Vous êtes sur la page 1sur 20

Mengelola Kesehatan dan Keselamatan

Biaya Nyata atas Kecelakaan


Masalah kecelakaan dan kesehatan menimbulkan biaya yang tidak sedikit. Di
Inggris, biaya yang berkaitan dengan kedua masalah di atas memakan sekitar 15 miliar
poundsterling per tahunnya ( menurut survey Health and Safety Executive / HSE ).
Hanya sebagian saja dari biaya tersebut yang ditutupi oleh asuransi. Survey tersebut juga
diadakan terhadap masalah yang timbul sehari-hari.

Mengelola Kesehatan dan Keselamatan


Keuntungan pengelolaan kesehatan dan keselamatan :
- meningkatkan morale staff dan menurunkan turnover staff
- memperbaiki posisi dalam komunitas lokal
- kondisi kerja yang lebih baik
- tingkat absen yang berkurang
- meningkatkan produktivitas

Kerugian karena tidak mengelola kesehatan dan keselamatan :


- Cedera atau kematian karyawan
- Mesin-mesin yang hancur
- Kehilangan output
- Hubungan industri yang buruk

Risiko sangat berkaitan erat dengan kesehatan dan keselamatan kerja, karena di kedua
bidang ini risiko sangat berpotensi untuk terjadi ( risiko besar ).

Risiko Perusahaan dalam Kesehatan dan Keselamatan


Risiko kesehatan dan keselamatan yang dihadapi oleh perusahaan mencakup :
- Dituntut oleh karyawan atau keluarganya karena menyebabkan kematian, cedera,
kehilangan pendengaran, kanker, dan lain-lain. Hal-hal seperti ini dapat ditutupi

1
oleh asuransi, namun menghindari kecelakaan lebih baik daripada mengatasi
masalah yang ditimbulkan
- Dilarang berproduksi oleh otoritas yang berwenang
- Kehilangan output karena kehilangan pekerja kunci

Penelusuran Risiko dalam Kesehatan dan Keselamatan


Pandangan tradisional mengenai kesehatan dan keselamatan mencoba untuk
memastikan tempat kerja yang sehat dan aman. Manajemen risiko memiliki pandangan
yang sama, namun mencoba untuk mengetahui bahaya yang nyata dan mencoba untuk
mengatasinya.
Mengadakan penelusuran risiko lebih penting daripada menanganinya setelah
terjadi. Penelusuran risiko harus berupa dokumen tertulis. Elemen-elemennya adalah
sebagai berikut.

Mengidentifikasi Bahaya
Untuk mengidentifikasi bahaya, perusahaan bisa :
1. Menanyakan kepada staff mengenai risiko kesehatan dan keselamatan
2. Meninjau kembali semua pembelian. Dapat dilakukan dengan memeriksa data
supplier, terutaman untuk bahan-bahan beracun
3. Mengaudit tempat kerja untuk proses yang berbahaya
4. Memeriksa daftar substansi beracun yang dikeluarkan oleh pemerintah
5. Membaca publikasi perdagangan atau informasi yang diterbitkan oleh asosiasi
perdagangan

Menelusuri Hazard
Perusahaan harus mengetahui seberapa besar kecelakaan mungkin terjadi,
seberapa mungkin, dan siapa yang dirugikan. Analisis ini akan membantu perusahaan
untuk berkonsentrasi pada risiko terbesar. Di kebanyakan perusahaan, hanya ada sedikit
risiko yang benar-benar berbahaya. Kebanyakan risiko dapat diperkirakan dan dicegah.

2
Dalam menilai risiko, kita dapat menggunakan risk assessment chart seperti di bawah ini:

Auditor Date
Hazard Type Specify the danger Who might be harmed Controls and precautions Further Action needed

Dangerous
Machinery

Pressudre
Systems

Noise and
Vibration

Electrical
Safety

Hazardous
substances

Lifting and
Handling

Slips, trips, and


Falls

VDUs

Radiations

Vehicles

Fire

Other risks

Ada beberapa risiko yang perlu ditambahkan karena tidak tercakup dalam chart di atas.

