Vous êtes sur la page 1sur 40

AUDIT SAMPLING

Yayasan Pendidikan
Internal Audit (YPIA)
Konsep Sampling
Sampling dalam Audit
Sampling - Test of Control
Sampling - Substantive Test
Sampling - Dual Purpose Test
AUDIT SAMPLING
Mempelajari:
Teknik Sampling yang
diterpkan dalam Audit
Konsep Sampling
Pengertian:
Sampling = Metode Penelitian < 100%.
Pada sampling pengujian dibatasi pada sampel.
Sampel = data yang dipilih untuk diuji, dalam rangka membuat
perkiraan mengenai keadaan populasi.
Data = satuan (unit-unit) yang membentuk populasi.
Populasi = kumpulan yang lengkap dari data yang menjadi
obyek penelitian
Penelitian 100% disebut Sensus.
Teknik sampling diterapkan, bila data dalam populasi terlalu
banyak, sehingga tidak efisien apabila dilakukan sensus.
Contoh : Sampling vs Sensus
Sensus
Unit Populasi N = 10
Total Populasi X = 1.000
Rata-rata Populasi
= X/N = 1.000/10 = 100
Sampling
Unit sampel n = 6
Total sampel x = 575
Rata-rata sampel
X = x/n = 575/6 = 95,83
Perkiraan total Populasi
= NX = 10 x 95,83 = 958,30
Populasi
X
1
100
X
2
90
X
3
110
X
4
80
X
5
120
X
6
115
X
7
85
X
8
105
X
9
95
X
10
100
X 1000
Sampel

x
1
90

x
2
80
x
3
120

x
4
85
x
5
105
x
6
95

x 575
Sampling dalam Gambar
POPULASI:
N = 10, X = 1.000,
= 100
SAMPEL:
n = 6, x = 575
Rata-rata Sampel:
X = Sx/n = 575/6 = 95,83
Estimasi Total Populasi
= NX = 10 x 95,83 = 958,3
Kesalahan Sampling:
E = 958,3 1.000 = - 41,7
Variabel yang mempengaruhi Unit
Sampel/Sample Size ( n )
Unit (Size) Populasi N
Tingkat keandalan (confidence/reliance level)
sampel terhadap populasi (1 )
Derajat homogenitas/heterogenitas populasi
(Standar Deviasi) = {(X )
2
/N}
Biasanya diperkirakan sebesar standar deviasi
sampel awal dengan rumus S = {(x X)
2
/(n 1)}
Perkiraan kesalahan sampling yang diinginkan E
Tingkat Keandalan vs Risiko Sampling
Tingkat
Keandalan
(1 )

Risiko
Sampling
()
Kurva Normal
Wilayah
Pengambilan
Sampel
Standar Deviasi Populasi
(X - )
0
-10
10
-20
20
15
-15
5
-5
0

Populasi
X
1
100
X
2
90
X
3
110
X
4
80
X
5
120
X
6
115
X
7
85
X
8
105
X
9
95
X
10
100
X 1000
Cara menghitung Standar Deviasi
Unit Populasi (N) = 10
Total Populasi (X) = 1000
Rata-rata () = (X/N)
= 1000/10 = 100
(X-)
2
= 1.500
(X-)
2

0
100
100
400
400
225
225
25
25
0
1500
Varian = (X-)
2
/N
= 1.500/10
= 150
Standar Deviasi () = (X-)
2
/N
= 150
= 12,25
Standar Deviasi Sampel
Rata-rata (X) = (Sx/n)
= 575/6 = 95,83
(x - X)2 = 1.070,84
Varian = (x - X)
2
/(n-1)
= 1.070,84/5
= 214,17
Standar Deviasi (S)
= S(x - X)
2
/(n-1)
= 214,17
= 14,63
(x - X)
-5,83
-15,83
24,17
-10,83
9,17
-0,83
Sampel
x
1
90
x
2
80
x
3
120
x
4
85
x
5
105
x
6
95
x 575
(x - X)
2

