Vous êtes sur la page 1sur 77

Lian Lanrika Waidi Lubis

Sistem respirasi berperanan pada proses pertukaran


gas dan pengaturan asam basa tubuh
Aktivitas metabolisme mempengaruhi produksi CO
2
,
akan mempengaruhi pH tubuh
Pusat pernapasan akan meregulasi kadar CO
2
tersebut
sehingga kestabilan pH tubuh tetap terjaga
Gangguan ventilasi mengakibatkan perubahan pada
PaCO
2
, sehingga menimbulkan kelainan pH tubuh
Analisis gas darah bertujuan:
1. mengukur fungsi primer paru : fungsi respirasi
(ventilasi)
2. Menilai kapasitas oksigenasi
3. Keseimbangan asam basa darah

Fungsi primer paru PaO
2
dan PaCO
2

keseimbangan asam basa pH darah

Sejarah AGD
Getting an
arterial blood
gas sample
Tehnik pemeriksaan

Alat-alat, antara lain:
Sarung tangan kasa steril
syringe berheparin plaster
alkohol label pasien
tas/kantong berisi es
Buat kondisi pasien senyaman mungkin
Nilai patency dari arteri yang akan diambil darahnya
(arteri radialis, arteri brachialis, arteri femoralis atau
arteri dorsalis pedis)

Radial Artery
Ulnar Artery
Lakukan tindakan aseptik-antiseptik pada daerah arteri
yang akan diambil darahnya
Berikan anestesi lokal dengan xylocain 2%
Ambil darah 1-2 ml dari arteri tersebut
Darah dimasukkan dalam syringe berheparin
Darah segera dikirim ke laboratorium, maksimal 30 menit
jika diletakkan pada tempat berpendingin es

Catatan:
Tidak boleh terdapat gelembung udara dalam
spesimen darah
Suhu harus stabil
Pasien dengan terapi oksigen, konsentrasi oksigen
harus stabil setidaknya 20 menit sebelum test
Harus dicantumkan apakah pasien bernapas dengan
udara kamar atau dengan sumber O
2
konsentrasi
tinggi
Cantumkan posisi pasien saat pengambilan darah,
apakah berbaring atau duduk





Indikasi dan kontraindikasi

Indikasi
Penilaian
Adekuasi ventilasi (PaCO
2
)
Asam basa darah (pH and PaCO
2
)
Status oksigenasi (PaO
2
and SaO
2
)
Kapasitas angkut oksigen darah (PaO
2
, HbO
2
, Hb
total, dishemoglobins)

Penyakit-penyakit yang berkaitan dengan kondisi diatas,
antara lain:
PPOK, serangan asthma, pneumonia, emboli paru,
ARDS, stroke, renal tubular asidosis, sepsis, gagal ginjal
ataupun ketoasidosis diabetikum.
Penilaian respons pengobatan dan evaluasi diagnostik
(terapi oksigen, dan exercise testing)
Monitoring keparahan dan perkembangan penyakit

Kontraindikasi
Kontraindikasi bersifat relatif, seperti keadaan berikut
Perdarahan yang memanjang (pemakaian antikoagulan)
Penyakit pembuluh darah perifer, seperti tidak
dijumpainya denyut nadi
AV fistula
Infeksi kulit pada daerah arteri yang akan diambil
darahnya


Komplikasi

Komplikasi dapat berupa:
Hematoma
Emboli udara
Trombus pada arteri
Perdarahan pada tempat punksi
Gangguan aliran darah pada tempat punksi
Nyeri
Dar dkk. Punksi pada darah arteri lebih nyeri secara
bermakna dibandingkan pada kapiler walaupun telah
diberikan anestesi lokal
Respons vasovagal
Infeksi pada tempat punksi

Parameter yang diukur
SBC ( Standard Bicarbonat)
konsentrasi HCO3, diseimbangkan CO2, pada
PCO2 40 mmHg dan suhu 37 0

BB ( Buffer Base)
jumlah total zat dalam sistem penyangga
BE-ecf (base excess extra cellular fluid)
Menggambarkan kelebihan atau kekurangan karbonat
dalam darah.
Nilai normal -2 sampai +2 mEq/liter
(Nilai negative mengindikasikan kekurangan basa dalam
darah)

Anion gap
Jumlah anion plasma yang tak dapat diukur langsung.
Nilai normal 10 18 mmol/L (setara 10 4 mEq/L)
Perhitungan berdasarkan rumus
Anion gap = [Na
+
] ([Cl
-
] + [HCO
3
-
])

Gambaran kelainan yang ditemui

Analisis gas darah bertujuan untuk mengevaluasi
keseimbangan asam basa dan oksigenasi tubuh.
Untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan beberapa
langkah.