Tentukan siapa saja yang bisa terancam


Semua pihak yang terancam harus disertakan, termasuk staff, pengunjung, anggota
masyarakat, cleaning service, kontraktor, dan lain-lain

Mendata Pengawasan dan Peringatan


Perusahaan harus menunjukkan bagaimana risiko dikelola. Apabila prosedur
terdapat di buku petunjuk keselamatan, maka di dalam chart harus dinyatakan di mana
letak petunjuk tersebut.

3
Siapapun yang bisa terancam oleh risiko harus disadarkan akan risiko yang
mungkin menimpa mereka. Ini adalah salah satu alasan mengapa kadangkala pengunjung
diberik buku petunjuk kesehatan dan keselamatan.

Menelusuri Tindak Lanjut yang Dibutuhkan


Auditor harus menilai apakah kontrol yang selama ini dilakukan sudah memadai. Hal ini
dapat terlihat dalam chart di atas. Tindakan-tindakan tersebut dapat berupa menambah
alat-alat pengaman, meng-upgrade mesin-mesin, atau memasang monitor atau alarm.

Melakukan Tindakan terhadap Penemuan


Hal ini sangat penting, karena sebuah penilaian tanpa diikuti oleh tindak lanjut
merupakan hal yang sia-sia. Solusi yang ideal adalah menyingkirkan risiko yang mungkin
terjadi sepenuhnya, namun terkadang hal ini sangat sulit. Banyak tindakan perbaikan
dapat dilakukan dengan biaya yang minim, bahkan juga tanpa biaya.

Meninjau Kembali Penilaian


Penilaian harus ditinjau ulang setidaknya setahun sekali untuk memastikan bahwa alamat
pengaman masih berfungsi. Penilaian yang selalu up to date memastikan sistem
pengaman tetap relevan.

Minimisasi Risiko
Tabel di bawah ini menunjukkan bahwa ada solusi yang lebih baik dari solusi-
solusi lainnya. Solusi yang lebih baik adalah solusi yang mensubstitusi atau mengubah
proses, atau memperbaiki desain.

< More effective Less effective>

Remove the hazard Control the hazard Control staff and exposure

Change the activity to Audit regularly Personal protective clothing


Remove or minimiza the risk
Good housekeeping Train staff

Use in a safer form Use work methods which minimize the chances of
spills or escape
Isolate & enclose; ventilate

4
Menjauh dari Bahaya
Merupakan jalan yang paling pasti untuk mencegah kecelakaan. Kadang-kadang
hal ini sulit dilakukan, namun proses dapat diubah atau bahkan tidak dilanjutkan.

Mengawasi Bahaya
Audit reguler akan membantu menghindari terjadinya kecelakaan. Audit harus
direncanakan dan dilaksanakan secara profesional, sehingga kita dapat memastikan
bahwa semua bidang tercakup dalam audit setiap tahunnya, dan para staff tidak
mengaudit area tanggung jawabnya sendiri. Hasilnya harus tertulis dan ditindaklanjuti.
Housekeeping yang baik merupakan cara lain dalam mengkontrol. Memodifikasi sebuah
proses atau membuatnya dapat berjalan lebih aman merupakan salah satu solusi yang
umum.

Mengkontrol Staff dan Exposure


Melatih pekerja dan membuat mereka lebih sadar akan bahaya risiko merupakan
proses yang berkelanjutan. Seiring dengan perubahan proses, dan staff-staff baru
dipekerjakan, sangat penting untuk menjaga standar agar tidak melenceng. Staff harus
menandatangani training records mereka, sehingga ada bukti bahwa mereka telah
ditraining dan mereka telah mengerti apa yang harus dilakukan. Dengan demikian,
karyawan akan menyadari pentingnya keselamatan dan tanggung jawab perusahaan dapat
berkurang apabila terjadi kecelakaan.
Pekerjaan yang berbahaya dapat dikontrol dengan cara menggunakan izin kerja
yang menyatakan bagaimana pekerjaan harus dilakukan, dan bahaya-bahaya apa saja
yang mungkin terjadi. Izin ditandatangani oleh pekerja, namun tanggung jawab tetap
berada di tangan perusahaan.
Minimalisasi exposure dapat dilakukan dengan menggunakan alat yang dapat
mematikan komputer setiap jam, untuk memastikan karyawan beristirahat. Dalam sebuah
pabrik, biasanya ada prosedur tertulis mengenai jangka waktu kerja maksimum
karyawan.

