Vous êtes sur la page 1sur 12

LBM 2

STEP 1
1. Tinjauan pustaka : digunakan sebagai dasar penyusunan kerangka konsep penelitian.
Pustaka berisi teori yang digunakan sbg landasan dalam penyelesaian masalah penelitian.
Biasanya yang digunakan 3-5 tahun terakhir.

2. Kerangka konsep : skema hubungan antara konsep konsep yang diteliti atau diamati mengenai
penelitian yg dilakukan
Bagian kerangka teori yang akan diteliti

3. Kerangka teori : kerangka yg dibangun dr beberapa teori yg berhubungan dari kerangka konsep.
Menggambarkan tengtang proses pemecahan masalah dlm penelitian tsb
Bagian yg menggambarkan alur penelitian

4. Hipotesis : pernyataan kaidah atau dalil yang belum teruji secara empiric.
Pernyataan ttg hubungan yg diterapkan anatara 2 variabel atau lebih untuk pembuktian scr
empiric
Dugaan sementara yang paling mungkin kebenarannya dr masalah yang diteliti
Keluarnya sebelum penelitian
Jawaban sementara, dibuktikan secara empirik
Kita tidak bisa menyimpulkan benar/salah, jadi harus diuji kebenarannya sebelum ada
validitasnya

5. Definisi operasional : karakter yang akan kita pakai saat melakukan penelitian agar tidak bisa
disamakan dg penelitian lain
kategori sesuai kriteria peneliti
persamaan presepsi antara peneliti dan pembaca

6. Variable : sesuatu yang berpengaruh terhadap penelitian. Missal :variable bebas (yang diamati),
variable tergantung (yang mempengaruhi)
Yang mempunyai variabilitas (abstraksi dari suatu fenomena tertentu)
Variasi atau perubahan berupa karakteristik (Misal : pendidikan , variabelnya SD, SMP, SMA)

7. Skala pengukuran variable : parameter yang digunakan untuk menjawab pertanyaan peneliti
dalam pembenaran hipotesis
STEP 2
1. Apasaja jenis-jenis hipotesis?
2. Tujuan fungsi tinjauan pustaka dan sumber yang layak rujuk?
3. Bagaimana cara menyusun definisi operasional yang baik?
4. Bagaimana cara menyusun kerangka konsep?
5. Apasaja macam-macam variable?
6. Apa perbedaan kerangka teori dengan kerangka konsep?
7. Apasaja yang harus ada dalam kerangka teori?
8. Apa korelasi antar variable?
9. Apasaja macam-macam skala pengukuran?
10. Apakah peranan dari hipotesis dan cara perumusan hipotesis yang baik?
11. Bagaimana cara menyusun kerangka teori dan kerangka konsep?
12. Apasaja syarat hipotesis?

STEP 3
1. Apasaja jenis-jenis hipotesis?
Berdasarkan bentuk rumusannya, hipotesis dapat digolongkan menjadi tiga:
Hipotesis Kerja
Adalah suatu rumusan hipotesis dengan tujuan untuk membuat ramalan tentang peristiwa yang terjadi
apabila suatu gejala muncul. Biasanya menggunakan rumusan pernyataan Jika, maka Artinya jika suatu
factor atau variable terdapat atau terjadi pada suatu situasi, maka ada akibat tertentu yang dapat
ditimbulkan.
Hipotesis nol/ statistic
Biasanya dibuat untuk menyatakan sesuatu kesamaan atau tidak adanya suatu perbedaan yang bermakna
antara kedua kelompok atau lebih mengenai suatu hal yang dipermasalahkan. Bila dinyatakan adanya
perbedaan antara dua variable, disebut hipotesa alternative.
Contoh: Tidak ada perbedaan tentang angka kematian akibat penyakit jantung antara penduduk
perkotaan dengan penduduk pedesaan.
Hipotesis hubungan dan Perbedaan
Hipotesis dapat juga dibedakan berdasarkan hubungan atau perbedaan 2 variabel atau lebih. Hipotesis
hubungan berisi tentang dugaan adanya hubungan antara dua variable.
Contohnya: makin tinggi tingkat pendidikan ibu, makin teratur memeriksakan kehamilannya.
Sedangkan hipotesa perbedaan menyatakan adanya ketidaksamaan atau perbedaan di antara dua
variabel. Misalnya: praktek pemberian ASI ibu-ibu di kelurahan A berbeda/ lebih tinggi daripada praktek
pemberian ASI di kelurahan B.

