1. dibuat harus ada surat permintaan dari penyidik
2. Ada bagian fakta pemeriksaan dan kesimpulan dokter yang melakukan pemeriksaan Kaidah penulisannya, harus menggunakan bahasa yang sederhana dan mudha dipahami oleh para penegak hukum. Jika menggunakan bahasa latin, harus diisi arti bahasa sederhananya. pada pemberitaan tidak boleh ada interpretasi luka (hanya misal disktripsi luka ). namun pada kesimpulan barulah diisi (misal luka gores, tusuk , dll). (kesimpu lan sangat bervariasi dari dokter satu dengan dokter lain, tergantung waktu pemeriksaan, dll) yang tidak boleh beda adalah pada pemberitaan, karena pada pemberitaan merupaka n ganti dari barang bukti. Penggunaan 1. Untuk proses peradilan a. pidana b. perdata (keayahan, hak waris) c. militer (anggota militer yg harus dipecat , karena melakukan kekerasa n ke warga sipil) d. agama (cerai) Siapakah yang berhak membuat ver? 1. visum hidup : kewajiban semua seorang dokter , tanpa terkecuali. (dokter kand ungan memeriksa kejahatan seksual, dr bedah yang nerima pasien luka2) 2. korban meninggal dunia : prioritas dokter forensik, baru semua dokter tanpa t erkecuali 3. yang bersangkutan harus memiliki SIP dan STR Hak undur diri (batas visum et repertum adalah 20 hari) 1. tersangka dan keluarga ada hubungan darah , dapat meminta hak undur diri (dit erima atau tidak , tergantung dari hakim ) Jika menunda membuat VER , maka proses penyidikan akan menjadi molor. Jika VEr d itunda-tunda dan penyidik merasa dokter menghalangi proses penyidikan dapat dipenjara 9 bulan. Visum et repertum dapat dibuat berdasarkan reka medis yang ada. Deskripsi luka : Regio saja kalau pada tempat yg kecil, tidak luas. koordinat luka tidak wajib ada, misal pada luka kecil, regio-regio yang kecil. k alau pada regio yang besar, perlu. Misalnya ada di lengan atas, maka dapat dikatakan berapa cm dari ujung siku, ata u ujung atas lengan. Misalnya ada keluarga yang minta visum et repertum, suruh minta ke penyidik. Ahli : disampaing menyampaikan apa yang dilihat, juga ada interpretasi. orang ya ng memiliki kemampuan khusus dalam suatu hal. Prioritas pertama ada pada dokter umum, karena level kompetisinya lebih dari dok ter umum. bisakan keterangan dokter umum dipercaya, itu tergantung dari hakim parameter untuk bisa dipercaya 1. keterangan relevan dengan apa yg diminta. ketika haim tidak yakin dengan keterangan saksi atau keterangan ahli, maka dia b isa meminta keterangan pada ahli lain, pada second opinion. Saksi : hanya menyampaikan apa yang dia lihat, dengar , rasangan. semua fakta ya ng ditangkap dengan panca indra. tidak boleh ada unsur interpretasi. misal dalam luka sebagai saksi, cuma bilang luka dengan sudut begini, begitu, tidak boleh interpretasi luka gores, tusuk, dll.. Keterangan saksi tidak boleh tertulis, harus lisan, tapi keterangan ahli boleh l isan atau tertulis.Saksi boleh menolak , ahli tidak . jika dokter memeriksa korban dan mendapatkan fakta, namun belum ada surat penyid ik, masih bersifat rahasia medis, harus disimpan. Dalam hal ini dokter masih jad i saksi mata, bisa menolak. namun , jika sudah ada surat permintaan penyidik, maka fakta yang didapatkan dok ter , boleh diungkap,, karena sudah menjadi keterangan ahli. rahasia medis : dapat keluar jika ada permintaan hakim.