CARSINOMA P10001 HARI KE-2 DI RUANG TERATAI RSD. Dr. HARYOTO LUMAJANG
Oleh: RADITYA WAHYU HAPSARI 092311101070
PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS JEMBER 2014
PERSETUJUAN
Asuhan Keperarawatan Klien Dengan Post Op Chorio Carsinoma Pada Ny. S (40 Tahun) P10001 Hari Ke-2 Di Ruang Teratai RSD. Dr. Haryoto Lumajang Telah Dilaksanakan Pada Tanggal 7 Sampai Dengan 9 Januari 2014 Di Ruang Teratai RSD. Dr. Haryoto Lumajang.
Pembimbing Ruangan
Wirdaningrum R. N, Amd. Keb NIP 198610012010012038 Lumajang, 9 Januari 2014 Pembimbing Akademik
Iis Rahmawati, S.Kp,M.Kes NIP 197509112005012001
Kepala Ruangan Teratai RSD Dr. Haryoto Lumajang
Sri Wahyuni, Amd. Keb NIP 19650818198502 2001
PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS JEMBER
FORMAT PENGKAJIAN GANGGUAN REPRODUKSI
Rumah Sakit : RSD. dr. Haryoto Lumajang Ruangan : Ruang Teratai Tgl/Jam MRS : 5 Januari 2014/ 12:00 Dx. Medis : Chorio Carsinoma No. Register : 168286 Yang Merujuk : Puskesmas Pengkajian oleh : Raditya Wahyu Hapsari Tgl/Jam Pengkajian : 7 Januari 2014/10:00
I. BIODATA
Nama Klien : Ny. Suehriyeh Nama Suami : Rasad Umur : 40 tahun Umur : 40 tahun Suku / Bangsa : Madura Suku / Bangsa : Madura Pendidikan : SD Pendidikan : SD Pekerjaan : IRT Pekerjaan : PJ Kepala Desa Jatimulyo Agama : Islam Agama : Islam Penghasilan :- Penghasilan : - Gol. Darah :B Gol. Darah : - Alamat : Dsn. Ampel Gading Alamat : Dsn. Ampel Gading Jatimulyo
II. RIWAYAT KESEHATAN
1. Keluhan Utama Pasien mengatakan nyeri pada luka operasi
2. Riwayat Penyakit Sekarang Pasien masuk pada tanggal 5 Januari 2014 dan pada tanggal 6 Januari 2014 pasien menjalani operasi karena penyakit chorio carsinoma
3. Riwayat Penyakit Dahulu Tidak pernah mengalami gangguan reproduksi terdahulu
4. Riwayat Kesehatan Keluarga Tidak ada keluarga yang mengalami gangguan reproduksi
5. Riwayat Psikososial Sebelum sakit, pasien mengikuti kegiatan sosial seperti arisan dan pengajian. Sejak menderita sakit, pasien tidak pernah mengikuti kegiatan sosial lagi.
6. Pola-pola Fungsi Kesehatan a. Pola persepsi & tata laksana hidup sehat Pasien dibawa ke rumah sakit setelah mendapat rujukan dari dokter spesialis kandungan
b. Pola nutrisi & metabolisme Kebiasaan diet sehari-hari pasien yaitu nasi, lauk, dan sayur. Nafsu makan pasien tetap baik selama dirawat karena pasien ingin cepat sembuh.
c. Pola aktivitas Selama dirawat, pasien membutuhkan bantuan penuh.
d. Pola eliminasi Sebelum menderita sakit, BAB dan BAK pasien lancar. Setelah menderita penyakit sejak 8 bulan yang lalu, pasien selalu merasa ingin BAK dan BAB.
e. Pola persepsi sensoris Sebelum sakit, pasien sempat ke dokter dan menjalani terapi pengobatan. Setelah menderita penyakit, pasien menjalani perawatan di rumah sakit.