Berdasarkan isinya, hipotesis dapat dibedakan:
Hipotesis mayor, hipotesis induk, atau hipotesis utama yaitu hipotesis yang menjadi sumber dari
hipotesis hipotesis yang lain
Hipotesis minor, hipotesis penunjang atau anak hipotesis yaitu yang dijabarkan dari hipotesis mayor
Metodologi penelitian kesehatan oleh Dr.Soekidjo Notoatmojo

Ada 3, berdasarkan bentuk rumusannya:
Hipotesis Kerja atau Hipotesis alternatif
Suatu rumusan hipotesis dengan tujuan untuk membuat ramalan tentang peristiwa yang terjadi
apabila suatu gejala muncul.
Hipotesis NOL atau Hipotesis Statistik
Biasanya dibuat untuk menyatakan sesuatu kesamaan atau tidak adanya suatu perbedaan yang
bermakna antara kedua kelompok / lebih mengenai suatu hal yang dipermasalahkan.
Hipotesis Hubungan dengan Hipotesis Perbedaan
Panduan Penelitian, Dr.B.Sandjaja, MSPH & Albertus Heriyanto, M. Hum


a. Hipotesis kerja : hipotesis yang akan dibuktikan kebenarannya dengan penelitian yang akan
dilakukan.
Contoh :
Apabila ...., maka ....
Ada hubungan antara .... dengan ....
Ada perbedaan antara .... dengan ....
Ada 2 macam hipotesis kerja :
hipotesis satu ekor : hubungan antarvariabel sudah jelas arahnya
hipotesis dua ekor : hubungan antarvariabel belum jelas arahnya
b. hipotesis nihil : hipotesis yang hanya ada dalam alam pikiran peneliti, yang berguna untuk
pembuktian dengan analisis statistik.
Contoh :
Tidak ada korelasi (atau perbedaan) antara .... dengan ....
hipotesis tandingan : hipotesis dari variabel-variabel luar yaitu variabel tandingan bagi
variabel pengaruh yang ada dalam hipotesis kerja
Contoh :
Faktor kelelahan akan mempengaruhi suseptibilitas individu terhadap penyakit infeksi
hipotesis kerja
Faktor-faktor X,Y,Z (dan seterusnya) akan mempengaruhi suseptibilitas individu terhadap
penyakit infeksi hipotesis tandingan
Pratiknya, Ahmad Watik. 2003. Dasar dasar Metodologi Penelitian Kedokteran dan Kesehatan. Jakarta: PT
Raja Grafindo Persada