5
Mesin-Mesin Berbahaya
Setiap mesin yang mungkin melukai karyawan merupakan mesin yang sangat
berbahaya, sehingga harus dilengkapi dengan alat pengaman. Karyawan harus dilatih
untuk mengatasi bahaya. Tombol darurat untuk mematikan mesin harus mudah dicapai.
Audit secara reguler dibutuhkan, dan dapat dilakukan dengan menggunakan check list.
Banyak kecelakaan terjadi ketika proses pembersihan dan perawatan. Oleh karena
itu, hanya karyawan yang terlatih yang diperbolehkan untuk membersihkan atau
menservis mesin-mesin. Mereka juga harus dilengkapi dengan pakaian-pakaian khusus
yang dapat mencegah bahaya yang mungkin terjadi. Karyawan terkadang mengabaikan
keselamatan mereka sendiri atau mengaktifkan mesin ketika membersihkan ( karena
ada beberapa mesin yang lebih mudah dibersihkan ketika berfungsi, namun sangat
berbahaya ). Ketika hal seperti ini terjadi, perusahaan harus menekankan bahwa proses
pembersihan dan perawatan harus dilakukan sesuai prosedur.

Pressure Systems
Steam boilers dapat menyebabkan luka bakar kepada para pekerja, sedangkan
compressed air dapat merusak penglihatan. Semua alat yang bertekanan dapat meledak,
mencederai atau bahkan membunuh orang-orang di sekitarnya. Jika memungkinkan,
lebih baik menghindari penggunaan pressurized systems. Jika memang pressurized
systems sangat dibutuhkan, haruslah dipelihara dan digunakan dengan baik.

Kebisingan dan Getaran


Kebisingan dapat dikurangi dengan meningkatkan pemeliharaan, menjalankan
mesin pada kecepatan yang lebih rendah, menempatkan peredam suara di sekitar mesin,
dan memisahkan mesin yang bising di tempat khusus. Mesin-mesin baru harus dievaluasi
tingkat kebisingan yang dihasilkannya. Memberikan para pekerja pelindung telinga
merupakan solusi terakhir, karena hal itu tidak menyelesaikan penyebabnya dan
seringkali diabaikan oleh pekerja karena tidak nyaman.
Getaran dari alat-alat yang dipegang tangan yang digunakan secara terus menerus
menyebabkan terganggunya aliran darah di jari. Getaran dapat dikurangi dengan

6
pemasangan dan pemeliharaan yang lebih baik dan dengan menggunakan peralatan yang
berkualitas.
Kebisingan juga mempengaruhi penduduk lokal di sekitar pabrik, sehingga
perusahaan harus mengurangi tingkat kebisingan dengan cara memasang peredam suara,
pepohonan yang dapat mengurangi volume suara, juga dengan menghindari truk-truk
melewati jalanan penduduk pada saat penduduk beristirahat.

Electrical Safety
Electrical faults dapat menyebabkan kebakaran, cedera, dan bahkan kematian
para pekerja. Electrical safety dimulai dengan perencanaan instalasi yang baik, dengan
pemeliharaan yang dilakukan oleh teknisi yang qualified, dan dengan penggunaan
electrical audit.

