Vous êtes sur la page 1sur 22

AMEBIASIS

DEFINISI
Penyakit infeksi usus besar yang disebabkan
oleh parasit usus entamoeba histolitica
EPIDEMILOGI
Tersebar hampir diseluruh dunia, >> di
negara berkembang yg beriklim tropis.
>> di tempat2 penampungan anak cacat/
pengungsi dgn sanitasi yg buruk.
Endemik di afrika, amerika latin, india, asia
tenggara.
Di Amerika Serikat banyak terjadi pada anak
retardasi mental, laki2 homoseksual, imigran
(>> meksiko) yg bepergian dari daerah
endemik
Faktor yg berperan : kepadatan penduduk,
higiene individu, sanitasi lingkungan, kondisi
sosial-ekonomi dan kultural yg menunjang.

ETIOLOGI
Entamoeba histolitika
Siklus hidupnya terdapat dalam 2 macam bentuk
:
1. trofozoit
- trofozoit komensal (<10 mm)
- trofozoit patogen (> 10 mm)
2. kista
- kista muda
- kista matang
DAUR HIDUP
Kista tertelan dan msuk ke dlm usus kecil

Berkembang menjadi 8 trofozoit yg bergerak aktif

Membentuk koloni dlm lumen usus besar

Menginvasi mukosa

Trofozoit dlm lumen berkondensasi menjadi benda berbentuk
sferis (prekista dgn dinding relatif tipis dan halus)
dilepaskan terjadilah kista muda

Kista matang

Keluar lewat feses (sumber penularan
Kista masuk dlm mulut

Terus masuk ke dlm lambung dan usus kecil

Akibat pengaruh cairan kista yg berada
Lambung, dinding kista menjadi di usus kecil
Lemah amuba keluar tahap metakista akan dibawa
ke usus besar
Metakista trofozoit dibawa ke sekum
Menjd aktif menempel pd mukosa dikeluarkan
Usus/tersangkut di dlm kelenjar yg ada bersama feses
Di dlm kripta usus tanpa ekskistasi

Amuba muda mulai tumbuh

Menjadi trofozoit normal
CARA PENULARAN
Secara fekal oral, baik secara langsung (mll
tangan) maupun tidak langsung (mll air
minum/makanan yg tercemar)
Sumber penularan : feses yg mengandung
kista amuba yg berasal dari carrier
Penularan : pencemaran air minum, pupuk
kototran manusia, food handlers, vektor lalat
dan kecoa, kontak langsung seksual oral-
anal pada homoseksual
PATOGENESIS
Tertelannya bahan yg mengandung kista e.histolitika

Kolonisasi oleh trofozoit di seluruh kolon

Trofozoit mula2 hidup sebagai komensial di usus
besar

Bila terdapat faktor2 risiko spt di bwah ini :
- Faktor kerentanan tubuh pasien (kehamilan,
kurang gizi, peny.keganasan, kortikosteroid)
- Sifat keganasan (virulensi)ameba
- Faktor lingkungan yg mendukung (suasana
anaerob dan asam, ada bakteri/virus, diet tinggi
kolestrol, tinggi karbohidrat, rendah protein)
Trofozoit berubah menjadi patogen menembus
mukosa

Memproduksi enzim fosfoglukomutase dan lisozim

Kerusakan dan nekrosis jar.dinding usus

Timbul ulkus dipermukaan mukosa usus menonjol

Ulkus paling sering terjadi urutannya dari yg paling
sering di : sekum, kolon asendens, rektum,
sigmoid, apendix, ileum terminalis

Ulkus dapat menimbulkan perdarahan
Bila menembus lap.muskular, akan terjadi perforasi
dan peritonitis

Dari ulkus, ameba infeksi kronik
Bermigrasi
timbul reaksi
Lewat cabang embolisasi terbentuknya
Vena porta lewat pemb. massa
jar.granulasi
Ke hepar darah/KGB
ameboma
Abses hepar ke paru, otak, limpa