2. Apasaja syarat hipotesis?
a. Dinyatakan dalam kalimat deklaratif yang jelas dan sederhana, tidak bermakna ganda.
b. Mempunyai landasan teori yang kuat. Hipotesis tidak semata-mata datang dengan sendirinya,
namun harus dibangun atas dasar teori, pengalaman, serta sumber ilmiah lain yang sahih.
c. Menyetakan hubungan antara satu variabel tergantung dengan satu atau lebih variabel bebas;
kadang hipotesis menyatakan hubungan antara beberapa variabel bebas dengan satu variabel
tergantung, misalnya pada studi faktor-faktor risiko dengan analisis multivariat. Namun dalam
satu hipotesis hanya boleh terdapat satu variabel tergantung. Hipotesis yang menyebutkan lebih
dari satu variabel tergantung (disebut sebagai hipotesis yang kompleks) harus dipecah menjadi
dua atau lebih hipotesis.
d. Memungkinkan diuji secara empiris. Hal ini mutlak dalam studi empiris; suatu hipotesis meskipun
mempunyai dasar yang kuat, tidak dapat disebut memenuhi syarat bila tidak dapat diuji secara
empiris.
e. Rumusan hipotesis harus bersifat khas dan menggambarkan variabel-variabel yang diukur. Disisi
lain rumusannya juga harus longgar, sehingga membuka kemungkinan untuk dilakukan
generalisasi. Rumusan yang terlalu umum atau bermakna ganda, harus dihindarkan.
f. Dikemukakan a-priori. Hipotesis harus dikemukakan sebelum penelitian, sebelum datanya
terkumpul. Hipotesis yang dirumuskan setelah peneliti melihat data, yang disebut sebagai
Hipotesis a-posteriori atau post-hoc hypothesis, pada dasarnya merupakan hipotesis multipel
yang mempunyai konsekuensi di dalam uji hipotesis (kemungkinan bahwa kenamaan yang
diperoleh disebabkan semata-mata oleh faktor peluang atau kesalahan tipe I menjadi makin
besar dengan makin bertambahnya hipotesis). Sedangkan ahli menyebut prosedur ini sebagai
fihsing expedition, atau data dredging, dan bahkan dapat dituduh curang, bagai seorang yang
menebak lotere setelah nomor loterenya diundi.
(Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Klinis Edisi II, 2002, Prof. DR. Dr. Sudigdo Sastroasmoro, Sp. A(K), Dkk,
Jakarta : CV.Sagung Seto)

3. Apakah peranan dari hipotesis dan cara perumusan hipotesis yang baik?
1. Memberi batasan dan memperkecil jangkauan penelitian
2. Memfokuskan perhatian dlm rangka pengumpulan data
3. Sbg panduan dlm pengujian dan penyesuaian dg fakta
4. Membantu mengarahkan dan mengidentifikasi variable-variabel yang
diteliti
(Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Klinis Edisi II, 2002, Prof. DR. Dr. Sudigdo
Sastroasmoro, Sp. A(K), Dkk, Jakarta : CV.Sagung Seto)

4. Tujuan fungsi tinjauan pustaka dan sumber yang layak rujuk?
Agar para peneliti mempunyai wawasan yang luas sebagai dasar untuk mengembangkan atau
mengidentifikasikan variable yang akan diteliti.
Agar peneliti dapat meletakkan masalah yang ingin diteliti itu dalam konteks ilmu pengetahuan yang
sedang digeluti.
Dr. Soekidjo Notoatmojo, Metodologi Penelitian Kesehatan, Edisi Revisi