Substansi Berbahaya (Membahayakan paru-paru atau kulit)


Substansi berbahaya termasuk yang dapat tertelan, yang dapat membahayakan
atau membakar kulit atau yang asapnya dapat terhirup. Substansi dapat berbentuk cairan,
gas, bubuk, padatan atau debu. Substansi berbahaya dapat dihasilkan ketika dicampur
atau dituang selama produksi, sebagai sisa produksi atau ketika dibuang. Mereka terjadi
tidak hanya ketika proses produksi, tapi juga selama riset, pembersihan, perbaikan dan
pemeliharaan.

Merokok
Hal ini ada dalam keinginan perusahaan untuk meminimisasi merokok di dalam
lingkungan perusahaan. Selain bersifat karsinogen (pemicu kanker) baik untuk perokok
(aktif) dan bukan perokok (pasif), merokok juga dapat menimbulkan risiko kebakaran.
Merokok seharusnya dilarang kecuali di dalam ruangan khusus merokok yang disediakan
oleh perusahaan.

7
Confined Spaces
Confined spaces merupakan hal yang umum dalam semua jenis industri. Pekerja
dapat terkena fumes atau kekurangan oksigen. Pekerja dapat meninggal dalam kebakaran
atau ledakan, dan banyak juga yang meninggal karena mencoba menyelamatkan
rekannya yang lain. Tempat kerja yang berbahaya ini harus lebih ketat pengawasannya,
menggunakan izin ketika memakai sistem. Bahaya-bahaya harus diperkirakan secara hati-
hati, dan secara hati-hati penempatannya. Pengecekan harus selalu dilakukan untuk gas
atau fumes, dan udara bersih harus tetap mengalir ke dalam confined space.

Lifting dan Handling


Cedera tulang belakang merupakan salah satu masalah yang timbul dari
memindahkan barang ke tempat lain. Jika memungkinkan, alat bantu lifting harus
digunakan, mulai dari trolleys dan forklift trucks sampai ke conveyor systems. Terlepas
dari pertimbangan lain, alat bantu tersebut seharusnya mengurangi jumlah barang yang
rusak. Strategi lain adalah dengan membuat muatan menjadi lebih ringan. Menggunakan
mechanical handling devices menambah hazards karena dapat jatuh. Muatan harus
seimbang dan dikemas secara aman.

Repetitive Strain Injury (RSI) dan VDU


Setiap orang yang bergerak secara repetitif pada lengan, pergelangan tangan atau
leher berada dalam risiko. RSI dapat dihindari dengan mengubah pekerjaan, dengan
memperluasnya, dengan mengizinkan waktu istirahat, dan dengan memvariasikan
pekerjaan. Memperbaiki unit kerja sehingga pekerja tidak perlu membungkuk dapat juga
menolong. Dalam jasa keuangan dan industri jasa lainnya, terminal komputer menjadi
basis pekerjaan banyak pekerja, dan disitu RSI menjadi ancaman yang sebenarnya.
Pekerja yang menghabiskan 8 jam sehari di depan layar komputer dapat terkena masalah
mulai dari nyeri punggung atau bahkan terganggu penglihatannya.

8
Radiasi
Beberapa radiasi yang mungkin terjadi antara lain radiasi gelombang mikro dan
frekuensi radio, radiasi sinar infra merah, visible radiation, radiasi sinar ultraviolet,
radiasi ionisasi (sinar-X, sinar gamma, dsb). Radiasi tersebut mengganggu kesehatan,
mulai dari merusak penglihatan, bahkan menimbulkan kanker.

Slips, Trips, dan Falls


Lantai harus tetap kering, bebas dari gangguan dan tanpa kerusakan, terutama
kabel dan pipa, dan harus rata. Tangga harus ada pegangannya. Penerangan yang baik
juga diperlukan, khususnya penerangan di tangga. Orang-orang yang bekerja di
ketinggian juga harus mengenakan alat-alat pengaman, jika menggunakan tangga
pastikan tangga tersebut kokoh dan membentuk sudut yang tepat.

