Sarana transportasi udara masih terbatas karena jumlah armada yang
melayani di Bandara Domine Eduard Osok yang berada di Kota Sorong
masih terbatas sedangkan jumlah penumpang yang menggunakan jasa
penerbangan cukup tinggi. Sarana transportasi penerbangan perintis
ke wilayah Distrik frekwensinya juga sangat kurang sedangkan volume
penumpang sangat tinggi;
(4) Pelayanan listrik di bebrapa ibukota kecamatan hanya menyala 8
jam sehari, yaitu mulai jam 18.00-02.00 WIT sehingga belum dapat
berfungsi sebagai penggerak kegiatan ekonomi Distrik di siang hari;

Permasalahan dan Lingkungan Strategis

43

(5) Tingkat pelayanan air bersih kepada masyarakat masih rendah dan
belum memadai karena belum seluruhnya kota Distrik yang ada
mendapat pelayanan air bersih bahkan di Kampung-Kampung belum
mendapatkan pelayanan air bersih serta kualitas air bersih yang
ditangani PDAM Sorong sangat rendah sehingga banyak merugikan
konsumen;
(6) Sarana Telekomunikasi di kota-kota Distrik sangat kurang dan hanya
terdapat di kota Aimas, Salawati, Makbon, dan Klamono sedangkan di
Distrik lainnya belum terbangun sarana telekomunikasi;
(7) Pembangunan infrastruktur ekonomi belum merata dimana
pembangunan hanya di Distrik Aimas dan Distrik Salawati sedangkan
di kota-kota Distrik dan Kampung lainnya belum terbangun sehingga
kegiatan ekonomi di kota-kota Distrik tersebut belum dapat tumbuh
dan berkembang sebagaimana yang diharapkan;
(8) Sarana pasar di kota-kota Distrik sebagian besar sudah terbangun
dan berfungsi sebagai pendukung kegiatan ekonomi Distrik walaupun
belum optimal karena di beberapa kota Distrik waktu transaksi jual
beli masih terbatas .
3.

Lemahnya pemberdayaan ekonomi rakyat di Distrik dan Kampung sangat


lemah karena rendahnya hasil produksi daerah dan belum optimalnya
pengembangan investasi khususnya investasi lokal dalam mendorong
percepatan pembangunan ekonomi
(1) Potensi SDA di kabupaten Sorong cukup melimpah, baik potensi
hutan, potensi laut, potensi tambang maupun potensi wisata. Potensi
SDA tersebut baru sebagian kecil yang dimanfaatkan seperti hasil
hutan berupa kayu untuk kebutuhan industri, kayu gelondongan, dan
kayu gergajian baik untuk kebutuhan ekspor, perdagangan regional,
maupun kebutuhan lokal;
(2) Potensi kesesuaian lahan untuk pertanian dan peternakan cukup luas
namun belum dapat dikembangkan karena terbatasnya sarana dan
prasarana produksi, kurangnya investasi, lemahnya pembinaan kepada
petani lokal, belum berkembangnya agro bisnis dan agro industri, serta
peluang pasar sangat mendukung;
(3) Potensi kesesuaian lahan untuk pengembangan perkebunan skala
kecil, menengah, dan besar cukup tersedia namun terdapat kendala di
dalam pengembangannya terutama yang skala besar, yaitu terjadinya
overlaping pemanfaatan lahan yang terlebih dahulu dikuasai oleh
berbagai kegiatan investasi dan kurangnya dukungan tokoh adat dan
masyarakat yang mempunyai hak ulayat di dalam usaha perkebunan
skala besar tersebut ;
(4) Potensi perikanan di Kabupaten Sorong sangat berlimpah dan telah
dikembangkan oleh beberapa perusahaan asing dan nasional namun

44

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sorong

demikian potensi yang berlimpah tersebut belum dapat memberikan


kesejahteraan bagi para nelayan di wilayah Distrik pesisir karena
terbatasnya sarana perikanan rakyat dan nelayan dalam menangkap
ikan masih menggunakan cara tradisional dan belum dapat
memanfaatkan peluang pasar yang sangat besar;
(5) Hasil produksi industri kecil, menengah, dan besar belum optimal.
Industri kecil baru berkembang di Distrik Aimas dan Salawati sedangkan
di wilayah kecamatan belum tumbuh industri kecil. Kawasan industri
yang dipersiapakan sebagai pendukung pendapatan daerah kabupaten
belum berkembang karena masih terbatasnya infrastruktur terutama
sarana air bersih, listrik, dan pelabuhan ekspor-impor sehingga
investor yang ingin menanamkan investasinya di bidang industri
masih terbatas;
(6) Belum optimalnya perwujudan pembangunan berkelanjutan
yang memperhatikan aspek kualitas lingkungan hidup dengan
mengoptimalkan pemanfaatan ruang dan pemanfaatan SDA yang
dapat diperbaharui (renewable resources);
(7) Kemampuan pelaku ekonomi lokal masih terbatas di dalam bidang
usaha serta belum adanya pembinaan yang intensif, pendampingan,
bantuan modal sesuai dengan bidang usaha, dan informasi peluang
pasar.
4.

Terbatasnya kapasitas daerah


(1) Pemekaran Kabupaten, Distrik, dan Kampung sehingga kekurangan
sarana dan prasarana pemerintahan baik pemerintahan Kabupaten,
Distrik, dan Kampung serta terbatasnya APBD;
(2) Rendahnya kemampuan aparatur di dalam melaksanakan tugas
pemerintahan, pembangunan, dan pembinaan kemasyarakatan,
sehingga terjadi kesenjangan pembangunan antarkota, antardistrik,
antarkampung, dan antarkelompok masyarakat;
(3) Belum berperannya lembaga sosial masyarakat, lembaga adat, dan
peranserta masyarakat di dalam perencanaan, pelaksanaan, dan
pengawasan pembangunan;
(4) Penyuluhan hukum kepada masarakat masih terbatas sehingga
sebagian masyarakat hanya menuntut haknya tanpa memperhatikan
kewajibannya;
(5) Pembinaan politik kepada organisasi masyarakat dan organisasi sosial
politik masih terbatas sehingga belum berperan secara optimal dalam
kegiatan pembangunan;

5.

Masih rendahnya kualitas keamanan dan ketertiban umum yang disebabkan


masih rendahnya tingkat kepatuhan dan disiplin masyarakat terhadap
hukum.

Permasalahan dan Lingkungan Strategis

45

4.2 Analisis Lingkungan Strategis


Analisis lingkungan strategis adalah menyusun asumsi-asumsi strategis dan
mengujinya dengan visi dan misi organisasi untuk memperoleh faktor penentu
keberhasilan. Pelaksanaan analisis lingkungan strategis merupakan bagian dari
komponen perencanaan strategis dan merupakan suatu proses untuk selalu
menempatkan organisasi pada posisi strategis sehingga dalam perkembangannya
akan selalu berada pada posisi yang menguntungkan.
Lingkup analisis lingkungan strategis meliputi analisis lingkungan strategis
internal dan analisis lingkungan eksternal yang mempunyai dampak pada
kehidupan dan kinerja seluruh komponen yang terlibat dalam pembangunan
yaitu kekuatan dan kelemahan internal serta peluang dan tantangan eksternal.

4.3 Analisis Lingkungan Internal


1. Kekuatan
(1) Sumber daya alam yang potensial dari sektor pertambangan,
kehutanan, perikanan, perkebunan, dan pertanian tanaman pangan
untuk mendukung kegiatan pembangunan dan pendapatan daerah;
(2) Letak geografis yang strategis dapat menunjang perdagangan
antarpulau, antardaerah, dan antarnegara;
(3) Kualitas SDM aparatur Pemerintah Daerah yang semakin membaik;
(4) Penerimaan daerah dari PAD dan sumber lainnya yang meningkat.

2. Kelemahan
(1) Para pimpinan berbagai sektor ekonomi belum memiliki pola pemikiran
kewirausahaan yang menjadi salah satu prasyarat apabila akan
mengembangkan sektor-sektor ekonomi sehingga dapat menambah
pendapatan daerah.
(2) Sektor pertambangan sebagai salah satu sektor ekonomi basis belum
diolah secara optimal.
(3) Sebagian besar dari kebutuhan bahan pangan masih dipenuhi dari
daerah lain;
(4) Corak usaha pertanian yang dilakukan masyarakat petani cenderung
masih subsisten.
(5) Potensi yang dimiliki di bidang pertanian, peternakan, perkebunan,
perikanan, pariwisata, dan kehutanan belum dimanfaatkan secara
optimal;
(6) Adanya gejala di masyarakat untuk enggan aktif berpartisipasi dalam
kegiatan pembangunan;

46

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sorong

(7) Pendapatan masyarakat khususnya di daerah pedesaan masih


rendah;
(8) Sarana dan prasarana untuk melakukan kegiatan ekonomi belum
memadai;
(9) Pembinaan dan pengembangan bidang sosial-budaya masih kurang
intensif;
(10) Kualitas aparatur pemerintah daerah masih banyak yang belum
profesional;
(11) Peraturan daerah tentang pajak dan retribusi daerah banyak yang
sudah tidak sesuai lagi dengan perkembangan ;
(12) Sarana dan prasarana pemerintahan kabupaten, distrik, dan kampung/
kelurahan masih terbatas;
(13) Kesejahteraan pegawai masih rendah.

4.4 Analisis Lingkungan Eksternal


1. Peluang
(1) Permintaan bahan bakar minyak dan gas bumi dari pasar lokal sampai
dengan pasar internasional terus meningkat;
(2) Pasar untuk hasil produksi pangan seperti beras, daging, telur, ikan
dan sayur-sayuran masih cukup tinggi;
(3) Kondisi sosial budaya masyarakat berada pada tingkatan yang sangat
membutuhkan kegiatan pembangunan dan pelayanan di berbagai
sektor;
(4) Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 memberi peluang bagi
sektor-sektor pembangunan untuk meningkatkan pembangunan dan
pelayanan di berbagai sektor;
(5) Implementasi Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 memberi
peluang dalam meningkatkan pendapatan daerah;
(6) Implementasi Undang-undang Nomor 28 Tahun 1999 memiliki
potensi peluang untuk membentuk aparat agar dapat menjadi panutan
dan teladan bagi masyarakat.

2. Ancaman
(1) Tingkat produksi minyak dan gas bumi yang merupakan salah satu
andalan cenderung menurun;
(2) Masyarakat pemilik hak ulayat atas lahan potensial untuk budidaya
perkebunan cenderung kurang responsif terhadap usaha perkebunan
besar;

Permasalahan dan Lingkungan Strategis

47

(3) Budaya tertib sulit ditegakkan karena kriteria tertib antarkelompok


masyarakat berbeda-beda ;
(4) Adanya kecenderungan menurunnya tingkat kepercayaan masyarakat
pada aparat penegak hukum;
(5) Kesadaran masyarakat pada hukum masih lemah;
(6) Adanya rasa kurang aman bagi kebanyakan anggota masyarakat dan
dunia usaha;
(7) Pelaksanaan Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 belum
dilaksanakan Pemerintah Pusat dengan baik.

48

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sorong

Bab 5
Visi, Misi, Arah Kebijakan, Strategi, dan Prioritas
5.1 Visi
Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Kabupaten Sorong yang terpilih
menetapkan visi yang merupakan cita-cita yang ingin dicapai dalam Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah 2012-2017, yaitu:
Terwujudnya Tatanan Kehidupan Masyarakat
Kabupaten Sorong yang Sejahtera
Penjelasan visi :
Perwujudan keadaan masyarakat Kabupaten Sorong yang tercukupi
kebutuhan kehidupannya dalam tatanan kehidupan yang berkualitas.
Dalam visi ini tatanan kehidupan mengandung arti tatanan masyarakat
Kabupaten Sorong yang memiliki peradaban tinggi, santun, menjunjung tinggi
norma dan hukum yang berlaku dilandasi penguasaan iman, ilmu pengetahuan,
dan teknologi. Selanjutnya pengertian sejahtera dalam visi ini adalah tercukupinya
kebutuhan hidup masyarakat Kabupaten Sorong baik lahiriah maupun batiniah.

5.2 Misi
Berdasarkan visi tersebut di atas selanjutnya ditetapkan 6 (enam) misi
Pembangunan Kabupaten Sorong Tahun 2012-2017, yaitu :
1.
2.

3.
4.
5.
6.

Mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas dan mandiri;


Meningkatkan tersedianya infrastruktur dasar yang memadai di ibu kota
kabupaten dan ibu kota distrik guna menggerakan perekonomian dan
kawasan serta mengurangi keterisolasian daerah;
Mewujudkan pertumbuhan ekonomi rakyat dan peningkatan pendapatan
masyarakat;
Meningkatkan ketahanan pangan dan ketersediaan perumahan terutama
bagi masyarakat yang tidak mampu;
Mewujudkan sistem pemerintahan daerah yang bersih, akuntabel,
transparan, responsif, efisien, bertanggung jawab, dan berwibawa;
Menciptakan kondisi aman, damai, tertib, dan tenteram dalam kehidupan
masyarakat.

5.3 Arah Kebijakan


Untuk mencapai visi dan misi di atas, maka arah kebijakan pembangunan
yang ditetapkan, yaitu :
1.

Menciptakan masyarakat yang berkualitas, maju, mandiri, dan sejahtera


dengan membangun keunggulan komperatif dan kompetitif yang

Visi, Misi, Arah Kebijakan, Strategi, dan Prioritas

49

2.

3.

4.

5.

6.

didukung oleh kapasitas SDM yang berkualitas serta kapasitas kelembagan


pemerintahan yang terintegrasi;
Membuka isolasi daerah guna mendorong percepatan pembangunan dan
pertumbuhan distrik-distrik strategis dan cepat tumbuh sehingga dapat
menjadi motor penggerak bagi daerah-daerah tertinggal di sekitarnya dalam
satu sistem wilayah pengembangan ekonomi yang strategis serta akselerasi
keberpihakan untuk mengembangkan daerah-daerah tertinggal dan
terpencil sehingga dapat tumbuh dan berkembang mengejar ketertinggalan
pembangunannya;
Menciptakan pemerataan pertumbuhan ekonomi termasuk membentuk
kemandirian sosial dan ekonomi masyarakat Kabupaten Sorong dengan
memanfaatkan potensi wilayah secara optimal dan mendorong usaha-usaha
untuk mengurangi ketergantungan pada sumber daya yang yang tidak
dapat diperbaharui (nonrenewable) kepada sumber daya alam yang dapat
diperbaharui (renewable resurces) menuju masyarakat yang berkualitas,
maju, dan mandiri, dalam keanekaragaman penduduk dan kegiatannya;
Meningkatkan ketahanan pangan dan ketersediaan perumahan guna
memenuhi kebutuhan dasar masyarakat dengan mendorong peranserta
berbagai sektor yang memiliki akses terhadap sumber daya produktif
terutama sumber permodalan sehingga dapat menopang akselerasi akses
masyarakat terhadap pelayanan kebutuhan dasar;
Mewujudkan tata pemerintahan yang baik melalui keterbukaan,
akuntabilitas, efektivitas, dan efisien, serta membuka partisipasi masyarakat
yang dapat menjamin kelancaran, keserasian, dan keterpaduan tugas dan
fungsi penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan sehingga terjadi
perubahan yang efektif dan efisien pada sistem ketatalaksanaan, tersedia
sumber daya manusia aparatur kualitas, dan sistem pengawasan yang
efektif;
Meningkatkan penegakan hukum dengan menerapkan hukum secara tegas,
adil, dan tidak diskriminatif serta meningkatkan peranserta masyarakat
untuk mencegah kriminalitas sehingga dapat menciptakan kondisi aman,
damai, tertib, dan tenteram di masyarakat.

5.4 Strategi
Strategi yang ditempuh untuk membangun Kabupaten Sorong sesuai
dengan visi dan misi, yaitu
1.

50

Strategi peningkatan kualitas sumber daya manusia, dimaksudkan untuk


pemenuhan hak dasar rakyat dan penciptaan landasan pembangunan yang
kokoh melalui peningkatan nilai Indek Pembangunan Manusia (IPM).
Hak-hak dasar rakyat dalam bentuk bebas dari kemiskinan, pengangguran,
keterbelakangan, ketidakadilan, penindasan, dan
rasa takut serta
kebebasan untuk mengemukakan pikiran dan pendapat sesuai dengan
perundang-undangan yang berlaku. Landasan yang kokoh diperlukan bagi
pembangunan dan generasi mendatang yang lebih baik;

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sorong

2.

3.

4.

5.

Strategi penerobosan isolasi daerah dimaksudkan untuk melanjutkan


pembangunan infrastruktur sebagai daya dukung terhadap pengelolaan
sumber daya sesuai dengan potensi yang dimiliki guna meningkatkan
produktivitas
Strategi peningkatan pemberdayaan ekonomi rakyat dan pengembangan hasil
produksi daerah dimaksudkan untuk mendorong sektor perekonomian guna
meningkatkan akses pendapatan masyarakat, memperkuat kelembagaan
ekonomi baik skala mikro maupun makro dengan pengembangan ekonomi
yang berorientasi pada peningkatan kemampuan daerah yang disertai
dengan penguatan institusi baik publik mapun pasar;
Stategi peningkatan pembangunan kapasitas daerah dimaksudkan untuk
meningkatkan pelayanan publik dalam penyelenggaraan pembangunan,
pemerintahan, dan kemasayarakatan sebagai bagian dari upaya memulihkan
kembali kepercayaan masyarakat terhadap kinerja aparatur sehingga
dapat meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pengambilan kebijakan
publik;
Strategi menciptakan kondisi aman, damai, tertib, dan tenteram dalam
kehidupan masyarakat adalah untuk menciptakan kondisi yang dapat
dijadikan sebagai dasar sekaligus dapat menjadi inspirasi pemerintah daerah
dalam merancangbangun langkah dan kebijakan-kebijakan dalam proses
pelaksanaan pembangunan daerah. Kondisi kehidupan dengan tatanan dan
perangkat kebersamaan sosial, saling menghargai dan menghormati dalam
nuansa kebhinekaan, menerima dan menghargai nilai-nilai budaya lokal
dengan tidak menafikan pengaruh budaya luar (proses akulturasi budaya),
terciptanya rasa aman yang berbasis ketahanan pribadi dan masyarakat.

5.5 Prioritas
Prioritas pembangunan daerah disusun untuk melaksanakan misi
yang telah ditetapkan dan mewujudkan visi pembangunan daerah dengan
mempertimbangkan pengalaman membangun di masa lalu dan berbagai
kemungkinan perkembangan kesesuaian di masa depan. Prioritas pembangunan
Kabupaten Sorong periode 2012-2017, adalah sebagai berikut :

1. Pembangunan SDM
Prioritas pembangunan SDM di Kabupaten Sorong sangat mendesak untuk
dilaksanakan karena kualitas SDM yang dimiliki belum dapat secara optimal
dimanfaatkan dalam pembangunan karena :
(1) Kurangnya sarana dan prasarana pendidikan terutama di wilayah Distrik
dan Kampung, serta seringnya para pendidik meninggalkan tempat tugas
sehingga banyak anak putus sekolah dan kualitas anak didik rendah;
(2) Sarana dan prasarana kesehatan kurang terutama di wilayah Distrik dan
Kampung, tidak disiplinnya para medis di dalam pelaksanaan tugas dan
pelayanan kesehatan kepada masyarakat, serta kurangnya obat-obatan
yang mengakibatkan tingginya angka kesakitan dari 10 penyakit utama
di wilayah Distrik dan Kampung sehingga derajat kesehatan masyarakat
masih rendah;
Visi, Misi, Arah Kebijakan, Strategi, dan Prioritas

51

(3) Kurangnya sarana dan prasarana perumahan dan pemukiman di wilayah


Distrik dan Kampung mengakibatkan rendahnya kualitas lingkungan
perumahan dan pemukiman, kurangnya sarana air bersih, kurangnya
sanitasi, dan banyaknya perumahan penduduk yang tidak layak huni;
(4) Angkatan kerja terus meningkat sedangkan peluang kerja masih terbatas
sehingga pengangguran terus meningkat yang mengakibatkan kesejahteraan
masyarakat rendah;
(5) Tingkat pelayanan air bersih di daerah perkotaan dan pedesaaan sangat
terbatas sehingga belum dapat mendukung kebutuhan konsumen dan
kebutuhan industri yang ada saat ini dan perkembangannya di masa yang
akan datang. Oleh sebab itu pengadaan dan pemasangan sarana air bersih di
daerah perkotaan dan pedesaan sangat perlu dilakukan guna meningkatkan
pelayanan kepada konsumen.

2. Pembangunan Penerobosan Isolasi Daerah


Pertimbangan pembangunan penerobosan isolasi daerah dijadikan prioritas
pembangunan Kabupaten Sorong pada periode 2012-2017, adalah :
(1) Pembangunan sarana dan prasarana transportasi darat, sungai, laut,
dan udara masih sangat terbatas terutama di Kota-Kota Distrik. Oleh
karena pembangunan transportasi perlu diprioritaskan pembangunannya
terutama pembangunan pelabuhan ekspor-impor di kawasan Industri Arar
dan pelabuhan perintis di Distrik pesisir untuk dapat melayani distribusi
penumpang dan angkutan barang yang terus meningkat jumlahnya serta
perlu pula didukung dengan pengadaan sarana dan prasarana transportasi
karena belum memadai;
(2) Infrastruktur ekonomi sebagian kota-kota Distrik dan di pusat-pusat
pertumbuhan baru perlu segera dibangun untuk menggerakkan pelaku
ekonomi ke kota-kota Distrik dan di pusat-pusat pertumbuhan baru sehingga
kota-kota Distrik yang diharapkan dapat tumbuh sebagai pusat distribusi
barang dan jasa untuk melayani Kampung-Kampung di sekitarnya dapat
terwujud;
(3) Infrastruktur sebagai pendukung dan penggerak pembangunan ekonomi
dan pemerataan pembangunan di daerah ini perlu segera direalisasikan
melalui pembangunan sarana jalan dan jembatan yang menghubungkan Ibu
Kota Kabupaten dengan kota Distrik, antarkota Distrik, dan antarkampung
sehingga dapat berfungsi dalam menunjang kelancaran arus barang dan
penumpang dari pusat produksi serta meningkatkan hasil produksi dan
pendapatan masyarakat, dan mengurangi jumlah penduduk miskin. Selain
itu perlu juga direalisasikan pembangunan jaringan listrik di kota-kota
Distrik dan Kampung dengan daya pasang dan daya nyala yang maksimum
sehingga dapat berfungsi secara optimal di dalam menggerakan ekonomi
lokal serta pentingnya pembangunan telekomunikasi di kota-kota Distrik
dan Kampung sehingga memudahkan bagi masyarakat, dunia usaha, dan
aparat pemerintah untuk berkomunikasi baik dari Kabupaten Sorong
maupun ke daerah lain;

52

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sorong

(4) Penataan ruang dan lingkungan hidup merupakan hal yang perlu
dipertimbangkan di dalam mengatur pemanfaatan ruang di dalam
pembangunan, baik pembangunan yang dilaksanakan pemerintah, swasta,
dan masyarakat harus memperhatikan aspek tata ruang dan lingkungan
hidup sehingga pembangunan yang dilaksanakan tidak membawa dampak
yang negatif terhadap kelestarian lingkungan hidup. Oleh sebab itu penataan
ruang darat dan kelautan perlu dilakukan dan kegiatan Amdal, UKL dan
UPL di dalam pembangunan mutlak dilaksanakan.

3. Peningkatan Pemberdayaan Ekonomi Rakyat


Pemberdayaan ekonomi rakyat perlu diprioritaskan dalam pembangunan
Kabupaten Sorong agar dapat segera mengatasi kesenjangan secara bertahap dan
berkesinambungan. Pemberdayaan ekonomi rakyat perlu mengambil langkah
proteksi dan advokasi untuk memajukan pelaku ekonomi lokal yang memiliki
keterbatasan modal, keterbatasan pengalaman berusaha atau bisnis serta perlu
ditingkatkan pembinaan dari instansi teknis sehingga tidak menimbulkan
kesenjangan antar pelaku ekonomi lokal yang tertinggal dengan pelaku non
lokal yang cukup maju. Untuk mendukung pemberdayaan ekonomi rakyat perlu
ditingkatkan pembangunan infrastruktur ekonomi yang merupakan penggerak
utama di dalam memacu pembangunan ekonomi, pemerataan pembangunan,
menumbuhkembangkan perekonomian rakyat, meningkatkan Pendapatan Asli
Daerah (PAD), dan menunjang kelancaran roda pemerintahan, pelaksanaan
pembangunan, dan pembinaan kemasyarakatan di daerah ini. Selain itu
penyediaan lembaga keuangan dan pasar yang memadai perlu disediakan
untuk dapat mempercepat pertumbuhan ekonomi terutama di wilayah Distrik
yang kurang berkembang dan meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD)
Kabupaten Sorong.

4. Peningkatan Pembangunan Kapasitas Daerah


Kemampuan kapasitas daerah perlu dijadikan prioritas pembangunan
agar dapat mengantisipasi dimekarkannya wilayah Kabupaten Sorong
dimasa mendatang menjadi 4 (empat) Kabupaten dan Kota. Oleh karena itu
ketersediaan sarana dan prasarana fisik pemerintah mutlak disiapkan. Demikian
pula kualitas sumber daya aparatur perlu terus ditingkatkan melalui berbagai
jenjang pendidikan mulai dari D1 sampai dengan S3, serta melalui pendidikan
teknis. Selanjutnya meningkatkan disiplin dan efektivitas bekerja bagi pegawai
Pemda Kabupaten Sorong perlu dibangun perumahan pegawai di Kota Aimas
yang didukung oleh pembangunan sarana pendidikan, sarana kesehatan, sarana
ekonomi dan infrastruktur lainnya agar pegawai dapat bekerja lebih baik dalam
meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.
Dengan dilaksanakannya otonomi khusus, peranan keuangan daerah
sangat penting di dalam menunjang kegiatan pemerintahan, pembangunan dan
pembinaan kemasyarakatan di daerah ini. Oleh sebab itu pengkajian keuangan
daerah sangat mutlak dilakukan, untuk mengetahui seberapa besar penerimaan
asli daerah yang bersumber dari pajak daerah, retribusi daerah, laba perusahaan
daerah, perimbangan keuangan dan penerimaan lain-lain untuk menunjang

Visi, Misi, Arah Kebijakan, Strategi, dan Prioritas

53

kegiatan pemerinatahan, pembangunan dan kegiatan pembinaan masyarakat.


Di dalam pengelolaan keuangan daerah sangat diperlukan aparatur yang
profesionalisme, jujur dan cekatan, sehingga di dalam menggali sumber-sumber
pendapatan asli daerah lebih efektif dan di dalam pengelolaan keuangan daerah
dapat lebih efisien dan di dalam pelayanan keuangan daerah dapat lebih efektif
dan efisien.
Pengawasan terhadap penggunaan keuangan daerah harus lebih ditingkatkan,
baik untuk penggunaan kegiatan pemerintah, pembangunan, dan pembinaaan
kemasyarakatan. Hal ini sangat penting untuk mencegah pengeluaran yang
tidak efisien, terkesan boros dan tidak mengena sasaran terhadap pengeluaran
rutin dan pembangunan, sehingga keuangan daerah ini dapat benar-benar
dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk jalannya roda pemerintahan, pelaksanaan
pembangunan dan pembinaan kemasyarakatan demi kemajuan dan kemakmuran
rakyat di daerah ini.

5. Penciptaan Kondisi Aman, Damai, Tertib, dan Tenteram


dalam Kehidupan Masyarakat
Kondisi aman, damai, tertib, dan tertib perlu diprioritaskan oleh Pemerintah
Kabupaten Sorong dalam pembangunan 2012-2017 mengingat masih terbatasnya
kemampuan aparatur hukum di dalam pelaksanaan tugas, baik sebagai penegak
hukum maupun di dalam penyuluhan hukum kepada masyarakat. Oleh sebab itu
penegakan hukum dan penciptaan kondisi aman menjadi perhatian utama untuk
dilaksanakan.
Selain itu perlu juga dilaksanakan pembinaan politik dengan baik terhadap
Organisasi masyarakat (Ormas) dan organisasi sosial politik agar terbentuk ormas
dan organisasi sosial politik yang profesional sehingga kesadaran berbangsa dan
bernegara dapat lebih baik dalam alam demokrasi serta dikembangkan pembinaan
generasi muda guna mempersiapkan generasi penerus bangsa yang cinta tanah
air dan memiliki visi mensejahterakan masyarakat Kabupaten Sorong.

54

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sorong

Bab 6
Pembangunan Sumber Daya Manusia
Program pembangunan SDM yang akan dilaksananakan di Kabupaten
Sorong akan diintegrasikan dengan pemenuhan hak dasar sehingga hasil yang
diharapkan akan menyentuh peningkatan kesejahteraan rakyat.

6.1 Pendidikan
Pendidikan merupakan salah satu pilar terpenting dalam meningkatkan
kualitas manusia, bahkan kinerja pendidikan yaitu gabungan APK jenjang
pendidikan dasar sampai perguruan tinggi dan melek aksara digunakan sebagai
salah satu variabel dalam menghitung Indek Pembangunan Manusia (IPM).
Oleh karena itu peningkatan akses masyarakat terhadap pendidikan yang lebih
berkualitas merupakan mandat yang harus dilakukan oleh seluruh bangsa
indonesia sebagaimana tertuang dalam pembukaan UUD 1945.
Pembangunan Pendidikan nasional yang akan dilaksanakan oleh Pemerintah
Kabupaten Sorong dalam kurun waktu 2012-2017 akan mempertimbangkan
kondisi obyektif daerah sesuai dengan kebutuhan dan tuntutan kegiatan
pembangunan.

Permasalahan
(1) Tingginya APM ditingkat SD ( 82,89 %) Belum diiringi dengan kualitas
pendidikan
(2) APM SMA/SMK masih rendah ( 21,59 % );
(3) Proses belajar mengajar di daerah daerah terpencil belum berjalan lancar
karena guru sering meningggalkan tugas;
(4) Sarana dan prasarana sebgai pendukung pross belajar dan mengajar belum
memadai;
(5) Anggaran pembangunan pendidikan belum memadai karena cakupan
geografis Kabupaten Sorong yang luas dan cukup menyulitkan sehingga
sangat membutuhkan dana anggaran pembangunan pendidikan yang cukup
besar.

Sasaran
Berdasarkan berbagai permasalahan di atas, maka sasaran pembangunan
pendidikan adalah :
1.

Meningkatnya taraf pendidikan penduduk Kabupaten Sorong melalui :


(1) Peningkatan secara nyata persentase penduduk yang dapat menye
lesaikan Program Wajib belajar pendidikan dasar sembilan tahun,
antara lain diukur dengan:

Pembangunan Sumber Daya Manusia

55

a.

Meningkatnya APK jenjang SD/MI dan SMP/MTs/Paket B


menjadi 95 persen pada tahun 2012 2017.

b.

Meningkatnya angka penyelesaian pendidikan dengan


menurunkan angka putus sekolah pada jenjang SMP/MTs/Paket
B pada tahun 2012 2017;

c.

Meningkatnya angka melanjutkan lulusan SD/MI ke jenjang


SMP/MTs/Paket B .

(2) Meningkatkan secara signifikan partisipasi penduduk dalam


menyelesaikan pendidikan menengah yang dapat diukur dengan :
a.
b.

2.

Meningkatnya APK jenjang pendidikan menengah dari 91 %


persen menjadi 100 persen pada tahun 2012 2017;
Meningkatnya angka penyelesaian pendidikan dengan
menurunkan angka putus sekolah terutama pada jenjang
pendidikan SMA/SMK pada tahun 2012 2017.

Meningkatkan efisiensi dan efektifitas manajemen pelayanan pendidikan


yang ditandai dengan
(1) Meningkatkanya pelayanan pendidikan pada masyarakat terutama di
daerah terpencil dan terisolasi ditandai dengan pembangunan SUB
SMP/SMA/SMK;
(2) Meningkatnya anggaran pendidikan yang bersumber dari APBN
maupun APBD yang diwujudkan oleh sistim pembiayaan yang adil,
transparan, dan akuntabel.

3.

Meningkatkan kualitas hasil lulusan yang ditandai dengan :


(1) Meningkatnya jumlah tenaga guru yang memiliki kualifikasi pendidikan
sesuai dengan mata pelajaran yang diajarkan;
(2) Meningkatnya kesejahteraan tenaga guru dari segi finansial maupun
non finansial;
(3) Meningkatnya sarana dan prasarana pendidikan yang memadai yang
ditandai dengan meningkatnya jumlah perabot, alat/ bahan dan media
pembelajaran, serta ruangan penunjang lainnya. Termasuk penyediaan
asrama siswa bagi siswa yang mempunyai tempat tinggal jauh dari
lokasi sekolah sebagai akibat belum tersedianya jenjang pendidikan
SMP/ MTs / SMA dan SMK.

Arah Kebijakan
Dalam rangka mewujudkan sasaran tersebut di atas maka untuk peningkatan
akses masyarakat terhadap pendidikan yang berkualitas akan dilaksanakan
dalam kerangka arah kebijakan sebagai berikut :
1.

56

Menyelenggarakan program wajib belajar pendidikan dasar 9 (sembilan)


tahun untuk mewujudkan pemerataan pelayanan pendidkan dasar yang
bermutu di Kabupaten Sorong untuk jenjang SMP/MTs;

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sorong

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

Menurunkan secara signifikan jumlah penduduk yang putus sekolah


dan lulus SD/MI yang tidak melanjutkan kejenjang SMP/MTs dengan
menambah Unit Sekolah Baru (USB) SMP;
Meningkatkan perluasan dan pemerataan pendidikan menengah baik
umum maupun kejuruan untuk dapat menampung lulusan SMP/MTs
sebagai keberhasilan program wajib belajar pendidikan dasar 9 (sembilan )
tahun dengan manambah USB SMA;
Menyelenggarakan pendidikan non formal (paket B dan C) yang bermutu
untuk memberikan pelayanan pendidikan kepada warga masyarakat yang
belum terpenuhi kebutuhan pendidikannya melalui jalur pendidikan
formal terutama bagi masyarakat yang belum pernah sekolah atau putus
sekolah pada jenjang SMP/MTs/SMA/SMK atau warga masyarakat lainnya
yang ingin meningkatkan dan memperoleh pengetahuan dan kecakapan/
keterampilan hidup melalui kegiatan kursus;
Menyelenggarakan pendidikan berpola asrama untuk menurunkan angka
putus sekolah dan lulusan SD/MI/SMP/MTs yang tidak dapat bersekolah
sebagai akibat belum tersedianya jenjang pendidikan SMP/MTs/SMA/
SMK didaerah terpencil atau terisolasi;
Menurunkan kesenjangan partisipasi pendidikan antara kelompok
masyarakat dengan memberikan akses yang lebih besar kepada kelompok
masyarakat yang selama ini kurang dapat terjangkau oleh layanan
pendidikan seperti masyarakat miskin serta masyarakat yang tinggal di
daerah terpencil dan terisolasi ;
Meningkatkan jumlah dan kualitas tenaga guru dan tenaga pendidikan
lainnya dengan mempertimbangkan jumlah peserta didik dan ketepatan
lokasi serta meningkatkan kesejahteraan dan perlindungan hukum bagi
tenaga guru agar lebih mampu mengembangkan kompetensinya dan
meningkatkan komitmennya dalam pelaksanaan tugas pengajaran;
Menyempurnakan manajemen pendidikan dengan meningkatkan otonomi
pendidikan dan desentralisasi pengelolaan pendidikan kepada satuan
pendidikan dalam menyelenggarakan pendidikan secara efektif, efisien,
transparan, dan bertanggung jawab serta akuntabel yang dilandasi oleh
standar pelayanan minimal serta meningkatkan relevansi dengan lingkungan
setempat;
Menata sistim pembiayaan pendidikan yang berprinsip adil, efisien, efektif,
transparan, dan akuntabel dan peningktan anggaran pendidikan hingga
mencapai 20 persen dari APBN dan APBD guna pemerataan dan penyediaan
layanan pendidikan yang berkualitas.

Program dan Kegiatan


Berdasarkan sasaran dan arah kebijakan tersebut di atas, maka langkah
langkah yang akan ditempuh dijabarkan ke dalam program dan kegiatan
Pembangunan sebagai berikut:

Pembangunan Sumber Daya Manusia

57

1.

2.

3.
4.

5.

Program Perluasan Akses dan Pengembangan Sarana dan Prasarana


Pendidikan dilaksanakan melalui kegiatan peningkatan akses pendidikan,
pengembangan sarana dan prasarana pendidikan, rehabilitasi sarana
dan prasarana pendidikan , pengambangan sarana dan prasarana kolose
pendidikan guru khas Ppapua, dan pengembaangan sarana pendidikan luar
sekolah (PLS);
Program Peningkatan Mutu / Kualitas Pendidikan dilaksanakan melalui
kegiatan peningkatan Mutu TK/SD/SMP/SMA, dan SMK, pelaksanaan
Ujian Akhir Nasional (Uan) dan Ujian Akhir Sekolah ( UAS ),
Bantuan Biaya Operasional Sekolah (BOP );
Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan dilaksanakan
melalui kegiatan peningkatan Kualitas Guru;
Peningkatan Kesejahteraan dilaksanakan melalui kegiatan peningkatan
Kesejahteraan Guru, Ppeningkatan Kesejahteraan Pendidik, dan
peningkatan Kesejahteran Pegawai;
Program Pendidikan Tinggi , dilaksanakan melalui kegiatan antara lain;
(1) Kerjasama dengan perguruan tinggi, (2) penyiapancalon pendidik dan
tenaga kependidikan dalam jumlah danmutu yang sesuai untuk mendukung
keberhasilan wajib belajar pendidikan sembilan tahun, (3) penyediaan
informasi pendidikan bagi masyarakat.

6.2 Kesehatan
Pembangunan kesehatan sebagai upaya untuk memenuhi salah satu hak
dasar rakyat memperoleh pelayanan kesehatan sesuai dengan Undangundang
dasar 1945 Pasal 28 H ayat (1) dan UU nomor 23 Tahun 1992 tentang kesehatan
dan merupakan bagian integral dari pembangunan SDM. Oleh karena itu dalam
rangka pembangunan masyarakat secara keseluruhan, maka derajat kesehatan
rakyat perlu semakin ditingkatkan.
Pembangunan kesehatan juga harus dipandang sebagai suatu investasi untuk
peningkatan kualitas SDM dan investasi untuk mendukung pembangunan ekonomi
serta memiliki peran yang penting dalam upaya penanggulangan kemiskinan.
Dalam pembangunan kesehatan dibutuhkan perubahan cara pandang (mindset)
dari paradigma sakit ke paradigma sehat sejalan dengan visi sehat Indonesia
sehat 2010. Untuk mencapai visi tersebut, Pemerintah Kabupaten Sorong telah
melakukan berbagai upaya dalam meningkatkan kualitas kesehatan penduduk.

Permasalahan
1.

Disparitas status kesehatan


Secara umum kualitas kesehatan masyarakat relatif telah meningkat akan
tetapi disparitas status kesehatan antartingkat sosial ekonomi, antardistrik,
dan antarkampung masih cukup tinggi dimana angka kematian dan angka
kesakitan relatif masih tinggi. Keadaan ini terkait dengan sarana dan
prasarana, kualitas tenaga/ pelayanan kesehatan, dan jangkauan pelayanan
kesehatan yang masih sangat terbatas termasuk persediaan obat-obatan
dan penyediaan air bersih.

58

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sorong

2.

Beban Ganda Penyakit


Pola penyakit yang diderita oleh masyarakat sebagian besar adalah malaria
klinis, ISPA, diare, malaria tersiana, rabies, TB paru klinis, prambosia,
penyakit pada telingga, mastolo, penyakit kulit lain karena mikosis, penyakit
kecacingan, demam berdarah, dan HIV/AIDS yang memerlukan perhatian
secara seksama. Selain itu yang perlu diperhatikan adalah terjadinya beban
ganda yang disertai dengan meningkatnya jumlah penduduk, perubahan
struktur Umur penduduk yang di tandai meningkatnya penduduk usia
produktif dan usia lanjut, akan berpenggaruh terhadap jumlah dan jenis
pelayanan kesehatan yang dibutuhkan masyarakat.

3.

Kinerja Pelayanan Kesehatan yang Rendah


Faktor utama penyebab angka kematian bayi di Kabupaten Sorong
sebenarnya dapat dicegah dengan intervensi yang dapat di jangkau. Oleh
karena itu kinerja pelayanan kesehatan merupakan salah satu faktor penting
dalam upaya peningkatan kualitas kesehatan penduduk. Masih rendahnya
kinerja pelayanan masyarakat dapat dilihat dari beberapa indikator seperti
presentasi balita masih dengan status gizi kurang, keadaan kesehatan balita,
cakupan kapus vitamin A, frekwensi mengunjungi Posyandu, cakupan
persalinan oleh tenaga kesehatan, cakupan imunisasi lengkap.

4.

Perilaku Masyarakat yang Kurang Mendukung Pola Hidup Bersih dan


Sehat
Perilaku hidup bersih dan sehat masyarakat merupakan salah satu faktor
penting untuk mendukung peningkatan status kesehatan penduduk.
Perilaku masyarakat yang tidak sehat dapat dilihat dari kebiasaan merokok,
rendahnya pemberian Air Susu Ibu (ASI) eksklusif, tingginya prevelensi
gizi kurang dan gizi lebih pada anak balita, kecenderungan meningkatnya
jumlah penderita HIV/AIDS dan penderita penyalahgunaan Narkotika,
Psikotropika, dan Zat Adiktif (NAPZA) serta kematian akibat kecelakaan.

5.

Minimnya informasi dan masih rendahnya keterjangkauan pelayanan


kesehatan
Kondisi wilayah Kabupaten Sorong cukup sulit terutama daerahdaerah
pedalaman, maka untuk melayani kesehatan penduduk diperlukan sarana
dan prasarana sebagai penunjang dalam mendukung pelaksanaan tugas di
lapangan. Dengan terbatasnya sarana dan prasarana menjadi kendala di
puskesmas untuk meningkatkan pelayanan masyarakat.

6.

Terbatasnya tenaga kesehatan dan distribusi tidak merata


Jumlah tenaga kesehatan di Kabupaten Sorong pada tahun 2011 terdiri dari 19
orang dokter, 285 perawat, 21 non perawat, dan non medis sebanyak 11 orang.
Jumlah dokter yang ada merupakan dokter PTT sehingga selesai melaksanakan
kontrak kerja langsung alih tugas atau kembali ke daerah asalnya. Dengan
demikian masih terdapat puskesmas yang tidak ada dokternya dan tenaga
kesehatan masyarakat dan diperburuk dengan distribusi tenaga kesehatan
yang tidak merata sebagai akibat kondisi geografi yang cukup sulit.

Pembangunan Sumber Daya Manusia

59

7.

Rendahnya status kesehatan penduduk miskin


Penyakit infeksi yang merupakan penyebab kematian terutama pada bayi
dan anak balita seperti ISPA, diare, tetanus, dan kesulitan lahir lebih
sering terjadi pada penduduk miskin. Penyakit rendahnya status kesehatan
penduduk miskin terutama disebabkan terbatasnya akses terhadap
pelayanan kesehatan karena kendala geografis dan biaya. Utilitas rumah
sakit masih didominasi oleh golongan mampu sedangkan masyarakat
miskin cenderung memanfaatkan pelayanan di puskesmas dan tenaga
kesehatan yang membantu persalinan jumlahnya relatif kecil.

Sasaran
Sasaran pembangunan kesehatan pada akhir tahun 2009 adalah
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui peningkatan akses
masyarakat terhadap pelayanan kesehatan masyarakat yang antara lain tercermin
dari indikator sebagai berikut :
1. Tersedianya sarana dan prasarana kesehatan yang memadai di wilayah
distrik;
2. Meningkatnya umur harapan hidup dari 67,7 tahun menjadi 70 tahun ;
3. Menurunnya angka kematian bayi dari 24 menjadi 21 per 1000 kelahiran
hidup;
4. Menurunnya angka kematian ibu melahirkan ;
5. Menurunnya prevalensi gizi kurang pada anak balita
6. Meningkatnya kesehatan ibu dan anak;
7. Meningkatnya gizi ibu hamil dan anak balita ;
8. Terbangunnya rumah sakit rujukan di kota Aimas;
9. Tersedianya sarana dan prasarana kesehatan ;
10. Tersedianya obatobatan.

Arah Kebijakan
Untuk mencapai sasaran di atas, maka kebijakan pembangunan kesehatan
terutama diarahkan pada :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

60

Meningkatkan derajat pelayanan kesehatan secara terpadu;


Meningkatkan sarana dan prasarana kesehatan ;
Meningkatkan sarana dan prasarana rumah sakit secara terpadu;
Meningkatkan pelayanan kesehatan;
Memperbaiki gizi ibu hamil dan anak balita;
Peningkatan jumlah, jaringan, dan kualitas puskesmas;
Peningkatan kualitas dan kuantitas tenaga kesehatan ;
Peningkatan sosialisasi kesehatan lingkungan dan pola hidup sehat;
Peningkatan pendidikan kesehatan pada masyarakat usia dini;

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sorong

10. Peningkatan pelayanan kesehatan bagi penduduk miskin dan daerah


tertinggal dengan memperhatikan kesetaraan gender.

Progam dan Kegiatan


Arah kebijakan dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat
tersebut dijabarkan dalam programprogram pembangunan sebagai berikut:
1.

Program Peningkatan Kualitas SDM Tenaga Medis dilaksanakan melalui


kegiatan; (1) Peningkatan Managemen Puskesmas; (2) Pelatihan Pengelolaan
Obat di Puskesmas; (3)Pelatihan Managemen Puskesmas Bagi Petugas;
(4)Pelatihan Kesehatan Gizi dan Mulut; (5)Pelatihan Asfiksia dan BBLR;
(6) Pelatihan APN ( + resultasi neonatal ); (7)Pelatihan Kewaspadaan
Dini dan Srveillance; (8) Pelatihan Pelatihan Cold Chain bagi petugas
Puskesmas dan Jurim; (9) Pelatihan Pencatatan dan pelaporan; (10)
Pelatihan pemantauan status Gizi dan pemantauan konsumsi gizi; (11)
Pelatihan/ magang penanganan laboratorium; (12) Pelatihan kesehatan
mata; (13) Pelatihan empat paket keahlian ( Ponek dan Poned ); 14) Pelatihan
penggunaan obat tradisionel; (15)Penanganan bidan desa di RSUD; (16)
Pelatihan Managemen Balita Sakit ( MTBS); (17)Pelatihan managemen
terpadu bayi muda (MTBM); (18) Pelatihan sistim pencatat-an pelaporan
neonatus bayi dan balita yang sifat konprehensif; (19) Pelatihan orientasi
SPK (Standart pelayanan kebidanan); (20) Peltihan pelaksanaan program
perencanaan persalinan dan pencegahan komplikasi(P4K); (21) Pelatihan
AMP; (22) Peningkatan kemampuan konseling; (23)Pelatihan tenaga
pelaksana poswindu; (24) Managemen program gizi; (25) Tataalaksana gizi
buruk; (26) Pelatihan konseling gizi; (27) Pelatihan tatalaksana gizi buruk;
(28)Pelatihan tenaga Promkes dan PSM; (29) Pelatihan Guru UKS dan
Dokter kecil; (30) Magang petugas laboratorium pengawasan kualitas air
di ABKESDA Jayapura;
2. Peningkatan Kualitas Pelayanan Kesehatan dilaksanakan melalui (1)
Monitoring dan Evaluasi serta pembinaan pemberantasan penyakit
malaria; (2) Monitoring ,pembinan dan evaluasi ke Puskesmas ,Pustu dan
Polindes; (3)Monitoring , Evaluasi dan pembinaan pelayanan imunisasi ;(4)
Monitoring , Evaluasi dan pembinaan petugas surveilancet; (5) Monitoring
, Evaluasi dan pembinaan pelayanan penyakit TB; (6)Konsultasi program
pemberantasan penyakit menular langsung; (7) Konsultasi program
pemberantasan penyakit menular bersumber binatang; (8) Konsultasi
program pencegahan penyakit; (9)Konsultasi program pengamatan
penyakit; (10) Konsultasi program Promkes ke provinsi ;(11) Konsultasi
Teknis pengawasan makanan dan obat-obatan ke BPOM Jayapura; (12)
Monitoring, evaluasi dan pembinaan dalam pelaksanaan program KIA; (13)
Konsultasi program kesehatan lansia ke Provinsi ,(14) Konsultasi program
Gizi ke Provinsi.
3. Peningkatan Kualitas SDM Kader Kesehatan Kampung dilaksanakan melalui
kegiatan (1)Peltihan kader Posyandu Baru; (2) Pelatihan kader Pos Obat TB
Kampung; (3)Penyegaran kader Pos Maldes; (4) Pelatihan Guru UKS dan

Pembangunan Sumber Daya Manusia

61

4.

5.
6.
7.
8.

9.

10.

11.

12.

13.
14.

62

Dokter kecil; (5) Pembinaan Desa Siaga; (6)Sosiualisasi Program Kesehatan


pendidikan anak usia dini; (7) Sosialisasi program kesehatan Ibu; (8)
Pelatihan kader Posbindu; (9) Pelatihan kader Posyandu; (10)Pembinaan
dan pendampingan kader posyandu.
Program Upaya PromosiKesehatan dilaksanakan melalui kegiatan
(1) Penyuluhan prilaku sehat; (2) Pelayanan kesehatan rawat inap; (3)
Penyuluhan gizi seimbang; (4)Pembentukan kampung siaga (5) Siaran
radio: Radio Spot dan inter aktif.
Progam Upaya Pelayanan Kesehatan Rawat Jalan akan dilaksanakan melalui
(1)Pelayanan kesehatan rawat jalan; (2) Pelayanan kesehatan rawat inap.
Program Upaya Kesehatan Penimbangan dilaksanakan melalui kegiatan (1)
Upaya pelayanan UKS; (2)Upaya pelayanan UKG.
Program Upaya Kesehatan Penunjang akan dilaksanakan melalui kegiatan
(1)Upaya perawatan kesehatan masyarakat (2) Pelayanan laboratorium
Program Pebangunan sarana dan Prasarana Kesehatan dilaksanakan
melalui kegiatan (1)Pembangunan Puskesmas Pembantu; (2) Pembangunan
Polindes; (3)Pembangunan Rumah Dokter; (4) Pembangunan Rumah
Paramedis.
Program Pengadaan Sarana dan Prasarana dilaksanakan melalui kegiatan
(1)Peraltan medis Puskesmas Rawat Inap; (2)Pengadaan peralatan medis
Pustu; (3) Pengadaan Bidan KIT; (4)Pengadaan Puskesmas Keliling roda
4;(5)Pengadaan Puskesmas Keliling roda 2; (6)Pengadaan Puskesmas
keliling air; (7) Pengadaan alat dan bahan pemeriksaan kualitas air;
(8) Pengadaan obat-obatan; (9) Pengadaan peralatan RS Rujukan; (10)
Peningkatan Pustu menjadi Puskesmas ;(11) Peningkatan Puskesmas
menjadi Puskesmas rawat inap.
Program Pencegahan Penyakit Menular dilaksanakan melalui (1) Pelayanan
imunisasi bagi Bayi ;(2) Pelayanan imunisasi bagi anak sekolah; (3)
Pelayanan imunisasi bagi ibu hamil ;(4) Pelayanan.
Program Pemberantasan Penyakit Menular Langsung dilaksanakan melalui
(1)Pemberantasan penyakt TB Paru ;(2) Pemberantasan penyakit kusta;
(3)Pemberantasan penyakit Ispa; (4) Pemberantasan penyakit HIV/AIDS;
(5)Pemberantasan penyakit diare; (6) Pemberantasan penyakit.
Program Pemberantasan Penyakit Menular Bersumber Dari Binatang dilak
sanakan melalui (1) Pemberantasan penyakit malaria; (2)Pemberantasan
penyakit Arbovirosis; (3)Pemberantasan penyakit Filariasis.
Program Pengamatan Penyakit Menular dilaksanakan melalui penye
lidikan epidemiologi dan penanggulangan KLB.
Program Upaya Kesehatan Ibu dan Anak serta KB dilaksanakan melalui
(1) Pelayanan kesehatan Ibu dan Bayi Baru Lahir ;(2)Pelayanan kesehatan
Bayi dan Anak Pra Sekolah (3) Pelayanan Kesehatan Anak Usia Sekolah dan
Remaja; (4)Pelayanan Kesehatan Usia Subur (5) Pelacakan kasus BBLR di
Kampung-Kampung.

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sorong

15. Program Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat dilaksanakan melalui kegiatan


(1) Pemantauan pertumbuhan Balita (2) Pemberian suplemen gizi (3)
Pelayanan gizi buruk (4) Swiping vitamin A (5) Swiping kualitas garam
beryodium (6)Perawatan/pengobatan balita gizi buruk (7) Pemberian
makanan tambahan ( PMT) (8) Pemantauan status gizi lebih.
16. Program Upaya Kesehatan Lingkungan dilaksanakan melalui kegiatan (1)
lingkungan fisik , kimia; (2) Pelayanan Hygiene sanitasi di tempat-tempat
umum; (3) Pengambilan dan pemeriksaan sampel air (4)Perbaikan kualitas
air.
17. Pemberantasan Vector dilaksanakan melalui kegiatan (1) Penyemprotan
rumah/bangunan ;(2) Penyemprotan rumah /malaria.
18. Program Upaya Pelayanan Kesehatan Usia Lanjut dilaksanakan melalui
kegiatan; (2) Pemantauan pelaksanaan Pos Bindu.
19. Program Pengawasan Makanan dan Minuman dilaksanakan melalui kegiatan
(1)Pendataan Industri rumah tangga pangan; (2) Audit dan sertifikasi
IRT ;(3)Pengambilan dan pengiriman sampel makanan; (4) weeping dan
Pemusnahan makanan dan minuman (5);Penyuluhan keamanan pangan
(6) Surveilance keracunan pangan.
20. Pengawasan Obat-Obatan dilaksanakan melalui kegiatan (1) Pendataan
sarana pengobatan dan pendistribusian obat-obatan; (2) Pemeriksaan
peredaran obat keras; (3) Pengawasan distribusi kosmetik dan salon
kecantikan; (4) Pengawasan obat-obatan interen; (5) Pengawasan dan
pembinaan pengobtan tradisional.

6.3 Tenaga Kerja


Meningkatnya jumlah penganggur dari tahun ke tahun merupakan
permasalahan yang selalu dihadapi bukan saja bagi Pemerintah Daerah akan
tetapi telah menjadi permasalahan nasional yang terjadi terus menerus dari
tahun ke tahun. Permasalahan ketenagakerjaan mengandung dua aspek penting
yaitu yang berkaitan dengan pengangguran dan lapangan kerja. Ketersediaan
lapangan kerja yang terbatas dan dibarengi dengan melimpahnya jumlah pencari
kerja memberikan dampak terhadap keberadaan pengangguran terbuka. Selain
itu sering terjadi lowongan pekerjaan yang ada tidak dapat dipenuhi.
Melihat keadaan pasar kerja di Kabupaten Sorong, maka sebagian besar
angkatan kerja bekerja pada lapangan kerja informal (sektor informal) dan
kebanyakan masih memiliki tingkat pendidikan dan ketrampilan yang rendah.

Permasalahan
Masalah pengangguran bukan saja menjadi permasalahan bagi daerah
akan tetapi juga merupakan permasalahan nasional yang selalu dihadapi setiap
tahunnya. Permasalahan pokok yang dihadapi Pemerintah Kabupaten Sorong
antara lain, yaitu :

Pembangunan Sumber Daya Manusia

63

(1) Jumlah pengganguran terbuka di Kabupaten Sorong hanya sebesar 3,60


persen. Tingkat pengangguran terbuka diartikan sebagai persentase dari
jumlah penduduk yang mencari kerja terhadap jumlah angkatan kerja
(Kabupaten Sorong Dalam Angka 2012 ).
(2) Terbatasnya lapangan kerja baru menyebabkan tidak semua pencari kerja
dapat terserap sehingga meningkatkan jumlah pengangguran;
(3) Masih rendahnya keterampilan pencari kerja karena kebanyakan pencari
kerja hanya mengandalkan ijazah pendidikan formal dalam mencari kerja
dan mengesampingkan keterampilan sehingga hanya pencari kerja yang
memiliki ijazah formal dan memiliki ketrampilan yang dapat terserap.

Sasaran
Mengacu pada berbagai permasalahan yang dihadapi, Pemerintah Daerah
menetapkan sasaran yang menjadi prioritas untuk dicapai adalah :
(1) Berkurangnya jumlah angka pengangguran .
(2) Terbukanya kesempatan kerja melalui penciptaan lapangan kerja baru di
sektor informal, formal atau sektor modern;
(3) Meningkatnya kualitas SDM pencari kerja melalui peningkatan kete
rampilan.

Arah Kebijakan
Untuk mewujudkan sasaran sebagaimana tersebut di atas, maka arah
kebijakan yang akan ditempuh adalah :
(1) Mengurangi jumlah angka pengangguran;
(2) Memperluas kesempatan kerja melalui penciptaan lapangan kerja baru di
sektor informal, formal atau sektor modern dengan peningkatan investasi
dan menciptakan iklim usaha yang kondusif.
(3) Meningkatkan kualitas SDM pencari kerja melalui pelatihan/kursus
keterampilan

Program dan Kegiatan


Arah kebijakan di atas dijabarkan dalam programprogram pembangunan
sebagai berikut:
1.

2.

3.

64

Program Peningkatan Penyediaan dan Penempatan Tenaga Kerja


dilaksanakan melalui kegiatan (1) Pengumpulan dan pengolahan data IPK;
(2) Bursa kerja On Line (3) Pelayanan pencari tenaga kerja.
Peningkatan dan pengembangan perluasan kesempatan kerja dilaksanakan
melalui kegiatan (1) PKSPK (perluasan kerja sistem padat karya; (2) Pembinaan
tenaga kerja mandiri profesional; (3) Pengembangan dan penyebarluasan
teknologi tepat guna penyebarluasan teknologi tepat guna.
Pelatihan ketrampilan pada berbagai bidang kejuruan dilaksanakan melalui
kegiatan (1) Pelatihan komputer; (2) Pelatihan bordir; (3) Pelatihan prosesing;
(4) Pelatihan spd motor dan tambal ban; (5) Pelatihan pemadam kebakaran.

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sorong

4. Peningkatan pembinaan lembaga pelatihan dilaksanakan melalui Membina


lembaga latihan swasta.
5.
Peningkatan hubungan sesuai peraturan ketenagakerjaan dilaksanakan
melalui kegiatan (1) Pembinaan pembuatan PK, PP/PKB; (2) Pembinaan
dan pembentukan LKS bipartit; (3) Penyelesaian perselisihan hubungan
industrial; (4) Survei pengupahan.
6. Peningkatan perlindungan dan pengawasan Peraturan Ketenagakerjaan
dilaksanakan melalui (1) Penyuluhan pemberdayaan P2K3; (2) Pemetaan
kerawanan perususahan.

6.4 Perumahan dan Permukiman


Pembangunan perumahan bagi masyarakat berpenghasilan rendah dan
menengah di Kabupaten Sorong belum tersentuh sehingga pengadaan rumah
bagi masyarakat berpenghasilan rendah dan menengah melalui swadaya dan
bantuan Pemerintah.
Penyediaan perumahan beserta prasarana dan sarana dasar pendukungnya
serta permukiman menjadi fokus utama dalam pembangunan jangka menengah
Kabupaten Sorong. Dengan demikian tingkat pelayanan sarana dan prasarana
dasar bagi penyediaan perumahan dan permukiman dapat diusahakan
manfaatnya dan dapat dinikmati oleh masyarakat berpenghasilan rendah dan
menengah.

Permasalahan
1.

2.

3.

4.

Terbatasnya kemampuan penyediaan prasarana dan sarana perumahan


terutama bagi masyarakat berpenghasilan rendah akan dapat menciptakan
terbentuknya kawasan kumuh;
Terbatasnya kemampuan pemerintah dan swasta dalam menyediakan
rumah sederhana dan sangat sederhana menyebabkan Kota baru Aimas
belum berkembang;
Rendahnya kemampuan masyarakat untuk membayar kredit rumah karena
berpenghasilan rendah dan belum lancarnya proses administrasi kredit dari
Bank;
Meningkatnya kebutuhan rumah bagi jumlah rumah tangga di Kota
Baru Aimas terutama untuk PNS, POLRI, karyawan industri, swasta.
Pada umumnya di Kabupaten Sorong memiliki rumah dengan luas lantai
berukuran antara 20-49 M2 yaitu sebesar 57,89 persen atau sekitar 9.340
rumah tangga. Kemudian yang memiliki rumah dengan luas lantai antara 50
99 M2 sebesar 34,74 persen atau sekitar 5.605 rumah tangga. Sementara
rumah dengan luas lantai kurang dari 19 M2 sebesar 2,11 persen atau sekitar
340 rumah tangga

Pembangunan Sumber Daya Manusia

65

Sasaran
Sasaran pembangunan perumahan yang hendak dicapai dalam program
jangka menengah di Kabupaten Sorong adalah sebagai berikut :
1.

2.
3.
4.
5.
6.

