Vous êtes sur la page 1sur 26

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perkembangan zaman adalah hal yang tidak dapat terelakan dalam
kehidupan. Perkembangan zaman kian hari kian pesat. Mempunyai dampak secara
menyeluruh dalam kehidupan. Banyak orang berpikir perkembangan yang sangat
pesat ini membawa banyak hal positif kepada umat manusia. Tetapi tidak menutup
kemungkinan hal yang positif ini berjajar dengan hal yang negatif juga. Fenomena
ini bisa kita tilik dengan sudut pandang dunia kesehatan.
Dengan semakin berkembangnya kehidupan dan mordenisasi disemua
bidang kehidupan menimbulkan gejolak sosial yang cukup terasa dalam
kehidupan manusia. Terjadinya perang konflik dan lilitan krisis ekonomi
berkepanjangan salah satu pemicu yang memunculkan stress depresi dan berbagai
gangguan kesehatan jiwa salah satu contohnya yaitu perilaku kekerasan.
!mumnya klien dengan perilaku kekerasan dibawa dengan paksa ke
rumah sakit jiwa. "ering tampak klien diikat secara tidak manusiawi disertai
bentakan dan pengawalan oleh sejumlah anggota keluarga bahkan polisi.
Perilaku kekerasan seperti memukul anggota keluarga# orang lain merusak
alat rumah tangga dan marah$marah merupakan alasan utama yang paling banyak
dikemukakan oleh keluarga. Penanganan yang dilakukan oleh keluarga belum
memadai sehingga selama perawatan klien seyogyanya sekeluarga mendapat
pendidikan kesehatan tentang cara merawat klien.
Perilaku kekerasan adalah suatu keadaan dimana seseorang melakukan
tindakan yang dapat membahayakan secara fisik baik terhadap diri sendiri orang
lain maupun lingkungan. %al tersebut dilakukan untuk mengungkapkan perasaan
kesal atau marah yang tidak konstruktif. &"tuart dan "undeen '(()*
1.2 Rumusan Masalah
'. +pakah definisi dari perilaku kekerasan,
1
-. Bagaimana factor predisposisi klien dengan perilaku kekerasan,
.. Bagaimana factor presipitasi klien dengan perilaku kekerasan,
/. Bagaimana tanda dan gejala klien dengan perilaku kekerasan,
). Bagaimana proses terjadinya masalah klien dengan perilaku kekerasan,
0. Bagaimana asuhan keperawatan klien dengan perilaku kekerasan,
1.3 Tujuan Penulsan
1.3.1 Tujuan Umum
Menjelaskan tentang konsep gangguan alam perasaan serta pendekatan
asuhan keperawatannya.
1.3.2 Tujuan !husus
'. Mengidentifikasi definisi dari perilaku kekerasan.
-. Mengidentifikasi factor predisposisi klien dengan perilaku
kekerasan.
.. Mengidentifikasi factor presipitasi klien dengan perilaku
kekerasan.
/. Mengidentifikasi tanda dan gejala klien dengan perilaku kekerasan.
). Mengidentifikasi proses terjadinya masalah klien dengan perilaku
kekerasan.
0. Mengidentifikasi asuhan keperawatan klien dengan perilaku
kekerasan.
BAB II
TIN"AUAN PU#TA!A
2.1 De$ns
2
Perilaku kekerasan adalah suatu keadaan dimana seseorang melakukan
tindakan yang dapat membahayakan secara fisik baik terhadap diri sendiri orang
lain maupun lingkungan. %al tersebut dilakukan untuk mengungkapkan perasaan
kesal atau marah yang tidak konstruktif &"tuart dan "undeen '(()*.
Perilaku kekerasan merupakan respons terhadap stressor yang dihadapi
oleh seseorang yang ditunjukkan dengan perilaku aktual melakukan kekerasan
baik pada diri sendiri orang lain maupun lingkungan secara 1erbal maupun
non1erbal bertujuan untuk melukai orang lain secara fisik maupun psikologis
&Berkowitz -222*.
"uatu keadaan di mana seorang indi1idu mengalami perilaku yang dapat
melukai secara fisik baik terhadap diri sendiri atau orang lain &Towsend '((3*.
"edangkan menurut Maramis &-22/* perilaku kekerasan adalah suatu
keadaan di mana klien mengalami perilaku yang dapat membahayakan klien
sendiri lingkungan termasuk orang lain dan barang$barang.
2.2 %akt&r Pre's(&ss
a. Te&r B&l&gk
'. Faktor neurologis beragam komponen dari sistem syaraf seperti sinaps
neurotransmitter dendrit a4on terminalis mempunyai peran memfasilitasi
atau menghambat rangsangan dan pesan$pesan yang akan memengaruhi
sifat agresif. "istem limbik sangat terlibat dalam menstimulasi timbulnya
perilaku bermusuhan dan respon agresif.
-. Faktor genetik adanya faktor gen yang diturunkan melalu orang tua
menjadi potensi perilaku agresif. Menurut riset 5azuo Murakami &-226*
dalam gen manusia terdapat potensi agresif yang sedang tidur dan akan
bangun jika terstimulasi oleh faktor eksternal. Menurut penilitian genetik
tipe karyo$type 788 pada umumnya dimiliki oleh penghuni pelaku tindak
kriminal serta orang$orang yang tersangkut hukum akibat perilaku agresif.
.. 9rama sirkadian tubuh memegang peranan pada indi1idu. Menurut
penelitian pada jam$jam tertentu manusia mengalami peningkatan cortisol
terutama pada jam$jam sibuk seperti menjelang masuk kerja dan menjelang
berakhirnya pekerjaan sekitar jam ( dan jam '.. Pada jam tertentu orang
lebih mudah terstimulasi untuk bersikap agresif.
