Vous êtes sur la page 1sur 5

Abstrak

Salah satu komoditas yang dianggap mempunyai nilai ekonomi tinggi dan mudah
diusahakan adalah tanaman penghasil minyak atsiri di antaranya adalah cengkeh dan
pala. pengolahan minyak atsiri hanya dengan menggunakan peralatan sederhana dan
murah serta tidak memerlukan keahlian mendalam. Minyak atsiri dari tanaman dapat
berasal dari bunga Cengkeh dan fuli pala. Pada praktikum ini dalakukan pemisahan
minyak atsiri melalui metode ekstrasi dengan pelarut n-heksana . setelah di dapatkan
hasil kemudian di diamkan beberapa waktu sehingga hasil dari ekstraksi menjadi kental
yang kemudian di identifikasi menggunakan KL dengan pelarut yang berbeda yaitu
ben!ena " kloroform #$"%&' dan n-heksana " kloroform #(")& dan eugenol standar sebagai
baku pembanding. *erdasarkan hasil uji tersebut eugenol yang di identifikasi pada
cengkeh dan fuli pala menunjukan hasil yang positif setelah di amati pada sinar +, )-.
nm. Selain mengandung minyak atsiri #eugenol& fuli pala mengandung' !at samak dan !at
pati sedangkan cengkeh mengandung karbohidrat' kalsium' fosfor' !at besi' /itamin *%'
lemak' protein' dan eugenol.
I. Pendahuluan
Minyak atsiri' atau yang dikenal juga sebagai /olatile oil atau essential oil adalah cairan
pekat yang tidak larut air' mengandung senyawa-senyawa beraroma yang berasal dari
berbagai tanaman. Minyak atsiri ini umumnya diperoleh dengan cara destilasi' juga dapat
diperoleh melalui proses ekspresi' dan ekstraksi pelarut.
Semua minyak yang diekstraksi dengan pelarut menguap mempunyai warna gelap karena
mengandung pigmen alamiah yang bersifat tidak dapat menguap. 0amun demikian'
minyak hasil ekstraksi dengan pelarut mempunyai keunggulan yaitu mempunyai bau
yang mirip dengan bau wangi almiah.
1aktor yang paling menentukan berhasilnya proses ekstraksi adalah mutu dari pelarut
yang di pakai. Pelarut yang ideal' harus memenuhi syarat sebagai berikut "
%. 2arus dapat melarutkan semua !at wangi sampel dengan cepat yang sempurna'
dan sedikit mungkin melarutkan bahan seperti lilin' pigmen'senyawa albumin
dengan perkataan lain' pelarut harus bersifat selektif.
). 2arus mempunyai titik didih yang cukup rendah' agar supaya pelarut mudah
diuapkan tanpa menggunakan suhu tinggi. 0amun titik didih pelarut tadi tdak
boleh terlalu rendah' karena hal ini akan mengakibatkan hilangnya sebagaian
pelarut akibat penguapan pada musim panas.
(. Pelarut tidak boleh larut dalam air.
.. Pelarut harus bersifat inert' sehingga tidak bereaksi dengan komponen minyak
bunga.
-. Pelarut harus mempunyai titik didih yang seragam dengan dan jika di uapkan
tidak akan tertinggal dalam minyak. Pelarut yang bertitik didih tinggi akan
tertinggal dalam minyak setelah proses penguapan' sehingga mempengaruhi
aroma minyak bunga yang di hasilkan. 2arus di ingat pula' bahwa rendaman
minyak bunga ini umumnya sangat rendah' dan dalam proses ini di butuhkan
pelarut dalam jumlah besar sehingga bunga terendam dalam tangki ekstraktor.
*eberapa jenis pelarut misalnya petroleum eter yang tertinggal' cenderung berbau
kerosene yang tidak di inginkan dan kalau pelarut ini di pisahkan' maka akan
merusak aroma dari bunga.
3. 2arga pelarut harus serendah mungkin' dan tidak mudah terbakar.