Terpenuhinya kebutuhan hunian masyarakat melalui proses yang sehat,


efisien, akuntabel, tidak diskriminatif, dan terjangkau oleh lapisan
masyarakat yang didukung oleh sistim pembiayaan perumahan jangka
panjang yang friendly, efisien, dan akuntabel;
Terlaksananya pola subsidi yang tepat sasaran, tidak mendistorsi pasar,
akuntabel, dan mempunyai kepastian dalam hal ketersediaan setiap tahun;
Terlaksananya pola pembiayaan untuk perbaikan dan pembangunan rumah
baru yang berbasis masyarakat;
Terjadinya akses kredit mikro untuk pembangunan dan perbaikan
perumahan berbasis kesederhanaan masyarakat;
Terbangunnya perumahan Dinas Pemda yang bersumber dari Dana kredit
cicilan penjualan rumah yang ada di kota Sorong
Terbangunnya perumahan bagi masyarakat terutama yang berpendapatan
rendah melalui kredit pemilikan rumah.

Arah Kebijakan
Arah kebijakan yang akan ditempuh untuk mencapai sasaran pembangunan
perumahan adalah sebagai berikut:
1.

2.
3.

4.
5.
6.
7.
8.
9.

66

Meningkatkan penyediaan prasarana dan sarana dasar permukiman


dengan air bersih, air limbah, drainase, jalan lingkungan dan prasarana
persampahan di kawasan perumahan dan permukiman serta rumah
sederhana dan rumah sangat sederhana;
Mengembangkan kawasan perumahan skala sedang dan besar yang
dibangun swasta;
Meningkatkan pembangunan perumahan di Kota Baru Aimas bagi
masyarakat berpenghasilan rendah melalui gerakan sejuta rumah
(GNPSR);
Mendorong partisipasi masyarakat untuk membangun rumahnya secara
swadaya;
Meningkatkan peran swasta untuk menyediakan kebutuhan rumah bagi
karyawannya;
Melaksanakan pengawasan dan pembinaan teknis keamanan dan
keselamatan gedung;
Mendukung pelaksanaan pola subsidi yang tepat sasaran;
Meningkatkan kualitas pelayanan prasarana dan sarana lingkungan pada
kawasan kumuh perkotaan, perdesaan, dan pesisir/ nelayan;
Meningkatkan pengembangan Kawasan Siap Bangun (KASIBA) dan
Lingkungan Siap Banguna (LISIBA) dalam mendukung pengembangan
pembangunan perumahan di Kota Baru Aimas;

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sorong

10. Meningkatkan jumlah perumahan pegawai di Kota Baru Aimas untuk


mempercepat pembangunan kota dan mendukung kelancaran tugas.

Program dan Kegiatan


Untuk mencapai sasaran dan kebijakan pembangunan perumahan, maka
kegiatan-kegiatannya dilaksanakan melalui program yaitu:
1.

2.

Program pengembangan Perumahan dilaksanakan melalui kegiatan(1)


Penyediaan sarana dan prasarana dasar (PSD-Perkim) bagi kawasan rumah
sederhana dan rumah sederhana sehat serta Perumahan PNS, TNI/POLRI
dan masyarakat berpenghasilan rendah sebagai dasar pengembangan
Kawasan Siap Bangun (KASIBA) dan Lingkungan Siap Banguna (LISIBA)
di Kota Baru Aimas berupa air bersih 5 (lima) paket, drainase 80 kilometer,
jalan lingkungan 40 kilometer, mobil tinja 2 unit, Dump trek 5 unit dan
container 50 unit; (2)Mengikuti pola subsidi yang tepat sasaran, efisien,
dan efektif sebagai pengganti selisih bunga; (3) Penyediaan rumah yang
layak huni bagi masyarakat yang belum memiliki rumah94) Bantuan
bahan bangunan non lokal bagi masyarakat di 96 desa tertinggal, dan; (4)
Peningkatan pembangunan gedung kantor dinas otonom dan pengolahan
rumah dinas di Kota Baru Aimas.
Program Pemberdayaan Komunitas Perumahan. Kegiatan-kegiatan pokok
yang akan dilaksanakan dari program ini adalah: (1) Peningkatan kualitas
lingkungan berupa pengadaan sarana air bersih, drainase, jalan lingkungan
di kawasan kumuh, desa tertinggal, desa ex-transmigrasi, dan desa nelayan;
(2) Fasilitas dan akomodosi berupa bahan non lokal untuk pembangunan
perumahan swadaya yang berbaris pemberdayaan masyarakat di daerah
pedesaan dan perkotaan bagi penduduk miskin; (3) Pelatihan sistim
penanggulangan kebakaran, dan ;(4) Memberikan bantuan teknis perbaikan
rumah pada kawasan kumuh, desa tertinggal, desa nelayan dan desa extransmigrasi.

6.5 Agama
Pembangunan bidang agama merupakan upaya untuk memenuhi salah satu
hak dasar rakyat, yaitu hak memeluk agama dan beribadah menurut keyakinan
masing- masing sebagaimana diatur didalam Undang-undang Dasar 1945, Bab
XI Pasal 29 (1) dan (2). Dimensi kerukunan beragama sangat penting dalam
pembangunan di Kabupaten Sorong yang menuntut kesadaran masyarakat
mengenai realitas multikulturalisme dan memaham makna kemajemukan
sosial sehingga tercipta suasana kehidupan masyarakat yang penuh toleransi dan
tenggang rasa dan harmonis. Pembinaan kerukunan hidup beragama akan dapat
menciptakan Kabupaten Sorong yang aman dan damai.

Permasalahan
1.

Pemahaman, penghayatan, dan pengamalan ajaran agama di masyarakat


masih kurang memadai karena kehidupan beragama pada sebagian
masyarakat baru mencapai tataran simbol-simbol keagamaan dan belum
sepenuhnya bersifat substansi. Hal ini tecermin antara lain adanya gejala

Pembangunan Sumber Daya Manusia

67

2.

3.

4.

5.

negatif seperti angka perceraian relatif cukup tinggi, penduduk yang terkena
masalah narkoba dan psikotropika. Perilaku negatif tersebut disebabkan
masih lemahnya peran keluarga sebagai basis pembinaan masyarakat dan
bangsa. Berbagai prilaku masyarakat yang bertentangan dengan moralitas
dan etika keagamaan menggambarkan kesenjangan antara ajaran agama
dengan pemahaman yang masih kurang memadai;
Pemahaman, penghayatan, dan pengamalan ajaran agama dikalangan peserta
didik belum memuaskan karena kurangnya jumlah dan rendahnya mutu
pendidik dan tenaga kepedidikan lainnya, terbatasnya sarana dan prasarana,
serta minimnya fasilitas pendukung lainnya. Pada sisi lain, derasnya arus
globalisasi terutama melalui media cetak dan elektronik yang semakin kuat
mempengaruhi perilaku anak didik yang cenderung ke arah negative;
Pelayanan kehidupan beragama belum memadai yang tercermin dari
kurangnya sarana dan prasarana ibadah, belum optimalnya pemanfaatan
tempat peribadatan, serta belum optimalnya pengelolaan dan sosial
keagamaan sebagai cermin belum terlayaninya kehidupan beragama
di Kabupaten Sorong. Pelayanan bagi penduduk yang beragama islam
terutama pelayanan haji masih belum memadai seperti ketidakpastian
keberangkatan bagi calon jemaah haji, kondisi pemondokan yang belum
memadai, dan rendahnya profesionalisme petugas haji;
Kehidupan beragama di sebagian kelompok masyarakat di Kabupaten
Sorong masih tampak eksklusif baik dalam hubungan intern umat beragama
maupun dalam hubungan antarumat beragama sehingga perlu mendapat
perhatian semua pihak termasuk lembaga sosial keagamaan dan lembaga
pendidikan keagamaan. Kedua lembaga tersebut memiliki fungsi sebagai
agen perubahan sosial untuk dapat mencerdaskan kehidupan bangsa
dan memberi kesempatan masyarakat untuk memperoleh pendidikan
keagamaan terutama di daerah Distrik dan Kampung;
Kehidupan harmoni di dalam masyarakat belum sepenuhnya dapat
diwujudkan antara lain akibat adanya ketimpangan sosial dan ketidakadilan
ekonomi yang sering kali memanfaatkan sentimen agama serta munculnya
ketegangan sosial yang sering menimbulkan konflik intern dan antarumat
beragama karena rendahnya tingkat pendidikan masyarakat dan lemahnya
penegakan hukum yang masih. Oleh karena itu untuk mengantisipasi agar
permasalahan ini tidak meluas dan membesar di wilayah Kabupaten Sorong
perlu dilakukan peningkatan kerukunan hidup beragama yang nyaman dan
damai guna menunjang pembangunan di segala bidang.

Sasaran
Berdasarkan berbagai tantangan dan permasalahan di atas, sasaran
peningkatan kualitas hidup beragama sampai dengan tahun 2017 adalah :
1.

68

Meningkatnya pemahaman, penghayatan, dan pengamalan ajaran agama


yang kualitas dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara
sehingga kualitas masyarakat dari sisi rohani semakin baik;

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sorong

2.

3.

4.

5.

6.
7.

Meningkatnya kepedulian dan kesadaran masyarakat dalam memenuhi


kewajiban membayar zakat, wakaf, infak, sodakoh, kolekte, dana punia,
dan dana paramita dalam rangka mengurangi kesenjangan sosial dalam
masyarakat;
Meningkatnya kualitas pelayanan kehidupan beragama bagi seluruh
lapisan masyarakat sehingga mereka dapat memperoleh hak-hak dasar
dalam memeluk agamanya masing-masing dan beribadat sesuai agama dan
kepercayaannya;
Meningkatnya kualitas manajemen ibadah haji dari sisi penghematan,
pencegahan korupsi, dan peningkatan kualitas pelayanan terhadap jemaah
haji;
Meningkatnya peran lembaga sosial keagamaan dan lembaga pendidikan
keagamaan sebagai agen pembangunan dalam rangka meningkakan daya
tahan masyarakat dalam menghadapi berbagai krisis;
Meningkatnya kerukunan interen dan antar umat beragama;
Terciptanya harmoni sosial dalam kehidupan intern dan antarumat
beragama yang toleran dan saling menghormati dalam rangka menciptakan
suasana yang aman dan damai.

Arah Kebijakan
Sesuai dengan sasaran di atas, maka arah kebijakan peningkatan kualitas
kehidupan beragama adalah :
1.
2.
3.

Meningkatkan hubungan kerukunan umat beragama;


Meningkatkan pembangunan sarana ibadah;
Memfasilitasi kegiatan-kegiatan keagamaan;

Program dan Kegiatan


Arah kebijakan peningkatan kualitas kehidupan beragama dijabarkan
kedalam program-program pembangunan sebagai berikut :
1.

Program peningkatan pemahaman, penghayatan, pengamalan, dan


pengembangan nilai-nilai keagamaan. Kegiatan pokok yang dilaksanakan
antara lain meliputi: (1) Penyuluhanan bimbingan keagamaan bagi
masyarakat melalui bantuan operasional untuk penyuluh agama,
menyediakan sarana dan prasarana penerangan dan bimbingan keagamaan,
pelatihan bagi penyuluh, pembimbing, dan mubaligh/dai/juru penerang,
orientasi bagi pemuka agama, serta pengembangan materi metodologi,
manajemen penyuluhan, dan bimbingan keagaman (2) Pemberian bantuan
penyelenggaraan musabaqah tilawatil qur,an ( MTQ), pesparawi, utsawa
Dharma Gita, Festival seni Baca Kitab Suci Agama Budha dan kegiatan
sejenis lainnya (3) Pembentukan jaringan dan kerjasama lintas sektor
serta masyarakat untuk memberantas pornografi, pornoaksi, praktik
KKN, penyalahgunaan narkoba, perjudian, prostitusi, dan berbagai jenis
praktik asusila, dan (4) Pemantapan landasan peraturan daerah untuk
penanggulangan pornografi dan pornoaksi;

Pembangunan Sumber Daya Manusia

69

2.

3.

4.

70

Program peningkatan pendidikan agama dan pendidikan keagamaan. Kegiatan


pokok yang dilaksanakan antara lain meliputi : (1)Penyempurnaan kurikulum
dan materi pendidikan agama yang berwawasan multikultural, pengembangan
konsep etika sosial berbasis nilai-nilai agama, metodologi pengajaran, dan
sistem evaluasi (2) Pengembangan wawasan dan pendalaman materi melalui
berbagai lokakarya, workshop, seminar, studi banding, orientasi, penataran,
dan penyetaraan D-II dan D-III bagi guru agama pendidikan dasar, S-I bagi
guru agama pendidikan menengah dan pendidikan pascasarjana (S-2 dan S3)
bagi dosen perguruan tinggi, serta pemenuhan kebutuhan pendidikan dan
tenaga pendidikan agama (3) Pelaksanaan perkemahan pelajar / mahasiswa,
lomba karya ilmiah agama, dan pementasan seni keagamaan, penyelengaraan
pesantren kilat, prasmanan kilat, dan pabbajja/samanera/samaneri, serta
pembinaan dan pengembangan bakat kepemimpinan keagamaan bagi peserta
didik, santri, bahmacari, mahasiswa, dan guru/dosen agama (4) Pemberian
bantuan sarana, peralatan, buku pelajaran agama, buku bacaan bernuansa
agama lainnya pada sekolah umum, perguruan tinggi umum, dan lembaga
pendidikan keagamaan, dan (5) Pelaksanaan kerjasama program pendidikan
agama dan keagamaan;
Program peningkatan pelayanan kehidupan beragama. Kegiatan pokok yang
dilaksanakan antara lain meliputi (1) Pemberian bantuan rehabilitasi tempat
ibadah dan pengembangan perpustakaan tempat peribadatan, sertifikasi
tanah wakaf, tanah gereja, pelaba pura, dan wihara, serta hibah; dan bantuan
kitab suci dan lektur keagamaan (2) Peningkatan pelayanan pembinaan
keluaga sakinah/sukinah/ hita sukaya/bahagia, peningkatan pelayanan nikah
melalui peningkatan kemampuan dan jangkauan petugas pencatat nikah,
pembangunan dan rehabilitasi balai nikah dan penasehat perkawinan (KUA),
serta peningkatan fungsi dan peran tempat ibadah sebagai pusat pembelajaran
dan pemberdayaan masyarakat melalui bantuan untuk pengengembangan
perpustakaan,(3) Peningkatan kualitas pembinaan, pelayanan, perlindungan
jemaah, efisiensi, transpartansi, dan partisipasi masyarakat dan dunia
usaha dalam penyelengaraan ibadah haji, peningkatan pembinaan jaminan
produk halal bagi pelaku usaha, auditor, meningkatkan kerjasama instansi
pemerintah dan masyarakat dalam jaminan produk halal, serta pemantapan
landasan peraturan perundang-undangan pelayanan kehidupan beragama
(4) Peningkatan pelayanan dan pengolahan zakat, wakaf, infak, shodaqoh,
kolekte, dana punia, dan dana paramita serta ibadah sosial lainya, (5)
Pengembangan sistem informasi keagamaan serta peningkatan sarana dan
kualitas tenaga teknis hisap dan rukyat;
Program peningkatan kerukunan umat beragama. Kegiatan pokok yang
akan dilaksanakan meliputi : (1) Internalisasi ajaran agama dan sosialisasi
wawasan multikultural di kalangan umat beragama (2) Pembangunan
hubungan umat beragama dan majelis agama dengan pemerintah melalui
forum dialog dan temu ilmiah (3) Pendirian sekretariat bersama antarumat
beragama (4) Silaturahmi / safari kerukunan umat beragama (5) Rekonsoliasi
tokoh-tokoh agama dan pembinaan umat beragama (6) pengembangan
wawasan multikultur bagi guru-guru agama dan peningkatan kualitas
tenaga penyuluh kerukunan umat beragama.

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sorong

6.6 Kesejahteraan Sosial


Penyandang masalah kesejahteraan sosial dalam hidupnya selalu mengalami
serba keterbatasan untuk dapat menikmati kemajuan pembangunan, sehingga
sangat diperlukan perhatian dari pemerintah baik pemerintah pusat maupun
pemerintah daerah dalam mengurangi beban hidupnya.
Pemerintah Kabupaten Sorong berupaya untuk dapat menangani secara
tepat dan baik masalah-masalah kesejahteraan sosial yang terkait dengan anak
terlantar, fakir miskin, usia lanjut, kecacatan, ketunasosialan, bencana soaial,
dan bencana alam. Peningkatan kesejahteraan sosial di Kabupaten Sorong akan
dapat membawa dampak terhadap terciptanya ketahanan sosial masyarakat dan
mencegah terjadinya konflik sosial.

Permasalahan
Permasalahan yang dihadapi untuk meningkatkan kesejahteraan sosial
diantaranya adalah:
1.

2.
3.
4.

5.

Belum optimalnya penanganan terhadap penyandang masalah sosial,


penyandang cacat, anak terlantar, fakir miskin, usia lanjut, dan penyandang
ketunasosialan baik itu yang dilakukan oleh pemerintah maupun swasta;
Belum adanya tempat penampungan khusus bagi para penyandang cacat,
anak terlantar, dan penyandang masalah sosial ;
Masih kurangnya kepedulian masyarakat terhadap para penyandang
masalah social;
Masih kurangnya tingkat pelayanan sosial dasar terhadap penyandang
masalah kesejahteraan sosial dalam hal penyediaan fasilitas pelayanan
publik dan jaminan kesejahteraan social;
Kurangnya kualitas pelayanan dan bantuan dasar kesejahteraan sosial bagi
penyandang masalah kesejahteraan social.

Sasaran
Untuk mengatasi permasalahan di atas, Pemerintah Kabupaten Sorong
menetapkan sasaran yang ingin dicapai yaitu :
1.
2.

3.
4.
5.
6.

Meningkatnya aksesibilitas penyandang masalah kesejahteraan sosial


terhadap pelayanan sosial dasar;
Meningkatnya kualitas hidup penyandang cacat, fakir miskin, anak
terlantar, usia lanjut, penyandang tuna sosial, dan penyandang masalah
sosial lainnya;
Meningkatnya kemampuan dan kepedulian sosial masyarakat dalam
pelayanan kesejahteraan sosial secara melembaga dan berkelanjutan;
Terjaminnya bantuan sosial dan meningkatnya penanganan korban bencana
alam dan sosial;
Tersedianya tempat penampungan bagi para penyandang masalah sosial;
Meningkatnya kualitas menajemen pelayanan kesejahteraan sosial;

Pembangunan Sumber Daya Manusia

71

7.
8.

Meningkatnya sistem perlindungan sosial tingkat daerah;


Meningkatnya peran aktif swasta, masyarakat, LSM, dan organisasi sosial
lainnya terhadap penyelenggaraan kesejahteraan sosial.

Arah Kebijakan
Untuk mencapai sasaran di atas, maka arah kebijakan pemerintah daerah
diarahkan pada:
1.
2.

3.

4.
5.

6.
7.

Meningkatkan kualitas pelayanan dan bantuan dasar kesejahteraan sosial


bagi penyandang masalah kesejahteraan sosial;
Meningkatkan pemberdayaan fakir miskin, penyandang cacat, anak
terlantar, usia lanjut, penyandang tuna sosial dan penyandang masalah
kesejahteraan sosial lainnya;
Meningkatkan kualitas hidup bagi penyandang masalah kesejataraan sosial
terhadap pelayanan sosial dasar, fasilitas pelayanan publik, dan jaminan
kesejahteraan sosial;
Menyediakan tempat penampungan bagi para penyandang masalah sosial
di ibu kota kabupaten;
Meningkatkan prakarsa dan peran aktif masyarakat, dunia usaha,
perguruan tinggi, organisasi sosial politik, dan LSM dalam penyelenggaraan
pembangunan kesejahteraan sosial secara terpadu;
Mengembangkan sistem perlindungan sosial skala regional;
Menserasikan kebijakan dalam penanganan masalah-masalah sosial.

Program dan Kegiatan


Program dan kegiatan yang ditetapkan untuk menjabarkan arah
pembangunan kesejahteraan sosial, yaitu:
1.

2.

72

Program pelayanan dan rehabilitasi kesejahteraan sosial kegiatan yang akan


dilaksanakan (1) Peningkatan kualitas pelayanan sarana dan prasarana serta
rehabilitasi kesejahteraan sosial bagi penyandang masalah kesejahteraan
sosial ;(2) Menyediakan panti rehabilitasi bagi penyandang masalah sosial
di ibu kota kabupaten; (3) Menyelenggarakan pelatihan keterampilan
dan praktek belajar kerja; (4) Peningkatan pembinaan, pelayanan, dan
perlindungan sosial dan hukum bagi anak terlantar, lanjut usia, penyandang
cacat dan penyandang tuna sosial lainnya.
Program pemberdayaan fakir miskin, anak terlantar, penyandang cacat,
penyandang tuna sosial, dan penyandang masalah sosial lainnya kegiatan
yang akan dilaksanakan diantaranya (1) Pemberdayaan sosial keluarga,
fakir miskin, penyandang cacat, lanjut usia, anak terlantar, dan penyandang
masalah sosial lainnya melalui peningkatan usaha ekonomi produktif dan
usaha kesejahteraan sosial serta kelompok usaha bersama; (2) Peningkatan
kemampuan bagi petugas dan pendamping pemberdayaan sosial keluarga,
fakir miskin, anak terlantar, lanjut usia, dan penyandang masalah sosial
lainnya.

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sorong

3.

4.

5.

Program pengembangan sistem perlindungan. Kegiatan-kegiatan yang


diprioritaskan untuk dilaksanakan diantaranya
(1) Pengembangan
kebijakan dan strategi pelayanan perlindungan sosial termasuk sistem
pendanaannya ;(2) Penyempurnaan kebijakan daerah yang berkaitan
dengan perlindungan sosial bagi penyandang masalah kesejahteraan sosial,
fakir miskin, anak terlantar, dan lanjut usia, dan; (3) Pengembangan model
kelembagaan sebagai bentuk-bentuk kearifan lokal perlindungan sosial.
Program pemberdayaan kelembagaan kesejahteraan sosial. Kegiatankegiatan yang menjadi prioritas untuk dilaksanakan antara lain (1)
Peningkatan peran aktif masyarakat dan dunia usaha dalam mendukung
upaya-upaya penyelenggaraan pelayanan kesejahteraan sosial bagi
penyandang masalah kesejahteraan sosial, dan ;(2) Peningkatan pelestarian
nilai kepahlawanan, keperintisan, dan perjuangan .
Program bantuan dan jaminan kesejahteraan sosial. Kegiatan yang
dilaksanakan antara lain (1) Penyediaan bantuan dasar pangan, sandang,
papan, dan fasilitas bantuan tanggap darurat bencana alam dan bencana
sosial dan penyandang masalah kesejahteraan sosia;l (2) Pemberian
bantuan bagi korban kekerasan melalui perlindungan dan advokasi sosial,
dan; (3) Penyelenggaraan bantuan dan jaminan sosial bagi fakir miskin,
penyandang cacat, lanjut usia, dan penyandang masalah sosial lainnya.

6.7 Pemberdayaan Kaum Perempuan dan Perlindungan


Anak
Pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak merupakan upaya untuk
mengurangi praktek diskriminasi terhadap kaum perempuan dan kekerasan
serta eksploitasi terhadap anak. Kesenjangan peran perempuan dalam kegiatan
publik yang jauh lebih luas bersumber dari ketimpangan struktur sosial-kultural
masyarakat yang diwarnai dengan penafsiran ajaran agama yang bias gender serta
masih terbatasnya akses sebagian besar perempuan dan anak terhadap layanan
kesehatan yang lebih baik, dan pendidikan yang lebih tinggi dalam mendorong
terjadinya perampasan hak-hak dasar perempuan dan anak untuk hidup secara
layak.

Permasalahan
Secara umum permasalahan yang dihadapi saat ini dalam upaya
memberdayakan kaum perempuan adalah :
1.
2.
3.
4.
5.

Rendahnya kualitas hidup dan peran kaum perempuan;


Masih sering terjadi tindak kekerasan terhadap perempuan dan anak;
Rendahnya tingkat kesejahteraan dan perlindungan terhadap anak;
Adanya kesenjangan pembangunan antara perempuan dan laki-laki ditinjau
dari berbagai aspek;
Masih banyaknya hukum dan peraturan perundang-undangan yang bias
gender dan diskriminatif terhadap kaum perempuan;

Pembangunan Sumber Daya Manusia

73

6.

Masih lemahnya kelembagaan dan jaringan pengarusutamaan gender dan


anak termasuk ketersedian data dan rendahnya partisipasi masyarakat.

Sasaran
Sasaran pembangunan yang hendak dicapai oleh Pemerintah Kabupaten
Sorong dalam upaya memberdayakan kaum perempuan dan perlindungan anak
adalah :
1.
2.
3.
4.

Terjaminnya keadilan gender dalam berbagai bentuk peraturan perundangundangan serta program pembangunan dan kebijakan publik;
Menurunnya kesenjangan pencapaian pembangunan antara perempuan
dan laki-laki ;
Menurunnya tindak kekerasan terhadap kaum perempuan dan anak;
Meningkatnya kesejahteraan dan perlindungan terhadap anak.

Arah Kebijakan
Pemerintah Kabupaten Sorong menetapkan arah kebijakan agar semua
kebijakan dan program pembangunan dapat memperhitungkan kesetaraan dan
keadilan gender serta kepedulian dan perlindungan terhadap anak yaitu :
1.
2.

3.
4.
5.

Meningkatkan keterlibatan perempuan dalam proses politik dan jabatan


publik;
Meningkatkan tingkat pendidikan dan layanan kesehatan serta bidang
pembangunan lainnya untuk meningkatkan kualitas hidup dan sumber
daya kaum perempuan;
Meningkatkan kampanye anti kekerasan terhadap kaum perempuan dan
anak;
Meningkatkan kesejahteraan dan perlindungan anak;
Memperkuat kelembagaan, koordinasi, dan jaringan pengarusutamaan
gender.

Program dan Kegiatan


1.

74

Program peningkatan kulitas hidup dan perlindungan perempuan.


Kegiatan pokok yang akan dilakukan antara lain (1) Peningkatan kualitas
hidup perempuan melalui aksi pemihakan terutama di bidang pendidikan,
kesehatan, hukum, ketenagakerjaan, sosial, politik, lingkungan hidup, dan
ekonomi; (2) Peningkatan upaya perlindungan perempuan dari berbagai
tindak kekerasan, eksploitasi, dan diskriminasi termasuk upaya pencegahan
dan penanggulangannya ;(3) Pengembangan dan penyempurnaan perangkat
hukum dan kebijakan peningkatan kualitas hidup dan perlindungan
perempuan di berbagai bidang pembangunan di tingkat nasional dan daerah
;(4) Pelaksanaan KIE untuk peningkatan kualitas hidup dan perlindungan
perempuan; (5) Penyusunan sistem pencatatan dan pelaporan serta sistem
penanganan dan penyelesaian kasus tindak kekerasan, eksploitasi, dan
diskriminasi terhadap perempuan; (6) Pembangunan pusat pelayanan
terpadu berbasis rumah sakit dan berbasis masyarakat sebagai sarana

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sorong

2.

3.

4.

perlindungan perempuan korban kekerasan, termasuk perempuan korban


kekerasan dalam rumah tangga, dan; (7) Peningkatan peran masyarakat
dan media dalam penanggulangan pornografi dan pornoaks;
Program peningkatan kesejahteraan dan perlindungan anak. Kegiatan
pokok yang akan dilakukan antara lain (1) Pengembangan berbagai
kebijakan dan peraturan perundang-undangan dalam rangka pemenuhan
hak-hak anak terutama di bidang pendidikan, kesehatan, sosial, hukum
dan ketenagakerjaan; (2) Pelaksanan KIE peningkatan kesejahteraan dan
perlindungan anak; (3) Pelaksanaan kebijakan dan peraturan perundang
undangan untuk menjamin dan melindungi hakhak anak ;(4) Peningkatan
upayaupaya dalam rangka pemenuhan hakhak anak seperti penyediaan
akte kelahiran dan penyediaan ruang publik yang aman untuk bermain ;(5)
Pengembangan mekanisme perlindungan bagi anak dalam kondisi khusus
seperti bencana alam dan sosial (termasuk konflik);(6) Pengembangan
sistem prosedur penanganan hukum yang ramah anak termasuk peningkatan
upaya perlindungan khusus tehadap anak dalam situasi darurat, konflik
dengan hukum, eksploitasi, penjualan, dan perlakuan salah lainnya;(7)
Pembentukan wadahwadah untuk mendengarkan dan menyuarakan
pendapat dan harapan anak sebagai bentuk partisipasi anak dalam proses
pembangunan,dan; (8) Pelaksanaan evaluasi kebijakan dan peraturan
perundangundangan tentang anak;
Program penguatan kelembagaan pengarusutamaan gender dan anak.
Kegiatan pokok yang dilakukan antara lain (1) Pengembangan materi dan
pelaksanaan komunikasi, informasi, dan eduksi tentang kesejahteraan dan
keadilan gender serta kesejahteraan dan perlindungan anak; (2) Peningkatan
kapasitas dan jaringan kelembagaan pemberdayaan perempuan serta
lembagalembaga penelitian, pemerhati, dan pemberdayaan anak;(3)
Penyusunan berbagai kebijakan dalam rangka penguatan kelembagaan
pengarusutamaan gender dan anak ;(4) Penyusunan mekanisme
perencanaan, pemantauan, dan evaluasi pengarusutamaan gender dan
anak.
Program pemberdayaan perempuan yang akan dilaksanakan dengan
kegiatan (1) Pelatihan tata boga distrik maudus; (2) pelatihan menjahit;(3)
Magang batik pres;(4) Pelatihan pembuatan tepung sagu;(5) Studi banding
kota layak anak;(6) Pelatihan etika kepribadian bidang kecantikan;(7)
Pelatihan tenun ikat tradisional papua.

6.8 Kepemudaan
Pembangunan dan pengembangan generasi muda merupakan bagian
integral dari pembangunan nasional yang pada hakekatnya bertujuan untuk
keserasian berbagai kebijakan pembangunan bidang kepemudaan secara utuh
dan menyeluruh.

Pembangunan Sumber Daya Manusia

75

Permasalahan
Secara umum permasalahan yang dihadapi dalam upaya pembinan generasi
muda adalah:
1.
2.
3.
4.
5.

Penataan kelembagaan kepemudaan belum berjalan secara optimal;


Pendidikan dan ketrampilan yang dimiliki oleh sebagian pemuda belum
optimal sehingga belum dapat terserap pada lapangan kerja yang tersedia ;
Terbatasnya lapangan kerja bagi pemuda yang setiap tahun terus
meningkat;
Sarana dan prasarana pembinaan pemuda belum memadai;
Terbatasnya dana pembinaan generasi muda.

Sasaran
1.
2.
3.
4.
5.

Meningkatnya pembinaan terhadap generasi muda;


Meningkatnya pendidikan dan ketrampilan generasi muda;
Meningkatnya lapangan kerja bagi pemuda;
Meningkatnya sarana dan prasarana yang dibutuhkan bagi pembinaan
generasi muda;
Tersedianya dana bagi pembinaan generasi muda.

Arah Kebijakan
1.
2.

3.
4.
5.

Meningkatkan keserasian dan kebijakan pembangunan bidang pemuda di


berbagai tingkatan;
Meningkatkan kualitas pemuda sebagai insan pelopor penggerak
pembangunan dan SDM yang mampu menghadapi berbagai tantangan dan
memanfaatkan peluang untuk berperan serta dalam pembangunan;
Memperkuat pembangunan olah raga dan memperkuat kelembagaan olah
raga;
Meningkatkan budaya olah raga, kesehatan jasmani, mental, dan rohani;
Membangun sarana dan prasarana olah raga.

Program dan Kegiatan


1.

2.

76

Program pengembangan dan keserasian kebijakan pemuda dengan kegiatan


pokok yang akan dilakukan antara lain meliputi (1)Pengkajian kebijakankebijakan pembangunan di bidang kepemudaan; (2) Pengembangan
kemitraan pemerintah dengan masyarakat dalam pembangunan kepe
mudaan; (3) Peningkatan peran serta pemuda dalam kegiatan pembangunan
secara lintas bidang dan sektor;(4) Pemantauan dan evaluasi pelaksanaan
kepemudaan;
Program pembinaan dan peningkatan partisipasi pemuda dengan
kegiatan pokok yang akan dilakukan antara lain meliputi (1) Peningkatan

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sorong

3.

4.

wawasan dan sikap mental pemuda dalam pembangunan;(2) Peningkatan


pengetahuan dan ketrampilan serta kewirausahaan pemuda;(3) Peningkatan
kreativitas dan inovasi pemuda sebagai wadah penyaluran minat dan bakat;
(4) Peningkatan advokasi dan penyelamatan pemuda dari bahaya NAPZA
dan HIV/AIDS, dan; (5) Peningkatan dukungan sarana dan prasarana
pembangunan kepemudaan;
Program pembinaan dan pemasyarakatan olah raga dengan kegiatan
pokok yang dilakukan antara lain meliputi (1) Permasalahan olah raga bagi
pelajar, mahasiswa, dan masyarakat;(2) Peningkatan pemanduan bakat dan
pembibitan olah raga;(3) Peningkatan prestasi olah raga;(4) Pembinaan
olahraga yang berkembang di masyarakat;(5) Pembinaan olahraga untuk
kelompok khusus;(6) Penataan dan pendidikan jangka pendek dan panjang
termasuk magang; (7) Peningkatan profesionalisme pelatih, manajer, dan
tenaga keolahragaan;(8) Pengembangan pengetahuan Iptek olah raga dan
meningkatkan keahlian yang strategis bagi pelatih, peneliti, praktisi, dan
teknisi olahraga ;(9) Pengembangan sistem penghargaan dan kesejahteraan
bagi atlit, pelatih, dan tenaga keolahragaan;
Program peningkatan sarana dan prasarana olah raga dengan kegiatan
pokok yang dilakukan antara lain meliputi (1) Peningkatan partisipasi
dunia usaha dan masyarakat untuk mandukung pendanaan dan pembinaan
olah raga;(2) Dukungan pembangunan sarana dan prasarana olah raga
sesuai dengan cabang olah raga yang diprioritaskan,dan ;(3) Penyelesaian
pembangunan stadion olah raga.

Pembangunan Sumber Daya Manusia

77

Bab 7
Pembangunan Penerobosan Isolasi Daerah
Perhubungan
Perhubungan secara umum berfungsi sebagai katalisator dalam mendukung
pertumbuhan ekonomi dan pengembangan wilayah. Infrastruktur transportasi
mencakup tansportasi jalan, angkutan sungai, dan danau, serta penyeberangan
transportasi laut dan udara. Pada umumnya infrastruktur transportasi mengemban
fungsi pelayanan publik yang ditujukan untuk mendukung perwujudan
kesejahteraan masyarakat melalui penyediaan jasa transportasi guna mendorong
pemerataan pembangunan, melayani kebutuhan masyarakat luas dengan harga
terjangkau, mendukung peningkatan kesejahteraan masyarakat di wilayah
pedalaman dan terpencil, serta untuk melancarkan mobilitas distribusi barang
dan jasa dan mendorong pertumbuhan sektor-sektor ekonomi. Permasalahan
umum yang tercakup pada sektor transportasi meliputi : aspek kapasitas, jumlah
dan kuantitas prasarana dan sarana fisik, teknologi, permodalan/investasi, serta
manajemen, operasi, dan pemeliharaan.

7.1 Transportasi
Prasarana Jalan
Prasarana Jalan merupakan modal transpotasi utama yang sangat berperan
dalam mendukung pembangunan serta mempunyai kontribusi terbesar dalam
melayani mobilitas manusia maupun distribusi komoditi perdagangan dan
industri. Pembangunan transportasi jalan sebagai prasarana publik memiliki
nilai ekonomi, sosial, dan nilai strategis sehingga merupakan bagian yang amat
penting dalam pembangunan. Pembangunan prasarana jalan ditujukan untuk
meningkatkan pelayanan jasa transportasi secara efisien, handal, dan berkualitas
dengan harga terjangkau serta untuk mewujudkan sistem transportasi secara
intermoda dan terpadu dengan pembangunan wilayah dan menjadi bagian dari
suatu sistem distribusi yang mampu memberikan pelayanan dan manfaat bagi
masyarakat luas.
Kondisi prasarana jalan di Kabupaten Sorong masih sangat terbatas di
Ibu Kota Aimas, Salawati, Klamono, Makbon, dan Sayosa. Beberapa Distrik
lainnya belum dapat dilayani angkutan transportasi jalan yang mengakibatkan
terbelakangnya beberapa wilayah tersebut. Oleh sebab itu, untuk mengatasi
keterbelakangan beberapa wilayah Distrik perlu segera dibangun prasarana jalan
yang menghubungkan ibukota Kabupaten Sorong dengan kota-kota distrik dan
antarkota distrik untuk meningkatkan pelayanan yang lebih luas kepada pemakai
jasa transportasi darat.

78

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sorong

Permasalahan
1.

2.

3.

4.

5.

Kualitas jaringan jalan semakin menurun sebagai akibat minimnya


dana pemeliharaan dan struktur tanah di Kabupaten Sorong labil yang
memerlukan pembangunan jalan dengan kualitas tertentu serta kondisi
iklim yang tidak mendukung dalam pembangunan secara tepat waktu;
Sistem jaringan jalan yang merupakan lintas utama belum terhubungkan.
Jaringan jalan lintas utama antara ibu kota dengan ibu kota distrik belum
semuanya terbangun demikian juga antara distrik dengan distrik. Apabila
hal ini tidak segera diatasi melalui pembangunan jaringan jalan baru
atau peningkatan kapasitas akan dapat mengganggu kegiatan investasi
yang memerlukan dukungan jasa prasarana jalan yang akhirnya akan
menghambat pertumbuhan ekonomi;
Terbatasnya dana pembangunan dan pemeliharaan jalan. Dana yang
disediakan untuk membiayai pemeliharaan dan pembangunan prasarana
jalan sangat terbatas. Padahal demi terlaksananya rencana pembangunan
jaringan jalan yang telah disusun atau ditetapkan diperlukan dukungan
dana yang memadai. Dalam keterbatasan dana seperti saat ini sangat sulit
bagi Kabupaten Sorong untuk menyediakan atau membangun fasilitas
jasa pelayanan jalan guna memenuhi tuntutan masyarakat yang selalu
berkembang;
Pembebanan muatan lebih. Kerusakan jalan akibat muatan lebih
menyebabkan hancurnya jalan sebelum umur teknis jalan tersebut tercapai
sehingga menambah kebutuhan dana untuk mempertahankan fungsi jalan
yang berakibat berkurangnya alokasi dana untuk jalan yang lain dan pada
akhirnya pengelolaan seluruh jaringan jalan dan pengguna jalan akan
terganggu.
Pada tahun 2011 dari total panjang jalan 2.453 kilometer dengan kondisi
jalan yang rusak mencapai 13 persen dari 90 kilometer jalan nasional, 55
persen dari 124 kilometer jalan provinsi, 56 persen dari 2.239 kilometer
jalan kabupaten. Kondisi sistem jaringan jalan pada tahun 2011 yang
meliputi jalan nasional, provinsi, kabupaten, kota yang dalam kondisi baik
dan sedang mencapai 16 persen dari seluruh jaringan jalan yang ada di
Kabupaten Sorong.

Sasaran
1.

2.

3.

Meningkatnya dan terpeliharanya daya dukung, kapasitas, dan kualitas


pelayanan prasarana jalan unit kawasan yang perekonomiannya berkembang
pesat;
Meningkatnya aksesibilitas wilayah yang sedang dan belum berkembang
melalui dukungan pelayanan prasarana jalan yang sesuai dengan
perkembangan kebutuhan tansportasi;
Memperbaiki jalan rusak yang mencapai 13 persen dari 90 kilometer jalan
nasional, 55 persen dari 124 kilometer jalan provinsi, 56 persen dari 2.239
kilometer jalan kabupaten.

Pembangunan Penerobosan Isolasi Daerah

79

4.

5.

6.

7.

Terselesaikannya pembangunan ruas jalan Makbon - Mega - Sausapor dan


Saukorem sepanjang 260 kilometer, jalan kabupaten 200 kilometer, serta
pembangunan jalan desa 200 kilometer dan jembatan 30 buah;
Berfungsinya ruas jalan Sorong - Klamono - Ayamaru 174 kilometer yang
berstatus jalan nasional dan ruas Sorong - Makbon - Mega - Sausapor 128
kilometer yang diusulkan menjadi jalan nasional;
Berfungsinya jalan kabupaten yaitu ruas jalan Aimas - Seget 90 kilometer,
Klamono - Segun 25 kilometer, ruas jalan lingkar Kota Aimas (2 Jalur),
Klafdalim - Segun 40 kilometer, Tarsa - Wanurian 30 kilometer, jalan di
pusat-pusat pertumbuhan, jalan dalam kota Distrik 60 kilometer, jalan desa
60 Kilometer, serta penggantian jembatan 40 buah;
Terawatnya jalan nasional 305 kilometer, jalan provinsi 157 kilometer,
jalan kabupaten 500 kilometer, jalan desa 480 kilometer, dan terawatnya
jembatan 50 buah.

Arah Kebijakan
1.

2.

3.
4.

5.
6.

Mempertahankan kinerja pelayanan prasarana jalan yang telah terbangun


dengan mengoptimalkan pemanfaatan prasarana jalan melalui pemanfaatan
hasil penelitian dan pengembangan teknologi jalan;
Mengharmoniskan keterpaduan sistem jaringan jalan dengan kebijakan
tata ruang wilayah yang merupakan acuan pengembangan wilayah dan
meningkatkan keterpaduannya dengan sistem jaringan prasarana lainnya;
Melakukan koordinasi dengan pemerintah pusat dan pemerintah provinsi
untuk memperjelas hak dan kewajiban dalam penanganan jalan;
Meningkatkan pembangunan jalan, meningkatkan fungsi jalan dan
konstruksi jalan, melakukan pemeliharaan jalan dan menyediakan armada
angkutan darat, serta meningkatkan pelayanan angkutan darat;
Meningkatkan jumlah angkutan darat yang diusahakan oleh perorangan
dan swasta;
Meningkatkan pelayanan bagi pemakai jasa angkutan umum baik angkutan
kota maupun angkutan luar kota yang didukung oleh ketersediaan prasarana
jalan yang baik.

Program dan Kegiatan


1.

80

Program pembangunan, peningkatan, dan pemeliharaan jalan dengan


kegiatan, yaitu :
(1) Meningkatkan ruas jalan Sorong - Makbon - Mega - Sausapor
Saukorem; (2) Meningkatkan ruas jalan nasional, yaitu jalan Sorong
- Klamono - Ayamaru dan Sorong - Makbon - Mega Sausapor; (3)
Meningkatkan ruas jalan kabupaten yaitu ruas jalan Aimas - Seget,
Klamono - Segun, dan Klasof Segun; (4) Meningkatkan ruas jalan dan
pemeliharaan jalan nasional, jalan provinsi, jalan kabupaten, dan jalan
desa (jalan lingkungan); (5) Rehabilitasi/pemeliharaan jalan kabupaten

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sorong

2.

3.

4.

yaitu ruas jalan Aimas-Seget 90 kilometer, Klamono-Segun 25 kilometer,


Klafdalim-Segun 40 kilometer, Tarsa-Wanurian 30 kilometer, jalan pusatpusat pertumbuhan baru 60 kilometer, jalan dalam kota distrik 60 kilometer,
jalan desa 60 kilometer, serta penggantian dan pembangunan jembatan 40
buah; (6) Rehabilitasi/pemeliharan jalan Provinsi 157 kilometer; Dan (7)
Rehabilitasi dan pemeliharaan jalan nasional 305 kilometer;
Program peningkatan sarana dan prasarana perhubungan darat dengan
kegiatan, sebagai berikut: (1) Membangun terminal angkutan darat di
Aimas; (2) Pengadaan jembatan timbang untuk mengawasi berat angkutan
kendaraan apakah sesuai dengan kapasitas jalan; (3) Menambah jumlah
armada Damri dan angkutan umum lainnya untuk melayani kebutuhan
masyarakat terutama masyarakat perdesaan;
Program peningkatan aksesibilitas angkutan jalan dengan kegiatan antara
lain, yaitu: (1) Pembangunan transportasi umum perkotaan yang terpadu
dan terjangkau berbasis masyarakat dan wilayah; (2) Peningkatan kapasitas
Pemerintah Daerah dalam penyelenggaraan dan perencanaan transportasi
kota; (3) Peningkatan kesadaran masyarakat dalam disiplin dan pengunaan
angkutan umum, dan (4) Penyediaan pelayanan angkutan perintis (bis
perintis) terutama bagi masyarakat di wilayah distrik potensial dan
perdesaan;
Program pengaturan trayek angkutan dengan kegiatan, yaitu: (1) Membuka
trayek-trayek angkutan darat yang baru,(2) Menata trayek angutan darat;
(3) Memasang rambu-rambu angkutan darat pada trayek-trayek lama dan
baru.

7.2 Transportasi Laut


Transportasi laut mempunyai peran yang sangat penting di Kabupaten
Sorong karena merupakan salah satu angkutan antarpulau dan antarwilayah /
distrik yang selain dapat dijangkau melalui transportasi darat. Saat ini diwilayah
kabupaten Sorong terdapat 10 pelabuhan dan 3 diantaranya cukup besar dan
dapat didarati oleh kapal-kapal yang berukuran besar seperti kapal Pelni yang
dapat melayani kegiatan bongkar-muat barang.
Kegiatan pelabuhan laut di wilayah Sorong sangat ramai sehingga
semakin mengukuhkan keberadaan wilayah Sorong sebagai pusat bisnis, wisata,
perdagangan, dan industri di wilayah Papua.

Permasalahan
1.

Adanya biaya ekonomi tinggi dan kurangnya fasilitas prasarana di


pelabuhan dan kurangnya fasilitas di pelabuhan telah menambah beban
bagi pengguna jasa yang pada akhirnya menambah biaya bagi masyarakat
secara umum. Data dari Direktorat Pengerukan dan Pelabuhan Ditjen
Hubla tahun 2004 bahwa dari 23 pelabuhan yang strategis, pada tahun
2002 terdapat 10 pelabuhan yang memiliki BOR ( Birth Occupancy Ratio)
di atas 70 persen termasuk didalamnya pelabuhan Sorong (72,89persen),
hal ini mengindikasikan bahwa dibutuhkan tambahan fasilitas baru untuk
menghindari ketidaklancaran bongkar muat di pelabuhan;

Pembangunan Penerobosan Isolasi Daerah

81

2.

3.

4.
5.

Fasilitas keselamatan pelayaran seperti sarana bantu navigasi (SBNP)


masih sangat kurang dan belum memenuhi persyaratan internasional
kecakupan dan keandalan (SBNP) sehingga dapat mengganggu keselamatan
pelayaran;
Kontroversi tentang kewenangan atas pengelolaan pelabuhan antara
pemerintah pusat dan pemerintah daerah khususnya Pemerintah Kabupaten
dan Kota tentang siapa yang berhak mengelola pelabuhan;
Dana yang disediakan untuk membangun dan meningkatkan fasilitas
transportasi laut kurang memadai;
Dana yang yang disediakan untuk membangun beberapa pelabuhan seperti
pelabuhan ekspor - impor di kawasan industri Arar dan dermaga perintis
serta dana untuk meningkatkan fasilitas keselamatan pelayaran masih
sangat terbatas sehingga menghambat pembangunan fasilitas pelabuhan
tersebut.

Sasaran
1.
2.
3.
4.
5.

Terbangunnya pelabuhan ekspor-impor di Kawasan Industri Arar dan


terbangunnya dermaga perintis di beberapa distrik pesisir.
Meningkatnya fasilitas keselamatan pelayaran;
Tersedianya kapal cepat, kapal cargo, dan kapal-kapal kecil lainnya;
Tersedianya peraturan-peraturan untuk mengatur trayek angkutan laut;
Meningkatnya jumlah pemakai angkutan laut.

Arah Kebijakan
1.

2.

Meningkatkan secara terpadu pembangunan sarana dan prasarana


perhubungan laut guna meningkatkan pelayanan angkutan barang dan
penumpang di wilayah distrik pesisir dan kepulauan;
Membangun pelabuhan ekspor - impor di kawasan industri Arar.

Program dan Kegiatan


1.

2.

3.

82

Program peningkatan sarana dan prasaran angkutan laut dengan kegiatan,


yaitu: (1) Membangun pelabuhan ekspor-impor di kawasan industri Arar,
membangun dermaga perintis, dan meningkatkan fasilitas keselamatan
pelayaran; (2) Pengadaan kapal cepat, kapal cargo dan kapal-kapal kecil
lainnya untuk mendukung perdagangan internsuler dan perdagangan
internasiona; (3) Menyusun berbagai peraturan untuk mengatur trayek
angkutan laut;
Program peningkatan armada angkutan laut dengan kegiatan, antara lain,
yaitu: (1) Rehabilitasi sarana bantu navigasi pelayaran seperti menara suar,
rambu suar, dan pelampung suar; (2) Rehabilitasi kantor unit Pelaksana
Tugas Adimistrator Pelabuhan (ADPEL); (3) Rehabilitasi atau pembersihan
kolam pelabuhan; (4) Menambah frekwensi pelayaran pantai utara Sorong;
Pembangunan Pelabuhan Arar yang diarahkan menjadi pelabuhan
internasional.

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sorong

7.3 Transportasi Sungai, Danau, dan Penyeberangan


Mengingat potensi dan kendala fisik wilayah kabupaten sorong yang
memiliki topografi dan morfologi berbukit-bukit, maka pengembangan sistem
transportasinya selain melakukan pengembangan sistem jaringan jalan juga
diperlukan sistem transportasi yang memanfaatkan potensi jaringan sungai
sebagai sarana dan prasarana transportasi penduduk dan untuk memenuhi
kebutuhan pergerakan penduduk antar pulau maka perlu dikembangkan sistem
angkutan penyeberangan antar pulau. Pengembangan sistem angkutan antar
pulau dapat menggunakan ferry atau speedboat (perahu motor). Jalur angkutan
sungai yang potensial untuk dikembangkan diantaranya Klamono - Beraur Teminabuan Inanwatan.

Permasalahan
1.

2.

3.

4.

Pelayanan transportasi sungai, danau, dan penyebarangan kepada


masyarakat pemakai jasa pelayanan ini belum memadai yang disebabkan
oleh terbatasnya sarana angkutan transportasi baik armada feri maupun
sarana pelabuhannya terutama untuk melayani angkutan sungai/laut
Klamono - Beraur - Teminabuan - Inanwatan dan Sorong - Makbon - Mega
- Sausapor Waibem;
Kurangnya keterpaduan pembangunan jaringan transportasi SDP
dengan rencana pembangunan wilayah serta lemahnya koordinasi antara
pemerintah pusat dan daerah menyebabkan pembangunan dan peningkatan
ASDP mengalami deadlock;
Peran BUMN (PT. ASDP) masih sangat terbatas dalam penyelenggaraan
ASDP (operator) serta minimnya prasarana dan sarana ASDP terutama
dalam pengoperasian kapal perintis dan pengusahaan beberapa dermaga
penyeberangan. Oleh sebab itu diperlukan deregulasi dan restrukturisasi
agar peran pemerintah daerah lebih optimal serta peningkatan peran BUMN
dan swasta lebih didorong;
Jangkauan pelayanan ASDP dalam melayani kebutuhan masyarakat
terutama di wilayah terpencil sangat terbatas karena kurangnya sarana
dan prasarana yang disediakan untuk melayani permintaan yang ada serta
pemanfaatan sungai sebagai transportasi rakyat / lokal masih rendah
dan kurangnya pemanfaatan potensi untuk mendukung transportasi
pariwisata.

Sasaran
1.
2.
3.
4.

Terbangunnya dermaga penyeberangan Klamono, Wanurian, dan Sungai


Warsayun.
Terbangunnya tambatan kapal fery dan speed boat kapasitas 3040
penumpang dan kapal-kapal swasta;
Tersedianya peraturan-peraturan untuk mengatur trayek angkutan sungai,
danau dan penyeberangan;
Meningkatnya jumlah pemakai angkutan sungai, danau, dan
penyeberangan.

Pembangunan Penerobosan Isolasi Daerah

83

Arah Kebijakan
1.

2.
3.

Meningkatkan pemanfaatan angkutan sungai dan penyeberangan ke


beberapa wilayah distrik pesisir dan kepulauan serta desa-desa di daerah
aliran sungai;
Meningkatkan pelayanan bagi pemakai jasa angkutan sungai, danau, dan
penyeberangan dalam menunjang sosial ekonomi daerah;
Meningkatkan arus pelayaran rakyat untuk mendukung pelayanan
transportasi kepada masyarakat.

Program dan Kegiatan


1.

2.

Program peningkatan sarana dan prasarana angkutan sungai, danau,


dan penyeberangan dengan kegiatan antara lain, yaitu: (1) Pembangunan
dermaga penyeberangan Klamono, Wanurian, sungai Warsayun, dan di
beberapa wilayah pesisir; (2) Pengadaan kapal ferry, speed boat kapasitas
30-40 penumpang, dan menambah jumlah trayek kapal-kapal swasta ke
wilayah distrik; (3) Menyusun berbagai peraturan untuk mengatur trayek
angkutan sungai, danau, dan penyeberangan.
Program pengaturan trayek angkutan sungai, danau dan penyeberangan
dengan kegiatan antara lain (1) Membuka trayek angkutan sungai Klamono Segun - Teminabuan Inanwatan; (2) Menyusun berbagai peraturan untuk
mengatur trayek angkutan sungai danau dan penyeberangan; (3) Penataan
sistem jaringan transportasi darat antarmoda secara terpadu (jaringan
transportasi jalan dengan lintas ASDP).

7.4 Transportasi Udara


Untuk mendukung mobilitas barang dan jasa, maka keberadaan bandar
udara sangat diperlukan karena transportasi udara memiliki keunggulan
kecepatan dari moda transportasi yang lain dan dapat menjadi sarana transportasi
bagi wisatawan, investor atau businessman, dan masyarakat.
Wilayah Kabupaten Sorong yang sebagian berbukit-bukit dan masih
terbatasnya prasarana angkutan darat sangat membutuhkan pengadaan bandar
udara dan atau penggunaan transportasi udara untuk melayani pergerakan
eksternal dan internal. Selain itu juga diperlukan adanya jaminan keselamatan
penerbangan yang dikelola sesuai standar keselamatan penerbangan internasional
dan interkoneksi dengan moda transportasi lainnya. Seiring dengan semakin
besarnya animo masyarakat dan semakin meningkatnya pergerakan arus
barang dan jasa maka Pemda Kabupaten/Kota sepakat untuk meningkatkan
dan mengembangkan bandar udara DEO agar mampu melayani pesawat dengan
ukuran yang lebih besar seperti Boeing 747, Air Buss, A 300 400, DC 10 dan
MD 11 serta untuk melayani pergerakan internal telah dibangun 3 (tiga) lapangan
perintis.

84

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sorong

Permasalahan
1.

2.

3.

Timpangnya jumlah tenaga pengawas kelaikan udara dan jumlah fasilitas


sarana dan prasarana transportasi udara yang harus diawasi seiring dengan
meningkatnya lalu lintas angkutan udara yang meningkat tajam;
Banyaknya fasilitas yang tidak memenuhi persyaratan sesuai dengan
operasi pesawat yang aman seperti lebar landasan dan bahu landasan serta
peralatan keselamatan penerbangan seperti kendaraan PK-PK (Penolong
Kecelakaan Penerbangan dan Pemadam Kebakaran);
Belum terbangunnya lapangan perintis pada beberapa distrik terpencil yang
tidak dapat dijangkau melalui angkutan darat maupun laut seperti Distrik
Moraid dan Abun karena keterbatasan dana untuk mendanai pembangunan
prasarana angkutan udara tersebut.

Sasaran
1.

2.
3.
4.

Terjaminnya keselamatan, kelancaran, dan kesinambungan pelayanan


transportasi udara baik untuk angkutan penerbangan domestik maupun
perintis;
Selesainya pembangunan bandar udara Sorong dan meningkatnya lapangan
terbang perintis;
Meningkatnya jumlah aparatur perhubungan udara yang telah mengikuti
pelatihan dan sertifikasi udara;
Tersedianya dana yang memadai untuk membangun lapangan perintis pada
distrik terpencil.

Arah Kebijakan
1.

2.
3.

4.

Meningkatkan secara terpadu sarana dan prasarana bandar udara sorong


dan lapangan terbang perintis atau komersial guna meningkatkan arus
barang dan penumpang serta menunjang masuknya investasi dari dalam
dan luar negeri ke daerah ini;
Meningkatkan frekuensi penerbangan perintis dan komersial ke wilayah
distrik;
Meningkatkan kemampuan teknis aparatur perhubungan udara di dalam
pelaksanaan tugas teknis bandara, pengawasan lalu lintas penerbangan dan
SAR;
Meningkatkan Pembangunan bandara DEO (Domine Eduard Osok) dan
meningkatkan pembangunan lapangan terbang perintis atau komersial.

Program dan Kegiatan


1.

Program peningkatan sarana dan prasarana perhubungan udara dengan


kegiatan antara lain yaitu: (1) Meningkatkan dan mempercepat pembangunan
bandara DEO, melalui penyertaan investasi; (2) Meningkatkan lapangan
terbang perintis dan komersial; (2) Pengadaan dan pemasangan peralatan CNS/
ATM (Communication, Navigation Surveillance/Air Traffic Management);
(3) Pembangunan terminal penumpang dan pembanguan apron.

Pembangunan Penerobosan Isolasi Daerah

85

2.

Program peningkatan frekuensi penerbangan perintis dan komersial dengan


kegiatan peningkatan frekwensi penerbangan Sorong-Jayapura dan SorongAmbon-Manado-Makassar-Surabaya-Jogya-Jakarta serta peningkatan
frekwensi penerbangan perintis

7.5 Pembangunan Jalan Lingkungan


Untuk melaksanakan pembangunan jalan lingkungan diperlukan anggaran
yang berasal dari Anggaran Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi, dan
Pemerintah Kabupaten sehinga pelaksanaan pembagunan jalan lingkungan
di kawasan perumahan dan permukiman dapat mencapai sasaran yang telah
ditetapkan.

Permasalahan
1.

2.

Terbatasnya jalan lingkungan di perumahan dan permukiman sehingga


menghambat pelaksanaan pembangunan karena pembangunan jalan ini
sangat penting untuk memacu pembangunan rumah oleh masyarakat dan
swasta ;
Munculnya permukiman kumuh yang disebabkan terbatasnya jalan
lingkungan dan masyarakat untuk membangun rumah tidak mengikuti
rencana jalan.

Sasaran
Sasaran yang hendak dicapai didalam pembangunan jalan lingkungan
adalah sebagai berikut:
1.
2.
3.

Pembangunan jalan lingkungan di kawasan perumahan dan permukiman


di Kota Aimas sepanjang 76 kilometer dan di pedesaan 150 kilometer;
Teraturnya masyarakat dalam membangun rumah, sarana sosial, dan
ekonomi karena telah didukung oleh sarana jalan lingkungan;
Tersedianya akses bagi masyarakat di daerah perkotaan dan pedesaan
dalam melaksanakan berbagai kegiatan sosial ekonomi.

Arah Kebijakan
Arah kebijaksanan yang akan ditempuh dalam pembangunan jalan
lingkungan di kawasan perummahan dan permukiman adalah sebagai berikut
1.

2.
3.

86

Meningkatkan pembangunan jalan lingkungan perumahan dan permukiman


di Kota Aimas di kawasan pusat-pusat pertumbuhan baru di kota kota
Distrik dan di desa potensial;
Meningkatkan pembangunan jalan lingkungan di perumahan PNS, TNI/
Polri dan di kawasan perumahan sederhana dan sederhana sehat;
Meningkatkan pembangunan jalan lingkungan di KASIBA dan di LISIBA di
Kota Aimas.

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sorong

Program dan Kegiatan


Untuk mencapai sasaran dan melaksanakan kebijaksanan di atas maka
dilaksanakan program pembangunan jalan lingkungan dengan kegiatan sebagai
berikut : (1) Membangun jalan lingkungan di kawasan perumahan dan permukiman
di dalam kota Aimas di pusat-pusat pertumbuhan baru, desa potensial, dan desa
eks-transmigrasi; (2) Membangun jalan di perumahan BAPETARUM PNS
TNI / Polri untuk menunjang program gerakan pembangunan sejuta rumah; (3)
Menyusun Detail Enginering Design (DEG) perencanaan pembangunan jalan
lingkungan di Kota Aimas, di pusat-pusat pertumbuhan baru, desa potensial,
dan desa-desa eks-transmigrasi; (4) Memasang patok-patok daerah milik jalan
(DAMIJA) perencanaan jalan lingkungan sebagai pedoman bagi masyarakat untuk
membangun rumah dan kegiatan pembangunan lainya sehingga tidak muncul
lingkungan kumuh; (5) Menetapkan KASIBA dan LISIBA di Kota Aimas.

7.6 Pembangunan Kelistrikan


Energi listrik merupakan kebutuhan utama dalam menjalankan segala
aktivitas, baik itu yang menyangkut kegiatan perdagangan, industri, rumah
tangga,pemerintahan dan lain sebagainya. Permasalahan energi listrik bukan saja
merupakan permasalahan bagi daerah akan tetapi juga merupakan permasalahan
nasional. Secara khusus di Kabupaten Sorong, hal tersebut menjadi salah satu
permasalahan utama yang saat ini tengah dihadapi.
Sesungguhnya potensi tenaga uap, tenaga surya, dan batu bara di Kabupaten
Sorong cukup potensial akan tetapi belum dimanfaatkan secara maksimal.
Beberapa investor telah melakukan penjajakan dalam rangka menanamkan
investasi di daerah ini akan tetapi mereka belum tertarik untuk menanamkan
modalnya di daerah ini karena alasan keamanan dan infrastruktur yang belum
memadai serta benturan hukum adat dengan hukum formal sehingga tidak
mendapatkan kepastian hukum.

