Vous êtes sur la page 1sur 10

KASUS GANGGUAN JIWA PADA ANAK

Ny.H usia 40 tahun mempunyai anak pertamanya berusia 3,5 tahun


bernama An.T, Ny.H gelisah karena anaknya sekarang belum dapat
bicara atau melakukan komunikasi verbal, hiperaktiv, tak bisa bermain
dengan teman sebaya, menutup diri terhadap pergaulan social, sering
mengulang beberapa perilaku yang sama dengan intensitas yang
tinggi,. rang tua curiga anaknya tersebut mengalami autisme.
!emudian dia berkonsultasi dengan dokter atas permasalahan yang
menimpa anaknya. "etelah dilakukuan pengka#ian, Ny. H berkata
bah$a anaknya selalu manolak makanan yang keras dan tidak mau
mengunyah makanannya. "aat dia#ak berinteraksi, respon An. T sangat
lambat, tidak memiliki kontak mata, dan #a$aban An. T #uga
menyimpang dari pertanyaan yang diberikan oleh pera$at. !etika
diamati tubuh An. T terlihat kurus, kecil, tidak seperti anak umur 3,5
tahun pada umumnya. "aat diberikan mainan oleh pera$at An. T
terlihat kurang berminat. "aat dilakukan pemeriksaan TT% didapatkan
hasil & T' & ((0)*0 mmHg, ++ & 3, - ) menit, " & 3.,5 o /, N &
((0-)menit. 0elihat keadaan anaknya, Ny.H sangat sedih dan selalu
murung, dia bertanya kepada dokter apakah anaknya bisa tumbuh
normal seperti anak1anak yang lain kelak.
POHON MASALAH
LINGKUNGAN
"osek rendah
Tekanan
keluarga
!eluarga bisu
KERUSAKAN
OTAK
!erusakan
neuromuskuler
"ensori motor
0asalah
persepsi
EMOSI
2bu tertekan
3angguan serius
pada
orangtua)anak
MASALAH
PENDENGARAN
GANGGUA
N BAHASA
PERKEMBANGAN
DAN
PERTUMBUHAN
TERLAMBAT
GANGGUAN
BICARA
KELUARGA
/emas
!urang
pengetahuan
!oping keluarga
tak e4ekti4
HUBUNGAN
SOSIAL
3angguan
komunikasi
verbal
3angguan
bermain
2solasi sosial
2nteraksi sosial
5erkembangan
2ntelegensia
5rodukti6tas
+esiko
ketergantungan
ANALISA DATA
'ATA 7T2832 0A"A8AH
!757+A9ATAN
'" &
1 belum dapat
bicara atau
melakukan
komunikasi
verbal,
1 hiperaktiv,
1 sering
mengulang
beberapa
perilaku yang
sama dengan
intensitas
yang tinggi
' &
1 "aat dia#ak
berinteraksi,
respon An. T
sangat
lambat,
1 tidak memiliki
kontak mata,
1 #a$aban An. T
#uga
menyimpang
dari
pertanyaan
yang
diberikan oleh
pera$at.
8ingkungan,
kerusakan otak, emosi
masalah
pendengaran,
gangguan bahasa,
keterlambatan
pertubuhan dan
perkembangan
gangguan bicara
hubungsn sosial
hambatan
kemunikai !e"ba#
Hambatan komunikasi
verbal
'" &
1 tak bisa
8ingkungan,
kerusakan otak, emosi
Hambatan interaksi
sosial
bermain
dengan
teman sebaya
1 menutup diri
terhadap
pergaulan
social
' &
1 "aat dia#ak
berinteraksi,
respon An. T
sangat
lambat,
1 tidak memiliki
kontak mata,
1 #a$aban An. T
#uga
menyimpang
dari
pertanyaan
yang
diberikan oleh
pera$at.
masalah
pendengaran,
gangguan bahasa,
keterlambatan
pertubuhan dan
perkembangan
gangguan bicara
hubungsn sosial
Hambatan inte"aki
$ia#
'" &
1 rang tua
curiga
anaknya
tersebut
mengalami
autism
1 Ny.H sangat
sedih dan
selalu
murung, dia
bertanya
8ingkungan,
kerusakan otak, emosi
masalah
pendengaran,
gangguan bahasa,
keterlambatan
pertubuhan dan
perkembangan
gangguan bicara
keluarga
ke%emaan &a'a
ke#ua"(a
!ecemasan pada
orang tua
kepada
dokter
apakah
anaknya bisa
tumbuh
normal
seperti anak1
anak yang
lain kelak.