Cedera yang disebabkan oleh Kendaraan


Pekerja sering tertabrak oleh kendaraan seperti fork lift trucks yang ke sana
kemari membawa muatan. Cara menanganinya adalah dengan memisahkan orang-orang
dan kendaraan dengan menandai rute-rute yang terpisah, juga dengan menempatkan
ramps yang dapat mengurangi kecepatan kendaraan. Perusahaan juga dapat menyediakan
cermin, alarm, dan visible clothing.

Menganalisis Kecelakaan
Semua kecelakaan harus diinvestigasi. Laporan harus dibuat dan tindakan harus
dilakukan. Banyak perusahaan membuat display yang menunjukkan jumlah hari yang
terlewati tanpa kecelakaan, dimana hal itu mendorong orang-orang untuk lebih waspada
akan kemungkinan kecelakaan.

Risiko untuk Bisnis Jasa


Kesehatan dan keamanan kerja juga dibutuhkan dalam bisnis jasa sebagaimana
dalam bisnis manufaktur.

9
Faktor Manusia
Walaupun sudah ada regulasi untuk mengurangi risiko kecelakaan, tetap saja ada
faktor dari manusia yang menyebabkan terjadinya kecelakaan. Misalnya, dalam peraturan
sudah disebutkan bahwa setiap orang yang masuk ke dalam kawasan pembangunan
gedung (konstruksi) harus mengenakan helm, tetap saja ada orang yang tidak
menggunakan helm pengaman tersebut.

Sistem Pengamanan dalam Bekerja


Harus ada peraturan atau prosedur tertulis dalam pekerjaan. Seorang pekerja harus
diberitahu apa saja prosedur tersebut, tentu saja prosedur yang berhubungan dengan
pekerjaannya.

10
CONTOH KASUS Kesehatan dan Keselamatan Kerja

Pabrik Produsen Sepatu Atletik , PT. Panarub

PENDAHULUAN

Salah satu masalah yang hampir setiap hari terjadi di tempat kerja adalah

kecelakaan yang menimbulkan hal-hal yang tidak kita inginkan, seperti kerusakan

peralatan kerja, cedera tubuh, kecacatan bahkan kematian. Menurut International Labour

Organization (ILO), setiap tahun terjadi 1,1 juta kematian yang disebabkan oleh karena

penyakit atau kecelakaan akibat hubungan pekerjaan. Sekitar 300.000 kematian terjadi

dari 250 juta kecelakaan dan sisanya adalah kematian karena penyakit akibat hubungan

pekerjaan, dimana diperkirakan terjadi 160 juta penyakit akibat hubungan pekerjaan baru

setiap tahunnya.

Bencana di industri (industrial disasters) dikategorikan sebagai bencana karena

ulah manusia. Sesuai dengan jumlah korban yang terjadi misalnya sekitar 20 korban

disebut “bencana industri berskala kecil”, 20 sampai 50 korban disebut “bencana industri

skala menengah” dan bila menyangkut 50 100 orang atau lebih termasuk “skala berat”.

Dari penelitian-penelitian yang telah sering dilakukan ternyata faktor manusia memegang

peran penting dalam hal timbulnya kecelakaan. Penelitian menyatakan bahwa 80% - 85%

kecelakaan disebabkan oleh kelalaian atau kesalahan faktor manusia.

Adapun jenis kecelakaan yang terjadi sangat bergantung pada macam industrinya,

misalnya bahan dan peralatan kerja yang dipergunakan, proses kerja, kondisi tempat

11
kerja, bahkan pekerja yang terlibat di dalamnya. Semuanya ini termasuk hal-hal yang

dapat atau berpotensi membahayakan para pekerja yang lazim disebut sebagai potensial

(potential hazard). Bahaya potensial di tempat kerja atau di industri dapat berupa :

bahaya-bahaya fisik, kimia, biologi, masalah ergonomi, dan masalah psikososial.

Dengan maraknya kasus kecelakaan kerja yang terjadi belakangan ini maka kami

akan membahas mengenai kasus yang terjadi di PT.Panarub yang berlokasi di

Tangerang, Indonesia. PT.Panarub mengerjakan berbagai produk sepatu atletik, termasuk

sepatu sepakbola, khusus untuk Adidas-Salomon (Adidas). Pabrik ini mempekerjakan

sekitar 10.000 pekerja.