Permasalahan
Permasalahan yang dihadapi saat ini di Kabupaten Sorong adalah :
1.

2.
3.
4.

Belum tersedianya Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) di Ibukota


Kabupaten Sorong (Aimas) sehingga masyarakat masih menggantungkan
supply energi listrik dari Kota Sorong yang kapasitasnya masih sangat
terbatas;
Belum tersedianya jaringan listrik di beberapa ibukota Distrik dan kampungkampung potensial;
Belum tersedianya jaringan listrik di Kawasan Industri Arar;
Belum dimanfaatkannya sumber energi alternatif lain seperti energi batu
bara, dan tenaga surya di wilayah Kabupaten Sorong.

Pembangunan Penerobosan Isolasi Daerah

87

Sasaran
Sasaran yang ingin dicapai dalam rangka mengatasi krisis energi listrik di
Kabupaten Sorong adalah :
1.

2.
3.
4.

Terbangunnya Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) untuk Kabupaten


Sorong di Kota Aimas yang dapat melayani listrik di Kota Aimas dan DistrikDistrik sekitarnya ;
Tersedianya jaringan listrik di seluruh ibukota Distrik dan kampungkampung potensial;
Tersedianya jaringan listrik di Kawasan Industri Arar Sorong, dalam upaya
menarik minat investor di Kabupaten Sorong;
Termanfaatkannya energi alternatif lain seperti batubara dan tenaga surya.

Arah Kebijakan
Dalam rangka mewujudkan sasaran tersebut, maka kebjakan Pemerintah
Daerah diarahkan pada :
1.
2.
3.
4.

Pembangunan PLTD di Kota Aimas secara bertahap yang didahului studi


kelayakan dengan pihak konsultan;
Menyediakan jaringan listrik di seluruh ibukota Distrik dan kampungkampung potensial;
Menyediakan jaringan listrik di Kawasan Industri Arar Sorong sebagai
upaya menarik minat investor;
Memanfaatkan energi alternatif lain seperti batu bara dan energi tenaga
surya sebagai upaya mengatasi krisis energi.

Program dan Kegiatan


Dalam upaya mengatasi krisis energi listrik di Kabupaten Sorong dan
melepaskan ketergantungan pasokan listrik dari Kota Sorong, Pemerintah
Kabupaten Sorong menetapkan program penyediaan energi listrik dengan
kegiatan antara lain, yaitu: (1) Pembangunan PLTD di Ibu kota Kabupaten
(Aimas) yang didahului dengan dilakukannya Studi Kelayakan oleh konsultan;
(2) Pembangunan jaringan listrik di seluruh ibukota Distrik (12 Distrik) dan
kampung-kampung potensial dan strategis; (3) Pembangunan Jaringan Listrik
di Kawasan Industri Arar; (4) Pemanfaatan sumber energi alternatif lain seperti
batubara dan tenaga surya dalam mengatasi krisis energi.

7.7 Pembangunan Pos, Telekomunikasi, dan Informatika


Pembangunan pos, telekomunasi, dan informatika dituntut untuk selalu
meningkatkan layanan melalui perluasan jangkauan dan peningkatan kecepatan
waktu tempuh dengan tarif terjangkau (prinsip accessibillity dan affordability).
Dalam era globalisasi seperti saat ini dimana informasi mempunyai nilai ekonomi,
kemampuan untuk mendapatkan, memanfaatkan, dan mengolah informasi
mutlak dimiliki untuk memicu pertumbuhan ekonomi sekaligus memwujudkan
daya saing daerah.

88

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sorong

Ketimpangan ketersediaan infrastruktur pos, telekomunikasi dan


informatika antara wilayah perkotaan dan perdesaan di Kabupaten Sorong
disebabkan oleh biaya pembangunan pos, telekomunikasi, dan informatika yang
mahal tidak sebanding dengan pendapatan yang diperoleh atau tidak mencapai
titik break event point.

Permasalahan
1.

2.

3.

4.

Terbatasnya ketersediaan infrastruktur pos . Penyediaan infrastruktur pos


belum dapat memenuhi kebutuhan masyarakat. Keterbatasan infrastruktur
pos ditandai oleh belum adanya layanan pos pada distrik-distrik dan
kampung. Saat ini layanan Pos di Kabupaten Sorong terbatas pada ibukota
Kabupaten dan Distrik Salawati;
Kondisi jaringan transportasi yang kurang mendukung. Hambatan utama
dalam pembangunan pos di Kabupaten Sorong adalah kondisi jaringan
transportasi yang belum memadai sehingga perluasan jangkauan dan
peningkatan kecepatan waktu tempuh tidak dapat dilakukan.
Terbatasnya kemampuan pembiayaan penyedian infrastruktur pos.
Kemampuan Pemerintah untuk mendanai pembangunan pos terbatas
sekali. Pada hal demi terlaksananya pembangunan sektor -sektor yang
memanfaatkan teknologi tinggi seperti pos membutuhkan dana yang cukup
besar. Mengingat kemampuan pembiayaan pemerintah sangat terbatas
maka diperlukan sumber pembiayaan lain diluar pemerintah untuk menilai
pembangunan infrastruktur pos. Masih adanya hambatan (barrier to
entry) dalam penyelenggaraan pos menyebabkan belum optimalnya upaya
mobilitasasi sumber pembiayaan diluar pemerintah.
Terbatasnya kemampuan adopsi dan adaptasi teknologi. Tranformasi
teknologi informasi dan komunikasi yang sangat cepat menuntut
kemampuan yang tinggi dari penyelenggara pos untuk mengadopsi dan
mengadaptasi teknologi. Terbatasnya kemampuan BUMN Pos untuk
mengadopsi teknologi informasi sejalan dengan makin beragamnya
pengganti layanan pos seperti short massage service (SMS) dan electronic
mail tidak saja menurunkan efisiensi penyelenggaraan dan kualitas layanan
tetapi juga daya saing perusahaan.

Sasaran
Sasaran yang hendak dicapai dalam pembangunan pos dalam lima tahun
mendatang adalah :
1.
2.

3.

4.

Meningkatnya aksesibilitas masyarakat akan layanan pos;


Meningkatnya kapasitas serta kemampuan masyarakat dalam mengem
bangkan dan mendayagunakan teknologi dan aplikasi tekonogi infomasi
secara efisien;
Terwujudnya penyelenggaraan pos yang efisien yang mampu mendorong
produktifitas dan pertumbuhan ekonomi dengan tetap memperhatikan
kemanfaatan aspek sosial dan komersial;
Tersedianya jaringan transportasi yang memadai.

Pembangunan Penerobosan Isolasi Daerah

89

Arah kebijakan
Untuk mendukung tercapainya sasaran pembangunan pos, telekomunikasi,
dan informatika maka arah kebijakan yang ditempuh adalah:
1.
2.
3.

Peningkatan efisiensi pemanfaatan dan pembangunan infrastruktur pos,


telekomunikasi dan informatika;
Peningkatan, pengembangan dan pemanfaatan aplikasi berbasis teknologi
infromasi dan komuniasi pada distrik-distrik potensial;
Restrukturisasi penyelenggaraan pos, telekomunikasi, dan informatika.

Program dan Kegiatan


1.

2.

3.

Program restrukturisasi pos, telekomunikasi, dan informatika kegiatan yang


akan dilaksanakan diantaranya (1) Penyusunan dan penyempurnaan berbagai
perangkat peraturan pendukung restrukturtisasi pos, telekomunikasi, dan
informatika;(2) Restrukturisasi dan penguatan kelembagaan penyiaran,dan;
(3)Penyelenggaraan telekomunikasi dari bentuk duopoli ke bentuk kompetisi
penuh.
Program pemerataan, pengembangan, dan pemerataan dan peningkatan
kualitas sarana dan prasarana pos, telekomunikasi, dan informasi dengan
kegiatan antara lain, (1)Pembangunan baru fasilitas pos, telekomunikasi dan
informatika pada distrik-distrik potensial seperti distrik Seget, Klamono dan
Makbon;(2) Revitalisasi inrastruktur pos, telekomunikasi, dan informatika;
(3)Penyusunan mekanisme dan besaran bantuan pemerintah dalam rangka
pelaksanaan program PSO/USO pos, telekomunikasi dan informatika; (5)
Evaluasi, monitoring dan pengaturan standarad operasional dan pelayanan
pos, telekomunikasi dan informatika.
Program penguasaan serta pengembangan aplikasi teknologi informasi dan
komunikasi dengan kegiatan antara lain; (1) Fasilitasi penyediaan komputer
murah bagi laboratorium di sekolah-sekolah unggulan dan sekolahsekolah kejuruan; (2) Fasilitasi peningkatan keterhubungan rumah sakit,
puskesmas, pusat penelitian dan pengembangan, perpustakaan dan pusat
kebudayaan dengan teknologi informasi dan komunikasi; (3) Peningkatan
penggunaan open source system ke seluruh instansi pemerintahan dan
lapisan masyarakat.

7.8 Pembangunan Air Minum dan Air Limbah


Pembangunan air minum dan air limbah merupakan upaya untuk memberikan
akses secara adil kepada seluruh masyarakat agar dapat mendapatkan air minum
dan lingkungan yang berkualitas sehingga mampu berperikehidupan yang sehat,
bersih, dan produktif serta untuk mengendalikan daya rusak air sehingga tercipta
kehidupan masyarakat yang aman dan sejahtera.
Untuk melaksanakan pembangunan tersebut diperlukan anggaran yang
berasal dari anggaran Pemerintah pusat, Pemerintah propinsi dan Pemerintah
kabupaten yang digunakan untuk membangun prasaran dan saran dan
pembangunan air minum dan air limbah.

90

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sorong

Permasalahan
1.

2.

3.

Tingkat pelayanan air minum masih rendah karena belum terbangunnya


jaringan perpipaan air minum di Kabupaten Sorong yang dapat melayani
penduduk baik di perkotaan maupun perdesaan;
Beban tarif ke masyarakat yang tidak mampu mencapai kondisi pemulihan
biaya sebagai akibat dari semakin meningkatnya biaya listrik karena
menurunnya kedalaman permukaan air tanah dan semakin rendahnya
kualitas air permukaan (sungai dan danau)
Belum diolahnya lumpur tinja secara baik karena belum adanya instalasi
pengolahan lumpur tinja (IPLT) serta masih tingginya pemanfaatan sungai
sebagai tempat pembuangan lumpur tinja domestik tersebut

Sasaran
Sasaran pembangunan air minum adalah meningkatnya cakupan
pelayanan air minum perpipaan dengan target 50 persen di kota Aimas dan 40
persen di daerah pedesaan pada tahun 2017. Sumber air minum dikota Aimas
masih menggunakan sumur dalam, dan didaerah pedesaan diharapkan dapat
menggunakan sistim grafitasi dan air sungai.
Sasaran pembangunan air limbah adalah Terbangunnya IPLT untuk
mengolah limbah lumpur tinja didaerah perkotaan dan diharapkan semua rumah
tangga mempunyai jamban sedangkan didaerah pedesaan diharapkan 50 persen
rumah tangga sudah mempunyai jamban.

Arah Kebijakan
Arah kebijaksanaan yang akan ditempuh pembangunan air minum dan air
limbah sebagai berikut:
1.
2.
3.
4.

Meningkatkan pembangunan sarana air minum di Kota Aimas dan di


kawasan pedesaan;
Meningkatkan pelayanan air minum kepada masyarakat;
Meningkatkan sarana air limbah;
Meningkatkan penyuluhan kepada masyarakat.

Program dan Kegiatan


Untuk mencapai sasaran dan melaksanakan kebijaksanaan di atas maka
dilaksanakan program pembangunan air minum dan air limbah dengan kegiatan
sebagai berikut :
1.
2.
3.
4.

Menyusun master plan air minum Kota Aimas;


Membangun sasaran air minum dikota Aimas dan dikawasan pedesaan;
Meningkatkan kualitas pelayanan air minum kepada konsumen;
Membangun instalasi pengolahan lumpur tinja (IPLT) dan sarana air
limbah.

Pembangunan Penerobosan Isolasi Daerah

91

7.9 Pembangunan Persampahan dan Drainase


Permasalahan
Terbatasnya sarana persampahan dan drainase sarana persampahan yang
ada di Kota Aimas sangat terbatas seperti dump truck hanya 2 unit, countainer
10 unit, dan Tempat Pembangunan Akhir (TPA) belum ada. Untuk drainase yang
telah terbangun sepanjang 44 kilometer sehingga belum dapat menampung air
buangan dan air hujan.
Untuk melaksanakan pembangunan persampahan dan drainase diperlukan
anggaran yang bersasal dari anggaran Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi,
dan Pemerintah Kabupaten. Anggaran pemerintah digunakan untuk membangun
prasaran dan sarana persampahan dan drainase.

Sasaran
Sasaran yang hendak dicapai dalam pembangunan persampahan dan
drainase adalah sebagai berikut :
1.
2.
3.
4.

Tersedianya sarana persampahan yang memadai untuk menunjang


kebersihan lingkungan perkotaan;
Terbangunnya drainase dalam kota 152 kilometer untuk mengatasi banjir
dan dikawasan pedesaan 150 kilometer;
Terbangunnya TPA sampah;
Timbulnya kesadaran masyarakat menjaga kebersihan lingkungan.

Arah Kebijakan
Arah kebijakan pembangunan persampahan dan drainase
ditempuh sebagai berikut:
1.
2.
3.
4.

yang

akan

Meningkatkan peranserta masyarakat dan swasta dalam penanganan


kebersihan lingkungan;
Meningkatkan pembangunan drainase di Kota Aimas dan di daerah
pedesaan;
Meningkatkan pembangunan sarana dan prasarana persampahan di Kota
Aimas;
meningkatkan penyuluhan kepada masyarakat agar tidak membuang
sampah di drainase.

Program dan Kegiatan


Untuk mencapai sasaran dan arah kebijakan di atas maka program yang
ditetapkan adalah pembangunan persampahan dan drainase dengan kegiatankegiatan sebagai berikut: (1) Menyusun master plan manajemen persampahan
dan drainase Kota Aimas;(2) Pengolahan sarana dan prasarana persampahan; (3)
Meningkatkan pembangunan drainase Kota Aimas dan di daerah pedesaan; (4)
Meningkatkan penyuluhan kepada masyarakat tentang kebersihan lingkungan di
kawasan perkotaan.

92

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sorong

7.10 Tata Ruang WiIayah


Tata Ruang Wilayah Kabupaten Sorong digunakan sebagai pedoman untuk
perumusan kebijakan pokok pemanfaatan ruang; mewujudkan keterpaduan,
keterkaitan, keseimbangan antarwilayah, dan keserasian antarsektor; penetapan
lokasi investasi yang dilaksanakan pemerintah, swasta, dan masyarakat;
perumusan rencana rinci tata ruang; pelaksanaan pembangunan dalam
memanfaatkan ruang bagi kegiatan pembangunan; dan menjadi dasar untuk
penertiban perizinan lokasi pembangunan.

Permasalahan
Permasalahan-permasalahan yang terjadi dalam tata ruang wilayah
adalah:
1.

2.

3.

4.
5.
6.

Belum disusunnya rencana rinci tata ruang wilayah dengan optimal seperti
rencana tata ruang kawasan kehutanan, rencana tata ruang kawasan
tambang, rencana tata ruang kawasan perkebunan, rencana tata ruang
kawasan pertanian, rencana tata ruang kawasan wisata, rencana tata ruang
kelautan dan pesisir, rencana tata ruang ibu kota kawasan, rencana retail dan
rencana teknis ruang kota yang merupakan sebagai acuan dalam pelaksanaan
pembangunan dan investasi bagi pemerintah serta masayarakat;
Belum optimalnya penggunaan pemanfaatan rencana dalam menentukan
arah dan kebijakan pembangunan sehingga terjadi ketimpangan
antarwilayah, antarkota dan desa, dan antarmasyarakat;
Belum optimalnya pengendalian pemafaatan ruang kawasan hutan, kawasan
tambang, dan tata ruang kelautan dan pesisir sehingga pemafaatan ruang
belum terkendali;
Belum diikutinya secara optimal rencana pemanfaatan ruang oleh programprogram sektoral didalam pelaksanaan pembangunan di daerah ini;
Masih terjadinya tumpah tindih kepentingan antara fungsi hutan dengan
perkembangan perkebunan kelapa sawit dan kepentingan lainnya;
Terjadinya pemekaran wilayah Kabupaten Sorong, Kabupaten Sorong
Selatan, dan Kabupaten Raja Ampat, dan rencana pemekaran wilayah
Kabupaten Tamrauw dengan Rencana Umum Tataruang Wilayah Kabupaten
(RTRWK) sehingga harus direview sesuai dengan perkembangan daerah.

Sasaran
Sasaran yang hendak dicapai dalam tata ruang wilayah dan rencana rinci
tata ruang adalah sebagai berikut :
1.

2.

Terwujudnya Rincian Rencana Umum Tata Ruang Wilayah Kabupaten


(RTRWK) Sorong menjadi rencana dalam pelaksanaan pembangunan
wilayah;
Terwujudnya penyusunan Rencana Tata Ruang kawasan hutan, kawasan
perkebunan, kawasan pertanian, kawasan tambang, kawasan wisata,
kawasan kelautan dan pesisir, kawasan perumahan dan permukiman;

Pembangunan Penerobosan Isolasi Daerah

93

3.

4.

5.

6.

7.

8.

Terwujudnya penyusunan Rencana Teknik Tata Ruang Kota Aimas,


Rencana Umum Tata Ruang Kota (RUTRK) Ibu Kota Kecamatan Moraid,
Seget, Klamono, Beraur, Sayosa, Abun, dan Fef sebagai pedoman dalam
pembangunan kota oleh pemerintah, swasta, dan masyarakat;
Terwujudnya pemanfaatan ruang wilayah didalam pengambilan oleh
kebijakan pembangunan, sehingga tidak terjadi ketimpangan antarwilayah,
antarkota, antardesa, dan antarmasyarakat;
Terwujudnya pengendalian pemanfaatan kawasan hutan, kawasan tambang,
kawasan perkebunan, dan kawasan lainnya agar aspek lingkungan hidup
tetap terjaga;
Terwujudnya koordinasi yang efektif didalam memanfaatkan ruang sesuai
dengan peruntukannya sehingga tidak terjadi tumpang tindih didalam
penentuan ijin lokasi;
Terwujudnya pembangunan infrastruktur wilayah, infrastruktur kawasan,
infrastruktur perkotaan guna mempercepat pembangunan wilayah,
pembangunan kawasan, dan pembangunan kota dan desa;
Terwujudnya pemekaran wilayah pegunungan Tamrauw menjadi kabupaten,
sehingga pertumbuhan dan pemerataan pembangunan lebih tercapai serta
rentang kendali pelayanan pemerintahan dapat lebih efektif dan efisien
kepada masyarakat.

Arah Kebijakan
Arah kebijakan yang akan ditempuh untuk mengetahui masalah dan
mencapai sasaran adalah :
1.

2.

3.

4.

5.

6.

94

Mengusahakan review rencana umum tata ruang wilayah kabupaten


(RPRWK) Sorong agar dapat dipergunakan dalam penempatan ruang
wilayah, pengembangan wilayah, perencanaan kawasan, perencanaan kota,
dan pengembangan investasi;
Mengupayakan penyusunan rencana tata ruang kawasan hutan, kawasan
tambang, kawasan perkebunan, kawasan pertanian, kawasan wisata,
kawasan kelautan dan pesisir, kawasan perumahan dan permukiman;
Mengupayakan penyusunan Rencana Teknik Ruang Kota (RPRK) Aimas,
Penyusunan Rencana Umum Tata Ruang Kota dan Rencana Retail Tata
Ruang Kota (RDTRK) Ibu Kota Distrik Moraid, Seget, Klamono, Segun,
Beraur, Sayosa, Abun, dan Fef;
Mengupayakan di dalam mengambil kebijakan pembangunan tetap mengacu
kepada rencana tata ruang wilayah agar ketimpangan antarwilayah,
antarkota, antar desa dan antar masyarakat dapat dikurangi;
Meningkatkan pengendalian pemanfaatan ruang wilayah, tata ruang
kawasan, dan tata ruang kota melalui koordinasi antar Instansi agar
pemanfaatan ruang dapat lebih efektif dan efisien;
Meningkatkan pembangunan infrastruktur wilayah, kawasan, kota, dan
desa guna mendukung pembangunan wilayah, kegiatan sosial ekonomi,
pertumbuhan kota dan desa, serta mempercepat pembangunan daerah;

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sorong

7.

Mengupayakan pemekaran Pegunungan Tambaru menjadi Kabupaten


sehingga memberi manfaat dalam mempercepat pembanguna wilayah dan
mendekatkan pelayanan kepada masyarakat yang selama ini sangat sulit
terjangkau.

Program dan Kegiatan


Program-program pembangunan yang harus dilakukan untuk merlaksanakan
arah kebijakan untuk mencapai sasaran pembangunan adalah :
1.

2.

3.

4.

Program peningkatan penataan ruang dengan kegiatan antara lain


penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten (RTRWK) Sorong dan
penyusunan Rencana Tata Ruang kawasan pariwisata, kawasan pekebunan,
kawasan hutan, kawasan tambang, kawasan pertanian, kawasan kelautan
dan pesisir, dan kawasan perumahan dan permukiman;
Program peningkatan penataan kota dengan kegiatan antara lain yaitu;(1)
Penyusunan Rencana Teknik Ruang Kota (RTRK) Aimas;(2) Penyusunan
Rencana Umum Tata Ruang Kota (RUTRK) Ibu Kota Distrik Moraid,
Seget, Klamono, Beraur, Segun, Sayosa, Abun, dan Fef; (3) Penyusunan
Program Jangka Menengah - Pembangunan Prasarana Kota (PJM-PSKT)
Aimas dengan sasaran air besih, air limbah, jalan kota, persampahan,
jalan lingkungan (KIP), dan taman kota;(4) Peningkatan pembangunan
prasarana kota, Ibu kota Distrik Makbon, Salawati, Moraid, Sausapor,
Klamono, Segun, Beraur, Seget, Sayosa, Abun, dan Fef;
Program pengembangan wilayah dengan kegiatan, yaitu: meningkatkan
upaya pemekaran wilayah Pegunungan Tambrau menjadi Kabupaten
dan meningkatkan pembangunan infrastruktur di wilayah pemekaran
Pegunungan Tambrau;
Program pengendalian pemanfaatan ruang dengan kegiatan, yaitu
meningkatkan koordinasi antarinstansi teknis dalam pembangunan ijin
pemanfaatan ruang wilayah dan meningkatkan arah kebijakan pembangunan
yang mengacu kepada pemanfaatan ruang wilayah, tata ruang kawasan, dan
tata ruang kota yang efektif dan efisien dengan tetap memperhatikan aspek
lingkungan hidup guna meningkatkan kualitas kesejahteraan masyarakat.

Pembangunan Penerobosan Isolasi Daerah

95

Bab 8
Peningkatan Pemberdayaan Ekonomi Rakyat
Revitalisasi Pertanian
Sektor pertanian dalam arti luas mencakup tanaman pangan dan
hortikultur, peternakan, perkebunan, perikanan dan kelautan, serta kehutanan
merupakan sektor produktif yang menjadi andalan bagi Pemerintah Kabupaten
Sorong dalam mendukung pertumbuhan ekonomi daerah. Pencapaian sasaran
di bidang pertanian dalam arti luas dimaksud untuk menyerap tenaga kerja
informal terutama di daerah perdesaan. Dengan penyerapan tenaga kerja dalam
jumlah besar diharapkan dapat meningkatkan pendapatan petani dan nelayan
yang berujung dengan meningkatnya kesejahteraannya.
Pertanian berperan besar dalam kontribusinya terhadap pertumbuhan
ekonomi nasional dan regional dalam bentuk sumbangan terhadap PDRB
Kabupaten Sorong, dalam penyerapan tenaga kerja dan ketersediaan pangan
regional, serta memiliki kontribusi dalam memperkuat keterkaitan hubungan
antarindustri, konsumsi, dan investasi.
Sektor pertanian memiliki potensi untuk lebih dikembangkan di wilayah
Kabupaten Sorong terutama bila dilihat dari luas lahan yang tersedia bagi kawasan
pertanian. Pemerintah Kabupaten Sorong dalam melaksanakan revitalisasi
pertanian menghadapi permasalahan seperti tingkat produktivitas, efisiensi
usaha, konversi lahan pertanian, permodalan petani, maraknya praktek illegal
logging, penguasaan teknologi, keterbatasan sarana dan prasarana pertanian,
serta keterbatasan infrastruktur pertanian.

8.1 Tanaman Pangan dan Hortikultura


Tanaman pangan dan hortikultura di Kabupaten Sorong memiliki potensi
untuk dikembangkan dengan ketersediaan dan kesesuaian lahan yang sangat
luas. Komoditas tanaman pangan yang dihasilkan Kabupaten Sorong masih
sangat rendah dan hanya dapat memenuhi kebutuhan masyarakat lokal dan
belum berorientasi pada pasar di luar Kabupaten Sorong sehingga pendapatan
petani belum memadai untuk hidup layak.
Hasil produksi tanaman pangan dan hortikultura untuk Kabupaten Sorong
didominasi tanaman padi dan sayur-sayuran seperti kacang panjang, sawi,
ketimun, ubi kayu, cabe, dan jenis sayuran lainnya. Untuk tanaman buah-buahan
saat ini sudah sangat berkembang dengan hasil produksi yang telah dipasarkan
ke luar daerah seperti durian, salak, mangga, rambutan, langsat, dan lain-lain.

Permasalahan
Berbagai permasalahan yang dihadapi dalam mengembangkan potensi
pertanian tanaman pangan dan hortikultura adalah :

96

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sorong

1. Tingkat kesejahteraan petani pada umumnya masih rendah yang diikuti


dengan tingkat kemiskinan yang relatif masih tinggi yang disebabkan
oleh produktivitas yang relatih masih rendah dan terbatasnya sumber
permodalan sehingga petani tidak dapat mengembangkan usahanya secara
maksimal dan bernilai ekonomi tinggi;
2. Pemasarannya hasil produksi pertanian masih terbatas di tingkat lokal dan
belum memiliki nilai ekspor;
3. Sumber daya manusia petani relatih masih rendah yang menyebabkan
rendahnya pengelolaan sumber daya pertanian dan rendahnya akses
terhadap sumber daya produktif;
4. Banyaknya lahan-lahan tidur terutama sawah yang sudah tidak lagi digarap
oleh petani sebagai akibat dari beralihnya profesi ke sektor modern atau
hijrah ke kota dan akibat masih buruknya sistem pengairan yang ada;
5. Penguasaan teknologi pertanian yang masih rendah karena keterbatasan
peralatan mesin pertanian (alsintan) yang dimiliki baik oleh perorangan
maupun kelompok tani;
6. Belum adanya pusat pembibitan tanaman pertanian sebagai sarana
penyediaan bibit unggul pertanian;
7. Belum adanya laboratorium penelitian dan pengembangan tanaman
pertanian sebagai sarana dalam mendukung pengembangan dan
peningkatan kualitas hasil produksi pertanian;
8. Kurangnya petugas penyuluh lapangan;.
9. Belum banyak penelitian dan kajian tentang kawasan potensial pertanian,
kawasan agropolitan, kawasan kritis, dan kawasan lannya;
10. Belum berkembangnya kawasan agropolitan di wilayah Kabupaten Sorong.

Sasaran
Sasaran yang ingin dicapai dalam upaya meningkatkan pendapatan dan
kesejahteraan petani pertanian tanaman pangan adalah:
1.

2.

3.

4.

5.

Meningkatnya produktivitas hasil pertanian melalui perluasan lahan


produktif pertanian dan meningkatnya akses terhadap permodalan melalui
pemberian kemudahan kepada petani mendapatkan kredit perbankan;
Meningkatnya kualitas petani melalui pelatihan-pelatihan, sekolah
lapangan, dan penyuluhan-penyuluhan sehingga semakin banyak petani
dengan produktivitas hasil pertanian yang bernilai ekonomi tinggi;
Meningkatnya pemanfaatan kembali lahan-lahan tidur dalam upaya perluasan
lahan usaha pertanian melalui sosialisasi kepada masyarakat (petani)
terutama di daerah pedesaan untuk tidak alih profesi ke sektor modern;
Meningkatnya penguasaan teknologi pertanian melalui pemanfaatan
peralatan mesin pertanian (alsintan) yang dimiliki baik oleh perorangan
maupun kelompok tani dalam upaya meningkatkan hasil produksi ;
Terbangunnya pusat pembibitan tanaman pertanian sebagai sarana
penyediaan bibit unggul pertanian bagi masyarakat dan petani ;

Peningkatan Pemberdayaan Ekonomi Rakyat

97

6.

7.
8.

Tersedianya laboratorium penelitian dan pengembangan tanaman pertanian


sebagai sarana dalam mendukung pengembangan dan peningkatan kualitas
hasil produksi pertanian;
Meningkatnya penggarapan kembali lahan-lahan tidur terutama sawah ;
Terlaksananya penelitian dan kajian tentang kawasan potensial pertanian,
kawasan agropolitan, kawasan kritis, dan kawasan lannya.

Arah Kebijakan
Untuk mencapai sasaran di atas, maka ditetapkan arah kebijakan sebagai
berikut :
1.
2.
3.
4.
5.
6.

7.

Meningkatkan hasil produksi pertanian melalui perluasan lahan usaha


produktif dan peningkatan pemberian kredit perbankan;
Meningkatkan sarana dan prasarana produksi pertanian;
Meningkatkan pemberian pelatihan-pelatihan, sekolah lapang, sosialisasi,
penyuluhan dan magang;
Meningkatkan pemanfaatan lahan tidur untuk usaha pertanian rakyat,
melalui penyediaan sistem irigasi yang memadai;
Membangun pusat pembibitan tanaman pertanian sebagai sarana
penyediaan bibit unggul pertanian bagi masyarakat dan petani ;
Membangun laboratorium penelitian dan pengembangan tanaman pertanian
sebagai sarana dalam mendukung pengembangan dan peningkatan kualitas
hasil produksi pertanian;
Meningkatkan penguasaan teknologi pertanian melalui pemanfaatan
peralatan mesin pertanian (alsintan) yang dimiliki baik oleh perorangan
maupun kelompok tani dalam upaya meningkatkan hasil produksi .

Program dan Kegiatan


Dalam upaya untuk mencapai sasaran dan mengatasi permasalahan yang
dihadapi sub sektor pertanian tanaman pangan, maka perlu dijabarkan melalui
program dan kegiatan sebagai berikut :
1.

2.

98

Program peningkatan sarana dan prasarana pertanian dengan kegiatan


antara lain; (1) Pengadaan peralatan pertanian (alsintan); (2) Pembangunan
laboratorium penelitian tanaman pertanian; (3) Pembangunan workshop
pertanian sebagai upaya meningkatkan kualitas petani; (4) Pengadaan
laboratorium penelitian dan pengembangan tanaman pertanian sebagai
sarana dalam mendukung pengembangan dan peningkatan kualitas hasil
produksi pertanian; (5) Membangun pusat pembibitan daerah dalam upaya
menyediakan bibit-bibit unggul yang berkualitas.
Program peningkatan produksi pertanian (APBD, Otsus) dengan kegiatan
antara lain; (1) Peningkatan produksi tanaman serealia(padi,jagung);(2)
Peningkatan produksi aneka tanaman kacang dan ubi-ubian(kacang, tanah,
ubi jalar, keladi);(3) pengembangan komoditas hortikultura;(4) Peningkatan
pengelolaan sistem pembenihan.

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sorong

3.

4.

5.

6.

Program Peningkatan Ketahanan Pangan Daerah. Program ini bertujuan


untuk memfasilitasi peningkatan dan berkelanjutan ketahanan pangan
daerah dengan kegiatan sebagai berikut: (1)Pengamanan ketersediaan
pangan daerah melalui pengamatan lahan sawah, peningkatan mutu
intensifkasi, optimalisasi dan perluasan lahan usaha pertanian; (2)
Peningkatan pengolahan hasil pertanian, melalui optimalisasi pemanfaatan
alat dan mesin pertanian (alsintan) dalam pengolahan hasil, pengembangan
dan pemanfaatan teknologi pertanian; (3) Diversifikasi pangan melalui
peningkatan ketersediaan pangan hewani, buah, dan sayuran, dan; (4)
Pencegahan dan penanggulangan masalah pangan melalui peningkatan
bantuan pangan kepada keluarga miskin (rawan pangan).
Program Peningkatan Kesejahteraan Petani. Program ini bertujuan untuk
meningkatkan kapasitas dan daya saing masyarakat pertanian terutama
petani yang tidak dapat menjangkau akses permodalan. Kegiatan pokok
yang akan dilaksanakan adalah (1)Revitalisasi sistem penyuluhan pertanian
secara intensif; (2) Penumbuhan dan penguatan lembaga pertanian dan
perdesaan untuk meningkatkan posisi tawar petani;(3) Penyederhanaan
mekanisme dukungan kepada petani dan pengurangan hambatan usaha
pertanian;(4) Peningkatan kualitas petani melalui pelatihan-pelatihan,
kursus, sekolah lapang, magang, dan sosialisasi; (5) Perlindungan petani
dari persaingan usaha yang tidak sehat dan sistem perdagangan yang
tidak adil; (6) Meningkatkan pendapatan petani melalui peningkatan hasil
produksi dan kualitas serta perluasan lahan usaha pertanian.
Program peningkatan perlindungan tanaman pangan dan hortikultura, akan
dilaksanakan melalui kegiatan;(1) Pembangunan dan penyediaan sarana/
prasarana perlindungan perlindungan tanaman;(2) Gerakan pengendalian
hama/penyakit tanaman pangan dan hortikultura;(3) Pengawasan pupuk dan
pestisida;(4) Penyediaan stok pestisida untuk penagananan serangan h/p.
Program Pengembangan Agribisnis. Program ini bertujuan untuk
memfasilitasi berkembangnya usaha agribisnis melalui kegiatan-kegiatan
sebagai berikut: (1) Pengembangan diversifkasi usaha tani melalui
pengembangan usahatani dengan komoditas bernilai ekonomis tinggi
dan pengembangan kegiatan off-farm guna meningkatkan pendapatan
dan nilai tambah bagi petani;(2) Peningkatan penanganan pasca panen,
mutu, pengolahan hasil dan pemasaran serta pengembangan agroindustri
di wilayah distrik dan perdesaan; (3)Pengembangan dan rehabilitasi
infrastruktur pertanian dan perdesaan melalui perbaikan jaringan irigasi dan
jalan usaha tani serta infrastruktur lainnya; (4) Peningkatan akses terhadap
sumber daya produktif terutama permodalan, (4) Pengurangan hambatan
perdagangan antarwilayah; (5) Pengembangan dan pemanfaatan teknologi
pertanian yang tepat dan spesifik dengan wilayah Kabupaten Sorong serta
ramah lingkungan; (6) Peningkatan produktivitas hasil pertanian melalui
perluasan lahan produktif pertanian dan peningkatan kemudahan proses
pemberian kredit perbankan kepada petani; (7) Pengadaan bibit unggul
tanaman pangan dan hortikultura, (8) Penelitian dan pengembangan
tanaman pangan dan hortikultura.

Peningkatan Pemberdayaan Ekonomi Rakyat

99

8.2 Peternakan
Revitalisasi sub sektor peternakan merupakan bagian integral dari revitalisasi
sektor petanian di kabupaten Sorong yang dilakukan untuk memberdayakan
peternak untuk meningkatkan taraf hidupnya sekaligus mendukung pertumbuhan
ekonomi daerah.

Permasalahan
Beberapa permasalahan pokok yang saat ini tengah dihadapi adalah:
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Kurangnya sarana dan prasarana pendukung kegiatan pengembangan


peternakan;
Terbatasnya kemampuan dan ketrampilan penyuluh maupun peternak;
Belum berkembangnya kegiatan agribisnis peternakan di Kabupaten Sorong
sehingga tingkat produksi peternakan masih rendah ;
Rendahnya tingkat kesejahteraan peternak akibat dari keterbatasan dari
segi permodalan untuk usaha pengembangan usaha ternak;
Tingginya ketergantungan bibit ternak dari daerah lain padahal Kabupaten
Sorong memiliki padang luas yang berpotensi untuk pembiakan ternak;
Meningkatnya penyebaran penyakit hewan menular sehingga mengancam
kesehatan masyarakat yang cenderung mengkonsumsi produk ternak dari
luar daerah yang tingkat hiegenitasnya tidak dapat diawasi dengan ketat
akibat bebasnya pemasukan produk ternak dari luar daerah .

Sasaran
1.

2.

3.

4.

5.

100

Meningkatnya produksi ternak (sapi, kambing, babi, ayam buras, ayam


petelur, ayam pedaging, dan itik) untuk mencapai tujuan peningkatan
kualitas SDM melalui pemenuhan protein hewani dengan peningkatan
produksi daging dan telur;
Meningkatnya sumber daya peternak melalui pendidikan, pelatihan,
magang, dan studi banding dalam meningkatkan usaha peternakan untuk
mencapai tujuan peningkatan kemauan dan kemampuan peternak untuk
berusaha secara mandiri maupun kelompok;
Berkembangnya usaha peternakan yang berorientasi agribisnis untuk
mencapai tujuan meningkatnya jiwa wirausaha sejak dini bagi peternak
dengan lingkungannya;
Meningkatnya usaha peternakan yang saling menguntungkan dengan
menggunakan teknologi tinggi dan efisien dengan keunggulan bersaing
(competitive advantage) untuk mencapai tujuan pengembangan usaha
peternakan yang bekerja sama dengan pihak lain untuk kemitraan;
Meningkatnya pembibitan ternak dengan desa dan pembibitan ternak
pemerintah serta penambahan akseptor dalam kegiatan Inseminasi buatan
untuk mencapai tujuan peningkatan kualitas dan kuantitas pembibitan
ternak desa dan pembibitan ternak pemerintah serta menumbuhkan usaha
pembibitan ternak swasta;

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sorong

6.

7.

Pencegahan dan pengobatan ternak besar dan kecil serta ternak unggas
untuk mencapai tujuan kesejahteraan masyarakat peternak melalui
peningkatan, perbaikan, kesehatan, dan pelestarian lingkungan hidup;
Penyidikan penyakit hewan serta penelitian penyakit hewan dan mutu
genetik ternak untuk mencapai tujuan peningkatan kualitas dan kuantitas
ternak.

Arah Kebijakan
1.
2.

3.
4.
5.
6.

Menumbuhkan, mengembangkan, dan membina jiwa kewirausahaan sejak


dini bagi masyarakat dan lingkungannya;
Mengembangkan sistem ekonomi kerakyatan, didalamnya mengandung
prinsip mekanisme pasar yang berkeadilan, persaingan yang sehat,
pertumbuhan ekonomi, nilai-nilai keadilan, kepentingan sosial,
kualitas hidup dan pembangunan yang berwawasan lingkungan serta
berkelanjutan;
Mengembangkan dan memperluas pembangunan peternakan melalui
diversifikasi usaha, teknologi, sumber daya, produksi, dan konsumsi;
Mengembangkan kemitraan usaha ternak yang saling menguntungkan
antara kelompok usaha peternakan dan kemitraan regional;
Mengembangkan ketahanan pangan berbasis keragaman lokal dengan titik
berat pada pemanfaatan SDA secara optimal;
Mengembangkan modal usaha peternakan dengan sistem padang
penggembalaan karena sumber daya lahan yang luas serta keterbatasan
jumlah peternak .

Program dan Kegiatan


Arah kebijakan dijabarkan dalam programprogram sebagai berikut :
1.

2.

3.
4.

5.

Program peningkatan Ketahanan Pangan, kegiatan yang akan dilaksanakan


meliputi; (1) Peningkatan populasi dan produksi Sapi Potong; (2)
Peningkatan populasi dan produksi Kambing PE dan Kambing Kacang ; (3)
Peningkatan produksi Ayam Buras, (4) Pembinaan kelompok pembibitan
ternak ; (5) Pembangunan UPDT;
Program pengembangan agribisnis , kegiatan yang akan dilaksanakan
; (1)Pembangunan sarana laboratorium; (2) Pembangunan RPH; (3)
Peningkatan mutu susu Kambing PE
Program peningkatan kesejahteraan petani kegiatan yang akan dilaksanakan
Penguatan modal usaha kelompok;
Program peningkatan redistribusi ternak gaduhan pemerintah, kegiatan
yang akan dilaksanakan (1) Penyebaran ternak setoran ;2) Penyiapan
blangko perkembangan ternak gaduhan pemerintah;(3) Penyiapan blangko
pelunasan ternak gaduhan;
Program peningkatan areal penanaman HMT kegiatan yang akan
dilaksanakan kegiatan yang akan dilaksanakan adalah pendataan dan
penambahan areal penanaman HMT;

Peningkatan Pemberdayaan Ekonomi Rakyat

101

6.

7.

Program peningkatan sumber daya lahan ternak kegiatan yang akan


dilaksanakan meliputi (1) Menyusun tata ruang peternakan, menetapkan
peta lokasi ternak, (2) Melakukan identifikasi potensi peternakan yang
mencakup lahan dan ternak.
Program pengembangan kapasitas produksi peternakan, kegiatan yang akan
dilaksanakan meliputi, (1) Pembangunan Labolatorium;(2) Pembangunan
pos pelayanan kesehatan hewan;(3) Pembangunan pos-pos penyeduhan;(4)
pembangunan pos insaminasi baspai.

8.3 Perkebunan
Revitalisasi sub sektor perkebunan untuk mendukung pencapaian sasaran,
penciptaan lapangan kerja, memberikan kontribusi PDRB, perkembangan
produk dan areal perkebunan, peningkatan dalam sektor perdagangan, serta
pertumbuhan pembangunan ekonomi daerah di sentra-sentra produksi.

Permasalahan
Permasalahan yang dihadapi sub sektor perkebunan terutama pengembangan
agribisnis perkebunan secara umum meliputi :
1.

2.

3.

4.

5.

6.

102

Budidaya yang dikembangkan masih terbatas pada tanaman konvensional


sedangkan tanaman yang mempunyai peluang secara ekonomis masih
kurang atau belum ditangani seperti kakao, kelapa sawit, dan pisang
cavendish;
Usaha tani tanaman perkebunan masih dilakukan secara monokultur dan
luasan usaha masih sempit (belum ekonomis). Demikian pula wilayah
pengembangan yang akan dijadikan sentra produksi belum berskala
ekonomi sehingga terhadang potensi rawan apabila terjadi kegagalan panen
atau kemerosotan harga jual;
Tingkat produktivitas usaha budidaya perkebunan rakyat masih di
bawah potensi produksi. Hal ini disebabkan tingkat keterampilan petani
dalam mengelola kebun relatif masih rendah karena sangat dibatasi
pengetahuan;
Pengelolaan dan mutu hasil perkebunan rakyat dan hasil produksi tingkat
petani pada umumnya masih merupakan hasil primer dengan mutu yang
rendah dan belum sesuai standar sehingga berpengaruh terhadap rendahnya
daya saing ;
Terbatasnya sarana dan prasarana transportasi antarsentra produksi dengan
pusat pemasaran di Kota sorong yang menyebabkan biaya tinggi baik pada
saat melakukan pemasaran hasil produksi maupun dalam kegiatan usaha
lain yang harus ditanggung oleh petani;
Kelembagaan petani perkebunan masih lemah khususnya kemampuan
mengakses permodalan, teknologi, agro input, dan pemasaran.

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sorong

Sasaran
Sasaran akhir revitalisasi sub sektor perkebunan adalah tumbuhnya
sistem agribisnis berbasis perkebunan yang berdaya saing, berkelanjutan,
dan berkerakyatan, berkeadilan, terdesentralisasi dengan mengkondisikan
termanfaatkannya sumber daya agribisnis secara optimal dan terlibatnya peran
masyarakat dan investor. Sasaran umum yang ingin dicapai antara lain:
1.

2.

3.
4.

5.
6.

Peningkatan pengembangan komoditas perkebunan yang sudah ada dan


mempunyai nilai ekonomi tinggi serta mempunyai daya saing di daerah
sentra-sentra produksi sehingga dapat meningkatkan produksi dan
perdagangan komoditas perkebunan;
Mengembangkan komoditi baru bidang perkebunan yang mempunyai nilai
ekonomi tinggi dan mampu menyerap tenaga kerja baru yang luas seperti
kelapa sawit dan pisang Cavendish;
Meningkatnya produktivitas perkebunan hingga mencapai produksi
potensial;
Meningkatnya mutu hasil produk primer milik petani (pekebun) ke arah
standar mutu yang sudah ditetapkan (SNI) sesuai permintaan pasaran
sehingga daya saing meningkat;
Tumbuh dan berkembangnya wilayah-wilayah/sentra ekonomi baru di
sekitar perkebunan dan industri jasa seperti transportasi;
Menumbuhkan dan memantapkan kelembagaan petani.

Arah Kebijakan
Langkah-langkah kebijakan antara lain meliputi :
1.
2.
3.

4.
5.

Peningkatan dan pengembangan komoditas perkebunan yang peluang


pasarnya masih terbuka dan memanfaatkan potensi SDA yang tersedia;
Menyiapkan peralatan teknologi dalam meningkatkan produktivitas dan
mutu hasil olahan;
Menghidupkan dan memperkuat lembaga pertanian untuk meningkatkan
akses petani terhadap sarana produksi dan seluruh usaha yang dapat
meningkatkan posisi tawar petani;
Meningkatkan kemampuan/kualitas SDM pertanian yang meliputi petani,
penyuluh, dan pelaku usaha;
Pembentukan kemitraan usaha.

Program dan Kegiatan


Program pengembangan agribisnis berbasis perkebunan bertujuan untuk
memfasilitasi berkembangnya usaha agribisnis berbasis perkebunan dengan
kegiatan pokok yang meliputi: (1)Perkembangan areal komoditi unggulan
yang sudah ada dan komoditi baru yang mempunyai nilai ekonomi tinggi
dan mempunyai pasar dan daya saing; (2) Peningkatan nilai tambah produk
perkebunan melalui peningkatan pasca panen dan pengolahan hasil melalui
pembangunan unit pengolah hasil (UPH); (3) Pengembangan dan rehabilitasi

Peningkatan Pemberdayaan Ekonomi Rakyat

103

infrastruktur perkebunan di pedesaan melalui pembangunan dan perbaikan


jalan dan jembatan usaha tani; (4) Peningkatan akses terhadap sumber daya
produktif seperti permodalan, agriinput, dan benih unggul; (5) Peningkatan
Iptek perkebunan melalui pengembangan dan pemanfaatan teknologi tepat
guna dan spesifikasi lokasi yang ramah lingkungan; (6) Peningkatan pelayanan
dan penumbuhan kemampuan petani serta kelembagaannya untuk mengakses
keberbagai kemudahan dan peluang yang ada; (7) Pemantapan dan pengembangan
kawasan agropolitan yang strategis dan potensial ; (8) Pengembangan kawasan
masyarakat marginal perkebunan.

8.4 Kehutanan
Revitalisasi industri kehutanan dimaksudkan agar dapat mendukung
pencapaian sasaran yaitu penciptaan lapangan kerja terutama bagi masyarakat
yang berada di dalam dan di sekitar lokasi industri, peningkatan kualitas SDM
kehutanan dan sektor kehutanan yang mencakup hasil hutan kayu dan hasil
hutan non kayu

Permasalahan
Permasalahan yang dihadapi oleh industri kehutanan adalah :
1.
2.
3.
4.
5.

Belum jelasnya keberadaan industri hasil hutan non kayu ;


Kurangnya keterlibatan masyarakat lokal dalam pengusahaan hutan;
Kurangnya sosialisasi peraturan perundang-undangan yang berlaku;
Rendahnya pemahaman terhadap produkproduk hasil hutan non kayu;
Pemanfaatan hutan yang melebihi daya dukung (tidak memperhatikan asas
pelestariannya).

Sasaran
Sasaran revitalisasi industri kehutanan adalah:
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Meningkatnya ketrampilan, pendapatan, dan kesejahteraan masyarakat


lokal;
Terciptanya lapangan kerja bagi masyarakat lokal (pemilik hak ulayat di
sekitar hutan);
Meningkatnya kualitas SDM yang mengusahakan hutan;
Terjaganya produktifitas industri;
Optimalnya nilai tambah dan manfaat hasil hutan kayu;
Terciptanya Hutan Tanaman Industri (HTI) di Provinsi Papua khususnya di
Kabupaten Sorong.

Arah Kebijakan
Revitalisasi industri dicapai dengan arah kebijakan sebagai berikut:
1.

104

Peningkatan lapangan kerja terutama bagi masyarakat lokal dengan


melibatkan masyarakat setempat sebagai tenaga kerja dan melibatkan
kelembagaan masyarakat di lokasi industri.

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sorong

2.

3.

Meningkatkan kualitas SDM dengan mengikutsertakan dalam diklat teknis


kehutanan dan sosialisasi peraturan perundang-undangan di bidang
kehutanan;
Mempertahankan dan meningkatkan produksi industri kehutanan melalui
pembuatan regulasi (aturan-aturan kehutanan) yang jelas tentang perijinan
pemungutan hasil hutan kayu sebagai bahan baku industri, mewajibkan para
pemegang HPH agar mempersiapkan lahan bagi pengembangan HTI, dan
meningkatkan partisipasi masyarakat dalam mendukung terciptanya HTI.

Program dan Kegiatan


Arah kebijakan tersebut dijabarkan dalam program-program pembangunan
sebagai berikut :
1.
2.

Program Pelayanan Administrasi Perkantoran ;


Program peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur dilaksanakan melalui
kegiatan (1) Pemeliharaan kantor; (2) Pembangunan kantor dinas
(lanjutan); (3) Pengadaan sarana operasional perencanaan, produksi dan
peredaran hasil hutan; (4) Pembangunan sistim monitoring penendalian
peredaran hasil hutan (GIS).
3. Pemanfaatan potensi sumber daya hutan dilaksanakan melalui kegiatan
operasional Polhut dan operasi terpadu dalam peneriban penebangan dan
peredaran hasil hutan kayu
4. Pemberdayaan masyarakat disekitar kawasan hutan dilaksanakan melalui
kegiatan (1) Pemberdayaan masyarakat melalui kegiatan pengembangan
industri perkayuan rakyat (porteble sawmmill) di empat distrik, (2)
Pengambangan terminal kayu hasil tebangan masyarakat.
5. Peningkatan produksi industri perkayuan dilaksankan melalui kegiatan (1)
Pembangunan Pos Jaga Polhut, (2) Pembangunan industri penggergajian
kayu skala kecil dengan, kapasitas produksi sampai dengan 2000 M3
per tahun pola kemitraan), (3) Inventarisasi limbah pembalakan HPH/
UPHHK, perkebunan/IPK, (4) Monitoring dan evaluasi kegiatan HPH/
IOPHHK,IPK,IUIPHHK,IPHHK,dan IPHH-BK, (5) Pemantauan dokumen
SKSKB ketempat tujuan, (6) Peningkatan pengawasan peralatan ksploitasi
, produksi dan peredaran hasil hutan.
6. Peningkatan produksi hasil hutan non kayu, dilaksanakanmelalui ; (1)
Inventarisasi potensi hasil hutan non kayu di wilayah Kabupaten
Sorong, (2) Pembangunan industri pengelolaan hasil hutan non kayu, (3)
penyuluhan dan pemberian peralatan pasca panen.
7. Pengembangan hutan tanaman industri, dilaksanakan melalui kegiatan; (1)
Inventarisasi luas lahan kritis diwilayah Kabupaten Sorong, (2) Pembuatan
bangunan persemaian induk , (3) Pembuatan tanaman industri ( HTI ), (4)
Rehabilitasi hutan danlahan ( DAK-DL ), (5) embangunan laboratorium,
(6) Perbenihan tanaman kehutanan, (7) Pembuatan hutan rakyat, (8)
Pembuatan demplot silvikultur intensif (sling), (9) Penanaman tanaman
merbau (reboisasi), (10) Reboisasi, (11) Pemeliharaan hutan kota, (12)
Pemeliharaan hutan rakyat, (13) Pemeliharaan hutan manggrofe, (14)
Demplot percontohan persutraan alam dan lebah Madu.
Peningkatan Pemberdayaan Ekonomi Rakyat

105

8.

9.

Program penataan kawasan hutan, akan dilaksanakan melalui (1)Tata batas


kawasan hutan, (2) Review peta tata ruang Kabupaten Sorong dengan
peta kawasan hutan dan perairan (SK Menhut no.891/Kpts/II/1999), (3)
Redisigine areal HPH / IUPHHK, (4)Inventarisasi potensi hasil hutan, (5)
Penyusunan rancangan model KPH kabupaten Sorong, (6) Penyusunan
data base Dinas kehutanan.
Pengembangan Sumber Daya Manusia dan masyarakat sekitar hutan, akan
dilaksanakan (1) Peningkatan kelembagaan Dinas Kehutanan Kabupaten
Sorong, (Membentuk Cabang Dinas ), (2) Diklat fungsional , (3) Diklat
strukturan(Pin II,III,IV ), (4) Diklat teknis bagi pegawai dan masyarakat
disekitar hutan, (5) Diklat Polhut dan PPNS.

8.5 Perikanan dan Kelautan


Berdasarkan pada potensi SDA yang dimiliki serta semakin banyaknya
permintaan akan produk perikanan seiring dengan semakin meningkatnya
jumlah penduduk dan kesadaran akan arti pentingnya gizi ikan sebagai sumber
protein hewani sehingga sektor perikanan dan kelautan tetap dapat menjadi
salah satu roda penggerak utama perekonomian daerah.
Sektor perikanan dan kelautan Kabupaten Sorong berpotensi untuk
dikembangkan karena didukung dengan potensi lahan (wilayah laut) untuk
usaha penangkapan dengan bermacam jenis hasil laut dan lahan budi daya
baik perikanan laut maupun perikanan air tawar. Adapun komoditi perikanan
tangkap antara lain : ikan dasar, (ikan kakap, ikan ekor kuning) ikan pelagis
(tuna, cakalang, kembung, teri, udang dan lain-lain). Komoditi lainnya seperti
moluska/kerang-kerangan, rumput laut, dan penyu belimbing, serta terumbu
karang sebagai salah satu aset pariwisata yang dapat dikembangkan di masa yang
akan datang.

Permasalahan
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Rendahnya kualitas nelayan, pembudidaya ikan, serta petugas teknis dalam


pengelolaan sumber daya perikanan baik tangkap maupun budi daya;
Terbatasnya sarana dan prasarana dalam mendukung produksi perikanan;
Lemahnya akses permodalan nelayan/pembudidaya ikan untuk mengem
bangkan usahanya ;
Belum adanya data potensi perikanan yang akurat di masing-masing
distrik;
Terbatasnya dana pembinaan kepada kelompok nelayan dan pembudidaya
ikan;
Lemahnya pengawasan sumber daya perairan.

Sasaran
Sasaran akhir dari revitalisasi pada sektor perikanan dan kelautan ratarata 4,5 persen per tahun dalam periode 20062010 terutama dalam upaya

106

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sorong

meningkatkan sumber daya manusia nelayan serta pembudidaya ikan dan


produksi perikanan.
Adapun sasaran umum yang akan dicapai antara lain :
1.
2.
3.
4.
5.

Meningkatnya pengetahuan dan ketrampilan nelayan, pembudidaya ikan,


dan petugas teknis dalan mengelola sumber daya perikanan;
Meningkatnya produksi perikanan sejalan dengan peningkatan pendapatan
dan kesejahteraan ;
Meningkatnya kegiatan pembinaan dan pelatihan kepada kelompok
nelayan/pembudidaya ikan;
Tersedianya data potensi perikanan yang akurat pada tiap-tiap distrik;
Meningkatnya frekuensi pengawasan sumber daya perairan.

Arah Kebijakan
Dengan memperhatikan permasalahan yang dihadapi dan beberapa sasaran
di atas, maka arah kebijakan yang akan dicapai antara lain :
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Peningakatan kualitas SDM nelayan/pembudidaya ikan melalui jalur non


formal;
Peningkatan kualitas petugas teknis (PNS) melalui pendidikan teknis dan non
teknis dalam pengelolaan sumber daya perikanan secara berkelanjutan;
Peningkatan bantuan sarana dan prasarana bagi nelayan/pembudidaya
ikan dalam menopang produksi perikanan;
Peningkatan produksi perikanan dengan sistem agribisnis melalui pola
kemitraan yang saling menguntungkan ;
Peningkatan kerjasama dengan lembaga penelitian dan perguruan tinggi
dalam kegiatan penelitian ;
Peningkatan pengawasan sumber daya perairan.

Program dan Kegiatan


1. Program Pembangunan SDM nelayan dan petani ikan , pegawai Dinas
Perikanan yang mandiri dan terampil, akan dilaksanakan melalui
kegiatan antara lain; Penlat Lapang,magang bagi Nelayan dan petani
ikan, Mengikutsertakan pegawai dalam rangka peningkatan kompetensi,
yang diadakan oleh DKP ,dan tugas belajar, Pemantauan dan analisa hasil
kegiatan;
2. Program Pembangunan sarana dan prasarana perikanan dalam rangka
peninkatan produksi, kegiatan yang akan dilaksanakan diantaranya ; (1)
Pembangunan kawasan industri (PPI,TPI,Pabrik Es, dan cold strage dan
mini plan;, (2) Pengadaan armadadan alat Penangkapan ikan, rumpon; (3)
Pengadaan sarana dan prasarana budidaya ( laut, darat ); (4) Penguatan
modal nelayan dan pembudidayaan ikan; (5) Pengkajian dan pemilihan
area konservasi sebagai daerah bank ikan;

Peningkatan Pemberdayaan Ekonomi Rakyat

107

3.

Pengendalian dan pengawasan sumber daya perikanan, dilaksanakan


melalui kegiatan antara lain ; Pengadaan Speed Boat pengawasan, Patroli
laut dengan instansi terkait, Pembentukan dan pembinaan POKWAKMAS.

8.6 Pembangunan Pertambangan dan Sumber Daya


Mineral
Sektor sumber daya mineral memegang peranan penting dalam pemerataan
pembangunan sehingga pemanfaatannya dilakukan secara berkelanjutan
berdasarkan sistem ekonomi kerakyatan yang bertumpu pada mekanisme pasar
yang berkeadilan berdasarkan kemampuan daerah dengan mempertimbangkan
ketersediaan cadangan energi dan sumber daya mineral yang terbatas.
Pembangunan pertambangan dan sumber daya mineral dilakukan dengan
memanfaatkan kemajuan ilmu pengetahuan dan tekologi yang mengacu pada
kepribadian bangsa untuk mewujudkan kehidupan bangsa yang berdaulat,
mandiri berkeadilan, sejahtera maju dan kukuh, serta kekuatan moral dan
etikanya. Upaya peningkatan pemanfaatan potensi sumber daya minyak dan gas
bumi, batubara, mineral, panas bumi dan air bawah tanah serta sumber energi
yang terbarukan dilaksanakan untuk menghasilkan nilai tambah tinggi untuk
membangun daerahnya secara mandiri.

Permasalahan
Berdasarkan penjelasan tersebut di atas, maka permasalahan pada sektor
energi dan sumber daya mineral adalah sebagai berikut :
1.
2.

3.
4.

5.
6.
7.

8.

108

Rendahnya tingkat pemanfaatan potensi minyak dan gas bumi karena


kurangnya daya saing dalam hal suplai ;
Belum optimalnya peran minyak dan gas sebagai penerimaan daerah guna
menunjang pertumbuhan ekonomi karena ladang gas akan dikembangkan
setelah ada kepastian kontrak dengan pembeli;
Pertambangan minyak dan gas belum terukur secara pasti hasil produksi
barel per hari (BPH), serta cadangannya;
Belum sepenuhnya pihak perusahaan pengelola minyak dan gas secara
transparansi melaporkan hasil produksi serta cadangannya kepada
pemerintah daerah;
Belum sepenuhnya terjamin pasokan minyak dan gas dan produk-produknya
untuk memenuhi kebutuhan lokal;
Ketidakpastian hukum bidang pertambangan memberi kesan sebagian
besar kewenangan di bidang pertambangan masih di tangani oleh pusat;
Persebaran potensi tambang batu bara, emas, uranium, timah hitam,
tembaga, dan perak belum dapat dilakukan survey dan pengkajian potensi
tambang tersebut;
Penurunan penerimaan pertambangan mineral seperti timah, nikel bauksit,
tembaga, perak, emas dan batubara;

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sorong

9. Data pertambangan di bidang pengelolaan air bawah tanah belum


sepenuhnya dapat terinventarisir dengan baik disebabkan karena kurangnya
kegitan pendataan;
10. Pertambangan bahan galian golongan C menjadi sorotan masyarakat karena
kegiatan tersebut dapat merusak lingkungan serta lemahnya pengawasan;
11. Meningkatnya kegiatan pertambangan tanpa ijin (Peti) dan usaha
pertambangan yang merusak dan yang menimbulkan pencemaran.

Sasaran
Sasaran pembangunan yang ingin dicapai adalah adalah :
1. Terciptanya keseimbangan antara aspek pemanfaatan sumber daya tambang
sebagai modal petumbuhan ekonomi terhadap PDRB;
2. Optimalisasi peran migas sebagai penerimaan daerah guna menunjang
pertumbuhan ekonomi;
3. Terjaminnya pasokan migas dan produk-produknya untuk memenuhi
kebutuhan lokal;
4. Terselesaikan Undang-Undang Pertambangan sebagai pengganti UndangUndang Nomor 11 Tahun 1967 tentang Pokok pokok Pertambangan;
5. Meningkatnya perluasan lapangan kerja dan kesempatan berusaha seiring
dengan masuknya investasi pertambangan dan sumber daya mineral ;
6. Meningkatnya produksi dan nilai tambah produk pertambangan;
7. Terjadinya alih teknologi dan kompetensi tenaga kerja;;
8. Meningkatnya kualitas industri hilir yang berbasis sumber daya mineral;
9. Meningkatnya keselamatan dan kesehatan kerja pertambangan;
10. Teridentifikasinya kawasan rawan bencana geologi sebagai upaya
pengembangan sistem mitigasi bencana;
11. Berkurangnya kegiatan pertambangan tanpa izin (PETI) dan usaha
pertambangan yang merusak dan yang menimbulkan pencemaran;
12. Meningkatnya kesadaran pembangunan berkelanjutan dalam eksploitasi
energi dan sumber daya mineral;
13. Tereksploitasinya pertambangan dan sumber daya mineral secara
berkelanjutan dengan meminimalis timbulnya pencemaran dan kerusakan
lingkungan.

