Vous êtes sur la page 1sur 25

BALAI IRIGASI

TAHUN KEGIATAN 2006-2014


TIM KEGIATAN Dadang Ridwan, ST
Ir. Damar Susilowati, M.Sc.
Ir. M. Muqorrobin
Guntur Sapei, ST
Maulana Rahim, BE
Susi Hidayah, ST
Indri S, ST
dkk.

PENGKAJIAN EFISIENSI PENGGUNAAN AIR IRIGASI AIR
TANAH (IRIGASI MIKRO)

Balai Irigasi
Pusat Litbang Sumber Daya Air
Badan Penelitian dan Pengembangan
IDENTIFIKSI MASALAH
1. Keterbatasan air irigasi pada lahan kering menjadi permasalahan yang
sangat mendasar, air irigasi menjadi sangat langka dan mahal
harganya.
2. Dalam pengelolaannya diperlukan suatu teknologi irigasi cukup maju,
yang efektif dan efisien efisiensi penggunaan air irigasi; nilai besaran
perkiraan hargan air tanah untuk keperluan irigasi.
3. Penerapan irigasi tetes masih jarang diterapkan, terutama penerapan
skala hamparan petani, selama ini masih terbatas skala demplot dan
skala usahatani swasta, yang mempunyai sifat pengelolaan yang
berbeda.
4. Penelitian yang terbatas hanya pada satu lokasi dan satu musim tanam
saja, belum dapat memberikan data dan informasi yang akurat dan
komprehensif dalam penyusunan suatu RANCANGAN STANDAR.
(Karakteristik lahan, iklim, pengelola dan tata cara pengelolaan irigasi)
pada masing-masing lokasi merupakan bagian penting dalam
memperkaya materi dapat mewakili karakteristik pada masing-
masing daerah dan lahan.
BATASAN MASALAH
Kajian sistim irigasi tetes skala on farm, dengan batasan :
Efisiensi penggunaan air irigasi,
Pola dasar OP dan usahatani,
Kajian nilai ekonomis air irigasi di lokasi
penelitian

LINGKUP KEGIATAN
1. Kegiatan Penelitian
2. Studi Evaluasi;
3. Penyusunan bahan rancangan standar
-Hasil kajian/penelitian
-Hasil Studi Evaluasi pengelolaan O&P
-Workshop
4. Monitoring dan Evaluasi
(pemanfaatan jaringan irigasi sprinkler tipe rotator di Kab.
Jepara)

Kegiatan ini bertujuan untuk :
1. melakukan kajian penerapan prototip jaringan irigasi tetes skala on
farm,
2. sekaligus menyiapkan materi rancangan standar, berupa Draft
pedoman teknis irigasi tetes, yang diharapkan dapat mendukung
dalam optimalisasi JIAT, peningkatan produktivitas lahan kering dan
peningkatan pendapatan petani.
TUJUAN
2006 2007 2008 2009 2010
Output:

Prototip jaringan
irigasi alur & irigasi
sprinkler (Gorontalo)

Prototip jaringan
irigasi sprinkler (NTB)
Output :

Model sistem
(lap. Hasil kajian
teknis & kinerja
jaringan irigasi
alur & sprinkler di
Gorontalo)

Naskah ilmiah
(bahan pedoman
teknis irigasi
sprinkler)
Output :

Model
sistem(lap. Hasil
kajian teknis &
kinerja jaringan
irigasi alur &
sprinkler di NTB)

Naskah
ilmiah(bahan
pedoman teknis
irigasi sprinkler)
Output:
Naskah ilmiah
(draft pedoman
teknis dan modul
gun sprinkler)
Prototip jaringan
Irigasi Tetes dan
Rotator
Model sistem, hasil
kajian teknis dan
kinerja jaringan
irigasi tetes dan
sprinkler rotator
Output:
R0-SPM (pedoman
teknis irigasi
sprinkler)
Naskah ilmiah
(draft pedoman
teknis irigasi tetes
)
Naskah ilmiah
(bahan pedoman
teknis sprinkler
rotator)
Prototip jaringan
irigasi tetes (hasil
rekayasa)
Prototip head
sprinkler tipe GUN,
BIR V.2 (hasil
rekayasa)
2011 2012 2013 2014
Output:

R-0 SPM (Pedoman teknis


irigasi tetes)

Output:
R-0 SPM (Pedoman
Teknis irigasi sprinkler
rotator)
-Prototip jaringan
irigasi mikro skala on-
farm
-Naskah ilmiah berupa
draft pedoman teknis
irigasi mikro lainnya.