3
/. Faktor biokimia tubuh seperti neurotransmitter di otak &epinephrin
norepinephrin dopamin asetilkolin dan serotonin* sangat berperan dalam
penyampaian informasi melalui sistem persyarafan dalam tubuh adanya
stimulasi dari luar tubuh yang dianggap mengancam atau membahayakan
akan dihantar melalui impuls neurotransmitter ke otak dan meresponnya
melalui serabut efferent. Peningkatan hormon androgen dan norepinephrin
serta penurunan serotonin dan :+B+ pada cairan serebrospinal 1ertebra
dapat menjadi faktor predisposisi terjadinya perilaku agresif.
). Brain +rea disorder gangguan pada sistem limbik dan lobus temporal
sindrom otak organik tumor otak trauma otak penyakit ensefalitis epilepsi
ditemukan sangat berpengaruh terhadap perilaku agresif dan tindak
kekerasan.
). Te&r Psk&l&gk
1. Teori Psikoanalisa
+gresi1itas dan kekerasan dapat dipengaruhi oleh riwayat tumbuh
kembang seseorang &life span hystori*. Teori ini menjelaskan bahwa adanya
ketidakpuasan fase oral antara usia 2$- tahun dimana anak tidak mendapat
kasih sayang dan pemenuhan air susu yang cukup cenderung
mengembangkan sikap agresif dan bermusuhan setelah dewasa sebagai
kompensasi adanya ketidakpercayaan pada lingkungannya. Tidak
terpenuhinya kepuasan dan rasa aman dapat mengakibatkan tidak
berkembangnya ego dan membuat konsep diri yang rendah. Perilaku agresif
dan tindak kekerasan merupakan pengungkapan secara terbuka terhadap
rasa ketidakbedayaannya dan rendahnya harga diri pelaku tindak kekerasan.
2. Imitation, modeling, and information processing theory
Menurut teori ini perilaku kekerasan bisa berkembang dalam
lingkungan yang menolelir kekerasan. +danya contoh model dan perilaku
yang ditiru dari media atau lingkungan sekitar memungkinkan indi1idu
meniru perilaku tersebut. Dalam suatu penelitian beberapa anak
dikumpulkan untuk menonton tayangan pemukulan pada boneka dengan
4
reward positif &makin keras pukulannya akan diberi coklat*. "etelah anak$
anak keluar dan diberi boneka ternyata masing$masing anak berperilaku
sesuai dengan tontonan yang pernah dialaminya.
3. Learning theory
Perilaku kekerasan merupakan hasil belajar indi1idu terhadaop
lingkungan terdekatnya. 9a mengamati bagaimana respons ayah saat
menerima kekecewaan dan mengamati bagaimana respons ibu saat marah.
9a juga belajar bahwa dengan agresi1itas lingkungan sekitar menjadi peduli
bertanya menanggapi dan menganggap bahwa dirinya eksis dan patut
untuk diperhitungkan.
*. Te&r #&s&kultural
Dalan budaya tertentu seperti rebutan berkah rebutan uang receh sesaji
atau kotoran kerbau di keraton serta ritual$ritual yang cenderung mengarah pada
kemusyrikan secara tidak langsung turut memupuk sikap agresif dan ingin
menang sendiri. 5ontrol masyarakat yang rendah dan kecenderungan menerima
perilaku kekerasan sebagai cara penyelesaian masalah dalam masyarakat
merupakan faktor predisposisi terjadinya perilaku kekerasan. %al ini dipicu juga
dengan maraknya demonstrasi film$film kekerasan mistik tahayul dan
perdukunan &santet teluh* dalam tayangan tele1isi.
'. As(ek Relgustas
Dalam tinjauan religiusitas kemarahan dan agresi1itas merupakan
dorongan dan bisikan syetan yang sangat menyukai kerusakan agar manusia
menyesal &de1il support*. "emua bentuk kekerasan adalah bisikan syetan melalui
pembuluh darah ke jantung otak dan organ 1ital manusia lain yang dituruti
manusia sebagai bentuk kompensasi bahwa kebutuhan dirinya terancam dan harus
segera dipenuhi tetapi tanpa melibatkan akal &ego* dan norma agama &super ego*.
2.3 %akt&r Pres(tas
Faktor$faktor yang dapat mencetuskan perilaku kekerasan seringkali
berkaitan dengan ;
'. <kspresi diri ingin menunjukkan eksistensi diri atau simbol solidaritas
seperti dalam sebuah konser penonton sepak bola geng sekolah
perkelahian massal dan sebagainya.
5
-. <kspresi dari tidak terpenuhinya kebutuhan dasar dan kondisi sosial
ekonomi.
.. 5esulitan dalam mengkomunikasikan sesuatu dalam keluarga serta tidak
membiasakan dialog untuk memecahkan masalah cenderung melakukan
kekerasan dalam menyelesaikan konflik.
/. 5etidaksiapan seorang ibu dalam merawat anaknya dan ketidakmampuan
menempatkan dirinya sebagai seorang yang dewasa.
). +danya riwayat perilaku anti sosial meliputi penyalahgunaan obat dan
alkoholisme dan tidak mampu mengontrol emosinya pada saat
menghadapi rasa frustasi.
0. 5ematian anggota keluarga yang terpenting kehilangan pekerjaan
perubahan tahap perkembangan atau perubahan tahap perkembangan
keluarga.