4. *anyak jenis pelarut organik non-polar' tetapi yang paling sering digunakan
adalah heksana #C32%.& meskipun tidak menutup kemungkinan juga bisa
digunakan ben!ena #C323& ataupun juga bensin5gasoline . #6uenther' 7.' %$84&
Minyak atsiri digunakan secara luas pada parfum' kosmetik' perasa makanan dan
minuman' dan juga pada produk pembersih rumah tangga. *eberapa minyak atsiri telah
lama digunakan secara medis untuk berbagai klaim' dari perawatan kulit hingga
pengobatan kanker. 0amun penggunaan minyak atsiri yang paling utama saat ini adalah
guna keperluan aromaterapi' yakni salah satu jenis pengobatan alternatif yang
menyatakan bahwa aroma tertentu yang berasal dari tanaman memiliki efek
penyembuhan.
Klasifikasi ilmiah
Pala
Kerajaan " Plantae
9i/isi " Magnoliophyta
Kelas " Magnoliopsida
:rdo " Magnoliales
1amili " Myristicaceae
6enus " Myristica
Spesies " M. fragrans
Cengkeh
Kerajaan " Plantae
1ilum " Magnoliophyta
Kelas " Magnoliopsida
:rdo " Myrtales
1amilia " Myrtaceae
6enus " Syzygium
Spesies " S. aromaticum
II. Metode Penelitian
7kstraksi pada prinsipnya adalah teknik pemisahan #separasi& yang mengeksploitasi
perbedaan sifat kelarutan dari masing-masing komponen campuran terhadap jenis pelarut
tertentu. Setelah sampel di ekstraksi lalu di lakukan isolasi dengan cara Kromatografi
Lapis ipis#KL&. KL dalam pelaksanaannya lebih mudah dan lebih murah
dibandingkan dengan Kromatografi Kolom #KK&. 9emikian juga peralatan yang di
gunakan. 9alam kromatografi lapis tipis' peralatan yang di gunakan lebih sederhana dan
dapat di katakan bahwa hampir semua laboratorium dapat melaksanakan setiap saat
secara cepat.# ;ohman' )<<4&.
Pada percobaan ini eluen #fase gerak& yang kami gunakan adalah kloroform " n-heksana
#)"(& dan ben!ena " n-heksana #$"%&. Sedangkan untuk fase diam yang digunakan
lempeng silica gel 61 )-..
Alat dan bahan
yang siapkan antara lain " Corong pisah' pipet /olume' filler' lampu +,' pensil' pinset
anatomi' kertas saring' lempeng KL' beker glass' /aselin' 0atrium =nhidrat' eugenol
#baku pembanding&' 1uli pala dan bunga cengkeh yang telah diserbukan' Pipet penotol'
larutan n-heksan' larutan kloroform' larutan ben!ene.
Cara kerja
Preparasi awal disiapkan alat dan bahan'kemudian ditimbang sampel'larutkan dengan
pelarut n-heksan'dikocok'diamkan sehingga terpisah lapisan pelarut dengan sampel'ambil
larutan dengan pipet /olume'setelah itu ditambahkan 0atrium anhidrat guna
membebaskan air yang terkandung dalam sampel'kemudian pisahkan larutan tersebut
antara 0atrium anhidrat dengan n-heksan'diamkan selama beberapa waktu sampai pelarut
n-heksan menguap.
Selanjutnya siapkan fase diam dan fase gerak untuk mengidentifikasi senyawa
eugenol'tetapi sebelumnya jenuhkan terlebih dahulu chamber.Kemudian masukan
lempeng KL yang telah ditotolkan dengan eugenol standar sebagai baku pembanding
dan larutan hasil ekstraksi sebagai larutan uji. =mati hingga eluen mencapai batas rambat
eluen pada lempeng KL'kemudian angin > anginkan lempeng KL beberapa saat' amati
dibawah sinar +, )-. nm.
2itung harga ;1 dari noda yang tampak pada lempeng dengan menggunakan rumus"
;1? @arak yang ditempuh !at terlarut5jarak yang di tempuh eluen
Pembahasan
+ntuk memisahkan komponen suatu senyawa dapat kami lakukan dengan cara ekstraksi.
