Vous êtes sur la page 1sur 75

METODE NUMERIK

BUKU REFERENSI :
1. Metode Numerik oleh Dr. Ir. Bambang
Triatmodjo
MATERI :
1. Akar akar persamaan
2. Interpolasi
3. Integrasi Numerik
4. Penyelesaian Persamaan Differential
dengan Finite Difference
AKAR-AKAR
PERSAMAAN
Kuliah Matematika 4 (Metode Numerik)
Grafis/ Tabel
Bi-Section
False Position
Iterasi Sederhana
Newton Raphson
Secant
Linier
Kuadrat
Kubik
Polinomial
Lagrange
Spline
INTERPOLASI
Mencari Akar Akar Persamaan :
- Adalah mencari nilai X sehingga F(X)=0 (memotong sumbu X)
- Misal untuk Persamaan kuadrat : F(X)=a.X
2
+ b.X + c
- Nilai akar akar persamaannya bisa dicari dgn rumus abc sbb :
- X1,2 = [-b \(b
2
4a.c)]/2.a




- Jika F(X) mempunyai pangkat 3 atau lebih, maka untuk mencari nilai X
yang menghasilkan F(X)=0 bisa dilakukan dengan beberapa metode,
yaitu :
1. Metode GRAFIS
2. Metode Bagi Dua (Bi-Section)
3. Metode Falsi (False Position)
4. Metode Iterasi Sederhana
5. Metode Newton Rapshon
6. Metode Secant
Metode yang PALING sederhana untuk memperoleh
taksiran atas akar persamaan f (x) = 0 adalah :
membuat gambar grafik fungsi dan mengamati di mana
ia memotong sumbu x. Titik ini, yang mewakili nilai x
untuk mana f (x) = 0, memberikan aproksimasi
(hampiran) kasar dari akar yang dicari.
Jika diperlukan lebih teliti, nilai interval x untuk
pengeplotan di perkecil lagi (misal menjadi DX/10).
Demikian seterusnya sampai diperoleh ketelitian nilai
akar yang dicari.