2.+ Tan'a 'an ,ejala
Perawat dapat mengidentifikasi dan mengobser1asi tanda dan gejala
perilaku kekerasan ;
'. Fisik
a* Muka merah dan tegang
b* Mata melotot atau pandangan tajam
c* Tangan mengepal
d* =ahang mengatup
e* >ajah memerah dan tegang
f* Postur tubuh kaku
g* Pandangan tajam
h* Mengatupkan rahang dengan kuat
i* Mengepalkan tangan
j* ?alan mondar$mandir
-. @erbal
a* Bicara kasar
b* "uara tinggi membentak atau berteriak
c* Mengancam secara 1erbal atau fisik
d* Mengumpat dengan kata$kata kotor
e* "uara keras
f* 5etus
.. Perilaku
a* Melempar atau memukul benda#orang lain
b* Menyerang orang lain
c* Melukai diri sendiri#orang lain
d* Merusak lingkungan
e* +muk#agresif
/. <mosi
6
Tidak adekuat tidak aman dan nyaman rasa terganggu dendam dan
jengkel tidak berdaya bermusuhan mengamuk ingin berkelahi
menyalahkan dan menuntut.
). 9ntelektual
Mendominasi cerewet kasar berdebat meremehkan sarkasme.
0. "piritual
Merasa diri berkuasa merasa diri benar mengkritik pendapat orang lain
menyinggung perasaan orang lain tidak peduli dan kasar.
6. "osial
Menarik diri pengasingan penolakan kekerasan ejekan sindiran.
3. Perhatian
Bolos mencuri melarikan diri penyimpangan seksual.
2.- Pr&ses Terja'n.a Masalah
Depkes &-222* mengemukakan bahwa stress cemas dan marah
merupakan bagian kehidupan sehari $hari yang harus dihadapi oleh setiap
indi1idu. "tress dapat menyebabkan kecemasan yan g menimbulkan perasaan
tidak menyenangkan dan terancam. 5ecemasan dapat menimbulkan kemarahan
yang mengarah pada perilaku kekerasan. =espon terhadap marah dapat
diekspresikan secara eksternal maupun internal. "ecara eksternal dapat berupa
perilaku kekerasan sedangkan secara internal dapat berupa perilaku depresi dan
penyakit fisik.
Mengekspresikan marah dengan perilaku konstruktif dengan
menggunakan kata$kata yang dapat dimengerti dan diterima tanpa menyakiti
orang lain akan memberikan perasaan lega menu runkan ketegangan sehingga
perasaan marah dapat diatasi &Depkes -222*.
+pabila perasaan marah diekspresikan dengan perilaku kekerasan biasanya
dilakukan indi1idu karena ia merasa kuat. Aara demikian tentunya tidak akan
menyelesaikan masalah bahkan dapat menimbulkan kemarahan yang
berkepanjangan dan dapat menimbulkan tingkah laku destruktif seperti
tindakan kekerasan yang ditujukan kepada orang lain maupun lingkungan.
Perilaku yang tidak asertif seperti perasaan marah dilakukan indi1idu
karena merasa tidak kuat. 9ndi1idu akan pura$pura tidak marah atau melarikan diri
dari rasa marahnya sehingga rasa marah tidak terungkap. 5emarahan demikian
akan menimbulkan rasa bermusuhan yang lama dan pada suatu saat dapat
7
menimbulkan kemarahan destruktif yang ditujukan kepada diri sendiri &Depkes
-222*.
BAB III
/0NT0H !A#U# DAN A#UHAN !EPERA1ATAN
3.1 /&nt&h kasus
"dr. T &'( tahun* datang ke ="? karena di rumah ia sering menyendiri
marah$marah dan sering memukul$mukul diri ke tembok. Di awal pengkajian "dr.
T mengatakan Baku ini sangat bodoh dan sangat memalukan. 5epandaianku
sebanding dengan kebodohan seekor keledaiC. - minggu sebelum M=" "dr T suka
menyendiri dikamar tak mau berinteraksi dengan orang lain tak mau makan
minum dan mandi. %al ini terjadi sejak ia mendapat kabar buruk tentang dirinya.
T yang pandai dalam semua bidang pelajaran menerima hasil !?9+D D+"9ED+F
yang menyatakan bahwa dirinya T9D+5 F!F!" ujian yang sangat membuatnya
malu dan merasa sangat bodoh dan membuatnya syok. T mengatakan Bmengapa
ini terjadi padaku, Tuhan tidak adil. T selalu memukul orang yang menayakan
tentang ketidaklulusannya.
3.2 Asuhan !e(era2atan
3.2.1 Pengkajan
'. Data demografi
a. Perawat mengkaji identitas klien dan melakukan perkenalan dan
kontrak dengan klien tentang nama perawat nama klien panggilan
perawat panggilan klien tujuan waktu tempat pertemuan topik yang
akan dibicarakan.
