Vous êtes sur la page 1sur 10

LAPORAN STUDI KASUS RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT

AKADEMIK UNIVERSITAS GADJAH MADA






Disusun Oleh :
Ria Hartatama Rustam
10/298877/KG/08657

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN GIGI
FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2014
HALAMAN PENGESAHAN

LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN GIGI DAN MULUT PADA
PASIEN DI RUANG VIP RUMAH SAKIT AKADEMIK UGM

Disusun Oleh :
Ria Hartatama Rustam
10/298877/KG/08657

Yogyakarta, Mei 2014
Mengetahui,


Pembimbing I Pembimbing II


Purwadi Sujalmo, S.Kep., Ners Lia Fetti Hidayati, AmKG

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perawat gigi merupakan salah satu tenaga kesehatan pelaksana pelayanan
kesehatan gigi dan mulut. Ruang lingkup kerja perawat gigi berdasarkan
Keputusan Menkes Nomor 378/ Menkes/ SK/ III/ 2007 tentang Standar
Profesi Perawat Gigi, yaitu promotif, preventif, dan kuratif sederhana.
Keputusan menteri kesehatan No. 284 tentang Standar Pelayanan Asuhan
Kesehatan Gigi dan Mulut, perawat gigi memiliki standar pemeliharaan
kesehatan gigi dan mulut pada pasien gigi di klinik gigi dan standar
pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut pada pasien umum rawat inap.
Perawatan atau pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut pada pasien rawat ini
diperlukan karena pasien rawat inap juga perlu mendapatkan pelayanan
kesehatan gigi dan mulut baik promotif, preventif maupun pengobatan darurat
untuk menghilangkan rasa sakit.
Keperawatan di Rumah Sakit mempunyai peranan penting dan strategis
misalnya sebagai care giver. Salah satu tindakan personal hygiene yang
diberikan perawat pada pasien rawat inap yaitu pemeliharaan oral hygiene
(Hidayat dan Uliyah, 2005). Oral hygiene merupakan tindakan yang bertujuan
untuk menjaga kontinuitas bibir, lidah dan mukosa mulut, mencegah infeksi
dan melembabkan membran mulut dan bibir (Taylor et al, 2008). Tindakan
pemeliharaan oral hygiene dilakukan supaya tidak menimbulkan
ketidaknyamanan pasien selama berada di rumah sakit. Tindakan
pemeliharaan oral hygiene dapat dilakukan oleh pasien yang sadar secara
mandiri atau dengan bantuan perawat. Sedangkan untuk pasien yang tidak
mampu mempertahankan kebersihan mulut dan gigi secara mandiri harus
dipantau sepenuhnya oleh perawat. (Hidayat dan Uliyah, 2005).
Tindakan promotif dengan edukasi kesehatan gigi dan mulut terhadap
pasien rawat inap dengan diagnosa observasi febris. Demam (febris) adalah
kenaikan suhu tubuh di atas variasi sirkadian yang normal sebagai akibat dari
perubahan pada pusat termoregulasi yang terletak dalam hipotalamus anterior
(Isselbacher dkk.,1999). Menurut Eliastam dkk (1998), gejala yang menyertai
demam diantaranya berupa menolak untuk makan, muntah, dan rewel.
Tindakan promotif dengan edukasi ini bertujuan untuk memotivasi pasien
agar tetap menjaga dan meningkatkan kebersihan mulutnya. Edukasi
diberikan kepada pasien yang dapat melakukan kegiatan oral hygiene mandiri
ataupun dibantu oleh keluarga.

B. Tujuan Kegiatan
Pelayanan asuhan perawatan gigi dan mulut berupa pemeliharaan
kebersihan gigi dan mulut melalui pendekatan promotif dan preventif pada
pasien rawat inap di Rumah Sakit Akademik UGM bertujuan untuk
memelihara kesehatan gigi dan mulut pasien.
BAB II
ISI

A. Identifikasi Kasus
I. Biodata Pasien
a. Nama : Ny. N
b. Usia : 82 Tahun
c. Jenis kelamin : Perempuan
d. No RM : 01-51-68
e. Alamat : Perum Alamanda, Yk
II. Data Subyektif
Pasien mengeluhkan rongga mulut terasa kotor, tidak enak untuk makan
III. Data Obyektif
a. Keadaan umum
i. Kesadaran : compos mentis
b. Vital sign
i. Tekanan darah : 150/70 mmHg
ii. Nadi : 82x /menit
iii. Respirasi : 20x /menit
iv. Suhu tubuh : 37.4C
c. Keadaan rongga mulut
i. Ekstra oral
Tidak ada kelainan dan tidak ada keluhan
ii. Intra oral
Bibir pasien kering dengan pecah pecah.
Gusi berwarna merah dan beberapa bagian mengalami
resesi.
Gigi geligi anterior RB mengalami atrisi.
Halitosis
Terdapat sisa makanan dan karang gigi
Saliva kental
B. Rencana Tindakan

