Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
AKHLAK BERMUAMALAH
Diajukan Oleh :
1. Venny Kusniati
2. Jonse
!. "#a##u$in
%RO&RAM '(UD" "LMU KE%ERA)A(A*
'("KE' A"'+AH %R"*&'E)U
2,11
KA(A %E*&A*(AR
Alhamdullilah, puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah
SWT, karena atas rahmat dan hidayah-Nya kepada kami sehingga
kami dapat menyelesaikan pembuatan makalah tantang Akhlak
Bermuamalah ini dengan baik dan seoptimal mungkin. Dalam
penulisan makalah ini penulis banyak mendapat bantuan dari
berbagai pihak.
Penulis menyadari baha penulisan makalah ini masih
banyak kekurangan hal ini di karenakan keterbatasan kemampuan
kemampuan penulis. !ntuk itu penulis mengharapkan kritik dan
saran yang bersi"at membangun demi kesempurnaan makalah ini.
Semoga makalah ini dapat berman"aat bagi kita semua.
Pringseu, #ktober
$%&&
Penulis
DA-(AR "'"
'A(A)AN *!D!(......................................................................i
+ATA P,N-ANTA.....................................................................ii
DA/TA. 0S0...............................................................................iii
BAB 0 P,NDA'!!AN.................................................................&
BAB 00 P,)BA'ASAN ...............................................................$
A. *ual Beli.........................................................................$
&. Pengertian...............................................................$
$. Syarat *ual beli........................................................1
2. 'ukum *ual Beli.......................................................&&
B. .iba
.................................................................................
&&
&. Pengertian............................................................&&
$. *enis-jenis .iba.....................................................&2
2. 'ukum .iba..........................................................&3
BAB 000 P,N!T!P .....................................................................$%
DA/TA. P!STA+A
BAB "
%E*DAHULUA*
+ata akhlak merupakan bentuk jamak dari kata khulu4,
artinya tingkahlaku, perangai, tabi5at. Sedangkan menurut istilah,
akhlak adalah daya kekuatan jia yang mendorong perbuatan
dengan mudah dan spontan tanpa dipikir dan direnung lagi. Dengan
demikian akhlak pada dasarnya adalah sikap yang melekat pada diri
seseorang se6ara spontan diujudkan dalam tingkah laku atau
perbuatan.
)uamalat adalah tukar menukar barang, jasa atau sesuatu
yang memberi man"aat dengan tata 6ara yang ditentukan.
Termasuk dalam muammalat yakni jual beli, hutang piutang,
pemberian upah, serikat usaha, urunan atau patungan, dan lain-
lain. Dalam bahasan ini akan menjelaskan sedikit tentang muamalat
jual beli.
BAB ""
%EMBAHA'A*
A. Jual Beli
1. %en.e/tian
Pengertian jual beli se6ara etimologis adalah menukar harta
dengan harta. Sedangkan se6ara terminologis berarti
transaksi penukaran selain dengan "asilitas dan kenikmatan.
Sengaja diberi penge6ualian 7"asilitas7 dan 7kenikmatan7,
agar tidak termasuk di dalamnya penyeaan dan menikah
8Al-)ushlih, $%%19.
)enurut ulama 'ana:yah, jual-beli adalah pertukaran harta
8benda9 dengan harta berdasarkan 6ara khusus 8yang
dibolehkan9.
Sedangkan menurut 0bnu ;udamah dalam kitab Al-)ajmu5,
dide:nisikan sebagai pertukaran harta dengan harta, untuk
saling menjadikan milik.
Dalil Jual Beli
Al-;ur5an
Dalil hukum jual beli di dalam Al-;ur5an, diantaranya terdapat
pada ayat-ayat berikut ini<
=Dan Allah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba7
8;S Al-Ba4arah<$3>9
7Dan persaksikanlah apabila kamu berjual-beli7 8;S Al-
Ba4arah<$?$9
L
Sye
a
Mg
J
U L a VP
L
N
L
S
$%mas dengan emas, &erak dengan &erak, gandum dengan
gandum, syair dengan syair, kurma dengan kurma, garam
dengan garam, semisal, setara, dan k'ntan. &abila jenisnya
berbeda, juallah sesuka hatimu jika dilakukan dengan
k'ntan".'. )uslim dari !badah bin Shamit ra9.