METODE GRAFIS
(GRAPHICAL METHOD)
Nilai praktis dari Metode Grafis sangat terbatas karena
kurang tepat. Namun, metode grafis dapat di manfaatkan
untuk memperoleh taksiran kasar dari akar.
Taksiran-taksiran ini dapat diterapkan sebagai terkaan
awal untuk metode numerik yang di bahas di sini.
Selain menyediakan terkaan kasar untuk akar,
taksiran grafis merupakan sarana yang penting
untuk memahami sifat-sifat fungsi dan
mengantisipasi kesukaran-kesukaran yang
tersembunyi dari metode-metode numerik seperti
discontinuity, divergence.
F (x)
F (x)
F (x)
F (x)
(a)
(b)
(d)
(c)
(x i) (x ii)
x
x
x
x
GAMBAR 1. Ilustrasi sejumlah cara umum bahwa suatu
akar mungkin terjadi dalam selang yang di tentukan oleh
batas bawah xl dan batas atas xu.
Bagian (a) dan (c) menunjukan bahwa jika f(xl) dan f(xu)
keduanya bertanda sama, maka di dalam selang tidak
akan terdapat akar ATAU terdapat akar sebanyak bilangan
genap.
Bagian (b) dan (d) menunjukkan bahwa jika fungsi
berbeda pada tanda titik-titik ujung, maka dalam selang
akan terdapat akar sebanyak bilangan ganjil.
METODE BAGI DUA
(Bi-section Method)
Bi-section (Bagi Dua)
Ide awal metode ini adalah METODE TABEL, dimana area [xl,
xu] dibagi menjadi N bagian.
Dalam metode BISEKSI, range [xl, xu] dibagi menjadi 2
bagian. Dua bagian ini dipilih bagian mana yang
mengandung nilai akar dan bagian yang tidak mengandung
akar dibuang.
Hal ini dilakukan terus hingga diperoleh akar persamaan
dengan ketelitian tertentu.
Langkah langkah dalam menyelesaikan
Metode Bagi Dua :
Langkah 1 :
Pilih a sebagai batas bawah dan
b sebagai batas atas untuk
taksiran akar sehingga
terjadi perubahan tanda
fungsi dalam selang interval
[a,b].
Atau periksa apakah benar
bahwa
f(a) . f(b) < 0
f(b)
f(a)
Taksiran nilai akar baru, c diperoleh dari :
2
b a
c
+
=
Langkah 2 :
Menentukan daerah yang berisi akar
fungsi:
Langkah 3 :
Jika z merupakan akar fungsi,
maka f(x < z) dan f(x > z)
saling berbeda tanda.
f(a)*f(c) negatif, berarti di
antara a & c ada akar fungsi.
f(a)*f(c) positif, berarti di
antara b & c ada akar fungsi
f(a)
f(c)
f(b)
Menentukan kapan proses pencarian akar
fungsi berhenti:
Langkah 4 :
Proses pencarian akar fungsi dihentikan Sampai
keakuratan yang diinginkan dicapai. Keakuratan
dapat diketahui dari kesalahan relatif semu sbb :
Contoh :
Carilah salah satu akar persamaan
berikut:
xe-
x
+1 = 0
disyaratkan bahwa batas kesalahan relatif (a)
=0.001
dengan menggunakan range x=[1,0]
Dengan memisalkan bahwa :
(xl) = batas bawah = a
(xu) = batas atas = b
(xr) = nilai tengah = x
maka diperoleh tabel biseksi sebagai berikut :
2
b a +
X
Pada iterasi ke 10 diperoleh x = -0.56738
dan f(x) = -0.00066
Untuk menghentikan iterasi, dapat
dilakukan dengan menggunakan toleransi
error atau iterasi maksimum.
Catatan :
Dengan menggunakan metode biseksi dengan
tolerasi error 0.001 dibutuhkan10 iterasi, semakin
teliti (kecil toleransi errornya) maka semakin besar
jumlah iterasi yang dibutuhkan.


False Position
Prinsip:
Di sekitar akar fungsi yang diperkirakan, anggap fungsi
merupakan garis lurus
Titik tempat garis lurus itu memotong garis nol ditentukan
sebagai akar fungsi.
LANGKAH -LANGKAH
1.Perkirakan akar fungsi (bisa dengan cara memplot fungsi).

2. Tentukan batas awal yang mengurung akar fungsi.

3. Tarik garis lurus penghubung nilai fungsi diantara kedua batas,
lalu cari titik potongnya dengan sumbu x=nol yaitu c.
Nilai c dihitung dengan persamaan

4. Geser salah satu batas ke titik potong itu, sementara batas lain tidak
berubah. Ulangi langkah 3.

5. Ulangi langkah 4 sampai dianggap cukup.
6. Titik potong garis nol dan garis lurus yang terakhir dinyatakan sebagai akar fungsi.

Metode False Position juga menggunakan
dua batas seperti metode Bisection.
Namun, berbeda dari metode Bi-section,
pada metoda False Position hanya satu
batas yang berubah.
Pada contoh sebelum ini, batas a berubah
sementara batas b tetap.
Pada contoh berikut terjadi sebaliknya.
Menghitung akar fungsi dengan metode false
position, menggunakan a dan b sebagai batas-
batas awal:
jika batas a tetap, batas b berubah:
jika batas b tetap, batas a berubah:
kesalahan relatif semu:
Penghitungan dihentikan jika kesalahan relatif semu
sudah mencapai / memenuhi batas keakuratan yang
diinginkan.
Catatan: (Metoda Posisi Palsu)
Metoda ini menggabungkan ide metoda biseksi dan
metoda secant.
Dalam penyelesaian f (x) = 0, ditentukan suatu interval
[a,b] dimana f kontinyu pada interval ini, dan f(a).f(b) < 0
(berlawanan tanda).
Metode Iterasi Satu Titik
Sederhana
Metode iterasi sederhana adalah metode
yang memisahkan x dengan sebagian x yang
lain sehingga diperoleh : x = g(x).
Dikenal juga sebagai metode x = g(x)
Bentuk iterasi satu titik ini dapat dituliskan
dalam bentuk
x(n+1)=g(xn)
Dimana n=0,1,2,3,....
Contoh
Gunakan metode iterasi satu titik untuk
mendapatkan akar dari




