Menyandang predikat sebagai Kota terbesar ketiga setelah Jakarta dan Surabaya, Medan kini juga sedang berkembang menuju kota metropiltan. Sudah seharusnya Pemerintah kota medan lebih serius lagi untuk memikirkan arah pembangunan dan pengembangan kota yang tidak tersebar merata serta terintegrasi dengan sektor-sektor lainnya khusunya sektor transportasi, sosial, ekonomi, dan lingkungan juga berpihak kepada masyarakat banyak secara menyeluruh. Sektor transportasi khususnya angkutan umum memegang peranan yang sangat penting didalam kehidupan rutinitas kota. Dari operasional harian sistim angkutan umum tersebut dapat menggambarkan karakteristik masyarakat perkotaan dan bagaimana ciri sistim pemerintahan kota. Kita tahu bagaimana keadaan sistem transportasi kota medan saat ini tidak ada kenyamanan, keamanan, dan kelayakan sebagai transportasi kota. Lihat saja seperti angkutan umum KPUM, mereka lebih mengutamakan jumlah muatan angkutannya agar dapat terisi sepenuh mungkin supaya dapat mengejar setoran yang sering tidak terpenuhi tiap harinya. Sedangkan masyarakat lebih menginginkan angkutan yang lebih lempang tidak padat penumpang, dan juga menginginkan selang waktu yang dekat antara angkutan yang satu dengan angkutan yang lainnya. Sementara keinginan dari masyarakat ini sulit dan belum terpenuhi sampai sekarang ini. Belum lagi masalah rambu-rambu lalu lintas, marka-marka jalan, dan sebagainya sangat minim sekali di kota medan. Rambu-rambu lalu lintas dikota medan sangat minim dan kesannya seperti tidak ada gunanya. Contohnya di beberapa jalan ada rambu Dilarang Parkir Kita bias lihat tepat dibawah rambu tersebut ada kendaraan yang sedang parkir. Jangankan rambu seperti itu, lampu merah saja pun tidak berfungsi dengan baik. Kalau di Medan, lampu kuning sudah hampir tidak ada lagi dinyalakan dimana lampu kuning seharusnya yang menandakan Hati-hati. Justru kendaraan yang sedang lampu hijau yang harus hati-hati karena kendaraan yang sedang lampu merah sering mendahului untuk menerobos. Begitu juga bahu jalan dan trotoar tidak pada fungsinya lagi. Kalau macet semua kendaraan bermotor berlomba untuk menerobos dari trotoar dan akibatnya pejalan kaki tidak mendapatkan haknya lagi. Ditempat yang sering terjadi kemacetan para pedagang kaki lima juga membuka tempat berjualannya tepat diatas trotoar dan bahkan sampai memakan badan jalan. Akibat yang timbul dari hal itu adalah kemacetan juga. Angkutan umum yang sering berhenti dan menurunkan penumpang sesukanya. Akibatnya sering terjadi kecelakaan, dan kemacetan. Becak bermotor maupun becak dayung sering menggunakan lajur kanan jalan dengan berjalan sangat lambat. Dimana lajur kanan dipergunakan untuk mendahului. Ini juga dapat menyebabkan kemacetan dan keresahan pengguna kendaraan lainnya. Pemerintah juga masih banyak yang harus dibenahi dan juga harus melakukan banyak inovasi dalam tindakan nyata. Lihat saja drainase kota yang semraut dan tidak jelas kemana airnya dialirkan. Justru jalan lebih rendah dari pada drainase-nya. Akibatnya banjir sehingga jalan banyak yang rusak dan berlubang. Jalan disetiap kota Medan hampir semua ada lubangnya. Yang parahnya bukan hanya pada jalan-jalan kecil tapi juga terjadi pada jalan-jalan yang ada dipusat kota. Lampu jalan juga tidak tersebar merata disetiap jalan kota. Banyak yang rusak dan dibiarkan begitu saja sehingga dapat menimbulkan kecelakaan dimalam hari. Bangunan yang tidak tertata dengan baik, bahkan banyak bangunan yang memakan bahu dan badan jalan. Parkir kendaraan suka-suka dan semraut, walau begitu masih dipungut juga biaya parkirnya. Masih banyak kekacauan yang terjadi dalam tatanan transportasi kota medan. Namun pemerintah belum menunjukkan kinerja terbaiknya. Kalau inovasi kurang paling tidak dalam implementasinya harus ada ketegasan dari pihak pemerintah. Seperti memberi sanksi yang tegas dan benar-benar melakukannya. Tidak peduli siapa yang langgar peraturan dan semua harus kena sanksi. Jika dilihat dari permasalahan diatas jelas sekali penyebab dari tidak beraturannya sistem transportasi kota medan bukan hanya karena kebijakan pemerintah yang masih jauh dari kata bijak, tanggap, dan cepat tetapi juga dari masyarakat kota medan sendiri yang tidak peduli terhadap peraturan yang dibuat pemerintah demi kepentingan bersama. Jika dibiarkan seperti ini bagaimana kota medan bisa lebih maju lagi? Bagaimana arah kebijakan pemerintah kota medan yang tidak jelas ini? Sementara Kota medan bisa dikatakan sebagai kota metropolitan.