}
v
| N~
J
u
N
y
L
bbW
J
Vbb]
v
N
d
L
I
J
bbi
Q
j
J
R
N
VW
J
Ia i
Q
j
J
R
N
Sd
L
{
u
| N\
J
W
J
}
v
| N~
J
u
N
y
L
W
J
V]
v
N
d
L
k
J
l L m Q RVW
J
k
a
l L m Q RS
VW
v
J
y
L
a
U L
L
S
L
c
L
z
N
S d
N
L
L
S
L
N
\
L
U L {
u
| N\
J
W
J
$%mas dengan emas, setimbang dan semisal( &erak dengan
&erak, setimbang dan semisal( barang sia&a yang menambah
atau meminta tambahan, maka )tambahannya* itu adalah
riba". 8'. )uslim dari Abu 'urairah9.
klr VMU S
v
VPw Xf TPVW } XgMq yw owXcS <V IRViU
Rr XmU S
v
VPw Xf TPS ~ X| VMU tyU Vcp
jU Xqd
<VU p
zd Mp pRS p
J
X
Y
g
a
R
N
VbbW
J
X
h
bbg
a
R
N
Sd
L
xLVl L d
L
xLVl L _
Q
^
J
VW
v
J
k
J
l L m Q RVW
J
k
a
l L m Q RS
xLVl L d
L
xLVl L _
Q
^
J
VW
v
J
X
J
Me JfQ RVW
J
X
a
Me JfQ RSd
L
xLVl L d
L
xLVl L _
Q
^
J
VW
v
J
X
J
\
N
c
Q
RVW
J
$%mas dengan emas riba ke0uali dengan dibayarkan k'ntan,
gandum dengan gandum riba ke0uali dengan dibayarkan
k'ntan( kurma dengan kurma riba ke0uali dengan dibayarkan
k'ntan( kismis dengan kismis riba, ke0uali dengan dibayarkan
k'ntan 8'. al-Bukhari dari !mar bin al-+haththab9
X
a
Me JbbfQ RSd
L
xLVbbl L d
L
xLVbbl L _
Q
^
J
VbbW
v
J
X
Y
g
a
R
N
VW
J
X
h
g
a
R
N
Sd
L
xLVl L d
L
xLVl L _
Q
^
J
VW
v
J
k
J
l L m Q RVW
J
a
J
y
L
R
N
S
xLVl L _
Q
^
J
VW
v
J
X
J
Me JfQ RVW
J
xLVl L d
L
xLVl L _
Q
^
J
VW
v
J
X
J
\
N
c
Q
RSX
a J
\
N
c
Q
RSd
L
xLVl L d
L
$1erak dengan emas riba ke0uali dengan dibayarkan k'ntan(
gandum dengan gandum riba ke0uali dengan dibayarkan
k'ntan kismis dengan kismis riba, ke0uali dengan dibayarkan
k'ntan( kurma dengan kurma riba ke0uali dengan dibayarkan
k'ntan=. Z0bnu ;udamah, l-Mughniy, juC 0, hal. &2[
d. .iba ;ardl.
.iba 4aradl adalah meminjam uang kepada seseorang
dengan syarat ada kelebihan atau keuntungan yang harus
diberikan oleh peminjam kepada pemberi pinjaman. .iba
sema6am ini dilarang di dalam 0slam berdasarkan hadits-
hadits berikut iniD
0mam Bukhari meriayatkan sebuah hadits dari Abu Burdah
bin )usaD ia berkata, =$Suatu ketika, aku mengunjungi
Madinah.2alu aku berjum&a dengan bdullah bin
Salam. 2antas 'rang ini berkata ke&adaku- 3Sesungguhnya
engkau berada di suatu tem&at yang di sana &raktek riba
telah merajalela. &abila engkau memberikan &injaman
ke&ada sese'rang lalu ia memberikan hadiah ke&adamu
beru&a rum&ut kering, gandum atau makanan ternak, maka
janganlah diterima. Sebab, &emberian tersebut adalah
riba". Z'.. 0mam Bukhari[
*uga, 0mam Bukhari dalam =+itab Tarikh7nya, meriayatkan
sebuah 'adits dari Anas ra baha .asulullah SAW telah
bersabda, =Bila ada yang memberikan &injaman )uang
mau&un barang*, maka janganlah ia menerima hadiah )dari
yang meminjamkannya*".Z'.. 0mam Bukhari[
'adits di atas menunjukkan baha peminjam tidak boleh
memberikan hadiah kepada pemberi pinjaman dalam bentuk
apapun, lebih-lebih lagi jika si peminjam menetapkan adanya
tambahan atas pinjamannya. Tentunya ini lebih dilarang lagi.
