Vous êtes sur la page 1sur 10

LAPORAN PENDAHULUAN

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN COMBUSTIO


DI RUANG DAHLIA RSUD TUGUREJO SEMARANG
Disusun Oleh :
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN SEMARANG
POLITEKNIK KESEHATAN SEMARANG
2006
LAPORAN PENDAHULUAN
COMBUSTIO (LUKA BAKAR)
A. Pengertian
Luka bakar adalah suatu luka yang terjadi karena adanya kontak antara kulit
dengan panas kering, panas basah, bahan kimia, arus listrik dan radiasi (Long, 199!.
Luka bakar adalah suatu luka yang disebabkan karena adanya perpindahan
energi dari sumber panas ketubuh, dan panas tersebut bisa dihantarkan melalui
konduksi atau radiasi elektromagnetik ("##endy, 1999!.
$. "tiologi
Penyebab dari luka bakar yang terbanyak dikarenakan oleh sengatan api
akibat dari kelalaian, %eroboh dan si#at ingin tahu dari anak& anak sehingga banyak
sekali oorban luka bakar adalah anak& anak.
'. Pato#isiologi
Akibat dari luka bakat tersebut kulit akan mengalami kerusakan pada
epidermis, dermis maupun jaringan subkutan, hal itu tergantung dari #aktor penyebab
dan lamanya kontak dengan sumber panas. Dalamnya luka bakar akan mempengaruhi
itegritas kulit dan kematian& kematian sel. Luka bakar dapat dibedakan menjadi (
menurut kedalamannya :
1. Luka bakar derajat )
Luka bakar derajat ) merusak bagian kulit yaitu epidermis, ini biasa dikarenakan
akibat terjemur matahari. Pada a*alnya terasa nyeri dan kemudian gatal akibat
stimulasi reseptor sensoris dan biasanya akan sembuh dengan spontan tanpa
meninggalkan jaringan parut.
+. Luka bakar derajat ))
Luka bakar ini mengenai kulit bagian epidermis dan dermis, termasuk kelenjar
keringat dan sebasea, sara# sensoris ddan motorik, kapiler dan #olikel rambut.
Luka ini akan sembuh dalam *aktu berkisar ( sapai (, hari. -amun bila luka ini
mengalami in#eksi atau suplai darahnya mengalami gangguan maka luka ini dapat
berubah menjadi luka bakar dengan kedalamannya penuh.
(. Luka bakar derajat )))
.ang terkena dalam luka bakar derajat ))) adalah bagian lapisan lemak. Pada
lapisan ini banyak mengandung kelenjar keringat dan akar #olikel rambut. Luka
akan tampak ber*arna putih , %oklat, merah atau hitam. Luka ini tidak akan
menimbulkan rasa nyeri karena semua reseptor sensoris telah mengalami
kerusakan total.
D. klasi#ikasi luka bakar
Luka bakar diklasi#ikasikan :
1. /eparahannya
a. Luka bakar minor, yakni %edera luka bakar ketebalan partial yang kurang dari
1, 0 LP11 pada orang de*asa dan 12 0 LP11 pada anak& anak.
b. Luka bakar sedang yakni %edera ketebalan partial dengan 1, 0 sampai +, 0
dari LP11 pada orang de*asa atau 12 0 sampai +2 0 LP11 pada anak& anak.
%. Luka bakar mayor, yakni %edera ketebalan partial lebih dari +, 0 LP11 pada
orang de*asa atau +2 0 pada anak& anak, mengenai daerah mata, *ajah,
telinga, kaki dan perineum.
+. Lokasi
Luka bakar pada kepala, leher dan dada seringkali mempunyai kaitan erat
dengan komplikasi pulmonal.
Luka bakar yang mengenai *ajah erat kaitannya mengenai mata yang dapat
menyebabkan abrasia kornea. $ila pada telinga dapat menyebabkan kordritis
aurikuler dan rentan terhadap in#eksi serta kehilangan jaringan lebih lanjut. $ila
luka bakar mengenai ekstrimitas akan menyebabkan kehilangan *aktu yang lama
untuk dapat bekerja kembali.
Luka bakar yang mengenai daerah peritoneum akan memudahkan terjadinya
in#eksi akibat autokontaminasi oleh urine dan #eses.
(. 3kuran luka bakar
3kuran luka bakar ditentukan dengan salah satu dari dua metode yaitu role
o# nine atau diagram Lund 4 $ro*der. 3kuran luka bakar ditunjukan dengan
presentasi LP11 (luas permukaan tubuh total!.
5. 3sia korban luka bakar
3sia sangat mempengaruhi keparahan dan keberhasilan dalam pera*atan
luka bakar. Angka kematian terjadi lebih tinggi jika luka bakar terjadi pada anak&
anak yang berusia kurang dari 5 tahun, terutama mereka kelompok uasia 2& 1
tahun dan klien berusia , tahun.
". Penatalaksanaan
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan penatalaksanaan
luka bakar yaitu 6 penyembuhan luka, in#eksi dan penganan luka.
1. Penyembuhan luka
Proses penyembuhan luka terbagi dalam tiga #ase yaitu in#lamasi, #ibroblastik dan
maturasi.
+. )n#eksi
7asalah yang sering terjadi yaitu adanya in#eksi yang anantinya akan diikuti
terjadinya sepsis, sehingga perlu diperhatikan adanya tanda& tanda in#eksi
meliputi merah, bengkak, nyeri dengan jumlah mikroorganisme lebih dari
122.2228gram jaringan.
(. Penanganan luka
Penanganan luka merupakan hal yang penting untuk men%egah terjadinya in#eksi
maupun menghindari terjadinya sindrom kompartement karena adanya luka bakar
circumferencial.
Path*ays
9. Diagnosa kepera*atan
Derajat )
1. :angguan rasa nyaman nyeri b8d stimulasi sara# sensoris, luka
+. :angguan per#usi jaringan b8d kerusakan jaringan epidermis.
Derajat ))
1. :angguan integritas kulit b8d terjadi lepuh dan oedem pada kulit.
+. :angguan perna#asan b8d penyumbatan saluran perna#asan karena oedem