Langkah langkah penyelesaian

0 20 3
3
= x x
menyusun kembali pers.
dalam bentuk x=g(x).

3
) 20 3 ( + = x x
3
20
3

=
x
x
3
20
2

=
x
x
)
20
3 (
x
x + =
. (1)
. (2)
. (3)
. (4)
0 20 3
3
= x x
Dari rumusan pertama dapat dinyatakan
persamaan iterasinya sebagai
dengan n = 1,2,3,.....
Jika diambil dari nilai xo = 1, maka:




Dan seterusnya.
Hasilnya dapat ditabelkan sebagai berikut
3
) 1 (
) 20 3 ( + =
+ n n
x x
055686 . 3 ) 20 843867 . 2 3 (
843867 . 2 ) 20 1 3 (
3
2
3
1
= + =
= + =
x
x
Nilai Iterasi dari persamaan 1
iterasi x g(x) Ea
1 1 2.843867
2 2.843867 3.055686 6.931961
3 3.055686 3.078205 0.731565
4 3.078205 3.08058 0.077088
5 3.08058 3.08083 0.008122
6 3.08083 3.080856 0.000856
7 3.080856 3.080859 9.02E-05
8 3.080859 3.080859 9.5E-06
9 3.080859 3.080859 1E-06
10 3.080859 3.080859 1.05E-07
Nilai Iterasi dari persamaan 2
iterasi x g(x) Ea
1 1 -6.33333
2 -6.33333 -91.3457 93.06663
3 -91.3457 -254070 99.96405
4 -254070 -5.5E+15 100
5 -5.5E+15 -5.4E+46 100
6 -5.4E+46 -5E+139 100
7 -5E+139
8
9
10
Nilai Iterasi dari persamaan 3
iterasi x g(x) Ea
1 1 -10
2 -10 0.206186 4950
3 0.206186 -6.7625 103.049
4 -6.7625 0.46804 1544.854
5 0.46804 -7.19182 106.508
6 -7.19182 0.41049 1852.007
7 0.41049 -7.0634 105.8115
8 -7.0634 0.426516 1756.071
9 0.426516 -7.09702 106.0098
10 -7.09702 0.422229 1780.847
Nilai Iterasi dari persamaan 4
iterasi x g(x) Ea
1 1 4.795832
2 4.795832 2.677739 -79.1
3 2.677739 3.235581 17.24086
4 3.235581 3.030061 -6.78272
5 3.030061 3.098472 2.207889
6 3.098472 3.074865 -0.76773
7 3.074865 3.082913 0.26104
8 3.082913 3.080158 -0.08944
9 3.080158 3.081099 0.030566
10 3.081099 3.080777 -0.01045
Dari hasil di atas nampaknya
persamaan 2 dan 3 memberikan hasil
yang TIDAK Konvergen alias Divergen.
Persamaan 4 dan persamaan 1,
mampu memberikan nilai akar yang
kita cari (Konvergen).
Pengertian
Salah satu metode penyelesaian
akar-akar persamaan non linier
f(x), dengan menentukan satu nilai
tebakan awal dari akar yaitu x
i

Grafik Pendekatan Metode
Newton-Raphson
) (x f
0
x
1 +

i i
x x
) (
i
x f
) (
i
x f
i
x
Kemiringan
) ( ' 1 + i x f
1 + i x
) ( 1 + i x f
Kemiringan
) ( ' i x f
1 + i
x
) (
1 + i
x f
2 + i
x
Langkah-langkah penyelesaian
Metode Newton-Raphson
Langkah 3