12
KASUS K3 PADA PT PANARUB

Sistem Kesehatan dan Keselamatan Kerja pada PT. Panarub

Sistem Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) PT Panarub sangat minim,

bahkan pabrik ini belum tercatat memiliki Panitia Penjaga Kesehatan dan Keselamatan

Kerja (P2K3) yang aktif dan terdaftar seperti yang telah ditetapkan oleh hukum

Indonesia. Pabrik memiliki sebuah poliklinik, namun karena kurangnya komunikasi

dengan pengurus kesehatan dan keselamatan kerja di dalam pabrik dan tidak pernah

diadakannya pemeriksaan kesehatan tahunan terhadap pekerja pabrik, poliklinik inipun

tidak memiliki data-data yang dapat dijadikan alat untuk kontrol kesehatan dan

keselamatan tenaga kerja serta catatan mengenai risiko-risiko yang mungkin terjadi

dalam pabrik. Selain itu, para petugas yang ada di poliklinik sering tidak sadar dengan

tanggung jawab mereka untuk melaporkan kecenderungan kondisi kesehatan para buruh

kepada pihak manajemen

Risiko yang berkaitan dengan K3

Berikut ini merupakan identifikasi sekaligus evaluasi terhadap risiko-risiko yang

dihadapi oleh pekerja pabrik sepatu PT Panarub dalam kaitannya dengan kesehatan dan

keselamatan kerja.

1. Penggunaan bahan kimia dan kurangnya pelatihan yang memadai mengenai

penggunaan bahan-bahan kimia berbahaya.

• Para buruh hanya menggunakan sarung tangan bolong dari bahan katun

yang tidak dapat secara baik melindungi mereka dari cairan kimia ketika

menggunakan lem dan bahan pelarut. Bahkan seringkali terlihat para

13
buruh hanya menggunakan satu sarung tangan atau tidak sama sekali

ketika bekerja dengan kedua tangannya.

• Ventilasi atau penyedot udara yang berada di dekat lem atau cairan

pelarut, kalaupun ada, sangat lemah dalam hal daya sedot asapnya. Di

beberapa kasus dimana bagian-bagian yang menggunakan lem dan cairan

pelarut tersebut terletak di bawah rak-rak penyimpanan. Terdapat cara-

cara yang sangat tidak efektif di dalam membuang uap dari bahan-bahan

kimia tersebut.

• Banyak buruh yang menggunakan mesin lem panas (Hot Melt) yang

digunakan di seluruh PT Panarub, memiliki bekas luka bakar atau bekas

luka yang masih baru di tangan mereka. Terdapat bekas lem, bulu-bulu

halus dan bahan-bahan lainnya, yang sulit dibersihkan dengan air yang

tersedia di pabrik ( hanya terdapat air dingin dan tidak tersedia air panas

ataupun sabun), pada tangan buruh yang bekerja di bagian ini.

• Para buruh di bagian HotPress menghisap uap yang keluar dari

karet yang mencair di seluruh bagian mereka. Sebagai kompensasi pabrik

hanya memberikan dua kaleng susu setiap bulan dan sepotong kecil roti

jika mereka bekerja pada jam malam.

• Di bagian limbah, para buruh yang mengurus pembuangan-pembuangan

pabrik, termasuk rak-rak penyimpanan dan bahan- bahan kimia, jarang

terlihat menggunakan perlengkapan pengaman yang sesuai. Sangat sedikit

terlihat adanya peringatan Lembar Data Keselamatan Bahan-bahan Kimia

(CSDS) mengakibatkan para buruh di bagian ini tidak memiliki cukup

14
pengetahuan mengenai bahan-bahan kimia yang mereka tangani, ataupun

pengukuran keselamatan yang harus mereka jalani.