(. 'emas b8d kurangnya pengetahuan tentang kodisinya.
5. :angguan keseimbangan %airan, elektrolit b8d haluaran %airan elektrolit me;
Derajat )))
1. <esti in#eksi b8d terbukanya lapisan kulit pelindung.
+. <esti injuri b8d penurunan kesadaran
:. )nter=ensi /epera*atan
Diagnosa 1ujuan )nter=ensi <asional
Luka bakar
Lapisan lemak
Derajat )))
:angguan
per#usi jaringan
>ensori abnormal
Penurunan kesadaran
"pidermis
>timulasi reseptor
sensoris
-yeri
Derajat )
<esti injuri
<esti in#eksi
'emas
:angguan integritas
kulit
"lektrolit dan protein
keluar
Permeabilitas
pembuluh darah
:angguan
keseimbangan %airan
el
"pidermis dan dermis
Lepuh dan oedem
Derajat ))
:angguan perna#asan
:angguan rasa
nyaman nyeri b8d
stimulasi sara#
sensoris, luka
:angguan per#usi
jaringan b8d
<asa nyeri berkurang
setelah dilakukan
tindakan kepera*atan
selama + ? +5 jam
dengan /@ :
& pasien mengatakan
nyeri berkurang.
& Pasien menunjukan
skala nyeri pada
angka (.
& "kspresi *ajah klien
rileks.
>etelah dilakukan
tindakan kepera*atan
1utup luka sesegera
mungkin.
$erikan tempat tidur
ayunan sesuai indikasi
1utup jari8 ekstrimitas pada
posisi yang ber#ungsi
menggunakan bebat dan
papan kaki sesuai
keperluan
3bah posisi dengan sering
dan rentang gerak pasi# dan
akti# sesuai indikasi
/aji keluhan nyeri,
perhatikan lokasi8 karakter
dan intensitas (skala 2&12!
$antu pasien untuk
mengungkapkan
perasaannya tentang nyeri.
/olaborasi pemberian
analgetik sesuai indikasi
/aji *arna, sensasi,
gerakan, nadi peri#er dan
>uhu berubah dan gerakan
udara dapat menyebabkan nyeri
hebat pada pemajanan ujung
sara#
Peninggian linen dari luka
membantu menurunkan nyeri
Posisi #ungsi menurunkan
de#ormitas8 kontraktur dan
meningkatkan kenyamanan.
:erakan dan latihan dapat
menurunkan kekakuan sendi
dan kelelahan otot.
-yeri hampir selalu ada pada
hampir setiap derajat dan yang
paling berat saat ganti balutan
atau debridemen.
Pernyataan memungkinkan
pengungkapan emosi dan dapat
meningkatkan mekanisme
koping.
Dengan analgetik membantu
meningkatkan rasa nyaman
Pembentukan oedem dapat
se%ara %epat menekan
kerusakan
jaringan
epidermis
:angguan
integritas kulit b8d
terjadi lepuh dan
oedem pada kulit
:angguan
perna#asan b8d
selama + A +5 jam
pasien dapat
memperlihatkan hasil :
& -adi peri#er teraba
dengan kualitas dan
kuantitas yang
sama.
& Pengisisan kapiler
baik dan *arna kulit
normal pada area
yang %idera.
>etelah dilakukan
tindakan kepera*atan
selama + A +5 jam
pasien dapat
memperlihatkan hasil
/@ :
& Pada kulit pasien
tumbuh adanya
regenerasi kulit
& 7en%apai
penyembuhan tepat
*aktu pada area
luka
>etelah dilakukan
asuhan kepera*atan
pengisian kapiler pada
ektrimitas luka bakar
melingkar
1inggikan ektrimitas yang
sakit dengan tepat.
7onitor 11B se%ara teratur
tiap (2 menit
Perhatikan jaringan
nekrotik dan kondisi
sekitar luka
"=aluasi *arna sisi gra#t
dan donor
/aji re#lek menelan
pembuluh darah, sehingga
mempengaruhi sirkulasi.
7eningkatkan sirkulasi
sistemik
Disritmia jantung dapat terjadi
karena perpindahan elektrolit
7emberikan in#ormasi tentang
kebutuhan penanaman kulit dan
kemungkinan petunjuk tentang
sirkulai the gra#t
7enge=aluasi kee#ekti#an
sirkulasi dan mengidenti#ikasi
terjadinyta komplikasi.
Dugaan %idera inhalasi
penyumbatan
saluran
perna#asan karena
oedem
'emas b8d
kurangnya
pengetahuan
tentang kodisinya
:angguan
keseimbangan
selama ( A +5 jam
tidak ada gangguan
siositem perba#asan
dengan /@ :
& menunjukan bunyi
na#as yang benar
& 9rekuensi dalam
rentang normal
.
>etelah mendapatkan
pendidikan kesehatan
tentang kodisinya
pasien tidak sring
bertanya dengan /@ :
& paham akan
kodisinya, prognosis
dan pengobatan
& berpartisipasi dalam
program pengobatan
1idak terjadi gangguan
haluaran urine setelah
Dorong batuk8 latihan
na#as dalam dan perubahan
posisi sering
@isapan pada pera*atan
ekstrem, pertahankan
teknik steril.
>elidiki perubahan
perilaku8 mental %ontoh
gelisah agitasi, ka%au
mental
/olaborasi pemberian
pelembab O+ melalui %ara
yang tepat.
$erikan in#ormasi
kesehatan
/aji ulang pera*atan luka
bakar, identi#ikasi sumber
yang tepat untuk pera*atan
pasien ra*at jalan dan
bahannya.
A*asi 11B. Perhatikan
pengisian kapiler dan
7eninggikan ekspansi,
memobilisasi, dan drainase
7embantu mempertahankan
jalan na#as bersih, tetapi harus
*aspada karena oedem trakeal.
Perubahan kesadaran dapat
menunjukan terjadinya
hipoksia.
O+ memperbaiki hipoksemia
dan asidosis, pelembab
menurunkan terjadinya
pengeringan saluran
perna#asan.
Pasien akan mengetahui akan
kodisi tubuhnya
7eningkatkan kemampuan
mera*at diri setelah pulang dan
meningkatkan kemandirian.
7emberikan pedoman untuk
penggantian %airan dan
%airan, elektrolit
b8d haluaran
%airan elektrolit
<esti in#eksi b8d
terbukanya
lapisan kulit
pelindung.
<esti injuri b8d
penurunan
kesadaran
dilkakukan tindakan
kepera*atan dengan
/@ :
& menunjukan
haluaran urin yang
adekuat, 11B stabil
dan membran
mukosa lembab