33,99
250,59
584,19
117,29
84,09
0,69
1.070,84
Pengaruh masing-masing variabel
terhadap unit sample ( n )
Unit
Sampel
( n )
Unit
Populasi
( N )
Standar
Deviasi
( s )
Tingkat
Keandalan
( 1 a )
Sampling
Errorr
( E )
Banyak Besar Besar Tinggi Kecil
Sedikit Kecil Kecil Rendah Besar
Rumus Penetapan Unit Sampel:
n = {(N x Z x S) / E }
2

Z = Faktor Tingkat Keandalan
Sampling dalam Audit
Diterapkan pada tahap Pemeriksaan Lapangan (Field Work),
dalam rangka melaksanakan pengujian-pengujian (Audit Test)
Jenis-jenis Audit Test:
Sequential Test: Test of Control & Substantive Test
Substitution Test: Dual Purpose Test
Jenis Sampling: Sampling Statistik & Sampling Non Statistik
Tahapan Audit Sampling:
Menetapkan Unit Sampel (Sample Size)
Memilih Sampel dari Populasi
Melakukan pengujian terhadap Sampel
Membuat Estimasi Keadaan Populasi
Membuat Simpulan Hasil Audit
Sampling pada Test of Control
Sampling
Atribut
Mengg
Formula
Sttk
Mengg
Tabel
Tabel 1 & 2 untuk me-
nentukan unit sampel
Tabel 3 & 4 untuk me-
nentukan hasil sampling
Sampling pada Test of Control
Tahap Perencanaan:
Tetapkan:
Risiko Sampling (Accepted Risk of Over Reliance
on Internal Control/ARO)
Toleransi Penyimpangan (Tolerable Deviation
Rate/TDR)
Perkiraan Penyimpangan dalam Populasi
(Expected Population Deviation Rate/EPDR)
Risiko Sampling
*) ARO ditetapkan dengan memperhatikan materialitas populasi
= persepsi auditor mengenai arti penting populasi bagi user.
Reliable Unreliable
Accept Correct Decision
Risk of Over
Reliance*)
Reject
Risk of Under
Reliance
Correct Decision
Control Procedures Tested Is
Sample Results
Indicated
TDR dan EPDR
Tolerable Deviation Rate (TDR)
Batas tertinggi penyimpangan dalam populasi yang dapat ditolerir oleh
auditor. Ditetapkan dengan mempertimbangkan materialitas populasi.
Perkiraan Tingkat Keandalan Tolerable Rate
Sangat Tinggi 2% - 7%
Moderat 6% - 12%
Rendah 11% - 20%
Tidak andal omit test

Expected Population Deviation Rate (EPDR)
Perkiraan penyimpangan dalam populasi
Ditetapkan dengan memperhatikan pengalaman audit sebelumnya.
Dalam statistik disebut proporsi (P) unsur standar deviasi (s):
= P (1 - P)
Sampling - Test of Control
Populasi




5. CUDR = 7,7
1. Perencanaan.
ARO = 5%
TDR = 6%
EPDR = 1%
2. Unit sampel
dari tabel 1
Sampel
n = 78,
6. Simpulan hasil audit: CUDR>TDR IC lemah
4. Pengujian sampel
p = 2
3. Pemilihan sampel
Sampling - Substantive Test
Rumus menetapkan Unit Sampel (n):
n = {(N x Z x S)/E}
2
di mana E = TS / {1 + (B/Z)}
Keterangan Simbol:
N = unit populasi
Z = faktor keandalan pada risiko sampling sebesar
S = perkiraan standar deviasi populasi
E = perkiraan kesalahan sampling
TS = toleransi salah saji
B = faktor keandalan pada risiko sampling sebesar
Hal yang perlu ditetapkan pada Tahap Perencanaan:
Risiko Sampling () & Toleransi Salah Saji (TS)
Sampling Risk pada Substantive Test
Audit Evidence
Indicates
Accept
Reject
Correct
Decision
(1 - Alpha)
Correct
Decision
(1 - Beta)
Beta
Error
Alpha
Error
Clients Book Value Is
Not Materiality
Misstated
Materiality
Misstated
Misalnya, risiko keliru menolak () = 1%
Tingkat keandalan pada risiko = (1 - a) = 99% atau 0,99
(1 - )/2
= 0,4950
Z
0,4950
2,5
0,08
Z = 2,58
Cara Menentukan Z
ditetapkan melalui tabel normal (tabel Z)
(1 - )
dalam desimal
99% = 0,99
(1 - )/2
0,4950
Pada
Baris & Kolom
2,5 0,08
Z
2,58
95% = 0,95 0,4750 1,9 0,06 1,96
90% = 0,90 0,4500 1,6 0,05 1,65
Z disebut faktor keandalan karena dipengaruhi oleh Tingkat
Keandalan (1 - ) dengan posisi berbanding sejajar
Hubungan tingkat keandalan dengan Z
Risiko