2. Kekurangan perlengkapan keselamatan yang memadai.

• Mesin yang digunakan untuk memotong sol sepatu setelah keluar dari

mesin cetak sangat minim dengan pelindung jari. Tanpa perlindungan

tertentu, risiko akan terjadinya kecelakaan sangat tinggi dimana jari-jari

pekerja bersentuhan langsung dengan pisau yang berputar.

• Sarung tangan yang digunakan oleh para pekerja di bagian pencetakan

adalah sarung tangan yang pendek dan longgar, berisiko akan pegangan

yang tidak kuat pada mesin cetak yang berat. Banyak ditemukan bekas-

bekas terbakar pada bagian tangan yang menyentuh pinggiran mesin cetak

tersebut. Para pekerja juga kerap menggunakan sandal saat bekerja yang

sangat berisiko untuk luka yang fatal.

• Masker wajah yang disediakan tidak sesuai dengan bahaya yang potensial

terjadi pada saluran pernafasan pekerja tersebut.

Cara Penanggulangan

Berbagai langkah penanggulan sebagai bentuk kontrol risiko yang harus

diambil pabrik PT. Panarub sesuai keadaan dalam pabrik tersebut dan dengan

rekomendasi dari Worker Rights Consortium adalah sebagai berikut :

Terkait dengan sistem K3 secara keseluruhan :

15
√ Mendirikan Panitia Penjaga Kesehatan dan Keselamatan Kerja (P2K3)

yang fungsional, yang terdiri dari perwakilan buruh dan pihak

manajemen. Hal ini sesuai dengan persyaratan yang ada dalam Hukum

Indonesia, KEP-02/MEN/1970 dan PER-03/MEN/1970. Tanggung

jawab P2K3 tersebut adalah memfasilitasi program kesehatan dan

keselamatan, termasuk memberikan laporan-laporan kecelakaan, audit

internal dan penilaian risiko.

√ Memastikan adanya komunikasi antara pihak poliklinik dengan pihak

kesehatan dan keselamatan kerja perusahaan, sehingga didapatkan

informasi kesehatan para pekerja yang akurat dan up to date.

√ Adanya pemeriksaan kesehatan yang diadakan secara rutin untuk

memonitor setiap kemungkinan dampak lingkungan kerja terhadap

kondisi kesehatan buruh.

Terkait dengan kegiatan sehari-hari dalam pabrik :

√ Identifikasi terhadap alat-alat pelindung diri yang seharusnya dimiliki

dan digunakan oleh para buruh. Contohnya, masker wajah yang sesuai

dan sarung tangan yang sesuai dengan jenis kegiatan para buruh. Hal

ini sebaiknya dikonsultasikan kepada HIPERKES atau ahli-ahli K3.

√ Pengujian ulang akan jumlah dan ukuran debu dan partikel, tingkat

kebisingan dan uap dari bahan-bahan kimia, yang nantinya akan

membawa perubahan mengenai sistem ventilasi atau penyaringan udara

di tempat kerja tersebut

16
√ Konsultasi dengan ahli-ahli K3 untuk mengidentifikasi dan

mengimplementasikan mekanisme yang sesuai untuk melindungi para

buruh yang bekerja dibagian Hotpress terkait dengan uap yang

dihasilkan dari karet yang mencair.

√ Menyediakan pelindung telinga bagi para buruh yang tempat kerjanya

berdekatan dengan mesin yang menimbulkan kebisingan.

√ Buruh yang berada dibagian pengolahan limbah harus diberikan alat-

alat pelindung diri yang memadai.

√ Lembar data keselamatan bahan-bahan kimia untuk barang-barang

pembuangan harus diletakkan wilayah pembuangan beserta petunjuk

untuk mendapatkan informasi lebih lanjut.

√ Wilayah pembuangan harus dilengkapi dengan sistem pembersihan

mata dan sabun untuk membersihkan tangan dari sisa-sisa bahan kimia.

√ Air minum harus lebih dekat dengan wilayah pengolahan bahan karet

(yang bersuhu tinggi) sehingga para buruh yang bekerja dibagian

tersebut dapat lebih sering minum.

