SKENARIO 2 BISING PANSISTOLIK KHAS PADA DEFEK SEPTUM VENTRIKEL Oleh : Christi! "#i T$L G%%%&%'2 Esti Rh()ti S G%%%&%*+ Pri(,it -i,h - G%%%&./2 Re!s Sh!,r S G%%%&./0 Ai1)!, RE G%%%&.0. A,it# Bh)2!2 G%%%&.&3 Elis G4!)! G%%%&.32 52i6e Mrli! G%%%&2%% Rh( H4t7rt G%%%&22% Sel8# A94sti! G%%%&22* Tit2 Pr,i:t G%%%&2/. "4,2 D4s)!t2 G%%%&2/0 Vi;#e!,r! S)(i!th! G%%%&'.' T4t2r : I:2: S#ri<h Dr$= M$Si FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET 2%.. BAB I PENDAHULUAN A$ Ltr Bel>!9 Mslh Systema cardiovascular terdiri atas cor, aorta beserta cabang-cabangnya, arteri pulmonalis dari truncus pulmonalis beserta cabang-cabangnya, dan vena cava superior et inferior. Sistem ini memiliki peran sangat penting untuk menunjang sistem-sistem organ lainnya dalam tubuh. Nutrisi dan oksigen yang sangat diperlukan untuk kelangsungan hidup tiap sel, ditunjang oleh sistem kardiovaskuler ini. Seluruh susunan kardiovaskuler berasal dari lapisan benih mesoderm yang selanjutnya berproliferasi hingga membentuk bangunan-bangunan dengan struktur yang sempurna. Selama proses perkembangan, seringkali tidak terjadi kesempurnaan seperti yang diharapkan sehingga pada waktu lahir akan menimbulkan manifestasi yang berarti. Kelainan kongenital merupakan kelainan struktur atau fungsi dari sistem kardiovaskular yang ditemukan pada saat lahir, walaupun dapat ditemukan di kemudian hari. Kelainan kongenital pada jantung adalah yang paling sering dilaporkan. Insidensi lesi jantung kongenital sekitar ,!" dari kelahiran hidup. Insidensi lebih tinggi pada yang lahir mati #$"%, abortus #&-$'"%, dan bayi prematur #sekitar $" termasuk defek sekat ventrikel #(S)%%. *elihat frekuensi relatif seluruh lesi jantung kongenital, (S) menempati urutan pertama dengan persentasi $'-+". Kebanyakan defek kongenital ditoleransi dengan baik selama kehidupan janin karena sifat paralel sirkulasi janin. Namun dekat masa perinatal menandai waktu peralihan yang paling berarti dalam sirkulasi, sirkulasi bayi terus mengalami perubahan setelah lahir, dan perubahan ini kemudian dapat juga mempunyai pengaruh hemodinamik yang kuat pada lesi jantung dan insiden penampakannya. *isalnya, ketika tahanan vaskuler pulmonal turun sesudah usia beberapa minggu pertama, shunt dari kiri ke kanan melalui defek intrakardial bertambah dan gejala-gejala menjadi lebih nyata. ,rti relatif berbagai defek dapat juga berubah secara dramatis pada pertumbuhan- beberapa defek sekat ventrikel dapat menjadi jauh lebih kecil ketika anak bertambah umur. .egitu pentingnya bagi dokter untuk menyadari spektrum keparahan berbagai malformasi jantung kongenital dan evolusinya bersama waktu, dan untuk selalu waspada pada malformasi kongenital yang menyertai, yang dapat sangat mempengaruhi prognosis penderita. /ntuk itu, laporan ini dibuat sebagai bekal pengetahuan di klinik kelak.
B$ R4(4s! Mslh Skenario - Seorang anak laki-laki umur & tahun diantar ke 0uskesmas dengan keluhan sering batuk pilek, cepat lelah. *enurut cerita ibunya, anak tersebut lahir prematur, bila menangis bibir tidak tampak kebiruan. Napsu makan sedikit terganggu, tumbuh kembnag dalam batas normal. 0ada saat balita pernah diperiksakan ke dokter anak dan dinyatakan mempunyai kelainan jantung. 0ada pemeriksaan fisik didapatkan data - tekanan darah &$1! mm2g, denyut nadi 341menit. 0ada inspeksi dinding dada tampak normal. 0ada palpasi iktus cordis teraba di SI5 ( $ cm lateral linea medioklavikularis kiri, tidak teraba thrill. 