1%
(1 - )/2
0,4900
Pada
Baris & Kolom
2,3 0,03
B
2,33
Risiko

2% = 0,02
(1 - )
0, 9800
5% 0,4500 1,6 0,05 1,65 10% = 0,10 0, 9000
10% 0,4000 1,2 0,09 1,29 20% = 0,20 0, 8000
B = Faktor Keandalan
pada risiko sampling sebesar
Hal-hal yang harus ditetapkan:
Risiko Sampling,
Toleransi Salah Saji (TS)
(unsur-unsur pada rumus penetapan unit sampel
yang bisa ditetapkan pada tahap perencanaan)
Substantive Test:
Perencanaan Sampling
Misalnya.
Toleransi Salah Saji (TS) = Rp 367.500
Risiko sampling (risiko ) = 5%
Z = 1,96, (faktor tingkat keandalan pada risiko )
B = 1,65 (faktor tingkat keandalan pada risiko )
Unit (N) populasi = 100.000 dan
Nilai Buku (NB) = Rp 6.250.000
Unit sampel (n) = {(N x Z x S)/E}
2
E = TS / {1 + (B/Z)}
bila S = 15,27 dan
E = TS / {1 + (B/Z)}
= 367.500/{1+(1,65/1,96)} = 199.529
maka:
n = {(100.000x1,96x15,27)/199.529)}
2
= 225.
Sampling - Substantive Test
Pengujian sampel
no urt no bkt nilai buku hasil audit x - X (x - X)
2

1
2 ...
... ...
225 ...
14.175 13.725 57.344
Unit sampel = 225 unit
Rata-rata hasil audit = 13.725/225 = 61
Standar Deviasi Sampel (hasil audit)
S = {(Sx X)
2
/ (n 1)}
= {(57.344) / (225 1)} = 16
Sampling - Substantive Test
Perkiraan Keadaan Populasi
NI = NX CRS
NX = 100.000 x 61 = 6.100.000
CRS = TS - {(N x B x S)/ n}
= 367.500 {(100.000 x 1,65 x 16) / 225)}
= Rp 191.500
= 6.100.000 191.500 = [5.908.500 sd 6.291.500]
PS = NB - NX
= 6.250.000 - 6.100.000 = 150.000
Sampling - Substantive Test
Sampling - Substantive Test
BB
5.908.500
BA
6.291.500
NX
6.100.000
NB
6.250.000
CRS
191.500
CRS
191.500
Simpulan Hasil Audit
NB (= 6.250.000) berada dalam batas NI (5.908.500 sd
6.291.500) --> Populasi bebas dari salah saji material
Dikembangkan dari sampling atribut, tetapi fokus
perhatiannya adalah pada nilai uang dari populasi yang diuji.
Dapat diterapkan pada pengujian substantive karena fokus
perhatiannya adalah pada nilai uang populasi yang diuji.
Dapat juga digunakan untuk pengujian dengan tujuan ganda
(dual purpose test), karena di samping memiliki sifat angka
(fokus perhatian pada nilai uang) tetapi juga memiliki sifat non
angka (dikembangkan dari metode sampling atribut).
Sampling Satuan Mata Uang
Misalnya:
Toleransi salah saji (TS) Rp 364.000
Proyeksi salah saji (PS) Rp 50.000
Risiko keliru menerima 5%
Faktor Keandalan (FK) 3
Faktor Ekspansi (FE) 1,6

