Measurement concept: guidance from standard setters
Conceptual Framework measurement
Kerangka konseptual yang dikembangkan di Australia dan IASC tidak membahas/menyelesaikan isu pengukuran dengan detail, tapi pekerjaan yang lebih lanjut sedang berlangsung. IASB memiliki proyek yang berhubungan dengan pengukuran yaitu to seek to resolve issues related to selection of the appropriate measurements of items recognized in the financial statements. Kerangka IASB mengakui berbagai macam dasar pengukuran dapat digunakan, seperti historical cost, current cost dan NRV. Kerangka tersebut tidak mencangkup prinsip atau konsep untuk memilih dasar pengukuran yang digunakan untuk elemen tertentu dalam laporan keuangan atau kondisi tertentu. Kerangka konseptual di Amerika Serikat telah mencangkup pengukuran lebih dalam bila dibandingkan kerangka konseptual di Australia. FASB menerbitkan SFAC nomor 5, Recognition and Measurement in Financial Statement by Business Enterprises, yang dimaksudkan untuk mengatasi masalah yang berkaitan dengan pengakuan dan pengukuran. Dalam kaitannya dengan pengukuran, SFAC nomor 5, FASB melalui discussion memorandum, mengakui adanya 5 dasar pengukuran yang dapat digunakan untuk menentukan nilai aset dan kewajiban, yaitu : a. Cost historis (Historical cost), yaitu jumlah kas atau setaranya yang dikeluarkan untuk memperoleh aset sampai siap untuk digunakan. b. Cost pengganti terkini (Current replacement), yaitu jumlah kas atau setaranya yang harus dibayar jika aset yang sejenis/sama diperoleh pada saat sekarang. c. Nilai pasar terkini (Current market value), yaitu jumlah kas atau setaranya yang diperoleh dengan menjual aset dalam kegiatan penjualan normal. d. Nilai bersih yang dapat direalisasi (Net realisable value), yaitu jumlah kas atau setaranya (tanpa pendiskontoan) yang diperoleh jika aset diharapkan akan dijual setelah dikurangi dengan biaya langsung (biaya produksi dan penjualan). e. Nilai sekarang aliran kas mendatang (Present value of future cash flow), yaitu nilai sekarang aliran kas masa mendatang yang akan diperoleh seandainya aset dijual pada masa yang akan datang. Walker dan Jones mengkritisi statemen SFAC nomor 5 the Board expects the use of different measurement attributes to continue yang mencerminkan kurangnya tanggung jawab dan kesepakatan intelektual dari pembuat standar. Sterling mendeskripsikan kesulitan FASB dalam mencapai consensus mengenai isu pengukuran yang mendasar. FASB kemudian menerbitkan SFAC nomor 7 Using Cash Flow Information and Present Value in Accounting Measurement. SFAC nomor 7 lebih menekankan pada isu pengukuran spesifik daripada isu konseptual yang lebih luas, karena itu statemen ini dapat dilihat sebagai bagian dari SFAC nomor 5. SFAC nomor 7 digunakan pada situasi di mana current market value tidak tersedia sehingga harus menggunakan estimasi aliran kas di masa mendatang. Statemen ini mencerminkan pandangan FASB bahwa aset dan kewajiban seharusnya diukur pada fair value dan menyediakan pedoman bagaimana fair value sebaiknya diestimasi. Banyak keberatan yang ditujukan pada SFAC nomor 7 ini. Permasalahan tersebut terfokus pada tiga area: a. Penggunaan pendekatan aliran kas di masa mendatang (expected cash flow approach) dalam mengembangkan pengukuran present value b. Penggunaan fair value sebagai tujuan pengukuran pada pengakuan awal dan pengukuran baru selanjutnya yang menggunakan present value c. Pencantuman credit standing dalam pengukuran kewajiban
Fair Value Measurement FASB mengeluarkan draft Fair Value Measurement pada tahun 2004 untuk menyediakan pedoman penggunaan fair value. Draft tersebut menyediakan contoh teknik-teknik penilaian yang digunakan untuk mengestimasi fair value, yaitu : 1. Pendekatan pasar (market approach) Menggunakan observasi harga dan informasi dari transaksi-transaksi akrual yang sama, serupa atau sebanding dengan aset-aset atau utang-utang. 2. Pendekatan pendapatan (income approach) Konversi pada jumlah yang akan datang (seperti aliran kas atau earnings) untuk pemberian potongan tunggal pada jumlah saat ini. 3. Pendekatan biaya (cost approach) Ketetapan jumlah dibutuhkan untuk mengganti kapasitas servis (penggantian biaya tetap). Pernyataan FASB juga menyediakan sebuah fair value hierarchy, tiga level yang digunakan untuk mengestimasi fair value. Level tersebut adalah : 1. Level 1 Menggunakan harga kuota untuk aset-aset dan utang-utang yang sama di dalam referensi pasar- pasar yang aktif yang sewaktu-waktu informasi dapat tersedia. 2. Level 2 Jika harga-harga kuota untuk aset-aset dan utang-utang yang sama di dalam pasar-pasar yang aktif tidak tersedia, maka penilaian akan diestimasi pada harga-harga kuota untuk aset-aset atau utang- utang yang mirip di dalam pasar-pasar aktif. 3. Level 3 Jika harga-harga kuota untuk aset-aser dan utang-utang sama atau serupa di dalam pasar-pasar aktif tidak tersedia, atau perbedaan antara aset-aset dan utang-utang yang serupa tidak dapat menentukan obyektivitas, fair value akan diestimasi menggunakan penilaian dengan bermacam- macam teknik yang konsisten dengan pasar, pendekatan pendapatan dan biaya.
Kegunaan Fair Value Measurement Investor, analis keuangan dan pengguna informasi yang lain menunjukkan preferensinya pada fair value. Pembuat standar seperti FASB dan IASB sudah mengakui kegunaan pengukuran fair value pada instrumen finansial.
Klasifikasi dan pengukuran instrumen finansial
Jenis Aset Finansial Metode Pengukuran Originated loans and receivables Amortised cost. Aset tidak dipengaruhi oleh maksud/keinginan untuk menjual atau hold to maturity. Held-to-maturity Amortised cost, direview untuk impairment. Entitas dilarang investments mengklasifikasikan aset sebagai held to maturity jika aset tersebut dijual atau ditransfer senilai lebih dari sebagian kecil held-to-maturity investments sebelum maturity (jatuh tempo), selama 2 tahun berjalan. Available-for-sale securities Fair value, gain atau loss dari remeasurement diakui dalam ekuitas. Financial assets held for trading and derivatives Fair value, gain atau loss yang muncul dari remeasurement dimasukkan dalam profit atau loss.
Semua aset keuangan dicatat pada amortised cost dan available-for-sale securities harus dinilai untuk impairment pada tanggal pelaporan.