b. !sia dan nomor rekam medik
c. Perawat menuliskan sumber data yang didapat
-. +lasan masuk
8
Tanyakan pada klien atau keluarga;
a. +pa yang menyebabkan klien atau keluarga datang ke rumah sakit,
b. +pa yang sudah dilakukan oleh keluarga untuk mengatasi masalah ini,
c. Bagaimana hasilnya,
.. Tinjau kembali riwayat klien untuk adanya stressor pencetus dan data
signifikan tentang;
a. 5erentanan genetika$biologik &misal riwayat keluarga*
b. Peristiwa hidup yang menimbulkan stress dan kehilangan yang baru
dialami
c. <pisode$episode perilaku kekerasan di masa lalu
d. =iwayat pengobatan
e. Penyalahgunaan obat dan alkohol
f. =iwayat pendidikan dan pekerjaan
/. Aatat ciri$ciri respon fisiologik kognitif emosional dan perilaku dari
indi1idu dengan gangguan mood
). 5aji adanya faktor resiko bunuh diri dan lelalitas perilaku bunuh diri klien
a. Tujuan klien &misal agar terlepas dari stress solusi masalah yang sulit*
b. =encana bunuh diri termasuk apakah klien memiliki rencana tersebut
c. 5eadaan jiwa klien &misal adanya gangguan pikiran tingkat
kegelisahan keparahan gangguan mood*
d. "istem pendukung yang ada
e. "tressor saat ini yang mempengaruhi klien termasuk penyakit lain
&baik psikiatrik maupun medik* kehilangan yang baru dialami dan
riwayat penyalahgunaan zat.
0. 5aji sistem pendukung keluarga dan kaji pengetahuan dasar klien atau
keluarga tentang gejala medikasi dan rekomendasi pengobatan gangguan
mood tanda$tanda kekambuhan serta tindakan perawatan sendiri.
3.2.2 Analsa Data
Data Masalah 5eperawatan
D"; klien merasa tidak
berguna merasa kosong
DE; kehilangan minat
melakukan akti1itas
:angguan konsep diri; harga diri rendah
D"; klien merasa minder
kepada kedua adiknya sedih
yang berlebihan
DE; klien menghindar dan
mengurung diri
9solasi sosial; menarik diri
D"; 5lien mengatakan benci perilaku kekerasan terhadap orang lain
9
atau kesal pada seseorang.
5lien suka membentak dan
menyerang orang yang
mengusiknya jika sedang
kesal atau marah.
DE ; Mata merah wajah agak
merah nada suara tinggi dan
keras pandangan tajam.
D" ; 5lien mengatakan benci
atau kesal pada seseorang.
5lien suka membentak dan
menyerang orang yang
mengusiknya jika sedang
kesal atau marah.
DE ; Mata merah wajah agak
merah nada suara tinggi dan
keras pandangan tajam.
=isiko tinggi mencederai orang lain
3.2.3 P&h&n Masalah
Mencederai diri sendiri dan orang lain
3.2.+ Inter3ens
DE Diagnosis
5eperawatan
Perencanaan 9nter1ensi
Tujuan 5riteria %asil
10
:angguan %arga diri
kronis
Perilaku kekerasan
Perubahan Persepsi
"ensori ; %alusinasi
Berduka disfungsional
9solasi "osial
Aore Problem
' =esiko
mencederai
diri b.d
perilaku
kekerasan
T!M;
5lien tidak
mencederai diri
sendiri
T!5;
'. 5lien dapat
membina
hubungan
saling percaya
'.' 5lien mau membalas
salam
'.- 5Fien mau menjabat
tangan
'.. 5lien mau menyebutkan
nama
'./ 5lien mau tersenyum
'.) 5lien mau kontak mata
'.0 5lien mau mengetahui
nama perawat
'.'.' Beri salam atau anggil
nama
'.'.- "ebutkan nama perawat
sambil jabat tangan
'.'.. ?elaskan maksud
hubungan interaksi
'.'./ ?elaskan tentang
kontrak yang akan
dibuat
'.'.) Beri rasa aman dan
sikap empati
'.'.0 Fakukan kontak singkat
tapi sering
-. 5lien dapat
mengidentifika
si penyebab
perilaku
kekerasan
-.' 5lien mengungkapkan
perasaannya
-.- 5lien dapat
mengungkapkan
perasaan jengkel
ataupun kesal
-.'.' Beri kesempatan untuk
mengungkapkan
perasaannya
-.'.- Bantu klien
mengungkapkan
penyebab perasaan
jengkel atau kesal
.. 5lien dapat
mengidentifika
si tanda dan
gejala perilaku
kekerasan
..' 5lien dapat
mengungkapkan
perasaan saat marah
atau jengkel
..- 5lien dapat
menyimpulkan tanda
dan gejala jengkel atau
kesal yang dialaminya
..'.' +njurkan klien
mengungkapkan apa
yang dialami dan
dirasakannya saat
jengkel atau marah
..'.- Ebser1asi tanda dan
gejala perilaku
kekerasan pada klien
..-.' "impulkan bersama
klien yanda dan gejala
jengkel atau kesal yang
dialami klien
/. 5lien dapat
mengidentifika
si perilaku
kekerasan yang
biasa dilakukan
/.' 5lien dapat
mengungkapkan
perilaku kekerasan yang
biasa dilakukan
/.- 5lien dapatbermain
/.'.' +njurkan klien untuk
mengungkapkan
perilaku kekeraan yang
biasa dilakukan klien
/.-.' Bantu klien bermain
11
peran sesuai perilaku
kekerasan yang biasa
dilakukan
/.. 5lien dapat
menngetahui cara yang
biasa dilakukan untuk
menyelesaikan masalah
peran sesuai perilaku
kekerasan yang biasa
dilakukan
/...' Bicarakan dengan klien
apakah dengan cara
klien lakukan
masalahnya selesai
). 5lien dapat
mengidentifika
si akibat
perilaku
kekerasan
).' 5lien dapat menjelaskan
akibat dari cara yang
digunakan klien; akibat
pada klien sendiri
akibat pada orang lain
dan akibat pada
lingkungan
).'.' Bicarakan akibat atau
kerugian dari cara yang
dilakukan klien
).'.- bersama klien
menyimpulkan akibat
dari cara yang
dilakukan klien
).'.. Tanyakan pada klien