2. Lihat kadar pH
Penilaian pH
Normal : 7,35-7,45
Asidosis bila pH < 7,35
Alkalosis bila pH > 7,45
3. Bandingkan perubahan
PCO2, dan HCO3 yg
sesuai dengan perubahan pH
PaCO2 N: 35-45 mmHg


Penilaian PaCO
2

Apakah problem respirasi atau problem metabolik?

Problem respirasi: PaCO
2
akan meningkat pada kondisi
asam (asidosis), sebaliknya PaCO
2
akan turun pada
kondisi basa (alkalosis)

Asidosis respiratorik : pH < 7,35 & PaCO
2
> 45 mmHg
Alkalosis respiratorik : pH > 7,45 & PaCO
2
< 35 mmHg

PaCO
2
hipoventilasi atau terhalangnya pengeluaran
CO
2
seperti pada PPOK.

PaCO
2
diakibatkan kondisi hiperventilasi yang sering
dijumpai pada stroke, perdarahan subarachnoid,
meningitis dan emboli paru.

Penilaian HCO
3
-

N : 22-26 mEq/l
Penentuan problem metabolik sebagai
penyebab
Pada problem metabolik,
kadar HCO
3
-
pada kondisi asam,
pada kondisi basa.

Asidosis metabolik:
pH < 7,35 , kadar HCO
3
-
< 22 mEq/L
Alkalosis metabolik :
pH > 7,45, kadar HCO
3
-
> 26 mEq/L
alkalosis metabolik :
muntah berlebihan, luka bakar, terminum basa ataupun
pemakaian diuretik

Asidosis metabolik diakibatkan oleh:
Peningkatan asam organik seperti asam laktat (syok,
infeksi, iskemik jaringan), asam urat (gagal ginjal), keton
(DM, alkohol), obat (salisilat, biguanid, dll)
Kehilangan bikarbonat seperti pada diare, renal tubular
asidosis, penyakit addison, fistula pankreas dan
pemakaian obat asetazolamide




Penilaian kompensasi

Tabel 2 menggambarkan interpretasi dari analisis gas
darah sederhana, karena tidak menggambarkan
mekanisme kompensasi.

Gangguan asam basa yang berkelanjutan akan
mendorong mekanisme kompensasi. Tubuh berusaha
mengembalikan pH dalam nilai normal. Hasil akhir, tubuh
dapat mengkompensasinya secara penuh, sebagian atau
tidak mampu mengkompensasinya
Kompensasi penuh bila nilai pH normal
Asidosis respiratorik, terjadi kompensasi berupa
peningkatan kadar HCO
3
-
.
Alkalosis respiratorik, terjadi kompensasi berupa
penurunan kadar HCO
3
-

Asidosis metabolik, terjadi kompensasi berupa
penurunan PaCO2.
Alkalosis metabolik, terjadi kompensasi berupa
peningkatan PaCO2.

Kompensasi sebagian dan tidak terkompensasi bila
nilai pH diluar rentang normal

5. Hitung Anion Gap:

AG= Na- (Cl + HCO3)
Normal : 10- 18 mmol/L
Anion gap
Anion gap dipakai untuk mencari penyebab asidosis
metabolik
Anion gap tinggi berarti asidosis disebabkan produksi
yang meningkat atau ekskresi yang berkurang dari zat-
zat asam organik
Anion gap normal berarti asidosis disebabkan
kehilangan bikarbonat



Nilai fungsi oksigenasi:
PaO2 Normal; 85- 100 mmHg
SaO2 Normal: 95- 100 mmHg
PaO
2
dan Saturasi oksigen (SaO
2
)
PaO
2
mencerminkan adekuasi transfer O
2

PaO
2
erat kaitannya dengan SaO
2
.
PaO
2
100 mmHg = SaO
2
96%.
Hipoksemia adalah kondisi bila PaO
2
< 85 mmHg.
Penyebab hipoksemia tersering adalah hipoventilasi,
ventilasi-perfusi (V/Q) mismatch, R-L shunt, dan
gangguan difusi
PaO
2
[oxygen tension]
SaO
2
[oxygen saturation]
a = arterial
Pulse Oximeter Measures SaO2
9. Gradien Alveolar-arteri
Gradien ini mencerminkan
perbedaan tekanan parsial O
2

antara Alveoli (A) dan arteri (a)

Nilai normal gradien A-a di udara
ruang terbuka =
0,2 1,5 kPa pada usia 25
tahun.