Arah Kebijakan
Arah kebijakan yang ditempuh untuk mencapai sasaran di atas yaitu :
1.
2.

Meningkatkan eksplorasi dalam upaya menambah cadangan minyak dan


gas serta sumber daya mineral lainnya;
Meningkatkan eksploitasi pertambangan dan sumber daya mineral dengan
selalu memperhatikan aspek pembangunan berkelanjutan, khususnya
mempertimbangkan kerusakan hutan, keanekaragaman hayati, dan
pencemaran lingkungan;

Peningkatan Pemberdayaan Ekonomi Rakyat

109

3. Meningkatkan peluang usaha pertambangan skala kecil di wilayah terpencil


dengan memperhatikan aspek sosial dan lingkungan hidup;
4. Meningkatkan manfaat pertambangan dan nilai tambah;
5. Menetapkan good mining proctice di lokasi tambang yang sudah ada;
6. Merehabilitasi kawasan bekas pertambangan;
7. Menjamin kepastian hukum melalui penyerasian aturan dan penegakan
hukum secara konsekuen;
8. Meningkatkan pembinaan dan pengawasan pengelolaan pertambangan;
9. Meningkatkan pelayanan dan Informasi pertambangan, termasuk Informasi
kawasan-kawasan yang rentan terhadap bencana geologi;
10. Evaluasi kebijakan atau peraturan yang tidak sesuai.

Program dan Kegiatan


Pencapaian sasaran dan pelaksanaan kebijakan sektor pertambangan
memerlukan dukungan dari program-program pembangunan lain yang berada
pada berbagai sektor pembangunan Kabupaten Sorong. Program prioritas
pembangunan di sektor pertambangan adalah:
1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

110

Meningkatkan kegiatan Survey dan pengkajian potensi pertambangan


umum untuk kegiatan promosi investasi, dilaksanakan melalui kegiatan
peningkatan survey dan pengkajian potensi tambang bahan galian C,
peningkatan survey dan pengkajian potensi tambang batubara, peningkatan
pembinaan dan pengawasan yang menyeluruh kepada perusahaan
pertambangan umum, dan Peningkatan retribusi dari sektor pertambangan
bahan galian C;
Meningkatkan potensi Air Bawah Tanah, dilaksanakan melalui kegiatan
peningkatan kegiatan inventarisasi dan pendataan potensi air bawah tanah,
peningkatan pembinaan dan pengawasan potensi air bawah tanah, dan
peningkatan retribusi sumberair bawah tanah;
Pengembangan Listrik Pedesaan, didilaksanakan melalui kegiatan
pembangunan/pengadaan Surya 100 Unit, pembangunan Listrik tenaga
angin di Distrik Makbon, pembangunan Listrik Tenaga Air;
Penyusunan Rencana Ketenagalistrikan Daerah di Kabupaten , akan
dilaksanakan melalui kegiatan penyusunan Rencana Ketenaga listrikan
daerah;
Pemantauan / monitoring perusahaan Migas di Kabupaten Sorong, akan
dilaksanakan mealui kegiatan pemantauan/monitoring pada perusahaan
Migas;
Melaksanakan pembinaan, pengawasan, pemantauan monitoring , akan
dilaksanakan melalui kegiatan terhadap kegiatan HPH, galian C,Mineral,
Migas dan Industri, Mengadakan pembinaan, pengawasan, pemantauan/
monitoring terhadap kegiatan pelaksanaan RKL/RPL dan UKL/UPL;
Penyusunan bukuNeraca Kualitas Lingkungan Daerah(NKLD), dilaksanakan
melalui kegiatan penyusunan Buku Neraca sebanyak 50 set;

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sorong

8. Melaksanakan penyuluhan pelestarian Lingkungan Hidup, akan dilaksanakan


melalui melaksanakan pemanfaatan SDM di 12 Distrik Kab. Sorong;
9. Pemulihan kualitas dan kuantitas air sungai diAimas, Salawati dan Makbon,
akan dilaksanakan melalui penanaman Pohon di Sekitar DAS;
10. Inventarisasi lahan Kritis, yang akan dilaksanakan melaksanakan melalui
inventarisasi lahan kritis, menyusun buku/peta lahan kritis;
11. Perayaan Hari Lingkungan Hidup Sedunia, akan dilaksanakan melalui
upacara penanaman pohon dan Penyuluhan;
12. Pembangunan sarana dan prasarana kebersihan pada lokasi TPA dan TPS
di Kabupaten Sorong, akan dilaksanakan melalui kegiatan pembangunan
lokasi TPA dan TPS, pembangunan badan jalan masuk TPA, pembangunan
gapura/papan nama, pembangunan Pos Pengawasan;
13. Pengadaan sarana dan prasarana pendukung kebersihan di Kabupaten
Sorong akan dilaksanakan melalui kegiatan pengadaan Armada per
sampahan sebanyak 7 unit, pengadaan kontainer dan sarana kebersihan
lainnya, pembangunan garasi dan perbengkelan;
14. Pengadaan kendaraan operasional Dinas Pertambangan dan Lingkungan
Hidup Kabupaten Sorong, akan dilaksanakan melalui pengadaan kendaraan
operasional roda empat jenis Fort Station 4, WS 1 unit, kendaraan
operasional laut speed boat 2 engine (2x85 Pk), dan kendaraan operasional
roda dua GL Max sebanyak 2 unit;
15. Peningkatan SDM Aparat Dinas Pertambangan dan Lingkungan Hidup
Kabupaten Sorong, akan dilaksanakan melalui kegiatan kursus Amdal A,B,C
audit Lingkungan , persampahan, Migas dan Diklat PIM III dan IV dan S1
dan S2;
16. Pelaksanaan study banding, akan dilaksanakan melalui menetapkan lokasi
study anding, dan mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan ke Jakarta
dan Manokwari.

8.7 Pengembangan Industri Daerah


Pengembangan sektor industri diharapkan dapat meningkatkan iklim
investasi dan lebih mendorong pertumbuhan ekonomi daerah yang berkesi
nambungan (Sustainable Growth) serta dapat menjamin kesinambungan
pembangunan daerah (Regional Sustainable Development).
Pengembangan sektor industri di Kabupaten Sorong lebih ditujukan
kepada upaya peningkatan pengembangan industri kecil, menengah dan besar,
meningkatkan iklim invetasi, peningkatan kualitas SDM, dan peningkatan
produk-produk unggulan yang mampu berdaya saing. Upaya meningkatkan
investasi ini dimaksudkan guna mendorong sektor riil (modern) yang nantinya
dapat menyerap banyak tenaga kerja, disamping mendorong peningkatan eksport
non-migas.
Pengembangan sektor industri di Kabupaten Sorong disesuaikan dengan
potensi SDA yang ada sehingga dapat dijadikan pasokan bahan baku industri.
Secara riil sektor andalan pembangunan industri di Kabupaten Sorong adalah

Peningkatan Pemberdayaan Ekonomi Rakyat

111

pemanfaatan SDA seperti migas, perikanan, perkebunan, pertanian, kehutanan,


dan pertambangan.

Permasalahan
Permasalahan yang dihadapi dalam pengembangan sektor industri di
Kabupaten Sorong yaitu:
1.
2.
3.

4.
5.
6.
7.
8.
9.

Belum tersedianya infrastruktur ekonomi yang memadai di Kabupaten


Sorong terutama di Kawasan Industri Arar Sorong (KIAS);
Belum ditetapkannya KIAS sebagai Kawasan Ekonomi Khusus oleh
Pemerintah Pusat;
Kurangnya investor yang tertarik untuk menanamkan modalnya akibat dari
kondisi keamanan yang belum kondusif dan kondisi perekonomian yang
belum pulih secara nasional;
Ketersediaan lahan (tanah) yang sebagian besar masih merupakan hak
ulayat/hak adat;
Belum berkembangnya industri kecil, menengah, dan besar secara
optimal;
Rendahnya kualitas hasil produksi industri kecil, menengah dan besar;
Terbatasnya sarana dan prasarana industri kecil, menengah dan besar;
Kurangnya promosi terhadap potensi sumber daya alam ;
Belum adanya kerjasama antara Pemerintah Daerah dan perbankan dalam
menjajaki kemungkinan pembiayaan investasi pada usaha-usaha potensial
di Kabupaten Sorong.

Sasaran
Sasaran yang hendak dicapai adalah :
1.
2.
3.

4.
5.
6.
7.
8.

112

Tersedianya infrastruktur ekonomi yang memadai di ibukota Kabupaten


(Aimas), Kawasan Industri Arar, dan kawasan produktif pertanian lainnya;
Ditetapkannya Kawasan Industri Arar Sorong sebagai Kawasan Ekonomi
Khusus
Menarik investor untuk menanamkan modalnya melalui kemudahankemudahan yang diberikan terutama dalam hal perizinan, menciptakan
jaminan keamanan, dan membaiknya perekonomian nasional;
Berkembangnya industri kecil (rumah tangga) dan menengah sebagai upaya
peningkatan pendapatan dan kesejahteraan rakyat;
Meningkatnya pemanfaatan hasil produksi industri daerah;
Meningkatnya kualitas hasil produksi industri kecil, menengah dan besar;
Berkembangnya jaringan pemasaran produk industri kecil, menengah dan
besar di pasar lokal, antarpulau, dan mancanegara;
Tersedianya lembaga keuangan (bank) baik Pemerintah maupun swasta di
Kota Aimas sebagai di ibukota Kabupaten Sorong sehingga dapat berperan
sebagai penyedia sumber dana bagi usaha industrui kecil dan menengah
melalui fasilitas kredit perbankan;
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sorong

9.

Terlaksananya kerjasama antara Pemerintah Daerah dan Perbankan dalam


upaya menjajaki kemungkinan pembiayaan investasi pada usaha-usaha
industri yang potensial di Kabupaten Sorong.

Arah Kebijakan
Sebagai upaya untuk mewujudkan sektor industri, Pemerintah Kabupaten
Sorong mengarahkan kebijakan kepada :
1.

Penyediaan infrastruktur ekonomi (listrik, jalan, air bersih, dan


telekomunikasi) di ibukota kabupaten, di Kawasan Industri Arar, dan
kawasan-kawasan produktif lainnya;
2. Mendesak Pemerintah Pusat untuk segera menetapkan Kawasan Industri
Arar Sorong sebagai Kawasan Ekonomi Khusus;
3. Penciptaan iklim investasi yang kondusif melalui kemudahan perizinan,
menciptakan jaminan keamanan, dan meniadakan pungutan-pungutan
liar;
4. Menjamin investor dalam hal ketersediaan lahan (tanah) dengan peran
Pemerintah Daerah sebagai fasilitator antara investor dan pemilik hak
ulayat/tanah adat ;
5. Memfokuskan pengembangan industri kecil (rumah tangga) sebagai upaya
peningkatan pendapatan dan pemberdayaan pelaku ekonomi lokal dalam
upaya meningkatkan kesejahteraannya;
6. Menerapkan kebijakan advokasi dan proteksi kepada usaha industri,
produktivitas industri, dan hasil produksi ;
7. Meningkatkan pembinaan terhadap pelaku industri kecil dan menengah
serta perkuatan modal usaha ;
8. Meningkatkan kualitas SDM sebagai pelaku industri kecil dan menengah
melalui pelatihan-pelatihan, kursus-kursus, magang, dan workshop;
9. Meningkatkan promosi terhadap potensi SDA yang dimiliki dan KIAS secara
nasional maupun ke mancanegara;
10. Mendirikan lembaga keuangan (bank) baik milik pemerintah maupun
swasta di Kota Aimas;
11. Melakukan kerjasama antara Pemerintah Daerah dan perbankan untuk
mempermudah pembiayaan investasi pada usaha-usaha potensial di
Kabupaten Sorong.

Program dan Kegiatan


1.

Program Pembinaan dan pengembangan industri kecil, menengah dan besar.


Pembinaan Industri kecil, menengah dan besar akan dilaksanakan melalui
pendidikan /pelatihan teknis dan pengadaan peralatan di antaranya; Pelatihan
Pengelolaan minyak kelapa, Pelatihan pengoilahan minyak lawang, Pelatihan
pengolahan terasi udang, Pelatihan ketrampilan kain tenun, Pelatihan
pengolahan buah merah, Pelatihan batu bata merah, Pelatihan Meubel Kayu
dan kusen, Pelatihan Meubel Rotan, Pelatihan Pengolahan Gula Merah,
Pelatihan Pengolahan Minyak lawang, Pelatihan Pengolahan Minyak Kelapa,

Peningkatan Pemberdayaan Ekonomi Rakyat

113

2.

3.

Pelatihan Pembuatan VCO, Pelatihan Pengolahan Terasi Udang, Pelatihan


Meubel Kayu dan Kusen, Pelatihan Pandai Besi, Pelatihan Meubel Rotan,
Pelatihan Pengolahan Gula Merah, Pelatihan Pembuatan Sagu dan Kue Sagu,
Pembinaan dan Penyuluhan Subdin IHPK, Pembinaan dan PenyuluhanSubdin
ILMK, dan Pembinaan dan Penyuluhan Subdin IA & E.
Peningkatan Sarana dan Prasarana Industri Kecil, Menengah dan Besar,
akan dilaksanakan melalui kegiatan pembangunan Gedung Ruang Kerja
Virgin Coconut Oil (VOC) di Distrik Sasapor, pembangunan Gedung UPT
Kayu, bantuan Mesin/Peralatan UPT Terpadu.
Pengembangan Data dan informasi, akan dilaksanakan melalui pendataan
direktori,sentra dan Katalok IKM, pendataan Potensi Industri daerah,
promosi produk Industri Kecil,Menengah, dan Besar melalui internet, dan
pengadaan Peralatan komputer.

8.8 Peningkatan Perdagangan dan Investasi


Pembangunan sektor perdagangan dan peningkatan penanaman modal
daerah diharapkan dapat meningkatkan iklim investasi sehingga dapat mendorong
pertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan dan menjamin kesinambungan
pembangunan daerah.
Pengembangan Sektor Perdagangan dan Penanaman Modal Daerah di
Kabupaten Sorong lebih ditujukan kepada upaya meningkatkan iklim investasi
dan pemberdayaan pelaku ekonomi lokal. Upaya mendorong meningkatnya
investasi ini dimaksudkan untuk mendorong sektor riil yang diharapkan
nantinya akan dapat banyak menyerap tenaga kerja, meningkatkan taraf hidup
masyarakat dan mendorong peningkatan ekspor non migas dan pemberdayaan
pelaku ekonomi lokal lebih diutamakan dengan memberikan kesempatan
yang lebih luas dalam berusaha serta memproteksi dan memberikan bantuan
modal usaha. Peningkatan nilai investasi ini diharapkan dapat mendorong laju
pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Sorong dengan pemanfaatan potensi SDA
seperti pertambangan, perhutanan, dan perkebunan.

Permasalahan
Permasalahan yang dihadapi dalam sektor perdagangan dan penanaman
modal daerah adalah :
1.

2.
3.

4.

114

Kurangnya investor yang tertarik untuk menanamkan modalnya akibat dari


kondisi keamanan yang belum kondusif dan kondisi perekonomian yang
belum pulih secara nasional;
Ketersediaan lahan (tanah) sebagian besar masih merupakan hak ulayat/
hak adapt;
Kurangnya partisipasi pelaku ekonomi lokal dalam usaha Perdagangan
dibanding dengan pelaku ekonomi yang berasal dari luar daerah sebagai
akibat lambannya pengembangan pelaku ekonomi lokal ;
Masih terbatasnya komoditi ekspor yang dapat diproduksi di Kabupaten
Sorong baik secara kualitas maupun kuantitas;

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sorong

5.
6.
7.

Belum ada lembaga keuangan (bank) di Ibu kota Kabupaten Sorong yang
berperan sebagai penyedia sumber dana bagi pelaku ekonomi local;
Belum ada kerjasama antara Pemerintah Kabupaten Sorong dengan
perbankan untuk pembiayaan usaha-usaha potensial ;
Belum tersedianya pasar sentral di Kota Aimas dan pasar-pasar desa di
wilayah distrik potensial.

Sasaran
Sasaran yang hendak dicapai dalam pengembangan perdagangan dan
investasi adalah :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Meningkatnya jumlah realisasi investasi sebagai akibat kondusifnya


keamanan dan kondisi perekonomian yang membaik;
Terjadinya kesepakatan dengan pemilik hak ulayat/hak adat dalam
penyediaan lahan (tanah) ;
Meningkatnya partisipasi pelaku ekonomi lokal dalam usaha perdagangan
sehingga mempercepat perekonomian ;
Meningkatnya volume ekspor baik secara kualitas maupun kuantitas;
Tersedianya lembaga keuangan (bank) di ibukota Kabupaten Sorong yang
berperan sebagai penyediaan sumber dana bagi pelaku ekonomi lokal;
Terjalinnya kerjasama antara Pemerintah Kabupaten Sorong dengan
perbankan untuk membiayai usaha-usaha potensial;
Tersedianya pasar sentral di Kota Aimas dan pasar-pasar di desa di wilayah
distrik potensial.

Arah Kebijakan
Sebagai upaya untuk mewujudkan sektor perdagangan dan penanaman
modal daerah, maka Pemerintah Kabupaten Sorong mengarahkan kebijakan
kepada:
1.

2.

3.

4.
5.

Berupaya menarik investor untuk menanamkan modalnya melalui


kemudahan-kemudahan yang diberikan terutama dalam hal perijinan,
menciptakan jaminan keamanan, dan membaiknya perekonomian nasional;
Membantu investor dalam hal ketersediaan lahan atau tanah dengan peran
pemerintah daerah sebagai fasilitator antara investor dan pemilik hak
ulayat/tanah adat;
Meninjau kembali Surat Keputusan nomor 58 Tahun 2004 tentang
pencabutan pelimpahan kewenangan pemberian persetujuan dan fasilitas
ekspor serta perijinan pelaksanaan penanaman modal kepada gubernur/
kepala daerah sehingga dapat lebih mendekatkan pelayanan kepada
investor/calon investor;
Meningkatkan akses dan perluasan pasar ekspor serta perluasan kinerja
para eksportir dan calon eksportir;
Mendorong perluasan basis produk ekspor dengan tetap memperhatikan
kriteria produk ekspor yang ramah lingkungan;

Peningkatan Pemberdayaan Ekonomi Rakyat

115

6.
7.

8.

9.

Meningkatkan partisipasi pelaku ekonomi lokal dalam usaha perdagangan


melalui penguatan modal dengan bentuk pemberian bantuan usaha;
Mendirikan lembaga keuangan (bank) baik pemerintah ataupun swasta di
kota Aimas sehingga dapat mendorong penyediaan sumber dana bagi para
pelaku ekonomi lokal;
Melakukan kerjasama antara pemerintah daerah dengan perbankan dalam
upaya menjajaki kemungkinan pembiayaan investasi pada usaha-usaha
potensial di Kabupaten Sorong;
Membangun pasar sentral di Kota Aimas dan pasarpasar di ibukota distrik
potensial sebagai upaya peningkatan pertumbuhan ekonomi daerah.

Program dan Kegiatan


Dalam rangka melakukan kegiatan-kegiatan pembangunan sektor per
dagangan dan penanaman modal daerah, maka disusun program:
1.

2.

3.

4.

5.

116

Program peningkatan efisiensi perdagangan dalam negeri di daerah,


dilaksanakan melalui kegiatan diantaranya ; (1) Melakukan monitoring dan
pengumpilan data stok bahan pokok disetiap Distrik; (2) Pemberian modal
usaha Distrik Kalmono, Distrik Sausafor,Distrik Seget; (3) Mengumpulkan/
mengidentifikasi hasil produk daerah melalui Pengumpulan Data,
Pengumpulan Buku, Percetakan Buku Pameran dan Promosi; (4)
Mengumpulkan,mengelola dan menyebarkan informasi pasar bahan
pokok dan barang strategis melalui Pengumpulan data, membuat papan
informasi,mengelola data, dan menyebarkan informasi; (5) Melakukan
pelayanan pendaftaran dan pemberian perizinan;
Peningkatan dan pengembangan perdagangan produksi lokal. Kegiatan
yang akan dilaksanakan antara lain ; (1) Pemberian bantuan modal usaha
pada pengusaha golongan ekonomi lemah dan pembinaan; (2) Pendataan
hasil produk daerah dan pembinaan kepada pengusaha
Program identifikasi komoditi ekspor, Sosialisasi kebijakan dan
penyederhanaan prosedur ekspor/impor, dan mengembangkan kerjasama
daerah. Kegiatan yang akan dilaksanakan antara lain ; (1) Melakukan
identifikasi komoditi ekspor di 3 (tiga) Distrik; (2) Mengadakan sosialisasi
peraturan-peraturan dan kebijakan-kebijakan; (3) ekspor/impor bagi
eksportir dan calon eksportir; (4) Mengadakan bimbingan tehnis tentang
Surat Keterangan Asal (SKA); (5) Pembuatan komoditi profile berupa
booklet dan pamphlet dalam rangka promosi produk ekspor daerah ;
Program pengawasan terhadap peredaran barang-barang dan penggunaan
alat-alat UTTP di pusat-pusat perdagangan, kegiatan yangkan dilaksanakan
adalah melakukan pengawasan secara dberkala terhadap peredaran barang
di pusat-pusat perbelanjaan dan pengawasan UTTP;
Program tera/tera Ulang alat-alat UTTP penyuluhan kemetrologian
kepada pemilik UTTP, kegiatan yang akandilaksanakan diantaranya (1)
Melakukan Tera/Tera Ulang alat-alat UTTP, (2) Melaksanakan penyluhan
kemetrologian;

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sorong

6.

7.

8.

9.

Program penyusunan sistim informasi Penanaman Modal di Kabupaten


Sorong. Kegiatan yang akan dilaksaakan diantaranya ; (1) Pengadaan buku
peta investasi, (2) Pengadaan 1 (satu) unit komputer, dan (3) Sosialisasi;
Program kegiatan pemantauan, pembinaan terhadap pelaksanaan penanaman
modal di Kabupaten Sorong melalui kegiatan diantaranya pengadaan materi
pembinaan, sosialisasi dan pembinaan tentang pelaksanaan penanaman
modal, dan Pewngadaan 1 (satu) unit komputeter;
Program peningkatan koordinasi dan kerjasama di bidang penanaman
modal dengan instansi Pemerintah dan dunia usaha dengan kegiatan
yang akan dilaksankan antara lain koordinasi antar instansi dan dunia
usaha, melakukan kerjasama antara pemerintah Kabupaten Sorong
dengan perbankan untuk membiayai usaha-usaha potensial , menarik
investor untuk menanamkan modalnya di Kabupaten Sorong dengan jalan
mempromosikan potensi daerah, mempermudah dalam hal perijinan, dan
menciptakan keamanan yang kondusif;
Program pembinaan dan perlindungan kegiatan investasi di Kabupaten
Sorong yang akan dilaksanakan antara lain pembentukan investasi di daerah,
identifikasi investasi daerah, Sosialisasi investasi, meningkatkan partisipasi
pelaku ekonomi lokal dalam usaha perdagangan melalui penguatan modal
dalam bentuk bantuan modal usaha.

8.9 Peningkatan Peranan Koperasi dan Usaha Kecil


Menengah
Peranan usaha koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM)
memiliki potensi yang sangat besar dalam upaya meningkatkan taraf hidup
rakyat banyak melalui peningkatan pendapatan. Hal ini ditunjukkan dengan
kontribusinya terhadap produksi hasil usaha, khususnya pertanian, jumlah
unit usaha produktif, produktivitas pengusaha, dan penyerapan tenaga kerja.
Sebagai wadah kegiatan usaha bersama bagi produsen dan konsumen, koperasi
diharapkan mampu berperan aktif dalam meningkatkan posisi tawar dan efisiensi
ekonomi rakyat dan sekaligus turut serta dalam memperbaiki kondisi persaingan
usaha di tingkat pasar.
Kemampuan Koperasi dan UMKM untuk bersaing dengan pelaku ekonomi
lain sangat ditentukan oleh dua kondisi utama yang perlu dipenuhi. Pertama,
lingkungan internal UKM mesti kondusif, yang mencakup aspek kualitas SDM,
penguasaan teknologi dan informasi, struktur organisasi, sistem manajemen,
kultur/budaya bisnis, kekuatan modal, jaringan bisnis dengan pihak luar, dan
tingkat kewirausahaan (entrepreneurship). Kedua, lingkungan eksternal harus
juga kondusif, yang terkait dengan kebijakan pemerintah, aspek hukum, kondisi
persaingan pasar, kondisi ekonomi-sosial-kemasyarakatan, kondisi infrastruktur,
tingkat pendidikan masyarakat, dan perubahan ekonomi global. Selain kedua
kondisi tersebut, strategi pemberdayaan UKM untuk dapat memasuki pasar
global menjadi sangat penting bagi terjaminnya kelangsungan hidup UKM.

Peningkatan Pemberdayaan Ekonomi Rakyat

117

Peran Koperasi dan UMKM di Kabupaten Sorong dalam perekonomian


belum menunjukkan hasil yang menggembirakan, bahkan cenderung semakin
menurun dari tahun ke tahun.

Permasalahan
Berbagai permasalahan yang dihadapi dalam upaya pengembangan Koperasi
dan UMKM di Kabupaten Sorong, di antaranya adalah:
1.
2.

3.

4.

5.

6.

Belum optimalnya pengembangan Koperasi dan UMKM sebagai akibat dari


berbagai permasalahan pokok yang dihadapi dan kompleks;
Akses Koperasi dan UMKM terhadap sumber daya produktif masih sangat
terbatas terutama dalam hal modal usaha yang dimiliki, ketersediaan
informasi, dan pasar;
Masih rendahnya tingkat produktivitas Koperasi dan UMKM akibat
terciptanya kesenjangan yang semakin lebar antara pelaku ekonomi usaha
kecil/menengah dengan pelaku ekonomi usaha besar;
Kualitas kelembagaan dan organisasi koperasi yang masih rendah dimana
penambahan kuantitas tidak diikuti dengan penambahan kualitas sehingga
kinerja koperasi masih jauh dari yang diharapkan;
Kinerja dan citra koperasi di mata masyarakat yang kurang baik sebagai
akibat kurangnya pemahaman tentang koperasi sebagai salah satu badan
usaha yang memiliki struktur yang khas dibandingkan dengan jenis usaha
atau badan usaha lainnya serta kurangnya sosialisasi mengenai praktekpraktek berkoperasi yang benar ;
Ketersediaan tenaga pendamping Koperasi dan UMKM masih terbatas
termasuk kualitas SDM yang masih rendah sehingga kinerja koperasi dan
UMKM belum menunjukkan hasil yang memuaskan.

Sasaran
Sasaran pembangunan koperasi dan UMKM yang ingin dicapai yaitu :
1.
2.

3.
4.
5.
6.

Berkembangnya usaha koperasi dan UMKM;


Meningkatnya akses koperasi dan UMKM terhadap sumber daya produktif
yang ditandai dengan meningkatnya ketersediaan modal usaha melalui
penyediaan bantuan modal usaha;
Meningkatnya produktivitas koperasi dan UMKM;
Meningkatnya kualitas kelembagaan dan organisasi koperasi yang ditandai
dengan meningkatnya kuantitas dan kualitas koperasi dan UMKM;
Membaiknya kinerja dan citra koperasi di mata masyarakat;
Tersedianya jumlah tenaga pendamping terhadap koperasi dan UMKM
yang diikuti dengan meningkatnya SDM yang dimiliki.

Arah Kebijakan
Untuk mewujudkan sasaran sebagaimana tersebut di atas, maka arah
kebijakan yang akan ditempuh adalah :

118

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sorong

1.

2.

3.
4.
5.
6.

Mengembangkan usaha koperasi dan UMKM yang diarahkan untuk


memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi daerah, penciptaan
lapangan kerja, dan peningkatan pendapatan masyarakat;
Meningkatkan akses koperasi dan UMKM terhadap sumber daya produktif
yang ditandai dengan meningkatnya ketersediaan modal usaha melalui
penyediaan bantuan modal usaha;
Meningkatkan produktivitas koperasi dan UMKM;
Meningkatkan kualitas kelembagaan dan organisasi koperasi yang ditandai
dengan meningkatnya kuantitas dan kualitas koperasi dan UMKM;
Meningkatkan kinerja dan citra koperasi di mata masyarakat;
Meningkatkan penyediaan tenaga pendamping yang diikuti dengan
peningkatan kualitas SDM tenaga pendamping.

Program dan Kegiatan


Penjabaran arah kebijakan di atas melalui program dan kegiatan sebagai
berikut:
1.
2.

3.

4.

5.

Program iklim usha kecil menengah yang kondusif, akan dilaksanakan


melalui mempasilitasi sertifikasi hak atas tanah;
Program pengembangan kewirausahaan dan keunggulan kompetitif usaha
kecil menengah, akan dilksanakan melalui penyelenggaraan pelatihan
kewirausahaan, pelatihan managemen pengelolaan koperasi/KUD, dan
pelatihan pengelolaan usaha simpan pinjam;
Program penciptaan usaha yang kondusif bagi koperasi dan UMKM, akan
dilaksanakan melalui kegiatan perencanaan, koordinasi dan pengembangan
koperasi dan UMKM, fasilitas pengembangan UMKM, fasilitas perkuatan
modal bagi koperasi dan UMKM.
Program pengembangan sistim pendukung usaha bagi usaha mikro kecil
dan menengah, akan dilaksanakan melalui kegiatan pengembangan
sarana pemasaran produk usaha mikro kecil dan menengah, penyediaan
permodalan koperasi dan usaha mikro kecil menengah, dan penyediaan
sarana dan prasarana pendungkung usaha koperasi;
Program peningkatan kualitas kelembagaan koperasi, akan dilaksanakan
melalui kegiatan koordinasi pelaksanaan kebijakan dan program
pembangunan koperasi, pengembangan pendampingan koperasi, pemantauan
dan pengawasankoperasi, dan penilaian kesehatan usaha simpan pinjam
koperasi.

Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Pelestarian


Lingkungan Hidup
Sumber daya alam dimanfaatkan secara optimal untuk kemakmuran rakyat
dengan tetap memperhatikan kelestarian fungsi lingkungan hidupnya. Sumber
daya alam di Kabupaten Sorong mempunyai potensi yang sangat besar untuk
berperan sebagai modal pertumbuhan ekonomi dan sekaligus sebagai penopang
sistem kehidupan sehingga sangat diandalkan untuk menggerakkan perekonomian

Peningkatan Pemberdayaan Ekonomi Rakyat

119

di daerah. Oleh karena itu, kegiatan pembangunan haruslah saling sinergis dan
melengkapi dengan pengembangan tata pemerintah yang baik (good goverance)
yang berlandaskan pada asas partisipasi, transparansi, dan akuntabilitas yang
mendorong upaya perbaikan pengelolaan SDA dan pelestarian fungsi lingkungan
hidup.
Hasil hutan, hasil laut, perikanan, pertambangan, pertanian, dan perkebunan
memberikan kontribusi 11,97 persen dari PDRB Kabupaten Sorong. Atas dasar
fungsi tersebut, SDA senantiasa harus dikelola secara seimbang untuk menjamin
keberlanjutan pembangunan di Kabupaten Sorong.

8.10 Pemanfaatan Sumber Daya Hutan


Hutan merupakan SDA yang sangat penting bagi makhluk hidup
termasuk manusia yang ada di dalamnya dengan fungsi sebagai pengatur tata
air, pencegah erosi, dan banjir serta berbagai fungsi lainnya. Hutan sebagai
modal pembangunan nasional memiliki manfaat yang nyata bagi kehidupan
dan penghidupan pembangunan di Kabupaten Sorong baik manfaat ekologi,
sosial. Oleh sebab itu hutan harus dikelola, dilindungi, dan dimanfaatkan secara
berkesinambungan bagi kesejahteraan masyarakat (forest for people) baik
sekarang maupun generasi yang akan datang.

Permasalahan
Permasalahan yang seringkali dihadapi dalam kegiatan pengelolaan hutan
adalah tidak dilibatkannya masyarakat sehingga menimbulkan kesan bahwa SDA
yang berlimpah tidak dapat memakmurkan masyarakat. Selanjutnya kegagalan
pemenuhan hak dasar memburuknya kondisi lingkungan hidup dan SDA, serta
terbatasnya akses masyarakat terhadap SDA menimbulkan permasalahan, antara
lain :
1.
2.
3.

Masyarakat yang ada di dalam dan di sekitar hutan belum diberdayakan


Kurangnya sosialisasi tentang fungsi hutan tanah dan air
Belum adanya peraturan tentang perlindungan masyarakat adat atau ulayat
setempat serta jaminan atas hak-hak ulayatnya

Sasaran
Sasaran penanggulangan kemiskinan bagi masyarakat adat/ulayat adalah
mengurangnya kemiskinan dan menambahnya penghasilan bagi masyarakat
adat ulayat yang berada di dalam dan di sekitar kawasan hutan. Secara rinci
sasaran tersebut adalah terpenuhinya kebutuhan sandang, pangan, dan papan
serta terjamin dan terlindungnya hak-hak masyarakat adat atau ulayat.

Arah Kebijakan
Untuk merespon permasalahan pokok dan sasaran di atas, maka arah
kebijakan yang diperlukan adalah terpenuhinya kebutuhan sandang, pangan,
dan papan. Pemenuhan kebutuhan sandang, pangan, dan papan yang dilakukan
dengan :

120

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sorong

1.
2.

Menyediakan lapangan kerja bagi masyarakat yang berada di dalam dan di


sekitar kawasan hutan
Menciptakan peraturan perlindungan hak-hak masyarakat adat (ulayat)
terhadap kompensasi kepemilikan atas hak-hak adat (ulayat)

Program dan Kegiatan


Dalam rangka penanggulangan kemiskinan maka pengelolaan hutan
haruslah melibatkan masyarakat yang berada di dalam dan di sekitar kawasan
hutan. Oleh karena itu praktek-praktek pengelolaan hutan yang hanya berorientasi
pada hasil dan kurang memperhatikan hak dan keterlibatan masyarakat perlu
diubah menjadi pengelolaan yang berorientasi pada seluruh potensi sumber daya
kehutanan dan berbasis pada pemberdayaan masyarakat. Program dan kegiatan
dalam upaya pemanfaatan sumber daya hutan adalah:
1.

2.

Program pemanfaatan potensi sumber daya hutan dengan kegiatan, yaitu:


(1) Meningkatkan peranserta aktif masyarakat adat dalam pengelolaan
hutan dengan menperhatikan asas kelestarian; (2) Melakukan pembinaan
masyarakat dan pengusaha di bidang kehutanan; (3) Mengembangkan hutan
kemasyarakatan dan usaha perhutanan rakyat dengan sistem agroforestry.
Program perlindungan dan konservasi SDA dengan kegiatan antara lain,
yaitu: (2) Meningkatkan peranserta masyarakat dalam kegiatan konservasi
dan rehabilitasi hutan; (2) Meningkatkan melakukan penataan batas
kembali daerah konservasi yang sudah tidak sesuai dengan kondisi daerah;
(3) Menyelenggarakan pelatihan dan penyuluhan bagi masyarakat dan
instansi teknis terkait tentang fungsi hutan, tanah dan air .

8.11 Pelestarian Lingkungan Hidup


Permasalahan
Sistim Mitigasi Bencana Alam Belum Dikembangkan Bencana geologi
utama yang mungkin muncul adalah gempa bumi dan ikutannya seperti tsunami
dan amblesen. Gempa bumi yang terjadi di sekitar blok kepala burung umumnya
bersumber dari sistem sesar Sorong. Data gempa bumi yang tercatat oleh USGS
(united state geological survey) menunjukkan bahwa di lokasi Salawati jarang
terjadi gempa bumi namun dikategorikan sebagai zona gempa bumi V-VI pada
skala MI (moditied intensity). Pada zona V-VI ini goncangan gempa bumi
hanya terasa dalam rumah berupa goyangan kabel lampu sedangkan untuk
daerah salawati yang merupakan laut tidak diketahui secara pasti akibatnya dan
diperkirakan goncangan gempa bumi hanya mengakibatkan gelombang laut yang
tidak terlalu tinggi.
Bencana tsunami pada lokasi Salawati termasuk dalam zona I yang dicirikan
dengan daya hancur yang kecil hingga sedang dan tinggi rayapan gelombang
tsunami antara 1-2 meter. Namun demikian zona ini berbatasan langsung di
sebelah barat pulau Salawati dengan zona III yang mempunyai daya hancur besar
hingga sangat besar dan tinggi rayapan 3-4 meter. Kondisi ini dimungkinkan oleh
aktivitas gempa bumi yang sering terjadi di Kepulauan Halmahera-Seram sebelah

Peningkatan Pemberdayaan Ekonomi Rakyat

121

barat laut lokasi Salawati. Gelombang tsunami sebagai akibat gempa bumi di
Salawati berada di daerah laut sehingga jika terjadi tsunami hanya merupakan
gelombang pasang 1-2 meter.
Kondisi permukaan dasar laut sekitar lokasi Salawati ditempati oleh sedimen
dasar laut yang bersifat masif-keras yang mengindikasikan lokasi Salawati
merupakan daerah yang stabil dan bebas dari bencana amblesen. Hal ini didukung
dengan tumbuh suburnya terumbu karang disekitar lokasi Salawati yang secara
ekologis tumbuh pada substrat yang keras. Amblesen yang mungkin terjadi dapat
disebabkan oleh pengaktifan kembali sesar-sesar pasif yang ada dilokasi studi atau
terkait oleh kandungan gas pada sedimen permukaan dasar laut.
Bencana geologis yang mungkin muncul adalah meledak (blow up) saat
pemboran dilakukan. Minyak dan gas terkandung dalam batuan karbonat
formasi kais, umumnya berada dalam rongga-rongga (cave). Untuk mengatasi
tekanan gas yang tiba-tiba muncul saat pengeboran menembus rongga-rongga
mengandung gas batuan formasi kais ini, maka pemanfaatan rumput (mud log)
sebaiknya dikontrol dengan hati-hati.

Sasaran
Sasaran pembangunan lingkungan hidup adalah :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Terciptanya sistem kewaspadaan dini (early warning system) untuk


mengurangi dampak yang mungkin terjadi akibat bencana alam;
Pelestarian dan pemanfaatan keanekaragaman hayati secara berlanjut;
Meningkatnya upaya pengelolaan dampak dengan mengutamakan
perlindungan lingkungan;
Menyediakan sarana pelayanan limbah B3 (Bahan Berbahaya Beracun) bagi
kegiatan-kegiatan yang berpotensi mencemari lingkungan;
Tersusunnya DAS daerah yang rawan terhadap kerusakan lingkungan,
bencana banjir, gempa bumi, dan tsunami;
Tersusunnya aturan-aturan daerah yang berkaitan dengan lingkungan dan
sistem pendanaan dan tsunami;
Meningkatnya koordinasi lingkungan hidup di tingkat nasional;
Meningkatnya kesadaran masyarakat untuk memelihara SDA dan
lingkungan hidup.

Arah Kebijakan
Pembangunan lingkungan hidup diarahkan untuk :
1.
2.
3.

122

Menerapkan prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan di seluruh sektor


pembangunan;
Meningkatkan koordinasi lingkungan hidup di tingkat daerah, regional, dan
nasional;
Meningkatkan upaya pengembangan hukum lingkungan dan penegakan
hukum secara konsisten bagi pencemaran
lingkungan;

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sorong

4.
5.
6.

7.

Meningkatkan upaya pengendalian dampak lingkungan akibat kegiatan


pembangunan;
Meningkatkan kapasitas lembaga pengelolaan lingkungan hidup di tingkat
daerah dalam menangani permasalahan yang bersifat akumulatif;
Membangun kesadaran masyarakat agar peduli pada lingkungan hidup
dan berperan aktif sebagai kontrol dalam menambah kualitas lingkungan
hidup;
Menyusun data dan informasi lingkungan, termasuk informasi wilayahwilayah rawan bencana lingkungan dan informasi kewaspadaan dini
terhadap bencana.

Program dan Kegiatan


Agar sasaran pembangunan dan arah kebijakan di atas dapat direalisasikan,
maka pembangunan lingkungan hidup dalam lima tahun mendatang akan
mencakup program perbaikan pengelolaan dan pelestarian fungsi lingkungan
hidup yang melibatkan berbagai sektor pembangunan dengan kegiatan antara
lain sebagai berikut: (1) Pengawasan dan pemantauan pengelolaan lingkungan
hidup, HPH, bahan galian Golongan C, mineral, minyak, dan industri; (2)
Pengawasan dan pengamanan terhadap potensi hutan, laut, tanah, air, kawasan
cagar alam, lintang, dan kawasan budi daya; (3) Pengembangan sistem informasi
dan penyediaan alat visual; (4) Penguatan peranserta masyarakat di 12 Distrik
se-Kabupaten Sorong; (5) Pemulihan kualitas dan kuantitas air sungai; (6)
Penyusunan data lahan kritis; (7) Pengadaan laboratorium dan alat monitoring air
dan udara; (8) Pencegahan pencemaran limbah cair;(9) Pembangunan TPA dan
sarana kebersihan;(10 ) Penguatan pengelolaan lingkungan (LSM, pengusaha, dan
aparatur teknis); (11) Pemulihan ekosistem daerah pantai; (12) Pengembangan
sistim pendanaan alternatif untuk lengkungan hidup; (13) Pengembangan
Peraturan Daerah dalam pengendalian pencemaran dan perusakan lingkungan
hidup; (14 ) Penegakan hukum terpadu terhadap kasus perusakan lingkungan
hidup; (15 ) Upaya pembentukan Dewan Daerah Pembangunan berkelanjutan.

Peningkatan Pemberdayaan Ekonomi Rakyat

123

Bab 9
Peningkatan Pembangunan Kapasitas Daerah
Penciptaan Tata Pemerintah Daerah yang Bersih
dan Berwibawa

9.1 Pemerintahan Umum


Menciptakan tata pemerintahan daerah yang bersih dan berwibawa
merupakan upaya untuk mewujudkan tata pemerintahan yang transparan,
efektifitas, efisien, menjunjung tinggi supremasi hukum, dan lebih membuka
diri terhadap partisipasi masyarakat guna menjamin kelancaran, keserasian, dan
keterpaduan tugas dan fungsi penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan.
Di era reformasi ini pemerintah dituntut untuk lebih tanggap terhadap tuntutan
masyarakat atas partisipasinya dalam kebijakan publik, tuntutan terhadap
penerapan tata pemerintahan yang baik, transparan, akuntabel, dan peningkatan
kualitas kinerja publik menjadi agenda tuntutan masyarakat yang mutlak
diterapkan.
Peningkatan kinerja birokrasi aparatur negara dalam menciptakan
pemerintahan yang bersih dan akuntabel merupakan amanah reformasi dan
tuntutan seluruh rakyat Indonesia. Untuk mewujudkan aparatur negara yang
bersih, akuntabel, dan bebas dari praktek KKN perlu mengefektifkan sistem
pengawasan dan audit baik secara internal, eksternal, maupun pengawasan
masyarakat guna mengawasi kinerja aparatur pemerintah dalam penyelenggaraan
pemerintahan di Kabupaten Sorong.

Permasalahan
Permasalahan utama yang dihadapi pemerintahan Kabupaten Sorong
adalah lambannya reformasi di tingkat birokrasi pemerintahan dibanding dengan
bidang lainnya.
Ditinjau dari sisi internal birokrasi, pemerintahan di daerah menghadapi
berbagai masalah pokok diantaranya :
1.

2.
3.
4.

124

Masih tingginya tingkat pelanggaran disiplin di kalangan PNS baik dari


kehadiran di tempat kerja, motivasi kerja, dedikasi, maupun tanggung
jawab ;
Masih rendahnya kinerja aparatur (PNS) dalam penyelenggaraan
pemerintahan di daerah
Terbatasnya sarana dan prasarana pemerintahan, baik di ibukota kabupaten,
Distrik, maupun kampung;
Sistem kelembagaan (organisasi) dan ketatalaksanaan (menajemen) yang
belum memadai;

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sorong

5.
6.
7.
8.
9.

Masih rendahnya tingkat kesejahteraan PNS;


Rendahnya kualitas pelayanan publik terutama pelayanan dasar, pelayanan
umum, dan pelayanan unggulan;
Rendahnya kualitas SDM aparatur;
Masih lemahnya pengawasan terhadap kinerja aparatur dalam bentuk
pengawasan dan pemeriksaan yang belum efektif;
Masih rendahnya intensitas dan kualitas pelaksanaan pengawasan serta
audit internal dan eksternal.

Sasaran
Untuk mencapai sasaran pemerintahan yang baik, berwibawa, profesional,
dan bertanggung jawab dalam rangka mewujudkan perilaku birokrasi yang
efisien dan efektif dalam memberikan pelayanan yang prima kepada masyarakat,
maka ditetapkan sasaran yang ingin dicapai antara lain, yaitu :
1.

2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

Berkurangnya pelanggaran disiplin yang dilakukan aparatur melalui


penegakan sanksi yang tegas terhadap PNS yang melakukan pelanggaran
disiplin pegawai;
Meningkatnya kinerja aparatur (PNS) dalam penyelenggaraan pemerintahan
di daerah ;
Tersedianya sarana dan prasarana pemerintahan yang memadai, baik di
ibukota kabupaten, tingkat Distrik, maupun kampong;
Tertatanya sistem kelembagaan (organisasi) dan ketatalaksanaan
(menajemen) di daerah
Meningkatnya kesejahteraan pegawai negeri sipil;
Meningkatnya kualitas pelayanan publik terutama pelayanan dasar,
pelayanan umum, dan pelayanan unggulan;
Meningkatnya kualitas SDM aparatur;
Efektifnya sistem pengawasan terhadap kinerja aparatur;
Meningkatnya intensitas dan kualitas pelaksanaan pengawasan serta audit
internal dan eksternal.

Arah Kebijakan
Guna mewujudkan sasaran sebagaimana disebutkan di atas, maka
pemerintah daerah menetapkan kebijakan dalam rangka terwujudnya
pemerintahan yang bersih, akuntabel, profesional, responsif, dan bertanggung
jawab sebagai berikut :
1.
2.
3.

Meningkatkan kualitas penyelenggaraan administrasi pemerintahan


daerah
Meningkatkan budaya kerja yang bermoral, profesional, produktif, dan
bertanggung jawab
Meningkatkan kualitas pelayanan publik dalam bentuk pelayanan dasar,
pelayanan umum, dan pelayanan unggulan

Peningkatan Pembangunan Kapasitas Daerah


Penciptaan Tata Pemerintahan Daerah yang Bersih dan Berwibawa

125

4.

5.
6.
7.

8.
9.

Meningkatkan sarana dan prasarana pemerintahan guna meningkatkan


pelayanan prima kepada masyarakat baik di ibukota kabupaten, distrik,
maupun kampung
Meningkatkan kesejahteraan aparatur melalui penyediaan perumahan
pegawai
Meningkatkan kualitas pelayanan publik terutama pelayanan dasar,
pelayanan umum, dan pelayanan unggulan
Meningkatkan kualitas sumber daya manusia aparatur melalui pendidikan
formal ke jenjang yang lebih tinggi (S1, S2, dan S3), diklat, kursus teknis
fungsional, dan pelatihan-pelatihan teknis
Mengintensifkan dan mengefektifkan sistem pengawasan terhadap kinerja
aparatur
Meningkatkan intensitas dan kualitas pelaksanaan pengawasan serta audit
internal maupun eksternal

Program dan Kegiatan


Program dan kegiatan-kegiatan dalam menunjang terwujudnya sasaran
dan arah kebijakan yang ditetapkan adalah sebagai berikut:
1.

2.

126

Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Masyarakat, kegiatan-kegiatan


yang dilakukan antara lain; (1)Meningkatkan kualitas pelayanan kepada
masyarakat dan dunia usaha, (2) Meningkatkan upaya menghilangkan
hambatan terhadap pelayanan publik, (3) Mengoptimalkan pemanfaatan
teknologi informasi dan komunikasi dalam pelayanan publik, (3) Pemekaran
Kabupaten Tambrauw dan Kabupaten Maybrat, (4) Mengembangkan peran
serta masyarakat dalam perumusan program dan kebijakan publik melalui
mekanisme dialog dan musyawarah, (5) Mengintensifkan dan bersikap
responsif dalam penanganan pengaduan masyarakat, (6) Menyerahkan
sebagian kewenangan Bupati kepada distrik kecuali bidangbidang yang
sangat teknis dan memerlukan penanganan khusus, (7) Memekarkan
Distrik Salawati, Feff, dan Seget, Moraid, Sausapor (Kampung Mayamuk,
Salawati Selatan, Miyah dan Yembun), (8) Membayar honor aparat dari 105
kampung pada 12 distrik lama dan 4 distrik pemekaran, (9) Memekaran/
peningkatan status dusun yang telah memenuhi syarat menjadi kampung.
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Pemerintahan, akan
dilaksanakan melalui kegiatan-kegiatan antara lain; (1) Membangun kantorkantor dinas otonom termasuk pengadaan meubelernya di Kota Aimas
bagi dinas-dinas yang masih berkantor di Kota Sorong, (2) Membangun
kantor-kantor Distrik di Fef, Abun, Sayosa, Segun, dan Klamono termasuk
pengadaan meubeler dan peralatan kantor, (3) Membangun kantor
kelurahan bagi kelurahan Aimas, Malawele, Malawili, Mariyai, dan Klamalu
di Distrik Aimas, (4) Melanjutkan pembangunan Kantor DPRD Kabupaten
Sorong, (5) Membangun rumah jabatan Ketua, Wakil Ketua, dan Anggota
DPRD di Kota Aimas, (6) Membangun dan merehabilitasi kantor-kantor
desa sesuai dengan skala prioritas, (7) Membangun gedung sasana krida
dan sasana karya Pemda Kabupaten Sorong di Kota Aimas, (8) Mengganti

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sorong

3.

4.

5.

6.

meubeler dan peralatan kantor-kantor dinas otonom yang sudah tidak


layak pakai, (9) Membangun areal parkir kendaraan roda empat dan roda
dua di kompleks Kantor Bupati Sorong di Aimas, (10) Membangun kantorkantor distrik dan perumahan pegawai pada 16 Distrik (12 distrik lama dan
4 distrik pemekaran), (11) Membangun kantor Kelurahan di Distrik Aimas,
(13 ) Pengadaan, peralatan, dan meubelair bagi kantorkantor distrik dan
kelurahan, dan (14) Pemasangan SSB bagi kantor-kantor distrik.
Program Peningkatan SDM Aparatur, kegiatan-kegiatan yang dilakukan
yakni ; (1) Meningkatkan kompetensi SDM aparatur dalam pelaksanaan
tugas dan tanggung jawabnya, (2) Mengembangkan profesional aparatur
daerah melalui penyempurnaan aturan etika dan mekanisme penegakan
hukum disiplin, (3) Meningkatkan SDM aparatur Pemerintah Daerah
melalui pendidikan formal ke jenjang yang lebih tinggi (S1, S2 dan S3),
diklat, pelatihan-pelatihan, seminar, dan kursus-kursus teknis fungsional,
(4) Menyelenggarakan Diklat Adum, dan PIM.III bagi pejabat eselon IV
dan III dilingkungan Pemerintah Daerah, dan (5) Memberikan pelatihan
administrasi kampung bagi aparat kampung pada 105 kampung.
Program Penataan Kelembagaan dan Ketatalaksanaan, kegiatan yang akan
dilaksanakan diantaranya ; (1) Menata organisasi dan manajemen yang
disesuai dengan kondisi dan kebutuhan daerah, (2) Melaksanakan analisis
jabatan dalam rangka penataan kelembagaan unit kerja Pemerintah Daerah,
(3) Menata sistem kearsipan yang efektif dan efisien .
Program Peningkatan Kesejahteraan Aparatur, kegiatan yang akan
dilaksanakan diantaranya; (1) Meningkatkan kesejahteraan pegawai melalui
penyediaan rumah dinas bagi pejabat eselon II, III, IV, dan staf di Kota
Aimas, (2) Memberikan insentif bagi pegawai yang bekerja di luar jam kerja
(lembur), (3) Pengadaan pakaian dinas dan atribut bagi kepala distrik.
Program Peningkatan Pengawasan dan Akuntabilitas Aparatur , kegiatan
yang akan dilaksanakan diantaraya; (1) Meningkatkan intensitas dan kualitas
pelaksanaan audit internal dan eksternal serta pengawasan masyarakat,
(2) Meningkatkan tindak lanjut hasil temuan pengawasan secara hukum,
(3) Meningkatkan koordinasi pengawasan yang lebih komprehensif, (4)
Menerapkan sistem pengawasan berbasis kinerja, (5) Meningkatkan kualitas
SDM tenaga pemeriksaan agar dalam pelaksanaan tugas lebih profesional,
(6) Melakukan evaluasi berkala atas kinerja dan temuan hasil pemeriksaan.

9.2 Pemerintahan Desa


Seiiring dengan nuasa reformasi yang berdampak pada seluruh tatanan
kehidupan berbangsa dan bernegara terjadi perubahan struktur organisasi
pemerintah desa dan lembaga kemasyarakatan di desa. Untuk menyikapi hal
tersebut Pemerintah Kabupaten Sorong telah mengadakan pemekaran kampung,
membentuk pemerintahan desa dan membentuk lembaga kemasyarakatan.
Namun demikian pemekaran tersbut menimbulkan permasalahan dimana
aparat desa dan pengurus lembaga kemasyarakatan tidak dapat bekerja sesuai
dengan tujuan perubahan karena kualitas aparat tersebut masih rendah (ratarata tamatan SD dan sebagian kecil tamatan SLTP).

Peningkatan Pembangunan Kapasitas Daerah


Penciptaan Tata Pemerintahan Daerah yang Bersih dan Berwibawa

127

Permasalahan
Permasalahan pokok yang dihadapi oleh aparat pemerintah desa dan
lembaga kemasyarakatan saat ini adalah :
1.

2.

3.

Kemampuan aparat pemerintah desa dan para pengurus kelembagaan


desa yang rendah menyebabkan mereka tidak dapat berperan besar dalam
perubahan tersebut. Sejak terjadi perubahan pada jajaran pemerintahan
desa / kampung dan pembentukan lembaga-lembaga kemasyarakatan
belum dilakukan peningkatan kemampuan aparatur tersebut;
Tingkat pendidikan yang rendah dimana aparat kampung dan pengurus
kelembagaan masyarakat rata-rata berpendidikan SD sebesar 67,21 persen
dan pendidikan SLTP 32,79 persen;
Kehadiran Lembaga Masyarakat Adat (LMA) di kehidupan masyarakat
menyebabkan kebingungan masyarakat tentang tugas dan tanggung jawab
masing-masing lembaga kemasyarakatan yang menyebabkan masyarakat
berada pada kondisi yang tidak tertata dan tidak dibina sesuai dengan
ketentuan yang berlaku sehingga pada gilirannya bermuara pada sikap
apatis, perasaan ketakutan, serta perasaan terbatasnya akses sumber daya
sosial dan ekonomi.

Sasaran
Mengacu pada permasalahan di atas, maka sasaran yang akan dicapai dalam
lima tahun mendatang adalah :
1.
2.
3.
4.

Meningkatnyakemampuan aparat kampung sebanyak 678 orang ;


Meningkatnya kemampuan pengurus Badan Permusyawaratan Kampung
sebanyak 565 orang ;
Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam membangun dirinya sendiri;
Meningkatnya partisipasi masyarakat miskin dalam proses pengambilan
keputusan.

Arah Kebijakan
Untuk merespon permasalahan pokok dan sasaran di atas, maka arah
kebijakan yang perlu disikapi adalah :
1.
2.
3.

Meningkatnya kemampuan aparat kampung;


Meningkatnya kemampuan pengurus lembaga-lembaga kemasyarakatan
(BPD dan PKK);
Meningkatnya sumber daya masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam
memberdayakan diri secara mandiri.

Program dan Kegiatan


Sebagai upaya untuk meningkatkan pelayanan pemerintahan desa kepada
masyarakat, maka dalam mencapai sasaran tersebut di atas perlu dijabarkan
dalam bentuk program dan kegiatan sebagai berikut:

128

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sorong

1.

2.

Program peningkatan kualitas pelayanan publik dengan kegiatan


antara lain yaitu: Pengembangan kemampuan aparat kampung untuk
melayani masyarakat (1) Meningkatkan kemampuan pengurus lembaga
kemasyarakatan sebagai wadah penggerak partisipasi masyarakat; (2)
Menyelenggarakan pelatihan partisipasi pemberdayaan masyarakat agar
mereka mampu merencanakan dan mengevaluasi program pembangunan
secara transparan dan bertanggung jawab
Program peningkatan keberdayaan masyarakat perdesaan dengan kegiatan
sebagai berikut ; (1) Pemberdayaan lembaga dan organisasi masyarakat
perdesaan dalam pemanfaatan sumber daya setempat; (2) Pengembangan
industri perdesaan atau industri rumah tangga yang didukung oleh
pembinaan kemampuan, regulasi yang tidak menghambat, dan fasilitasi
akses pasar; (3)Pengembangan pusat-pusat pelayanan informasi perdesaan
berkaitan dengan pelayanan kepada masyarakat miskin; (4) Revilalisasi
kelembagaan koperasi perdesaan yang berbasis masyarakat.

Peningkatan Pembangunan Kapasitas Daerah


Penciptaan Tata Pemerintahan Daerah yang Bersih dan Berwibawa

129

Bab 10
Peningkatan Keamanan dan Ketertiban

10.1 Peningkatan Keamanan dan Ketertiban


Keamanan merupakan suatu kondisi dimana setiap orang merasa tidak
terganggu dan merasa dalam menjalankan aktivitasnya. Faktor keamanan
dan ketertiban di Kabupaten Sorong diharapkan dapat berjalan dengan baik
bahkan dapat lebih ditingkatkan agar dalam menjalankan hidupnya masyarakat
selalu merasa aman, tentram dan damai. Di samping itu faktor keamanan dan
ketertiban dapat menjadi jaminan bagi masuknya investasi sehingga dapat
membuka lapangan kerja baru dan kesempatan berusaha bagi masyarakat yang
berujung pada peningkatan dan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat.
Keamanan dan ketertiban masyarakat secara umum di wilayah Kabupaten
Sorong masih dalam tingkat terkendali, dan khusus untuk tingkat kejahatan dan
tindak kriminal terdapat sedikit peningkatan apabila dilihat dari kuantitas dan
kualitasnya. Meningkatnya kejahatan kriminal merupakan ancaman nyata bagi
terciptanya masyarakat yang aman, tentram dan damai sehingga perlu diwaspadai
dan diantisipasi oleh aparat keamaan dalam meningkatkan kinerja agar dapat
memberikan jaminan keamanan bagi masyarakat khususnya di Kabupaten
Sorong. Di samping itu peredaran dan penyalahgunaan narkoba yang semakin
meningkat juga merupakan suatu ancaman yang serius bagi kelangsungan hidup
bangsa terutama generasi muda sebagai penerus kehidupan bangsa.
Konflik politik, seperti konflik perebutan ketua partai, perjuangan kelompok
kepentingan yang gagal lolos dalam pencalonan anggota legislatif dan penjaringan
kepala daerah juga seringkali sebagai pemicu konflik. Konflik lain yang menonjol
di daerah ini, yakni sering terjadinya konflik antara masyarakat adat dengan
pihak pengusaha, dan aparat karena masalah illegal logging, dan masalah tanah
ulayat/adat.

Permasalahan
Mengacu pada uraian tersebut di atas terlihat beberapa permasalahan pokok
di bidang keamanan dan ketertiban di Kabupaten Sorong antara lain:
1.
2.
3.
4.
5.

130

Masih tingginya angka pelanggaran hukum dan tindak kriminalitas;


Lambannya penanganan penyelesaian kasus-kasus hukum di tingkat
penyidik;
Lemahnya sistem pengawasan dan penegakan hukum terhadap pengelolaan
sumber daya alam (kehutanan);
Meningkatnya gangguan keamanan dan pelanggaran hukum di laut;
Masih maraknya peredaran miras dan penyalahgunaan narkoba dan obatobatan psikotropika;

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sorong

6.
7.

8.
9.

Masih kurangnya tingkat kepatuhan dan disiplin masyarakat terhadap


hukum;
Belum tersedianya prasarana penunjang pelayanan berupa pos-pos
pelayanan keamanan di beberapa ibukota distrik seperti polsek dan
koramil;
Belum terbentuknya pengamanan swakarsa di setiap kampung;
Belum intensifnya kegiatan poskamling di tingkat kampung, kelurahan dan
distrik.

Sasaran
Dalam rangka peningkatan keamanan dan ketertiban serta penanggulangan
kriminalitas di Kabupaten Sorong guna memberikan perlindungan akan rasa
aman kepada masyarakat dalam menjalankan kegiatannya sehari-hari, maka
sasaran yang ingin dicapai adalah :
1.
2.
3.
4.
5.

6.
7.
8.