apakah dia ingin
mempelajari cara baru
yang sehat
0. 5lien dapat
mendemonstras
ikan cara fisik
untuk
mencegah
perilaku
kekerasan
0.' klien dapat
menyebutkan contoh
pencegahan perilaku
kekerasan secara fisik;
tarik napas dalam pukul
kasur dan bantal
0.- klien dapat
mendemonstrasikan
cara fisik untuk
mencegah perilaku
kekerasan
0.. 5lien mempunyai
jadwak untuk melatih
cara pencegahan fisik
yang telah dipelajari
sebelumnya
0./ 5lien menge1aluasi
kemampuannya dalam
melakukan cara fisik
sesuai jadwal yang
disusun
0.'.' diskusikan kegiatan
fisik yang biasa
dilakukan klien
0.'.- beri pujian atas kegiatan
fisik yang biasa
dilakukan klien
0.'.. diskusikan dua cara
fisik yang paling mudah
untuk mencegah
perilaku kekerasan
0.-.' Diskusikan cara
melakukan tarik napas
dalam dengan klien
0.-.- Beri contoh klien cara
menarik napas dalam
0.-.. Minta klien untuk
mengikuti contoh yang
diberikan sebanyak )
kali
0.-./ Beri pujian positif atas
kemampuan klien
mendemonstrasikan
cara menarik napas
dalam
0.-.) Tanyakan perasaan
klien setelah selesai
12
0...' diskusikan dengan klien
mengenai frekuensi
latihan yang akan
dilakukan sendiri oleh
klien
0...- susun jadwal kegiatan
untuk melatih cara yang
dipelajari
0./.' klien menge1aluasi
peaksanaan latihan
0./.- 1alidasi kemampuan
klien dalam
melaksanakan latihan
0./.. beikan pujian atas
keberhasilan klien
0././ Tanyakan pada klien
apakah kegiatan cara
pencegahan perilaku
kekerasan dapat
mengurangi perasaan
marah
6. 5lien dapat
mendemonstrasikan
cara social untuk
mencegah perilaku
kekerasan
6.' 5lien dapat
menyebutkan cara
bicara yang baik dalam
mencegah perilaku
kekerasan
Meminta dengan
baik
Menolak dengan
baik
Mengungkapkan
perasaan dengan
baik
6.- 5lien dapat
mendemonstrasikan
cara 1erbal yang baik
6.. 5lien mumpunyai
jadwal untuk melatih
cara bicara yang baik
6./ 5lien melakukan
e1aluasi terhadap
kemampuan cara bicara
yang sesuai dengan
6.'.'. diskusikan cara bicara
yang baik dengan klien
6.'.-. Beri contoh cara bicara
yang baik ;
Meminta dengan
baik
Menolak dengan
baik
Mengungkapkan
perasaan dengan
baik
6.-.'. Minta klien mengikuti
contoh cara bicara yang
baik
Meminta dengan
baik ; B"aya minta
uang untuk beli
makananC
Menolak dengan baik
; B Maaf saya tidak
13
jadwal yang telah
disusun
dapat melakukannya
karena ada kegiatan
lain.
Mengungkapkan
perasaan dengan baik
; B"aya kesal karena
permintaan saya
tidak dikabulkanC
disertai nada suara
yang rendah.
6.-.-. Minta klien mengulang
sendiri
6.-... Beri pujian atas
keberhasilan klien
6...'. Diskusikan dengan
klien tentang waktu dan
kondisi cara bicara yang
dapat dilatih di ruangan
misalnya ; meminta
obat baju dll menolak
ajakan merokok tidur
tidak pada waktunyaG
menceritakan kekesalan
pada perawat
6...-. "usun jadwaj kegiatan
untuk melatih cara yang
telah dipelajari.
6./.'. 5lien menge1aluasi
pelaksanaa latihan cara
bicara yang baik dengan
mengisi dengan
kegiatan jadwal
kegiatan & self-
evaluation *
6./.-. @alidasi kemampuan
klien dalam
melaksanakan latihan
6./.. Berikan pujian atas
keberhasilan klien
6././ Tanyakan kepada klien ;
B Bagaimana perasaan
Budi setelah latihan
bicara yang baik,
14
+pakah keinginan
marah berkurang,C
3. 5lien dapat
mendemonstras
ikan cara
spiritual untuk
mencegah
perilaku
kekerasan
3.' 5lien dapat
menyebutkan kegiatan
yang biasa dilakukan
3.- 5lien dapat
mendemonstrasikan
cara ibadah yang dipilih
3.. 5lien mempunyai
jadwal untuk melatih
kegiatan ibadah
3./ 5lien melakukan
e1aluasi terhadap
kemampuan melakukan
kegiatan ibadah
3.'.'. Diskusikan dengan
klien kegiatan ibadah
yang pernah dilakukan
3.-.'. Bantu klien menilai
kegiatan ibadah yang
dapat dilakukan di
ruang rawat
3.-.-. Bantu klien memilih
kegiatan ibadah yang
akan dilakukan
3.-... Minta klien
mendemonstrasikan
kegiatan ibadah yang
dipilih
3.-./. Beri pujian atas
keberhasilan klien
3...' Diskusikan dengan
klien tentang waktu
pelaksanaan kegiatan
ibadah
3...-. "usun jadwal kegiatan
untuk melatih kegiatan
ibadah
3./.'. 5lien menge1aluasi
pelaksanaan kegiatan
ibadah dengan mengisi
jadwal kegiatan harian
&self-evaluation*
3./.-. @alidasi kemampuan
klien dalam
melaksanakan latihan
3./... Berikan pujian atas
keberhasilan klien
3././ Tanyakan kepada klien ;
BBagaimana perasaan
Budi setelah teratur
15
melakukan ibadah,
+pakah keinginan
marah berkurang
(. 5lien dapat
mendemonstras
ikan kepatuhan
minum obat
untuk
mencegah
perilaku
kekerasan
(.' 5lien dapat
menyebutkan jenis
dosis dan waktu minum
obat serta manfaat dari
obat itu &prinsip )
benar; benar orang
obat dosis waktu dan
cara pemberian*
(.- 5lien
mendemonstrasikan
kepatuhan minum obat
sesuai jadwal yang
ditetapkan
(.. 5lien menge1aluasi
kemampuannya dalam
mematuhi minum obat
(.'.' Diskusikan dengan
klien tentang jenis obat
yang diminumnya
&nama warna
besarnya*G waktu
minum obat &jika .4 ;
pukul 26.22 '..22
'(.22*G cara minum
obat.