0ada perkusi batas jantung di SI5 ( $ cm lateral linea medioklavikularis kiri. 0ada auskultasi jantung terdengar bising pansistolik dengan punctum maksimum SI5 I(-( parasternal kiri. 0ada ekstremitas tidak terlihat jari-jari tabuh dan sianosis. 0emeriksaan hematologi rutin normal. 0emeriksaan 6K7 menunjukkan a4is ke kiri, 8(2, 8,2. 0emeriksaan thorak foto- 59: ,;, apeks bergeser ke lateral bawah. <leh dokter 0uskesmas merujuk pada dokter spesialis. .erdasarkan skenario diatas maka rumusan masalah yang muncul sebagai berikut - &. .agaimana proses embriologi jantung= $. .agaimana peredaran sirkulasi janin= +. ,pa saja faktor-faktor resiko yang kemungkinan menyebabkan keluhan pada pasien= >. ,pakah kemungkinan diagnosa pada kasus ini= '. .agaimana patofisiologi gejala dan penyakit yang diderita pasien= ;. .agaimana penatalaksanaan untuk pasien ini=
C$ T4;4! ,! M!<t Pe!4lis! 9ujuan dan manfaat dari penulisan laporan ini adalah sebagai sarana pembelajaran bagi mahasiswa dalam - &. *emahami proses embriologi jantung dan sirkulasi janin untuk mengenali kelainan kongenital yang mungkin terjadi, $. *emahami hubungan berbagai macam faktor resiko terhadap insidensi penyakit jantung kongenital, +. *engetahui berbagai macam penyakit jantung kongenital beserta cara pemeriksaan untuk menegakkan diagnosa hingga penatalaksanaannya. BAB II TIN5AUAN PUSTAKA A$ A!t2(i Siste( Kr,i28s>4ler 2=/ ?antung terletak dalam ruangan mediastinum rongga dada, yaitu di antara paru. 0erikardium yang meliputi jantung terdiri dari dua lapisan- lapisan dalam #pericardium viseralis% dan lapisan luar #pericardium parietalis%. ?antung terdiri dari tiga lapisan. 8apisan terluar #epicardium%, lapisan tengah merupakan lapisan otot yang disebut miocardium, sedangkan lapisan terdalam adalah lapisan endotel yang disebut endocardium. :uangan-ruangan pada cor - a. Atrium cordis dextrum )imuarai oleh - 1. V. cava superior, di cranial 2. V. cava inferior, di caudal dengan pintu masuknya valvula Eustachii. ,ntara v. cava superior dan v. cava inferior terdapat penonjolan yang disebut tuberculum intervenorum Lowery. 3. V. cordis minimae dengan muaranya foramina venarum minimarum hebesii !. Sinus coronarius dengan pintu masuknya valvula hebesii. Sinus coronarius merupakan muara dari v. cardiaca ma"na, v. cardiaca parva, v. cardiaca media, v. cardiaca anterior, v. obli#ua atrii sinistra $arshalli, v. posterior ventriculi sinistra. b. Ventriculus cordis dexter <stium atrioventriculare de4ter dibatasi oleh annulus fibrosus. 0ada annulus fibrosus terdapat valva tricuspidalis #valva atrioventriculare de4tra% yang terdiri dari + cuspis. )i sebelah cranial ventriculus cordis de4ter berpangkal a. pulmonalis. c. Atrium cordis sinistrum )imuarai oleh v. pulmonalis de4tra $ buah dan v. pulmonalis sinistra $ buah. d. Ventriculus cordis sinister Seperti halnya ostium atrioventriculare de4trum, ostium atrioventriculare sinister juga dibatasi oleh annulus fibrosus. 0ada annulus fibrosus, terdapat valva bicuspidalis yang terdiri dari dua cuspis. 0ada ujung cranial ventriculus cordis sinister terdapat pangkal aorta. 