- R0 Pedoman teknis
irigasi mikro
SASARAN OUTPUT PER TAHUN
Output Utama Komponen Output Output Lainnya
Prototip jaringan irigasi
mikro skala on farm di
Jawa Barat.
Naskah Ilmiah draft
pedoman irigasi tetes
(perencanaan teknis
dan O&P)
Leaflet
Poster

SASARAN OUTPUT 2011
TAHAPAN KEGIATAN
1. Persiapan
2. Survai dan Pengumpulan data
3. Desain dan pembuatan Prototip jaringan irigasi tetes
4. Kajian kinerja prototip jaringan irigasi tetes
5. Penelitian irigasi tetes
6. Penyunan Rancangan Standar :
- Studi Evaluasi pengelolaan O&P
-Workshop
7. Monitoring dan Evaluasi
8. Pelaporan




Permasalahan yang paling utama pada lahan kering adalah
keterbatasan air, air menjadi sangat mahal.

Dengan Perkiraan nilai ekonomis air irigasi akan lebih
memudakan dalam mengukur efektivitas penerapan suatu
system irigasi.

Pengelolaan irigasi tetes memerlukan kesiapan dari para
pengelolanya, perlu dilakukan peningkatan kualitas SDM,
sehingga perlu disiapkan pedoman teknis pengelolaan irigasi,
baik dari segi perencanaan maupun O&P.

Untuk keperluan penyusunan rancangan standar, diperlukan
data-data yang lebih lengkap dan komprehensif, yang tidak
hanya terbatas pada satu lokasi penelitian saja namun lebih
mewakili seluruh tipe lokasi lahan kering di Indonesia.
FORMULASI KEGIATAN
Penerapan teknologi irigasi mikro (irigasi tetes),
diharapkan mampu :
1.mengoptimalkan pemanfaatan air tanah dan JIAT,
2.meningkatkan efisiensi penggunaan air irigasi yang lebih
besar, dan
3.peningkatan produktivitas lahan kering serta
peningkatan pendapatan petani.
HIPOTESIS
LOKASI KEGIATAN
Blok Rancaganggang Desa Tanjung Kerta Kecamatan Kroya
Kabupaten Indramayu Provinsi Jawa Barat
- Luas lahan potensial untuk hortikultura=+15 Ha
- Status lahan milik desa, digarap oleh 25 petani (kel.tani maju jaya)
- Tersedia JIAT Q= 15 lt/det
- Tanaman unggulan Cabe merah
- Ada rencana kontrak dengan perusahaan sauce ABC
METODOLOGI (1)
1. Penelitian ini merupakan percobaan lapangan menggunakan metode eksperimental
skala on farm, dengan perlakuan pemberian air menggunakan sistim grafitasi.
2. Sumber air diambil langsung dari sumur air tanah dengan pompa melalui JIAT.
3. Luas prototip (+ 2 Ha) dilakukan dalam 2 tahap bertahap, lahan penelitian dibagi
menjadi beberapa blok irigasi sesuai dengan kepemilikan lahan.
4. Penyiraman dilakukan hanya untuk mengairi zone perakaran sedalam sesuai dengan
periode pertumbuhan tanaman.
5. Setelah pengairan diberikan atau kejadian hujan, kadar lengas tanah di uji di
laboratorium dan diamati dengan tensionmer mulai dari saat tanam sampai tanaman
tidak memerlukan air lagi.
6. Irigasi berikutnya diberikan setelah kadar lengas tanah menurun mencapai 50-70% dari
kadar lengas kapasitas lapangan dan titik layu permanen. Pengairan dilakukan sampai
setinggi-tingginya mencapai titik kritis atas (setengah antara kapasitas lapang dan titik
jenuh).
7. Pengamatan kadar lengas tanah pada profil tanah 0 - 40 cm dilakukan pada 2 titik
pengamatan setiap plot dan diamati setiap periode pengairan, tergantung tingkat
pertumbuhan tanaman. Kebutuhan air tanaman untuk setiap periode pertumbuhan
tanaman dihitung menggunakan formula neraca keseimbangan air (water balance).