Pelarangan riba 4ardl juga sejalan dengan kaedah ushul :4h,
=Kullu qardl jarra manfaatan fahuwa riba". 8Setiap pinjaman
yang menarik keuntungan 8membuahkan bunga9 adalah
riba7.ZSayyid Saabi4, ,iqh al-Sunnah, 8edisi terjemahan9D jilid
ii, hal. &&2[
Praktek-praktek riba yang sering dilakukan oleh bank adalah
riba nasii5ah, dan riba 4ardlD dan kadang-kadang dalam
transaksi-transaksi lainnya, terjadi riba yadd maupun riba
"adlal. Seorang )uslim ajib menjauhi sejauh-jauhnya
praktek riba, apapun jenis riba itu, dan berapapun kuantitas
riba yang diambilnya. Seluruhnya adalah haram dilakukan
oleh seorang )uslim. ZSyamsuddin Ramadhan n .awiy-
2ajnah !saqa4yyah
!. Huku# Ri0a
Seluruh Fulama sepakat mengenai keharaman riba, baik yang
dipungut sedikit maupun banyak. Seseorang tidak boleh
menguasai harta ribaD dan harta itu harus dikembalikan
kepada pemiliknya, jika pemiliknya sudah diketahui, dan ia
hanya berhak atas pokok hartanya saja.
Al-;uran dan Sunnah dengan sharih telah menjelaskan
keharaman riba dalam berbagai bentuknyaD dan seberapun
banyak ia dipungut. Allah st ber:rmanD
a
V
L
M
N
bbfQ RS
a
bb
a
g
Q
L c
L
w
L
m
J
bbR
Q
S
a
ybbaw
L
V\
L
L
_
Q
^
J
L
y~
a
yaw
L
_ VWX
Y
RS
L
yp
a
N
w
L
L
wm
J
R
Q
S
L
X
Q
L
d
L
L
M
N
g
L
R
N
S
a
p
Q
RS {Q
L
L
d
L
VWX
Y
RS {a | N~
J
a
M
N
g
L
R
N
S V\
L
]
Q
^
J
SyR
a
V L
N
a
]
Q
L
W
J
L
R Jr L
Y
\
L
R
N
S
L
~
J
J
p
Q
RS R
L
^
J
n
a
X
a
~
N
L
d
L
L p
L
z
L
V~
L
a
p
L
U L
L
c
L
]
N
VU L
J
W
Y
L
N
~
J
I
L
J y
N
~
L
n
a
xLV
L
N
\
L
U L VWX
Y
RS
L
dt
a
R JVqL V
L
MU
J
N
l a
J
VP
Q
RS
a
V
L
L
L
K JR
L
d
a
U L
L
V L
N
~
L
d
L
$5rang-'rang yang makan )mengambil* riba tidak da&at
berdiri melainkan se&erti berdirinya 'rang yang kemasukan
syaitan lantaran )tekanan* &enyakit gila keadaan mereka
yang demikian itu, adalah disebabkan mereka Berkata
)ber&enda&at*, $Sesungguhnya jual beli itu sama dengan
riba," &adahal llah telah menghalalkan jual beli dan
mengharamkan riba. 5rang-'rang yang telah sam&ai
ke&adanya larangan dari !uhannya, lalu terus berhenti )dari
mengambil riba*, maka baginya a&a yang telah diambilnya
dahulu )sebelum datang larangan*( dan urusannya )terserah*
ke&ada llah. 5rang yang kembali )mengambil riba*, maka
'rang itu adalah &enghuni-&enghuni neraka( mereka kekal di
dalamnya". ZT;S Al Ba4arah 8$9< $3>[.
Vw
L
L
MP J~
J
N ~
a
N
c
a
P
N
a
N
^
J
VWX
Y
RS
L
~
J
T
L
J
W
L
V~
L
Sd
a
r Ld
L
L
p
Q
RS Sya-
Q
S SyP
a
~
L
`
L
wm
J
R
Q
S V
L
w
h
a
d a
a
N
b
a
p
L
U L
N
bbc
a
g
N
-
a
N
^
J
d
L
J
R Jyz
a
L
d
L
J
p
Q
RS
L
~
J
u
X
N
L
W
J
Sy]
a
r L
N
U L Syp
a
e
L
jN -
L
N
R
L
N
s
J
U L
L
y\
a
p
L
N
-
a
_d
L
L
y\
a
p J
N
-
L
_
N
a
R JSy
L
~
N
L
Hai 'rang-'rang yang beriman, bertakwalah ke&ada llah dan
tinggalkan sisa riba )yang belum di&ungut* jika kamu 'rang-
'rang yang beriman. Maka jika kamu tidak mengerjakan
)meninggalkan sisa riba*, maka ketahuilah, bahwa llah dan
rasul-.ya akan memerangimu. +an jika kamu bertaubat )dari
&engambilan riba*, maka bagimu &'k'k hartamu( kamu tidak
menganiaya dan tidak )&ula* dianiaya". ZT;S Al Ba4arah 8$9<
$3@[.
Di dalam Sunnah, Nabiyullah )ohammad sa
Iv M
L
]
N
J
L
M
N
J}
L
Ld
L
o
z
J
N
~
J
t
h
L
L
a
p
L
e
N
w
L
y
L
l a d
L
{a
a
X
Q
RS
a
p
a
N
w
L
VW
L
J
a
l L
N
J
$Satu dirham riba yang dimakan sese'rang, dan dia
mengetahui )bahwa itu adalah riba*, maka itu lebih berat
dari&ada enam &uluh kali 6ina". 8'. Ahmad dari Abdullah bin
'anChalah9.