Lakukan iterasi x
i =
x
0
dengan persamaan :

) ( '
) (
1
i
i
i i
x f
x f
x x =
+
Langkah 1

Cari f(x) dan f(x) dari f(x)
Langkah 2

Tentukan titk x
0
dan Uji sesuai :


Apakah memenuhi syarat persamaan?
Jika tidak, cari nilai x
o
baru.
1
0 0
0 0
<
) ).f '(x f '(x
) ).f "(x f (x
Contoh Soal:
Pernyataan Masalah:

Gunakan Metode Newton-Raphson untuk
menaksir akar dari :
f(x) = e
-x
-x
menggunakan sebuah tebakan awal x
0
= 0.
Solusi :
Langkah 1:
Turunan pertama dan kedua dari fungsi f(x) = e
-x
-x
dapat dievaluasikan sebagai :

1 ) ( ' =
x
e x f
x
e x f

= ) ( ' '
0
0
= x
Langkah 2:
Lakukan uji syarat persamaan
1
) ( ' ). ( '
) ( " ). (
0 0
0 0
<
x f x f
x f x f
1
) 2 ).( 2 (
) 1 .( 1
<


1
4
1
1
4
1
< <
1 ) ( ' '
2 1 ) ( '
1 0 ) (
0
0
0
0
0
0
= =
= =
= =

e x f
e x f
e x f
memenuhi syarat persamaan, sehingga akar-
akarnya dapat dicari dengan metode Newton-
Raphson

Langkah 3:
Lakukan Iterasi dengan :


Iterasi, i x
i

f(x
i
)=e
-x
-x f (x
i
)=-e
-x
-1
0
1
2
3
4
0
0,500000000
0,566311003
0,567143165
0,567143290
1
0,106530659
1,304510116x10
-3

1,96536x10
-7

6,43x10
-10

-2
-1,60653066
-1,567615513
-1,567143362
-1,567143291
) ( '
) (
1
i
i
i i
x f
x f
x x =
+
Akar x

akan semakin akurat, jika nilai f(x) semakin
mendekati 0
akar x
4

f(x
4
) dekat dengan harga 0
Kelemahan
Metode Newton-Raphson

1. Jika fungsi f(x) mempunyai beberapa akar (titik)
penyelesaian, akar-akar penyelesaian tersebut
tidak dapat dicari secara bersamaan.
2. Tidak dapat mencari akar kompleks (imajiner).
3. Tidak bisa mencari akar persamaan yang tidak
memenuhi persyaratan persamaannya, meskipun
ada akar penyelesaiannya.
4. Untuk persamaan non linier yang cukup kompleks,
pencarian turunan pertama dan kedua f(x) akan
menjadi sulit.



METODE SECANT
METODE SECANT
Waktu di SMA, kita sering menyelesaikan
persamaan kuadrat yaitu berbentuk
f(x) = a. x+ b.x+ c
misalnya persamaan kuadrat x- 9 = 0,
maka akar-akarnya dapat ditentukan dengan
persamaan abc
x = (-b b-4.ac)/2a
Maka akar x2- 9 = 0 adalah x1= + 3 dan x2=
- 3
Metode Secant merupakan perbaikan dari Metode Newton
Raphson, yaitu nilai turunan f'(x) didekati dengan beda hingga
()
gambar 1. Penentuan nilai turunan fungsi dengan metode Secant.
x
k-1
x
k
x
k+1
x
k+2
Dimana,





Sehingga Persamaan Newton-Rhapson menjadi:
Algoritma program untuk metode Secant:
Tentukan X0, X1, toleransi, dan jumlah
iterasi maksimum.
Hitung Xbaru = X1 - f(X1)( X1- X0)/[f(X1)
f(X0)].
Jika nilai mutlak (Xbaru - X1) < toleransi,
diperoleh tulisan xbaru sebagai hasil
perhitungan.
jika tidak, lanjutkan ke langkah berikutnya.
Jika jumlah iterasi > iterasi maksimum,
akhiri program.
X = Xbaru, dan kembali ke langkah (2).