Unit Sampel
n = (NB x FK) / {TS - (PS x FE)}
= (6.250.000 x 3) / {364.000 - (50.000 x 1,6)
= 66
Sampling Satuan Mata Uang
Pengujian sampel
Misalnya dari sejumlah sampel yang diuji, terdapat tiga
sampel yang nilai bukunya salah:
Nomor Nilai Buku (NB) Nilai Audit (NA)
1 100 90
2 2.000 1.900
3 102.000 102
Pemilihan Sampel:
Harus dilakukan secara acak (acak sederhana atau acak
sistematis).
Dalam rangka memilih sampel, perlu diketahui nilai kumulatif
data. Oleh karena itu, seluruh data harus didaftar terlebih
dahulu.
Sampling Satuan Mata Uang
Hasil sampling:
1 Jika tidak ada salah saji: BAS = PD = FK x IS
2 Jika ada salah saji : BAS = PS + CRS
PS = Proyeksi Salah Saji, ditetapkan dengan cara :
Jika NB < IS, maka PS = Persentase Selisih x IS
Persentase Selisih = {(NB - NA)/NB} x 100%
Jika NB > IS, maka PS = NB - NA
CRS = Cadangan Risiko Sampling, rumusnya:
CRS = PD + CK
PD = Presisi Dasar = FK x IS
CK = Cadangan Kenaikan = BASI - PS.
BASI = Batas atas salah saji individual,
= Kenaikan FK x PS individual.
Sampling Satuan Mata Uang
Nilai Buku
Nilai
Audit
Selisih % Selisih
Interval
Sampling
Proyeksi
Salah Saji
1 2 3 = 1 - 2 4 = (3/1)% 5 = NB/n 6 = 4 x IS
100 90 10 10,00% 95.000 9.500
2.000 1.900 100 5,00% 95.000 4.750
102.000 102 101.898 95.000 101.898
Proyeksi Salah Saji (PS) 116.148
Presisi Dasar (PD) = FK x IS = 3.0 x Rp 95.000 285.000
Unit Salah
Saji
FK
Kenaikan
FK
Proyeks
Salah Saji
BAS
Individual
Cadangan
Kenaikan
1 2 3 4 5 = 3 x 4 6 = 5 - 4
0 3,00
1 4,75 1,75 9.500 16.625 7.125
2 6,30 1,55 4.750 7.363 2.613
Cadangan Kenaikan (CK) 9.738
Batas Atas Salah Saji (BAS) = PS + PD + CK 410.886
Sampling Satuan Mata Uang
Simpulan Hasil Audit
Diperoleh dengan membandingkan TS dengan BAS:
- Jika TS > BAS : Populasi bebas dari salah saji material,
- Jika TS < BAS: Populasi mengandung salah saji material.
Pada contoh ini, TS (= Rp 364.000) < BAS (= Rp 410.886), berarti
pengendalian intern pengeluaran kas lemah, karena telah
mengakibatkan timbulnya salah saji yang melebihi batas toleransi
(material) dengan jumlah kira-kira sebesar Rp 410.886.
Sampling Satuan Mata Uang
Sampling - Substantive Test
Misalnya.
Toleransi Salah Saji (TS) = Rp 367.500
Risiko sampling (risiko a) = 5%
Z = 1,96 faktor tingkat keandalan pada risiko .
B = 1,65 faktor tingkat keandalan pada risiko .
Unit (N) populasi = 100.000 dan
Nilai Buku (NB) = Rp 6.250.000
Unit sampel (n) = {(N x Z x S)/E}
2
E = TS / {1 + (B/Z)}
Bila S = 15,27 dan
E = TS / {1 + (B/Z)} = 367.500/{1+(1,65/1,96)} = 199.529
maka:
n = {(100.000x1,96x15,27)/199.529)}2 = 225.
Sampling - Substantive Test
Pengujian sampel
no urt no bkt nilai buku hasil audit x - X (x - X)2
1
2 ...
... ...
225 ...
14.175 13.725 57.344
Unit sampel = 225 unit
Rata-rata hasil audit = 13.725/225 = 61
Standar Deviasi Sampel (hasil audit)
S = {(Sx X)
2
/ (n 1)}