Menurunnya angka pelanggaran hukum dan tindak kriminalitas;


Meningkatnya penuntasan kasus-kasus kriminalitas guna menciptakan rasa
aman bagi masyarakat;
Menurunnya jumlah pemakai miras dan pecandu narkoba dan obat-obatan
psikotropika;
Menurunnya jumlah gangguan keamanan dan pelanggaran hukum;
Membaiknya praktek penegakan hukum dalam pengelolaan sumber daya
kehutanan dalam bentuk pemberantasan illegal logging dan pembalakan
liar baik oleh masyarakat maupun pengusaha;
Meningkatnya tingkat kepatuhan dan disiplin masyarakat terhadap
hukum;
Tersedianya prasarana penunjang pelayanan berupa pos-pos pelayanan
keamanan di beberapa ibu kota distrik seperti Polsek dan Koramil;
Terbentuknya pengamanan swakarsa dan semakin intensifnya kegiatan
poskamling di tingkat kampung, kelurahan dan distrik.

Arah Kebijakan
Dalam rangka terjaminnya keamanan dan ketertiban masyarakat, tertib
dan tegaknya hukum, serta terselenggaranya perlindungan, pengayoman. dan
pelayanan kepada masyarakat melalui peningkatan peranserta masyarakat dan
institusi keamanan maka Pemerintah Kabupaten Sorong mengarahkan kebijakan
kepada:
1.
2.
3.
4.

Mengurangi angka pelanggaran hukum dan tindak kriminalitas;


Meningkatkan penuntasan kasus-kasus kriminalitas guna menciptakan
rasa aman bagi masyarakat;
Mengurangi jumlah pemakai miras dan pecandu narkoba dan obat-obatan
psikotropika.
Mengurangi jumlah gangguan keamanan dan pelanggaran hukum di wilayah
Kabupaten Sorong;

Peningkatan Keamanan dan Ketertiban

131

5.

Meningkatkan sistem pengawasan dan praktek penegakan hukum dalam


pengelolaan sumber daya kehutanan dalam bentuk pemberantasan illegal
logging dan pembalakan liar baik oleh masyarakat maupun pengusaha;
6. Meningkatkan tingkat kepatuhan dan disiplin masyarakat terhadap
hukum;
7. Meningkatkan kinerja pengawasan dan mekanisme kontrol lembaga
penegak hukum;
8. Mencegah dan menindak pelaku praktek usaha kehutanan yang menyalahi
peraturan dan perundangan yang berlaku, baik di hutan produksi, hutan
lindung, dan hutan konservas;
9. Tersedianya prasarana penunjang pelayanan berupa pos-pos pelayanan
keamanan di beberapa ibukota distrik seperti Polsek dan Koramil;
10. Terbentuknya pengamanan swakarsa dan semakin intensifnya kegiatan
Poskamling di tingkat kampung, kelurahan dan distrik;
11. Mencegah terjadinya konflik-konflik horisontal melalui pemberian
penyuluhan hukum yang berhubungan dengan penanganan konflik meliputi
mediasi, fasilitasi, resolusi, dan peace building.

Program dan Kegiatan


Dalam upaya meningkatkan keamanan dan ketertiban guna menjamin rasa
aman kepada masyarakat, maka arah kebijakan dan sasaran yang ingin dicapai
dijabarkan lebih lanjut dalam bentuk program dan kegiatan sebagai berikut :
1.

2.

3.

4.

132

Program pembangunan prasarana penunjang keamanan dengan kegiatan


antara lain membangun pos-pos pelayanan keamanan berupa Polsek dan
Koramil di ibukota-ibukota distrik serta membentuk pengamanan swakarsa
dan mengintensifkan kegiatan Poskamling di tingkat kampung, kelurahan
dan Distrik;
Program pemberdayaan potensi keamanan dengan kegiatan yang antara lain
meliputi memberdayakan masyarakat melalui pembentukan kelompok anti
kejahatan, memberdayakan masyarakat dalam pembentukan pengamanan
swakarsa, dan memberikan bimbingan dan penyuluhan keamanan kepada
masyarakat secara intensif;
Program pemeliharaan kamtibmas dengan kegiatan, yaitu; (1)
Mengintensifkan kegiatan Poskamling di tingkat kampung, kelurahan dan
distrik, (2) Pemulihan keamanan melalui peningkatan penyelenggaraan
operasional kepolisian, (3) Melaksanakan koordinasi dan kerjasama
Pemerintah Daerah dengan institusi keamanan di daerah, (4) Peningkatan
kualitas pelayanan kepolisian di daerah, Meningkatnya penuntasan kasuskasus kriminalitas guna mencipta-kan rasa aman bagi masyarakat, (5)
Meningkatkan tingkat kepatuhan dan disiplin masyarakat terhadap hukum,
(6) Meningkatkan kinerja pengawasan dan mekanisme kontrol lembaga
penegak hukum;
Program peningkatan keamanan daerah dengan kegiatan antara lain
yaitu: (1) Meningkatkan pengawasan terhadap pengelolaan sumber daya

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sorong

5.

6.

hutan dari praktek illegal logging dan pembalakan liar, (2) Merevitalisasi
kelembagaan polisi hutan sebagai bagian dari desentralisasi kewenangan,
(3) Peningkatan pengamanan hutan berbasis sumber daya masyarakat,
(4)Meningkatkan tingkat kepatuhan dan disiplin masyarakat terhadap
hukum, (4)Meningkatkan kinerja pengawasan dan mekanisme kontrol
lembaga penegak hukum, (5) Menurunkan jumlah gangguan keamanan dan
pelanggaran hukum di wilayah Kabupaten Sorong, (6) Mencegah terjadinya
konflik-konflik horisontal melalui pemberian penyuluhan hukum yang
berhubungan dengan penanganan konflik meliputi mediasi, fasilitasi,
resolusi, dan peace building;
Program penyelidikan dan penyidikan tindak pidana dengan kegiatan yang
meliputi ; (1) Melaksanakan intensifikasi penyelidikan dan penyelidikan
tindak pidana serta pelanggaran hukum secara non diskriminatif, (2)
Menyelenggarakan penanggulangan dan penanganan terhadap berbagai
tindak kejahatan, dan (3) Melakukan koordinasi dan pengawasan teknis
penyidik pegawai negeri sipil;
Program pencegahan dan pemberantasan miras dan penyalahgunaan/
peredaran narkoba dengan kegiatan antara lain, yaitu: (1) Peningkatan
kualitas penegakan hukum di bidang narkoba, (2) Peningkatan
pendayagunaan potensi dan kemampuan masyarakat, (3) Menyelenggarakan
kampanye dan sosialisasi anti narkoba, (4) Mengembangkan penyidikan
dan penegakan hukum terhadap pemakaian miras dan penyalahgunaan/
peredaran narkoba, (4) Peningkatan pelayanan terapi dan rehabilitasi
kepada penyalahgunaan (korban) narkoba, dan (5) Menindak dengan tegas
setiap penyalahgunaan narkoba dan miras.

10.2 Penghormatan, Pengakuan, dan Penegakan Hukum


Permasalahan
Permasalan dalam penyelenggaraan sistem dan politik Hukum pada
dasarnya meliputi subtansi hukum, struktur hukum, dan budaya hukum.

1. Subtansi Hukum
Peraturan perundang-undangan yang ada masih banyak yang tumpang
tindih, inkonsisten, dan bertentangan antara peraturan yang sederajat satu
dengan yang lainya, antara peraturan tingkat pusat dan daerah, dan antara
peraturan yang lebih rendah dengan peraturan di atasnya.
Implementasi UU terhambat peraturan pelaksanaanya. Pada asasnya
UU yang baik adalah UU yang langsung dapat diimplementasikan dan tidak
memerlukan peraturan pelaksanaan lebih lanjut akan tetapi kebiasaan untuk
menunggu peraturan pelaksanaan menjadi penghambat operasionalisasi
peraturan perundang-undangan. Berbagai UU yang dibentuk dalam rangka
reformasi banyak yang tidak dapat di laksanakan secara efektif. Penyebab utama
antara lain tidak dibuatkan dengan segera berbagai peraturan pelaksanaan yang
diperintahkan oleh Undangundang yang bersangkutan

Peningkatan Keamanan dan Ketertiban

133

2. Struktur Umum
Kurangnya Indenpendensi kelembagaan hukum terutama lembagalembaga penegak hukum juga membawa akibat besar dalam sistim hukum.
Intervensi terhadap kekuasaaan yudikatif misalnya telah mengakibatkan
terjadinya partialitas dalam berbagai putusan dan dapat menyalahi prinsipprinsip impertialitas dalam sistem peradilan. Akumulasi terjadinya putusan
yang meninggalkan prinsipprinsip impartialitas dalam jangka panjang telah
berperan terhadap terjadinya degradasi kepercayaan masyarakat kepada sistem
hukum maupun hilangnya kepatuhan hukum.
Akuntabilitas kelembagaan hukum, independensi, dan akuntabilitas
merupakan dua sisi logam. Oleh karena itu independensi lembaga hukum harus
disertai dengan akuntabilitas. Namun demikian dalam praktek pengaturan
tentang akuntabilitas lembaga hukum tidak di lakukan dengan jelas baik kepada
siapa, atau lembaga mana yang harus bertanggung jawab maupun tatacara
bagaimana yang harus dilakukan untuk memberikan pertanggungjawaban hak
hukum sehingga memberikan beban besar tidak adanya transparansi di dalam
semua proses hukum.

3. Sumber Daya Manusia di Bidang Hukum


Secara umum, kualitas SDM di bidang hukum dari nilai para peneliti hukum
pegangan peraturan perundangundangan tingkat pelaksana dan penegak
hukum masih perlu ditingkatkan termasuk dalam hal memahami berperilaku
diskriminatif gender serta belum mantapnya sistim pendidikan hukum yang ada.
Apalagi sistem proses serta kebijakan pengembangan SDM di bidang hukum
yang diterapkan ternyata tidak menghasilkan SDM yang berkualitas.
Masalah ini mengakibatkan hukum sepenuhnya masih memihak pada
kekuasaan dan diskriminatif karena tidak adanya akses masyarakat untuk
memberikan pengawasan terhadap penyelenggaraan peradilan. Kondisi tersebut
juga diperlemah dengan profesionalisme dan kualitas hukum peradilan yang
bersih belum memadai sehingga membuka kesempatan terjadinya penyimpangan
kolektif di dalam proses peradilan sebagaimana di ketahui dengan istilah mafia
peradilan.

4. Budaya Hukum
Timbulnya degradasi budaya hukum di lingkungan masyarakat ditandai
dengan meningkatnya apatisme seiring dengan menurunnya tingkat apresiasi
masyarakat baik kepada subtansi hukum maupun kepada struktur hukum
yang ada. Hal ini telah tercemin dari peristiwa-peristiwa nyata yang terjadi di
masyarakat seperti masuknya kasus hukum sendiri, pembakaran para pelaku
kriminal. Dibalik itu tercermin rendahnya budaya hukum masyarakat karena
kebebasan telah di artikan Serba Boleh padahal hukum adalah instrumen
yang melindungi kepentingan individu dan sosial, sebagai akibatnya timbul
ketidakpastian hukum yang tercipta melalui proses pembenaran prilaku salah
dan menyimpang ataupun dengan kata lain merupakan instrumen pembenaran
bagi prilaku yang salah.

134

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sorong

Berdasarkan masyarakat terhadap hak dan kewajiban hukum tetap


masyarakat antara lain tingkat pendidikan yang memungkinkan untuk dapat
memahami dan mengerti berbagai permasalahan yang terjadi. Walaupun tingkat
pendidikan sebagai masyarakat masih rendah memahami namun dengan
kemampuan dan profesionalisme dalam melakukan pendekatan penyuluhan
hukum ke dalam masyarakat maka pesan yang disampaikan kepada masyarakat
dapat diterima dengan baik dan dapat diterapkan apabila masyarakat menghargai
berbagai persoalan yang terkait dengan hak dan kewajiban mereka.

Sasaran
Untuk mendukung pembenaran sistem dan politik hukum sasaran yang
akan dilakukan dalam tahun 20122017 adalah terciptanya sistem hukum
nasional, konsekwensi, tidak diskriminatif, dan terjadinya konsistensi seluruh
peraturan perundangundangan pada tingkat pusat dan daerah dan tidak
bertentangan dengan peraturan perundangundangan yang lebih tinggi dan
kelembagaan peradilan dan penegak hukum yang berwibawa, bersih dan
profesional dalam upaya memulihkan kembali kepercayaan hukum masyarakat
secara keseluruhan.

Arah Kebijakan
Pembaharuan sistem dan politik hukum dalam 6 (enam) tahun mendatang
diarahkan pada kebijakan untuk memperbaiki substansi hukum, struktur
kelembagaan hukum dan kultur (budaya) hukum melalui upaya :
1.

2.

3.

Menata kembali substansi hukum, peninjauan, dan penataan kembali


Perda-Perda untuk mewujudkan tertib perundangundangan dengan
memperhatikan asas umum dan hirarki persetujuannya dan peraturan
melalui pemberdayaan yurisprodensi sebagai bagian dari upaya
pembaharuan materi hukum nasional;
Melakukan pembaharuan struktur hukum melalui penguatan kelembagaan
dengan meningkatkan profesionalisme bagi para aparatur dan staf bagian
hukum;
Meningkatkan kualitas aparatur peradilan melalui pendidikan dan
penegakan supremasi hukum atau peraturan daerah di Kabupaten Sorong.

Program dan Kegiatan


Langkah yang di tempuh untuk mendukung pembaharuan sistem dan potensi
hukum di jabarkan dalam program kegiatan sebagai berikut : (1) Menyusun dan
mempersiapkan produk hukum daerah (Perda) dan Keputusan Bupati baik
yang bersifat mengatur (reselling) atau pemerataan (beschikling) sebagai dasar
dalam rangka pelayanan politik oleh instansi teknis terkait; (2) Menyusun dan
mempersiapkan Keputusan Bupati sebagai dasar hukum pembayaran ganti
kerugian/kompensasi terikat hak-hak masyarakat atas tanah, bangunan dan
tanaman tumbuh yang di bebaskan untuk kepentingan pembangunan baik
untuk kepentingan umum maupun kepentingan swasta; (3) Menyusun dan
mempersiapkan rekomendasi Bupati tentang pelaksanaan surat perijinan; (4)

Peningkatan Keamanan dan Ketertiban

135

Menerima dan mempelajari pengaduan atau suratan dari pihak ketiga baik
perorangan atau badan hukum terhadap pemerintah dari dan berusaha untuk
menyeleksi karena baik maupun di luar pengadilan; (5) Memfasilitasi penyediaan
sertifikatsertifikat antara masyarakat dan pihak swasta atau investor berkaitan
dengan hakhak masyarakat atas tanah atau hutan ; (6) Memberikan saran dan
pertimbangan hukum bagi pihak pembeli daerah maupun pihak masyarakat
berkaitan dengan suatu kebijaksanaan dari kepala daerah ; (7) Menyampaikan
informasi tentang pemberlakuan produk hukum baik produk nasional maupun
daerah kepada masyarakat dalam bentuk penyuluhan; (8) Menyediakan produk
produk hukum (nasional dan daerah) dalam bentuk pemberitahuan yang dapat
digunakan oleh semua pihak; (9) Menyediakan dan menyebarkan jalinan produk
hukum bagi masyarakat luas di tingkat distrik dan kampung.

136

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sorong

Bab 11
Kaidah Pelaksanaan
Dokumen RPJM Kabupaten Sorong merupakan dokumen yang dijadikan
pedoman untuk mewujudkan kesatuan arah pembangunan selama lima tahun
Kabupaten Sorong. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten
Sorong 2012-2017 ini dijadikan pedoman bagi SKPD dalam penyusunan Rencana
Strategis semua SKPD yang ada di kabupaten Sorong. Untuk melaksanakan
Rencana tersebut maka perlu dijabarkan dalam rencana tahunan dalam rangka
menajamkan kegiatan tiap kegiatan yang dituangkan dalam Rencana Kegiatan
Pemerintah Daerah (RKPD). Rencana kegiatan Pemerintah Daerah merupakan
rencana tahunan yang digunakan untuk menyusun Rencana Anggaran Pendapatan
dan Belanja Daerah (RAPBD).
Dalam rangka memperjelas pelaksanaan RPJM Kabupaten Sorong, maka
diperlukan kaidah-kaidah pelaksanaan sebagai berikut :
1.

Seluruh pemangku kepentingan diharapkan berperan serta dan bekerjasama


dengan Pemerintah Kabupaten Sorong dalam mensukseskan pelaksanaan
RPJM Kabupaten Sorong;
2. Semua SKPD Kabupaten Sorong berkewajiban untuk menyusun Renstra
yang memuat visi, misi, strategi, kebijakan, program, dan kegiatan pokok
pembangunan sesuai dengan tugas dan fungsinya yang berpedoman pada
dokumen RPJMD kabupaten Sorong periode 2012- 2017.
Untuk menjalankan RPJMD kabupaten Sorong periode 2012-2017, maka
dalam periode tahunan dilakukan tahapan sebagai berikut :
1.

Penjabaran RPJMD diawali dengan penyusunan awal RKPD oleh kepala


Bappeda yang diikuti secara bersamaan penyusunan Rencana Kerja (Renja)
SKPD yang merupakan penjabaran dari Renstra SKPD;
2. Proses partisipatif perlu dilakukan untuk mendapatkan masukan terhadap
Penyempurnaan Rancangan Awal RKPD melalui
penyelenggaraan
Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) dari tingkat
Kampung/kelurahan, Distrik, Forum SKPD, Musrenbang kabupaten,
dan penjaringan aspirasi masyarakat (Jaring Asmara) oleh DPRD sesuai
pembagian daerah pemilihan;
3. Rancangan akhir RKPD difinalkan setelah dilaksanakan Musrenbang
kabupaten, materi yang dibahas dalam Musrenbang kabupaten merupakan
hasil dari forum SKPD, dengan peserta diskusi terdiri dari seluruh komponen
masyarakat, dunia usaha, pemerintah.
Selanjutnya dalam rangka meningkatkan efektivitas pelaksanaan RPJM
Kabupaten Sorong tahun 2012-2017 perlu dilaksanakan evaluasi tahunan
terhadap pencapaian tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam RPJM
dan evaluasi lima tahunan secara keseluruhan 2012-2017 terhadap pencapaian
tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam RPJMD ini.
Kaidah Pelaksanaan

137

Bab 12
Penutup
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) merupakan
rencana yang disusun dalam mencapai tujuan pembangunan selama lima
(5) tahun yaitu tahun 2012 2017. Dalam pelaksanaan RPJMD diperlukan
pemahaman dan pelaksanaan oleh seluruh komponen pemangku kepentingan.
Seluruh komponen masyarakat, pemerintah, dan swasta harus bertanggung
jawab untuk menjaga konsistensi antara RPJMD beserta implementasi
tahunannya agar rencana pembangunan daerah yang telah ditetapkan dapat
dilaksanakan sebaik-baknya dan sesuai dengan peranan masing-masing harus
bersungguh-sungguh memperhatikan dan mengacu pada visi, misi, tujuan, dan
sasaran yang akan dicapai selama lima (5) tahun yang tertuang dalam dokumen
RPJMD ini. Upaya tersebut diperlukan untuk menjaga agar arah pembangunan
dalam mewujudkan masyarakat madani dapat tercapai.
Dalam menyusun RPJMD ini ditambahkan rancangan program untuk 1
(satu) tahun ke depan setelah periode RPJMD berakhir untuk menjembatani
kekosongan dokumen perencanaan jangka menengah bila pada masa akhir
jabatan Bupati/Wakil Kabupaten Sorong yang akan berakhir pada tahun 2016.
Dengan demikian program yang disusun dalam RPJM ini adalah program sampai
tahun 2017 yang dilaksanakan oleh pejabat Bupati Kabupaten Sorong. Program
dan kegiatan pokok transisi adalah melanjutkan program dan kegiatan pokok
RPJMD 2012-2017 yang mencakup kegiatan penyelenggaraan pemerintah dan
pemilihan kepala daerah. Rumusan kegiatan pemerintahan tersebut dilaksanakan
melalui program-program penerapan kepemerintahan yang baik dan bersih
(good and clean governance) dan peningkatan kualitas pelayanan publik, serta
pengembangan perencanaan daerah. Untuk kegiatan pemilihan Kepala Daerah
secara langsung ditangani oleh Sekretariat Kabupaten, Komisi Pemilihan Umum
Daerah, dan Kepolisian Resort Kabupaten Sorong dengan melaksanakan program
perbaikan proses politik.

138

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sorong

MISI

2
Meningkatkan
kwalitas
pelayanan
hukum

1
Meningkatkan
kwalitas
pelayanan
hukum

TUJUAN

3
Terwujudnya
pelayanan
hukum untuk
pelaksanaan
otonomi
daerah

SKPD : BAGIAN HUKUM

VISI

Tersedianya
produk hukum dan
pelayanan
dibidang hukum

4
Terwujudnya
hukum untuk
pelaksanaan
otonomi daerah

STRATEGI
5
Peningkatan
pelayanan
dibidang hukum

KEBIJAKAN

1.

1.

Penyuluhan dan
peningkatan
saran hukum

7
Kodifikasi Perda

KEGIATAN

1. Penyusunan
rencana kerja
rancangan
peraturan
perundang
undangan.
1. Penyuluhan
hukum dan
kodifikasi
perauran daerah

Pemetaan wilayah
konflik
Penataan peraturan
perundangundangan.

Penyuluhan dan
peningkatan sarana
hukum

WAKTU PELAKSANAAN
2013 2014 2015 2016 2017
8
9
10
11
12

Lampiran RPJMD Kabupaten Sorong Tahun 2012 - 2017

Pemetaan
wilayah konflik

1.

Sosialisasi HAM

Sosialisasi HAM

1.

Penyuluhan dan
peningkatan saran
hukum

6
Kodifikasi perda

PROGRAM

RENCANA STRATEGIS
SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (SKPD)
KABUPATEN SORONG
TAHUN 2013 2017

Lampiran

Lampiran

139

140

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sorong

MISI

2
Mewujudkan
Kelembagaan
Perangkat
Daerah sesuai
perkembangan
ketentuan
peraturan
perundangundangan

VISI

1
Terwujudnya
Aparat
Sekretariat
Daerah yang
handal untuk
menciptakan
pelayanan
prima
dilingkungan
Pemerintah
kabupaten
Sorong

3
Terwujudnya
organisasi dan
sistem
ketatalaksanaan
perangkat
daerah yang
efektif dan
efisien

TUJUAN

SKPD : BAGIAN ORGANISASI

Menata
kelembagaan
yang efektif dan
efisien

4
Meningkatkan
kapasitas Sumber
Daya Manusia
Aparatur
Pemerintah

STRATEGI
5
Melakukan
restrukturisasi
organisasi
perangkat
daerah
dilingkungan
Pemerintah
Kabupaten
Sorong

KEBIJAKAN

FORKOMPANDA
Rakoenis Bidang
Organisasi
3. Penyusunan
Standar
Kompetensi
Jabatan
Struktural

Peningkatan SDM
Aparatur Dibidang
Pelayanan

2014
9

2015
10

2016
11

2017
12

WAKTU PELAKSANAAN
2013
8

Lampiran RPJMD Kabupaten Sorong Tahun 2012 - 2017

1.
2.

7
1. Penataan
Kelembagaan
Organisasi
Pemerintah
Daerah
2. Penyusun
Tupoksi Staf Ahli
Distrik,
Kelurahan, dan
Unit Pelaksana
Teknis
dilingkungan
Pemerintah
Kabupaten
Sorong
3. Penyusunan
Pedoman Standar
Operasional Kerja

KEGIATAN

6
Pengembangan
Organisasi dan
Tatalaksana
Pemerintah
Daerah

PROGRAM

RENCANA STRATEGIS
SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (SKPD)
KABUPATEN SORONG
TAHUN 2013 2017

Lampiran

141

Penyusunan
Analisa jabatan
dan Alanlisa
Beban Kerja
untuk kebutuhan
pegawai
5. Evaluasi dan
Revisi Analisa
Beban Kerja
6. Penyusunan
Indeks Kepuasan
Masyarakat (IKM)

Lampiran RPJMD Kabupaten Sorong Tahun 2012 - 2017

4.

142

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sorong

MISI

2
Mendayagunakan
sistem
pengawasan
pembangunan
dan melakukan
evaluasi minitorin
dan kebijakan
program
pembangunan

VISI

1
Terwujudnya
kinerja
aparatur
sekretariat
daerah yang
handal
dalam
pelayanan
prima di
tingkat
lingkungan
Kabupaten
Sorong

3
Meningkatkan
sistem
pelaporan,
pengolahan
data
perekonomian
dan sumber
daya alam

TUJUAN
4
Tertatanya
sistem
pelaporan
dan
pengolahan
data
perekonomian
dan sumber
daya alam

STRATEGI

SKPD : BAGIAN ADMINISTRASI PEMBANGUNAN

(Sub Bagian
Pembangunan)
Perekonomian dan
sumberdaya alam
Pengkajian dan
pembinaan
pengembangan
Perekonomian dan
sumber daya alam

(Sub Bagian
Pembangunan)
Pembinaan administrasi
pembangunan

5
(Sub Bagian
Perekonomian)
Pengkajian dan
pembinaan

KEBIJAKAN

KEGIATAN

WAKTU PELAKSANAAN
2013 2014 2015 2016 2017
8
9
10
11
12

Lampiran RPJMD Kabupaten Sorong Tahun 2012 - 2017

Pengkajian dan 1. Penyusunan

Monitoring
1. Koordinasi
pengembangan
pedoman
teknis
peningkatan
dan
pembanguna
n
perekonomian
2. Pelaporan
tentang
penyusunan
teknis
pembinaan

6
7
Pengkajian dan 1. Menyusun
pembinaan
pedoman
perekonomian
teknis
daerah
pembinaan
perekonomian
2. Koordinasi
pembinaan
peningkatan
dan
pengembang
an
perekonomian

PROGRAM

RENCANA STRATEGIS
SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (SKPD)
KABUPATEN SORONG
TAHUN 2013 2017

Lampiran

143

Lampiran RPJMD Kabupaten Sorong Tahun 2012 - 2017

Monitoring
perkembangan
sumber daya
alam

1. Koordinasi
pembinaan
pembinaan
pengembang
an
perekonomian
dan sumber
daya alam
2. Monitorin
pelaksanaan
program
sumber daya
alam

Pengkajian dan 1. Pelaporan


pembinaan
penyusunan
pengembangan
pedoman
perekonomian
teknis
dan sumber
pengembang
daya alam
an
perekonomian
dan sumber
daya alam

pedoman
teknis
administrasi
pembanguna
n
2. Koordinasi
pembinaan
pembanguna
n

Monitorin
1. Pembanguna
pengembangan
n pelaporan
tentang
pelaksanaan
program

pembinaan
administrasi
pembangunan

144

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sorong

Lampiran RPJMD Kabupaten Sorong Tahun 2012 - 2017

3. Pelaporan
tentang
pelaksanaan
program
sumber daya
alam

Lampiran

145

2
Mewujudkan
Pemerintahan
yang bersih dan
berwibawa.

1
Terwujudnya
Penyelenggaraan
Pemerintah
Kabupaten
Sorong Yang
Efektif dan
Efisien

Mewujudkan
koordinasi
perumusan
kebijakan
dibidang
pembangunan,
perekonomian
dan

Mewujudkan
kelembagaan
organisasi dan
sisitem
ketatalaksanaan
perangkat
daerah yang
efektif dan
efisien.

Meningkatkan
kualitas
pelayanan
Hukum.

MISI

VISI

Terwujudnya
kebijakan daerah
di bidang
pembangunan,
perekonomian dan
kesejahteraan
Terselenggaranya

Ditetapkannya
produk hukum
daerah .

Tersedianya
produk hukum
dan pelayanan
dibidang hukum.

Tersedianya
sarana dan
prasarana
pemerintahan
yang memadai,
baik di ibukota
kabupaten,
tingkat distrik
maupun
kampung.

Terwujudnya
pelayanan hukum
untuk pelaksanaan
otonomi daerah.

Terciptanya
kelembagaan
perangkat daerah
dan sistem
ketatalaksanaan
pemerintah daerah
yang berhasi guna
dan berdaya guna

4
Terselenggaranya
tata pemerintahan
yang baik dan
akubtabel serta
transparan dalam
pelayanan publik.

STRATEGI

3
Terwujudnya tata
pemerintahan
yang baik dan
akuntabel serta
transparan dalam
pelayanan publik.

TUJUAN

SKPD : BAGIAN TATA PEMERINTAHAN

Meningkatkan
pembinaan dan

Penataan
kelembagaan
struktur
organisasi dan
tata kerja
Perangkat
Daerah

Peningkatan
pelayanan
dibidang hokum.

5
Meningkatkan
sarana dan
prasarana
pemerintahan
guna
meningkatkan
pelayanan prima
kepada
masyarakat baik
di ibukota
Kabupaten,
Distrik maupun
Kanpung.

KEBIJAKAN
7
1. Pembangunan
sarana dan
prasarana fisik
Pamong Praja
(Distrik Salawati
Selatan)
2. Pembangunan
sarana dan
prasarana fisik
Pamong Praja
(Distrik Mayamuk)
3. Pembangunan
sarana dan
prasarana fisik
Pamong Praja
(Distrik Makbon)
4. Pembangunan
kantor distrik dan
rumah dinas di
Distrik Maudus
5. Pengadaan tanah
6. Pengadaan
kendaraan
dinas/operasional
7. Pemeliharaan
rutin/berkala
kendaraan
dinas/operasional

KEGIATAN

WAKTU PELAKSANAAN
2013 2014 2015 2016 2017
8
9
10
11
12

Lampiran RPJMD Kabupaten Sorong Tahun 2012 - 2017

6
Peningkatan
Sarana dan
Prasarana
Aparatur.

PROGRAM

RENCANA STRATEGIS
SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (SKPD)
KABUPATEN SORONG
TAHUN 2013 2017

146

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sorong

Terwujudnya
penyediaan data
dan informasi
penyelenggaraan
pemerintah

Meningkatkan
pelayanan
ketatausahaan
(keuangan,
kepegawaian,
dan lain lain)
secara efektif
dan efisien.

kesejahteraan
rakyat

Menyelenggarakan
penyediaan data
dan informasi
penyelenggaraan
pemerintahan.

Terwujudnya
apartur yang
handal dalam
bidang pelayanan
prima.

rakyat.

Tesedianya
aparatur dibidang
pembangunan,
perekonomian
dan
kesejahteraan

Terlaksananya
sistim
pengendalian
administrasi
pembangunan,
perekonomian
dan
kesejahteraan
rakyat.

Tersedianya
Sumber daya
aparatur dibidang
kelembagaan dan
ketatalaksanaan

Tertatanya
kelembagaan
perangkat daerah
dan
meningkatkan
efektifitas dan
efisiensi
prosdedur
ketatalaksanaan

penyuluhan
hukum.

Meningkatkan
penyediaan data
dan informasi
yang akurat
tentang
penyelenggaraan
pemerintahan.

Peningkatkan
kualitas
pelayanan publik
dalam bentuk
pelayanan dasar,
pelayanan umum
dan pelayanan
unggulan.

evaluasi dibidang
pengawasan,
penyelenggaraan
pembangunan,
sumber daya
alam dan
pengembangan
perekonomian
serta
kesejahteraan
rakyat.

1. Kerja sama
penyusunan kajian
akademik
pembentukan
Kabupaten Maybrat
Sau
2. Kerja sama
penyusunan kajian
akademik
pembentukan
Kabupaten Malamoi

Lampiran RPJMD Kabupaten Sorong Tahun 2012 - 2017

Peningkatan
1. Dialog/audiensi
pelayanan
dengan tokoh
kedinasan KDH
tokoh masyarakat,
/ WKDH.
pimpinan/anggota
organisasi social
dan
kemasyaralatan;
2. Penerimaan
kunjungan kerja
pejabat

Kerja sama
antar lembaga

Pembinaan
1. Pembinaan
kepada daerah
pelaksanaan
bawahan.
pemerintah di
daerah bawahan

8. Pemeliharaan
rutin/berkala rumah
jabatan
9. Pemeliharaan
jaringan listrik
10. Pengadaan sarana
prasarana kantor
11. Pemeliharaan
rutin/berkala sarana
dan prasarana
lingkungan kantor

Lampiran

147

Tersedianya
sarana dan
prasarana
pendukung.

Terselenggaranya
penyediaan data
dan informasi
tentang
pembangunan,
kebijakan
pemerintah dan
kegiatan
pemerintah.

Tersedianya
aparatur dibidang
pelayanan prima.

Meningkatnya
kualitas
pelayanan publik
terutama
pelayanan dasar,
pelayanan umum
dan pelayanan
unggulan.

rakyat.

1. Insentif Sekretaris
Daerah, Asisten
dan Kepala Bagian

1. Sosialisasi tata
kelola persuratan
dinas.

Lampiran RPJMD Kabupaten Sorong Tahun 2012 - 2017

Peningkatan
1. Penyusunan
pengembangan
laporan capaian
sisitem
kenirja dan ikhtisar
pelaporan
realisasi kinerja
capaian kenirja
SKPD

Pembinaan/
peningkatan
sistem
kearsipan.

Peningkatan
1. Peningkatan
dan
administrasi
pengembangan
penatausahaan
pengelolaan
keuangan daerah
keuangan
daerah.

Peningkatan
kapasitas
sumber daya
aparatur.

6.

5.

4.

3.

Negara/departemen
/luar negeri;
Rapat koordinasi
MUSPIDA;
Rapat koordinasi
pejabat
pemerintahan
daerah;
Kunjungan
kerja/inspeksi
kepala daerah/wakil
kepala daerah;
Koordinasi dengan
pemerintah pusat
dan pemerintah
daerah lainnya.

148

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sorong


1. Pengelolaan dan
penataan asset
daerah

Peningkatan
disiplin
apaatur.

Lampiran RPJMD Kabupaten Sorong Tahun 2012 - 2017

1. Pengadaan pakaian
dinas beserta
kelengkapannya
2. Pembuatan tanda
pengenal

Pengelolaan
dan penataan
asset daerah.

dan keuangan.

Lampiran

149

2
Mewujudkan
Pemerintahan
yang bersih dan
berwibawa.

1
Terwujudnya
Penyelenggaraan
Pemerintah
Kabupaten
Sorong Yang
Efektif dan
Efisien

Mewujudkan
koordinasi
perumusan
kebijakan
dibidang
pembangunan,
perekonomian
dan

Mewujudkan
kelembagaan
organisasi dan
sisitem
ketatalaksanaan
perangkat
daerah yang
efektif dan
efisien.

Meningkatkan
kualitas
pelayanan
Hukum.

MISI

VISI

Terwujudnya
kebijakan daerah
di bidang
pembangunan,
perekonomian dan
kesejahteraan
Terselenggaranya

Ditetapkannya
produk hukum
daerah .

Tersedianya
produk hukum
dan pelayanan
dibidang hukum.

Tersedianya
sarana dan
prasarana
pemerintahan
yang memadai,
baik di ibukota
kabupaten,
tingkat distrik
maupun
kampung.

Terwujudnya
pelayanan hukum
untuk pelaksanaan
otonomi daerah.

Terciptanya
kelembagaan
perangkat daerah
dan sistem
ketatalaksanaan
pemerintah daerah
yang berhasi guna
dan berdaya guna

4
Terselenggaranya
tata pemerintahan
yang baik dan
akubtabel serta
transparan dalam
pelayanan publik.

STRATEGI

3
Terwujudnya tata
pemerintahan
yang baik dan
akuntabel serta
transparan dalam
pelayanan publik.

TUJUAN

Meningkatkan
pembinaan dan

Penataan
kelembagaan
struktur
organisasi dan
tata kerja
Perangkat
Daerah

Peningkatan
pelayanan
dibidang hokum.

KEGIATAN

1. Pelatihan
analisa jabatan
(ANJAB)
2. Sosialisasi tata
naskah dinas
(TND)
3. Penataran/Binte
k Penyusunan
Standar
Kompetensi
Jabatan
Struktural PNS
1. Penyusunan
Pelayanan
Minimum (SPM)

Peningkatan
kapasitas
kelembagaan
perangkat
daerah.

Peningkatan
kualitas
pelayanan
publik.

6
7
Pengembangan 1. Penataan
organisasi dan
kelembagaan
tata laksana
organisasi
pemerintah
pemerintah
daerah
2. Penyusunan
uraian tugas
jabatan
struktural

PROGRAM

WAKTU PELAKSANAAN
2013 2014 2015 2016 2017
8
9
10
11
12

Lampiran RPJMD Kabupaten Sorong Tahun 2012 - 2017

5
Meningkatkan
sarana dan
prasarana
pemerintahan
guna
meningkatkan
pelayanan prima
kepada
masyarakat baik
di ibukota
Kabupaten,
Distrik maupun
Kanpung.

KEBIJAKAN

RENCANA STRATEGIS
SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (SKPD)
KABUPATEN SORONG
TAHUN 2013 2017
SKPD : BAGIAN ORGANISASI DAN TATA LAKSANA

150

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sorong

Terwujudnya
penyediaan data
dan informasi
penyelenggaraan
pemerintah

Meningkatkan
pelayanan
ketatausahaan
(keuangan,
kepegawaian,
dan lain lain)
secara efektif
dan efisien.

kesejahteraan
rakyat

Menyelenggarakan
penyediaan data
dan informasi
penyelenggaraan
pemerintahan.

Terwujudnya
apartur yang
handal dalam
bidang pelayanan
prima.

rakyat.

Tesedianya
aparatur dibidang
pembangunan,
perekonomian
dan
kesejahteraan

Terlaksananya
sistim
pengendalian
administrasi
pembangunan,
perekonomian
dan
kesejahteraan
rakyat.

Tersedianya
Sumber daya
aparatur dibidang
kelembagaan dan
ketatalaksanaan

Tertatanya
kelembagaan
perangkat daerah
dan
meningkatkan
efektifitas dan
efisiensi
prosdedur
ketatalaksanaan

penyuluhan
hukum.

Lampiran RPJMD Kabupaten Sorong Tahun 2012 - 2017

Meningkatkan
penyediaan data
dan informasi
yang akurat
tentang
penyelenggaraan
pemerintahan.

Peningkatkan
kualitas
pelayanan publik
dalam bentuk
pelayanan dasar,
pelayanan umum
dan pelayanan
unggulan.

evaluasi dibidang
pengawasan,
penyelenggaraan
pembangunan,
sumber daya
alam dan
pengembangan
perekonomian
serta
kesejahteraan
rakyat.

Lampiran

151

Tersedianya
sarana dan
prasarana
pendukung.

Terselenggaranya
penyediaan data
dan informasi
tentang
pembangunan,
kebijakan
pemerintah dan
kegiatan
pemerintah.

Tersedianya
aparatur dibidang
pelayanan prima.

Meningkatnya
kualitas
pelayanan publik
terutama
pelayanan dasar,
pelayanan umum
dan pelayanan
unggulan.

rakyat.

Lampiran RPJMD Kabupaten Sorong Tahun 2012 - 2017

152

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sorong

2
Mewujudkan
Pemerintahan
yang bersih dan
berwibawa.

1
Terwujudnya
Penyelenggaraan
Pemerintah
Kabupaten
Sorong Yang
Efektif dan
Efisien

Mewujudkan
koordinasi
perumusan
kebijakan
dibidang
pembangunan,
perekonomian
dan

Mewujudkan
kelembagaan
organisasi dan
sisitem
ketatalaksanaan
perangkat
daerah yang
efektif dan
efisien.

Meningkatkan
kualitas
pelayanan
Hukum.

MISI

VISI

SKPD : BAGIAN SOSIAL

Terwujudnya
kebijakan daerah
di bidang
pembangunan,
perekonomian dan
kesejahteraan
Terselenggaranya

Ditetapkannya
produk hukum
daerah .

Tersedianya
produk hukum
dan pelayanan
dibidang hukum.

Tersedianya
sarana dan
prasarana
pemerintahan
yang memadai,
baik di ibukota
kabupaten,
tingkat distrik
maupun
kampung.

Terwujudnya
pelayanan hukum
untuk pelaksanaan
otonomi daerah.

Terciptanya
kelembagaan
perangkat daerah
dan sistem
ketatalaksanaan
pemerintah daerah
yang berhasi guna
dan berdaya guna

4
Terselenggaranya
tata pemerintahan
yang baik dan
akubtabel serta
transparan dalam
pelayanan publik.

STRATEGI

3
Terwujudnya tata
pemerintahan
yang baik dan
akuntabel serta
transparan dalam
pelayanan publik.

TUJUAN

Meningkatkan
pembinaan dan

Penataan
kelembagaan
struktur
organisasi dan
tata kerja
Perangkat
Daerah

KEGIATAN

Monitoring
pelaksanaan
kebijakan dan
kegiatan
pembinaan
kesejahteraan
rakyat.

Penyusunan
pedoman
teknis bidang
kesejateraan
rakyat.

1. Monitoring

1. Penyusunan
pedoman teknis
kesejahteraan
rakyat meliputi
bidang
pendidikan,
sosial tenaga
kerja dan
transmigrasi

6
7
Penyediaan
1. Pembuatan
data
data
kersejahteraan
kesejahteraan
rakyat.
rakyat meliputi
bidang
pendidikan,
sosial tenaga
kerja dan
transmigrasi

PROGRAM

WAKTU PELAKSANAAN
2013 2014 2015 2016 2017
8
9
10
11
12

Lampiran RPJMD Kabupaten Sorong Tahun 2012 - 2017

Peningkatan
pelayanan
dibidang hokum.

5
Meningkatkan
sarana dan
prasarana
pemerintahan
guna
meningkatkan
pelayanan prima
kepada
masyarakat baik
di ibukota
Kabupaten,
Distrik maupun
Kanpung.

KEBIJAKAN

RENCANA STRATEGIS
SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (SKPD)
KABUPATEN SORONG
TAHUN 2013 2017

Lampiran

153

Terwujudnya
penyediaan data
dan informasi
penyelenggaraan
pemerintah

Meningkatkan
pelayanan
ketatausahaan
(keuangan,
kepegawaian,
dan lain lain)
secara efektif
dan efisien.

kesejahteraan
rakyat

Menyelenggarakan
penyediaan data
dan informasi
penyelenggaraan
pemerintahan.

Terwujudnya
apartur yang
handal dalam
bidang pelayanan
prima.

rakyat.

Tesedianya
aparatur dibidang
pembangunan,
perekonomian
dan
kesejahteraan

Terlaksananya
sistim
pengendalian
administrasi
pembangunan,
perekonomian
dan
kesejahteraan
rakyat.

Tersedianya
Sumber daya
aparatur dibidang
kelembagaan dan
ketatalaksanaan

Tertatanya
kelembagaan
perangkat daerah
dan
meningkatkan
efektifitas dan
efisiensi
prosdedur
ketatalaksanaan

penyuluhan
hukum.

Lampiran RPJMD Kabupaten Sorong Tahun 2012 - 2017

Meningkatkan
penyediaan data
dan informasi
yang akurat
tentang
penyelenggaraan
pemerintahan.

Peningkatkan
kualitas
pelayanan publik
dalam bentuk
pelayanan dasar,
pelayanan umum
dan pelayanan
unggulan.

evaluasi dibidang
pengawasan,
penyelenggaraan
pembangunan,
sumber daya
alam dan
pengembangan
perekonomian
serta
kesejahteraan
rakyat.

154

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sorong


Tersedianya
sarana dan
prasarana
pendukung.

Terselenggaranya
penyediaan data
dan informasi
tentang
pembangunan,
kebijakan
pemerintah dan
kegiatan
pemerintah.

Tersedianya
aparatur dibidang
pelayanan prima.

Meningkatnya
kualitas
pelayanan publik
terutama
pelayanan dasar,
pelayanan umum
dan pelayanan
unggulan.

rakyat.

Lampiran RPJMD Kabupaten Sorong Tahun 2012 - 2017

Lampiran

155

2
Mewujudkan
Pemerintahan
yang bersih dan
berwibawa.

1
Terwujudnya
Penyelenggaraan
Pemerintah
Kabupaten
Sorong Yang
Efektif dan
Efisien

Mewujudkan
koordinasi
perumusan
kebijakan
dibidang
pembangunan,
perekonomian
dan

Mewujudkan
kelembagaan
organisasi dan
sisitem
ketatalaksanaan
perangkat
daerah yang
efektif dan
efisien.

Meningkatkan
kualitas
pelayanan
Hukum.

MISI

VISI

Terwujudnya
kebijakan daerah
di bidang
pembangunan,
perekonomian dan
kesejahteraan
Terselenggaranya

Ditetapkannya
produk hukum
daerah .

Tersedianya
produk hukum
dan pelayanan
dibidang hukum.

Tersedianya
sarana dan
prasarana
pemerintahan
yang memadai,
baik di ibukota
kabupaten,
tingkat distrik
maupun
kampung.

Terwujudnya
pelayanan hukum
untuk pelaksanaan
otonomi daerah.

Terciptanya
kelembagaan
perangkat daerah
dan sistem
ketatalaksanaan
pemerintah daerah
yang berhasi guna
dan berdaya guna

4
Terselenggaranya
tata pemerintahan
yang baik dan
akubtabel serta
transparan dalam
pelayanan publik.

STRATEGI

3
Terwujudnya tata
pemerintahan
yang baik dan
akuntabel serta
transparan dalam
pelayanan publik.

TUJUAN

SKPD : BAGIAN PEREKONOMIAN DAERAH

Meningkatkan
pembinaan dan

Penataan
kelembagaan
struktur
organisasi dan
tata kerja
Perangkat
Daerah

KEGIATAN

6
7
Pengkajian dan 1. Penyusunan
pembinaan
pedoman teknis
perekonomian
pembinaan
daerah
perekonomian
2. Pelaksanaan
pembinaan
teknis
peningkatan
dan
pengembangan
perekonomian
3. Koordinasi
pembinaan
peningkatan
dan
pengembangan
perekonomian
4. Koordinasi
pembahasan
pedoman teknis
peningkatan
dan
pengembangan
perekonomian
5. Monitoring
tentang
peningkatan
dan

PROGRAM

WAKTU PELAKSANAAN
2013 2014 2015 2016 2017
8
9
10
11
12

Lampiran RPJMD Kabupaten Sorong Tahun 2012 - 2017

Peningkatan
pelayanan
dibidang hokum.

5
Meningkatkan
sarana dan
prasarana
pemerintahan
guna
meningkatkan
pelayanan prima
kepada
masyarakat baik
di ibukota
Kabupaten,
Distrik maupun
Kanpung.

KEBIJAKAN

RENCANA STRATEGIS
SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (SKPD)
KABUPATEN SORONG
TAHUN 2013 2017

156

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sorong

Terwujudnya
penyediaan data
dan informasi
penyelenggaraan
pemerintah

Meningkatkan
pelayanan
ketatausahaan
(keuangan,
kepegawaian,
dan lain lain)
secara efektif
dan efisien.

kesejahteraan
rakyat

Menyelenggarakan
penyediaan data
dan informasi
penyelenggaraan
pemerintahan.

Terwujudnya
apartur yang
handal dalam
bidang pelayanan
prima.

rakyat.

Tesedianya
aparatur dibidang
pembangunan,
perekonomian
dan
kesejahteraan

Terlaksananya
sistim
pengendalian
administrasi
pembangunan,
perekonomian
dan
kesejahteraan
rakyat.

Tersedianya
Sumber daya
aparatur dibidang
kelembagaan dan
ketatalaksanaan

Tertatanya
kelembagaan
perangkat daerah
dan
meningkatkan
efektifitas dan
efisiensi
prosdedur
ketatalaksanaan

penyuluhan
hukum.

Pengkajian dan 1. Penyusunan


pembinaan
pedoman teknis
pengembangan
pengembangan
perekonomian
perekonomian
dan sumber
dan sumber
daya alam.
daya alam
2. Pelaksanaan
pembinaan
teknis
pengembangan
perekonomian
dan sumber
daya alam
3. Koordinasi
pembinaan
pengembangan
perekonomian
dan sumber
daya alam
4. Koordinasi
pembahasan
pedoman teknis
pengembangan
perekonomian
dan sumber
daya alam
5. Monitoring
pelaksanaan
program
sumber daya

pengembangan
perekonomian
6. Pelaporan
tentang
peningkatan
dan
pengembangan
perekonomian

Lampiran RPJMD Kabupaten Sorong Tahun 2012 - 2017

Meningkatkan
penyediaan data
dan informasi
yang akurat
tentang
penyelenggaraan
pemerintahan.

Peningkatkan
kualitas
pelayanan publik
dalam bentuk
pelayanan dasar,
pelayanan umum
dan pelayanan
unggulan.

evaluasi dibidang
pengawasan,
penyelenggaraan
pembangunan,
sumber daya
alam dan
pengembangan
perekonomian
serta
kesejahteraan
rakyat.

Lampiran

157

Tersedianya
sarana dan
prasarana
pendukung.

Terselenggaranya
penyediaan data
dan informasi
tentang
pembangunan,
kebijakan
pemerintah dan
kegiatan
pemerintah.

Tersedianya
aparatur dibidang
pelayanan prima.

Meningkatnya
kualitas
pelayanan publik
terutama
pelayanan dasar,
pelayanan umum
dan pelayanan
unggulan.

rakyat.

Lampiran RPJMD Kabupaten Sorong Tahun 2012 - 2017

alam
6. Pelaporan
tentang
pelaksanaan
program
sumber daya
alam

158

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sorong

2
Mewujudkan
Pemerintahan
yang bersih dan
berwibawa.

1
Terwujudnya
Penyelenggaraan
Pemerintah
Kabupaten
Sorong Yang
Efektif dan
Efisien

Mewujudkan
koordinasi
perumusan
kebijakan
dibidang
pembangunan,
perekonomian
dan

Mewujudkan
kelembagaan
organisasi dan
sisitem
ketatalaksanaan
perangkat
daerah yang
efektif dan
efisien.

Meningkatkan
kualitas
pelayanan
Hukum.

MISI

VISI

Terwujudnya
kebijakan daerah
di bidang
pembangunan,
perekonomian dan
kesejahteraan

Terciptanya
kelembagaan
perangkat daerah
dan sistem
ketatalaksanaan
pemerintah daerah
yang berhasi guna
dan berdaya guna

Terselenggaranya

Ditetapkannya
produk hukum
daerah .

Tersedianya
produk hukum
dan pelayanan
dibidang hukum.

Tersedianya
sarana dan
prasarana
pemerintahan
yang memadai,
baik di ibukota
kabupaten,
tingkat distrik
maupun
kampung.

Terwujudnya
pelayanan hukum
untuk pelaksanaan
otonomi daerah.

STRATEGI
4
Terselenggaranya
tata pemerintahan
yang baik dan
akubtabel serta
transparan dalam
pelayanan publik.

TUJUAN

3
Terwujudnya tata
pemerintahan
yang baik dan
akuntabel serta
transparan dalam
pelayanan publik.

SKPD : BAGIAN PEMBANGUNAN

Meningkatkan
pembinaan dan

Penataan
kelembagaan
struktur
organisasi dan
tata kerja
Perangkat
Daerah

KEGIATAN

6
7
Pengkajian
1. Penyusunan
dan
pedoman teknis
pembinaan
administrasi
administrasi
pembangunan
pembnagunan. 2. Pelaksanaan
pembinaan
teknis
Administrasi
Pembangunan
3. Koordinasi
pembinaan
Administrasi
Pembangunan
4. Koordinasi
pembahasan
pedoman teknis
Administrasi
Pembangunan
5. Monitoring
pelaksanaan
program
pembangunan
6. Pelaporan
tentang
pelaksanaan
program
pembangunan

PROGRAM

WAKTU PELAKSANAAN
2013 2014 2015 2016 2017
8
9
10
11
12

Lampiran RPJMD Kabupaten Sorong Tahun 2012 - 2017

Peningkatan
pelayanan
dibidang hokum.

5
Meningkatkan
sarana dan
prasarana
pemerintahan
guna
meningkatkan
pelayanan prima
kepada
masyarakat baik
di ibukota
Kabupaten,
Distrik maupun
Kanpung.

KEBIJAKAN

RENCANA STRATEGIS
SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (SKPD)
KABUPATEN SORONG
TAHUN 2013 2017

Lampiran

159

Terwujudnya
penyediaan data
dan informasi
penyelenggaraan
pemerintah

Meningkatkan
pelayanan
ketatausahaan
(keuangan,
kepegawaian,
dan lain lain)
secara efektif
dan efisien.

kesejahteraan
rakyat

Menyelenggarakan
penyediaan data
dan informasi
penyelenggaraan
pemerintahan.

Terwujudnya
apartur yang
handal dalam
bidang pelayanan
prima.

rakyat.

Tesedianya
aparatur dibidang
pembangunan,
perekonomian
dan
kesejahteraan

Terlaksananya
sistim
pengendalian
administrasi
pembangunan,
perekonomian
dan
kesejahteraan
rakyat.

Tersedianya
Sumber daya
aparatur dibidang
kelembagaan dan
ketatalaksanaan

Tertatanya
kelembagaan
perangkat daerah
dan
meningkatkan
efektifitas dan
efisiensi
prosdedur
ketatalaksanaan

penyuluhan
hukum.

Lampiran RPJMD Kabupaten Sorong Tahun 2012 - 2017

Meningkatkan
penyediaan data
dan informasi
yang akurat
tentang
penyelenggaraan
pemerintahan.

Peningkatkan
kualitas
pelayanan publik
dalam bentuk
pelayanan dasar,
pelayanan umum
dan pelayanan
unggulan.

evaluasi dibidang
pengawasan,
penyelenggaraan
pembangunan,
sumber daya
alam dan
pengembangan
perekonomian
serta
kesejahteraan
rakyat.

160

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sorong


Tersedianya
sarana dan
prasarana
pendukung.

Terselenggaranya
penyediaan data
dan informasi
tentang
pembangunan,
kebijakan
pemerintah dan
kegiatan
pemerintah.

Tersedianya
aparatur dibidang
pelayanan prima.

Meningkatnya
kualitas
pelayanan publik
terutama
pelayanan dasar,
pelayanan umum
dan pelayanan
unggulan.

rakyat.

Lampiran RPJMD Kabupaten Sorong Tahun 2012 - 2017

Lampiran

161

2
Mewujudkan
Pemerintahan
yang bersih dan
berwibawa.

1
Terwujudnya
Penyelenggaraan
Pemerintah
Kabupaten
Sorong Yang
Efektif dan
Efisien

Mewujudkan
koordinasi
perumusan
kebijakan
dibidang
pembangunan,
perekonomian
dan

Mewujudkan
kelembagaan
organisasi dan
sisitem
ketatalaksanaan
perangkat
daerah yang
efektif dan
efisien.

Meningkatkan
kualitas
pelayanan
Hukum.

MISI

VISI

SKPD : BAGIAN UMUM

Terwujudnya
kebijakan daerah
di bidang
pembangunan,
perekonomian dan
kesejahteraan
Terselenggaranya

Ditetapkannya
produk hukum
daerah .

Tersedianya
produk hukum
dan pelayanan
dibidang hukum.

Tersedianya
sarana dan
prasarana
pemerintahan
yang memadai,
baik di ibukota
kabupaten,
tingkat distrik
maupun
kampung.

Terwujudnya
pelayanan hukum
untuk pelaksanaan
otonomi daerah.

Terciptanya
kelembagaan
perangkat daerah
dan sistem
ketatalaksanaan
pemerintah daerah
yang berhasi guna
dan berdaya guna

4
Terselenggaranya
tata pemerintahan
yang baik dan
akubtabel serta
transparan dalam
pelayanan publik.

STRATEGI

3
Terwujudnya tata
pemerintahan
yang baik dan
akuntabel serta
transparan dalam
pelayanan publik.

TUJUAN

Meningkatkan
pembinaan dan

Penataan
kelembagaan
struktur
organisasi dan
tata kerja
Perangkat
Daerah

6
Pelayanan
Administrasi
Perkantoran.

PROGRAM
7
1. Penyediaan jasa
surat menyurat
2. Penyediaan jasa
komunikasi,
sumber daya air
dan listrik
3. Penyediaan alat
tulis kantor
4. Penyediaan
barang cetakan
dan
penggandaan
5. Penyediaan
komponen
instalasi
listrik/peneranga
n bangunan
kantor
6. Penyediaan
peralatan dan
perlengkapan
kantor
7. Penyediaan
peralatan rumah
tangga
8. Penyediaan
bahan bacaan
dan peraturan

KEGIATAN

WAKTU PELAKSANAAN
2013 2014 2015 2016 2017
8
9
10
11
12

Lampiran RPJMD Kabupaten Sorong Tahun 2012 - 2017

Peningkatan
pelayanan
dibidang hokum.

5
Meningkatkan
sarana dan
prasarana
pemerintahan
guna
meningkatkan
pelayanan prima
kepada
masyarakat baik
di ibukota
Kabupaten,
Distrik maupun
Kanpung.

KEBIJAKAN

RENCANA STRATEGIS
SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (SKPD)
KABUPATEN SORONG
TAHUN 2013 2017

162

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sorong

Terwujudnya
penyediaan data
dan informasi
penyelenggaraan
pemerintah

Meningkatkan
pelayanan
ketatausahaan
(keuangan,
kepegawaian,
dan lain lain)
secara efektif
dan efisien.

kesejahteraan
rakyat

Menyelenggarakan
penyediaan data
dan informasi
penyelenggaraan
pemerintahan.

Terwujudnya
apartur yang
handal dalam
bidang pelayanan
prima.

rakyat.

Tesedianya
aparatur dibidang
pembangunan,
perekonomian
dan
kesejahteraan

Terlaksananya
sistim
pengendalian
administrasi
pembangunan,
perekonomian
dan
kesejahteraan
rakyat.

Tersedianya
Sumber daya
aparatur dibidang
kelembagaan dan
ketatalaksanaan

Tertatanya
kelembagaan
perangkat daerah
dan
meningkatkan
efektifitas dan
efisiensi
prosdedur
ketatalaksanaan

penyuluhan
hukum.

perundang
undangan
9. Penyediaan
makanan dan
minuman
10. Rapat rapat
koordianasi dan
konsultasi ke
luar daerah

Lampiran RPJMD Kabupaten Sorong Tahun 2012 - 2017

Meningkatkan
penyediaan data
dan informasi
yang akurat
tentang
penyelenggaraan
pemerintahan.

Peningkatkan
kualitas
pelayanan publik
dalam bentuk
pelayanan dasar,
pelayanan umum
dan pelayanan
unggulan.

evaluasi dibidang
pengawasan,
penyelenggaraan
pembangunan,
sumber daya
alam dan
pengembangan
perekonomian
serta
kesejahteraan
rakyat.

Lampiran

163

Tersedianya
sarana dan
prasarana
pendukung.

Terselenggaranya
penyediaan data
dan informasi
tentang
pembangunan,
kebijakan
pemerintah dan
kegiatan
pemerintah.

Tersedianya
aparatur dibidang
pelayanan prima.

Meningkatnya
kualitas
pelayanan publik
terutama
pelayanan dasar,
pelayanan umum
dan pelayanan
unggulan.

rakyat.

Lampiran RPJMD Kabupaten Sorong Tahun 2012 - 2017

164

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sorong

2
Mewujudkan
Pemerintahan
yang bersih dan
berwibawa.

1
Terwujudnya
Penyelenggaraan
Pemerintah
Kabupaten
Sorong Yang
Efektif dan
Efisien

Mewujudkan
koordinasi
perumusan
kebijakan
dibidang
pembangunan,
perekonomian
dan

Mewujudkan
kelembagaan
organisasi dan
sisitem
ketatalaksanaan
perangkat
daerah yang
efektif dan
efisien.

Meningkatkan
kualitas
pelayanan
Hukum.

MISI

VISI

SKPD : BAGIAN HUMAS

Terwujudnya
kebijakan daerah
di bidang
pembangunan,
perekonomian dan
kesejahteraan
Terselenggaranya

Ditetapkannya
produk hukum
daerah .

Tersedianya
produk hukum
dan pelayanan
dibidang hukum.

Tersedianya
sarana dan
prasarana
pemerintahan
yang memadai,
baik di ibukota
kabupaten,
tingkat distrik
maupun
kampung.

Terwujudnya
pelayanan hukum
untuk pelaksanaan
otonomi daerah.

Terciptanya
kelembagaan
perangkat daerah
dan sistem
ketatalaksanaan
pemerintah daerah
yang berhasi guna
dan berdaya guna

4
Terselenggaranya
tata pemerintahan
yang baik dan
akubtabel serta
transparan dalam
pelayanan publik.

STRATEGI

3
Terwujudnya tata
pemerintahan
yang baik dan
akuntabel serta
transparan dalam
pelayanan publik.

TUJUAN

Meningkatkan
pembinaan dan

Penataan
kelembagaan
struktur
organisasi dan
tata kerja
Perangkat
Daerah

KEGIATAN

Kerja sama
informasi
dengan mass
media.

Optimalisasi
pemanfaatan
teknologi
informasi.

Peningkatan
sarana dan
prasarana
hubungan
masyarakat.

1. Penyebarluasa
n informasi
penyelenggara
an pemerintah
daerah
2. Peringatan dan
peliputan hari
besar nasional
dan

1. Penyusunan
sistem
informasi
terhadap
layanan publik

1. Pengadaan
camera
shooting dan
foto

6
7
Pengembangan 1. Publikasi
komunikasi,
kegiatan
informasi dan
pemerintah
media massa.

PROGRAM

WAKTU PELAKSANAAN
2013 2014 2015 2016 2017
8
9
10
11
12

Lampiran RPJMD Kabupaten Sorong Tahun 2012 - 2017

Peningkatan
pelayanan
dibidang hokum.