0ada pangkal tersebut terdapat valvula semilunaris aorta yang terdiri dari tiga cuspis. Sedangkan sebelah distal dari valvula semilunaris aorta terdapat sinus valsavae atau sinus aorta, dimana terdapat pangkal dari a. coronaria de4tra dan sinistra. (ascularisasi cor - a. Systema arteriosa &. A. coronaria dextra #cabang aorta ascendens% *emvascularisasi - - 9erutama bagian posterior cor atrium cordis de4trum - Sebagian atrium cordis sinistrum - 0ermukaan depan kanan ventriculus cordis de4ter - Seluruh permukaan posterior ventriculus cordis de4ter $. A. coronaria sinistra #cabang aorta ascendens% *emvascularisasi - - 9erutama bagian ventral dan lateral - Seluruh bagian sinister - 0ermukaan kiri ventriculus cordis de4ter - Sebagian atrium cordis sinistrum b. Systema venosa )arah venosa dari dinding cor ada yang langsung bermuara ke atrium cordis de4trum dan ada yang bermuara ke sinus coronarius. @ang langsung bermuara ke atrium cordis de4trum adalah vv. cardiacae minimae, sedang yang bermuara ke sinus coronarius adalah v. cardiaca ma"na, v. cardiaca parva, v. cardiaca media, v. posterior ventriculi sinistra, v. obli#ua atrii sinistra, dan v. cardiaca anterior. Kemudian sinus coronarius bermuara ke atrium cordis sinistrum. B$ Fisi2l29i Siste( Kr,i28s>4ler 2=+ Siklus jantung a. Sistole (entricel berkontraksi sedangkan atrium relaksasi, sehinga tekanan intraventricularis meninggi. 2al ini menyebabkan valva atrioventriculare menutup, disamping itu darah akan terpompa menuju aorta dan ,. pulmonalis karena valvula semilunaris aorta dan valvula semilunaris pulmonalis terbuka. 0enutupan valva atrioventriculare menyebabkan suara jantung I. b. )iastole (entricel relaksasi sedangkan atrium kontraksi, sehingga tekanan intraatrial meninggi. 2al ini menyebabkan valva atrioventricularis terbuka dan darah dari atrium masuk ke ventricel, sedangkan valvula semilunaris aorta dan pulmonalis tertutup. 0enutupan valvula semilunaris ini menyebabkan ini menyebabkan suara jantung II. 0ada saat sistole, cor berputar hingga memukul dinding depan thora4, keadaan ini disebut ictus cordis. Ictus cordis dapat diraba pada spatium intercostale (, sedikit di medial linea medioclavicularis. C$ Pr2ses E(7ri2l29i 5!t4!9 0ada mulanya jantung berbentuk buluh yang lurus dalam rongga perikardium. .agian yang terletak di dalam rongga perikardium ini kemudian akan menjadi bagian bulboventrikular. .agian bulboventrikular selanjutnya tumbuh jauh lebih pesat daripada rongga perikardium, pemanjangan buluh tidak dapat terjadi dalam arah memanjang dan buluh jantung dipaksa melengkung. .agian kepala melengkung ke arah ventral dan kaudal serta agak ke kanan sedangkan bagian kaudal atrial bergeser ke arah dorsokranial dan agak ke kiri. Sewaktu jerat jantung sedang dibentuk, nampak pelebaran-pelebaran setempat disepanjang buluh jantung. .agian truncus dan conus buluh jantung, mulanya terletak di sisi kanan rongga perikardium, berangsur-angsur bergeser ke tempat yang lebih medial. 0ada akhir pembentukan jerat jantung selama minggu keempat dan ketujuh, jantung terbagi dalam suatu bangunan khas berkamar empat. 0embentukan sekat dalam ventrikel - Septum interventrikulare terdiri atas bagian pars muscularis yang tebal dan pars membranacea yang tipis terbentuk dari #a% bantalan inferior endokardium ,-(, #b% rigi conus kanan, dan #c% rigi conus kiri. 0ada banyak kasus, ketiga komponen ini gagal bersatu, mengakibatkan suatu foramen interventriculare yang terbuka. D$ Siste( Sir>4lsi 5!i! . 0ada janin, pertukaran gas dan metabolit dilakukan oleh plasenta. 