(.'.- Diskusikan dengan
klien tentang manfaat
minum obat secara
teratur ;
Beda perasaan
sebelum minum obat
dan sesudah minum
obat
?elaskan bahwa dosis
hanya boleh diubah
oleh dokter
?elaskan mengenai
akibat minum obat
yang tidak teratur
misalnya penyakit
kambuh
(.-.' Diskusikan tentang
proses minum obat ;
5lien meminat obat
kepada perawat & jika
di rumah sakit*
kepada keluarga &jika
di rumah*
5lien memeriksa obat
susuai dosis
5lien meminum obat
pada waktu yang
tepat.
(.-.-. "usun jadwal minum
obat bersama klien
(...' 5lien menge1aluasi
pelaksanaan minum
16
obat dengan mengisi
jadwal kegiatan harian
&self-evaluation*
(...- @alidasi pelaksanaan
minum obat klien
(.... Beri pujian atas
keberhasilan klien
(.../ Tanyakan kepada klien ;
BBagaiman perasaan
Budi setelah minum
obat secara teratur,
+pakah keinginan
untuk marah
berkurang,C
'2. 5lien dapat
mengikuti T+5
; stimulasi
persepsi
pencegahan
perilaku
kekerasan
'2.'5lien mengikuti T+5 ;
stimulasi persepsi
pencegahan perilaku
kekerasan
'2.-5lien mempunyai
jadwal T+5 ; stimulasi
persepsi pencegahan
perilaku kekerasan
'2..5lien melakukan
e1aluasi terhadap
pelaksanaan T+5
'2.'.' +njurkan klien untuk
mengikuti T+5 ;
stimulasi persepsi
pencegahan perilaku
kekerasan
'2.'.- 5lien mengikuti T+5 ;
stimulasi persepsi
pencegahan perilaku
kekerasan &kegiatan
tersendiri*
'2.'.. Diskusikan dengan
klien tentang kegiatan
selama T+5
'2.'./ Fasilitasi klien untuk
mempraktikan hasil
kegiatan T+5 da beri
pujian atas
keberhasilannya
'2.-.' Diskusikan dengan
klien tentang jadwal
T+5
'2.-.- Masukkan jadwak
T+5 ke dalam jadwal
kegiatan harian &self-
evaluation*.
'2...- @alidasi kemampuan
17
klien dalam mengikuti
T+5
'2.... Beri pujian atas
kemampuan mengikuti
T+5
'2.../ Tanyakan pada klien;
BBagaimana perasaan
9bu setelah mengikuti
T+5,C
''. 5lien
mendapatkan
dukungan
keluarga dalam
melakukan cara
pencegahan
perilaku
kekerasan
''.' 5eluarga dapat
mendemonstrasikan
cara merawat klien
''.'.' 9dentifikasi
kemampuan keluarga
dalam merawat klien
sesuai dengan yang
telah dilakukan
keluarga terhadap klien
selama ini
''.'.- ?elaskan keuntungan
peran serta keluarga
dalam merawat klien
''.'.. ?elaskan cara$ cara
merawat klien ;
Terkait dengan cara
mengontrol perilaku
marah secara
konstruktif
"ikap dan cara bicara
Membantu klien
mengenal penyebab
marah dan
pelaksanaan cara
pencegahan perilaku
kekerasan
''.'./ Bantu keluarga
mendemonstrasikan
cara merawat klien
''.'.) Bantu keluarga
mengngkapkan
perasaannya setelah
18
melakukan demonstrasi
''.'.0 +njurkan keluarga
mempraktikannya pada
klien selama di rumah
sakit dan
melanjutkannya setelah
pulang ke rumah.
3.2.- E3aluas
'. 5lien dapat membina hubungan saling percaya
-. 5lien terlindung dari perilaku mencederai diri
.. 5lien dapat mengarahkan moodnya lebih baik
/. 5lien mampu dan berupaya untuk memenuhi personal hygiene
). 5lien dapat meningkatkan harga diri
0. 5lien dapat menggunakan dukungan sosial
6. 5lien dapat menggunakan koping adaptif dan meilhat sisi positif dari
masalahnya
3. 5lien dapat menggunakan obat dengan benar dan tepat
(. 5lien mampu meningkatkan produktifitas dan membuat jadwal harian
BAB I4
PEMBAHA#AN DAN #!ENARI0
+.1 Pem)ahasan kasus
Perilaku kekerasan merupakazn suatu bentuk ekspresi kemarahan yang
tidak sesuai dimana seseorang melakukan tindakan$tindakan yang dapat
membahayakan#mencederai diri sendiri orang lain bahkan dapat merusak
lingkungan. "eseorang yang mengalami masalah ini harus diberikan rencana dan
tindakan yang sesuai sehingga pola ekspresi kemarahannya dapat diubah menjadi
bentuk yang bisa diterima yaitu perilaku yang sesuai yaitu ekspresi kemarahan.