Contoh 1: hitung akar persamaan dari :
f(x) = x - 3x - 20,

Perkiraan awal
X 1= 6, f(6)=178
X 2= 2, f(2)=-18
iterasi pertama:
x3=178-6 =2.3673469
iterasi kedua:
X 2= 2 , f(2)=-18
x3=2.3673469, f(2.3673469)= -13.83464426
x4= 2.3673469--13.83464426 =3.587438053
Iterasi X
1
X
2
X
3
f(x
1
) f'(x
2
) f(x
3
)
1 6 2 2.367346900 178 -18 -13.83464426
2 2 2.367346900 3.587438053 -18 -13.83464426 15.40697963
3 2.367346900 3.587438053 2.944590049 -13.83464426 15.40697963 -3.302376572
4 3.587438053 2.944590049 3.058058742 15.40697963 -3.302376572 -0.576057128
5 2.944590049 3.058058742 3.082034087 -3.302376572 -0.576057128 0.029936467
5 3.058058742 3.082034087 3.080849690 -0.576057128 0.029936467 -0.000248906
5 3.082034087 3.080849690 3.080859456 0.029936467 -0.000248906 -1.06044E-07
Contoh 2
hitung akar persamaan dari :
y = x+ x- 3x-3
dengan menggunakan metode secant,
disyaratkan bahwa batas kesalahan
relatif < 0.01%.
Hasil :
0 12 0 1 a
c
x x x f ( x f ( x
Iterasi
x 0 x1 x2
F(x0) F(x1) a(%)
1 1 2 1,571429 -4 3
2 2 1,571429 1,705411 3 -1,36443 7,856304
3 1,571429 1,705411 1,735136 -1,36443 -0,24775 1,713119
4 1,705411 1,735136 1,731996 -0,24775 0,029255 -0,18126
5 1,735136 1,731996 1,732051 0,029255 -0,00052 0,003137
6 1,731996 1,732051 1,732051 -0,00052 -1E-06 6,34E-06
Keuntungan: cepat konvergen
Kerugian: tidak selalu konvergen (bisa divergen)
METODE TERBUKA

AKAR GANDA
Akar ganda berpadanan dengan
suatu titik dimana fungsi
menyinggung sumbu x.
Misalnya, akar ganda-dua
dihasilkan dari persamaan

( )( )( ) 1 1 3 ) ( = x x x x f

3 7 5 ) (
2 3
+ = x x x x f

x=1
Akar ganda
Akar ganda dua
Akar ganda tiga
Akar ganda empat
Dan seterusnya
Penyelesaian akar ganda
Ralston dan
Rabinowitz (1978)

Kelemahan:
multiplisitas akar
harus diketahui
) ( '
) (
1
i
i
i i
x f
x f
m x x =
+
Dimana m adalah bilangan multiplisitas akar
Misalnya : akar tunggal, m = 1
akar ganda dua, m = 2
akar ganda tiga, m = 3, dst
Penyelesaian akar ganda
Ralston dan Rabinowitz mendefinisikan
suatu fungsi baru yaitu:


yaitu untuk mengembangkan suatu bentuk
alternatif dari metode Newton-Rapshon
menjadi:

( )
( )
i
i
i i
x u
x u
x x
'
1
=
+
) ( '
) (
) (
x f
x f
x u =
Penyelesaian akar ganda
Persamaan tersebut dideferensialkan
untuk memberikan:



dan setelah disubtitusikan ke persamaan
semula menjadi:

| |
2
) ( '
) ( ' ' ) ( ) ( ' ) ( ' '
) ( '
x f
x f x f x f x f
x u

=
Penyelesaian akar ganda
Metode Newton-Rapshon yang
dimodifikasi untuk akar ganda
| | ) ( ' ' ) ( ) ( '
) ( ' ) (
2
1
i i i
i
i i
x f x f x f
x f x f
x x