0aru-paru tidak memberikan pertukaran gas, dan pembuluh darah dalam sirkulasi paru-paru mengalami vasokontriksi. ,da tiga bangunan kardiovaskuler unik pada janin yang penting untuk mempertahankan sirkulasi paralel ini- duktus venosus, foramen ovale dan duktus arteriosus. )arah teroksigenasi yang kembali dari plasenta, dengan 0< $ sekitar +-+' mm2g mengalir ke janin melalui vena umbilikalis. Sekitar '" darah vena umbilikalis masuk ke sirkulasi hepatis, sedang sisanya memintasi hati dan bergabung dengan vena kava inferior melalui du%tus venosus, tempat ia sebagian tercampur dengan darah vena kava inferor yang kurang teroksigenasi yang berasal dari bagian bawah tubuh janin. Kombinasi tubuh bagian bawah ini ditambah dengan aliran darah vena umbilikalis masuk atrium kanan dan diarahkan secara khusus melewati foramen ovale ke atrium kiri. Kemudian darah ini mengalir ke dalam ventrikel kiri dan dikeluarkan ke dalam aorta ascendens. )arah vena kava superior janin, yang sangat kurang teroksigenasi, masuk atrium kanan dan secara khusus melintasi trikuspidalis, bukannya foramen ovale, dan mengalir terutama ke ventrikel kanan. )ari ventrikel kanan darah diejeksikan ke dalam areteria pulmonalis. Karena sirkulasi arteria pulmonalis vasokontriksi, hanya sekitar &" aliran keluar ventrikel kanan masuk paru-paru. .agian besar darah ini memintasi paru dan mengalir melalui du%tus arteriosus &otallo ke dalam aorta ascendens untuk terus ke bagian bawah tubuh janin juga untuk kembali ke plasenta melalui dua arteria umbilikalis. Setelah lahir, pengembangan mekanik paru-paru dan kenaikan 0< $ arterial menyebabkan penurunan tahanan vaskuler pulmonal cepat. 5urah darah dari ventrikel kanan sekarang mengalir seluruhnya ke dalam sirkulasi pulmonal, dan karena tahanan vaskuler pulmonal lebih rendah daripada tahanan vaskuler sistemik, shunt melalui duktus arteriosus berbalik dan menjadi dari kiri ke kanan. Selama perjalanan beberapa hari, 0< $ arterial yang tinggi mengkontriksi duktus arteriosus dan ia menutup, akhirnya menjadi ligamentum arteriosum. Kenaikan volume aliran darah pulmonal tang kembali ke atrium kiri menaikkan volume dan tahanan atrium kiri cukup untuk secara fungsional menutup foramen ovale.
E$ Pe!#>it 5!t4!9 K2!9e!itl '=*=&=0=3=.%=.. &. )uktus ,rteriosus 0ersisten 9idak menutupnya duktus arteriosus .otallo yang merupakan saluran yang berasal dari arcus aorta pada janin yang menghubungkan arteri pulmonalis dengan aorta descendens. 0ada bayi normal duktus menutup secara fungsional &-&' jam setelah lahir dan secara anatomis menjadi ligamentum arteriosum pada usia $-+ minggu. 7ambaran klinis - takipneu #bila aliran shunt besar%, hipertensi pulmonal, sianosis #jika terjadi shunt dari kanan ke kiri%, murmur kontinyu pada batas sternum kiri atas, S$ normal, 6K7 normal, radiografi toraks memperlihatkan dilatasi arteri pulmonalis dan pletora paru, dilatasi atrium kiri dan ventrikel kiri pada kasus shunt kiri ke kanan. Keluhan - sering batuk, tampak lelah, sesak nafas. 9ata laksana - 0enutupan duktus arteriosus dengan pembedahan maupun dengan alat yang dimasukkan perkutan. $. )efek Septum ,trium Kelainan akibat adanya lubang pada septum interatriale. .erdasarkan letak lubang, defek septum atrium dibagi atas + tipe yaitu - &% )efek septum atrium sekundum, bila lubang terletak di daerah fossa ovalisA $% )efek septum atrium primum, bila lubang terletak di daerah ostium primumA +% )efek sinus venosus, bila lubang terletak didaerah sinus venosus #dekat muara vena kava superior atau inferior%. Keluhan baru timbul pada dekade $-+. 7ambaran klinis - bentuk tubuh tinggi dan kurus dengan jari-jari tangan dan kaki yang panjang, ventrikel kanan meningkat dan tidak teraba thrill, S& mengeras, S$ terpisah lebar dan tak mengikuti variasi pernapasan, bising sistolik ejeksi halus di SI5 II parasternal kiri, bising mid-sitolik di SI5 I( parasternal kiri, 6K7 memperlihatkan blok cabang serabut kanan #:...