f. Pola konsep diri Setelah menderita sakit, pasien menerima keadaannya dan pasien tidak merasa rendah diri karena rahimnya sudah diangkat.
g. Pola hubungan & peran Sebelum sakit, peran pasien sebagai ibu rumah tangga dilakukan dengan baik. Setelah menderita sakit, peran sebagai ibu rumah tangga tidak dapat dilakukan oleh pasien
h. Pola reproduksi & seksual Sejak menderita penyakit ini, pasien tidak pernah berhubungan seksual dengan suami
i. Pola penanggulangan stres / Koping Toleransi stres Pasien merasa stres dan bingung ketika menghadapi sakit
7. Riwayat obstetric a. Riwayat mentruasi Menarche : 9 tahun Lamanya : 5 hari Siklus : 28 hari Hari pertama haid terakhir : Lupa Dismenorhoe : Pasien mengalami dismenorhoe saat haid datang Fluor albus : Tidak terkaji Menopause : Pasien belum mengalami menopause. Sejak menderita sakit, pasien selalu haid dengan darah berwarna coklat atau hitam. b. Riwayat perkawinan : Pasien menikah hanya satu kali di usia 14 tahun
c. Riwayat kehamilan dan persalinan : Pasien pernah hamil sekali dengan persalinan normal d. Riwayat kelainan obstetrik : Pasien tidak memiliki kelainan obstetrik sebelumnya
e. Riwayat penggunaan kontrasepsi : Pasien menggunakan KB jenis suntik setelah melahirkan anak pertama. Pasien saat ini sudah tidak menggunakan KB.
8. Riwayat ginekologi: Pasien tidak pernah menjalani operasi sebelumnya
1. Pemeriksaan fisik ( Inspeksi, Palpasi, Auskultasi, Perkusi ) a. Keadaan Umum Pasien lemah
b. Tanda-tanda vital Suhu Tubuh : 36,5 Respirasi : 18 Denyut Nadi : 80 Tensi / Nadi : 130/90
c. Kepala & leher Kepala berbentuk bulat, rambut hitam panjang dan bergelombang. Rambut terlihat kotor. Leher normal, tidak ada benjolan. Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid. Kulit kepala bersih. Distribusi rambut merata. Tidak ada lesi. Tidak ada kloasma pada wajah. Tidak ada nyeri tekan pada wajah dan kepala. Tidak ada odem pada kepala. Tidak ada distensi vena jugularis. d. Mata Bentuk bola mata bulat. Warna konjungtiva merah muda. Pupil isokor. Tidak ada edema pada palpebra.
e. Hidung dan sinus Tidak ada nyeri tekan sinus. Tidak ada perubahan penciuman. Tidak ada polip hidung.
f. Telinga Bentuk telinga sama besar. Telinga bersih. Tidak ada lesi.
g. Muka, gigi, tenggorokan Tidak ada lesi pada bibir. Tidak ada perdarahan pada gusi. Gigi bersih. Tidak ada nyeri tekan saat menelan h. Thorax / Dada Tidak ada kelainan pada dada. Bentuk dada simetris. Suara jantung pekak. Suara paru sonor. Bunyi nafas vaskuler. Tidak ada bunyi tambahan jantung.
i. Pemeriksaan payudara Payudara normal, bentuk simetris, tidak ada nyeri, tidak ada benjolan. Warna areola hitam. Penonjolan puting susu tidak begitu menonjol j. Abdomen Terdapat kassa yang menutup luka bekas jaitan, warna kulit sawo matang. Luka melintang.
k. Genetalia dan anus Genetalia dan anus dalam kondisi normal. Pasien terpasang kateter.
l. Punggung Tidak ada kelainan pada punggung. Tidak ada luka dan benjolan.
m. Ekstremitas Sebelum sakit, pasien bisa menggerakkan kedua ekstremitas kaki dan tangan dengan bebas. Sejak dirawat, pasien hanya tirah baring dan pergerakannya terbatas.
n. Integumen Kulit pasien berwarna sawo matang. Turgor kulit normal.