memperdalam pengetahuan , khususnya tentang hubungan antar variable penelitian
mengkaji teori dasar yg berkaitan dengan masalah yg diteliti
mengkaji temuan penelitian sejenis atau yg pernah dilakukan sebelumnya
menemukan metode atau cara pendekatan pemecahan masalah
mendapatkan cara mengevaluasi ataupun analisa data
mencari informasi aspek penelitian yg belum tergarap
memperkaya ide-ide baru
Panduan Penelitian, Dr.B. Sandjaja, MSPH dan Albertus Heriyanto, M.Hum
5. Bagaimana cara menyusun definisi operasional yang baik?
Setelah variabel variabel diidetifikasikan dan diklasifikasikan, maka variabel-variabel tersebut perlu didefinisikan
secara operasional. Penyusunan Definisi operasional ini perlu, karena definisi operasional itu akan menunjuk alat
pengambil data mana yang cocok digunakan.
Definisi Operasional adalah definisi yang didasarkan atas sifat-sifat hal yang didefinisikan yang dapa diamati
(diobservasi). Konsep dapat diamati atau diobservasi ini penting, karena hal yang dapat diamati itu membuka
kemungkinan bagi orang lain selain peneliti untuk melakukan hal yang serupa, sehingga apa yang dilakukan oleh
peneliti terbuka untuk diuji kembali oleh orang lain.
Cara menyusun definisi operasional dapat dikelompokkan menjadi tiga macam, yaitu
1) Definisi Pola I, yaitu disusun berdasarkan atas kegiatan-kegiatan (operations) yang harus dilakukan agar
hal yang didefinisikan itu terjadi. Contoh :
o Frustasi adalah keadaan yang timbul sebgai akibat tercegahnya pencapaian hal yang
sangat diinginkan yang sudah hampir tercapai.
o Lapar adalah keadaan dalam individu yang timbul setelah dia tidak makan selama 24
jam
o Garam Dapur adalah hasil kombinasi kimiawi antara natrium dan Clorida.
Definisi Pola I ini, yang menekankan Operasi atau manipulasi apa yang harus dilakukan untuk
menghasilkan keadaan atau hal yang didefinisikan, terutama berguna untuk mendefinisikan variabel
bebas.
2) Definisi Pola II, yaitu definisi yang disusun atas dasar bagaimana hal yang didefinisikan itu beroperasi.
Contoh :
o Orang cerdas adalah orang yang tinggi kemampuannya dalam memecahkan masalah,
tinggi kemampuannya dalam menggunakan bahasa dan bilangan.
o Orang Lapar adalah orang yang mulai menyantap makanan kurang dari satu menit
setelah makanan dihidangkan, dan menghabiskannya dalam waktu kurang dari 10
menit.
3) Definisi Pola III, yaitu definisi yang dibuat berdasarkan atas bagaimana hal yang didefinisikan itu
nampaknnya. Contoh :
o Mahasiswa yang cerdas adalah mahasiswa yang mempunyai ingatan baik, mempunyai
perbendaharaan kata luas, mempunyai kemampuan berpikir baik, mempunyai
kemampuan berhitung baik.
o Ekstraversi adalah kecenderungan lebih suka ada dalam kelompok daripada seorang
diri.
Seringkali dalam membuat definisi operasional pola III ini peneliti menunjuk kepada alat yang
digunakan untuk mengambil datanya.
Setelah definisi operasional variabel-variabel peneliitian selesai dirumuskan, maka prediksi yang
terkandung dalam hipotesis telah dioperasionalkan. Jadi peneliti telah menyusun prediksi tentang kaitan
berbagai variabel penelitiannya itu secara operasional, dan siap diuji melalui data empiris.

(Drs. Sumadi Suryabrata .Metologi Penelitian. hal. 30-31)

6. Bagaimana cara menyusun kerangka konsep?


o Menetapkan variable yang diteliti
o Membaca teori
o Deskripsi teori Menghubungkan variable 1 dengan yang lain
o Analasis kritis hasil penelitian
o Analisis komparatif dalam penelitian
o Sintesis / simpulan yang sifatnya sementara

Mengidentifikasi variable
Cari dan periksa pustaka
Cari dan buat data variabel yang berpengaruh
Menentukan hubungan antar variabel
Menyusun kerangka teori atau bagan
(Sumardi Suryabrata.Metodologi Penelitian)

Kerangka konsep

diawali dengan mengungkapkan permasalahan penelitian, latar belakang serta perumusan
masalahnya
berbagai aspek teoritis disajikan dalam tinjauan pustaka
membuat rangkuman dari tinjauan pustaka sebagai dasar untuk membuat Kerangka Konsep
kerangka konsep dibuat dalam bentuk diagram yang menunjukkan jenis serta hubungan antar
variabel yang diteliti dan variabel lainnya yang terkait (ada keterkaitan antar variabel)
pada diagram digambarkan pula batas-batas lingkup penelitian
kerangka konseptual yang baik dapat memberikan informasi yang jelas dan mempermudah
pemilihan desain penelitian.
(Dasar2 Metodologi Penelitian Klinis, Sudigdo Sastroasmoro).