abses paru, otak, limpa
KLASIFIKASI
Carrier
Amebiasis intestinal ringan
Amebiasis intestinal sedang
Disentri ameba berat
Disentri ameba kronik
MANIFESTASI KLINIK
Carrier
Ameba di usus besar tdk mengadakan invasi ke
dinding usus asimptomatik
Amebiasis intestinal ringan
Onset peny. Perlahan-lahan
Perut kembung, kadang nyeri perut ringan
bersifat kejang
Diare ringan, 4-5x/hr, feses bau busuk,
bercampur darah dan lendir
Sedikit nyeri tekan daerah sigmoid
Keadaan umum baik, tanpa/disertai demam
ringan (subfebris)
Kadang hepatomegali yg tdk/sedikit nyeri tekan
Amebiasis intestinal sedang
Keluhan lebih berat dari yg ringan, tp masih
mampu melakukan aktivitas sehari2
Feses disertai darah dan lendir
Kram perut, demam, lemah badan +
hepatomegali yg nyeri ringan
Disentri ameba berat
Keluhan lebih hebat diare + darah banyak >
15x/hr
Demam tinggi (40 40,5 C) + mual + anemia
Jangan dilakukan sigmoidoskopi krn bisa
perforasi usus
Disentri ameba kronik
Gejala menyerupai disentri ameba ringan
Serangan diare diselingi dgn periode normal /
tanpa gejala
Keadaan tsb dapat terjadi berbulan2 bertahun2
Gejala neurastania
Diare terjadi biasanya krn kelelahan,
demam/makanan sulit dicerna
PX. PENUNJANG
Px. Feses
Fesef berbau busuk, berlendir, berdarah
Pada feses dmn pasiennya tdk diare
terdapat kista dgn sediaan langsung :
tampak kista berbentuk bulat, berkilau spt
mutiara, di dlm nya terdapat badan2
kromatoid yg berbentuk batang, dgn ujung
tumpul, inti tdk tampak.
Pada feses segar yg mengandung darah dan
lendir dpt ditemukan trofozoit pada
sediaan langsung, dpt dilihat trofozoit msh
bergerak aktif dgn menggunakan
pseudopodia nya dan tampak eritrosit di dlm
nya.
Px. Protoskopi, sigmoidoskopi, kolonoskopi
tampak ulkus yg khas dengan tepi menonjol,
tertutup eksudat kekuningan, mukosa usus
diantara ulkus2 tampak normal.
Px. Mikroskopis bahan eksudat/biopsi
jar.usus
Ditemukan trofozoit
Foto rontgen kolon
Dgn barium enema tampak ulkus + spasme
otot
Filling defect yg mirip karsinoma pada
ameboma
Biakan ameba
Pada media Boeck Dr Bohlav tdk semua strain
bsa dibiakkan
Uji serologi
(+) bila ameba menembus jaringan (invasif)
Contoh : ELISA, IFA (Indirect Fluorescent
Antibody)
DIAGNOSIS
Px. Feses :
Feses tidak banyak mengandung leukosit dan
ditemukan entamoeba histolitika dalam feses.
Pungsi abses pada abses hepar
KOMPLIKASI
Intestinal
Perdarahan usus
Perforasi usus
Ameboma
Intusepsi
Striktura usus
Ekstraintestinal
Amebiasis hati
Amebiasis pleuropulmonal
Abses otak, limpa, organ lain
Amebiasis kulit
PENGOBATAN
Carrier
Diloksanit furoat : 3x500 mg/hr 10 hari
Dilodohidroksiquin : 3x600 mg/hr 10 hari
Lodoklorohidroksiquin/klioquinol : 3x250 mg/hr 10 hari
Karbarson : 3x500 mg/hr 7 hari
Bismuth Glikoarsanilate : 3x500 mg/hr 7 hari
Klefamid : 3x500 mg/hr 10-13 hari
Paramomisin : 3x500 mh/hr 5 hari
Klorokuin difosfat : 2x500 mg/hr 1-2 hari, dilanjutkan
2x250 mg/hr 7-12 hari
Metronidazol : 35-50 mg/kgBB atau 3x500 mg/hr 5
hari
Tinidazol : 50 mg/kgBB atau 2 gr/hr 2-3 hari
Ornidazol : 50-60 mg/kgBB atau 2 gr/hr 3 hari
Disentri ameba ringan-sedang
Metronidazol / tinidazol / ornidazol 3x750 mg/hr
5-10 hari + amebisid luminal
(diidohidroksiquin/diloksanid furoat/kliosuinol)
Disentri ameba berat
Tirah baring, infus cairan elektrolit/transfusi darah
Pengobatan sama seperti ameba ringan-sedang
+ emetin (1 mg/kgBB 3-5 hr) / dehidroemetin
(11,5 mg/kgBB/hr 3-5 hr)
Amebiasis ekstraintestinal dan ameboma
metronidazol, kloroquin difosfat (1 gr/hr 1-2 hari,
dilanjutkan 600 mg/hr 4 minggu),
dehidroemetin/emetin 10 hr, pungsi abses hati
pada abses hepar
Selain abses hepar, pengobatan sama kecuali tdk
diberikan kloroquin
PROGNOSIS
Ditentukan oleh berat ringan nya penyakit,
diagnosis dan pengobatan dini yg tepat,
kepekaan ameba thd obat yg diberikan.
Tanpa komplikasi : baik
Abses otak ameba : kurang baik
PENCEGAHAN
Memasak air untuk minum
Menjaga kebersihan lingkungan, WC,
makanan dan minuman
Carrier dilarang bekerja sebagai juru
masak/segala pekerjaan yg berhubungan
dengan makanan

Vous aimerez peut-être aussi