DATA Rencana
Tindakan
Tata Laksana Rasional
Subyektif Obyektif
Pasien
mengatakan
mulut tersa
kotor
Terdapat sisa
makanan,
terdapat
kalkulus.
Motivasi
pasien tentang
pentingnya
menjaga
kesehatan gigi
dan mulut dan
pentingnya
berkunjung ke
dokter gigi
untuk
pemeriksaan
gigi dan mulut
pasien secara
rutin min 6
bulan sekali.
Lakukan
Memberi motivasi
kepada pasien
tentang
pentingnya
kesehatan gigi dan
mulut dan
pemeriksaan ke
dokter gigi serta
dampak dari
penyakit gigi dan
mulut yang
dialami pasien jika
tidak diobati.
Melakukan mouth
care pada pasien
2x sehari (pagi
Pemberian
motivasi dapat
menambah
pengetahuan
tentang
kesehatan gigi
dan mulut yang
mempengaruhi
kebiasaan hidup
sehat.
Tindakan mouth
care dapat
mengurangi
resiko terjadinya
penyakit gigi
dan mulut.
tindakan oral
hygiene pada
pasien.

dan malam).



Tindakan
pembersihan
karang gigi
dapat
meningkatkan
status kesehatan
mulut.

Bibir pasien
terlihat
kering dan
pecah
pecah
Aplikasi
gliserin 65%
(lip balm) pada
bibir 2x sehari.
Motivasi
pasien untuk
minum air
putih yang
banyak
Menggunakan
cotton bud yang
sudah di basahi
dengan gliserin
65% lalu
dioleskan pada
bibir setiap pagi
hari dan malam
hari sebelum tidur.
Motivasi pasien
untuk
membiasakan
minum air putih
yang cukup
terutama sebelum
tidur dan setelah
bangun tidur.
Gliserin 65%
(lip balm) dapat
menjaga
kelembaban
mukosa mulut.
Minum air putih
yang cukup
dapat menjaga
kelembaban
rongga mulut.
Gusi
berwarna
merah dan
beberapa
bagian
Instruksikan
pasien
menggunakan
obat kumur.
Motivasi
Pasien
diinstruksikan
untuk
menggunakan
obat kumur 2x
Obat kumur
dapat
mengurangi
bakteri yang
dapat
mengalami
resesi,
halitosis
pasien agar
menjaga
kebersihan gigi
dan rongga
mulutnya.
Lakukan
tindakan oral
hygiene pada
pasien.
sehari (pagi dan
malam).
Edukasikan
kepada pasien
mengenai
kebersihan rongga
mulut dan
hubunganya
dengan terjadinya
sariawan.
Melakukan
pembersihan
rongga mulut 2x
sehari (pagi dan
malam).
Edukasi pasien
cara menyikat gigi
dengan metode
bass
menyebabkan
pembentukan
plak, serta
mengurangi
nafas tidak segar
Pemberian
motivasi dapat
menambah
pengetahuan
tentang
kesehatan gigi
dan mulut yang
mempengaruhi
kebiasaan hidup
sehat.
Membersihkan
rongga mulut
dapat
mengurangi
bakteri yang
dapat
menyebabkan
sariawan.
Teknik
menyikat gigi
metode bass
efektif untuk
membersihkan
plak
supragingiva

Saliva kental Motivasi
pasien untuk
minum air
putih yang
banyak
Motivasi pasien
untuk
membiasakan
minum air putih
yang cukup
terutama sebelum
tidur dan setelah
bangun tidur
Minum air putih
yang cukup
dapat menjaga
kelembaban
rongga mulut
dan dapat
meningkatkan
jumlah sekresi
saliva

C. Evaluasi Tata Laksana Tindakan
Selama praktikum penatalaksanaan yang dilakukan yaitu edukasi
kesehatan gigi kepada pasien dan pendampingan saat pasien menggosok
gigi. Edukasi yang praktikan berikan meliputi pentingnya menjaga
kesehatan rongga mulut dan kaitannya dengan penyakit mulut yang
dialami pasien, motivasi berkunjung ke dokter gigi, dan metode menyikat
gigi teknik bass. Setelah diberikan edukasi dan pendampingan, pasien
mampu melakukan oral care secara mandiri serta mengkonsumsi air putih
yang cukup. Selain itu terdapat rencana aplikasi gliserin dan penggunaaan
obat kumur namun belum dapat terlaksana dikarenakan kendala waktu dari
praktikan serta keterbatasan bahan yang dimiliki. Selain itu jadwal
perawatan harian (daily care) perawat umum yang belum meliputi
perawatan kebersihan rongga mulut. Sehingga praktikan mengalami
kendala untuk melakukan rencana tindakan pemeliharaan kebersihan
rongga mulut pada pasien.
DAFTAR PUSTAKA
Hidayat, A., 2009, Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia Aplikasi Konsep dan
Proses Keperawatan, Buku I, Penerbit Salemba Medika, Jakarta
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.
284/MENKES/SK/IV/2006 tentang Standar Pelayanan Asuhan Kesehatan Gigi
dan Mulut

Vous aimerez peut-être aussi