Perbedaan kerangka teori dan kerangka konsep?
Kerangka Teori
dimaksudkan untuk memberikan gambaran atau batasan batasan tentang teori teori yang dipakai
sebagai landasan penelitian yang akan dilakukan.
Menurut kamus Bahasa Indonesia Poerwadarminta, TEORI adalah Pendapat yang dikemukakan sebagai
suatu keterangan mengenai sesuatu peristiwa (kejadian), dan asas asas, hukum hukum umum yang
menjadi dasar sesuatu kesenian atau ilmu pengetahuan; serta pendapat cara cara dan aturan aturan
untuk melakukan sesuatu.

Teori adalah satu set konstruk, konsep, definisi, dan proposisi yang saling berhubungan, yang menyajikan
suatu pandangan yang sistematik mengenai suatu fenomena dengan menspesifikkan hubungan antar
variabel dengan tujuan untuk menjelaskan dan memprediksi fenomena;
A theory is generalization or series of generalization by which we attempt to explain some phenomena in
a systematic manner.
(Wiersma, 1986)
Kerangka Konsep
Konsep adalah Generalisasi dari sekelompok fenomena tertentu, sehingga dapat dipakai untuk
menggambarkan berbagai fenomena yang sama. Dalam kenyataannya, KONSEP dapat mempunyai tingkat
generalisasi yang berbeda. Semakin dekat suatu KONSEP pada realita, maka semakin mudah pula KONSEP
tersebut diukur dan diartikan.
Misalnya :
Konsep ilmu alam lebih jelas dan konkrit, karena dapat diketahui dengan paca indera. Sebaliknya, banyak
konsep ilmu ilmu sosial menggambarkan fenomena sosial yang bersifat abstrak dan tidak segera dapat
dimengerti. Seperti konsep tentang Tingkah Laku, Kecemasan, Kenakalan Remaja dsb. Oleh karena itu
perlu kejelasan konsep yang dipakai dalam penelitian.
Konsep adalah Suatu abstraksi yang dibentuk dengan me-generalisasikan suatu pengertian. Oleh karena
itu, KONSEP tidak dapat diukur dan diamati secara langsung. Agar dapat diamati dan dapat diukur, maka
KONSEP tersebut harus dijabarkan ke dalam variable variable. Dari variable itulah KONSEP dapat diamati
dan diukur.

Contoh :
Ekonomi Keluarga adalah suatu konsep, untuk dapat mengukur konsep ekonomi keluarga dapat melalui
variable Pendapatan atau Pengeluaran keluarga. Status Sosial misalnya, dapat diamati dari variable
Pekerjaan dsb.

Konsep merupakan suatu kesatuan pengertian tentang sesuatu hal atas persoalan yang perlu dirumuskan.
Dalam merumuskannya, peneliti harus dapat menjelaskan sesuai dengan maksud peneliti memakai
konsep tersebut. Oleh karena itu, peneliti harus konsisten dalam memakainya.
ari uraian pengertian tersebut di atas, maka dapat disimpulkan beberapa pengertian dan peranan dari
KERANGKA KONSEP dalam suatu penelitian sebagai berikut : D
Kerangka Konsep adalah Suatu hubungan atau kaitan antara konsep konsep atau variable variable
yang akan diamati atau diukur melalui penelitian yang akan dilaksanakan.