% parsial atau komplet, 6kokardiografi mendemonstrasikan posisi defek dan dilatasi jantung kanan. Keluhan - dispnu saat aktifitas ringan atau palpitasi karena aritmia atrium. 9ata laksana - .edah penutupan defek septum atrium dilakukan bila rasio aliran pulmonal terhadap aliran sistemik lebih dari $. .ila telah terjadi hipetensi pulmonal, penyakit vaskuler paru, serta pada kateterisasi jantung didapatkan tahanan arteri pulmonalis lebih dari & /.m $ yang tidak responsif dengan pemberian oksigen &", maka penutupan defek septum atrium merupakan kontra indikasi. +. )efek Septum (entrikel Kelainan jantung bawaan berupa lubang pada septum interventrikular. .erdasarkan lokasi lubang, (S) diklasifikasikan dalam + tipe, yaitu - &% 0erimembranus, bila lubang terletak di daerah septum membranus dan sekitarnyaA $% subarterial doubly commited, bila lubang terletak di daerah septum infundibulerA +% muskuler, bila lubang terletak didaerah septum muskuler inlet, outlet maupun trabekular. 7ambaran klinis - takipneu akibat aliran pirau yang besar, aktivitas ventrikel kiri yang meningkat dan dapat teraba thrill sistolik, bisisng holosistolik yang keras di SI5 III-I( parasternal kiri yang menyebar sepanjang parasternal dan apeks, bunyi jantung normal kecuali terdapat hipertensi paru, foto toraks memperlihatkan kardiomegali akibat pembesaran ventrikel kiri, ekokardiogram menunjukkan hipertrofi ventrikel kiri dan mungkin atrium kiri. Keluhan - cepat lelah, sesak nafas, batuk serta infeksi saluran nafas yang berulang >. Stenosis *itral 9erjadi karena adanya fibrosis dan fusi komisura katup mitral sehingga mengakibatkan luban katup mitral pada waktu diastol lebih kecil dari normal. Keluhan - rasa lelah, takikardia, dispneu, takipneu1ortopneu, dan denyut jantung tidak teratur, sesak nafas. 7ambaran klinis - S& keras, murmur mid-diastolik, opening snap dan edema paru. 9ata laksana - melebarkan katup mitral yang menyempit, bedah #valvulotomi, rekonstruksi aparat subvalvuler, komisurotomi atau penggantian katup% dan non bedah #valvulotomi dengan dilatasi balon%, pencegahan endokarditis infektif, pengobatan farmakologis. '. Insufisiensi *itral Katup tidak bisa menutup sewaktu sistol. Selama fase sistol terjadi aliran regurgitan ke atrium kiri, mengakibatkan gelombang ( yang tinggi di atrium kiri, sedangkan aliran ke aorta berkurang. Baktu diastol darah mengalir dari atrium kiri ke ventrikel. (entrikel kiri cepat distensi, apeks bergerak ke bawah secara mendadak, menarik katup, kordae dan otot papilaris. 2al ini menimbulkan vibrasi membentuk bunyi jantung ketiga. 7ambaran klinis - bising pansistolik di apeks menjalar ke a4ila dan mengeras saat ekspirasi, apeks hiperdinamik. Keluhan - rasa lelah, sesak nafas, ortopnu, dispnu nokturnal, dan palpitasi #fibrilasi atrium%. 9ata laksana - 0rofilaksis antibiotik, diuretik atau vasodilator ringan penghambat ,56, intervensi bedah. BAB III PEMBAHASAN )ata skenario, seorang laki-laki umur & tahun dengan keluhan sering batuk pilek, cepat lelah. 