Vous êtes sur la page 1sur 6

ALAT LISTRIK PENDUKUNG

1.1 Rel (Busbar)


Semua generator dalam pusat Iistrik menyalurkan energinya ke rel pusat listrik. Demikian pula
semua saluran yang mengambil maupun yang mengirim energi dihubungkan ke rel ini.
Berbagai jenis susunan rel yaitu:
Rel Tunggal (Gambar 2.4)
lni adalah susunan rel yang paling sederhana dan paling murah. Keandalan serta
fleksibilitas operasinya sangat terbatas. Apabila ada kerusakan di rel, maka seluruh pusat
listrik harus dipadamkan untuk dapat melakukan perbaikan. Oleh sebab itu, rel tunggal
sebaiknya hanya digunakan pada pusat listrik yang tidak begitu penting peranannya
dalam sistem.

Gambar Error! No text of specified style in document..1 Pusat listrik dengan rel tunggal yang
menggunakan PMS seksi
Untuk menaikkan keandalan rel tunggal. PMS seksi dapat dipasang yang membagi rel
dalam 2 kelompok, yaitu kelompok kiri dan kelompok kanan dari rel. Unit pembangkit
dan beban sebagian dihubungkan ke kelompok kiri dan sebagian Iagi dihubungkan ke
kelompok kanan dari rel. Apabila ada kerusakan pada rel yang perbaikannya memerlukan
pemadaman, maka seksi rel yang memerlukan perbaikan bisa dipadamkan dengan
membuka PMS seksi ini sehingga seksi rel yang sebelahnya tetap bisa
dioperasikan/dinyalakan.
Rel Ganda dengan Satu PMT (Gambar 2.5)
Rel ganda yang diperlihatkan pada Gambar 2.5 adalah rel ganda dengan satu PMT,
selanjutnya hubungan ke rel 1 atau rel 2 dilakukan melalui PMS. Rel ganda pada
umumnya dilengkapi dengan PMT beserta PMS-nya yang berfungsi untuk
menghubungkan rel 1 dan rel 2 seperti diperlihatkan pada Gambar 2.5. PMT ini disebut
sebagai PMT kopel. Dengan rel ganda, sebagian instalasi dapat dihubungkan ke rel 1 dan
sebagian Iagi ke rel 2. Kedua rel tersebut (rel 1 dan rel 2) dapat dihubungkan paralel atau
terpisah dengan cara menutup atau membuka PMT Kopel. Dengan cara ini fleksibilitas
operasi akan bertambah terutama sewaktu menghadapi gangguan yang terjadi dalam
sistem.
Sebagian dari unit pembangkit atau beban dapat dihubungkan ke rel 1 dan lainnya ke rel
2. Apabila salah satu unit pembangkit atau salah satu beban akan pindah rel, maka
terlebih dahulu PMT-nya harus dibuka, kemudian disusul dengan pembukaan PMS rel
yang akan ditinggalkan, baru diikuti pemasukan PMS rel yang dituju; urutannya tidak
boleh dibalik. Apabila terbalik, maka akan terjadi hubungan paralel antara rel 1 dan rel 2
yang belum tentu sama tegangannya dan hal demikian adalah berbahaya. Setelah selesai
melakukan pernindahan posisi PMS, barulah PMT dimasukkan. Untuk unit pembangkit,
pemasukan PMT harus melalui proses sinkronisasi.

Gambar Error! No text of specified style in document..2 Pusat listrik dengan rel ganda yang
menggunakan PMT tunggal
Dari uraian di atas tampak bahwa proses pernindahan beban dari rel satu ke rellainnya
memerlukan pemadaman, yaitu saat PMT dibuka. Pemindahan beban atau unit
pembangkit dari salah satu rel ke rel lainnya dalam praktek dapat terjadi, misalnya karena
ada kerusakan yang memerlukan pemadaman rel saat perbaikan.


Rel Ganda dengan Dua PMT (Gambar 2.6)
Rel ganda dengan dua PMT ini sama seperti rel ganda dengan satu PMT hanya saja di
sini semua unsur dapat dihubungkan ke rel 1 atau rel 2 atau dua-duanya melalui PMT
sehingga fleksibilitas manuver menjadi lebih baik (lihat Gambar 2.6). Pemindahan beban
dari rel 1 ke rel 2 dapat dilakukan tanpa pemadaman, tidak seperti pada rel ganda dengan
satu PMT, seperti diuraikan pada butir b di atas. Hal ini dapat terjadi karena dengan
adanya 2 buah PMT (masing-masing satu PMT untuk setiap rel) pemindahan beban
dilakukan dengan menutup terlebih dahulu PMT rel yang ditujukan, kemudian membuka
PMT rel yang ditinggalkan. Sebelum melakukan manuver ini, harus diyakinkan terlebih
dahulu bahwa rel 1 dan rel 2 tegangannya sama, baik besarnya maupun fasanya. Jika
sudah sama, baru PMT dapat dimasukkan.