CH+IR = Sm + Dr + ET+Ro + Sp
RF = jumlah curah hujan (mm)
Ir = pemberian air irigasi (mm)
Sm = perubahan kadar lengas tanah antar periode tertentu (mm)
Dr = air yang keluar melalui drainase dalam (mm)=0
ET = Kebutuhan air tanaman
Ro = jumlah aliran permukaan =0
Sp = Aliran ke samping =0
METODOLOGI (2)
8. Untuk mendapatkan estimasi nilai ekonomis air irigasi, digunakan
metode volumetric pricing dimana volume penggunaan diprediksi dari
durasi pemompaan.
9. Harga air irigasi diperhitungkan dengan asumsi bahwa untuk
menghasilkan suatu produk (P), dipergunakan masukan modal (K),
tenaga kerja (L), masukan lain (R) dan air irigasi (W) atau fungsi
produk :Y= ( K, L, R, W ).
10.Materi pedoman teknis disusun berdasrakan studi literatur,hasil
penelitian,hasil studi evaluasi, pengalaman para pakar irigasi
khususnya irigasi mikro, praktisi, akademisi dan berbagai pihak
terkait.
11.Penjaringan masukan tersebut dikemas dalam acara diskusi,konsultasi
serta workshop.
TIPE JARINGAN IRIGASI TETES YANG
AKAN DITERAPKAN
Sumber Air- Pompa JIAT- Primary Filter-
Fertilizer Tank- Main Valve- Main Pipa-
Submain Pipa- Submain Valve- Lateral
Pipa- Drip Pipe (Emiter)
Drip pipe PE 16 mm
Emiter
Emiter
Sumur JIAT
Pompa JIAT
Fertilizer
Tank
Primary Filter
Secondary Filter
Main Valve
Sub main valve
Alternatif layout jaringan
MULAI
PERSIAPAN & STUDI
PUSTAKA







DESAIN JARINGAN & PENENTUAN
PARAMETER RANCANGAN







UJI TEKNIS & KINERJA







CEK PERSAYARATAN?
ya
Tidak
PERBAIKAN






PENYUSUNAN (WORKSHO)
Draft Pedoman Teknis perencanaan dan
O&P irigasi Tetes








SELESAI







PENELITIAN :
Efisiensi Penggunaan air irigasi
Pola dasar OP
Usahatani
Nilai Ekonomis Air Tanah untuk Irigasi








STUDI EVALUASI
Demplot yang disiapkan oleh Direktorat
Irigasi







MONEV
Irigasi Sprinkler tipe Rotator di Jepara







KERANGKA PEMIKIRAN
N
O
KEGIATAN BULAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1. Persiapan
2. Survai dan pengumpulan data
3. Desain dan pembuatan
prototip jaringan irigasi tetes
4. Pengkajian kinerja prototip
jaringan irigasi mikro
5. Penelitian irigasi tetes
6. Penyusunan Naskah Ilmiah
-Studi Evaluasi
-Workshop
7. Monitoring dan Evaluasi
8. Penyusunan Laporan
JADWAL PELAKSANAAN
TEMPAT YANG DI SURVAI
CIWIDEY LEMBANG INDRAMAYU DIY
Sumber air Mata air
pegunungan
Mata air
pegunungan
Sumur JIAT Irigasi Pantai (Re-
use)
Tenaga
Penggerak
Gravitasi Pompa Gravitasi Gravitasi
Varietas Unggulan Strowbery Strowbery, Paprika Cabe Melon, Semangka
Kesiapan &
Respon Petani
Cukup Maju &
baik
Cukup Maju & baij Belum maju & baik Cukup Maju
Kelembagaan Poktan,Gapoktan Poktan,Gapoktan P3A Poktan,Gapoktan
Pemasaran Pasar,
supermarket,
perusahaan
Pasar,
supermarket,
perusahaan
Pasar, Pasar,
supermarket,
perusahaan
Keterangan -- Tidak ada JIAT
-- Status petani
rata-rata
penggarap
-- lahan pertanian
tidak skala
hamparan masih
spot-spot
-- sumber air
digunakan untuk
konsumsi RT dan
irigasi, sering
berebut
- Tidak ada JIAT
-- Status petani
rata-rata
penggarap
-- lahan pertanian
tidak skala
hamparan masih
spot-spot
-- sudah ada yang
menerapkan irigasi
tetes, namun tidak
skala hamparan


- Status lahan
milik desa
-Status petani
penggarap


- Direncanakan
lahan irigasi
digunakan daerah
tambang pasir
hitam, lap. Udara
lantamal surabaya.
- Kondisi
masyarakat kurang
kondusif karena
nuansa politik.
-Kurang dukungan
dari dinas
pertanian setempat
dan PT(UGM)
-- Lahan milik
kesultanan
GAMBARAN LOKASI SURVAI UNTUK CALON LOKASI PENELITIAN
GAMBARAN LOKASI
CIWIDEY
KELEMBAGAAN
DAN USAHATANI
CIWIDEY
GAMBARAN LOKASI
LEMBANG
Sumber air
(Saluran drainase)
Pompa
Laut
Tanggul Angin
(Wind barrier)
Bak Penampung air (Reservoir)
Pembagi
Bak Penampung air (Reservoir)
Induk
Sumur renteng
GAMBARAN LOKASI
IRIGASI PANTAI DIY
RESPON TERHADAP TEKNOLOGI DAN USAHATANI
TIPE JARINGAN
Sumber Air (Mata air pegunungan)- Reservoir- Primary Filter- Fertilizer
Tank- Main Valve- Main Pipa-Submain Pipa- Submain Valve- Lateral Pipa-
Drip Pipe (Emiter)
Drip pipe PE 16 mm
Emiter
Emiter
Fertilizer
Tank
Primary Filter
Secondary Filter
Main Valve
Sub main valve
Fertilizer
Tank
R
PERMASALAHAN YANG PERLU DIANTISIPASI
Susah mendapatkan lokasi penelitian yang ideal karena sulutnya mendapatkan
CPCL (Calon Petani Calon Lahan) dalam skala luas (yang bersifat hamparan).