Nilai akan meningkat sampai 1,5 3,0 kPa pada
usia 75 tahun.
Gradien A-a tinggi pada hipoksia berarti ada
masalah pada proses transfer O
2

Gradien A-a normal pada hipoksia berarti akibat
hipoventilasi
Gradien A-a dihitung dengan menggunakan
rumus:
(A-a) PO
2
= PAO
2
PaO
2


Dimana:
PAO
2
= ([P
atm
P
H2O
] x [FiO
2
]) (PaCO
2
/ R)
P
atm
= tekanan atmosferik (760 mmHg atau 101 kPa)
P
H2O
= tekanan/saturasi air dalam udara yang dihirup
untuk bernafas
FiO
2
= fraksi konsentrasi O
2
yang dihirup untuk bernafas.
FiO
2
di udara ruang terbuka adalah 0,21
R = respiratory quotient = 0,8
Untuk kepraktisan di klinis, rumus ini dapat
disederhanakan menjadi:
(A-a) PO
2
= (150 1,2) x (PaCO
2
PaO
2
)
(A-a) PO
2
= (150 1,2) x (PaCO
2
PaO
2
)



http://www.medcalc.com/acidbase.html
Nomogram Davenport
LATIHAN
pH 7.32, PCO2 40, HCO3 19
pH 7.55, PCO2 20, HCO3 22
pH 7.55, PCO2 37, HCO3 30
pH 7.49, PCO2 35, HCO3 29
pH 7.30, PCO2 50, HCO3 29
pH 7.43, PCO2 53, HCO3 30
pH 7.44, PCO2 38, HCO3 26
pH 7.43, PCO2 32, HCO3 20
Asidosis metabolik
tdk terkompensasi
Alkalosis respiratorik
tdk terkompensasi
Alkalosis metabolik
tdk terkompensasi
Alkalosis metabolik
tdk terkompensasi
Asidosis respiratorik
terkompensasi sebagian
Alkalosis respiratorik
terkompensasi
normal
Alkalosis metabolik
terkompensasi
Terima Kasih

INTERPRETASI AGD
Lihat pH darah
pH < 7,35 pH > 7,45
ASIDOSIS
ALKALOSIS
Lihat pCO
2 Lihat HCO
3
-
< 35mmHg > 45mmHg
< 22mM > 26mM
METABOLIK RESPIRATORIK RESPIRATORIK
METABOLIK
Step 1: Acidemic, alkalemic, or normal?

Step 2: Is the primary disturbance respiratory or metabolic?

Step 3: For a primary respiratory disturbance, is it acute or
chronic?

Step 4: For a metabolic disturbance, is the respiratory system
compensating OK?

Step 5: For a metabolic acidosis, is there an increased anion
gap?

Step 6: For an increased anion gap metabolic acidosis, are
there other derangements?
Some Aids to Interpretation of Acid-Base Disorders
"Clue" Significance
High anion gap Always strongly suggests a metabolic
acidosis.
Hyperglycaemia If ketones present also diabetic ketoacidosis
Hypokalemia and/or hypochloremia Suggests metabolic alkalosis
Hyperchloremia Common with normal anion gap acidosis
Elevated creatinine and urea Suggests uremic acidosis or hypovolemia
(prerenal renal failure)
Elevated creatinine Consider ketoacidosis: ketones interfere in
the laboratory method (Jaffe reaction) used
for creatinine measurement & give a falsely
elevated result; typically urea will be
normal.
Elevated glucose Consider ketoacidosis or hyperosmolar non-
ketotic syndrome
Urine dipstick tests for glucose and ketones Glucose detected if hyperglycaemia;
ketones detected if ketoacidosis
http://www.anaesthesiamcq.com/AcidBaseBook/ab9_2.php
CENTRAL EQUATION OF ACID-
BASE PHYSIOLOGY

The hydrogen ion concentration [H
+
] in extracellular fluid is
determined by the balance between the partial pressure of carbon
dioxide (PCO2) and the concentration of bicarbonate [HCO3
-
] in the
fluid. This relationship is expressed as follows:

[H
+
] in nEq/L = 24 x (PCO2 / [HCO3
-
] )

where [ H
+
] is related to pH by [ H
+
] in nEq/L = 10
(9-pH)

Vous aimerez peut-être aussi