1
' & 1
DIAGNOSA KEPERAWATAN
(. Hambatan !omunikasi verbal dan non verbal berhubungan dengan
rangsangan sensori tidak adekuat,gangguan keterampilan resepti4
dan ketidakmampuan anak mengungkapkan perasaan.
,. !elemahan interaksi sosial berhubungan dengan ketidakmampuan
untuk percaya pada orang lain.
3. !ecemasan pada orang tua behubungan dengan perkembangan
anak.
INTER)ENSI KEPERAWATAN
(. DIAGNOSA KEPERAWATAN & Hambatan !omunikasi verbal dan non
verbal berhubungan dengan rangsangan sensori tidak
adekuat,gangguan keterampilan resepti4 dan ketidakmampuan
anak mengungkapkan perasaan.
TUJUAN & Anak akan membentuk kepercayaan dengan
seorang pemberi pera$atan ditandai dengan sikap
responsive dan kontak mata dalam $aktu yang
telah ditentukan.
KRITERIA HASIL&
5asien mampu berkomunikasi dengan cara yang dimengerti
oleh orang lain
5esan1pesan nonverbal pasien sesuai dengan pengungkapan
verbal
5asien memulai berinteraksi verbal dan non verbal dengan
orang lain
INTERVENSI
INTER)ENSI RASIONAL
5ertahankan konsistensi tugas
sta4 untuk memahami
tindakan1tindakan dan
komunikasi anak
Hal ini memudahkan
kepercayaan dan kemampuan
untuk memahami tindakan1
tindakan dan komunikasi
pasien
Antisipasi dan penuhi
kebutuhan1kebutuhan anak
5emenuhan kebutuhan pasien
akan dapat mengurangi
sampai kepuasan pola
komunikasi terbentuk
kecemasan anak sehingga
anak akan dapat mulai
men#alin komunikasi dengan
orang lain dengan aserti4
3unakan tehnik validasi
konsensual dan klari6kasi
untuk menguraikan kode pola
komunikasi : misalnya &;
Apakah anda bermaksud untuk
mengatakan bah$a<..=; >
Teknik1teknik ini digunakan
untuk memastikan akurasi dari
pesan yang diterima,
men#elaskan pengertian1
pengertian yang tersembunyi
di dalam pesan. Hati1hati untuk
tidak ?berbicara atas nama
pasien tanpa sein@innya;
3unakan pendekatan tatap
muka berhadapan untuk
menyampaikan
ekspresiekspresi nonverbal
yang benar dengan
menggunakan contoh
!ontak mata mengekspresikan
minat yang murni terhadap
dan hormat kepada seseorang
EVALUASI
"ub#ekti4 & !lien sudah sedikit bisa berbicara atau melakukan
komunikasi verbal seperti anak usia 3,5 tahun.
b#ekti4 &
1 5asien mampu berkomunikasi dengan cara yang
dimengerti oleh orang lain
1 5esan1pesan nonverbal pasien sesuai dengan
pengungkapan verbal
1 5asien memulai berinteraksi verbal dan non verbal
dengan orang lain
Assessment & 2ntervensi yang dilakukan sudah tercapai
sebagian.
5lanning & 0elakukan intervensi selan#utnya.