5
Meningkatkan
sarana dan
prasarana
pemerintahan
guna
meningkatkan
pelayanan prima
kepada
masyarakat baik
di ibukota
Kabupaten,
Distrik maupun
Kanpung.

KEBIJAKAN

RENCANA STRATEGIS
SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (SKPD)
KABUPATEN SORONG
TAHUN 2013 2017

Lampiran

165

Terwujudnya
penyediaan data
dan informasi
penyelenggaraan
pemerintah

Meningkatkan
pelayanan
ketatausahaan
(keuangan,
kepegawaian,
dan lain lain)
secara efektif
dan efisien.

kesejahteraan
rakyat

Menyelenggarakan
penyediaan data
dan informasi
penyelenggaraan
pemerintahan.

Terwujudnya
apartur yang
handal dalam
bidang pelayanan
prima.

rakyat.

Tesedianya
aparatur dibidang
pembangunan,
perekonomian
dan
kesejahteraan

Terlaksananya
sistim
pengendalian
administrasi
pembangunan,
perekonomian
dan
kesejahteraan
rakyat.

Tersedianya
Sumber daya
aparatur dibidang
kelembagaan dan
ketatalaksanaan

Tertatanya
kelembagaan
perangkat daerah
dan
meningkatkan
efektifitas dan
efisiensi
prosdedur
ketatalaksanaan

penyuluhan
hukum.

keagamaan

Lampiran RPJMD Kabupaten Sorong Tahun 2012 - 2017

Meningkatkan
penyediaan data
dan informasi
yang akurat
tentang
penyelenggaraan
pemerintahan.

Peningkatkan
kualitas
pelayanan publik
dalam bentuk
pelayanan dasar,
pelayanan umum
dan pelayanan
unggulan.

evaluasi dibidang
pengawasan,
penyelenggaraan
pembangunan,
sumber daya
alam dan
pengembangan
perekonomian
serta
kesejahteraan
rakyat.

166

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sorong


Tersedianya
sarana dan
prasarana
pendukung.

Terselenggaranya
penyediaan data
dan informasi
tentang
pembangunan,
kebijakan
pemerintah dan
kegiatan
pemerintah.

Tersedianya
aparatur dibidang
pelayanan prima.

Meningkatnya
kualitas
pelayanan publik
terutama
pelayanan dasar,
pelayanan umum
dan pelayanan
unggulan.

rakyat.

Lampiran RPJMD Kabupaten Sorong Tahun 2012 - 2017

Lampiran

167

MISI

2
Terwujudnya
pengelolaan
barang milik
daerah sesuai
dengan tuntutan
peraturan dan
perundangundangan yang
berlaku

VISI

1
Terciptanya
sumber daya
aparatur
sekretariat
daerah yang
berkwalitas guna
tertibnya
pengelolaan
barang milik
pemerintah

3
Terwujudnya
pengelolaan dan
penataan
barang milik
daerah sebagai
aset pemerintah
secara efektif
dan efesien

TUJUAN

SKPD : BAGIAN PERLENGKAPAN SETDA

Pengelolaan dan
penataan barang
milik daerah
sebagai aset
pemerintah
secara efektif
dan efesien

4
Adanya sumber
daya
manusia/aparatur
pemerintah yang
berkwalitas

STRATEGI
5
Melaksanakan
penataan
/pendataan aset
sekretariat
daerah
kabupaten
sorong

KEBIJAKAN

KEGIATAN

1. Rehabilitasi
gedung kantor
2. Pembuatan
gudang/tempat
penyimpang
barang milik
pemerintah

WAKTU PELAKSANAAN
2013 2014 2015 2016 2017
8
9
10
11
12

Lampiran RPJMD Kabupaten Sorong Tahun 2012 - 2017

Pemeliharaan
aset sekretariat
daerah
kab,sorong

Peningkattan
1. Bintek pengelolaan
sdm aparatur
aset daerah
dibidang
2. Study banding
pengeloaan
barang/jasa dan
aset pemerintah

6
7
Pengelolaandan 1. Penataan aset
penataan aset
setda kab.sorong
sekretariat
2. Kodefikasih pada
daerah
barang inventaris
kabupaten
3. Penghapusan
sorong
aset tahun 19732009

PROGRAM

RENCANA STRATEGIS
SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (SKPD)
KABUPATEN SORONG
TAHUN 2013 2017

168

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sorong

1
Terwujud
nya kinerja
sekretariat
DPRD
yang
profesional

Menjembatani
kegiatan/ tugas
antara DPRD
kab. Sorong
dengan
pemerintah
daerah.

Peningkatan
sarana dan
prasana guna
menunjang
kegiatan
pelayanan
kepada DPRD
kab. Sorong

2
Peningkatan
kualitas dan
kinerja
sekretariat
DPRD

MISI

Meningkatkan
sarana dan
prasarana
dalam rangka
menunjang
kegiatan
pelayanan

Meningkatkan
tugas pokok
dan fungsi
DPRD
Kab.Sorong

Meningkatkan
pelayanan
administrasi
kepada DPRD
kab. Sorong
yang efektif dan
efisien

3
Meningkatkan
profesionalisme
aparatur dalam
pelayanan
administrasi
kepada DPRD
kabupaten
Sorong

TUJUAN

SKPD : SEKRETARIAT DPRD

VISI

Meningkatkan
hubungan
kerjasama antara
eksekutif dan
legislatif

Peningkatan
penyelenggaraan
tugas-tigas
dewan secara
efektif dan
efisien/

Meningkatkan
kerja sama
penyelenggaraan
tugas sekretariat
DPRD Kab.
Sorong

Dapat menjalin
kerja sama yang
baik antara
legislatif dan
legislatif

4
Meningkatkan
SDM sekretariat
dewan yang
handal terampil

STRATEGI

Pembangunan
gedung
sekretariat/rehab
dan penataan
ruang sidang
Peningkatan

Peningkatan
pelayanan kepada
Pimp dan Anggota
DPRD dalam rapat
serta kegiatan
Dewan
Peningkatan srana

5.

4.

3.

2.

1.

Tersedianya
sarana dan
prasarana
dewan guna
memperlanca
r tugas dewan
Pemeliharaan

Peningkatan
hubungan
antara
eksekutif dan
legislatif

Peningkatan
pelayanan
terhadap
administrasi
perkantoran
Dewan

7
Pelatihan
kursus Bimtek
serta diklat
pimpinan

KEGIATAN

WAKTU PELAKSANAAN
2013 2014 2015 2016 2017
8
9
10
11
12

Lampiran RPJMD Kabupaten Sorong Tahun 2012 - 2017

Peningkatan
koordinasi antara
eksekutif dan
legislatif

Mempersiapkan
agenda sidang,
rapat dan kegiatan
sesuai dengan
program tahunan
DPRD Kab.
Sorong

6
Mengikutsertakan
aparatur untuk
mengikuti Diklat
tekhnis fungsional
dan struktural
Mengikuti diklat
penjejangan dan
bimtek

PROGRAM

Meningkatkan
hubungan antara
eksekutif dan
legislatif yang
harmonis

Mempersiapkan
serta
pengaministrasian
rapat-rapat dewan

Peningkatan
kualitas aparatur
sekretariat DPRD
kab. Sorong

5
Meprogramkan
aparatur untuk
mengikuti diklat
tekhnis fungsional
dan struktural

KEBIJAKAN

RENCANA STRATEGIS
SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (SKPD)
KABUPATEN SORONG
TAHUN 2013 2017

Lampiran

169

Meningkatkan
kerjasama/
koordinasi
antara eksekutif
dan legislatif.

DPRD Kab.
Sorong.
Terwujudnya
penyusunan
Reperda inisiatif
Dewan,
keputusan
Dewan dan
Keputusan Pimp.
Dewan.
Peningkatan
penyediaan
literatur
pendukung.

Peningkatan
kerjasam dengan
instansi terkait

transportasi

7.

Jumlah
Raperda,
keputusan
Dewan dan
Keputusan
Pimpinan
Dewan yang
dipersiapkan

Lampiran RPJMD Kabupaten Sorong Tahun 2012 - 2017

Pengadaan
literatur
peningkatan
penyiapan materi
Raperda

Penyediaan
bahan
bacaan dan
peraturan
perundangundangan

Peningkatan
penyusunan
produk-produk
hukum
Dewan(Raperda,
Keputusan dll)
6.

rutin/berkala
kendaraan
dinas

pemeliharaan
kendaraan
operasional

170

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sorong

Revitalisasi dan
recormulasi pokok,
fungsi
kewenangan
inspektorat
kebupaten Sorong
Peningkatan
kompetensi dan
profesionalisme
aparat inspektorat
kabupaten Sorong
melalui pendidikan
formal

Mewujudkan
pemerintahan
daerah dan
birokrasi yang
transparan dan
akuntabel

Menyelenggara
kan sistem
pemerintahan
daerah dan
birokrasi yang
transparan, bersih
dan akuntabel

Meningkatkan
kinerja aparat
pengawasan
dalam rangka
peningkatan
kesejahteraan
rakyat dan
kemandirian

Mengikutsertakan
aparat pengawas
pendalaman
seminar dan
bimbingan
teknis/bimtek

3
Mewujudkan
aparat yang
percaya diri
berkualitas,
bersih,
profesional, dan
memadai

2
Membentuk
aparat pengawas
pemerintah yang
percaya diri
berkualitas bersih,
profesional dan
memadai

1
Pengawasan
internal yang
berkualitas
Profesional dan
konfetitif sesuai
kewenangan
otonomi dan
akuntabel
berdasarkan
aturan dan visi
daerah inpsektorat
memfasilitasi
secara transparan

TUJUAN

MISI

SKPD : INSPEKTORAT

VISI

Meningkatkan
koordinasi
pengawasan di
lingkungan aparat

Menyediakan
sarana dan
prasarana

Mengikutserta
kan aparat
pengawas
pendalaman
seminar dan
bimbingan
teknis/Bimtek

Mengikutserta
kan aparat
pengawas
pemerintahan
dalam diklat
teknis fungsional
auditor secara
berjenjang

4
Mengadakan
penataan
pelatihan kantor
sendiri(PKS)

STRATEGI

Program

Program
peningkatan
sistem
pengawasan
internal dan
pengendalian
kebijakan
kepela
daerah

Program
peningkatan
kapasitas
Sumber
Daya
Manusia
Aparatur

Program
peningkat an
disiplin
aparatur

6
Program
peningkatan
sarana dan
prasana
aparatur

PROGRAM
7
1. Pengadaan
kendaraan
dinas/
operasional
2. Pemeliharaan
rutin/berkala
gedung kantor
3. Pemeliharaan
rutin/berkala
kendaraan
dinas/
operasional
4. Pemeliharaan
jaringan listrik
5. Pengadaan
komputer
6. Rehabilitasi
sedang/berat
gedung kantor
7. Pegadaan
pakaian dinas
beserta
perlengkapan
nya
8. Pendidikan dan
pelatihan formal
9. Pelaksanan
pengawasan
internal secara
berkala

KEGIATAN

WAKTU PELAKSANAAN
2013 2014 2015 2016 2017
8
9
10
11
12

Lampiran RPJMD Kabupaten Sorong Tahun 2012 - 2017

Mengadakan
monitoring,
evaluasi dan
pengendalian
terhadap
kebijakan
pemerintah
daerah/kepada
daerah

Menegakkan
kebijakan
pemerintahan
daerah/kepala
daerah

5
Meningkatk an
pemeriksaan
reguler untuk
mendorong
penngkatan
pelaksanaan
secara terus
menerus bagi
SKPD di
lingkungan
pemerintahan
kabupaten
Sorong

KEBIJAKAN

RENCANA STRATEGIS
SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (SKPD)
KABUPATEN SORONG
TAHUN 2013 2017

Lampiran

171

Memfasilitasi Tim
permeriksa pada
setiap SKPD dan
Tim Evaluasi
kegiatan fisik dan
untuk melakukan
review terhadap
berbagai kebijakan
publikyang terkait
dengan
manajemen APBD
sesuai perubahan
perundangundangan yang

Restaffing
personal sesusai
dengan
kompetensi dan
karakter individu
staf

Melakukan
konsolidasi dan
mengikatkan
koordinasi serta
kerja sama yang
baik antara
Provisnsi/Kota dan
Pusat

Pembuatan
standar normatif
seperti pedoman,
juknis surat
keputusan dan
segala yang terkait
dengan
manajemen APBD

Meningkatkan
pembinaan dan
kerja sama antar
pemerintah
provinsi,
kabupaten, kota
dan instansi
terkait.

daerah sesuai
tuntutan otonomi
daerah dan
otonomi khusus

pengawas
internal
pemerintahan

Penguatan
pengawasan
didaerah

Program
peningkatan
srana dan
prasarana

Program
Bintek
Evaluasi dan
Pelaporan

Program
pengawasan
evaluasi lakip

bintek
penyusunan
lakip rensrta,
iku, tapkin

10. Pelaksanaan
pengawasan
penanganan
kasus
pengaduan
masyarakat dan
pegawai negeri
sipil di
lingkungan
pemerintah
daerah
11. Enventarisasi
temuan
pengawasan
12. Evaluasi berkala
temuan hasil
pengawasan
13. Monitoring dan
evaluasi
kegiatan/fisik/ha
sil pekerjaan di
lapangan
14. Penyediaan jasa
surat menyurat
15. Penyediaan jasa
perbaikan
peralatan kerja
16. Penyediaan alat
tulis kantor
17. Penyediaan
barang cetakan
dan pengadaan
18. Penyediaan
komponen
instalasi
listrik.peneranga
n bangunan
kantor
19. Penyediaan

Lampiran RPJMD Kabupaten Sorong Tahun 2012 - 2017

Inspektorat
dalam
mengaktifkan
dan
memberikan
pembinaan
dalam
pembangunan
di wilayah
distrik

Melakukan
koordinasi
terhadap
dalam
penyusunan
program kerja
pengawasan
tehunan
antara aparat
pengawas
pemerintahan

172

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sorong

Meningkatan
peranan melalui
informasi teknologi
informatika dalam
manajemen
pengawasan
daerah

Melakukan
pembinaan rutin
terhadap aparat
inspektorat

Melaksanakan
review terhadap
seluruh dokumen
anggaran SKPD
sesuai dengan
ketentuan
perundangundangan

berlaku

Lampiran RPJMD Kabupaten Sorong Tahun 2012 - 2017

29.

28.

27.

26.

25.

24.

23.

22.

21.

20.

peralatan dan
perlengkapan
kantor
Pentediaan
peralatan rumah
tangga
Penyediaan
bahan bacaan
dan peraturan
perundangundangan
Penyediaan
makanan dan
minuman
Rapat-rapat
koordinasi dan
konsultasi ke
luar daerah
Penyusunan
laporan
keuangan
semesteran
Penyusunan
laporan
keuangan akhir
Penyusunan
analisis standart
belanja
Penyusunan
standar satuan
harga
Penyusunan
rancangan
peraturan
daerah tentang
pengawasan
Penyusunan
rancangan
peraturan

Lampiran

173

Lampiran RPJMD Kabupaten Sorong Tahun 2012 - 2017

38.
39.
40.

37.

36.

35.

34.

33.

32.

31.

30.

daerah tentang
pertanggungjaw
aban
pelaksanaan
pengawasan
internal
Bimbingan teknis
penerapan
auditor
Bimbingan teknis
penerapan
monitoring dan
evaluasi
Pembuatan
Talud tempat
parkir
Penambahan
ruang rapat
kantor
inspektorat kab.
Sorong
Pemeriksaan
reguler terhadap
SKPD dan
evaluasi
kegiatan fisik
Pelaksanaan
revin terhadap
LKPD
Pelaksanaan
Revin terhadap
LAKIP
Pelaksanaan
pengawasan
pemeriksaan
rutin
Wilayah Urban I
Wilayah urban II
Wilayah Urban

174

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sorong

Lampiran RPJMD Kabupaten Sorong Tahun 2012 - 2017

III
41. Wilayah Urban
IV

Lampiran

175

Terwujudnya
sarana dan
prasarana
diklat yang
memadai

Meningkatkan
keterampilan PNS
yang berorientasi
pada peningkatan
kinerja

Meningkatkan
prasana dan sarana
Diklat yang memadai

Menginternalisasi
dan
mengsosialisasikan
nilai-nilai
pemerintahan yang
baik

Mengembangkan
kerjasama dan
koordinasi aparatur
dalam pembentukan
dan pengembangan
sumber daya
manusia

3
Terwujudnya
kualitas
sumber daya
manusia (SDM)
aparatur

2
Meningkatkan
pengetahuan dan
kemampuan dalam
bidang substansi
pemerintah

1
Mewujudkan
sumber
daya
manusia
aparatur
yang
profesional
dengan
dilandasi
keimanan
dan
ketakwaan

TUJUAN

MISI

SKPD : BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

VISI

Menyediakan
sarana dan
prasarana diklat
yang memadai

Meningkatkan
pengetahuan dan
kemapuan
tenaga
widyaswara

4
Melaksanakan
Diklat struktural,
teknis dan
fungsional

STRATEGI

Terwujudnya
aparatur
pemerintah
daerah yang
memiliki
kompetensi
sesuai dengan
standar yang
ditetapkan

Terintegrasi
diklat ke dalam
sistem
pembinaan karier
sebagai salah
satu persyaratan
untuk
pengangkatan
jabatan

5
Terwujudnya
penyelenggaraan
pemerintah
daerah sesuai
dengan prinsipprinsip tata
kelola
pemerintah yang
baik

KEBIJAKAN

2.

1.

6.

5.

4.

3.

2.

1.

7
Diklat prajabatan
I,II,III
Diklat
penjenjangan
PIM tingkat III
dan IV
Diklat teknis dan
fungsional
Diklat TOT untuk
tenaga
widyaiswara/pen
gajar dan
instruktur
Diklat TOC untuk
bagi pengellola/
penyelengara
diklat
Peningkatan
melalui program
pendidikan tinggi
(s-2)
Pengadaan dan
pematangan
tanah lokasi
diklat yang baru
Pembangunan
gedung diklat
yang baru :
Kantor
Teori/Aula

KEGIATAN

WAKTU PELAKSANAAN
2013 2014 2015 2016 2017
8
9
10
11
12

Lampiran RPJMD Kabupaten Sorong Tahun 2012 - 2017

Peningkatan
sarana dan
prasarana
aparatur

6
Peningkatan
kapasitas
sumber daya
aparatur

PROGRAM

RENCANA STRATEGIS
SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (SKPD)
KABUPATEN SORONG
TAHUN 2013 2017

176

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sorong


1.

Akreditasi badan
diklat

Asrama
Labolatorium
Perpustakaan
Makan dan dapur

Lampiran RPJMD Kabupaten Sorong Tahun 2012 - 2017

Peningkatan
kelembagaan

Lampiran

177

2
Meningkatkan
kemampuan
sumber daya
manusia aparatur
pemerintahan
Kampung /
Kelurahan

1
Terwujudnya
masyarakat
yang sejahtera
lahir batin
terbebas dari
kemiskinan,
keterbelakangan
dan kebodohan.

Melestarikan nilainilai sosial budaya


masyarakat,
keswadayaan dan
kegotongroyongan
masyarakat

Mengembangkan
dan
memangaatkan
Teknologi Tepat
Guna (TTG) dan
Sumber Daya
Desa

Mengembangkan
usaha ekonomi
kerakyatan di
sektor informal

MISI

VISI

Terwujudnya
hasil-hasil
pembangunan
kampung

Terwujudnya
produktifitas
berusaha
dalam upaya
peningkatan
kualitas hidup

Terwujudnya
produktifitas
ekonomi,
pendapatan
dan
kesejahteraan
masyarakat

3
Terwujudnya
kompetensi
aparatur
pemerintahan
kampung /
kelurahan

TUJUAN

Pemberdayaan
Fungsi Ekonomi
Informal dari segi
pengelolaan
Managemen
Produktifitas serta
pemasarannya

Pemberdayaan
Fungsi Ekonomi
Informal dari segi
pengelolaan
Managemen
Produktifitas serta
pemasarannya

Pembinaan
Kelembagaan
Masyarakat

6
Pengembangan
Sumber Daya
Manusia

PROGRAM

2.

1.

5.

4.

3.

2.

1.

Pelatihan
Kader
Pemberdayaa
n Masyarakat
Sosialisasi
Kebijakan
Pemerintah
Tentang

7
Pelatihan
Kader
Posyandu
Pelatihan
kader PAUD
Pelatihan
Teknik
Tukang Kayu
dan Tukang
Batu
Bangunan
Pelatihan
Pembuatan
Batu Bata
Merah
Pelatihan
Pembuatan
Gula Merah

KEGIATAN

WAKTU PELAKSANAAN
2013 2014 2015 2016 2017
9
10
11
12
13

Lampiran RPJMD Kabupaten Sorong Tahun 2012 - 2017

Meningkatkan
Program Nasional
Pemberdayaan
Masyarakat
Mandiri Perdesaan
(PNPM-MP)

Meningkatkan
Program Nasional
Pemberdayaan
Masyarakat
Mandiri Perdesaan
(PNPM-MP)

KEBIJAKAN
5
Meningkatkan
peran serta
masyarakat dalam
pelayanan sosial
dan menetapkan
menejemen
pemerataan
keadilan serta
peningkatan
kepedulian
masyarakat

STRATEGI
4
Meningkatkan
peran serta
masyarakat dalam
pelayanan sosial
dan menetapkan
menejemen
pemerataan
keadilan serta
peningkatan
kepedulian
masyarakat

SKPD : BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

RENCANA STRATEGIS
SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (SKPD)
KABUPATEN SORONG
TAHUN 2013 2017

178

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sorong

Meningkatkan
peranan
perempuan
utamanya di
kampung

Meningkatkan
peran serta
kelembagaan
masyarakat dan
masyarakat

Terwujudnya
ketahanan
masyarakat

Terwujudnya
peran wanita
dalam
pembangunan

Terwujudnya
Aparatur
Pemerintahan
Kampung,
Kelembagaan
masyarakat
kampung /
kelurahan
dalam
pemberdayaan
Pengembangan
TTG untuk
kampung /
kelurahan
Peningkatan
peranan, BPD dan
LPMD serta
kelembagaan
masyarakat
kampung lainnya
Meningkatkan
pemberdayaan
ekonomi bagi
perempuan,
pendidikan dan
pelayanan
kesehatan

Peningkatan
peranan, BPD dan
LPMD serta
kelembagaan
masyarakat
kampung lainnya
Meningkatkan
pemberdayaan
ekonomi bagi
perempuan,
pendidikan dan
pelayanan
kesehatan

Pengembangan
Kelompok
Masyarakat
Pengelola Industri
Kecil dan Rumah
Tangga

Pengembangan
TTG untuk
kampung /
kelurahan

Pengembangan
Kelompok
Masyarakat
Pengelola Industri
Kecil dan Rumah
Tangga

1.

3.

2.

1.

Koordinasi

Koordinasi
Instansi
Terkait, LSM
dalam
Pelaksanaan
Usaha
Perkreditan
dan Simpan
Pinjam
Melakukan
Kerjasama
dengan
Perbankan
Dalam
Rangka
Mendapatkan
Permodalan
dan
Pengembang
an Data
InformasiDas
ar
Pemberian
Bantuan
Modal
Kepada
Kelompok
Simpan
Pinjam

Lampiran RPJMD Kabupaten Sorong Tahun 2012 - 2017

Bina Usaha

Bantuan
Pengkreditan,
Produksi dan
Pemasaran
Usaha Ekonomi
Masyarakat

3.

Kewenangan
Penguatan
Kelembagaan
Masyarakat
Pembinaan
Kepala
Bamuskam

Lampiran

179

2.

1.

4.

3.

2.

Uji Coba
Teknologi
Tepat Guna
dan
Teknologi
Lokal
Kerjasama
Instansi
Terkait, LSM
dan
Pendayaguna
an Teknologi
Tepat Guna

dan Fasilitas
Pelaksanaan
Pemberdayaa
n Ekonomi
Masyarakat
Miskin
Pengembang
an Usaha
Jasa dan
Industri Kecil
/ Industri
Rumah
Tangga
Peningkatan
Perkoperasia
n Melalui
Usaha
Ekonomi
Keluarga dan
Masyarakat
Monitoring
dan Evaluasi
Kegiatan
PNPM
Mandiri

Lampiran RPJMD Kabupaten Sorong Tahun 2012 - 2017

Pembinaan dan
Pendayagunaan
Teknologi Tepat
Guna

Ekonomi
Keluarga dan
Masyarakat

180

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sorong


5.

4.

3.

2.

1.

Inventarisasi
Data Tentang
Lahan-Lahan
Kritis
Menyusun
Program
Rehabilitasi
dan
Konservasi
SDA
Membina dan
Mensupervisi
kan
Rehabilitasi
dan
Konservasi
SDA
Menyiapkan
Sarana dan
Prasarana
Pengembang
an
Sumberdaya
Air dan
Sanitasi
Lingkungan
Bimbingan
Teknis dan
Sumber Air
dalam
Pengelolaan

Peningkatan
Ketrampilan
Masyarakat
dalam
Pendayaguna
an Teknologi
Tepat Guna

Lampiran RPJMD Kabupaten Sorong Tahun 2012 - 2017

Bina Rehabilitasi
dan Konservasi
SDA

3.

Lampiran

181

6.

5.

4.

3.

2.

1.

Menyusun
Program
Penataan
Pemerintahan
Kampung
Melakukan
Koordinasi
Pelaksanaan
Pemerintahan
Kampung
Menyusun
Pedoman
Pembentukan
, Pemekaran,
Penggabunga
n dan
Penghapusan
Kampung dan
Kelurahan.
Pengembang
an Kapasitas
Pemerintahan
Kampung dan
Kelurahan
Peningkatan
Peran
Masyarakat
dalam
Penataan dan
Pendayaguna
an Ruang
Keluasan
Kampung
Monitoring,

Lampiran RPJMD Kabupaten Sorong Tahun 2012 - 2017

Tata
Pemerintahan
Kampung dan
Kelurahan

Sumberdaya
Air dan
Sanitasi
Lingkungan.

182

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sorong


4.

3.

2.

1.

Menyusun
Petunjuk
Teknis
Pedoman
Pengelolaan
Keuangan
dan Aset
Pemerintahan
Kampung.
Bimbingan
Tentang
Peran dan
Fungsi Badan
Musyawarah
Kampung.
Menyusun
Program
Penguatan
Kelembagaan
Kampung
yang Meliputi
Aparat
Pemerintahan
Kampung,
Bamuskam
dan Lembaga
Masyarakat
Kampung
Lainnya.
Pengembang
an Manage

Lampiran RPJMD Kabupaten Sorong Tahun 2012 - 2017

Pengelolaan
Kekayaan dan
Kelembagaan
Kampung dan
Kelurahan

Evaluasi, dan
Pelaporan
Penyelenggar
an
Pemerintahan
Kampung dan
Kelurahan.

Lampiran

183

Lampiran RPJMD Kabupaten Sorong Tahun 2012 - 2017

7.

6.

5.

men Partis
ipatif Pem
bangunan
Kampung dan
Mendorong
Swadaya
Gotong
Royong
Masyarakat.
Pembinaan
dan Supervisi
Penyelenggar
aan pemerintahan, pembentukan,
Pemekaran,
Penggabung
an, Kampung
an, pengelola
an Keuangan
dan Aset
Pemerintah
Kampung,
Pemantapan
Data Profil
Kampung dan
Kelurahan
dan PKK
Kampung.
Peningkatan
Kesejahteraa
n Sosial
Koordinasi
dan Fasilitasi
Pengembang
an dan
Perlindungan
Tenaga
Kerja.

184

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sorong

Monitoring,
Evaluasi, dan
Pelaporan
Penyelenggara
an
Pemerintahan
Kampung,
Pengelolaan
Administrasi
Pemerintahan
Kampung,
Pengelolaan
Keuangan dan
Aset
Pemerintah
Kampung dan
Kelurahan dan
Gerak PKK
serta
pelaksanaan
Fungsi
Kelembagaan
Kampung dan
Kelurahan.

Lampiran RPJMD Kabupaten Sorong Tahun 2012 - 2017

8.

Lampiran

185

1
Terwujudnya
Stabilitas
Daerah yang
Kondusif
Tentram dan
kehidupan
Masyarakat
yang
Demokratis

VISI

Terjalin
hubungan
toleransi antar
umat beragama
terhadap
sesame dan
Pemerintah di
wilayah Kab.
Sorong

Menumbuh
kembangkan
kehidupan politik
dan
kemasyarakatan
yang demokratis
di kabupaten
sorong

Terwujudnya
Peran Aktif

Tercapainya
Stabilitas
Daerah yang
kondusif aman
dan tentram di
Kab. Sorong

3
Terwujudnya
Pemahaman
Masyarakat
tentang
kesadaran
berbangsa dan
bernegara
dalam NKRI

TUJUAN

2
Menciptakan
Kondisi Aman,
Damai, Tertib
dan Tentram
serta
Mengurangi
Potensi
Disintegrasi

MISI

Meningkatnya
Pemahaman
Masyarakat

Terciptanya
Kesadaran
masyarakat
terhadap
keamanan di
lingkungan.

Terciptanya
Hubungan
Internal antara
umat
beragama dan
pemerintah.

4
Terciptanya
perubahan
sikap dan
perilaku
masyarakat
agar dapat
berperan aktif
dalam
pembangunan
NKRI.

STRATEGI

1.

1.

1.

Meningkatnya
Keamanan di
Lingkungan
Masyarakat
dan Tertibnya
Pelaksanaan
Kegiatan

Meningkatnya
Toleransi
Antar Umat
Beragama

7
Meningkatnya
Partisipasi
Masyarakat
dalam
kehidupan
Berbangsa
dan
Bernegara

KEGIATAN

WAKTU PELAKSANAAN
2013 2014 2015 2016 2017
9
10
11
12
13

Lampiran RPJMD Kabupaten Sorong Tahun 2012 - 2017

Pemberdayaan
Masyarakat
untuk menjaga
Ketertiban dan
Keamanan

Pengembangan
Wawasan
Kebangsaan

Melakukan
Penyusunan
Program
Forum
Kerukunan
Antar Umat
Beragama
(FKUB) Kab.
Sorong.
Pembentukan
Satuan
Keamanan
Lingkungan.
Komunikasi
Intelejen
Daerah
(KOMINDA).
Monitoring,
Evaluasi,
Pelaporan
dan
Pemantauan

6
Kemitraan
Pengembangan
Wawasan
Kebangsaan

PROGRAM

5
Peningkatan
Berbangsa
dan
Bernegara.

KEBIJAKAN

RENCANA STRATEGIS
SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (SKPD)
KABUPATEN SORONG
TAHUN 2013 2017
SKPD: BADAN KESATUAN BANGSA POLITIK DAN PERLINDUNGAN MASYARAKAT

186

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sorong

Masyarakat
dalam
mensukseskan
Pesta
Demokrasi di
Kab. Sorong

Tentang
Undang
Undang Bidang
Politik
Sosialisasi
UU Bidang
Politik.
Fasilitasi
kelancaran
Pemilu.
Peningkatan
Pelayanan
Partai Politik.

Kegiatan
Orang Asing
dan Lembaga
Asing di
Daerah.

1.

Terlaksananya
Pesta
Demokrasi
dan tertibnya
Administrasi
Partai Politik
di Kab.
Sorong

Lampiran RPJMD Kabupaten Sorong Tahun 2012 - 2017

Pendidikan
Politk
Masyarakat

Orang Asing

Lampiran

187

Tujuan
Pembangunan
Daerah

dalam
penetuan
pencapaian

secara
proaktif ikut
berperan

yang handal,
kredibel dan

1
Menjadi
Institusi
Perencana

VISI

Mewujudkan institusi
perencana sebagai
pembangunan daerah

Meningkatkan
Koordinasi
perencanaan
pembangunan
dengan stakeholder
untuk mewujudkan
integrasi,singkronisasi
sinergi
perencanaan daerah

2
Meningkatkan
Kualitas rencana
Pembangunan
daerah dalam jangka
panjang, menengah
dan tahunan

MISI

Memantapkan
peran dan
keikutsertaan
BP3MD
dalam proses
pengambilan
keputusan
kebijakan
pembangunan
daerah dan
menjadi

3
Meningkatkan
kualitas
perencanaan
pembangunan
sebagai
strategis
untuk
pencapaian
tujuan
pembangunan
daerah sesuai
dengan
agenda
RPJMD 20122017

TUJUAN

Menyelenggarakan
konsultasi dan
komunikasi publik
dalam rangka
menemukan
permasalahan
sebagai bahan

Membangun kerja
sama yang
harmonis dengan
seluruh
stakeholder dalam
penyusunan
rencana
pembangunan
dengan SKPD dan
lembaga mitra
kerja

4
Pelaksanaan
analisis, kebijakan
dan perumusan
prakarsa sttategi di
bidang yang
bersifat Lintas
Dimensi

STRATEGI

Peningkatan
kualitas
kordinasi
pembangunan di

5
Mendorong
Peningkatan
kualitas
perencanaan
termasuk
kualitas hasil
pemantauan
dan evaluasi
program
pembangunan
melalui analisis
kebijakan,
pengkajian dan
perumusan
prakarsa
strategis di
bidang
perencanaan
pembangunan
daerah yang
bersifat multi
dimensi

KEBIJAKAN

11.

9.
10.

8.

7.

6.

5.

3.
4.

Musrenbang
RPIPD
Penetepan RPIPD
Penyusunan
Rancangan
RPJMD
Penyelenggaraan
Musrenbang
RPJMD
Penetapan
RPJMD
Penyusunan
Rancangan RKPD
Penyelenggaraan
Musrenbang
RKPD
Penetapan RKPD
Koordinasi
Penyusunan
Laporan Kinerja
Peme- rintahan
Daerah
Penyusunana
Laporan Kinerja

2. Penyelenggaraan

rancangan RPIPD

1. Penyusunan

KEGIATAN

WAKTU PELAKSANAAN
2013 2014 2015 2016 2017
8
9
10
11
12

Lampiran RPJMD Kabupaten Sorong Tahun 2012 - 2017

6
Program
Perencanaan
pembangunan
daerah

PROGRAM

RENCANA STRATEGIS
SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (SKPD)
KABUPATEN SORONG
TAHUN 2013 2017
SKPD : BADAN PERENCANAAN DAN PENANAMAN MODAL DAERAH

188

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sorong

organisasi
yang handal
perencanaan
pembangunan
yang mampu
aspirasi
masyarakat

Penyelenggaraan
pengawasan
dalam menunjang
peran-peran
pengambilan
keputusan,
koordinasi dan
adminitrasi
perencanaan
pembangunan
daerah

Penataan dan
pengembangan
kapasitas
organisasi dan
membangun
kemampuan yang
kuat dalam
pelaksanaan
kordinasi
perencanaan
pembangunan
daerah

Memantapkan
peran dalam
penyusunan
RAPBD dan
singkronisasi
kebijakan publik
serta monitorin
dan evaluasi
pelaksanaan
pembangunan

penyusunan
rencana
pembangunan

Penataan
organisasi
BP3MD
kabupaten
sorong sesuai
dengan kode
etik profesi
perencanaan
pembangunan

Pengembangan
proses parsitatif
dalam
penyusunan
perencanaan
pembangunan
dan penerapan
sistem informasi
tentang rencana
dan hasil-hasil
pembangunan
kepada
stakeholder dan
masyarakat

tingkat
kabupaten,
provinsi, dan n
asional untuk
mewujutkan
integrasi lintas
sektor
pembangunan
dan sinergi
antara program
pembangunan
dan anggaran
pembangunan

kemampuanteknis
amanat
perencanaan
2. Sosialisasi
kebijakan
perencanaan
pembanguan
daerah
3. Bimbingan teknis
tentang
perencanaan
pembanguan
daerah
4. Monitoring
evaluasi dan
Pelaporan

1. Peningkatan

Lampiran RPJMD Kabupaten Sorong Tahun 2012 - 2017

Program
peningkatan
kapasitas
kelembagaan
perencanaan
pembangunan
daerah

15.

14.

13.

12.

instansi
Pemerintah
Koordinasi
Penyusunan
Laporan
keterangan
pertanggungjawab
an ( LKPJ )
Koordinasi dan
Konsultasi
pembangunan
Monitoring
evaluasi,pengend
alian dan
pelaksanaan
rencana
pembanguan
daerah
Rehabilitas Kantor
Bappeda

Lampiran

189

Penyediaan
sarana dan
prasarana
pendukung yang
berkualitas untuk
mendukung
kelancaraan kerja
SDM perencana

Peningkatan
potensi dan
kompentensi SDM
disertai dengan
peningkatan
instrumen, fasilitas
perencanaan,
pemanfaatan
fasilitas teknologi,
informasi dan
komunikasi, data
dan informasi yang
akurat dalam
rangka perumusan
kebijakan
perencanaan
pembangunan
daerah.
Meningkatkan
akses dan
penguasaan
data/informasi
statistik,hasilhasil
litbang,peta
wilayah dan
teknologi
informasi serta
pemanfaatannya
dalam rangka
perumusan
kebijakan
pembangunan
daerah.

Peningkatan
kemampuan
teknis dan
strategis
lembaga dan
lembaga SDM
perencana di
ditingkat daerah

Pelaksanaan
pengawasan
dan auditinternal
BP3MD

1. Pendidikan dan

Lampiran RPJMD Kabupaten Sorong Tahun 2012 - 2017

Peningkatan

rencana tata
ruang wilayah
2. Sosialisasi
Kawasan
agropolitan
3. Penyusunan
trencana teknis
kawasan
4. Monitorin dan
evaluasi

1. Penyusunan

Program
Perencanaan
tata ruang

UNICEF

1. Pendampingan

Program kerja
sama
pembangunan

Program
1. Pengumpulan
pengembangan
data dan analisis
data/informasi
informasi capaian
kinerja program
dan kegiatan
2. Penyusunan data
dan pengumpulan
data informasi
kebutuhan
penyusunan
dokumen
perencanaan
3. Penyusunan
publikasi sorong
dalam angka
4. Penyusunan buku
PDRB
5. IPM
6. Monitorin dan
evaluasi
pelaporan

190

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sorong


pelatihan formal
(SDA MIGAS)
3. Peningkatan
kualitas
pendidikan
aparatur
pemerintah
(OTSUS)

pelatihan formal

2. Pendidikan dan

Lampiran RPJMD Kabupaten Sorong Tahun 2012 - 2017

kapasitas
sumber daya
aparatur.

Lampiran

191

2
Menjadi SKPD yang
dapat memberikan
layanan di bidang
keuangan dengan
cepat

1
Memberikan
layanan yang
lebih cepat
dan tepat
waktu

Memimpin dan
mengevaluasi laporan
keuangan yang efektif
dan efisien

Memberikan layanan
yang tepat waktu

MISI

VISI

3
Terwujudnya
tata layanan
administrasi
keuangan
yang tepat
waktu, efektif
dan efisien.

TUJUAN
4

STRATEGI
5

KEBIJAKAN

Pengelolaan
Penatausahaan
Administrasi

1. Pelatihan

4.

3.

2.

1.

3.

2.

Seragam Baju Batik


Pengadaan
Seragam Batik
Aparat Kampung
Pengadaan
Pakaian seragam
Olah Raga PNS
Se-Kab Sorong
Perbaikan Jaringan
Tlp,Listrik dan air
Pengadaan Acces
Point SIMDA
Keuangan
Pembangunan
gedung Arsip dan
Raung Kerja
Renovasi Mess

1. Pengadaan

Aparat Kampung

1. Pembayaran Honor

KEGIATAN

WAKTU PELAKSANAAN
2013 2014 2015 2016 2017
8
9
10
11
12

Lampiran RPJMD Kabupaten Sorong Tahun 2012 - 2017

Peningkatan
Kapasitas
Sumber Daya
Aparatur

Peningkatan
Sarana &
Prasarana
Perkantoran

Peningkatan
Disiplin
Aparatur

6
Peningkatan
Kapasitas
Aparat
Kampung

PROGRAM

RENCANA STRATEGIS
SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (SKPD)
KABUPATEN SORONG
TAHUN 2013 2017
SKPD : BADAN PENGELOLA KEUANGAN DAN ASET DAERAH

192

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sorong


SDM Asli Papua

Keuangan Daerah

1. Pendidikan bagi

Lampiran RPJMD Kabupaten Sorong Tahun 2012 - 2017

Peningkatan
1. Penyusunan
Pengembangan
Pelaporan
Sistem
Keuangan
Pelaporan
Semesteran
Capaian
2. Penyusunan
Kinerja &
Rancangan
Keuangan
Peraturan Daerah
ttg.
Pertanggungjawba
n Pelaksanaan
APBD
3. Monitoring &
Evaluasi
Pengelolaan
Keuangan Daerah
4. Verifikasi & Validasi
Hutang
5. Penyusunan
Laporan
Keterangan
Pertanggungjawab
an Kepala Daerah
(LKPJ)
6. Penyusunan
Laporan Keuangan
Pemerintah Daerah
(LKPD)
7. Penyusunan
Laporan
Penyelenggaraan
Pemerintah Daerah
(LPPD)
8. Penyusunan
Laporan

Peningktan
KualitasDaya
Manusia

Lampiran

193

Lampiran RPJMD Kabupaten Sorong Tahun 2012 - 2017

Peningkatan
1. Penyusunan
Pengembangan
Laporan Barang
Sistem
Milik Daerah
Pelaporan
2. Inventarisasi Aset
Capaian
Tetap & KIB
Kinerja & Aset
3. Pelatihan & Bimtek
Tetap
SIMDA Barang
Milik Daerah
4. Sertifikasi BMD &
Penempatan
Register Aset

Peningkatan & 1. Penyusunan


Pengembangan
Standar Satuan
Pengelolaan
Harga
Keuangan
2. Penyusunan
Daerah
Rancangan
Peraturan Daerah
ttg. APBD
3. Penyusunan
Perubahan APBD &
DPA Pemerintah
Kabupaten Sorong
4. Penyusunan KUA &
PPAS
5. Penyusunan
Rancangan
Peraturan KDH ttg.
Penjabaran APBD
6. Penyusunan
Rancangan
Peraturan KDH
ttg.Penjabaran
Perubahan APBD

Akuntabilitas
Kinerja Instansi
Pemerintah Daerah
(LAKIP)

194

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sorong

Lampiran RPJMD Kabupaten Sorong Tahun 2012 - 2017

Penghapusan BMD
6. Labelisasi Aset
BMD
7. Penilaian Aset
BMD

Secara Terpadu

5. Proses

Lampiran

195

Tercapaian

Mewujudkan
pertumbuhan
ekonomi rakyat
dan peningkatan
pendapatan
masyarakat

Memberdayakan
pengetahuan dan
keterampilan
masyarakat

Memberdayakan
masyarakat
dalam rangka
kebutuhan
dasar di
pedesaan

Memberdayakan
SDM masyarakat
pedesaan di
bidang usaha

Meningkatnya
pengetahuan
tentang
pengelolaan
usaha ekonomi

Memberdayakan
SDM dini

Mewujudkan
SDM pedesaan

3
Meningkatnya
kinerja fungsi dan
peranan lembaga
badan
permusyawaratan
kampung dan
kelurahan

Mendorong
percepatan
pembangunan

2
Mewujudkan
kinerja dan
produktivitas
lembaga
kemasyarakatan

1
Terwujudnya
Kemandirian
Masyarakat
melalui
Pengembangan
Demokrasi
Partisipatori

TUJUAN

Menilai kinerja
lembagalembaga
kemasyarakatan
yang lebih baik

MISI

STRATEGI

Menyelenggarakan

Peningkatan
pengetahuan
masyarakat
terhadap
lingkungan hidup

Peningkatan
pendapatan
masyarakat desa

Peningkatan
pendapatan
masyarakat desa

Peningkatan SDM
masyarakat desa

Peningkatan SDM
dini

Peningkatan
kinerja lembaga
kemasyarakatan

4
Penguatan
kelembagaan

SKPD : BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

VISI

Meningkatkan
kualitas
masyarakat
dibidang
kelestarian

Meningkatkan
ekonomi rakyat

Meningkatkan
usaha ekonomi
rakyat

Meningkatkan
SDM
masyarakat
kampung

Meningkatkan
kualitas SDM
dini

Mengevaluasi
kegiatan
pembangunan

5
Meningkatkan
kualitas
lembaga
kemasyarakatan

KEBIJAKAN

KEGIATAN

1. Pembinaan
Posyandu
2. Pelatihan kader
Posyandu
3. Pemberian
sarana
pelayanan
seperti alat
timbang
makanan
tambahan dan
vitamin

1. Menilai
perkembangan
desa secara
menyeluruh dan
pelaksanaan
pembangunan
desa tahun
berjalan

WAKTU PELAKSANAAN
2013 2014 2015 2016 2017
8
9
10
11
12

Lampiran RPJMD Kabupaten Sorong Tahun 2012 - 2017

Kursus kader 1. Mengadakan


pembangunan
kursus selama 6

Revitalisasi
Posyandu

Lomba Desa

6
7
Penguatan
1. Pelatihan
kelembagaan
pengguna badan
kampung
permusyawarata
n kampung 170
orang

PROGRAM

RENCANA STRATEGIS
SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (SKPD)
KABUPATEN SORONG
TAHUN 2013 2017

196

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sorong

Meningkatnya
pengelohan
lahan kritis

pertumbuhan
ekonomi rakyat
dan peningkatan
pendapatan
masyarakat

Memberdayakan
masyarakat
pedesaan
terhadap
pelestarian hutan

ekonomi rakyat

koordinasi dan
komunikasi publik
bahan penyusunan
program KB

lingkungan
hidup

1. Pelatihan
pengguna
kelompok usaha
ekonomi desa

Penguatan
ketahanan
usaha
ekonomi
keluarga
Pelatihan bagi 1. Pelatihan aparat
aparat
Kabupaten dan
kabupaten
Distrik
dan aparat
distrik tentang
rehabilitasi
lahan kritis

Lampiran RPJMD Kabupaten Sorong Tahun 2012 - 2017

1. Mengadakan
pelatihan untuk
50orang peserta

Peningkatan
pengetahuan
dan
keterampilan
usaha
ekonomi
rakyat

bulan bidang
pertanian,
perikanan dan
pertukangan

desa (KPPD)

Lampiran

197

MISI

2
Meningkatkan
pelayanan
administratif
secara berdaya
guna dan
berhasil guna
kepada pegawai
negeri sipil
dilingkungan
Pemerintahan
Kabupaten
Sorong

1
Mewujudkan
pelayanan
administratif
yang
maksimal,
efektif, efisien
dan profesional
kepada
pegawai negeri
sipil
dilingkungan
Pemerintah
Kabupaten
Sorong

Meningkatkan
iklim kerja yang
harmonis baik

Meningkatkan
aparatur
pemerintah yang
bersih dan
berwibawa dan
bebas dari KKN

Meningkatkan
managemen
kepegawaian
yang baik

Meningkatkan
pelayanan prima
Badan
Kepegawaian
Daerah kepada
pegawai dengan
biaya dan waktu
yang wajar

3
Meningkatkan
sistem
administrasi
kepegawaian
yang baik

TUJUAN

SKPD : BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH

VISI

Adanya sistem
informasi
kepegawaian
yang handal yang
akan
menghasilkan/
mengakses
pengetahuan
mulai dari data,
efesiensi,
efektivitas, makna
dan resvobilitas

Tersedianya
sumber daya
manusia yang
profesional
dengan balas jasa
berbasis merit
sistem

4
Tersedianya
sarana dan
prasarana yang
memadai
informasi
penunjang,
informasi dan data
base yang akurat

STRATEGI

Memberikan

Memberikan
kontribusi nyata
dalam
pembangunan
aparatur
pemerintahan
melalui
pendidikan dan
pelatihan formal

Menciptakan
sistem
informasi
kepegawaian
(SIMPEG) yang
akurat melalui
komputerisasi

5
Melakukan
sistem
administrasi
kepegawaian
yang cepat,
baik dan benar
didukung
dengan sarana
dan prasarana
yang memadai

KEBIJAKAN
7
1. Menginvetarisasi
jumlah Tenaga
Honorer di
lingkungan
Pemerintahan
Kabupaten Sorong

KEGIATAN

1. Proses penetapan
pengangkatan status
CPNS menjadi PNS
di KBN Regional IX
Jayapura

Penetapan
pengangkatan
CPNS menjadi
PNS bagi
CPNS yang
lebih dari 2
Tahun belu
diangkat jadi
PNS

WAKTU PELAKSANAAN
2013 2014 2015 2016 2017
8
9
10
11
12

Lampiran RPJMD Kabupaten Sorong Tahun 2012 - 2017

1. Mendata dan
menghimpun
informasi kebutuhan
PNS pada unit kerja
di lingkungan
Pemerintahan
Kabupaten Sorong

Analisis
kebutuhan
pegawai

Pengadaan/
1. Penerimaan dan
rekruitmen
pemberkasan CPNS
Calon Pegawai
dan penyelesaian
Negeri Sipil
sisa formasi CPNS
Tahun 2005 s/d 2009

6
Pendapatan
Tenaga
Honorer yang
masih aktif

PROGRAM

RENCANA STRATEGIS
SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (SKPD)
KABUPATEN SORONG
TAHUN 2013 2017

198

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sorong

Meningkatkan
kualitas sistem
informasi
managemen
kepegawaian
yag baik

internal Badan
Kepegawaian
Daerah maupun
eksternal Badan
Kepegawaian
Daerah

pelayanan
kepada
pegawai
dengan cepat,
tepat dan
senyum serta
ramah

Konsultasi dan 1. Pelaksanaan UPKP


biaya kegiatan
dan Ujian Dinas bagi
ujian dinas dan
PNS dilengkapi
UPKP (2x)
Pemerintahan
Kabupaten Sotong
Pelantikan
Jabatan
Struktural dan
Fungsional
(10x)

Lampiran RPJMD Kabupaten Sorong Tahun 2012 - 2017

1. Menyiapkan proses
pelantikan pejabat
struktural dan
fungsional untuk
mengisi kekosongan
jabatan dalam
lingkungan
Pemerintah
Kabupaten Sorong

1. Menyiapkan dan
memproses berjasberkas usul Pensiun
PNS yang telah
memenuhi Purna
Bhakti

Usul pensiun
setiap tahun

1. Menyiapkan dan
memproses usul
kenaikan pangkat
tepat waktu

Usul kenaikan
pangkat
periode April
dan Oktober

1. Meningkatkan dan
memotivasi setiap
CPNS agar
memahami tugas
dan disiplin kerja
sebelum
melaksanakan tugas
unit kerja masingmasing

Program
pratugas bagi
CPNS tentang
pelksanaan
disiplin
lingkungan
Pemerintah
Kabupaten
Sorong

Lampiran

199

Peningkatan
1. Sosialisasi /
kualitas pejabat
pelaksanaan Bintek
fungsional
bagi PNS dan
Pejabat Fungsional
dilingkungan
Pemerintah
Kabupaten Sorong

Lampiran RPJMD Kabupaten Sorong Tahun 2012 - 2017

Penyusunan
1. Mengisi formulir
informasi
uraian jabatan dalam
Jabatan
jabatan setiap unit
berbasis kinerja
kerja
dan sistem
merit kepada
PNS

1. Untuk mengisi
Tenaga-tenaga
Pamong Praja
sesuai Kebutuhan

Peningkatan
1. Untuk peningkatan
SDM aparatur
kualitas dan karier
melalui diklat
PNS, BKD pada
penjejangan
Badan Diklat
Diklat PIM II, III
DEPDAGRI Regional
dan IV
Makasar dan
Jogyakarta mengisi
formulir uraian
jabatan dalam
jabatan di setiap unit
kerja

Penerimaan
Calon Praja
IPDN Jatah
Pemerintah

1. Mengikuti pendidikan
formal ke jenjang
yang lebih tinggi

Peningkatan
SDM Aparatur
dilingkungan
Pemerintah
Kabupaten
Sorong

200

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sorong

Pemerintah
Kabupaten Sorong

1. Pendataan PNS
dilingkungan
Pemerintah
Kabupaten Sorong
yang memebuhi
syarat memperoleh
piagam Satya
Lencan Karya Satya
1. Memberikan
penghargaan bagi
PNS yang pensiun
sesuai golongan
dalam bentuk barang
atau uang
1. Menginventariskan
Gol I,II yang belum
mengucap sumpah
atau janji

Mutasi antar
Kabupaten
Provinsi

Piagam
penghargaan
dari Presiden

Pemberian
cinderamata
bagi PNS
Kabupaten
Sorong yang
memasuki
Pensiun
Pengambilan
sumpah janji
PNS di
lingkungan
Pemerintah
Kabupaten
Sorong

Lampiran RPJMD Kabupaten Sorong Tahun 2012 - 2017

1. Dikonsultasikan
dengan BKN
regional IX dan
Gubernur Papua
Barat, bagi PNS
yang masuk dan
keluar dari
Kabupaten Sorong

Kabupaten
Sorong
sebanyak 15
orang

Lampiran

201

1. Terwujudnya PNS
yang berkualitas
tinggi dan sadar
akan tanggung
jawab

Sosialisasi
peraturan
Perundangundangan
dibidang
kepegawaian

1. Tersedianya data
PNS yang
berkualitas
2. Mempermudah dan
mempercepat proses
administrasi
kepegawaian

Lampiran RPJMD Kabupaten Sorong Tahun 2012 - 2017

Pengembangan 1. Terwujudnya data


sistem aplikasi
kepegawaian yang
pelayanan
mutakhir dan
kepegawaian
terintegrasi dalam
sistem aplikasi

Pemutiharaan
dan
Peremajaan
data
kepegawaian

Pengadaan
1. Terwujudnya PNS
buku peraturan
yang bermental baik
terbaru di
berwibawa serta
bidang
bermutu tinggi
kepegawaian
2. Tercapainya
keseragaman
pemahaman tentang
pembinaan
perlakuan dan
jaminan kepastian
hukum bagi segenap
PNS

1. Meyiapkan berkas
dan memproses
penetapan Karpeg
Taspen Karis atau
Karsau bagi PNS

Pengusulan
Karpeg.
Taspen dan
Karis/ Karsu

202

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sorong

1. Kenyamanan kerja
meubelair sudah
tidak layak
digunakan
1. Mengantisipasi
terjadinya kebakaran
yang disebabkan
hubungan arus
pendek

Perbaikan
instalasi listrik
atau perbaikan

Perbaikan
1. Untuk memperlancar
instalasi
kegiatan dinas di
saluran air atau
BKD
perawatan
1. Untuk memperlancar
kegiatan dinas BKD

Pengadaan
Meubelair

Pembuatan
tempat parkir
kendaraan

Pengadaan
1. Untuk perjalanan
Laptop, Infokus
Dinas dan presentasi

Lampiran RPJMD Kabupaten Sorong Tahun 2012 - 2017

1. Untuk memperlancar
kegiaran dinas di
BKD

Pemasangan
instalasi
Komunikasi
(Interkom)

1. Menginventariskan
PNS pasca
Pembentukan
Daerah Otonom
Baru

Pendataan
ulang PNS
dilingkungan
Pemerintah
Kabupaten
Sorong

pelayanan
kepegawaian secara
transparan dan
objektif

Lampiran

203

1. Untuk memperlancar
dan menjamin prises
administrasi
kepegawaian
1. Untuk memperlancar
tugas-tugas
kedinasan di BKD
1. Untuk memperlancar
kegiatan kedinasan

1. Kelancaran dalam
memproses SK
CPNS, PNS,
Kenaikan Pangkat,
dan Pengangkatan
dalam jabatan
struktural maupun
fungsional, Cuti PNS
dan Naskah dinas
lainnya

Pengadaan
ATK

Pemeliharaan,
perawatan dan
perbaikan
Pengadaan 6
(enam) unit
kendaraan
roda dua
Percetakan
Blanko atau
Naskah Dinas

Lampiran RPJMD Kabupaten Sorong Tahun 2012 - 2017

Pendidikan dan 1. Untuk bisa


Pelatihan bagi
menunjang aktivitas
PNS
aparatur di BKD
dilingkungan
BKD

atau sosialisasi

Pengadaan 2
1. Menggantikan
(unit) Komputer
komputer yang
sudah tidak dapat
berfungsi dengan
baik

dan LCD

Lampiran RPJMD Kabupaten Sorong Tahun 2012 - 2017

204

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sorong

Lampiran

205

2
Mewujudkan
pelayanan teknis
dan Administrasi
Umum yang
Efektif dan
Efisien.

1
Terwujudnya
Pengelolaan
Pertambang
an, Energi
Lingkungan
Hidup yang
berkelanjutan

Memantapkan
fungsi Dinas
Pertambangan
dan Lingkungan
Hidup dalam
penegakkan
hukum
lingkungan.

Mengembang
kan Sistem Data
dan Informasi
Sumber Daya
Alam yang
mendukung
pengembangan
usaha
Pertambangan
Energi serta
Pengelolaan
Lingkungna
Hidup.

MISI

VISI

Meningkatkan
dan
menggerakkan
keikutsertaan
masyarakat dan
dunia usaha

Meningkatkan
kualitas sumber
daya aparatur
yang profesional.

Menyiapkan
sarana dan
prasarana yang
memadai dalam
mendukung
keberhasilan
pembangunan
daerah.

3
Meningkatkan
pelayanan teknis
dan administrasi
untuk kegiatan
dibidang
pertambangan
dan lingkungan
hidup.

TUJUAN

Memanfaatkan
dana yang
tersedia dalam
APBD dalam
pengelolaan
pertambangan
dan lingkungan
hidup serta
menambah
dukungan dana
yang baik yang
berasal dari
pemerintah
provinsi maupun

4
Mendorong
implementasi/
penerapan hukum
bidang
pertambang an
dan lingkungan
hidup untuk
pengelolaan
pertambangan
dan lingkungan
hidup sebesarbersarnya bagi
kesejahteraan
rakyat.

STRATEGI

Meningkatkan
kesadaran
masyarakat
melalui
diversifikasi dan

Mengembang
kan sistem
informasi
pengelolaan SDA
lingkungan hidup.

Meningkatkan
peran serta
masyarakat dan
dunia usaha
sebagai partner
pemerintah
dalam
pengelolaan SDA
dan lingkungan
hidup

5
Meningkat kan
pengawasan dan
pengendalian
terhadap SDA
dan lingkungan
hidup.

KEBIJAKAN

6.

5.

4.

3.

2.

1.

7
Penyediaan
jasa surat
menyurat
Penyediaan
jasa
komunikasi
dan
sumberdaya
air dan listrik.
Penyediaan
peralatan dan
perlengkapan
kantor
Penyediaan
peralatan
rumah
tangga.
Penyediaan
bahan
bacaan dan
peraturan
perundangundangan.
Rapat-rapat
koordinasi
dan
konsultasi ke
dlam dan luar
daerah

KEGIATAN

WAKTU PELAKSANAAN
2013 2014 2015 2016 2017
8
9
10
11
12

Lampiran RPJMD Kabupaten Sorong Tahun 2012 - 2017

6
Pelayanan
administrasi
perkantoran

PROGRAM

RENCANA STRATEGIS
SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (SKPD)
KABUPATEN SORONG
TAHUN 2013 2017
SKPD : DINAS PERTAMBANGAN DAN LINGKUNGAN HIDUP

206

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sorong

Meningkatkan
pembinaan,
pengelolaan dan

Meningkatkan
nilai tambah
energi dan
mineral.

Meningkatkan
Aksesibilitas
masyarakat pada
energi, mineral
dan informasi
geologi.

Meningkatkan
dan
mengembangkan
kompetensi
sumber daya
manusia dalam
bidang
pertambangan,
energi serta
lingkungan hidup.

Membangun
koordinasi dan
kementrian
dengan
pemangku
kepentingan
dalam
pengelolaan
usaha
pertambangan,
energi serta
lingkungan hidup.

Meningkatkan
pengembangan
energi
kelistrikan.

Meningkatkan
daya tampung
dan daya dukung
lingkungan
hidup.

dalam
pelaksanaan
pembangunan
yang
berkelanjutan.

Pelaksanaan visi
dan misi dalam
rencana kerja
dengan
melibatkan
masyarakat dan
sektor
swasta(Dunia
Usaha)

Memanfaatkan
sarana dan
prasarana yang
tersedia dalam
pengelolaan
pertambangan
dan lingkungan
hidup.

pemerintah pusat.
Menjamin
keamanan
pasokan energi
melalui eksplorasi
dan optimasi
produksi.

konservasi
energi.

2.

1.

3.

2.

1.

4.

3.

2.

1.

Pemeliharaan
rutin/berkala
gedung dan
kantor
Pemeliharaan
rutin/berkala
kendaraan
dinas/operasi
nal
Pemeliharaan
jaringan listrik
Pemeliharaan
labolatorium
lingkungan
hidup.
Pendidikan
dan pelatihan
formal
Peningkatan
peran serta
masyarakat
dalam
pengelolaan
lingkungan
hidup.
Peringatan
hari
lingkungan
hidup
sedunia
Penyusunan
laporan
capaian
kinerja dan
ikhtiar
realisasi
kinerja SKPD
Pembuatan

Lampiran RPJMD Kabupaten Sorong Tahun 2012 - 2017

Peningkatan
kapasitas dan
akses informasi
sumber daya
alam.

Peningkat an
kapasitas
sumber daya
aparatur dan
pengelolaan
lingkungan
hidup.

Peningkatan
sarana dan
prasarana

Lampiran

207

pengendalian
usaha energi dan
mineral.

3.

2.

1.