Factor pencetus perilaku kekerasan dapat bersumber dari klien maupun
lingkungan itu sendiri.
19
5lien berupa ; kelemahan fisik keputusasaan ketidakberdayaan kurang percaya
diri.
Fingkungan berupa ; kehilangan orang atau objek yang berharga konflik inetraksi
social.
Freud berpendapat bahwa perilaku manusia dipengarhi oleh dua insting.
8aitu insting hidup yang di ekspresikan dengan seksualitas dan insting kematian
yang di ekpresikan dengan agresi1itas. Frustation$agression theory ; teori yang
dikembangkan oleh pengikut Freud ini berawal dari asumsi bahwa bila usaha
seseorang untuk mencapai suatu tujuan mengalami hambatan maka akan timbul
dorongan agresif yang pada gilirannya akan memoti1asi perilaku yang dirancang
untuk melukai orang atau objek yang menyebabkan frustasi. ?adi hampir semua
orang melakukan tindakan agresif mempunyai riwayat perilaku agresif
Dari contoh kasus di atas terlihat bahwa saudara T melakukan perilaku
kekerasan yang mencederai diri sendiri dengan memukul$mukul diri ke tembok
hal ini terjadi berhubungan dengan faktor psikologis yaitu berupa kegagalan yang
di alami dapat menimbulkan frustasi yang kemudian dapat timbul agresif atau
amuk. karena kopingnya yang tidak efektif dalam menerima hasil ujiannya yang
menyatakan dirinya tidak lulus sedangkan kesehariannya dia pandai dalam semua
bidang.
%al ini menyebabkab saudara T begitu frustasi sehingga melampiaskan
kemarahannya dengan perilaku kekerasan mencederai diri sendiri.
Eleh karena itu klien perlu disadarkan tentang cara marah yang baik serta
bagaimana berkomunikasi merupakan cara yang efektif untuk mencegah
terjadinya perilaku kekerasan.
Bahwa marah bukan suatu yang benar atau salah harus di sadari oleh klien.
"ehingga klien dapat di berikan pemahaman untuk mencegah terjadinya perilaku
kekerasan berupa ;
'. Bantu klien mengidentifikasi marah.
-. Berikan kesempatan untuk marah.
.. Praktekkan ekspresi marah.
/. Terapkan ekspresi marah dalam situasi nyata.
). 9dentifikasi alternatif cara mengeksprasikan marah.
Dengan diberikannya pemahaman ini di harapkan tindakan perilaku kekerasan
dapat teratasi dukungan keluarga juga sangat di butuhkan dalam hal ini.
20
+.2 #!ENARI0
Di sebuah kamar pasien Pa1 9 no .. Datanglah seorang perawat.
"uster ; B"elamat pagi mas, Perkenalkan nama saya ners :abby nur inayah biasa
dipanggil ners :abby kalo boleh tau mas namanya siapa,suka di panggil apa,C
Pasien ; &Diam saja sambil melotot*
"uster ; BMas perkenalkan nama saya ners :abby mas namanya siapa,C
Pasien ; BT+=M9DC&dengan nada ketus*
"uster ; BEoh.. mas Tarmin mas Tarmin hari ini kabarnya bagaimana,C
Pasien; &diam*
"uster ; Bmas Tarmin suster nanya nihC
Pasien ; &Diam*
"uster ; B5enapa mas Tarmin, Fagi tidak enak badan ta, 5ok diam saja,C
Pasien ; &Diam*
"uster ; Byaudah kalo mas Tarmin tidak mau berbicara sekarang '2 menit lagi
suster kembali suster harap mas Tarmin sudah mau bicaraC
'2 menit kemudian
"uster ; BFoh&muka kaget* mas Tarmin kok kepalanya dibentur-in jangan dong
mas..C
Pasien; &sambil membentak suster* BBiarin Percuma saya hidup saya ini orang
yang gak berguna orang bodohC
"uster ; &Berusaha menarik pasien dari tembok* B"iapa yang bilang mas Tarmin
ini tidak berguna,C
Pasien; B"aya ini gak bergunaHHHHC&sambil teriak*
"uster ; BDi dunia ini tidak ada yang tidak berguna mas Tarmin semua yang di
ciptakan oleh Tuhan pasti ada manfaatnya. +palagi mas Tarmin masih mempunyai
tubuh yang lengkapC.
Pasien; &tertunduk*
21
"uster ;CBegini saja mari suster ajak mas Tarmin jalan$jalan ke taman
bagaimana,C
Pasien; Bngapain,C
"uster; Bbiar pikiran mas Tarmin tenang tidak marah$marah lagi.C
Pasien; &pasien mau menerima ajakan suster*.
Di Taman
"uster; mas gimana uda bisa merasa tenang belum perasaannya sekarang,
Pasien; &termenung*
"uster; mas kalau boleh suster tau sebenarnya ada apa kok mas mengatakan
bahwa mas itu tidak berguna,
Pasien; saya merasa malu dan tidak berguna sus sebab saya tidak lulus
!+D..bodoh soal begitu saja saya tidak lulus..
"uster; mas kegagalan itu bukan akhir segalanya tapi kegagalan itu adalah
keberhasilan yang tertunda.