Gambar Error! No text of specified style in document..3 Pusat listrik dengan rel ganda dengan
dua PMT







Rel dengan PMT 1 Bay (Gambar 2.7)
Pada dasarnya rel dengan PMT 1 adalah rel ganda dengan 3 buah PMT di antara dua
rel tersebut. Jika rel-rel ini diberi identifikasi sebagai rel A dan rel B, maka PMT yang
dekat dengan rel A diberi identifikasi sebagai PMT AI, PMT A2, dan seterusnya.
Sedangkan yang dekat rel B diberi identifikasi sebagai PMT B1, PMT B2, dan
seterusnya. PMT yang di tengah disebut PMT diameter dan diberi identifikasi sebagai
PMT ABI, PMT AB2, dan seterusnya.

Gambar Error! No text of specified style in document..4 Pusat listrik dengan rel ganda yang
menggunakan PMT 1 Bay
Bagian-bagian dari instalasi dihubungkan pada titik-titik yang letaknya antara PMT A
dengan PMT AB dan pada titik-titik yang Ietaknya antara PMT B dengan PMT AB.
Dibandingkan dengan rel-rel pada butir-butir A, B, dan C tersebut di atas, rel dengan
PMT 11 ini mempunyai keandalan paling tinggi. Hal ini dapat dilihat sebagai berikut:
Apabila Rel A mengalami gangguan
Dengan membuka semua PMT bemomor A beserta PMS-nya, daya tetap bisa disalurkan
secara penuh.
Apabila Rel B mengalami gangguan
Dengan membuka semua PMT bemomor B beserta PMS-nya, daya tetap bisa disalurkan
secara penuh.
Apabila Rel A dan Rel B mengalami gangguan
Dengan membuka semua PMT bemomor A dan PMT bemomor B beserta PMS-nya, daya
tetap bisa disalurkan walaupun dengan fleksibilitas pembebanan yang berkurang.
Pembebasan tegangan sebuah (bagian) instaIasi yang terhubung ke rel dengan PMT 1
Bay mengharuskan pembukaan dua buah PMT beserta PMS-nya, yaitu PMT rel dan PMT
diametemya. Misalnya untuk unit pembangkit No. 1 yang terhubung ke rel B meIaIui
PMT B1, maka untuk pembebasan tegangannya, yang harus dibuka adaIah PMT B1 dan
PMT AB1 beserta PMS-PMS-nya.
Pada pusat-pusat Iistrik keciI (sampai dengan daya 50 MW) yang menggunakan
tegangan rel di bawah 70 kV, umumnya digunakan rel daIam bangunan gedung tertutup
atau daIam Iemari yang disebut kubikel. Pada pusat-pusat Iistrik besar (di atas 50 MW),
rel umumnya dipasang di ruangan terbuka.

1.2 Battery
Pusat listrik selalu memerlukan sumber arus searah, terutama untuk:
Menjalankan motor pengisi (penegang) pegas PMT
Men-trip PMT apabila terjadi gangguan.
Melayani alat-alat telekomunikasi.
Memasok instalasi penerangan darurat.
Battery merupakan sumber arus searah yang digunakan dalam pusat listrik. Battery harus selalu
diisi melalui penyearah (rectifier) seperti diperlihatkan pada Gambar 2.9. Kutub negatif dari
battery sebaiknya ditanahkan tidak langsung(memakai resisttance)untuk memudahkan deteksi
gangguan hubung tanah pada instalasi arus searahnya.

Gambar Error! No text of specified style in document..5 Instalasi battery aki beserta
pengisinya
Ada 2 macam baterai yang dapat digunakan di pusat listrik, yaitu baterai asam dengan kutub
timah hitam dan baterai basa yang menggunakan nikel kadmium sebagai kutub. Baterai asam
timah hitam menggunakan Pb02 sebagai kutub positif dan sebagai kutub negatif adalah Pb.
Sedangkan sebagai elektrolit digunakan larutan asam sulfat H
2
S0
4
.
Battery basa nikel kadmium menggunakan nikel hidroksida (NiOH) sebagai kutub positif dan
kadmium (Cd) sebagai kutub negatif. Sedangkan sebagai elektrolit digunakan larutan potas
kostik (KOH).
Untuk daerah panas dengan suhu di atas 25C, battery asam timah hitam lebih cocok dari pada
battery asam nikel kadmium.
Pemeliharaan battery terutama meliputi:
Pemantauan tegangan
Berat jenis elektrolit
Kebersihan ruangan
Ventilasi ruangan

Vous aimerez peut-être aussi