√ Pelindung kuping dan mata yang lebih baik bagi seluruh buruh yang

berada dibagian pengolahan karet dan bagian potong.

√ Pengaturan yang lebih baik dan disiplin di wilayah kerja mekanik,

sehingga dapat mengurangi risiko terjadinya kecelakaan atau luka pada

buruh. Contohnya : orang yang menggunakan pemotong besi listrik

mau tidak mau harus menggunakan sarung tangan dan pelindung mata,

dan tidak bisa jika hanya menggunakan salah satu dari keduanya.

17
√ Ditambahkan pelindung jari pada mesin yang memotong sol sepatu

utuk melindungi jari dari pisau yang sedang berputar pada mesin

tersebut.

√ Landasan mesin Hotpress perlu diperlebar sehingga para buruh bisa

berada pada posisi yang lebih lebar, selain disediakan juga pelindung

kaki bagi para buruh.

√ Khusus untuk bagian Hotpress, sarung tangan harus secara pas diukur

dan memiliki bahan yang tidak licin dan nyaman dibagian telapak

tangan( Tahan panas, tetapi memiliki pori-pori yang cukup bagi tangan

untuk bernafas. Selain itu, para buruh diwajibkan untuk menggunakan

sepatu yang melindungi kaki mereka.

√ Untuk tempat yang memiliki suhu yang cukup tinggi, sebaiknya

ditambahkan suatu alat penyejuk ruangan atau diadakan pengukuran

untuk menurunkan suhu.

√ Pada akhirnya, pihak manajemen PT. Panarub harus melakukan

pengawasan yang ketat untuk memastikan bahwa seluruh pekerjanya

menggunakan perlengakapan keselamatan kerja mereka.

18
Kesimpulan dan Saran

Dari kasus yang telah dipaparkan diatas, kami menilai bahwa sistem Kesehatan

dan Keselamatan Kerja sebagai salah satu risiko yang pada akhirnya dapat membawa

dampak yang cukup besar bagi kegiatan operasional pabrik sangat kurang diperhatikan

oleh PT. Panarub. Hal tersebut diindikasikan dengan sangat banyaknya kelemahan dalam

pengelolaan K3 bahkan hampir tidak ada pengelolaan K3 oleh PT. Panarub.

Padahal menurut Kit Sadgrove Chapter 1, Health and Safety Risk merupakan

risiko yang cukup penting yang harus dipertimbangkan oleh suatu perusahaan dalam

beroperasi. Mengapa? Karena risiko ini terkait dengan tenaga kerja dan peralatan yang

digunakan langsung dalam proses produksi, yang jika tidak dapat dimantain, akan

menimbulkan kerugian bagi perusahaan. Baik itu karena hilangnya satu tenaga kerja yang

dapat mengakibatkan menurunnya output yang dihasilkan, ataupu terhentinya proses

produksi akibat kerusakan pada mesin-mesin yang digunakan.

PT. Panarub dalam hal ini harus mempertimbangkan segala hal yang berkaitan

dengan pengelolaan K3 dan bila perlu, sesegera mungkin mengadakan perubahan secara

menyeluruh mengenai sistem K3 perusahaan, untuk menghindari kerugian yang lebih

besar yang dapat ditimbulkan akibat buruknya pengelolaan K3. Hal tersebut dapat

dilakukan dengan meminta pertolongan langsung kepada ahli-ahli dalam bidan kesehatan

dan keselamatan kerja.

19
Selain pihak PT. Panarub, pemerintah dalam hal ini sebagai pembuat kebijakan

harus lebih mempertegas dalam menindaklanjuti segala bentuk ketidaksesuaian

pengelolaan kesehatan dan keselamatan kerja dalam suatu perusahaan. Salah satu cara

yang dapat ditempuh yaitu, memberikan kejelasan mengenai punishment yang akan

diberikan bagi yang melanggar aturan mengenai pengelolaan K3.

20

Vous aimerez peut-être aussi