2asil anamnesis - anak tersebut lahir prematur, nafsu makan sedikit terganggu, tumbuh kembang dalam batas normal, saat balita pernah diperiksakan ke dokter anak dan dinyatakan mempunyai kelainan jantung. .erdasarkan data tersebut, melihat umur pasien yang masih anak-anak, kemungkinan untuk menderita penyakit jantung kongenital sangatlah besar. /ntuk memastikan penyakit yang diderita, maka diperlukan berbagai pemeriksaan untuk mengeliminasi penyakit-penyakit jantung kongenital yang terdapat dalam tinjauan pustaka. .eberapa hasil pemeriksaan telah disebutkan dalam skenario berupa - hasil pemeriksaan fisik tekanan darah dan denyut nadi normal. Inspeksi dinding dada normal. 0ada palpasi ictus cordis teraba di SI5 ( $ cm lateral linea medioklavikularis kiri, tidak teraba thrill. 0ada perkusi batas jantung di SI5 ( $ cm lateral linea medioklavikularis kiri. 0ada auskultasi terdengar bising pansistolik dengan punctum ma4imum SI5 I(-( parasternal kiri. 0ada ekstremitas tidak terlihat jari-jari tabuh. 0emeriksaan hematologi rutin normal. 0emeriksaan 6K7 menunjukkan a4is ke kiri, 8(2, 8,2. 0emeriksaan thorak foto - 59: ,;, apeks bergeser ke lateral bawah. .erdasarkan hasil pemeriksaan palpasi dan perkusi telah didapatkan adanya pergeseran batas jantung kiri, normalnya iktus kordis teraba di SI5 ( $ cm medial linea medioklavikularis kiri. 2al ini dibuktikan melalui hasil pemeriksaan 6K7 dan foto thorak yang menunjukkan adanya hipertrofi dan dilatasi dari atrium kiri dan ventrikel kiri sehingga pinggang jantung menghilang #59: ,;%. 2asil anamnesis, gejala-gejala dan pemeriksaan-pemeriksaan yang telah dilakukan mengarahkan diagnosa pada penyakit jantung kongenital (S) #(entrikel Septal )efect%. Seperti penyakit jantung kongenital lainnya, penyebab terjadinya (S) tidak dapat diketahui secara pasti. 0ertumbuhan embryonal dan fetal dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti faktor genetik, faktor lingkungan atau kedua faktor secara bersamaan. Kelainan genetik dan kromosomA kelainan genetik pada ayah atau ibu kemungkinan besar akan berpengaruh atas kelainan kongenital pada anaknya. )i antara kelainan-kelainan ini ada yang mengikuti hukum *endel biasa, tetapi dapat pula diwarisi oleh bayi yang bersangkutan sebagai unsur dominan #Cdominant traitsC% atau kadang-kadang sebagai unsur resesif. 0enyelidikan daIam hal ini sering sukar, tetapi adanya kelainan kongenital yang sama dalam satu keturunan dapat membantu langkah-langkah selanjutnya. Daktor mekanikA tekanan mekanik pada janin selama kehidupan intrauterin dapat menyebabkan kelainan bentuk organ tubuh hingga menimbulkan deformitas organ cersebut. Daktor predisposisi dalam pertumbuhan organ itu sendiri akan mempermudah terjadinya deformitas suatu organ. Daktor infeksiA infeksi yang dapat menimbulkan kelainan kongenital ialah infeksi yang terjadi pada periode organogenesis yakni dalam trimester pertama kehamilan. ,danya infeksi tertentu dalam periode organogenesis ini dapat menimbulkan gangguan dalam pertumbuhan suatu organ tubuh. Infeksi pada trimester pertama di samping dapat menimbulkan kelainan kongenital dapat pula meningkatkan kemungkinan terjadinya abortus. Daktor obatA beberapa jenis obat tertentu yang diminum wanita hamil pada trimester pertama kehamilan diduga sangat erat hubungannya dengan terjadinya kelainan kongenital pada bayinya. Daktor umur ibu dan hormonal diduga mempunyai hubungan pula dengan kejadian kelainan kongenital. Daktor radiasiA radiasi pada permulaan kehamilan mungkin sekali akan dapat menimbulkan kelainan kongenital pada janin. ,danya riwayat radiasi yang cukup besar pada orang tua dikhawatirkan akan dapat mengakibatkan mutasi pada gene yang mungkin sekali dapat menyebabkan kelainan kongenital pada bayi yang dilahirkannya. Daktor giEiA kekurangan giEi berat dalam masa kehamilan dapat menimbulkan kelainan kongenital. 