Konsep konsep atau variable variable yang akan diamati berdasarkan contoh tersebut adalah :
Pendidikan, Perilaku, Status Ekonomi, Status Sosial, Kualitas Fisik Sarana Air Bersih, Kualitas Air Bersih
(VARIABEL BEBAS) dan Kejadian Diare (VARIABEL TERIKAT)

Kerangka Konsep merupakan model konseptual yang berkaitan dengan bagaimana seorang peneliti
menyusun teori atau menghubungkan secara logis beberapa factor yang dianggap penting untuk masalah.
Sehingga KERANGKA KONSEP akan membahas saling ketergantungan antar variable yang dianggap perlu
untuk melengkapi dinamika situasi atau hal hal yang diteliti. Penyusunan KERANGKA KONSEP akan
membantu kita untuk membuat hipotesis, menguji hubungan tertentu dan membantu peneliti dalam
menghubungkan hasil penemuan dengan teori yang hanya dapat diamati atau diukur melalui variable.
Oleh karena itu, dalam menyusun sebuah KERANGKA KONSEP, peneliti hendaknya memahami variable
konsep yang hendak diukur.
Dasar-dasar metodologi penelitian kedokteran dan kesehatan, Dr. Ahmad Watik Praktiknya
7. Apa perbedaan kerangka teori dengan kerangka konsep?
Kerangka teori : suatu landasan teori yg digunakan sbg dasar konsep penelitian,
diperoleh dari telaah pustaka dari penelitian sebelumnya, penggambaran kerangka
konsep
Kerangka konsep : hubungan antara konsep satu dg lainnya dari masalah yang igin
diteliti, rangkuman
Tujuan disusun kerangka konsep menunjukkan hubungan antara variable yang ingin
diteliti

8. Bagaimana cara menyusun kerangka teori dan kerangka konsep?
Kerangka teori:
1. Identifikasi variable
2. Telaah sumber pustaka
3. Cari dan buat data pada varabel yang berpengaruh
4. Menentukan hubungan antar variable
5. Menyusun teori
Kerangka konsep:
Dari variable penelitian harus jelas, konsep luar harus menunjukkanhubungan variable,
dan harus ada kerangka yg mendasari
Harus memberi informasi yg jelas, mempermudah penentuan desain penelitian
Dibuat dalam bentuk diagram yg menunjukkan variable yg diukur, memberikan batas
lingkup penelitian shg memberikan informasi yang jelas variable yang diukur dan tidak
diukur

9. Apasaja yang harus ada dalam kerangka teori?
Cara dari pemecahan masalah
- Ap variable bebas
adalah variable yg diduga sebagai penyebab timbulnya variable lain. variable bebas biasanya dimanipulasi,
diamati dan diukur untuk mengetahui pengaruhnya terhadap variable lain.
Contoh : pupuk x adalah variable bebas, karena pupuk x yang akan mempengaruhi tanaman kacang. Pupuk x
dimanipulasi artinya jumlahnya ditambah atau dikurangi sesuai pelaksanaan penelitian. Selain itu pupuk x juga
diamati dan diukur, dalam hal ini ditemukan berapa banyak yang akan dipergunakan untuk memupuk
tanaman kacang.
- variable tergantung
adalah variable yang timbul sebagai akibat langsung dari manipulasi dan pengaruh variable bebas. Dalam
penelitian, variable tergantung diamati dan diukur untuk mengetahui dari pengaruh variable bebas.
Contoh : tanaman kacang, atau lebih spesifiknya, kesuburan tanaman kacang merupakan variable tergantung.
Kesuburan tanaman kacang diamati dan diukur dg jalan mengukur tinggi tanaman kacang tadi setelah sebulan
diberi pupuk, sesuai protokol penelitian di atas.
- Variable moderator
Disebut juga variable bebas kedua yaitu variable yg dipilih, diukur dan diamati dan dimanipulasi oleh peneliti
karena diduga ikut mempengaruhi hubungan antara variable bebas dan variable tergantung.
Contoh: pada penelitian pupuk x, diduga ada beberapa faktor yg mempengaruhi jalannya penelitian, misal :
tanah yg digunakan untuk tanaman kacang tadi. Bilamana tanah yg digunkan adalah tanah pasir, maka hasil
penelitian pasti akan berbeda bila tanah yg dipergunakan adalah tanah lumpur atau tanah gembur. Faktor lain
yg ikut mempengaruhi adalah air, pot, sinar matahari.
Contoh : Hubungan antara kemampuan dan produktifitas kerja makin tinggi bila etos kerja tinggi,Etos kerja
sebagai variabel moderator.