,. DIAGNOSA KEPERAWATAN & kelemahan interaksi sosial
berhubungan dengan ketidakmampuan untuk percaya pada orang
lain
TUJUAN & diharapkan setelah dilakukan asuhan kepera$atan
selama 4-,4#am, an. T mampu mendemonstrasikan
kepercayaan pada pera$at dengan sikap reponsive
pada $a#ah dan kontak mata
KRITERIA HASIL &
1 Anak mulai berinteraksi dengan orang lain
1 !lien menggunakan kontak mata, si4at reponsive
pada $a#ah dan perilaku1perilaku non verbal lainnya
dalam berinteraksi dengan orang lain
1 5asien tidak menarik diri dari kontak 6sik dengan
orang lain
INTERVENSI &
Aalin hubungan satu1satu dengan
anak untuk meningkatkan
kepercayaan
2nteraksi pera$at dengan apsien
yang konsisten, meningkatkan
pembentukan kepercayaan
Berikan benda1benda yang
dikenal :misalnya & mainan
kesukaan> untuk memberikan
rasa aman dalam $aktu1$aktu
tertentu agar anak tidak
mengalami distress
Benda1benda ini memberikan
rasa aman dalam $aktu1$aktu
aman bila anak merasa distress.
"ampaikan sikap hangat,
dukungan, dan kebutuhan1
kebutuhan dasarnya untuk
meningkatkan pembentukan dan
mempertahankan hubungan
saling percaya
!arakteristik1karakteristik ini
meningkatkan pembentukan dan
mempertahnkan hubungan
saling percaya
8akukan dengan perlahan1lahan,
#angan memaksakan interaksi1
interaksi, mulai dengan
penguatan yang positi4 pada
kontak mata, perkenalan dengan
berangsur1angsur dengan
sentuhan, senyuman, dan
5asien autis dapat merasa
terancam oleh suatu
rangsangan yang gencar pada
pasien yang tidak terbiasa.
pelukan.
'engan kehadiran anda, beri
dukungan pada pasien yang
berusaha keras untuk
membentuk hubungan dengan
orang lain dilingkungannya.
!ehadiran seorang yang
terbentuk hubungan saling
percaya dapat memberikan rasa
aman.
EVALUASI
"ub#ekti4 & !lien mengatakan mulai tertari bermain dengan
teman sebaya dan tidak menutup diri lagi terhadap
pergaulan social
b#ekti4 &
1 Anak mulai berinteraksi dengan orang lain
1 !lien menggunakan kontak mata, si4at reponsive
pada $a#ah dan perilaku1perilaku non verbal lainnya
dalam berinteraksi dengan orang lain
1 5asien tidak menarik diri dari kontak 6sik dengan
orang lain
Assessment & 2ntervensi yang dilakukan sudah tercapai sebagian
5lanning & 0elakukan intervensi selan#utnya
3. DIAGNOSA KEPERAWATAN & !ecemasan pada orang tua
behubungan dengan perkembangan anak.
TUJUAN & setelah dilakukan askep selama (-,4 #am,
kecemasan keluarga pasien berkurang)tidak
berlan#ut.
KRITERIA HASIL &
1 orang tua tampak tenang
1 orang tua mengerti mengenai autis dan cara
penanganannya
INTERVENSI &
INTER)ENSI RASIONAL
Tanamkan pada orang tua
bah$a autis bukan
0emberi pemahaman orangtua
mengenai autis dan
aib)penyakit mengurangi kecemasan
An#urkan orang tua untuk
memba$a anak ke tempat
terapi yang berk$alitas baik
serta melakukan secara
konsisten.
Terapi dapat membantu anak
untuk menge#ar ketrlambatan
perkembangannya
Berikan motivasi kepada orang
tua agar dapat menerima
kondisi anaknya yang spesial
Cntuk melihat sisi positi4 dari
anaknya dan tidak
menelantarkannya
An#urkan orang tua untuk
mengikuti perkumpulan orang
tua dengan anak autis, seperti
kegiatan Autis A$areness
Desti4al
0enambah pengetahuan klien
mengenai metode penanganan
yang e4ekti4 untuk anak dengan
autis
EVALUASI
"ub#ekti4 & 2bu klien mengatakan tidak sedih dan murung
melihat keadaan anaknya.
b#ekti4 &
1 orang tua tampak tenang
1 orang tua mengerti mengenai autis dan cara
penanganannya
Assessment & 2ntervensi yang dilakuakn sudah tercapai sebagian
5lanning & 0elakukan intervensi selan#utnya

Vous aimerez peut-être aussi