III. Pemeriksaan laboratorium - Urine : a. Total protein: 7,0 b. Albumin : 5,0 c. Globulin : 2,0 d. BUN : 12,30 e. Serum kreatinin : 1,30 f. Urin acid : 3,9 - Darah : Pemeriksaan tgl 8-1-2014 a. Hb 8,9 b. Leukosit 15,490 c. Eritrosit 3,25 d. Laju Endap Darah 40 e. Hematokrit 26 f. Trombosit 166.000 - Feces : tidak terkaji
IV. Pemeriksaan Diagnostik Lain Photo thorax : normal
Lumajang, 7-1-2013 Mahasiswa
Raditya Wahyu Hapsari ANALISA DATA
Tanggal No Data Fokus Problem Etiologi Nama Terang dan Tanda Tangan Mahasiswa 7-1- 2014 1. DS : pasien mengatakan,Sus, nyeri ini dibagian perutnya DO : skala nyeri pasien 4 Nadi = 80 , RR= 18, suhu= 36,5, TD= 130/90 Nyeri akut Luka insisi operasi
DO : pasien terlihat lemah, pasien terpasang infus, pasien tampak berkeringat, rambut terlihat kotor.
Defisit perawatan diri: Mandi Kelemahan
Tidak mampu berpindah
Defisit perawatan diri: mandi
9-1- 2014 3. DS : pasien mengatakan,Sus, saya tidak tau tentang penyakit saya
DO: Pasien tampak menggelengkan kepala dan bingung saat ditanya Defisiensi pengetahuan Tidak tahu tentang penyakit yang dialami
Tidak familier dengan sumber informasi
DAFTAR DIAGNOSA KEPERAWATAN
Tanggal Muncul No DIAGNOSA KEPERAWATAN Nama Terang dan Tanda Tangan 7-1-2014 1. Nyeri akut berhubungan dengan luka insisi operasi
8-1-2014 2. Defisit perawatan diri: mandi berhubungan dengan kelemahan
9-1-2014 3. Defisiensi pengetahuan berhubungan dengan tidak familier dengan sumber informasi
TINDAKAN PERAWATAN
Tgl No Diagnosa Keperawatan Intervensi Keperawatan Tindakan Keperawatan Rasional Nama Perawat/Mhs 7-1-2014
Jam 10.00 WIB
Nyeri akut berhubungan dengan luka insisi operasi a. Pain management : kaji PQRST, kaji ekspresi nonverbal pasien, berikan informasi tentang penyebab nyeri dan cara mengatasi nyeri, ajarkan teknik relaksasi b. Distraction: bantu pasien untuk memilih teknik distraksi seperti guided imagery, lakukan teknik distraksi, dukung partisipasi keluarga pasien untuk mengalihkan rasa nyeri pasien c. Environmental management comfort: berikan lingkungan yang aman bagi pasien, dukung partisipasi keluarga untuk menjaga pasien, masang side rail pada tempat tidur pasien 1. Mengkaji P (Pain), Q(Quality), R (Range), S(Severe), T(Time) yang dirasakan pasien
2. Menjelaskan pada pasien tentang penyebab nyeri
3. Melakukan teknik distraksi pada pasien (nafas dalam)
4. Mendukung partisipasi keluarga untuk mengalihkan rasa nyeri pasien
5. Memasang side rail pada samping tempat tidur pasien
1. Mengetahui tingkat nyeri pasien
2. Mengetahui faktor pencetus terjadinya nyeri dan mengurangi rasa cemas pasien
3. Mengurangi rasa nyeri pasien
4. Membantu mengurangi rasa nyeri pasien
5. Memberikan lingkungan yang aman pada pasien
6. Membuat pasien merasa lebih nyaman
7. Analgesik dapat mengurangi nyeri
d. Emotional support : diskusikan perasaan pasien, dukung pasien untuk mengekspresikan perasaannya
6. Mendukung pasien mengekspresikan perasaannya 7. Kolaborasi dengan tenaga kesehatan untuk pemberian analgesik
pasien
8-1-2014