= {(57.344) / (225 1)} = 16
Sampling - Substantive Test
Perkiraan Nilai Populasi dalam Interval (NI):
NI = NX CRS
NX = 100.000 x 61 = 6.100.000
CRS = TS - {(N x B x S)/ n}
= 367.500 {(100.000 x 1,65 x 16) / 225)}
= Rp 191.500
NI = 6.100.000 191.500 = [5.908.500 sd 6.291.500]
Proyeksi Salah Saji (PS)
PS = NB - NX = 6.250.000 - 6.100.000 = 150.000
Simpulan Hasil Audit
NB (= 6.250.000) berada dalam batas NI (5.908.500 sd 6.291.500)
Populasi bebas dari salah saji material
Sampling - Dual Purpose Test
Misalnya:
Nilai Buku Rp 6.250.000
Toleransi salah saji (TS) Rp 364.000
Proyeksi salah saji (PS) Rp 50.000
Risiko keliru menerima 5%
Faktor Keandalan (FK) 3
Faktor Ekspansi (FE) 1,6
Unit Sampel
n = (NB x FK) / {TS - (PS x FE)}
= (6.250.000 x 3) / {364.000 - (50.000 x 1,6)
= 66
Pemilihan Sampel:
Harus dilakukan secara acak (acak sederhana atau acak sistematis).
Dalam rangka memilih sampel, perlu diketahui nilai kumulatif data. Oleh
karena itu, seluruh data harus didaftar terlebih dahulu.
Sampling - Dual Purpose Test
Pengujian sampel
Misalnya: dari sejumlah sampel yang diuji, ada tiga sampel yang salah:
Nomor Nilai Buku (NB) Nilai Audit (NA)
1 100 90
2 2.000 1.900
3 102.000 102
Hasil sampling:
1 Jika tidak ada salah saji: BAS = PD = FK x IS
2 Jika ada salah saji : BAS = PS + CRS
PS = Proyeksi Salah Saji, ditetapkan dengan cara :
Jika NB < IS, maka PS = Persentase Selisih x IS
Persentase Selisih = {(NB - NA)/NB} x 100%
Jika NB > IS, maka PS = NB - NA
CRS = Cadangan Risiko Sampling = PD + CK
PD = Presisi Dasar = FK x IS
CK = Cadangan Kenaikan = BASI - PS.
BASI = Batas atas salah saji individual = Kenaikan FK x PS individual.
Sampling - Dual Purpose Test
Nilai Buku
Nilai
Audit
Selisih % Selisih
Interval
Sampling
Proyeksi
Salah Saji
1 2 3 = 1 - 2 4 = (3/1)% 5 = NB/n 6 = 4 x IS
100 90 10 10,00% 95.000 9.500
2.000 1.900 100 5,00% 95.000 4.750
102.000 102 101.898 95.000 101.898
Proyeksi Salah Saji (PS) 116.148
Presisi Dasar (PD) = FK x IS = 3.0 x Rp 95.000 285.000
Unit Salah
Saji
FK
Kenaikan
FK
Proyeks
Salah Saji
BAS
Individual
Cadangan
Kenaikan
1 2 3 4 5 = 3 x 4 6 = 5 - 4
0 3,00
1 4,75 1,75 9.500 16.625 7.125
2 6,30 1,55 4.750 7.363 2.613
Cadangan Kenaikan (CK) 9.738
Batas Atas Salah Saji (BAS) = PS + PD + CK 410.886
Sampling - Dual Purpose Test
Simpulan Hasil Audit
Bandingkan TS dengan BAS:
Jika TS > BAS Populasi bebas dari salah saji material,
Jika TS < BAS Populasi mengandung salah saji material.
Pada contoh ini,
TS = Rp 364.000 < BAS = Rp 410.886,
Berarti
Nilai Buku Populasi diperkirakan mengandung kesalahan (PS)
sebesar Rp 410.886 melebihi batas toleransi (TS). Dengan
demikian, nilai populasi yang diinformasikan manajemen
sebesar Rp 6.250.000 tidak layak dipercaya.
Kesalahan disebabkan oleh kelemahan pengendalian intern.
Terima Kasih

Vous aimerez peut-être aussi