Petani lebih cenderung :
- memilih sistim irigasi yang praktis, mudah dalam operasi dan pemeliharaan
- Mempertimbangkan biaya investasi dan biaya operasi
- memperhatikan efisiensi penggunaan air.
- Yakin setelah ada bukti

Dibeberapa lahan petani yang pernah diterapkan irigasi tetes (Dit PLA Deptan),
kurang optimal, karena pertimbangan kemudahan dan biaya operasi & pemeliharaan

Di beberapa daerah yang sudah cukup maju seperti Bali, petani cenderung untuk
dalam menerapkan irigasi tetes memilih INDOOR (dalam screen house), karena
pertimbangan mudah mengendalikan hama.

Cuaca ekstrim sering mengakibatkan gagal panen, diprediksikan sd bulan April


TERIMA
KASIH
Balai Irigasi, 2009, Akhir Interm Penelitian Jaringan Irigasi Non Padi (JINP), Bekasi.
Bresler, E., J. Heller, N. Diner, I. Ben-Asher, A. Brandt and D. Goldberg, 1971, Infiltration from a
trickle source. II. Eksperimental data and theoretical predictions, soil Sci. Soc. Am.J., 35:683-689.
Bucks, D.A., F.S. Nakayama and A.W Warrick., 1982, Principles, practices and potentialities of trickle
(drip) irrigation in Hillel, D. (ed),. Advances in irrigation, vol. 1. Academic Press, New York.
Bucks, D.A. and S. Davis, 1986, Historical development of trickle irrigation in Nakayama, F.S. and
Bucks (ed), Trickle irrigation for crop production: Development in agricultural engineering 9. Elsevier,
Amsterdam.
Chalmers. D.J., 1988, Manipulating of plant growth by regulating plant water deficit and limiting the
wetted zone. Proceeding Fourth international Micro Irrigation Congress, Vol. 1. Albury-Wodonga,
Australia. October 23 28, 1988.
Constable, G.A., I.J. Rochester and A.S. Hodgson, 1990. A Comparison of drip and furrow irrigated
cotton on a cracking clay soil : I. Growth and nitrogen uptake. irrigation sci., 11: 137-147.
Doorenbos, J. dan W. O. Pruitt, 1977. Guidelinis for Predicting Crop Water Requirement. Book 24.
FAO, Rome, 144 p.
Grieve A.M., 1988, Water use efficiency of micro irrigated citrus. Proceeding Fourth international
Micro Irrigation Congress, Vol. 1. Albury-Wodonga, Australia. October 23 28, 1988.
Koth Roten,.L., 1974, Soil Moisture distribution and wetting pattern from a point source. In Proc. Of
2nd int. Drip irrigation congress, 1974. San Diego, California.
Menzel, S.W.O., 1988, Micro irrigation on a watershed: past, present and future. Proceedings Fourth
International Micro Irrigation Congress, Vol.1. Albury-Wodonga, Australia. October 23 28, 1988.;
Merit, N., 1987, The effect of Watter Stress on the Growth of Lettuce. M. Agr. Thesis (un published),
The Univercity of Sydney Australia.
Merit, Nakayama, F.S. and D.A. Bucks (eds), 1986, Trickle irrigation for crop production.
Development in agricultural engineering 9. Elsevier, Amsterdam. Eddition. Cambridge University
Press.
Phocaides A., Technical Handbook on Pressurized Irrigation Techniques, FAO Consultant.
Sapei A., 2000, Irigasi Tetes (Drip/ Trickle Irrigation), Fateta, IPB. Bogor.
Sukorahardjo dan Suwardji, 2006, Evaluasi potensi lahan di Kecamatan Bayan untuk pengembangan
pertanian lahan kering. Laporan Penelitian Lembaga Penelitian UNRAM.
Von Bernuth, R.D. and K.H. Solomon, 1986, Design principles, In: Nakayama, F.S. and Bucks (eds).
1986. Trickle irrigation for crop production development in agricultural. Eng 9. Elsevier, Amsterdam.
Warrick, A.W., 1986, Design principles soil water distribution. In Nakayama F.S. and Bucks (eds).
Trickle irrigation for crop production development in agricultural. Eng. Elsevier, Amsterdam.
REFERENSI YANG DIGUNAKAN

Vous aimerez peut-être aussi