=
+
6/18/2014 66
STUDI KASUS
DESAIN RANGKAIAN LISTRIK
6/18/2014 67
Latar belakang
Hukum Kirchoff untuk mempelajari
keadaan mantap (tidak berubah terhadap
waktu) dari rangkaian listrik.
Masalah lainnya adalah keadaan transien
mencangkup rangkaian dimana
perubahan periode secara mendadak
6/18/2014 68
Dalam rangkaian listrik, bila sakelar ditutup, arus
akan mengalami osilasi sampai tercapai steady state
baru.
Saat tercapai steady state baru, terjadi
penyesuaian diikuti penutupan sakelar
Lama periode penyesuaian, tergantung
pada:
1) sifat penyimpan muatan (kapasitor)
2) sifat penyimpan energi (induktor)


6/18/2014 69
Rumus
Arus tahanan penurunan tegangan (VR)



Arus induktor perubahan tegangan (VL)



Besar perubahan tegangan sepanjang kapasitor (Vc)


dt
di
L
VR=iR
V
L
=
dt
di
L
V
C
=
C
q
C
q
C
q
HKM. KIRCHHOFF II :
PENJUMLAHAN ALJABAR DARI TEGANGAN DI SEKELILING
RANGAKAIAN TERTUTUP ADALAH NOL
Setelah sakelar ditutup:


Arus dihubungkan dengan muatan:


Karenanya:


6/18/2014
70
0 = + +
C
q
Ri
dt
di
L
dt
dq
i =
0
2
2
= + +
C
q
dt
dq
R
dt
q d
L
6/18/2014 71
Solusi yang diberikan:
Dimana:
t=0, q=qo=VoC, Vo=teg. Muatan baterai.
Q(t) digambarkan:






Ket: Muatan pada sebuah kapasitor sebagai fungsi
waktu diikuti penutupan sakelar

|
|
.
|

\
|
|
.
|

\
|
=

t
L
R
LC
Cos e q t q
L Rt
2
2 /
0
2
1
) (
6/18/2014 72
Sejenis persoalan desain teknik elektro bisa meliputi
penentuan harga tahanan yang layak untuk
mendisipasikan energi pada suatu kelajuan tertentu
dengan harga L dan C yang diketahui. Untuk studi
kasus sekarang, dianggap muatan harus
didisipasikan hingga 1% dari harga awalnya (q/q0 =
0.01)dalam waktu t = 0.05 detik , dengan L = 5H
dan C = 10-4F.
Solusi : Perlu diselesaikan Persamaan
(6.11) untuk R dengan harga-harga
yang diketahui yaitu q,q0,L dan C.
Metode bagi dua akan digunakan untuk
keperluan ini.
DENGAN MENGATUR KEMBALI
PERSAMAAN SEBELUMNYA:
Atau memakai harga numerik:



Pemeriksaan terhadap persamaan ini menyarankan
bahwa bentangan awal bagi R yang cukup pantas
adalah 0 sampai 400( karena 2000-0.01R2 harus lebih
besar dari nol) Gambar 6.7 yaitu suatu grafik dari
Persamaan (6.12) memastikan hal ini.Dua puluh iterasi
metode bagi dua memberikan R = 328.1515dengan
suatu kesalahan yang lebih kecil dari 0.0001%
6/18/2014
73
0 2
1
) (
2
2 /
q
q
t
L
R
LC
Cos e R f
L Rt

|
|
.
|

\
|
|
.
|

\
|
=

( ) ( ) 01 . 0 05 . 0 01 . 0 2000 ) (
2 05 . 0
=

R Cos e R f
R
6/18/2014 74
Ket: Grafik ini dipakai untuk
memperoleh tebakan awal bagi R yang
mengurung R

Vous aimerez peut-être aussi