Lampiran RPJMD Kabupaten Sorong Tahun 2012 - 2017

Rehabilitasi
pemulihan
cadangan
sumber daya
alam

3.

data base
dan peta
sumber daya
alam sektor
pertambanga
n dan
lingkungan
hidup.
Penyusunan
status
lingkungan
hidup
daerah(SLHD
) dan menuju
indonesia
hijau(MIH))
Perencanaan
dan
penyusunan
program
pembanguna
n
pengendalian
sumber daya
alam dan
lingkungan
hidup
Pemulihan
dan
pembianaan
lahan pasca
tambang
Pengawasan
monitoring
dan evaluasi
pengelolaan
lingkungan
hidup sektor
pertambanga

208

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sorong


1.

2.

1.

n
Melakukan
pendataan
dan
inventarisasi
terhadap
sumur-sumur
minyak yang
aktif/produksi
dan tidak
aktif.
Melakukan
pengawasan
terhadap
pengelolaan
migas dan
sumur tua
Melakukan
pengawasan
pengeboran
migas
Survei dan
inventarisasi
potensi
energi
alternatif
Pemasangan
unit
pembangkit
listirk tenaga
surya(PLTS)
Peningkatan
usaha
produksi
migas melalui
upaya
mencari
migas melalui
upaya

Lampiran RPJMD Kabupaten Sorong Tahun 2012 - 2017

Pengemba
ngan lapangan
baru produksi
migas.

Pengemba gan
energi
kelistirkan.

6.

5.

4.

Lampiran

209

Lampiran RPJMD Kabupaten Sorong Tahun 2012 - 2017

mencari
migas secara
maksimal
oleh KKKS.
2. Mendorong
kegiatan
operasi
migas yang
berwawasan
lingkungan

210

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sorong

2
Menggali dan
mendayagunakan
sumber
pendapatan asli
daerah secara
adil dan merata
terhadao wajib
pajak retribusi di
kab. Sorong

1
Terwujudnya
pendapatan
asli daerah
sebagai
sumber
andalan
meningkatkan
kesejahteraan
masyarakat
Kab. Sorong

Meningkatkan

Meningkatkan
kualitas sumber
daya manusia
dibidang
pendapatan
melalui Diklat
teknis dan studi
banding

Menciptakan iklim
berusaha yang
kondusif untuk
mendorong
investasi Kab.
Sorong

MISI

VISI

SKPD : DINAS PENDAPATAN

3
Tujuan
rencana
strategis
dinas
pendapata
merupakan
penjabaran
visi dan misi
yang telah
dituangkan
untuk
dihasilkan
kurun waktu
5 tahun

TUJUAN

Meningkatkan
kesadaran para
WP dan WR
untuk
memenuhi
kewajibannya
Mempermudah
persyaratan
pengurusan
perijinan dan

Melakukan
pelayanan prima
terhadap WP/WR
Menyertakan
kolektor dalam
upaya
pemungutan

Melakukan
penyuluhan dan
pembinaan
kepada WP/WR

Membangun
sarana dan
prasarana
dibidang
ekonomi

Mempermudah
investor untuk
melakukan
usahanya di
Kab. Sorong

Memperkecil
pungutanpungutan
Mengoptimalkan
potensi yang ada
di kab. Sorong
seoptimal
mungkin

5
Meningkatkan
kemampuan
aparatur

KEBIJAKAN

4
Mempermudah
pengurusan
Fiskal

STRATEGI
7

- Sosialisasi dan
penyerahan
SPPT PBB
- Pendataan objek
pajak dan
retribusi
- Pelaksanaan
operasi sisir
PBB
- Pengadaan
kendaraan dinas
roda empat
- Pengadaan
kendaraan dinas
roda dua
- Rapat koordinasi
pendapatan asli
daerah
2. Pembangunan
- Rehabilitasi Lis
A,B dan C Pasr
Sentral Sorong
- Pembangunan
Aula Kantor,
pembuatan
garasi dan

1. Rutin

KEGIATAN

WAKTU PELAKSANAAN
2013 2014 2015 2016 2017
8
9
10
11
12

Lampiran RPJMD Kabupaten Sorong Tahun 2012 - 2017

6
Program
pembinaan dan
pengembangan
di bidang
ekonomi

PROGRAM

RENCANA STRATEGIS
SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (SKPD)
KABUPATEN SORONG
TAHUN 2013 2017

Lampiran

211

Meningkatkan
pelayanan prima
kepada
masyarakat
WP/WR

kesadaran
masyarakat untuk
berperan serta
dlam upaya
peningkatan
penerimaan PAD

pajak

Fiskal

Lampiran RPJMD Kabupaten Sorong Tahun 2012 - 2017

penambahan
ruangan kantor
- Pembangunan
Ruang PBB dan
BPHTB

212

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sorong

2
Terpenuhi nya
kebutuhan
masyarakat
yang
membutuh
kan dokumen
kependudukan
yang dapat
memberikan
kepastian
hukum melalui
kepemilikan
akta kelahiran,
KTP, KK dan
akta catatan
sipil serta
dokumen
kependudukan
lainnya

1
Terwujudnya
tertib
administrasi
kependuduk
an serta
pembangun
an rumah
layak huni

Terwujudnya
suatu

Terwujud nya
data base
kependudukan
yang akurat

MISI

VISI

Peningkatan
kualitas sumber
daya manusia
pegawai negeri
sipil

Terwujudnya
pembangunan
rumah layak
huni bagi
penduduk lokal

Terwujudnya
tertib
administrasi
kependudukan
yang tertib dan
akurat

3
Terlaksana tertib
administrasi
kependudukan
dan pencatatan
sipil yang akurat
dan akuntabel

TUJUAN

Terwujudnya

Terwujudnya data
base kependuduk
an yang lengkap
akurat dan
akuntable

4
Terlayaninya
kebutuhan
masyrakat yang
membutuhk an
dokumen
kependuduk an
yang dapat
memberikan
kepastian hukum
melalui
kepemilikan akta
catatan sipil
antara lain akta
kelahiran, KTP,
KK dan akta
catatan sipil serta
dokumen
kependuduk an
lainnya

STRATEGI
5
Tercapainya
pelayanan kepada
masyarakat yang
maksimal dan
transparan serta
memberikan
kemudahan dalam
pelayanan untuk
memperoleh dokumen
kependudukan antara
lain :
- Akta kelahiran akta
kelahiran
- Akta pengesahan
anak
- Akta perkawinan
- Akta perceraian
- Akta kematian
- Kartu keluarga
- Kartu tanda
penduduk
- Buku register akta
kelahiran
- Buku register akta
perkawinan
- Buku register akta
perceraian

KEBIJAKAN

3.

2.

1.

7
Pelaksanan
sistem
informasi
kependudkan
secara online
Pemberian
kemudahan
pelayanan
pada
masyarakat
yang
membutuhkan
akta capil dan
dokumen
kependudukan
lainnya dengan
tidak
mengabaikan
aspek hukum
Penyajian data
dan informasi
yang mutakhir
bagi instansi
terkait dalam
rangka
perencanaan
pembangunan

KEGIATAN

WAKTU PELAKSANAAN
2013 2014 2015 2016 2017
8
9
10
11
12

Lampiran RPJMD Kabupaten Sorong Tahun 2012 - 2017

Pelaksanaan
sistem informasi

Peningkatan
pelayanan kepada
masyarakat yang
memerlukan aktaakta sipil

Peningkatan
kualitas SDM
aparatur pelaksana
sistem informasi
administrasi
kependudukan

6
Pembangunan data
base
kependudukan
yang akurat

PROGRAM

RENCANA STRATEGIS
SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (SKPD)
KABUPATEN SORONG
TAHUN 2013 2017
SKPD : DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL

Lampiran

213

pemukiman di
pedesaan/
kampung yang
memenuhi
syarat
kesehatan
Meningkatkan
profesionalis me
kinerja pegawai
negeri sipil

suatu pembangun
an perumahan di
pedesaan/
kampung yang
memenuhi syarat
kesehatan

Tersedianya data
kependudukan yang
lengkap, akurat
sistematis dalam
bentuk DAK/DP4
untuk pemilu dan
pemilukada
- Konsultasi ke
pusat/provinsi
kelanjutan
pelaksanan e-KTP
- Honorarium petugas
SIAK di Kab.
Sebanyak 5 org
- Honorarium petugas
e-KTP untuk 18
distrik
- Penyuluhan ke
distrik kelurahan
- Penyiapan data
agregat
kependudukan
- Monitoring evaluasi
dan pelaporan
- Pengadaan ATK
untuk mendukung
SIAK
- Pengadaan
komputer

- Buku register akta


kematian
- Buku register
pengesahan anak
- Biaya perjalanan
dinas dalam
penyuluhan/pernika
h an masal di 8
Distrik

9.

8.

7.

6.

5.

4.

dan
pelaksanaan
program
pemerintah
Pembangunan
data base
kependudukan
yang akurat
Peningkatan
kualitas SDM
aparatur
pelaksanan
sistrem
informasi
administrasi
kependudukan
Mengidentifikas
i masyarakt
kampung yang
belum
mempunyai
rumah sehat
dan layak huni
Untuk
menunjungan
kegiatan
operasional
petugas ke
distrik,
kelurahan.kam
pung
Untuk kegiaran
apel upacara
Untuk
menampung
bantuan hibah
perangkat
lunak/keras
dari kementrian

Lampiran RPJMD Kabupaten Sorong Tahun 2012 - 2017

Pengadaan
kendaraan
operasinal roda dua
dan empat

Mendorong
masyarakat
kampung untuk
memiliki
pemukiman yang
sehat.

Penyajian data dan


informasi yang
mutakhir bagi
instansi terkait
dalam rangka
perencanaan
pembangunan dan
pelaksanaan
program
pemerintah

Pemberian
kemudahan
pelayanan pada
masyarakat yang
membutuhkan akta
capil dan dokumen
kependudukan
lainnya dengan
tidak mengabaikan
aspek hukum

administrasi
kependudukan

214

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sorong


Diklat penyusunan
RKA, Lakip, LPPD dll

Diklat implentasi
sistem pengelolaan
keuangan daerah

Terpenuhinya
kebutuhan pemukiman
bagi masyarakat
kampung yang
tersebar di 19 Distrik
- Distrik aimas
- Distrik sayosa
- Distrik salawati
- Distrik mayamuk
- Distrik seget
- Distrik segun
- Distrik salawati
selatan
- Distrik beraur
- Distrik klamono
- Distrik moisegen
- Distrik klawak
- Distrik klabot
- Distrik klasow
- Distrik klayili
- Distrik maudus
- Distrik mariat
- Distrik sorong
- Distrik Moraid

- Pemeliharaan AC
- Pemeliharaan
Komputer
- Pemeliharaan
Mobile
pagar halaman
kantor
11. Perbaikan
bumbungan,
pengecatan
dan ganti kunci
yang rusak
12. Peningkatan
sumber daya
manusia
pegawai negeri
sipil dalam
pelaksanaan
tugas sesuai
tupoksinya.
13. Pembangunan
rumah
penduduk lokal
yang layak huni

dalam negeri

10. Pembuatan

Lampiran RPJMD Kabupaten Sorong Tahun 2012 - 2017

Pembangunan
rumah penduduk
lokal

Untuk
meningkatkan
kemampuan PNS
sesuai dengan
bidangnya

Pemeliharaan
gedung kantor

Pembangunan
perluasan gedung
kantor

Pengecoran
lapangan
upacara/Apel

Lampiran

215

Pembuata/
penyusunan laporan
SKPD

Mengadakan study
bandung PNS ke luar
daerah

Mengikuti sertakan
PNS eselon IV dalam
Diklat PIM II

Mengikuti sertakan
PNS dalam diklat PIM
IV sebanyak 2 orang

Diklat penyusunan
peraturan perundang undangan

Lampiran RPJMD Kabupaten Sorong Tahun 2012 - 2017

216

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sorong

2
Meningkatk
an
kemampuan/
SDM
pengusaha
pelaku
ekonomi di
bidang
perindustrian
dan
perdagangan

1
Terwujudnya
pengembang
an industri
kecil,
menengah
dan besar
sebagai
pendorong
pertumbuhan
ekonomi dan
menjadi
katalisator
terwujudnya
kegiatan
perdagangan
yang maju
dan
kompetitif di
kabupaten
Sorong

Meningkatk
an sarana dan
prasarana di
bidang
perindustrian
dan
perdagangan

Meningkatkan
kualitas dan
kuantitas
usaha di
bidang
industri dan
perdagangan

MISI

VISI

Tersedianya
kebutuhan pokok

Tersedianya
fasilitas
sarana/prasarana
yang mendukung
peningkatan
usha industri dan
perdagangan

Terwujudnya
usaha industri
dan
perdaganangan
yang mampu
bersaing dalam
dunia usaha

3
Tersedianya
SDM pengusaha
yang berkualitas
dan mampu
mendorong
peningkaran
perekonomian
rakyat

TUJUAN

Peningkatan
pembinaan dan
pengawasan
dibidang

Peningkatan
pengadaan dan
penyalurah
bahan pokok dan
barang penting
lainnya

Peningkatan
sarana/prasarana
industri dan
perdagangan

Peningkatan
pemberdayaan
pengusaha Gol.
Ekonomi rakyat

4
Meningkatnya
SDM pengusaha
bidang industri
dan
perdagangan

STRATEGI

Peningkatan

Peningkatan
pengadaan dan
penyaluran
bahan pokok
dan barang
penting lainnya

Peningkatan
sarana dan
prasarana
industri dan
perdagangan

Peningkatan
pemberdayaan
pengusaha
Gol. Ekonomi
rakyat

5
Peningkatan
SDM
pengembangan
usaha bidang
industri dan
perdagangan

KEBIJAKAN

1.

11.

10.

9.

8.

7.

6.

5.

4.

3.

2.

1.

Melakukan monitoring
dan mengumpulkan
data stock/harga bahan
pokok

7
Pelatihan pengolahan
terasi
Pelatihan pengolahan
rumput laut
Pelatihan pengolahan
sagu
Pelatihan meubeul kayu
dan kusen
Pelatihan meubeul
rotan
Pelatihan ukiran kayu
dan manik-manik
Pelatihan batu bata
merah
Pelatihan pengolahan
gula merah
Pelatihan pengolahan
minyak kelapa
Pelatihan bengkel
motor
Monitoring dan evaluasi
sentra industri

KEGIATAN

WAKTU PELAKSANAAN
2013 2014 2015 2016 2017
8
9
10
11
12

Lampiran RPJMD Kabupaten Sorong Tahun 2012 - 2017

Peningkatan
efesiensi
perdagangan

6
Peningkatan dan
pengembangan
industri kecil
menengah dan
kemampuan
menggunakan
teknologi tinggi

PROGRAM

RENCANA STRATEGIS
SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (SKPD)
KABUPATEN SORONG
TAHUN 2013 2017
SKPD : DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

Lampiran

217

Maningkatkan
sumber daya
aparatur

Meningkatkan
pembinaan
dan
pengawasan
di bidang
perindustrian
dan
perdaganngan
masyarakat
dan barang
penting
lainnya

Meningkatkan
pengadaan
dan
penyaluran
barang bahan
pokok
masyarakat
dan barang
penting
lainnya dari
perdagangan

Tersedianya
aparatur yang
berkualitas

Terwujudnya
tertib usaha di
bidang
perindustrian dan
perdagangan

masyarakat yang
memadai
Peningkatan
kualitas SDM
aparatur Dinas
perindustrian dan
perdagangan

perindustrian
dan
perdagangan

Peningkatan
kualitas SDM
aparatur dinas
perindustrian
dan
perdagangan

pembinaan dan
pengawasan
dibidang
perindustrian
dan
perdagangan

1.

2.
3.

1.

4.

3.

2.

1.

2.

1.

Sosialisasi perijinan
Penyediaan data
dibidang usaha
perdagangan secara
online
Menyediakan/menyebar
data informasi pasar
Pemberian bantuan
modal usaha pada
pengusaha golongan
ekonomi lemah dan
pembinaan
Pendataan hasil produk
daerah dan pembinaan
kepada pengusaha
Sosialisasi kebijakan
dan penyederhanaan
prosedur ekspor/impor
Identifikasi komoditi
ekspor di kab. Sorong
Koordinasi dengan
daerah produsen
Monitoring/pengawasan
eksportir atas
penggunaan SKA,
EPTIK dan API
Pengawasan secara
berkala terhadap
peredaran barang di
pusat pusat
perbelanjaan dan
pengawasan terhadap
UTTP dan barang
dalam keadaan
terbungkus
Tera ulang alast UTTP
Penyuluhan
kemetrologi
Pemberian bantuan

Lampiran RPJMD Kabupaten Sorong Tahun 2012 - 2017

Peningkatan

Peningkatan
perlindungan
konsumen dan
pengamanan
perdagangan

Peningkatan dan
pengembangan
ekspor

Peningkatan dan
pengembangan
perdagangan
produksi lokal

4.

2.
3.

218

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sorong


1.

4.

3.

2.

mesin/peralatan
produksi kecil dan
mengengah
Pembangunan pagar
keliling workshop dan
Talud di UPT kayu
terpadu
Bantuan
mesin/peralatan UPT
kayu
Pembangunan pasar
tradisional di distrik
Mengikuti diklat
struktural dan non
struktural

Lampiran RPJMD Kabupaten Sorong Tahun 2012 - 2017

Peningkatan SDM
aparatur

Sarana/Prasarana

Lampiran

219

2
Membangun
infrastruktur
sarana jalan dan
jembatan dalam
mempercepat dan
memperlancar
kegiatan
menghubungkan
daerah terisolir

1
Terwujud
nya
infrastruktur,
sarana dan
prasarana di
kabupaten
sorong
dalam
upaya
menuju
masyarakt
adil dan
sejahtera

Membangun
infrastruktur
prasarana ke Cipta
Karyaan menuju
masyarakat
sejahtera

Meningkat kan
pembangunan
infrastruktur
prasarana sumber
daya air untuk
menjamin
ketahanan air

MISI

VISI

Menjaga dan
memelihara
pambangunan
infrastruktur agar
tetap berfungsi

3
Meningkatkan mutu
konstruksi
infrastuktur kebinamargaan,
sumber daya air
dan keciptakaryaan

TUJUAN

SKPD : DINAS PEKERJAAN UMUM

Memberikan
kesempatan
kepada
masyarakt asli
papua
membangun
infrastruktur
dengan
persaingan yang

Menciptakan
kerjasama
dengan semua
pihak dalam
dukungan dana
pembangunan
infrastruktur

4
Pembangunan
infrastruktur
harus dapat
menyentuh
masyarakat
kabupaten
Sorong terutama
masyarakat
pedesaan

STRATEGI

Menciptakan
koordinasi
pembangunan di
tingkat nasional,
propinsi dan
kabupaten dalam
rangka lintas
sektoral dukungan
danan
pembangunan
infrasturktur

6
Program
pelayanan
administrasi
perkantoran

PROGRAM

6.

5.

4.

3.

2.

1.

7
Penyediaan
jasa surat
menyurat
Penyediaan
jasa
komunikasi,
sumber daya
air dan listrik
Penyediaan
jasa peralatan
dan
perlengkapan
kantoir
Penyedidiaan
jasa jaminan
pemeliharaan
kesehatan
PNS
Penyediaan
jasa
pemeluharaan
dan perizinan
kendaraan
dinas/operasio
nal
Penyediaan
jasa

KEGIATAN

WAKTU PELAKSANAAN
2013 2014 2015 2016 2017
8
9
10
11
12

Lampiran RPJMD Kabupaten Sorong Tahun 2012 - 2017

5
Meningkatkan dan
mempertahankan
daya dukung,
kapasitas pelayanan
prasarana jalan
dalam rangka
melancarkan
distribusi barang
dan jasa serta hasil
produksi termasuk
cakupan dan
kehandalan
pelayanan
keciptaankaryaan

KEBIJAKAN

RENCANA STRATEGIS
SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (SKPD)
KABUPATEN SORONG
TAHUN 2013 2017

220

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sorong


Peningkatan
kualitas dan
kuantitas sumber
daya
aparatur(personil)

ketat

Meningkatkan
kualitas dan
kuantitas SDM
secara
berkelanjutan guna
mewujudkan
pelayanan prima

Program

1.

15.

14.

13.

12.

11.

10.

9.

8.

7.

administrasi
keuangan
Penyediaan
jasa
kebersihan
kantor
Penyediaan
jasa perbaikan
peralatan kerja
Penyediaan
alat tulis
kantor
Penyediaan
barang
cetakan dan
penggandaan
Penyediaan
komponen
instalasi
listrik/peneran
gan bangunan
kantor
Penyediaan
peralatan dan
perlengkapan
kantor
Penyediaan
bahan bacaan
dan
perundang
undangan
Penyeduaan
makanan dan
minuman
Rapat-tapat
koordinasi dan
konsultasi ke
luar daerah
Pengadaan

Lampiran RPJMD Kabupaten Sorong Tahun 2012 - 2017

Revitalisasi dan
optimalisasi fasilitas
umum yang sudah
ada

Lampiran

221

Penyusunan
laporan
capaian
kinerja dan

Pendidikan
latihan formal
dan non
formal

kendaraan
dinas/operasio
nal
Pemeliharaan
rutin/berkala
peralatan
gedung kantor
Pemeliharaan
rutin/berkala
kendaraan
dinas/operasio
nal
Pengadaan
pakaian dinas
beserta
perlengkpanny
a
Pengadaan
pakaian kerja
lapangan
Pengadaan
pakaian khusu
hari-hari
tertentu
Pemulangan
pegawai yang
pensiun

Lampiran RPJMD Kabupaten Sorong Tahun 2012 - 2017

1.

1.

Program
peningkatan
kapasitas
sumber daya
aparatur
Program
peningkatan
pengembangan
sisitem

1.

3.

2.

1.

3.

2.

Program
fasilitasi
pindah/purna
tugas PNS

Program
peningkatan
disiplin aparatur

peningkatan
saranan dan
prasarana
aparatur

222

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sorong


4.

3.

2.

1.

3.

2.

1.

4.

3.

2.

ikhtisar
realisasi
kinerja SKPD
Penyusunan
laporan
keuangan
semesteran
Penyusunan
lapran
prognosis
realisasi
anggaran
Penyusunan
pelaporan
keuangan
akhir tahun
Seksi
pembangunan
jalan dan
jembatan
Seksi
peningkatan
jalan dan
jembatan
Seksi
pemeliharaan
jalan dan
jembatan
Pembangunan
bendungan
dan jaringan
irigasi
Peningkatan
jaringan irigasi
Rehabilitasi
dan
pemeliharaan
jaringan irigasi
Pengendalian

Lampiran RPJMD Kabupaten Sorong Tahun 2012 - 2017

Program bidang
sumber daya
air

Program bidang
bina
marga(jalan
dan jembatan)

pelaporan
capaian kinerja
dan keuangan

Lampiran

223

8.

7.

6.

5.

4.

3.

2.

1.

banjir
Pembuatan
tebing sungai
Reklamasi
rawa dan
pantai
Pembangunan
air bersih
Perencanaan
teknis
Peningkatan
bidang tata
bangunan dan
pemukiman
Pembangunan
rumah jabatan
bupati
Pembangunan
pasar induk
dan terminal
Pembangunan
terminal
regional
simpang lima
Pengadaan
tanah untuk
ruang terbuka
hijau
Pembebasan
tanah pada
DAS di Distrik
Aimas, Mariyat
dan Mayamuk
Pembangunan
rumah sakit
umum daerah
Rujukan
Sorong
Pembangunan

Lampiran RPJMD Kabupaten Sorong Tahun 2012 - 2017

Program bidang
tata bangunan
dan pemukiman

8.

7.

6.

5.

224

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sorong


4.

3.

2.

1.

Lampiran RPJMD Kabupaten Sorong Tahun 2012 - 2017

Program bidang
kebersihan

15.

14.

13.

12.

11.

10.

9.

stadion
Olahraga di
KM 16
Lanjutan
pembangunan
gedung ssana
krida
Peningkatan
infrasturktur
SMP dan SMA
kabupaten
sorong
Pembangunan
pusat jajanan
serba
ada(Pujasera)
Pembangunan
kantor UPTD
dan
Labolatorium
Pembangunan
pasar desa
Lanjutan
pembangunan
Kantor
Kesbang
Lanjutan
pembangunan
Kantor Dinas
PU
Pembangunan
prasarana
persampahan
Pembangunan
TPS
Pengadaan
alat
Pemeliharaan
alat

Lampiran

225

6.

5.

4.

3.

2.

1.

Biaya
operasional
kebersihan
Pembangunan
fasilitas TPA
Pembangunan
saluran
Drainase
Distrik Aimas
Rehabilitasi
saluran
Drainase
distrik Aimas
Penyusunan
kebijakan
tentang
penyusunan
Tata Ruang
Penetapan
kebijakan
tentang
RFTRK, RTRK
dan RTBL
Sosialisasi
peraturan
perundangundangan
tentang
rencana tata
ruang
Penyusunan
rencana detail
tata ruang
kawasan
Penyusunan
rencana kerja
teknis ruang
kawasan
Penyusunan

Lampiran RPJMD Kabupaten Sorong Tahun 2012 - 2017

Program bidang
tata ruang

8.

7.

6.

5.

226

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sorong

Lampiran RPJMD Kabupaten Sorong Tahun 2012 - 2017

Program bidang
pertamanan
dan
pemakaman

rencana tata
bangunan dan
lingkungan
7. Fasilitasi
peningkatan
peran serta
masyarakat
dalam
perencanaan
tata ruang
8. Rapat
koordinasi
tentang
rencana rapat
tata ruang
9. Revisi rencana
tata ruang
10. Pelatihan
aparat dalam
perencanaan
tata ruang
11. Survey dan
pemetaan
12. Koordinasi
dan fasilitasi
penyusunan
rencanan tata
ruang lintas
kabupaten/Kot
a
1. Peningkatan
sarana dan
prasaranan
pertamanan
2. Peningkatan
prasarana
pemakaman
3. Peningkatan
prasarana

Lampiran

227

2
Mewujudkan
penyediaan
kualitas dan
kwantitas Sarana
dan Prasarana
layanan
Pendidikan

1
Terwujudnya
Pengelolaan
Pendidikan
Berkualitas
untuk
Menghasilkan
Sumbedaya
Manusia
Unggul dan
Berdaya
Saing

Mewujudkan
sistem
pembelajaran

Mewujudkan tata
kelola pendidikan
yang partisipatif,
transparan,
demokratis dan
akuntabel

Mewujudkan
pengelolaan
pendidikan yang
menjamin
penyelenggaraan
pendidikan yang
berkualitas

MISI

VISI

SKPD : DINAS PENDIDIKAN

Meningkatkan
peran serta

Meningkatkan
kualitas dan
ketersediaan
penyelenggaraan
urusan
pendidikan

Meningkatkan
kualitas dan
ketersediaan
data dan sistem
informasi
pendidikan

3
Mewujudkan
ketersediaan dan
keterjangkauan
sarana dan
prasarana
pendidikan yang
berkualitas di
semua jenjang
pendidikan

TUJUAN

Fokus

Fokus pada
SMK Negeri 1
Aimas, SMK
Muhammadiyah
Aimas, SMK
Modellink
Mayamuk dan
SMK YPK
Pengharapan
Aimas

Peningkatan
pelayanan
pendidikan
menengah

Fokus
Peningkatan
kualitas dan
ketersediaan
data, sistem
informasi dan
akses
pendidikan
Peningkatan
pelayanan
pendidikan
menengah

Peningkatan
pelayanan
pendidikan
menengah

5
Peningkatan
pelayanan
pendidikan
menengah

KEBIJAKAN

4
Peningkatan
pelayanan
pendidikan
menengah

STRATEGI

KEGIATAN

WAKTU PELAKSANAAN
2013 2014 2015 2016 2017
9
10
11
12
13

Lampiran RPJMD Kabupaten Sorong Tahun 2012 - 2017

6
7
Program
1. Pembangunan
Pendidikan
gedung SMA
Menengah
2. Pembangunan KPG
Peningkatan
berpola asrama di
akses Pendidikan
distrik Aimas
Kab.Sorong
3. Biaya perencanaan
KPG berpola
asrama di distrik
Aimas Kab.Sorong
4. Biaya Pengawasan
KPG berpola
asrama di distrik
Aimas Kab.Sorong
5. Biaya Operasional
KPG berpola
asrama di distrik
Aimas Kab.Sorong
6. Biaya Pengawasan
USB SD.Inti di distrik
Molsegun
Kab.Sorong
7. Pembangunan
sarana dan
prasarana olah raga
8. Pembangunan

PROGRAM

RENCANA STRATEGIS
SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (SKPD)
KABUPATEN SORONG
TAHUN 2013 2017

fasilitas
pemakaman

228

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sorong

yang berkualitas
di semua jenjang
dan jalur
pendidikan

Meningkatkan
kompetensi
lulusan SMK
dengan
kebutuhan dunia
kerja

Meningkatkan
mutu
pembelajaran di
semua jenjang
pendidikan

masyarakat dan
dunia
usaha/industry
dalam proses
penentuan
kebijakan
penyelenggaraan
pendidikan yang
berkualitas

peningkatan
kualitas
pembelajaran,
kompetensi
lulusan sesuai
kebutuhan
dunia kerja

Lampiran RPJMD Kabupaten Sorong Tahun 2012 - 2017

22.

21.

20.

19.

18.

17.

16.

15.

14.

13.

12.

11.

10.

9.

ruang unit
kesehatan sekolah
Pembangunan
perpustakaan
sekolah
Pengadaan alat
praktik dan peraga
siswa
Pembangunan
rumah dinas kepala
sekolah
Pembangunan
rumah dinas guru
Penambahan ruang
kelas sekolah
Pembangunan
ruang laboratorium
IPA (Biologi)
Pembangunan
ruang laboratorium
IPA (Kimia)
Pembangunan
ruang laboratorium
IPA (Fisika)
Pembangunan
ruang lab.Bahasa
Pembangunan
Laboratorium
computer
Pembangunan
lapangan olahraga
basket
Pembangunan
lapangan upacara
dan fasilitas parker
Pembangunan
perpustakaan
sekolah
Pembangunan

Lampiran

229

1.

Pelatihan
Penyusunan
Kurikulum

Lampiran RPJMD Kabupaten Sorong Tahun 2012 - 2017

Peningkatan
Kualitas guru
menyusun
kurikulum

32.

31.

30.

29.

28.

27.

26.

25.

24.

23.

jaringan air bersih


dan sanitasi
Pengadaan buku
utama
Pengadaan buku
perpustakaan
(pengayaan,
referensi dan
panduan pendidik)
Alat praktek dan
bahan kimia
Alat Peraga Belajar
Matematika
Rehab sedang
ruang kelas di 7
distrikPenyelenggar
aan akredita
SMA/MA/SMK
Pembangunan
gedung SMK
Pembangunan
ruang
bengkel/praktek
Pengadaan alat
bengkel/praktek dan
peraga siswa
Pembangunan
ruang laboratorium
IPA dan Computer
Pembangunan
Lab.Pertanian
(Pengadaan Lahan
Praktek Pertanian
10 Hektar

230

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sorong

Lampiran RPJMD Kabupaten Sorong Tahun 2012 - 2017

Pembinaan
kelembagaan
sekolah dengan
penerapan MBS

1. Penyediaan
Bantuan
Operasional
Manajemen Mutu
(BOMM)
- SMA/MA/SMK
- SMAK/KPG
1. Penerapan MBS di
sekolah

Peningkatan
mutu layanan
pembelajaran

Pelatihan
Penyusunan
Kurikulum SMA

1.

Monitoring, evaluasi
dan pelaporan

3.

Peningkatan
kualitas guru
menyusun
kurikulum

Peningkatan kerja
sama dengan dunia
usaha dan dunia
industry

2.

Peningkatan tata 1. Pembinaan


kelola pendidikan
masyarakat peduli
pendidikan

1.

1. Siswa dapat mampu


memperoleh
beasiswa
Penyelenggaraan
Penyetaraan Paket
C (setara SMA)

Penyetaraan
Paket C (setara
SMA)

Pemberian
beasiswa bagi
siswa tidak
mampu

Lampiran

231

1. Sekolah mempunyai
MoU dengan dunia
usaha dan industri

Peningkatan
kerjasama
dengan dunia
usaha dan
industri

Peningkatan

Lampiran RPJMD Kabupaten Sorong Tahun 2012 - 2017

1.

Pelaksanaan

Pembinaan dan
Pelaksanaan Lomba
Siswa

1. Pelatihan Desain
Pembelajaran
Berbasis TIK

Pengembangan
materi
pembelajaran
dengan
menggunakan
TIK

1.

1. Penerapan MBS di
sekolah

Pembinaan
kelembagaan
sekolah dengan
penerapan MBS

Peningkatan
kompetensi
siswa

1. Pelatihan
Penyusunan
Kurikulum SMK

Peningkatan
kualitas guru
menyusun
kurikulum

Pembinaan dan
Pelaksanaan Lomba
Siswa

1.

1. Pelatihan Desain
Pembelajaran
Berbasis TIK

Peningkatan
kompetensi
siswa

Pengembangan
materi
pembelajaran
dengan
menggunakan
TIK

232

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sorong

6. Penilaian angka
kredit Guru

5. Penyelenggaraan
Induksi bagi Guru
Pemula

1. Lomba Olimpiade
Guru MIPA

4. Pelatihan
Peningkatan
Kompetensi Kepala
Sekolan

Lampiran RPJMD Kabupaten Sorong Tahun 2012 - 2017

Pemberian
Penghargaan

3. Pelatihan Guru
Kelas dan Mata
Pelajaran

Peningkatan
1. Penyelenggaraan
Kompetensi Guru
Uji Kompetensi Guru
dan Kepala
(UKG)
Sekolah
2. Penyelenggaraan
Sertifikasi Guru

2. Penyelenggaraan
Pendidikan S-2 bagi
Guru dan Pengawas

Kompetensi Siswa
SMA/MA dan SMK
1. Penyelenggaraan
Sarjana
Kependidikan Bagi
Guru dalam Jabatan
(SKBGJ)

Peningkatan
Mutu Pendidik
dan Tenaga
Kependidikan

UAS dan UAN


SMA/MA/ dan
SMK

Lampiran

233

2. Seleksi Guru
Berprestasi dan
Berdedikasi Tinggi
3. Seleksi Kepala
Sekolah Berprestasi

Lampiran RPJMD Kabupaten Sorong Tahun 2012 - 2017

pada Pendidik
dan Tenaga
Pendidik

234

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sorong

Meningkatnya
profesionalisme
tenaga instruktur

Tersedianya
tenaga kerja
yang terampil
diberbagai
bidang kejuruan

Terserapnya
tenaga kerja
pengangguran
dan semi
pengangguran
pada kegiatan
perluasan
kesempatan
kerja

Meningkatkan
pembinaan,
kompetensi
tenaga kerja
melalui
pelatihan
kualitas dan
produktivitas
tenaga kerja
(Bidang Lattas)

Meningkatkan
pembinaan
perlindungan,
pengawasan
hubungan
industrial dan
kesejahteraan
tenaga kerja

3
Tersedianya
data tenaga
kerja yang
belum
memperoleh
lapangan kerja
yang tersedia

2
Meningkatkan
pembinaan,
Penempatan
tenaga kerja
dan perluasan
kerja (Bidang
Pentakerja)

1
Terwujudnya
pemberdayaan
Tenaga Kerja
dan
Masyarakat
eks
transmigrasi
yang berbasis
sumber daya
manusia yang
produktif,
mandiri,
dinamis,
kreatif,
berdaya saing
dan sejahtera.

TUJUAN

MISI

VISI

Terciptanya
hubungan
industrial dan
meningkatnya

Terbangunnya
kerjasama untuk
penyusunan
rencana pelatihan
dengan mitra kerja
dan Pencari kerja.

Terlangsananya
kegiatan padat
karya produktif /
infrastruktur,
wirausaha mandiri
dan Teknologi
tepat guna.

4
Terlaksananya
kegiatan / bursa
kerja online dalam
rangka
memperoleh
informasi pasar
kerja.

STRATEGI

Pembinaan
hubungan

Pembinaan
tenaga instruktur
lembaga
pelatihan swasta

Optimasi sumber
daya tenaga
kerja

Pengembangan
dan perluasan
kesempatan
kerja program
padat karya
produktif /
infrastruktur,
wirausaha
mandiri dan
teknologi tepat
guna

5
Penyaluran dan
penempatan
tenaga kerja.

KEBIJAKAN

operator

1. Pelatihan

(perluasan kerja
sistem padat
karya)
2. Pembinaan
tenaga kerja
mandiri
professional
3. Pengembangan
dan
penyebarluasan
teknologi tepat
guna

1. PKSPK

dan pengolahan
data IPK
2. Penyuluhan dan
penyebaran
Informasi bursa
kerja online
3. Pelayanan
pencari kerja/
Job fair

1. Pengumpulan

KEGIATAN

WAKTU PELAKSANAAN
2013 2014 2015 2016 2017
8
9
10
11
12

Lampiran RPJMD Kabupaten Sorong Tahun 2012 - 2017

Pelatihan
keterampilan

Peningkatan
dan
pengembangan
perluasan
kesempatan
kerja

6
Peningkatan
dan
pengembangan
informasi pasar
kerja

PROGRAM

RENCANA STRATEGIS
SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (SKPD)
KABUPATEN SORONG
TAHUN 2013 2017
SKPD: DINAS TENAGA KERJA DAN TANSMIGRASI

Lampiran

235

Terwujudnya
suatu
pembinaan di
Pedesaan yang
memenuhi
syarat layah
huni, layak
usaha, dan
layak
berkembang
(Bidang
Transmigrasi)

(Bidang PHI)

Terkendalinya
penyebaran
hama tanaman
produktif

Meningkatnya
jumlah lahan
pertanian yang
produktif

Tercapainya
kebutuhan
pemukiman
masyarakat
pedesaan
dengan tipe
sederhana layak
huni

Terciptanya
pengawasan,
perlindungan
dan penegakan
hokum.

Meningkatnya
pemahaman
pekerja dan
pengusaha
tentang aturan
ketenagakerjaan

Lembaga
Pelatihan
Swasta

Meningkatnya
jumlah produksi

Teridentifikasinya
masyarakat yang
memerlukan
pemukiman sehat
dan layak huni

pemahaman
terhadap UndangUndang
ketenagakerjaan.

Pembinaan
masyarakat
pedesaan untuk
memiliki
pemukiman yang
sehat

Pembinaan
melalui
penyuluhan
pemberdayaan
tenaga kerja dan
pembuatan data
pemetaan
kerawanan
perusahaan

industrial antara
pekerja dan
pengusaha

1. Membina tenaga
instruktur
lembaga latihan
swasta

10.

9.

8.

7.

6.

5.

4.

3.

prosesing
Pelatihan service
sepeda motor
Pelatihan service
elektronika
Pelatihan
mengemudi
mobil
Pelatihan
Bahasa Inggris
Pelatihan
Fotografer
Pelatihan
Tataboga
Pelatihan Meubel
Kayu / Kusen
Pelatihan
Tenaga Migas

computer

2. Pelatihan

Lampiran RPJMD Kabupaten Sorong Tahun 2012 - 2017

Peningkatan
1. Pembinaan
hubungan
pembuatan PK,
industrial sesuai
PP/PKB
peraturan
2. Pembinaan dan
ketenagakerjaan
pembentukan
LKS bipartit
3. Penyelesaian
perselisihan
hubungan
industrial
4. Survey

Peningkatan
pembinaan
lembaga
pelatihan

pada berbagai
bidang kejuruan

236

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sorong

3. Penanggulangan

hama terpadu

Pertanian

2. Perluasan Lahan

pemukiman
penduduk lokal

1. Penataan

Lampiran RPJMD Kabupaten Sorong Tahun 2012 - 2017

Pembinaan
kawasan ex
kawasan
transmigrasi

Peningkatan
1. Penyuluhan
perlindungan
pemberdayaan
pengawasa, dan
P2, K3
ketenagakerjaan 2. Pemetaan
kerawanan
perusahaan
3. Pengadaan
Peralatan K3

pengupahan
tenaga kerja
5. Pembinaan
sistem
manajemen
keselamatan dan
kesehatan kerja

Lampiran

237

Meningkatkan
Jiwa
Kewirausahaan
bagi Masyarakat
Peternak

Menghasilkan
Produksi Ternak
Yang Sehat dan
Memenuhi
Syarat Hygenies
untuk
Kebutuhan
Konsumsi

Pengembangan
Sistem Agribisnis
dari Hulu sampai
Hilir yang
Dilakukan secara
Terpadu dan
Terintegrasi

Meningkatkan
Kualitas Maupun
Kuantitas
Sumber Daya
Aparatur Dan
Masyarakat
Peternak

3
Meningkatkan
kualitas Sumber
Daya Manusia
Melalui
Pemenuhan
Protein Hewani

2
Menyediakan
Bahan Pangan
Hewani Yang
Berkualitas dan
Dapat Dijangkau
Masyarakat

1
Kabupaten
Sorong Jadi
Daerah
Terkemuka di
Papua Barat
Dalam
Pembangunan
Peternakan

TUJUAN

MISI

VISI

SKPD: DINAS PETERNAKAN

Meningkatkan
Kesejahteraan
Peternak Melalui
Pembinaan dan
Bimbingan
Kemampuan
Produksi dan
Penggunaan
Teknologi dan
Efisien Usaha

Menyediakan
factor Pendukung
Pembangunan
Peternakan
(Pusat Pembibitan
Hijauan Makanan
Ternak. Bahan
Baku Pakan
Ternak)

4
Meningkatkan
populasi dan
Produksi
Peternakan serta
Pendapatan
Petani Ternak

STRATEGI

Mengendalikan
Dan
Menanggulangi
Penyakit Hewan

Mengembangkan
dan Memperluas
Pembangunan
Peternakan
Melalui
Diversifikasi
Usaha Teknologi
Sumber Daya
Produksi dan
Konsumsi

5
Mengembangkan
Ketahanan
Pangan yang
Berbasis
Keragaman Lokal
dengan Titik Berat
Pada
Pemanfaatan
Sumber Daya
Alam Secara
Optimal

KEBIJAKAN

Usaha Kelompok
2. Pembinaan
Kelompok Tani
3. Studi Banding

1. Penguatan Modal

Saranan Dan
Prasarana
Agribisnis
2. Peningkatan
Pengolahan Hasil
Peternakan
3. Penguatan Modal
Usaha Kelompok

1. Pengembangan

Produksi
Peternakan
2. Pembangunan
UPTD
3. Peningkatan
Kesehatan
Hewan
4. Perluasan Areal
Hijauan
Makanan Ternak

1. Peningkatan

KEGIATAN

WAKTU PELAKSANAAN
2013 2014 2015 2016 2017
8
9
10
11
12

Lampiran RPJMD Kabupaten Sorong Tahun 2012 - 2017

Peningkatan
Sumber Daya
Manusia
Peternakan

Pengembangan
Agribisnis

6
Peningkatan
Ketahanan
Pangan

PROGRAM

RENCANA STRATEGIS
SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (SKPD)
KABUPATEN SORONG
TAHUN 2013 2017

238

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sorong

Menular,
Strategis,
Zoonosis dan
Eksotik (PHMZSE)
Pelatihan

Lampiran RPJMD Kabupaten Sorong Tahun 2012 - 2017

Pengembangan 1. Pembangunan
kapasitas
LAB
produksi
2. Pembangunan
peternakan
Pos Pelayanan
Kesehatan
Hewan
3. Pembangunan
pos-pos
penyuluhan
4. Pembangunan
pos inseminasi
buatan

4. Magang
5. Pendidikan dan

Lampiran

239

2
Terwujudnya
Kesejahteraan
sosial bagi anak,
remaja, dan
keluarga serta
meningkatkan
partisipasi sosial
masyarakat
dalam
pembangunan
masalahmasalah
Kesejahteraan
sosial

1
Meningkatkan
Pelayanan
Kesejahteraan
Sosial
Masyarakat
Serta
Mewujudkan
Kemandirian
Partisipasi
Sosial

Terciptanya

Terciptanya
penyantunan
dan rehabilitasi
sosial bagi
penyandang
masalah Tuna
Wisma, Tuna
Susila, Korban
Narkotika dan
bekas hukuman

MISI

VISI

SKPD : DINAS SOSIAL

Meningkatkan
kualitas
pengetahuan
dan
keterampilan
Aparatur Dinas
Sosial

Meningkatkan
bantuan sosial

Peningkatan
kualitas lembaga
keagamaan
Peningkatan
kualitas aparatur

Meningkatkan
kinerja lembaga

Meningkatkan
kualitas korban
bencana, orang
terlantar dan
lanjut usia

Peningkatan
kesejahteraan
dan kemandirian
para penyandang
cacat

Peningkatan
kualitas tuna
sosial

5
Peningkatan
kualitas anak,
remaja dan
keluarga

KEBIJAKAN

Meningkatkan
bantuan kepada
para korban
bencana alam,
orang terlantar dan
lanjut usia.

Meningkatkan
pengetahuan dan
keterampilan
penyandang cacat

Meningkatnya
pengetahuan dan
keterampilan tuna
wisma, tuna susila,
korban narkotika
dan bekas
hukuman

Meningkatnya
rehabilitasi
Tuna Sosial

Meningkatkan
penyantunan
penderita cacat

4
Meningkatkan
kualitas anak,
remaja dan
keluarga

STRATEGI

3
Meningkatkan
kesejahteraan
anak, remaja
dan keluarga

TUJUAN

2.

1.

3.

2.

tuna susila dan


tuna wisma
Penyuluhan
tentang bahaya
narkotika
Pelatihan bagi
bekas hukuman
narapidana
Pembangunan
rumah suku
terasing dan
keluarga tidak
mampu
Bantuan Bahan
Bangunan
Rumah (BBR)

1. Pelatihan bagi

perlengkapan
panti asuhan
2. Pengadaan
bahan makanan
3. Bantuan modal
4. Kegiatan
rehabilitasi panti
asuhan

1. Pengadaan

KEGIATAN

WAKTU PELAKSANAAN
2013 2014 2015 2016 2017
8
9
10
11
12

Lampiran RPJMD Kabupaten Sorong Tahun 2012 - 2017

Pemberdayaan
Komunitas
Adat Terpencil
(KAT) dan
penyandang
masalah
kesejahteraan
sosial lainnya

Peningkatan
bimbingan dan
pelatihan

6
Peningkatan
sarana dan
prasarana dip
anti asuhan

PROGRAM

RENCANA STRATEGIS
SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (SKPD)
KABUPATEN SORONG
TAHUN 2013-2017

240

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sorong

Terwujudnya
kualitas SDM
Dinas Sosial

Terwujudnya
pelayanan serta
bantuan sosial
bagi orang
terlantar, lanjut
usia dan korban
bencana serta
pembinaan
kelembagaan
sosial

pelayanan
penyantunan
dan rehabilitasi
bagi
penyandang
cacat
Meningkatkan
kemampuan
aparatur Dinas
Sosial dengan
mengikuti
pelatihan-pelatihan
teknis

keagamaan

Dinas Sosial

Lampiran RPJMD Kabupaten Sorong Tahun 2012 - 2017

Bimbingan dan
penyuluhan

korban bencana
alam dan orang
terlantar serta
lanjut usia
1. Bantuan Modal
bagi orang
terlantar serta
lanjut usia
2. Pelatihan kepada
para lanjut usia

1. Bantuan kepada

Peningkatan
bantuan
korban
bencana alam

bantuan
perlengkapan
tubuh
2. Bantuan modal
usaha
3. Bantuan modal
usaha kena
dampak musibah

1. Pengadaan

bimbingan
kepada
penyandang
cacat
2. Pelatihan kepada
para penyandang
cacat
3. Bantuan Modal
usaha bagi
penyandang
cacat

1. Penyuluhan dan

Peningkatan
sarana dan
prasarana
penyandang
cacat

Peningkatan
bimbingan dan
penyuluhan
kepada
penyandang
cacat

bagi rumah tidak


layak huni bagi
masyarakat asli
Papua

Lampiran

241

1. Latihan

1. Pembangunan
Barak
Penampungan

1. Pelatihan

Pendidikan dan
pelatihan bagi
pegawai Dinas
Sosial yang
dilaksanakan
oleh Balai
Besar
Pendidikan
Kesejahteraan
Sosial Provinsi
Papua
Pembangunan
kawasan bagi
masyarakat
kena dampak
musibah
Pelatihan
sumber daya

Lampiran RPJMD Kabupaten Sorong Tahun 2012 - 2017

perencanaan
kesejahteraan
sosial
2. Pelatihan LAKIP
3. Kursus-kursus
lainnya

bantuan kepada
sarana ibadah
umat Kristen,
Protestan,
Katholik, umat
Islam, Hindu dan
Budha.

1. Pemberian

Pembinaan/
pemberdayaan
lembaga
keagamaan

usaha

1. Bantuan modal

Bantuan modal
usaha dan
pelatihan
kepada para
lanjut usia

242

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sorong


Lampiran RPJMD Kabupaten Sorong Tahun 2012 - 2017

Pembangunan
Kantor Dinas

aparatur
penangan
sosial

Lampiran

243

Peningkatan
keselamatan dan
keamanan serta
kualitas
pelayanan jasa

Meningkatkan
pelayanan dan
jasa transportasi
yang aman,
lancar dan
handal

Peningkatan
pelayanan jasa di
bidang
transportasi yang
aman dan lancar,
handal dan
terjangkau
kemampuan
ekonomi
masyarakat

Meningkatkan
produktifitas
perekonomian
kemasyarakatan
melalui
pengembangan
wilayah
kepelabuhan.

3
Meningkatkan
disiplin dan
professional
aparatur dinas,
perhubungan,
komunikasi dan
informatika
dalam pelayanan
kepada
masyarakat

2
Mewujudkan
kualitas aparatur
Dinas
Perhubungan,
Komunikasi dan
informatika yang
professional dan
akuntabel dalam
melaksanakan
tugas

1
Terwujudnya
pelayanan
jasa
transportasi
dan informasi
public yang
memadai dan
terjangkau
untuk
meningkatkan
kesejahteraan
dan partisipasi
masyarakat
dalam
menunjang
pembangunan
di Kabupaten
Sorong

TUJUAN

MISI

VISI

Meningkatkan
pelayanan jasa
kepelabuhanan di
wilayah kabupaten
sorong

Meningkatkan
pelayanan jasa
transportasi
angkutan laut di
wilayah kabupaten
sorong.

Peningkatan
sarana dan
prasarana
pengawasan dan
keselamatan lalu
lintas

4
Meningkatnya
kinerja dan
pelayanan aparatur
dinas
perhubungan,
komunikasi dan
informatika

STRATEGI

Ketersediaan
sarana
transportasi laut

Ketersediaan
lapangan kerja
sebagai
peningkatan
perekonomian
masyarakat

Peningkatan
infrastruktur
prasarana
transportasi
angkutan darat

Adanya sistim
pelaporan yang
akuntabel

Peningkatan
kualitas SDM
aparatur

5
Peningkatan
kinerja aparatur

KEBIJAKAN

4.

3.

1.
2.

7
Surat menyurat
Penataan
kepegawaian.
Penataan barang
dan asset.
Pemeliharaan
inventaris.

KEGIATAN

Pelaksanaan
apel pagi dan
siang dan
pembinaan
pegawai.
Peningkatan
kapasitas sumber
daya aparatur.
Diklat
penjenjangan.
Diklat teknis.
Bimbingan

Meningkatnya 1.
disiplin
pegawai dalam
melaksanakan
tugas

Peningkatan
kualitas
sumber daya
aparatur

WAKTU PELAKSANAAN
2013 2014 2015 2016 2017
8
9
10
11
12

Lampiran RPJMD Kabupaten Sorong Tahun 2012 - 2017

2.
3.

1.

2.

2.

Pengadaan ATK
dan peralatan
inventaris kantor.
Pengadaan
kendaraan dinas.
1.

Pengadaan
sarana dan
prasarana
aparatur

6
Meningkatkan
pelayanan
administrasi
perkantoran

PROGRAM

RENCANA STRATEGIS
SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (SKPD)
KABUPATEN SORONG
TAHUN 2013 2017
SKPD: DINAS PERHUBUNGAN, KOMUNIKASI, DAN INFORMATIKA

244

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sorong

Terpenuhi
kebutuhan
informasi dan
terbukanya
akses
komunikasi
masyarakat
dalam
meningkatkan
wawasan dan
partisipasi dalam
pembangunan

Tersedianya
sarana jasa
transportasi yang
layak, memadai
dan lancar.

transportasi dan
kepelabuhanan
yang handal dan
unggul

Meningkatkan
penyediaan
informasi dan
pelayanan
komunikasi
kepada
masyarakat
melalui media
center

Peningkatan
pelayanan jasa
dan transportasi
udara

Meningkatkan
pelayanan
kepelabuhan
dalam upaya
meminimalisir
terjadinya
kecelakaan
pelayaran serta
tersedianya
sarana
transportasi laut
yang memadai
Tersedianya
sarana komunikasi
dan informasi di
kabupaten sorong

Pembangunan
prasaranan
transportasi
angkuta udara

Meningkatnya
pelayanan
informasi
masyarakat

Pembangunan
Bandar udara
baru di kabupaten
sorong

akan mendukung
upaya
penyelamatan
/SAR terhadap
kecelakaan
pelayaran

3.

2.

1.

3.

2.

1.

1.

3.

2.

1.

Pembangunan
jembatan
timbang
Pengadaan
kendaraan
jembatan
timbang mobile
Pemasangan
lampu traffic

Pembangunan
guard dril pad
alokasi jalan
Makbon.
Pembangungan
gedung dan
peralatan
pengujian
kendaraan
bermotor.
Pengadaan
kendaraan dan
peralatan
pengujian mobile.

Laporan
keuangan.

Perencanaan
program
tahunan.
Laporan kinerja
tahunan dan
keuangan.
Pelaksanaan dan
evaluasi program

Lampiran RPJMD Kabupaten Sorong Tahun 2012 - 2017

Peningkatan
sarana
pengawasan

Pengadaan
sarana dan
prasarana
keselamatan
transportasi
darat

Penata
usahaan
keuangan

Perencanaan
dan pelaporan

teknis.

Lampiran

245

3.

2.

1.

3.

2.

1.

5.

4.

3.

2.

1.

Pengembangan
kawasan
pelabuhan
industry Arar
Pembangunan
pagar pengaman
fasilitas industry
Arar
Pekerjaan
lapangan

Pemasangan
marka jalan
Pemasangan
rambu pendahulu
petunjuk jurusan
(RPPJ)
Pemasangan
Delianator

Pembangunan
terminal transit
tipe B di tugu
merah
Pembangunan
terminal tipe C
Majaran
Pekerjaan
lanjutan terminal
Sp.II Mariyat
Pembangunan
terminal tipe C di
Mega
Pembangunan
halte trayek
angkutan kota
Aimas

Lampiran RPJMD Kabupaten Sorong Tahun 2012 - 2017

Pembangunan
infrastruktur
sector
kepelabuhan

Pengadaan
kelengkapan
lalu lintas jalan

Pengadaan
sarana dan
prasarana
transportasi

Light.

246

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sorong

Lampiran RPJMD Kabupaten Sorong Tahun 2012 - 2017

penumpukan
pelabuhan Arar
4. Pemasangan
sarana bantu
Navigasi
pelayaran di pel.
Arar
5. Pengerukan dan
pembongkaran
reef
6. Pembangunan
lanjutan
penambahan
panjang dermaga
100 m x 15 m
di pelabuhan
Arar
7. Pembebasan
lahan back up
area pelabuhan
di pelabuhan
arar.
8. Pengembangan
lokasi
pembangunan
pelabuhan
internasional
Seget.
9. Mendukung
pembebasan
lahan back up
area pelabuhan
Seget.
10. Pengembangan
dan
pembangungan
pelabuhan lokal
dan pelabuhan
rakyat.

Lampiran

247

19.

Lampiran RPJMD Kabupaten Sorong Tahun 2012 - 2017

Pengadaan

18.

17.

16.

15.

14.

13.

12.

lahan lokasi
pembangungan
pelabuhan lokal
Klalin.
Pembangunan
Gedung pos
pengawasan
bidang laut di
pelabuhan Klalin.
Pembangunan
lapangan
penumpukan di
pelabuhan Klalin.
Pembangunan
lanjutan
perpanjangan
dermaga Klalin.
Pengerukan alur
pelayaran
menuju Dermaga
Klalin
Pembangunan
pelabuhan
rakyat/tambahan
kapal di daerah
distrik Mokbon
Pembangunan
Pelabuhan
rakyat/tambatan
kapal di daerah
Wanurian.
Pembangunan
pelabuhan
rakyat/tambatan
kapal di daerah
Moraid.
Pembangunan
pelabuhan

11. Pembebasan

248

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sorong


Pembebasan
lahan
Relokasi
penduduk
Pekerjaan tanah
(penggusuran
lahan/perataan
permukaan)
Pekerjaan run
way
Pekerjaan taxi
way
Pekerjaan apron
Pekerjaan
terminal
Bangun sisi darat
lainnya
1.

8.

6.
7.

5.

4.

3.

2.

3.

2.

Pengadaan kapal
tunda/tug boat.
Pengadaan kapal
/ speed patroli
sebagai bagian
upaya
perlindungan
lingkungan
Maritim.
Pengadaan kapal
/ speed boat
guna mendukung
kelancaran arus
orang dan
barang pada
daerah-daerah
terpencil.

1.

rakyat/tambatan
kapal di daerah
Salawati Selatan.

Lampiran RPJMD Kabupaten Sorong Tahun 2012 - 2017

Pembangunan
Bandar udara
segun

sarana
transportasi
laut

Lampiran

249

3.

2.

1.

Lampiran RPJMD Kabupaten Sorong Tahun 2012 - 2017

3.

2.

Pengadaan mobil
unit publikasi
Pendataan dan
pengawasan
pengguna
jaringan dan
tower
telekomunikasi.
Sosialisasi
peraturan daerah
dan peraturan
pemerintah

Pengadaan
perangkat visat
Pengadaan
perangkat media
center
Pemasangan
internet online
(speedy)
Operasional
media center
Pembangunan
warung internet

telekomunikasi
dan meteorology
13. Fasilitas PK dan
PPK

Meningkatnya 4.
pengawasan
sarana
5.
telekomunikasi
di kabupaten
sorong
1.

Meningkatnya
pelayanan
komunikasi
dan
tersedianya
informasi
kepada
masyarakat

11. Drainase
12. Navigasi

grassing

9. Pagar
10. Looding dan

250

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sorong

2
Menyediakan,
Mendekatkan
dan
Mengingkatkan
Sumber Daya
Pelayanan
Kesehatan
yang bermutu,
merata dan
terjangkau

1
Terwujudnya
Pelayanan
Kesehatan Prima di
Kabupaten Sorong
yang
Berprekemanusiaan
dan Berkeadilan

Meningkatkan
Kesejahteraan
Keluarga yang
Hidup Bahagia
Sejahtera dan
Lanjut Usia

Melindungi
Kesehatan
Masyarakat dari
Penyakit Infeksi
Menular yang
Membahayakan
Jiwa Manusia
dan Kesehatan
Lingkungan

MISI

VISI

SKPD: DINAS KESEHATAN

Mewujudkan

Menyelenggarakan
Pengendalian
Penyakit Menular
dan Penyehatan
Lingkungan

Menyelenggarakan
Pencegahan dan
Pemberantasan
Penyakit Menular

Meningkatkan
Pelayanan
Kesehatan Kepada
Masyarakat yang
Bermutu dan
Terjangkau

3
Menyediakan
Sarana dan
Prasarana
Pelayanan
Kesehatan yang
Memadai dan
Terjangkau

TUJUAN

Terselenggaranya
Peningkatan
Kualitas
Pelayanan
Kesehatan yang
bermutu
Peningkatan
pemantauan
pencegahan
penyakit

Peningkatan
kualitas
pelayanan
kesehatan

Memperdayaan
Masyarakat
Dalam Upaya
Kesehatan

Menyediakan
obat dan
perbekalan
kesehatan
sesuai dengan
kebutuhan

Tersedianya Obat
dan Perbekalan
Kesehatan sesuai
dengan
Kebutuhan
Terselenggaranya
Promosi
Kesehatan dan
Peran Serta
Masyarakat
dalam Upaya
Kesehatan

5
Menyediakan
Sarana dan
Prasaranan
Kesehatan
Dasar

KEBIJAKAN

4
Tersedianya
Sarana dan
Prasarana
Pelayanan
Kesehatan Dasar

SASARAN

Puskesmas
Keliling roda-4
2. Pengadaan
Puskesmas
Keliling roda-2
3. Pengadaan
Puskesmas
Keliling Air
4. Pengadaan

1. Pengadaan

6.

5.

4.

3.

2.

gedung
Puskesmas
Pembangunan
gedung PUSTU
Pembangunan
gedung
Poskesdes
Pembangunan
gedung Polindes
Pembangunan
Rumah
Dokter/doker gigi
Pembangunan
Rumah
Paramedis

1. Pembangunan

KEGIATAN

WAKTU PELAKSANAAN
2013 2014 2015 2016 2017
8
9
10
11
12

Lampiran RPJMD Kabupaten Sorong Tahun 2012 - 2017

Pengadaan
Saranan dan
Prasarana
Kesehatan
Dasar

6
Pembangunan
Sarana dan
Prasarana
Kesehatan
Dasar

PROGRAM

RENCANA STRATEGIS
SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (SKPD)
KABUPATEN SORONG
TAHUN 2013 2017

Lampiran

251

Meningkatkan
Kualitas Kontrol
terhadap
Pengawasan
Obat, Makanan
dan Minuman

Menyelenggarakan
Pengawasan Obat,
Makanan dan
Minuman Hasil
Olahan Industri
Rumah Tangga

Kesehatan
Keluarga yang
Hidup Bahagia dan
Sejahtera

Terselenggaranya

Terselenggaranya
pengawasan
tempat-tempat
distribusi dan
peredaran obatobatan dan
kosmetik

Terwujudnya
pelayanan
kesehatan lajut
usia

Terwujudnya
Pelayanan
Kesehatan
Keluarga dan Gizi
Masyarakat

Tersedianya
Lingkungan
Permukiman yang
Memenuhi Syarat
Kesehatan

Terselenggaranya
Pengendalian
Penyakit Menular

Terselenggaranya
Pemberantasan
Penyakit Menular

Terselenggaranya
Pencegahan
Penyakit Menular

Peningkatan
PWS, dan
pembinaan

Penyuluhan
Perilaku Sehat

Lampiran RPJMD Kabupaten Sorong Tahun 2012 - 2017

pemberdayaan
masyarakat
dalam upaya
kesehatan
3. Penyuluhan gigi
seimbang
4. Penyuluhan

2. Penyuluhan

1.