Pasien; tapikan tetep aja gagal. &lalu mengepalkan tangan dan seolah ingin
memukul tanah*
"uster; tenang ya Mas Tamin H apa yang membuat Tamin kesal,
Pasien ; saya kesal kalau ada yang tanya$tanya sama saya tentang ketidaklulusan
saya. =asanya ingin saya pukul saja mereka.
"uster ; ooh begitu. Mas Tamin ini kesal kalau ada yang menanyakan tentang
ketidaklulusan itu ya. sekarang coba dipikirkan memukul seseorang yang tidak
bersalah itu perilaku yang baik atau tidak,
Pasien ; tidak sus.
"uster ; yaa bagus. 9tu perilaku yang tidak baik. 9tu kan bisa melukai orang itu.
"elain itu tangan Mas Tamin kan bisa jadi sakit atau luka. Bagaimana menurut
Tamin,
Pasien ; iya ya sus. Tidak ada gunanya juga memukul orang lain. Malah membuat
tangan saya pegal pegal.
"uster ; baiklah kalau begitu.. mari suster ajarkan cara untuk mencegah Mas
Tamin melakukan kekerasan. 5alau timbul rasa kesal pada diri Mas Tamin
22
sesegera mungkin tarik napas dalam. 9nstruksikan diri Mas Tamin untuk tenang.
+yo sekarang dicoba I
Pasien ; &mempraktekkan nafas dalam*
"uster ; ya bagus. "ekarang bagaimana perasaan Tamin,
Pasien ; 5alau saya masih merasa kesal bagaimana "us,
"uster ; 5alau Tamin masih kesal cobalah untuk mengekspresikannya ke benda
yang tidak bahaya. Memukul bantal misalnya. +yo sekarang dicoba H
Pasien ; begini sus, 9ya sus saya lega sekarang
"uster ; naaah.. bagus. Begitu kan lebih baik. Tamin bisa mempraktekkan - cara
tadi kalau Tamin sedang kesal. +pakah Tamin sudah mengerti,
Pasien ; iya sus &menganggukkan kepala*
"uster ; Eke. I suster yakin Tamin bisa mengendalikan emosi dengan baik. 5alau
begitu sesuai kontrak tadi bahwa kita mengobrol '2 menit saja. "ekarang sudah
'2 menit suster melanjutkan pekerjaan suster ya. Tamin bisa mencari kesibukan
yang lain.
Pasien ; baik sus.
"uster ; besok suster akan menemui Tamin lagi untuk menanyakan - cara yang
tadi sudah suster ajarkan sudah Tamin kerjakan atau belum. Tamin mau kita
bertemu kapan dan di mana,
Pasien ; pagi jam ( sus. Di taman.
"uster ; baik pagi jam ( di taman ya. "ampai bertemu besok.
$$$
23
BAB 4
PENUTUP
-.1 !esm(ulan
Perilaku kekerasan adalah suatu keadaan dimana seseorang
melakukan tindakan yang dapat membahayakan secara fisik baik terhadap
diri sendiri orang lain maupun lingkungan. Perilaku kekerasan dianggap
sebagai suatu akibat yang ekstrim dari marah atau ketakutan &panic*.
Perilaku agresif dan perilaku kekerasan itu sendiri dipandang sebagai
suatu rentang dimana agresif 1erbal di suatu sisi dan perilaku kekerasan
&1iolence* di sisi yang lain.
Perilaku yang berkaitan dengan perilaku kekerasan antara lain ;
'.Menyerang atau menghindar &fight of flight*
-.Menyatakan secara asertif &asserti1eness*
..Memberontak &acting out*
24
/.Perilaku kekerasan
Tindakan kekerasan atau amuk yang ditujukan kepada diri sendiri orang
lain maupun lingkungan
-.2 #aran
Perawat hendaknya menguasai asuhan keperawatan pada klien
dengan masalah perilaku kekerasan sehingga bisa membantu klien dan
keluarga dalam mengatasi masalahnya.
5emampuan perawat dalam menangani klien dengan masalah
perilaku kekerasan meliputi keterampilan dalam pengkajian diagnose
perencanaan inter1ensi dan e1aluasi. "alah satu contoh inter1ensi
keperawatan yang dapat dilakukan pada klien dengan masalah perilaku
kekerasan adalah dengan mengajarkan teknik napas dalam atau memukul
kasur#bantal agar klien dapat meredam kemarahannya.
DA%TAR PU#TA!A
8osep 9yus. -2'2. 5eperawatan ?iwa. Bandung ; PT. =efika +ditama
5eliat Budi +nna dkk.-220. Proses Keperawatan Kesehatan iwa !disi
2.<:A;?akarta
%arnawati. -223. "s#ep Perila#u Ke#erasa. &online*
http;##harnawatiaj.wordpress.com .' Mei -2''
Barang +ji. -223. "s#ep Perila#u Ke#erasan. &online* http;##keperawatan$
gun.blogspot.com .' Mei -2''
+sep Dedy. -223. "suhan Keperawatan Perila#u Ke#erasan. &online*
http;##deasbatamisland.blogspot.com .' Mei -2''
F95 !DP+D. -223. Konsep Perila#u Ke#erasan. &online*
http;##nersjiwa.blogspot.com .' Mei -2''
"etiyono Danang. -223. $am%aran &mum Pasien 'engan Perila#u Ke#erasan.
&online*. http;##masdanag.co.cc .' Mei -2''
25
F95 !DP+D. -223. Peran Perawat 'alam Perila#u Ke#erasan. &online*
http;##nersjiwa.blogspot.com .' Mei -2''
26

Vous aimerez peut-être aussi