0ada manusia, pada penyelidikan-penyelidikan menunjukkan bahwa frekuensi kelainan kongenital pada bayi-bayi yang dilahirkan oleh ibu yang kekurangan makanan lebih tinggi bila dibandingkan dengan bayi-bayi yang lahir dari ibu yang baik giEinya. Daktor janinnya sendiri dan faktor lingkungan hidup janin diduga dapat menjadi faktor penyebabnya. *asalah sosial, hipoksia, hipotermia, atau hipertermia diduga juga dapat menjadi faktor penyebabnya. )efek yang yang terjadi pada sekat ventrikel ini mengakibatkan adanya hubungan antara ventrikel de4ter dan ventrikel sinister #shunt%. 2al ini tentu memberikan efek yang bermakna. Shunt dipengaruhi oleh ukuran defek. .esar shunt juga dipengaruhi oleh tingkat tahanan vaskuler pulmonal dibanding dengan tahanan vaskuler sistemik. 9ekanan yang lebih tinggi di ventrikel kiri cenderung mendorong shunt dari kiri ke kanan, namun ukuran defek membatasi besarnya shunt. )efek kecil dengan shunt dari kiri ke kanan kecil dan tekanan arteria pulmonalis normal adalah kejadian yang paling sering dan kemungkinan juga terjadi pada anak laki-laki umur & tahun dalam skenario. Khas pada (S) terdapat bising pansistolik parasternalis kiri, keras, kasar atau meniup seperti yang ditemukan dalam pemeriksaan auskultasi. .ising pansistolik adalah bising ejeksi yang terjadi selama seluruh fase sistolik. .eban awal ventrikel kiri menurun akibat adanya shunt dari kiri ke kanan sehingga cardiac output juga menurun. Keadaan ini menyebabkan injeksi ke aorta berkurang dan suplai darah ke organ-organ juga berkurang sehingga terjadi keletihan selama aktifitas fisik #cepat lelah%. Sementara itu, ventrikel sinister dipaksa untuk bekerja keras mengimbangi kurangnya injeksi ke aorta dan hal ini akan menyebabkan hipertrofi ventrikel sinister. .ertambahnya volume dalam ventrikel de4ter sebagai akibat shunt kiri ke kanan, akan mengakibatkan juga peningkatan volume darah ke paru untuk selanjutnya dialirkan ke atrium sinister. ,kibatnya beban atrium meningkat memaksa atrium dilatasi dan bekerja lebih keras sehingga lama kelamaan terjadi hipertrofi atrium sinister. Seringkali dilaporkan bahwa penderita (S) rentan terhadap infeksi pernapasan berulang. Kejadian ini mungkin ada hubungannya dengan timbulnya keluhan batuk pilek pada skenario. Napsu makan yang menurun merupakan manifestasi dari infeksi yang dialami oleh anak tersebut. 9umbuh kembang dalam batas normal agaknya mengindikasikan bahwa ukuran defek kecil1sedang karena pada defke yang besar tumbuh kembang anak akan terganggu dan bahkan timbul gagal jantung. Namun, keadaan nafsu makan yang menurun jika tidak segera diatasi dapat mengganggu tumbuh kembang selanjutnya. 0ada pasien dengan defek kecil1sedang, orangtua harus diyakinkan lagi mengenai sifat lesi yang relatif jinak, dan anak harus didorong untuk hidup secara normal, tanpa pembatasan aktivitas fisik. Sebagai perlindungan terhadap endokarditis infektif, keutuhan gigi primer dan permanen harus dengan teliti dipertahankanA profilaksis antibiotik harus diberikan, tonsilektomi, adenoidektomi, dan prosedur pembedahan orofaring lain juga untuk instrumentasi saluran genitourinaria dan intestinal bawah. 0asien ini dapat dipantau dengan kombinasi pemeriksaan klinis dan kadang-kadang uji laboratorium noninvasif sampai defek telah menutup secara spontan. 6lektrokardiogram merupakan cara skrining yang sangat baik pada penderita ini untuk kemungkinan hipertensi pulmonal atau stenosis pulmonal yang ditunjukkan oleh hipertrofi ventrikel kanan.