- Variable control
Adalah variable yg dikontrol oleh peneliti untuk menetralkan pengaruhnya thd variable tergantung. Variable
kontrol berbeda dg variable moderator. Variable ditetapkan sebagai variable moderator untuk dipelajari
pengaruhnya, sedangkan variable ditetapkan sbg variable kontrol untuk dihilangkan pengaruhnya.
Contoh: tanah, air, dan sinar matahari dikontrol oleh peneliti untuk dihilangkan pengaruhnya dengan jalan
menyamakan faktor2 tadi. Jika kelompok pertama ditanam di pasir dan disiram dg air hujan dan diletakan di
tempat yg terkena sinar matahari, maka perlakuan tadi juga ditetapkan pada kelompok kedua. Hal yg
membedakan antara kedua kelompok tadi hanyalah pupuk x yg diberikan pada kelompok pertama, tetapi
tidak diberikan pada kelompok kedua. Dengan demikian peneliti akan tahu pasti bahwa hanya pupuklah yg
mempengaruhi kesuburan tanaman kacang dan bukan fakor lain.
Example;membandingkan kecepatan mengetik antara lulusan SMA dengan SMK.variabel kontrolnya:naskah
yang dikrtikm sama,mesin ketiknya sama,ruang kerjanya sama.

- Variable antara
Adalah factor yg secara teoritik mempengaruhi hubungan variable bebas dan variable tergantung. Variable ini
tidak dapat diamati dan diukur namun, pengaruhnya dapat disimpulkan dari hubungan yg ada antara variable
bebas dan variable tergantung. Variable ini biasanya tidak pernah disebut dalam kajian operasional, tetapi
disebutkan keberadaannya dalam kajian teoritik.
Contoh: pupuk x dan kesuburan tanaman kacang, dihipotesiskan bahwa pupuk x yg mempengaruhi kesuburan
tanaman kacang. Pupuk x mempengaruhi proses kesuburan tanaman kacang. Namun karena proses kesuburan
tanaman kacang merupakan proses metabolisme abstrak dan tidak dapat diamati dan diukur, maka proses
tanaman kacang menjadi subur dipandang sbg variable antara.
(Panduan Penelitian, Sandjaja dan A. Heriyanto )
10. asaja macam-macam variable?


11. Apa korelasi antar variable?
Penelitian, Sandjaja dan A. Heriyanto )

MACAM-MACAM HUBUNGAN ANTAR VARIABEL
Sesungguhnya yang dikemukakan di dalam inti penelitian ilmiah adalah mencari hubungan antara berbagai
variabel. Hubungan yang paling dasar adalah hubungan antara dua variabel bebas dan variabel terikat (
Independent variabel dengan dengan dependent variabel).

a. Hubungan Simetris
Variabel-variabel dikatakan mempunyai hubungan simetris apabila variabel yang satu
tidak disebabkan atau dipengaruhi oleh variabel lainnya. Terdapat 4 kelompok hubungan simetris
:
1) Kedua variabel merupakan indikator sebuah konsep yang sama.
2) Kedua variabel merupakan akibat daru suatu faktor yang sama.
3) Kedua variabel saling berkaitan secara fungsional, dimana yang satu berada yang
lainnya pun pasti disana.
4) Hubungan yang bersifat kebetulan semata-mata.
b. Hubungan Timbal Balik
Hubungan timbal balik adalah hubungan di mana suatu variabel dapat menjadi sebab
dan akibat dari variabel lainnya. Perlu diketahui bahwa hubungan timbal balik bukanlah
hubungan, dimana tidak dapat ditentukan variabel yang menjadi sebab dan variabel yang
menjadi akibat.
c. Hubungan Asimetris (tidak simetri)
Satu variabel atau lebih mempengaruhi variabel yang lainnya. Ada enam tipe hubungan
tidak simetris, yakni :
1) Hubungan antara stimulus dan respons. Hubungan yang demikian itulah
merupakan salah satu hubungan kausal yang lazim dipergunakan oleh para ahli.
2) Hubungan antara disposisi dan respons. Disposisi adalah kecenderungan untuk
menunjukkkan respons tertentu dalam situasi tertentu. Bila Stimulus
datangnya pengaruh dari luar dirinya, sedangkan Disposisi berada dalam diri
seseorang.
3) Hubungan antara diri indiviidu dan disposisi atau tingkah laku. Artinya ciri di
sini adalah sifat individu yag relatif tidak berubah dan tidak dipengaruhi
lingkungan.
4) Hubungan antara prekondisi yang perlu dengan akibat tertentu.
5) Hubungan Imanen antara dua variabel.
6) Hubungan antara tujuan (ends) dan cara (means)

