Nur Asmalah (131411020) Aluminium adalah logam reaktif. Nama aluminium sendiri berasal dari kata alumen. Aluminium ditemukan oleh Sir Humprey Davy pada tahun 1809 sebagai suatu unsur, dan pertama kali direduksi sebagai logam oleh Hans Christian Oesterd pada tahun 1825. Dari segi industrial, pada tahun 1886, Paul Heroult di Prancis dan C. M. Hall di Amerika Serikat, secara terpisah telah memperoleh logam aluminium dari alumina dengan cara elektrolisa dari lelehan garam. Facts of Al Aluminium adalah logam berwarna keperakan, mempunyai simbol Al dengan nomor atom 13 Merupakan logam paling berlimpah yang terdapat pada kerak bumi dan elemen ketiga terbanyak setelah oksigen dan silikon Aluminium terlalu reaktif sehingga tidak dapat ditemukan dalam unsur murninya di alam. Aluminium selalu bersenyawa dengan lebih dari 270 mineral lainnya. Sumber utama (bijih aluminium) disebut bauksit. Aluminium adalah logam ringan dan tahan terhadap korosi. Itu sebab, logam ini banyak digunakan di industri penerbangan dan berperan penting pula di sektor lain seperti transportasi maupun konstruksi. Aluminium pertama kali diproduksi pada 1825 oleh Hans Christian Orsted, seorang ilmuwan fisika dari Denmark. Namun Hall dan Heroult lah yang berhasil menemukan proses untuk memproduksi aluminium secara murah. 1) Ringan : memiliki bobot sekitar 1/3 dari bobot besi dan baja, atau tembaga. Berat jenisnya ringan (hanya 2,7 gr/cm, sedangkan besi 7,3 gr/ cm) 2) Kuat : terutama bila dipadu dengan logam lain, Paduan Al dengan logam lainnya menghasilkan logam yang kuat seperti Duralium (campuran Al, Cu, Mg). 3) Reflektif : dalam bentuk aluminium foil digunakan sebagai pembungkus makanan, obat, dan rokok. 4) Konduktor panas : sifat ini sangat baik untuk penggunaan pada mesin-mesin / alat-alat pemindah panas sehingga dapat memberikan penghematan energi. 5) Konduktor listrik : setiap satu kilogram aluminium dapat menghantarkan arus listrik dua kali lebih besar jika dibandingkan dengan tembaga. Karena aluminium relatif tidak mahal dan ringan, maka aluminium sangat baik untuk kabel- kabel listrik overhead maupun bawah tanah. 6) Tahan korosi : sifatnya durabel sehingga baik dipakai untuk lingkungan yang dipengarui oleh unsur-unsur seperti air, udara, suhu dan unsur-unsur kimia lainnya, baik diruang angkasa atau bahkan sampai ke dasar laut. 7) Tak beracun : sangat baik untuk penggunaan pada industri makanan, minuman, dan obat-obatan yaitu untuk peti kemas dan pembungkus 8) Mudah difabrikasi : mudah dirakit karena dapat disambung dengan material lainnya melalui pengelasan, brazing, solder, adhesive bonding, sambungan mekanis.
No Parameter Nilai 1 Jari jari Atom 10 cm/gr.atm 2 Volume Atom 2.368 gr/cm 3 3 Densitas (660 o C) 2.368 gr/cm 3 4 Densitas (20 o C) 2.6989 gr/cm 3 5 Potensial Elektroda -1.67 volt 6 Kapasitas Panas (25 o C) 5.38 cal.mol o C 7 Panas Pembakaran 399 cal/gr.mol 8 Tensile Strenght 700 MPa 9 Kekerasan Brinnel 12-16 skala mehs 10 Hantaran Panas (25 o C) 0.49 cal/det o C 11 Valensi 3 12 Kekentalan (700 o C) 0.0127 poise 13 Panas Peleburan 94.6 cal/gr 14 Panas Uap 200 cal/gr 15 Massa Atom 26.98 16 Titik Lebur 660 o C 17 Titik Didih 2452 o C 18 Tegangan Permukaan 900 dyne/cm 19 Tegangan Tarik 4.76 kg/mm Proses pembuatan Aluminium dibagi menjadi 3 tahap yaitu: 1. Proses Penambangan 2. Proses Pemurnian (Bayer Cycle) 3. Proses Peleburan (Hall Heroult)
Aluminium ditambang dari biji bauksit yang banyak terdapat di permukaan bumi, kemudian dilakukan proses pemanasan untuk mengurangi kadar air yang ada dari penambangan di permukaan bumi. Bauksit mempunyai kadar aluminium sekitar 40 60 %. Setelah ditambang biji bauksit digiling dan dihancurkan supaya halus dan merata dengan ukuran 1-2 inchi. Selanjutnya bauksit mengalami proses pemurnian.
Proses Penambangan Aluminium
Proses Pemurnian Aluminium Pengolahan aluminium menjadi alumina dapat dilakukan melalui Proses pemurnian dengan Proses Bayer. Proses Bayer adalah sarana industri utama bauksit pemurnian untuk menghasilkan alumina. Bauksit, bijih paling penting dari aluminium, berisi alumina (Al 2 O 3 ) hanya 30-54 %, sisanya menjadi campuran dari silika (SiO 2 ), oksida besi (Fe 2 O 3 ), dan titanium dioksida (TiO 2 ). Caranya adalah dengan melarutkan bauksit dalam larutan natrium hidroksida (NaOH). Proses Bayer adalah suatu siklus dan sering disebut Bayer siklus. Ini melibatkan lima langkah : 1. Mixing (Pencampuran) 2. Digestion (Pencernaan), 3. Clarification (Klarifikasi), 4. Precipitation (Pengendapan), dan 5. Calcination (Kalsinasi). Proses Pengolahan Mineral Aluminium di Monadelphous, Australia Bijih Aluminium / Aluminium Oksida Murni (Al 2 O 3 ) Proses Hall-Heroult Dalam proses Hall-Heroult, aluminium oksida dilarutkan dalam lelehan kriolit (Na 3 AlF 6 ) dalam bejana baja berlapis grafit yang sekaligus berfungsi sebagai katoda sedangkan batang grafit berfungsi sebagai anoda Selajutnya elektrolisis dilakukan pada suhu 950 C. Dalam proses elektrolisis dihasilkan aluminium di katode dan anode terbentuk gas O 2 dan CO 2
Proses Ekstraksi Alumina Menjadi Aluminium
Aluminium yang terbentuk berupa zat cair dan terkumpul di dasar wadah lalu dikeluarkan secara periodik ke dalam cetakan untuk mendapatkan aluminium batangan (ingot). Jadi, selama elektrolisis, anoda grafit terus menerus dihabiskan karena bereaksi dengan O 2
sehingga harus diganti dari waktu ke waktu.
Untuk mendapatkan 1 Kg Al dihabiskan 0,44 kg Anode grafit. Proses Hall-Heroult Kenapa kriolit ?
Kriolit memiliki konduktivitas termal yang baik Kriolit saling melarutkan dengan alumina Kriolit berfungsi menurunkan titik lebur alumina, dari 2072 C hingga menjadi 1000 C.
Velg mobil, mengunakan paduan Al-Si, Al-Mg, atau Al-Si-Mg Aplikasi Alumunium Roda gigi menggunakan paduan Al-Cu Aplikasi Alumunium Pesawat terbang, dibuat dengan menggunakan paduan Al-Zn Uang logam, juga terbuat dari aluminium TERIMA KASIH ^_^