*ubuk sampel dengan fuli pala dan cengkeh masing-masing dilarutkan menggunakan
pelarut n-heksana. 2asil ekstrak yang diperoleh berwarna kuning kecoklatan. 9iamkan
beberapa saat sampai pelarut menguap. Setelah itu' pemisahan dan pemurnian komponen-
komponen kimia pada ekstrak dilakukan dengan menggunakan Kromatografi lapis ipis
#KL&. Sebelum dilakukan pemisahan dengan kromatografi lapis tipis' terlebih dahulu
dilakukan pemilihan eluen yang mampu memisahkan senyawa yang terdapat dalam
ekstrak. 9ua campuran eluen dengan polaritas yang berbeda dicoba untuk memisahkan
komponen-komponen kimia pada ekstrak. 7luen yang digunakan antara lainA ben!ena "
kloroform #$"%&' dan n-heksana " kloroform #(")&. =lasan pemilihan 7luen *en!ena "
kloroform #$"%& karena dari beberapa hasil penelitian dapat memberikan pola pemisahan
terbaik karena mampu memisahkan beberapa senyawa yang terkandung pada ekstrak.
Sedangkan untuk n-heksana " kloroform #(")& mengingat n-heksan bersifat non polar
sehingga dapat menahan aliran eugenol dan sifat kloroform dapat membawa senyawa lain
yang dapat bercampur bersama-sama dengan eugenol terelusi atau naik ke atas sehingga
yang akan terdeteksi adalah eugenol. :leh sebab itu heksan dengan perbandingannya
lebih tinggi di banding kloroform #(")&. Penotolan pada plat KL dilakukan dengan
mengunakan pipet yang telah di buat sedemikian rupa dan diusahakan diameter totolan
sekecil mungkin karena jika diameter totolan besar itu akan mengakibatkan terjadinya
penyebaran noda-noda dan timbulnya noda berekor. #Sastroharmidjojo'%$8-&
9eteksi noda dilakukan menggunakan lampu +, )-. nm' kemudian hitung harga Rf
#;etardation factor&. 1actor-factor yang mempengaruhi dalam gerakan noda dalam
kromatografi lapisan tipis yang juga mempengaruhi harga ;f "
%. Struktur kimia yang bersenyawa yang sedang dipisahkan
). Sifat dari penyerap dan derajat aktifitasnya.
(. ebal dan kerataan dari lapisan penyerap.
.. Pelarut #dan derajat kemurniannya& fase bergerak.
-. 9erajat kejenuhan dari uap dalam mana bejana pengembangan yang digunakan.
3. eknik percobaan.
4. @umlah cuplikan yang digunakan.
8. Suhu
$. Kesetimbangaan
Kesimpulan
9ari data yang di peroleh kami dapat memastikan bahwa senyawa yang terdapat dalam
fuli pala dan cengkeh adalah eugenol tetapi ada beberapa tampak noda yang merupakan
senyawa lain.
IV. Daftar Pustaka
6uenther' 7.' %$84'Minyak Atsiri, @ilid %'+ni/ersitas Bndonesia Press' @akarta.
http"55id.wikipedia.org5wiki5Cengkeh ' % @uli )<<$.
http"55id.wikipedia.org5wiki5Pala' % @uli )<<$.
http://www.apoteker.info5opikC)<Khusus5minyakDatsiri.htm' )8 @uni )<<$.
;ohman' =.' )<<4' Kimia Farmasi Anaisis, Pustaka Pelajar' @ogjakarta.
Sastroharmidjojo' 2.' %$8-' Kromatografi, Liberty' @ogjakarta
Suirta' B E. dkk., )<<4'!soasi dan !dentifikasi Senyawa Aktif "ar#asida $ari %i&i Mim'a
(Azadirachta indika a. &uss) *erhadap "ar#a +yamuk $emam %erdarah (aedes aegypti,
@urusan Kimia 1MBP= +ni/ersitas +dayana' *

Vous aimerez peut-être aussi