- Suryabrata, S. 2005. Metodologi Penelitian. Jakarta : PT. RajaGrafindo Persada.
- Narbuko,C., Achmadi, A,H. 2004 . Metodologi Penelitian. Jakarta : PT Bumi Aksara
- Sugiono. 2007. Metode Penelitian Pendidikan, Pendekatan kuantitatif, kualitatif dan R&D. Bandung:
AlfaBeta
- Anonim, 1981. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta : Depdikbud Dirjen Pendidikan Tinggi.


12. Apasaja macam-macam skala pengukuran?

KATEGORIKAL:
Skala nominal;adalahsuatu himpunan yang terdiri dari anggota-anggota yg mempunyai kesamaan
tiap anggotanya,dan memiliki perbedaan dari anggota himpunan yg lain.
Misalnya : kelamin dibedakan antara laki2 dan perempuan.kita menghitung banyaknya subyek dari
Dikotom palikotom setiap kategori gejala.masing-masing anggota himpunan tesebut tidak ada
perbedaan nilai.
Skala ordinal;himpunan yang beranggotakan menurut rangking,urutan,pangkat,jabatan.tiap
himpunan tidak hanya di kategorikan kepada persamaan atau perbedaan dengan himpunan
lain,tetapi berangkat dari pernyataan lebih besar/kecil.
misal,variable pendidikan dibedakan,SD,SMP,SMA.
NUMERIK:
Skala interval;seperti pada skala ordinal,tetapi himpunan tersebut dapat memberikan nilai interval
atau jarak antara urutan kelas yg bersangkutan.kelebihanya adalah bahwa jarak nomor yg sama
menunjukan juga jarak yang sama dari sifat yang di ukur.
Skala ratio; adalah variable yang mempunyai perbandingan yang sama,lebih besar/lebih kecil.seperti
panjang, berat,dan angka agregasi adalah variable ratio.
contoh;beras beratnya 1kuintal,maka 5 karung beras 5 kwintal.

Dr. Soekidjo Notoatmojo, Metodologi Penelitian Kesehatan, Edisi Revisi


Skala pengukuran Ciri Operasi matematis Contoh
Nominal Klasifikasi
pembedaan
setara
tuntas
Simetri
A=B
B=A
1. Agama : Kristen,
katolik, islam, hindu,
budha
2. nomor kamar di
asrama
Ordinal Klasifikasi
pembedaan
berjenjang
interval tidaak sama
tuntas
Asimetri
A>B>C
C<B<A
C-BB-A
1.Status sosial
2.Pendidikan
Interval Pembedaan
Interval sama
Titik nol : arbitrer
N =cN =K
c: koefisien
K: bilangan konstan
Skor : 45, 75, 80
Ratio Sama dengan interval +
titik nol mutlak
N = c N Berat : 7kg, 8kg, 10kg


DASAR-DASAR METODOLOGI PENELITIAN KLINIS, Edisi 2 Sudigdo Sastroasmoro

Vous aimerez peut-être aussi