Peningkatan
pembinaan
tempat-tempat
produksi dan
peredaran obat
dan kosmetik

5.

4.

3.

2.

Peralatan Medis
Puskesmas SET
Pengadaan
Peralatan Medis
Puskesmas
Pembantu SET
Pengadaan
peralatan PONED
Pengadaan
Peralatan
Poskesde
Pengadaan
Peralatan
Polindes
Pengadaan
peralatan gigi dan
mulut

1. Pengadaan

obatan

1. Pengadaan obat-

6.

Promosi
Kesehatan dan
Peran Serta
Masyarakat

Pengadaan
Perbekalan
Kesehatan

Pengadaan
Obat

Peralatan
Pengolahan
Limbah
Puskesmas

Sanitarian KIT

5. Pengadaan

Pembentukan
POSBINDU
Lansia

Peningkatan
PWS, Gizi dan
Pembinaan
Petugas Gizi

Peningkatan
PWS, KIA dan
pembinaan
Bidan Desa

Peningkatan
promosi
kesehatan

Peningkatan
kewaspadaan
dini dan
surveylance

Peningkatan
Mutu data dan
informasi
Epidemiologi

252

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sorong

pengawasan
makanan dan
minuman hasil
olahan industri
rumah tangga
pangan

Industri Rumah
Tangga
Pangan

6.

5.

4.

3.

2.

kesehatan
jantung bagi
tenaga dokter
Rumah Sakit dan
Puskesmas
Pelatihan
kesehatan
jantung bagi
tenaga Paramedis
Puskesmas
Pelatihan
kesehatan mata
bagi tenaga
puskesmas
Pelatihan
tatalansana gizi
buruk bagi tenaga
gizi RS. Dan
Puskesmas
perawatan
Pelatihan/magang
keperawatan
fungsional di
Rumah Sakit
Pelatihan sistem
pencatatan dan
pelaporan
kesehatan ibu

1. Pelatihan

Lampiran RPJMD Kabupaten Sorong Tahun 2012 - 2017

Peningkatan
Kualitas SDM
tenaga
Kesehatan

pencegahan dan
penanggulangan
penyalahgunaan
Narkotika dan zat
Adiktif (P3
NAPZA) berbasis
masyarakat
5. Pembentukan
Desa Siaga

Lampiran

253

Lampiran RPJMD Kabupaten Sorong Tahun 2012 - 2017

dan anak bagi


bidan
7. Pelatihan
perencanaan
program
perencanaan
persalinan dan
pencegahan
komplikasi (P4K)
8. Pelatihan
pemantauan
pertumbuhan
balita
9. Pelatihan asuhan
persalinan Normal
(APN) bagi bidan
10. Pelatihan/
magang bidan
desa di Rumah
Sakit
11. Pelatihan
penangannan
Asfeksia dan
kasus BBLR bagi
bidan
12. Pelatihan
pencegahan dan
penanggulangan
penyakit TB. Paru
13. Pelatihan
pencegahan dan
penanggulangan
penyakit
HIV/AIDS dan
IMS
14. Pelatihan
penanganan
Lansia
15. Pelatihan

254

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sorong


perawatan dan
pengobatan
2. Pelayanan
kesehatan anak
usia sekolah dan

1. Pelayanan

6.

5.

4.

3.

2.

kesehatan
POSBINDU
Monitoring,
Evaluasi dan
Pembinaan kader
kesehatan
POSBINDU
Pelatihan kader
kesehatan
POSYANDU
Monitoring,
Evaluasi dan
Pembinaan kader
kesehatan
POSYANDU
Pelatihan kader
kesehatan Desa
Siaga
Monitoring,
Evaluasi dan
Pembinaan kader
kesehatan Desa
Siaga

1. Pelatihan kader

Lampiran RPJMD Kabupaten Sorong Tahun 2012 - 2017

Upaya
Pelayanan
Kesehatan
Masyarakat

Peningkatan
Kualitas SDM
kader
Kesehatan
Desa

Contaceptive
Update/Tatalaksa
na KB bagi dokter
dan bidan
16. Pelatihan
kewaspadaan dini
dan surveylance

Lampiran

255

Imunisasi
2. Monitoring,
Evaluasi dan
Pembinaan
Program
Imunisasi

1. Upaya Pelayanan

7.

6.

5.

4.

darurat
Menyelenggaraka
n pembiayaan
untuk pelayanan
kesehatan
perorangan
Pelayanan
kesehatan untuk
masyarakat
miskin (GAKIN)
dan masyarakat
rentan
Pelayanan
Kesehatan Jiwa
Monitoring,
Evaluasi dan
Pembinaan
Program
Pelayanan
Kesehatan
Masyarakat

Lampiran RPJMD Kabupaten Sorong Tahun 2012 - 2017

Upaya
1. Pemberantasan
Pemberantasan
penyakit TB. Paru
Penyakit
2. Pemberantasan
Menular
Penyakit
Langsung
HIV/AIDS
3. Pemberantasan
Penyakit Ispa

Pencegahan
Penyakit
Menular

remaja

3. Pelayanan gawat

256

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sorong


Penyelidikan
Epidemiologi dan
Penanggulangan
KLB
2. Pengendalian dan
Pemberantasan
Vector

1. Penyelenggaraan

Lampiran RPJMD Kabupaten Sorong Tahun 2012 - 2017

Upaya
Pengamatan
Penyakit
Menular

Pemberantasan 1. Pemberantasan
Penyakit
Penyakit Malaria
Menular
2. Pemberantasan
Bersumber dari
Penyakit
Binatang
Arbovirosis
3. Pemberantasan
Penyakit Filariasis
4. Monitoring,
Evaluasi dan
Pembinaan
Program Penyakit
Menular

Penyakit Diar
5. Pemberantasan
Penyakit Kusta
6. Monitoring,
Evaluasi dan
Pembinaan
Program
Pemberantasan
Penyakit Menular
langsung
7. Pelayanan
Imunasi Dasar
bagi Ibu, Bayi,
Balita, Anak dan
Ibu Hamil

4. Pemberantasan

Lampiran

257

1. Pemantauan

Upaya
Perbaikan Gizi
Masyarakat

Lampiran RPJMD Kabupaten Sorong Tahun 2012 - 2017

5.

3.
4.

2.

Pertumbuhan
Balita
Pemberian
Suplemen GIzi
Pelayaan Gizi
Menyelenggaraka
n Kewaspadaan
Gizi
Monitoring,
Evaluasi dan
Pembinaan
Program Gizi
Masyarakat

Kesehatan Ibu
dan Bayi Baru
Lahir
2. Pelayanan
Kesehatan Bayi
dan Balita
3. Pelayanan
Kesehatan
Pasangan Usia
Subur
4. Monitoring,
Evaluasi dan
Pembinaan
Program KIA/KB

1. Pelayanan

Upaya
Pelayanan
Kesehatan Ibu
dan Anak serta
KB

Kualitas
Lingkungan Fisik,
Kimia dan Biologi
2. Pelayanan
Hygiene Sanitasi
di Tempat-tempat
umum

1. Pemeliharaan

Upaya
Kesehatan
Lingkungan
dan Sanitasi
Dasar

258

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sorong


1. Pengawasan

Upaya
Pengawasan
Obat-obatan

Lampiran RPJMD Kabupaten Sorong Tahun 2012 - 2017

peredaran Obat
Keras/Obat Daftar
G (obat berlogo
lingkaran merah)
2. Pengawasan
Peredaran Obat
Bebas Terbatas
(obat berlogo
lingkaran biru)
3. Pengawasan
Tempat Usaha
Kecil Obat
Tradisional
(UKOT) dan
Tempat

Industri Rumah
Tangga Pangan
(IRT-P)
2. Pengawasan
Peredaran
Makanan dan
Minuman
3. Pengawasan
Kualitas Air
Minum Isi Ulang

1. Pengawasan

Pengawasan
Makanan dan
Minuman

Perawatan
Kesehatan Lanjut
Usia
2. Pembentukan
POSBINDU
3. Pengadaan
Peralatan
POSBINDU

1. Pelayanan

Upaya
Pelayanan
Kesehatan
Lanjut Usia

Lampiran

259

MISI

TUJUAN

SKPD : DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN

VISI

STRATEGI

KEBIJAKAN

KEGIATAN

WAKTU PELAKSANAAN

Lampiran RPJMD Kabupaten Sorong Tahun 2012 - 2017

PROGRAM

RENCANA STRATEGIS
SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (SKPD)
KABUPATEN SORONG
TAHUN 2013 2017

Pengobatan
Tradisional

260

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sorong

1
Terwujudnya
masyarakat
Kelautan dan
Perikanan
yang handal
dalam
pemanfaatan
SDI melaui
Agribisnis

Meningkatkan
produksi dan
produktifitas melalui
pengembangan
teknologi perikanan
dan
keanekaragaman
produk sebagai
upaya pencipataan
daya saing

Pengelolaan dan
pemanfaatan potensi
Perikanan dan
kelautan yang
optimal dan
berkelanjutan untuk
kesejahteraan
masyarakat.

2
Pengembangan
kapasitas
kelembagaan dan
SDM Kelautan dan
Perikanan

Meningkatkan
produksi dan
produktivitan
yang kualitas
dan berdaya
saing
Meningkatkan
tingkat konsumsi
ikan masyarakat

Meningkatkan
kelestarian SDI
dan daya
dukung
lingkungan
perairan

Menumbuhkemb
angkan dan
kelembagaan,
iklim kemitraan
dan
kewirausahaan
serta mendorong
penciptaan
kesempatan
kerja usaha
perikanan

3
Meningkatkan
pengetahuan
dan ketrampilan
SDM kelautan
dan Perikanan
yang dalam
Pemanfaatan
SDI

Peningkatan
sistem data
statistik
perikanan

Mendorong
terciptanya iklim
usaha yang
kondusif dan
berkelanjutan
dengan
terbentuknya
kelembagaan
usaha

Pelaksanaan
Pendidikan
teknis dan non
teknis bagi
pegawai

Pengembangan
kapasitas
penyuluhan
perikanan

4
Pelaksanaan
Pendidikan
formal & non
formal bagi
masyarakat
nelayan,
pembudidayaan
ikan dan
pengolah hasil
perikanan
pribumi

Peningkatan/
validasi data

Peningkatan
kemampuan
usaha dan
kerjasama
kelompok melalui
kemitraan antar
lembaga

Peningkatan
kualitas pegawai
melalui Diklat
teknis dan non
teknis

Pengembangan
sarana/prasarana
dan sistem
informasi
penyuluhan
perikanan

5
Peningkatan
pengetahuan dan
ketrampilan
masyarakat
nelayan,
pembudidaya ikan
dan pengolah
hasil perikan
pribumi melalui
pendidikan dan
latihan Perikanan
dan
kewirausahaan

pos
penyuluhan
perikanan
2. Pengadaan
alat
transportasi

1. Pembangunan

7
Pelatihan dan
magang bagi
nelayan,
pembudidaya
dan pengolah
hasil
perikanan
Pelatihan,
sekolah
lapang,
magang
diverifikasi
produk bagi
usaha skala
mikro
Pembinaan
SDM melaui
pendidikan
formal
berjengjang
yang
berkelanjutan
Bimtek
wirausaha
pemula bagi
nelayan
pembudidaya
dan pengolah
hasil

2013
8

2014
9

2015
10

2016
11

Lampiran RPJMD Kabupaten Sorong Tahun 2012 - 2017

Pengembanga
n penyuluhan
perikanan

4.

3.

2.

6
Peningkatan
1.
kemampuan
kewirausahaan
SDM KP
Pribumi

2017
12

Lampiran

261

Pengembangan
kawasan
pelabuhan
perikanan
sebagai sentra
kawasan
minapolitan

Peningkatan Mutu
Hasil Perikanan
dan Pengolahan
pasca panen

Peningkatan
sarana prasarana
produksi budidaya

Peningkatan
armada tangkap
alat penangkap
ikan dan alat
bantu penangkap
ikan bagi nelayan
pribumi dan usaha
nelayan skala
mikro

Peningkatan
pembinaan,
penyuluhan dan
MCS untuk
pengawasan SDI
dan lingkungan

Peningkatan
sarana dan
prasarana
produksi
perikanan

1.

Survey
potensi,
analisis data
dan olentasi
lapangan

data base

1. Pembuatan

kluster
agribisnis
2. Pembinanaan
kluster
agribisnis

1. Sosialisasi

Lampiran RPJMD Kabupaten Sorong Tahun 2012 - 2017

Pengembanga
n kawasan
perlindungan
laut

Pengembanga
n data statistik

Pengembanga
n sistem
kelembagaan
melalui kluster
agribisnis

Pengembangan
sarana/ prasarana
pengawasan
disentra produksi
dan perbatasan

Peningkatan
pengawasan
SDI, pesisir dan
pulau pulau
kecil

teknis
2. Diklat PIM III
dan IV
3. Bimtek
4. Diklat PPNS

1. Pelatihan

bahan/alat
informasi
penyuluhan

Penetapan
wilayah area
konservasi atau
daerah
perlindungan laut
Pengembanga
n kompetensi
dan
peningkatan
kapasitas
aparatur

penyuluh

3. Pengadaan

statistik perikanan

Pengembangan
kawasan
konservasi dan
daerah
perlindungan
laut

262

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sorong


Peningkatan
saran dan
prasarana
Pelabuhan
Perikanan

Peraturan dan
Perundangan
undangan
tentang
kelestarian
SDI
2. Patroli laut
dan MCS
pemanfaatan
SDI
3. Pembinaan
Poswakmas

1. Sosialiasi

speed boat
dan
perlengkapan
patroli
2. Pengadaan
pos
pengawasan

1. Pengadaan

sarana
prasarana
pemberdayaa
n masyarakat
pesisir dan
pulau-2 kecil

1. Penyediaan

3.

Penataan
Ruang
kawasan DPL
Sosialiasi DPL

Lampiran RPJMD Kabupaten Sorong Tahun 2012 - 2017

Peningkatan
sarana dan

Peningkatan
kelestarian SDI
dan lingkungan
perairan

Peningkatan
sarana dan
prasaran
pengawasan

Pengembanga
n Ekonomi
Pesisir dan
Pulau-2 kecil

2.

Lampiran

263

Bangunan
Pengolahan,
Cold Storage,
dll
2. Bangunan
penunjang
(mushola, dll)

1. Pemb.

sarana
pendingin
(freezer,
coolbox)
2. Pengadaan
Peralatan
pengolahan
perikanan
higenis

1. Pengadaan

dan
rehabilitasi
kolam/ tambak
rakyat dan
perlengkapan
2. Pengadaan
induk dan
benih unggul

1. Pembangunan

armada, alat
penangkapan
ikan dan alat
bantu
penangkapan
ikan

1. Pengadaan

Lampiran RPJMD Kabupaten Sorong Tahun 2012 - 2017

Pengembanga
n Fasilitas
Pelabuhan
Perikanan

Peningkatan
sarana dan
prasarana
pasca panen
dan hasil
pengolahan
hasil perikanan

Pengembanga
n kapasitas
produksi
budidaya

prasarana
produksi
penangkapan
ikan

264

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sorong


Perikanan
Budi daya,
tangkap,
pengolahan ,
pengawasan
yang terfokus
pada satu
kawasan

1. Revitalisasi

Lampiran RPJMD Kabupaten Sorong Tahun 2012 - 2017

Program
Pengembanga
n Kawasan
MINAPOLITAN

(jalan dalam
kompleks,
pagar keliling
dll)
4. Pembanguana
n sarana
docking

3. Lansekap

Lampiran

265

2
Pelestarian,
pengembangan
budaya, sejarah
kepurbakalaan dan
pemuseuman

1
Mewujudkan
Kebudayaan
Pariwisata
Pemuda dan
Olahraga
dalam
Kerangka
Multi Kultural
dan
Kesejahteraa
n Masyarkat
Kabupaten
Sorong

Melakukan
peningkatan sumber
daya kebudayaan
dan pariwisata
Meningkatkan peran
kepemudaan dan
keolahragaan

Mengupayakan
terwujudnya
destinasi dan
pemasaran
pariwisata yang
berdaya saing

MISI

VISI

Terselanggarany
a pelayanan
kepemudaan
dan
keolahragaan
dalam
mendukung

Meningkatnya
kapasitas
sumber daya
kebudayaan dan
kepariwisataan

Meningkatnya
keselarasan,
keserasian dan
keseimbangan
pembangunan
kebudayaan dan
kepariwisataan

3
Meningkatnya
dukungan
penyelenggaraa
n kebudayaan
dan
kepariwisataan

TUJUAN

Memantapkan
kerjasama
dibidang
kebudayaan
pariwisata

Meningkatnya
efektifitas peran
regulator dan
fasilitator dalam
pembangunan
kebudayaan
Pariwisata
Pemuda dan
Olah raga

4
Terciptanya
iklim yang
kondusif
terhadap
pembangunan
kebudayaan
pariwata
pemuda dan
olahraga

STRATEGI

Terciptanya kerja
sama dibidang
kebudayaan
pariwisata

Meningkatnya
efektifitas peran
regulator dan
fasilitator dalam
pembangunan
kebudayaan
Pariwisata
Pemuda dan Olah
raga

5
Peningkatan iklim
yang kondusif
terhadap
pembangunan
kebudayaan
pariwisata
pemuda dan
olahraga

KEBIJAKAN

6.

4.
5.

3.

2.

dan
Pengembang
an
kebudayaan
Pengembang
an kesenian
daerah dan
kebudayaan
daerah
Pengelolaan
karya cetak
dan rekam
Gita bahana
Penyusunan
rencana
induk
pengembang
an pariwisata
daerah
(RIPPARDA)
Kabupaten
Sorong
Rencana
Induk
pengembang
an objek
wisata

1. Pembinaan

KEGIATAN

2013
8

WAKTU PELAKSANAAN
2014 2015 2016 2017
9
10
11
12

Lampiran RPJMD Kabupaten Sorong Tahun 2012 - 2017

6
Pengembanga
n nilai budaya

PROGRAM

RENCANA STRATEGIS
SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (SKPD)
KABUPATEN SORONG
TAHUN 2013 2017
SKPD : DINAS KEBUDAYAAN, PARIWISATA, PEMUDA DAN OLAHRAGA

266

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sorong

peningkatan
partisifasi dan
peran aktif di
berbagai

Lampiran RPJMD Kabupaten Sorong Tahun 2012 - 2017

(RIPOW)
Kabupaten
Sorong
7. Peningkatan
Pembanguna
n karakter
8. Pengembang
an SDM
bidang
pemasaran
pariwisata
9. Promosi
kebudayaan
dan
pariwisata
tingkat
regional dan
nasional
10. Promosi
kebudayaan
dan
pariwisata
manca
negara
11. Pengembang
an sarana
dan
prasarana
promosi
kebudayaan
dan
pariwisata
12. Pengembang
an informasi
pasar
wisatawan
13. Pendukung
pengembang
an kebijakan

Lampiran

267

6.

5.

4.

3.

2.

pengembang
an sarana
prasarana
fisik
Pengembang
an produk
pariwata
Pengembang
an
pemberdayaa
n masyarakat
Pengembang
an usaha
pariwisata
Pendukungan
pengembang
an pariwisata
daerah
Perintisan
destinasi
pariwisata

1. Peningkatan

Lampiran RPJMD Kabupaten Sorong Tahun 2012 - 2017

Pengembanga
n destinasi
pariwisata

pemasaran
pariwisata
daerah
14. Pendukungan
promosi
destinasi
pariwisata
daerah
15. Pelaksanaan
koordinasi,
pelayanan
teknis dan
administrasi
pengembang
an
pemasaran

268

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sorong


an nilai
sejarah

1. Pengembang

4.

3.

2.

1.

Lampiran RPJMD Kabupaten Sorong Tahun 2012 - 2017

Pengelolaan
kekayaan
budaya

Pengelolaan
keragaman
budaya

8.

kebijakan dan
pengaturan
pengembang
an destinasi
pariwisata
Pengembang
an
standarisasi
pariwisata
promosi
Pengembang
an dan
pelestarian
kesenian
Pendukungan
pelaksanaan
festival/
peristiwa
budaya
daerah
Pendukungan
pengembang
an
keragaman
budaya
daerah
Pelaksanaan
koordinasi,
pelayanan
teknis dan
administrasi
pengelolaan
keragaman
budaya

7. Penyusunan

Lampiran

269

Lampiran RPJMD Kabupaten Sorong Tahun 2012 - 2017

hari sumpah
pemuda
2. Pendidikan
pelatihan
dasar
kepemimpina
n
(PASKIBRA)

1. Peringatan

Pelayanan
kepemudaan

an kebijakan
SDM
kebudayaan
pariwisata
2. Peningkatan
penelitian dan
pengembang
an
kebudayaan
pariwisata

1. Pengembang

Pengembanga
n dan
kemitraan

an geografi
sejarah
3. Pengembang
an
pemahaman
atas
kekayaan
budaya
4. Pelaksanaan
koordinasi,
pelayanan
teknis dan
administrasi
pengelolaan
kekayaan
budaya

2. Pengembang

270

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sorong


an sistem
sertikasi dan
standarisasi
profesi
2. Pembibitan
dan

1. Pengembang

Lampiran RPJMD Kabupaten Sorong Tahun 2012 - 2017

Pembinaan
dan
pengembanga
n olah raga

an kerjasama
kemitraan
kepemudaan
4. Peningkatan
wawasan
pemuda
5. Peningkatan
potensi
sumber daya
pemuda
6. Peningkatan
kapasitas
pemuda
7. Pemberdayaa
n organisasi
kepemudaan
8. Peningkatan
prasarana
dan sarana
kepemudaan
9. Pengembang
an
kepeloporan
pemuda
10. Pengemban
gan
kewirausahaa
n pemuda
BELA
NEGARA

3. Pengembang

Lampiran

271

Lampiran RPJMD Kabupaten Sorong Tahun 2012 - 2017

pembinaan
olahragawan
berbakat
3. Penyelenggar
aan kompetisi
olah raga
4. Pengembang
an bagi insan
olah raga
yang
berdedikasi
dan
berprestasi
5. Pembanguna
n sarana dan
prasarana
6. Pemeliharaan
rutin/ berkala
sarana dan
prasarana
olah raga
7. Pengembang
an olah raga
pendidikan
8. Pengembang
an olah raga
rekreasi
9. Pengembang
an olah raga
khusus
10. Pengemban
gan promosi
dan
penghargaan
keolahragaan
11. Peningkata
n sarana dan
prasarana
keolahragaan

272

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sorong


olah raga
prestasi
2. Pengembang
an dan
pembibitan
olah raga
rekreasi
3. Pemberdayaa
n organisasi
keolahragaan

1. Pembinaan

Lampiran RPJMD Kabupaten Sorong Tahun 2012 - 2017

Pembinaan
olah raga
prestasi

Lampiran

273

VISI

SKPD : DINAS KEHUTANAN

MISI

TUJUAN

KEGIATAN

WAKTU PELAKSANAAN

Lampiran RPJMD Kabupaten Sorong Tahun 2012 - 2017

RENCANA STRATEGIS
SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (SKPD)
KABUPATEN SORONG
TAHUN 2013 2017
STRATEGI
KEBIJAKAN
PROGRAM

274

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sorong

1
Terwujudnya
Pengelolaan
dan
Pemanfaatan
Hutan yang
berwawasan
lingkungan,
Peningkatan
Ekonomi
serta
Menghargai
dan
Menghormati
nilai nilai
masyarakat
pemilik
ulayat

Ikut mendorong
terciptanya
peningkatan
konservasi sumber
daya alam hutan

Melaksanakan
Inventarisasi
identifikasi pemetaan
dan penetapan
keberadaan hak
ulayat masyarakat
hukum adat

Meningkatkan
efektifitas dan
produktifitas
pengelolaan hutan
dan hasil hutan
sejalan dengan
Perencanaan
Kesatuan Hutan
(KPH)

2
Mewujudkan secara
nyata peran serta
pemberdayaan
masyarakat dalam
perencanaan,
pelaksanaan dan
pengawasan
pembangunan
kehutanan sejalan
dengan pelaksanaan
Otonomi Daerah dan
Otonomi Khusus
bagi Papua

Terciptanya
kesepahaman
stakeholder
untuk
menyelamatkan
sumber daya
hutan di dalam
sistem
perencanaan
terpadu
(kolaborasi
management)

Terciptanya
sebuah konsep
pembangunan
kehutanan yang
partisipatif,
berkeadilan dan
berkelanjutan
(kelestarian
fungsi produksi,
ekologi dan
sosial)

3
Terciptanya
reorientasi
pembangunan
kehutanan yang
mengarah pada
pola
pembangunan
kehutanan yang
berkelanjutan
dalam bentuk
pengelolaan
hutan lestari

Mendorong
adanya regulasi
dibidang
kehutanan demi

Memantapkan
pemanfaatan
hutan
berdasarkan
perencanaan
KPH bagi
HPH/IUPHHKd
an investasi
baru serta
masyarakat
pemilik ulayat
dibidang
kehutanan
sehingga dapat
berproduksi
secara
berkesinambun
gan dan
berwawasan
lingkungan

4
Mengoptimalka
n kapasitas
industri
perkayuan
(skala besar,
menengah, dan
kecil) untuk
meningkatkan
produksi ekspor
antar pulau dan
lokal

Pemberantasan
penebangan dan
peredaran hasil
hutan illegal

Rehabilitasi
Sumber Daya
Hutan

Revitalisasi sektor
kehutanan
khsusnya
pemanfaatan hasil
hutan

Pemantapan
Kawasan Hutan

5
Peningkatan
Kapasitas
Kelembagaan
Kehutanan dalam
rangka
menjalankan
desenralisasi
Kehutanan

8.

7.

6.

5.

4.

3.

2.

1.

7
Penyediaan
Jasa Surat
Menyurat
Penyediaan
Jasa
Komunikasi,
Sumber Daya
Air dan Listrik
Penyediaan
jasa
Kebersihan
Kantor
Penyediaan
Jasa
Peralatan dan
Perlengkapan
kantor
Penyediaan
jasa jaminan
Pemeliharaan
Kesehatan
PNS
Penyediaan
Jasa Jaminan
Barang Milik
Daerah
Penyediaan
Jasa
Pemeliharaan
dan Perijinan
Kendaraan
Dinas/
operasional
Penyediaan
Jasa
Administrasi
Keuangan

2014
9

2013
8

2015
10

2016
11

Lampiran RPJMD Kabupaten Sorong Tahun 2012 - 2017

6
Pelayanan
Administrasi
Perkantoran

2017
12

Lampiran

275

Ikut berperan
membuka lapangan
pekerjaan bagi
masyarakat di dalam
dan sekitar hutan

Meningkatkan
Sumber Daya
Manusia (SDM)
rimbawan dan
masyarakat disekitar
hutan

Meningkatkan
reboisasi dan
rehabilitasi hutan
dan lahan

Meningkatkan
profesionalisme
Sumber Daya
Manusia (SDM)
kehutanan.

Meningkatkan
kesadaran
masyarakat
tentang fungsi
hutan melalui
pengelolaan
dan
pemanfaatan
hutan

terciptanya
keserasian
antara Pusat,
Provinsi dan
Kabupaten/
Kota sejalan
dengan nafas
Otonomi
Daerah dan
Otonomi
Khusus bagi
Papua

Lampiran RPJMD Kabupaten Sorong Tahun 2012 - 2017

Bahan
Logistik
Kantor
10. Penyediaan
Alat tulis
Kantor
11. Penyediaan
Barang Cetak
dan
Penggandaan
12. Penyediaan
Komponen
Instalasi
Listrik/
Penerangan
Bangunan
Kantor
13. Penyediaan
Peralatan dan
Perlengkapan
kantor
14. Penyediaan
Peralatan
Rumah
tangga
15. Penyediaan
Bahan
bacaan dan
Peraturan
Perundang
undangan
16. Penyediaan
makan dan
minum
17. Rapat rapat
koordiansi
dan
konsultasi ke

9. Penyediaan

276

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sorong


9.

8.

7.

6.

5.

4.

3.

2.

Rutin/
Berkala
kantor
Pemeliharaan
Rutin/
Berkala
Kendaraan
Dinas/
Operasional
Pengadaan
Kendaraan
Dinas/
Operasional
Pengadaan
Peralatan
Gedung
kantor
Pengadaan
Perlengkapan
gedung
kantor
Pengadaan
Meubeler
Pemeliharaan
rutin/ berkala
perlengkapan
Gedung
kantor
Rehabilitasi
Sedang/
Berat Gedung
Kantor
Rehabilitasi
Sedang/Berat
Kendaraan
Dinas

1. Pemeliharaan

Lampiran RPJMD Kabupaten Sorong Tahun 2012 - 2017

Peningkatan
Sarana dan
Prasarana
Aparatur

luar daerah

Lampiran

277

1. Penyusunan

Peningkatan
Pengembanga
n Sistem
pelaporan
Capaian
Kinerja dan

Lampiran RPJMD Kabupaten Sorong Tahun 2012 - 2017

Laporan
Capaian
Kinerja dan
Ikhtisar
Realisasi

dan Pelatihan
Formal
2. Sosialisasi
Perturan
Perundang
undangan
3. Bimbingan
Teknis
Implementasi
Perturan
Perundang
undangan

1. Pendidikan

Peningkatan
Kapasitas
Sumber Daya
Aparatur

Pakaian
Dinas Serta
Kelengkapan
nya
2. Pengadaan
Kelengkapan
Pakaian Kerja
Lapangan
3. Pengadaan
Pakaian
KORPRI
4. Pengadaan
Pakaian
Khusus Hari
hari
Tertentu

1. Pengadaan

Peningkatan
Disiplin
Aparatur

278

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sorong


an
Kelembagaan
Kesatuan
Pengelolaan
Hutan (KPH)
2. Pengembang
an Sarana
dan
Prasarana
KPH (KPHP
dan KPHL)
3. Pelaksanaan
tata batas
kawasan
Hutan tetap
Kabupaten
Sorong
4. Pelaksanaan
Inventarisasi/
survey

1. Pengembang

Pelaporan
Kuangan
Semester
3. Penyusunan
Pelaporan
Prognosis
Realisasi
Anggaran
4. Penyusunan
Pelaporan
Keuangan
Akhir
5. Penyusunan
Buku Statistik
Dinas

Kinerja SKPD

2. Penyusunan

Lampiran RPJMD Kabupaten Sorong Tahun 2012 - 2017

Pemanfaatan
Potensi
Sumber Daya
Hutan dalam
unit Kesatuan
Pengelolaan
Hutan (KPH)
pada hutan
alam

Keuangan

Lampiran

279

1. Rekonsiliasi

Lampiran RPJMD Kabupaten Sorong Tahun 2012 - 2017

Optimalisasi

8.

7.

6.

5.

potensi
Sumber Daya
Alam Hutan
Tetap (kayu,
Bukan Kayu
dan jasa
Lingkungan)
Penataan
Ruang Unit
Kelola KPH
(KPHP dan
KPHL)
Monitoring
dan evaluasi
Perkembanga
n IUPHHK
dan IPK
Mendorong
Terlaksanany
a Pembuatan
Peta Batas
Kepemilikan
Hak Ulayat
dalam
Kawasan
Hutan Tetap
dalam Upaya
menciptakan
Iklim Usaha
(investasi) di
bidang
Kehutanan
yang
Kondusif
Pembuatan
Peta KPHP
dan KPHL

280

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sorong


6.

5.

4.

3.

2.

Administrasi
terhadap SPP
dan LHP dari
Wajib Bayar
per Triwulan
Rekonsiliasi
Penerimaan
Negara
Bukan Pajak
(PNBP)
Tingkat
Provinsi dan
nasional per
triwulan
Monitoring
Penerimaan
PSDH dan
DR dari
Produksi
Kayu Bulat
(KB dan KBK)
di IUPHHK
dan IPK
Melaksanaka
n Diklat
WASGANISPHPL
Melaksanaka
n Diklat
WASGANIS
Bukan Kayu
Melaksanaka
n Pelatihan
Sistem
Informasi
Penata
Usahaan
hasil hutan
On-Line

Lampiran RPJMD Kabupaten Sorong Tahun 2012 - 2017

Penerimaan
PSDH dan DR

Lampiran

281

dan Evaluasi
Pemanfaatan
bahan baku
dan produksi
Industri
primer hasil
hutan kayu
2. Peningkatan
Kapasitas
Produksi
Industri
Primer pertahun dalam
upaya
Revitalisasi
Industri
Perkayuan di
Kabupaten
sorong
3. Mendorong
Industri
Primer hasil
hutan kayu
dan bukan
kayu untuk
melakukan
diverifikasi
produk dan
optimalisasi
pemanfaatan
bahan baku
kayu dari
berbagai jenis
4. Promosi
potensi HHBk
dan jenis
kayu tertentu

1. Monitoring

Lampiran RPJMD Kabupaten Sorong Tahun 2012 - 2017

Peningkatan
IUIPHHK dan
IUIPHH-BK

282

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sorong


2.

1.

Penyusuna
n Rencana
Pengelolaa
n Mangrove
Penyusuna
n Rencana
Tahunan
Rehabilitasi
Hutan dan
Lahan
(RTn-RHL)

Lampiran RPJMD Kabupaten Sorong Tahun 2012 - 2017

Rehabilitasi
Hutan dan
Lahan

yang memiliki
nilai
ekonomis
tinggi melalui
kegiatan
pameran di
tingkat
kabupaten,
provinsi dan
nasional
untuk
mendorong
tumbuhnya
investasi
sektor
kehutanan
5. Menyusun
buku
mengenal
jenis jenis
kayu dan
bukan kayu
serta potensi
jasa
lingkungan di
kabupaten
sorong

Lampiran

283

Penyusuna
n
Rancangan
Kegiatan
Rehabilitasi
Hutan dan
Lahan (RKRHL)
Peningkata
n
Persemian
Dinas
Kehutanan
Kabupaten
Sorong
Penetapan
dan
Pengendali
an Tegakan
Benih
(Aghatis Sp,
Octomeles
sumtrana
dan Albizia
Sp) di
Kabupaten
Sorong
Pelaksanaa
n Reboisasi
dan
Penghijaua
n
Pelaksanaa
n Reklamasi
Hutan
Pantai/
Mangrove
dan Bekas
Kegiatan

Lampiran RPJMD Kabupaten Sorong Tahun 2012 - 2017

7.

6.

5.

4.

3.

284

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sorong


an Sarana

1. Pengembang

Lampiran RPJMD Kabupaten Sorong Tahun 2012 - 2017

Perlindungan
dan

13.

12.

11.

10.

9.

8.

Pertambang
an
Penerapan
Teknik
Konservasi
Tanah dan
Air
Peningkata
n
Pengetahua
n dan
Keterampila
n Kelompok
Tani Hutan
(KTH)
Diklat bagi
PNS di
bidang RHL
Pelaksanaa
n Hari
Menanam
Pohon
Indonesia
(HMPI)
Melaksanak
an
Penyuluhan
Bidang
Kehutanan
(RHL)
Survey
areal
sumber
benih
unggulan
lokal

Lampiran

285

7.

6.

5.

4.

3.

2.

dan
Prasarana
Polisi
Kehutanan
(POLHUT)
Pengembang
an sarana
dan
prasarana
kebakan
hutan
Operasi rutin
POLHUT
Operasi
gabungan
POLHUT dan
SPORCh
Operasi tim
gabungan
illegal logging
Kabupaten
sorong
Penyuluhan
Peraturan
Perundang
undangan di
Bidang
Kehutanan
tentang
Pengamanan
dan
Perlindungan
Hutan
Pengadaan/P
embuatan
Papan
Larangan
Perlindungan
Hutan

Lampiran RPJMD Kabupaten Sorong Tahun 2012 - 2017

Pengamanan
Hutan

286

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sorong


5.

4.

2.
3.

Teknis
Fungsional
KPH (KPHP
dan KPHL),
POLHUT,
Penyuluh
Kehutanan,
Satuan Kerja
Kebakaran
Hutan, PLKBR dan
WASGANIS/
GANIS PHPL
PPNS
Pelatihan
Jenjang
Struktural
(ADUM,
ADUMLAH
dan PIM Tk.
II)
Pembinaan
Kelompok
Tan Hutan
dan
Kelompok
KBR serta
kelompok
Perlindungan
Hutan
Penambahan
Tenaga

1. Pembinaan

Lampiran RPJMD Kabupaten Sorong Tahun 2012 - 2017

Peningkatan
Sumber Daya
Manusia di
Bidang
Kehutanan

POLHUT dan
Pengendalian
Peredaran
hasil Hutan

8. Operasi POS

Lampiran

287

Lampiran RPJMD Kabupaten Sorong Tahun 2012 - 2017

Fungsional
Penyuluh
Kehutanan,
Kebakaran
Hutan dan
POLHUT

288

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sorong

2
Mewujudkan
aparat
pembina yang
berkualitas
dan
profesional

1
Terwujudnya
Koperasi,
Usaha Mikro,
Kecil dan
Menengah
yang
tangguh,
profesionalis
dan mandiri

Mewujudkan
kelembagaan
koperasi yang
berkualitas`

Mewujudkan
SDM
pengelola
Koperasi dan
UMKM yang
profesional

MISI

VISI

Meningkatkan peran
koperasi dan UMKM
dalam
mengembangkan

Meningkatkan
kualitas pelayanan
koperasi dan UMKM
dalam memenuhi
kebutuhan
anggota/masyarakat

Meningkatkan
kinerja pengelola
Koperasi dan Usaha
Mikro, Kecil
Menengah

Meningkatkan
kemampuan dalam
melaksanakan
tugas-tugas dinas

3
Meningkatkan pola
pembinaan yang
efektif dan efisien
sesuai kebutuhan
koperasi dan UMKM

TUJUAN

Meningkatkan
pembinaan dan
pengawasan
terhadap
koperasi dan
UMKM

Menumbuhkan
jiwa dan
semangat
kewirausahaan
serta
keterampilan
teknis
perkoperasian
dan
kewirausahaan

4
Meningkatkan
pengetahuan
dibidang teknis
perkoperasian
dan UMKM
serta tugastugas rutin
lainnya

STRATEGI

Peningkatan
akuntabilitas
kinerja koperasi
dan UMKM

Pengembangan
kualitas sumber
daya manusia
pengelola
UMKM dan
Koperasi

5
Peningkatan
kualitas SDM
aparatur

KEBIJAKAN

2.

WAKTU PELAKSANAAN
2013 2014 2015 2016 2017
8
9
10
11
12

Lampiran RPJMD Kabupaten Sorong Tahun 2012 - 2017

pelatihan formal :
1. Diklat Teknis
Perkoperasian
2. Diklat
Penilaian
Kesehatan
Usaha
Simpan
Pinjam
3. Bimbingan
Teknis lainnya
Studi banding
bagi aparat
pembina
Penyelenggaraan
pelatihan
kewirausahaan
Pelatihan
manajemen
pengelolaan
koperasi
Magang bagi :
4. Pengelola
koperasi
5. Pengusaha
Mikro dan
Kecil

KEGIATAN
1. Pendidikan dan

Program
1.
pengembangan
kewirausahaan
dan
2.
keunggulan
Kompetitif
Usaha Kecil
Menengah
3.

6
Program
peningkatan
kapasitas
sumber daya
aparatur

PROGRAM

RENCANA STRATEGIS
SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (SKPD)
KABUPATEN SORONG
TAHUN 2013 2017
SKPD : DINAS KOPERASI USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH

Lampiran

289

Meningkatkan
pemanfaatan modal
dan sumberdaya
lainnya secara
efektif dan efisien

perekonomian
daerah

3.

2.

2.

1.

Lampiran RPJMD Kabupaten Sorong Tahun 2012 - 2017

Program
peningkatan
kualitas
kelembagaan
koperasi

3.

koordinasi dan
pengembangan
Koperasi dan
UMKM
Fasilitas
pengembangan
UMKM
Fasilitas
perkuatan modal
bagi koperasi dan
UMKM
Pemantauan
penggunaan
dana pemerintah
bagi koperasi dan
UMKM
Pengembangan
sarana
pemasaran
produk UMKM
Pembinaan
industri rumah
tangga dan
industri kecil
Kegiatan
revitalisasi
kelembagaan
koperasi
Monitoring dan
penilaian
keseharan usaha
simpan pinjam

1. Perencanaan,

Program
1.
pengembangan
sistem
pendukung
usaha bagi
usaha mikro
2.
kecil
menengah

Penciptaan
iklim usaha
yang kondusif
bagi koperasi
dan UMKM

290

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sorong

2
Mengembangkan
komoditi
perkebunan yang
mempunyai nilai
ekonomi dan
kemanusiaan
sebagai sumber
pendapatan
petani

1
Meningkatkan
usaha
pengembangan
perkebunan
dalam rangka
terwujudnya
kesejahteraan
petani pekebun

Meningkatkan
sarana dan
prasarana
perkebunan
dalam rangka
meningkatkan
kualitas hasil
produksi
perkebunan

Melakukan
intensifikasi dan
rehabilitasi
kebun dalam
rangka
meningkatkan
produksi
perkebunan

MISI

SKPD : DINAS PERKEBUNAN

VISI

3
Untuk
memberikan
sejauh mana
harapan dan
cita-cita yang
ingin dicapai
Dinas
Perkebunan
Kabupaten
Sorong di dalam
Visi dan Misi
tersebut untuk
mengusahakan
komoditi
perkebunan
yang mampu
masuk dalam
pangsa pasar
dalam negeri
dan luar negeri
dalam
mendapatkan
produksi yang
optimal

TUJUAN

Pembentukan

Koordinasi yang
saling
menguntungkan
baik dari petani
maupun di
Tingkat I dan
Pemerintah
Pusat serta antar
instansi terkait
Melibatkan

Melibatkan
secara langsung
petani yang
berdekatan
dengan lokasi
pengembangan
perkebunan

5
Memanfaatkan
lahan-lahan
potensial untuk
pengembangan
perkebunan

KEBIJAKAN

Memanfaatkan
Labolatorium
kultur jaringan
tanaman untuk
mendapatkan
bibit unggul
maupun
perbanyak
produksi bibit
dalam waktu
yang relatif
singkat

Memanfaatkan
lahan secara
optimal

Mengembangkan
komoditi
perkebunan yang
mempunyai
prospek pasar

4
Memanfaatkan
bibit unggul
untuk
mendapatkan
produksi yang
optimal

STRATEGI

6.

5.

4.

3.

2.

tanaman
perkebunan
rakyat
(pembukaan
lahan)
Pengembangan
tanaman kakao
Pengembangan
tanaman kopi
Pengembangan
tanaman Pala
Pelatihan
perbanyakan
kultur jaringan
Pengembangan
bibit tanaman
kelapa kopyor
dalam botolan

1. Pengembangan

KEGIATAN

WAKTU PELAKSANAAN
2013 2014 2015 2016 2017
8
9
10
11
12

Lampiran RPJMD Kabupaten Sorong Tahun 2012 - 2017

6
Peningkatan
Ketahanan
Pangan

PROGRAM

RENCANA STRATEGIS
SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (SKPD)
KABUPATEN SORONG
TAHUN 2013 2017

Lampiran

291

Meningkatkan
kualitas SDM
petani dan
petugas dalam
rangka
penguasaan
IPTEK
Memanfaatkan
sarana dan
prasarana untuk
mendapatkan
bibit unggu

petani pemilik
tanah yang
mendiami lokasi
pengembangan
komoditi
perkebunan
Bantuan sarana
dan prasarana
untuk
meningkatkan
kualitas komoditi
perkebunan

Lampiran RPJMD Kabupaten Sorong Tahun 2012 - 2017

kelembagaan
petani dan
petugas melalui
magang/pelatihan

292

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sorong

Menigkatkan
perlindungan
tanaman
dalam rangka
mendukung
peningkatan
muru dan
keamanan

Menciptakan
pertumbuhan
agribisnis
yang berbasis
pada
sumberdaya
lokal di
pedesaan

3
Meningkatkan
produksi
komoditi
tanaman
pangan dan
horti untuk
mendukung
ketersediaan
pangan secara
nasinal dan
lokal

Meningkatkan
ketersediaan
infrastruktur
pertanian
dalam rangka
mendukung
ketahanan

2
Meningkatkan
kualitas
sumber daya
manusia
petani dan
aparatur

1
Terwujudnya
usaha tani
tanaman
pangan
berwawasan
agribisnis
yang berdaya
saing, mandiri
dan
berkelanjutan
menuju
masyarakat
peranu yang

TUJUAN

Meningkatkan
partisipasi
aktif
masyarakat
petani dalam
penerapan
teknologi
budidaya
tanaman
pangan dari
tahap pra
panen

MISI

VISI

Peningkatan
mutu produk
tanaman dan
peningkatan
pemasaran
hasil

Peningkatan
perlindungan
tanaman

Peningkatan
infrastruktur
pertanian

Pengembangan
komoditas
hortikultural
sayuran dan
buah-buahan

4
Peningkatan
produksi
tanaman
pangan (padi,
jagung, kacangkacangan dan
ubi-ubian)

STRATEGI

Meningkatkan
perlindungan
tanaman

Meningkatkan
infrastruktur
pertanian melalui
pembangunan
dan perbaikan
jaringan irigasi,
pembangunan
jalan pertanian
serta perluasan
areal pertanian
baru

Mengambangkan
komoditas jeruk,
rambutan durian,
duku, pepaya
dan aneka
sayuran

5
Meningkatkan
produksi padi,
jagung, kacang
tanah ubi jalar
dan keladi

KEBIJAKAN

tanaman serealia
(padi, jagung)
Padi
Jagung
2. Peningkatan produksi
aneka tanaman
kacang dan ubi-ubian
(kacang tanah), ubi
jalar, keladi)
Ubi jalar
Keladi
Kacang tanah
3. Pengembangan
komoditas hortikultura
Jeruk, rambutan,
durian, duku,
pepaya(900) ha
Aneka sayuran dan
tan. Obat (325 ha)
Tanaman hias
4. Peningkatan
pengelolaan sistem
pembenihan
Penangkaran benih
padi 250 ha
Alsintan
Peningkatan fungsi

1. Peningkatan produksi

KEGIATAN

WAKTU PELAKSANAAN
2013 2014 2015 2016 2017
8
9
10
11
12

Lampiran RPJMD Kabupaten Sorong Tahun 2012 - 2017

6
Peningkatan
produksi
pertanian
(APBD, otsus)

PROGRAM

RENCANA STRATEGIS
SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (SKPD)
KABUPATEN SORONG
TAHUN 2013 2017
SKPD : DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA

Lampiran

293

Meningkatkan
teknologi
pertanian
yang ramah
lingkungan

Meningkatkan
kapasitas
petani dalam
rangka
mendukung
peningkatan
kualitas SDM
petani

Meningkatkan
pengolahan
dan
pemasaran
hasil pertanian
dalam rangka
mendorong
pertumbuhan
agri bisnis di
pedesaan

pangan

Meningkatkan
kualitas SDM
petani

Meningkatkan
kualitas SDM
petani

Meningkatkan
mutu produk
tanaman dan
peningkatan
pemasaran hasil

pembangunan
labolatorium,
pengawasan dan
pengendalian
hama/penyakit
dan pengawasan
pupes
infrastruktur pertanian
Biaya cetak sawah
1350 ha
Biaya land clearing
hortikultura 500 ha
Biaya saprodi
pengembangan
cetak sawah 100
ha
Pengadaan
alsintan
Hand traktor (80
unit)
Alat tanam (75
unit)
Pompa air 4 (13
unit)
Pompa alcon 3
(30 unit)
Pembuatan jalan
pertanian (1200
meter)
Pembangunan
irigasi tanah dalam
(75 unit)
Pembangunan
irigasi tanah
dangkal(100 unit)
Pembangunan
irigasi tersier
(12.00 meter)
Pembangunan
embung (4 unit)
Pembangunan
saluran

1. Penyediaan/perbaikan

Lampiran RPJMD Kabupaten Sorong Tahun 2012 - 2017

Peningkatan
ketahanan
pangan (DAK)

BBU

294

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sorong

Lampiran RPJMD Kabupaten Sorong Tahun 2012 - 2017

Peningkatan
perlindungan
Tan. Pangan
dan hortikult.
(APBD)

Program
peningkatan
pemasaran
hasil produksi
pertanian
(APBD, DAK)

pembuangan (2000
meter)
Pembangunan
lumbung pangan (5
unit)
1. Pembangunan dan
penyediaan
sarana/prasarana
pengolahan dan
pemasaran hasil
Penyediaan alat
mesin panen dan
pasca panen
Mesin panen (6
unit)
Mesin pengering
sederhana (5 unit)
Penggilingan padi
kecil (PPK) (5
unit)
Mesin penepung
ubi-ubian (2 unit)
Lantai jemur 8x8
meter (10 unit)
Bangunan grading
dan packagging
2
50m (3 unit)
Perlengkapan
grading dan pack
(3 paket)
1. Pembangunan dan
penyediaan
sarana/prasarana
perlindungan tanaman
Lab. Mini (1 unit)
Sarana
perlengkapan lab.
Mini (4 paket)

Lampiran

295

4.

3.

2.

1.

Lampiran RPJMD Kabupaten Sorong Tahun 2012 - 2017

Peningkatan
kesejahteraan
petani (otsus)

4.

3.

pengendalian
hama/penyakit
tanaman pangan dan
hortikultura
Padi (2500 ha)
Jagung (1000 ha)
Umbi-umbian
(1000 ha)
Sayuran (250 ha)
Buah-buahan
(500 ha)
Pengawasan pupuk
dan pestisida
Penyediaan stok
pertisida untuk
penagananan
serangan h/p
Pelatihan dan magang
petani asli Papua
Penyuluhan dan
pendampingan petani
asli Papua
Peningkatan
kemampuan
kelembagaan petani
asli Papua
Peningkatan
pemanfaatan
komoditas unggulan
lokal asli Papua

2. Gerakan

296

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sorong

2
Meningkatkan
kualitas hidup dan
perempuan

1
Terwujudnya
kesetaraan
dan keadilan
gender.
Kesejahtera
an dan
perlindungan
anak seluruh
keluarga,
masyarakat,
berbangsa
dan
bernegara

Meningkatkan
partisipasi
masyarakat

Mewujudkan
keluarga kecil
bahagia sejahtera

Menghapuskan
sebagai bentuk
kekerasan
terhadap
perempuan

Meningkatkan
pelaksanaan dan
memperkuat
kelembagaan
pengarusutanaan
gender

Meningkatkan
kesejahteraan dan
perlindungan dan
anak

MISI

VISI

Meningkatkan
kesejahteraan

Meningkatkan
pengetahuan
perekonomian
bagi TP.PKK,
distrik,
keluarahan,
kampuang dan
organisasi wanita

Meningkatkan
perempuan di
bidang KDRT
dan
pembangunan
perempuan

Meningkatkan
perempuan di
bidang KDRT
dan
pembangunan
perempuan

3
Meningkatkan
kualitas hidup
dan sumber daya
manusia

TUJUAN

Peningkatan
pengetahuan/
sumber daya
perekonomian
bagi TP.PKK,
distrik,
keluarahan,
kampung dan

Meningkatkan
kesetaraan
gender dan
pembangunan
perempuan

Meningkatnya
kesejahteraan
dan
perlindungan
anak dan
pengetahuan
perempuan di
bidang KDRT

4
Peningkatan
sumber daya
perempuan
dalam
meningkatkan
taraf hidup

STRATEGI

Meningkatnya
kesehahtera an
masyarakat di
kabupaten

Peningkatan
kualitas hidup
perempuan

Keikutsertaan
peran
perempuan
melalui
kesetaraan
gender dlam
pembangunan

Terlaksana nya
pelatihan (TOT)
dan sosialiasi
KDRT serta
peningkatan
ekonomi
keluarga

5
Terlaksana nya
kegiatan
perberdayaan
perempuan di
kab. Sorong

KEBIJAKAN
7
1. Pelatihan tata
Boga distrik
maudus sebanyak
20 orang
2. Pelatihan menjahit
di distrk moraid 15
orang
3. Magang batik pres
di pekalongan
sebanyak 10 orang
4. Pelatihan
pembuatan tepung
sagu sebanyak 30
orang
5. Studi banding kota
layak anak
sebanyak 20 orang
6. Pelatihan etika
kepribadian bidang
kecantikan
7. Pelatihan tenun
ikat tradisional
papua
1. Sosialisasi tentang
undang-undang
perlindungan anak
2. Sosialisasi
narkoba, HIV AIDS
dan HAM
3. Pelatihan bagi

KEGIATAN

WAKTU PELAKSANAAN
2013 2014 2015 2016 2017
8
9
10
11
12

Lampiran RPJMD Kabupaten Sorong Tahun 2012 - 2017

Peningkatan
kualitas hidup
dan
perlindungan
perempuan

6
Program
pemberdaya an
perempuan

PROGRAM

RENCANA STRATEGIS
SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (SKPD)
KABUPATEN SORONG
TAHUN 2013 2017
SKPD : PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA

Lampiran

297

Mewujudkan
keluarga kecil
bahagia sejahtera

Meningkatkan
kapasitas

Meningkatnya
usaha ekonomi
masyarakat
khususnya
keluarga
prasejahtera dan
sejahtera

Meningkatkan
pengembangan
SDM potensi
sejak
pembuahan
sampai dengan
lanjut usia

Meningkatkan
upaya promosi
perlindungan dan
upaya
mewujudkan
hak-hak
reproduksi

Meningkatkan
kemitraan,
kemandirian dan
ketahanan
keluarga serta
kualitas
pelayanan

masyarakat di
kab. Sorong
denga pelayanan
KB

Meningkatkan
kinerja fungsi
tenaga
pendamping
kelompok

Peningkatan
SDM sejak dini

Peningkatan
kerjasama yang
dengan seluaruh
institusi
masyarakat dan
kelompok
kegiatan peduli
KB

Peningkatan
kerjasama lintas
sektoral dalam
menyusun
program KB/KS
penguatan
pekatan kualitas
hubungan denga
n SKPD serta
lembaga mitra
kerja

Meningkatkan
keluarga hidup
sejahtera

Tercapainya
kegiatan
pelayanan KB
yang di dukung
dengan fasilitas
yang memadai

Mendorong
meningkatkan
kualitas
perencanaan
dan evaluasi
data dalam
merumuskan
kebijakan yang
strategis dalam
pelaksanaan
Program KB/KS

Penguatan
kelompok
UPPKS

Meningkatkan
keluarga sehat
sejahtera

Meningkatkan
pengetahuan
tentang
reproduksi sehat

Sorong dalam
pelayanan KB

organisasi
wanita

1. Pelatihan
anggaran berbasis
gender
2. Pendataan data
terpilah pada 19

Lampiran RPJMD Kabupaten Sorong Tahun 2012 - 2017

Peningkatan
peran gender

10.

9.

8.

7.

6.

5.

4.

pelatih (TOT) SDM


pelayanan dan
pendamping
korban KDRT
Sosialisasi
kekerasan dalam
rumah tangga
Pelatihan
pembuatan abon
ikan
Pembuatan
sanggar
Peningkatan
pengetahuan/sum
ber daya
perempuan di
Distrik Sayosa
Peningkatan
pengetahuan/sum
ber daya
perempuan di
Distrik Moraid
Peningkatan
pengetahuan/sum
ber daya
perempuan di
Distrik Segun
Peningkatan
pengetahuan/sum
ber daya
perempuan di
Distrik Aimas

298

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sorong

organisasi dan
pelaksanaan
koordinasi
pelayanan
program KB.KS
Pemantapan
dan
pengembangan
kapasitas
organisasi dan
membangun
kemampuan
kerja yang kuat
dan tangguh
dalam
pelaksanaan
koordinasi
pelayanan
program KB/KS

UPPKS

1. Prmosi pelayanan
KB, c 95 kelompok
hidup ibu dan anak
1. Pelaksanaan dan
pelayanan melalui
KB keliling
1. Pelatihan tenaga
pendamping
kelompok UPPKS

Keluarga
berencana

Lampiran RPJMD Kabupaten Sorong Tahun 2012 - 2017

Meningkatkan
kualitas tenaga
pendamping

Keluarga
berencana

1. Pelayanan Kie
2. HARGANAS

Program
keluarga
berencana

Meningkatkan
kualitas
pelayanan KB
dan sarana
prasarana oleh
pemerintah
yang memadai

Peningkatan
kualitas hidup
perempuan

distrik
3. Sosialisasi peran
serta perempuan
dalam bidang
politik
4. Pengembangan
etika dan
kepribadian bagi
organisasi wanita
1. Pelatihan
pengurus
kelompok usaha
ekonomi
2. Pelatihan aneka
keterampilan
1. Penyediaan balai
penyuluhan
2. Penyediaan impian
kit lud kit kie kit
3. Kendaraan beroda
dua, empat dan
sarana prasarana
4. Penyediaan dana
pendamping
5. Komputer

Lampiran

299

1. Pelatihan aneka
kue sagu dan
makanan
tradisional di
Salawati Timur
2. Pelatihan aneka
kue sagu dan
makanan
tradisional di
Mariat
3. Pelatihan menjahit
4. Pelatihan aneka
kerajinan tangan
5. Pelatihan aneka
kue modern dan
makanan tanpa
bahan pengawet
1. Penyusunan profil
gender kabupaten
sorong
2. Sosialisasi peran
serta perempuan
dalam bidang
politik
3. Pengembangan
etika dan
kepribadian
pegawai
perempuan se
kabupaten sorong
1. Peningkatan sarana
dan prasarana

Peningkatan
pembangunan
perempuan.

Peningaktan
peran serta dan
kesetaraan
gender dalam
pembangunan.

Keluarga
berencana.

Lampiran RPJMD Kabupaten Sorong Tahun 2012 - 2017

1. Operasional
pendataan KB/KS

Pendataan
keluarga
sejahtera

300

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sorong

Lampiran RPJMD Kabupaten Sorong Tahun 2012 - 2017

keluarga berencana
(DAK)
2. Peningkatan sarana
dan prasarana
keluarga berencana
(Pendamping DAK)

Lampiran

301

Terwujudnya
Penanggulangan
bencana dan
penanganan
Pengunsi

Meningkatnya
kualitas dan
kuantitas
anggota Satpol
PP

Penertiban
Fasilitas umum
serta reklame

2
Meningkatnya
kualitas aparat
dalam
melaksanakan
tugas
penegakan
pelaksanaan
perda
keputusan dan
kebijakan
Bupati

1
Terwujudnya
kondisi
masyarakat
yang aman dan
tertib

Terwujudnya
Pemanfaatan
Fasilitas Umum
dan kegiatan
tempat usaha
serta reklame

MISI

VISI

SKPD : KANTOR SATPOL PP

Penanggulan
Bencana dan
penanganan
bencana dan
penanganan
pengunsi

Peneriban
Fasilitas
Umum,
fasilitas sosial
dan fasilitas
perekonomian
masyarakat
serta
penertiban
pemasangan
reklame.

Meningkatkan
tertibnya
pemanfaatan
fasilitas umum,
sosial dan
perekonomian
masyarakat

Meningkatkan
kemampuan dan
kesigapan
anggota Satpol
PP dalam
penanggulangan
bencana dan
penanganan
pengunsi

4
Pengamanan
dan
Penertiban

STRATEGI

3
Meningkatnya
Kualitas Satpol
PP

TUJUAN

Peningkatan
kualitas dan
kuantitas anggota
Satpol PP dalam
rangka
penanggulangan
bencana dan
penanganan

Peningkatan
pengetahuan
masyarakat tentang
Peraturan yang
berlaku

Peningkatan
pelaksanaan
penertiban di
lapangan

Peningkatan
kualitas Aparat
Satpol PP

5
Kebijakan
peningkatan kualitas
aparat Satpol PP

KEBIJAKAN

1. Pelaksanaan
Diklat/
Kursus /
pelatihan
bagi aparat
Satpol PP
1. Inspeksi
Lapangan
1. Penyuluhan

Meningkatkan
keterampilan
aparat Satpol
PP

Mengadakan

WAKTU PELAKSANAAN
2013 2014 2015 2016 2017
8
9
10
11
12

Lampiran RPJMD Kabupaten Sorong Tahun 2012 - 2017

Pengecekan
langsung
dilapangan

7
1. Pelaksanaan
Pelatihan/
Diklat Satpol
PP
2. Pelaksanaan
Diklat/Kursus
PPNS
3. Pengadaan
/peningkatan
Sarana dan
Prasarana
Satpol PP (
Pengadaan
Mobil Patroli,
Motor
Patroli)

KEGIATAN

6
Pelatihan Polisi
Pamong Praja

PROGRAM

RENCANA STRATEGIS
SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (SKPD)
KABUPATEN SORONG
TAHUN 2013 2017

302

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sorong

pengungsi

kepada
masyarakat

Lampiran RPJMD Kabupaten Sorong Tahun 2012 - 2017

Diklat Latsar
1. Latihan PBP
Linmas
2. Pengadaan
penanggulangan
Seragam
bencana dan
Satpol PP
penanganan
pengungsi

Penyuluhan
Kepada
masyarakat

Vous aimerez peut-être aussi