Abstraksi Appendicitis merupakan penyakit yang disebabkan karena terjadi infeksi pada appendiks. Penyakit ini terbagi menjadi akut dan kronis. Angka kejadian penyakit ini cukup tinggi, termasuk di Indonesia. Appendicitis sering dijumpai sehingga harus dicurigai sebagai keadaan yang paling mungkin menjadi penyebab nyeri akut abdomen. Penyakit ini sering ditemukan pada anak-anak dan dewasa muda. Insidensi pada laki-laki lebih banyak daripada perempuan. Insidensi tertinggi pada laki-laki pada usia 10-14 tahun, sedangkan pada perempuan pada usia 15-19 tahun. Penyakit ini jarang ditemukan pada anak-anak usia di bawah 2 tahunri.
Kata Kunci: Apendicitis akut, akut abdomen
History Seorang Pria Tn.P umur 50 tahun, datang ke IGD RSUD Salatiga dengan keluhan utama nyeri pada perut kanan bawah. Keluhan lain yang menyertai antara lain perut kembung, mual, muntah dan demam. Rasa nyeri perut ini dirasakan sejak 5hari SMRS. Sebelumnya nyeri perut sering dialami pasien sejak beberapa bulan yang lalu, minum obat maag nyeri dirasakan berkurang. Pada awalnya rasa nyeri dirasakan di daerah pusar dan perut bawah, kemudian dirasakan bertambah nyeri terutama di perut bagian kanan bawah. Disertai mual, muntah tiap kali makan, perut terasa kembung, badan demam. Pasien merasa nafsu makannya agak berkurang sejak sakit. Kentut (+), BAB (+) sedikit, berwarna kuning, tidak mencret. BAK (+) normal seperti biasanya, tidak ada rasa nyeri pada saat BAK, warnanya kuning seperti biasa, tidak disertai darah. Pemeriksaan fisik menunjukkan keadaan umum tampak kesakitan sedang, kesadaran compos mentis GCS E4V5M6. Vital sign TD 110/60, HR 84x/menit, Rr 18x/menit, T 37,6 o C. Status generalisata dalam batas normal. Status lokalis abdomen regio kuadran kanan bawah, inspeksi tampak tegang, tak terdapat jaringan sikatrik, darm contour (-), darm steifung (-), venektasi (-). Palpasi defans muscular (+), nyeri tekan Mc. Burney (+), Rovsing sign (+). Perkusi nyeri ketok Mc. Burney point (+). Auskultasi bising usus (+) normal.psoas sign (+), Obturator sign (+). Pada pemeriksaan darah rutin didapatkan leukositosis, dan hasil ro abdomen tampak gambaran meteorismus.
DISKUSI Seorang pasien laki-laki umur 50 tahun datang dengan keluhan nyeri perut bagian bawah sejak 5 hari yll, disertai perut kembung, mual dan muntah. Terdapat kenaikan suhu badan, yaitu 37,5 o C sehingga badan pasien terasa summer-sumer. Kenaikan suhu tubuh ini terjadi karena adanya infeksi sehingga system pertahanan tubuh, termasuk makrofag menjadi bekerja. Makrofag ini akan mengeluarkan interleukin yang dapat menaikkan suhu tubuh. Pada saat dilakukan pemeriksaan abdomen, pasien nyeri tekan di daerah Mc Burney. Hal itu menandakan adanya appendicitis. Selanjutnya, dari hasil pemeriksaan lab, jumlah leukosit 14.000/ dL Hal itu mengindikasikan bahwa telah terjadi infeksi. Dari hasil pemeriksaan yang telah dilakukan, diagnosis penyakit yang dialami pasien adalah appendicitis akut. Diagnosis banding yang mungkin, antara lain : Gastroenteritis, Diverticulitis, Kolik ureter, Perforasi ulkus peptikum, Pancreatitis, Ileitis akut. Penatalaksanaan yang paling tepat pada pasien ini adalah dengan appendiktomi agar tidak terjadi komplikasi yang semakin parah. Pada pemeriksaan abdomen, hasil pemeriksaan didapatkan bising usus menurun, terjadi distensi ringan dan defens muskularnya positif. Hal ini mengindikasikan bahwa telah terjadi peritonitis. Setelah dilakukan pembedahan didapatkan appendix yang sudah rupture dengan usus caecum ada perlengketan bercampur pus kemudian rongga perut dibersihkan dengan NaCl, sehingga diagnosis post operasi adalah peritonitis generalisata ec appendicitis perforate. Appendix yang pecah, prognosisnya buruk dengan pemberian antibiotik, angka kematian mendekati nol.
KESIMPULAN Berdasarkan hasil anamnesa dan pemeriksaan fisik pasien didiagnosa dengan Apendicitis akut. Penatalaksanaan dengan apendiktomi pada pasien ini tepat karena bertujuan untuk mencegah terjadinya perforasi.
REFERENSI Helwick, CA, Appendicitis, Gale Encytopedia of medicine. htm. Hamami, AH, dkk, Usus Halus Appendiks, Kolon, dan Anorektum, dalam Sjamsuhidajat, R, De jong. W, Buku Ajar Ilmu bedah, Edisi Revisi, EGC, Jakarta, 1997, hal 865-75. Anonim, Appendectomy, Medicine Net. Com. Anonim, Appendicitis, Medicine Net. Com. Anonim, Appendicitis, The Merck Manual Sec 3, htm. Orourke. R, Acute Appendicitis, The Iowaclinic. Com. Anonim, Appendicitis, The Merck Manual, Sec 9, htm. Mansjoer Arif et all, 2000. Kapita Selekta Kedokteran. Edisi 3. Penerbit Buku MediaAesculapiu. Jakarta. Hal 307-13