BAB IV PENUTUP A$ SIMPULAN (entricel Septal )efect adalah kelainan jantung bawaan berupa lubang pada septum interventrikular. Insidensi (S) merupakan yang paling sering terjadi dibanding dengan kelainan janutng kongenital lainnya dengan persentase sebesar $'-+". Insidensi ini meningkat pada anak yang lahir prematur. Kemungkinan diagnosa untuk pasien dalam skenario adalah VSD berdasarkan hasil pemeriksaan yang menunjukkan adanya bising pansistolik disertai hipertrofi ventrikel kiri dan atrium kiri, khas pada VSD. Penatalaksanaan yang perlu dilakukan adalah pemberian antibiotik dan medikamentosa untuk gejala infeksi pernafasan, intervensi bedah untuk menutup defek, pencegahan terjadinya endokarditis infektif, dan saran edukasi bagi orangtua untuk lebih memperhatikan kesehatan dan gizi anak demi tumbuh kembang yang normal. 0rognosis pasien dalam kasus baik, jika mendapat penatalaksanaan yang tepat. B$ SARAN 0erlu melakukan pemeriksaan penunjang lebih lanjut untuk memastikan ukuran defek sehingga bisa diberikan tata laksanan yang lebih tepat dan sesuai. Intervensi bedah disarankan untuk menutup defek sehingga tidak mempengaruhi sistem hemodinamik dalam perkembangan selanjutnya. 0emberian suplemen vitamin untuk daya tahan tubuh sebagai usaha mengurangi kejadian infeksi pernapasan berulang. DAFTAR PUSTAKA &. .ernstein, )aniel. $. Sir%ulasi 'eralihan. )alam- Kliegman, :obert *, ,nn *. ,rvin. $. (lmu )esehatan Ana% *elson Vol. 2 Edisi 1+. 9erjemahan - Samik Bahab, et.al. ?akarta - 0enerbit .uku Kedokteran 675. pp- &';!-&'F& $. .udianto, ,nang, *. Syahrir ,EiEi.$>.,uidance to Anatomy 2.Surakarta - DK /NS +. )e.easi, 8inda 5oughlin. $F. Anatomi Sistem )ardiovas%ular. )alam- 0rice, S. ,., 8. *. Bilson. $F. 0,9<DISI<8<7I Konsep Klinis 0roses-0roses 0enyakit. 6disi ;. (olume &. 9erjemahan .. /. 0endit, et.al. ?akarta- 0enerbit .uku Kedokteran 675. pp- '&F-'$F >. )imattia, Susan 9. $F. 'rosedur -ia"nosti% 'enya%it )ardiovas%ular. )alam- 0rice, S. ,., 8. *. Bilson. $F. 0,9<DISI<8<7I Konsep Klinis 0roses-0roses 0enyakit. 6disi ;. (olume &. 9erjemahan .. /. 0endit, et.al. ?akarta- 0enerbit .uku Kedokteran 675. pp- ''$-''+ '. )orland, B. ,. Newman. $;. )amus )edo%teran -orland Edisi 2.. ?akarta - 675 ;. 7hanie, ,li. $F. 'enya%it /antun" )on"enital pada -ewasa. )alam- Sudoyo, ,ru B d%%. $F. .uku ,jar Ilmu 0enyakit )alam ?ilid III 6disi I(. ?akarta - )epartemen Ilmu 0enyakit )alam Dakultas Kedokteran /niversitas Indonesia. pp- &;>&-&;>F F. 7ray, 2. 2uon, Keith ). )awkins, ,. Simpson, ?ohn *. *organ. $'. Lecture *otes0 )ardiolo"i Edisi )eempat. 9erjemahan- ,Ewar ,goes, et.al. ?akarta - 6rlangga !. Indrajaya, 9aufik, ,li 7hanie $F. Stenosis $itral. )alam- Sudoyo, ,ru B d%%. $F. .uku ,jar Ilmu 0enyakit )alam ?ilid III 6disi I(. ?akarta - )epartemen Ilmu 0enyakit )alam Dakultas Kedokteran /niversitas Indonesia. pp- &';;-&'F& 3. Kliegman, :obert *, ,nn *. ,rvin. $. (lmu )esehatan Ana% *elson Vol. 2 Edisi 1+. 9erjemahan - Samik Bahab, et.al. ?akarta - 0enerbit .uku Kedokteran 675. pp- &'F&- &';$ &. *anurung, )aulat. $F. 1e"ur"itasi $itral. )alam- Sudoyo, ,ru B d%%. $F. .uku ,jar Ilmu 0enyakit )alam ?ilid III 6disi I(. ?akarta - )epartemen Ilmu 0enyakit )alam Dakultas Kedokteran /niversitas Indonesia. pp- &'F$-&'F' &&. :ilantono, 8ily Ismudiati, Daisal .araas, Santoso Karo Karo, 0oppy Surwianti :oebiono. $+. &u%u A2ar )A1-(3L3,(. ?akarta - Dakultas Kedokteran /niversitas Indonesia