VbbW
L
X
Y
RS bbW
L
L
Q
^
J
d
L
,
a
bb~
Q
a
{a bb
a
X
Q
RS
L
bb
J
P
N
w
L
N
L
{a bb| N~
J
Vl L X
a
O
L
w
N
L
VW
v
VW
L
L
y
N
e
a
g
N
z
L
d
L
IL L} L VW
L
X
J
RS
L
p JO
N
\
a
R
N
S {
J
a
X
Q
RS
a
X
N
L
$Riba itu mem&unyai 78 &intu, sedang yang &aling ringan
se&erti se'rang laki-laki yang men6inai ibunya, dan sejahat-
jahatnya riba adalah mengganggu keh'rmatan se'rang
muslim". 8'. 0bn )ajah9.
,
J
w
N
t
L
l
J
VbbL d
L
a
g
L
- JVbb
L
d
L
a
p
L
J
y
N
bb~
a
d
L
V
L
bbWX
Y
RS {L
J
`
L
p
Q
z
L
d
L
J
M
N
p
L
L
a
pRS p
Q
L
J
pRS a y
N
z
a
L
L
e
L
R
L
xSy
L
z
L
N
l a <L V Ld
L
$Rasulullah saw melaknat 'rang memakan riba, yang
memberi makan riba, &enulisnya, dan dua 'rang saksinya.
Belia bersabda( Mereka semua sama". 8'. )uslim9
Di dalam Kitab #aanat al-!haalibiin disebutkanD riba termasuk
dosa besar, bahkan termasuk sebesar-besarnya dosa besar
8min akbar al-kabaair9. Pasalnya, .asulullah sa telah
melaknat orang yang memakan riba, akil, saksi, dan
penulisnya.Selain itu, Allah st dan .asulNya telah
memaklumkan perang terhadap pelaku riba. Di dalam Kitab
al-.ihayah dituturkan bahasanya dosa riba itu lebih besar
dibandingkan dosa Cina, men6uri, dan minum khamer. 0mam
Syarbiniy di dalamKitab al-#qna juga menyatakan hal yang
sama. )ohammad bin Ali bin )ohammad al-Syaukaniy
menyatakanD kaum )uslim sepakat baha riba termasuk
dosa besar.
0mam Naaiy di dalam Syarh Shahih Muslim juga
menyatakan baha kaum )uslim telah sepakat mengenai
keharaman riba jahiliyyah se6ara global. )ohammad Ali al-
Saayis di dalam !afsiir yaat hkaam menyatakan, telah
terjadi kesepakatan atas keharaman riba di dalam dua jenis
ini 8riba nasiiah dan riba fadlal9. +eharaman riba jenis
pertama ditetapkan berdasarkan al-;uranD sedangkan
keharaman riba jenis kedua ditetapkan berdasarkan hadits
shahih. Abu 0sha4 di dalam Kitab al-Mubadda menyatakanD
keharaman riba telah menjadi konsensus, berdasarkan al-
;uran dan Sunnah.
BAB III
%E*U(U%
)enurut :4ih, muamalah ialah tukar menukar barang atau
sesuatu yang memberi man"aat dengan 6ara yang ditentukan. Bang
termasuk dalam hal muamalah adalah jual beli, sea menyea,
upah mengupah, pinjam meminjam, urusan ber6o6ok tanam,
berserikat dan lain-lain.
)anusia adalah makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri
tanpa orang lain, masing-masing berhajat kepada yang lain,
bertolong-tolongan, tukar menukar keperluan dalam urusan
kepentingan hidup baik dengan 6ara jual beli, sea menyea,
pinjam meminjam atau suatu usaha yang lain baik bersi"at pribadi
maupun untuk kemaslahatan umat. Dengan demikian akan terjadi
suatu kehidupan yang teratur dan menjadi ajang silaturrahmi yang
erat. Agar hak masing-masing tidak sia-sia dan guna menjaga
kemaslahatan umat, maka agar semuanya dapat berjalan dengan
lan6ar dan teratur, agama 0slam memberikan peraturan yang
sebaik-baiknya aturan.
DA-(AR %U'(AKA
http://organisasi.org/muamalat-jual-beli-dalam-islam-pengertian-rukun-hukum-
larangan-dll
http://nitehawkripper.blogspot.com/2011/06/hukum-islam-tentang-muamalah.html
http://ekonomi-syariah.com/id/wp-content/uploads/200/10/02.!ransaksi"#ual-
$eli"%alam"&slam.pd'
http://konsultasi.wordpress.com/200(/11/20/riba-de'inisi-hukum-dan-macamnya/