)n#eksi tidak terjadi
setelah dilakukan
pera*atan selama ( A
+5 jam /@ :
& bebas eksudat
purulen dan tidak
demam
injuri tidak terjadi
setelah menjalani
pera*atan dengan /@ :
& tidak ada %idera
kekuatan nadi peri#er
A*asi haluaran urine dan
berat jenis. Obser=asi
*arna urine dan hemates
sesuai indikasi
Pertahankan pen%atatan
kumulati# yang jumlah dan
tipe pemasukan %airan
/olaborasi pemasangan
urine kateter tak menetap
)mplementasikan teknik
isolasi yang tepat sesuai
indikasi
:unakan sarung tangan
masker, skort dan teknik
aseptik kuat selama proses
pera*atan
Cauhkan benda tajam yang
ada disekitar pasien
Pasang pengaman pada
tempat tidur
mengkaji respon kardio=askuler
3rine dapat ber*arna merah
karena adanya darah dan
mioglobin.
Penggantian masi#8 %epat
dengan tipe %airan yang
berbeda
7emungkinkan obse=asi ketat
#ungsi ginjal dan men%egah
statis atau re#lek urine.
1ergantung luasnya luka dan
untuk menurunkan in#eksi
silang.
7en%egah terpajan pada
organisme in#eksius
7en%egah terjadinya #raktur
Pasien tidak akan terjatuh
DAFTAR PUSTAKA
$runner and >uddarth. (199!. 1e?t book o# 7edi%al& >urgi%al -ursing. ":'. Cakarta.
Doengoes 7erillynn. (1999! (<en%ana Asuhan /epera*atan!. -ursing %are plans.
:uidelines #or planing and do%umenting patient %are. Alih
bahasa : ) 7ade /ariasa, -i 7ade >umar*ati. ":'. Cakarta.
"##endi 'hristantie, (1999!. Pera*atan pasien luka bakar. ":'. Cakarta

Vous aimerez peut-être aussi