Jam 14.00 WIB Defisit perawatan diri: mandi berhubungan dengan kelemahan a. Exercise therapy: ambulation: bantu pasien untuk berganti posisi, dukung pasien untuk bergerak b. Fall prevention : identifikasi faktor yang menyebabkan jatuh, memasangkan side rail di samping tempat tidur pasien c. Emotional support : diskusikan perasaan pasien, dukung pasien untuk mengekspresikan perasaannya d. Self care assistence: bantu pasien melakukan personal hygiene, dukung keluarga pasien untuk memandikan pasien. e. Energy management: 1. Membantu pasien untuk berganti posisi 2. Mendukung pasien untuk mengekspresikan perasaannya 3. Membantu pasien melakukan personal hygiene 4. Mendukung keluarga pasien untuk melakukan personal hygiene pada pasien 5. Memantau asupan energi yang adekuat 1. Mencegah luka dekubitus pada pasien 2. Memberikan penghargaan kepada pasien 3. Pasien menjadi lebih segar dan nyaman 4. Mendukung partisipasi keluarga pasien dalam merawat pasien 5. Asupan nutrisi yang adekuat dapat mempercepat penyembuhan pasien
pantau asupan nutrisi yang adekuat untuk sumber energi, pantau jam tidur pasien 9-1-2014
Jam 09.00 WIB Defisiensi pengetahuan berhubungan dengan tidak familier dengan sumber informasi a. Anxiety reduction: dukung pasien untuk mengungkapkan perasaannya, dukung keluarga pasien untuk menemani pasien, ajarkan pasien untuk teknik relaksasi nafas dalam b. Family support: dukung keluarga pasien untuk memberikan perawatan yang baik kepada pasien, orientasikan keluarga pasien tentang pelayanan kesehatan seperti rumah sakit atau klinik, dengarkan perasaan keluarga pasien, menjawab pertanyaan keluarga pasien c. Counseling: ciptakan hubungan terapeutik saling percaya, ekspresikan rasa empati dan kehangatan, dukung pasien ekspresikan 1. Mendukung pasien untuk mengungkapkan perasaannya 2. Mengorientasikan keluarga tentang pelayanan kesehatan 3. Menjawab pertanyaan keluarga pasien 4. Menciptakan hubungan terapeutik saling percaya 5. Menyediakan informasi yang dibutuhkan oleh pasien 1. Memberikan penghargaan kepada pasien 2. Mengenalkan kepada keluarga tentang pentingnya pelayanan kesehatan 3. Pasien merasa aman 4. Pasien merasa nyaman 5. Pasien menjadi tahu dan mengikuti instruksi medis
perasaannya, sediakan informasi yang dibutuhkan pasien
EVALUASI
No Diagnosa Evaluasi Nama Perawat/ Mhs 1
Nyeri akut berhubungan dengan luka insisi operasi (7-1-2014) Jam 10.30 WIB S : Pasien mengatakan, Sudah agak berkurang Sus sedikit.
O : Pasien terlihat lebih tenang
A : Masalah teratasi sebagian
P : lanjutkan intervensi
2. Defisit perawatan diri berhubungan dengan kelemahan (8-1-2014) Jam 14.15 WIB S : Pasien mengatakan Sudah agak enakan, Sus O : Pasien tampak lebih segar setelah diseka
A : Masalah teratasi
P: mendukung keluarga pasien untuk menyeka pasien, lanjutkan intervensi
3. Defisiensi pengetahuan berhubungan dengan tidak familier dengan sumber informasi (9-1-2014) Jam 09.30WIB S: Pasien mengatakanOh iya, Sus.
O: Pasien terlihat menganggukkan kepala
A: Masalah teratasi sebagian
P: Memberikan pendidikan kesehatan dan discharge planning kepada pasien, lanjutkan intervensi