Vous êtes sur la page 1sur 37

PENGERTIAN

Kesehatan Jiwa adalah Perasaan Sehat dan


Bahagia serta mampu mengatasi tantangan
hidup, dapat menerima orang lain
sebagaimana adanya serta mempunyai
sikap positif terhadap diri sendiri dan orang
lain.

Kesehatan jiwa merupakan kondisi yang
memfasilitasi secara optimal dan selaras
dengan orang lain, sehingga tercapai
kemampuan menyesuaikan diri dengan diri
sendiri, orang lain, masyarakat dan
lingkungan, keharmonisan fungsi jiwa,
yaitu sanggup menghadapi problem yang
biasa terjadi dan merasa bahagia.
Kesehatan jiwa meliputi :
Bagaimana perasaan anda
terhadap diri sendiri
Bagaimana perasaan anda
terhadap orang lain
Bagaimana kemampuan anda
mengatasi persoalan hidup anda
Sehari - hari.

KRITERIA SEHAT MENTAL
MENURUT YAHODA
Sikap positif terhadap diri sendiri
Tumbuh, berkembang dan aktualisasi
Integrasi : Masa lalu dan sekarang
Otonomi dalam pengambilan kupusan
Persepsi sesuai kenyataan
Menguasai lingkungan : mampu
beradaptasi

PENGERTIAN KEPERAWATAN
KESEHATAN JIWA
Menurut American Nurses Associations (ANA)
Keperawatan jiwa adalah area khusus dalam
praktek keperawatan yang menggunakan ilmu
tingkah laku manusia sebagai dasar dan
menggunakan diri sendiri secara teraupetik
dalam meningkatkan, mempertahankan,
memulihkan kesehatan mental klien dan
kesehatan mental masyarakat dimana klien
berada (American Nurses Associations).

Menurut WHO
Kes. Jiwa bukan hanya suatu keadaan tdk
ganguan jiwa, melainkan mengandung berbagai
karakteristik yg adalah perawatan langsung,
komunikasi dan management, bersifat positif yg
menggambarkan keselarasan dan keseimbangan
kejiwaan yg mencerminkan kedewasaan
kepribadian yg bersangkutan.

Menurut UU KES. JIWA NO 03 THN 1966
Kondisi yg memungkinkan perkembangan fisik,
intelektual emosional secara optimal dari seseorang
dan perkebangan ini selaras dgn orang lain.


PRINSIP KEPERAWATAN JIWA
Terdiri dari empat komponen yaitu :
manusia,
lingkungan,
kesehatan dan
keperawatan
Manusia :
Makhluk holistik yaitu bertindak, berinteraksi
dan bereaksi dengan lingkungan secara
keseluruhan.
Tujuan individu adalah untuk tumbuh, sehat,
mandiri dan tercapai aktualisasi diri.
Setiap individu mempunyai kapasitas koping
yang bervariasi.

Lingkungan:
Manusia sebagai makhluk holistik dipengaruhi
oleh lingkungan dari dalam dirinya dan
lingkungan luar, baik keluarga, kelompok,
komunitas.
Dalam berhubungan dengan lingkungan,
manusia harus mengembangkan strategi
koping yang efektif agar dapat beradaptasi.
Kesehatan :
Kesehatan merupakan salah satu kebutuhan dasar
manusia yang menunjukkan salah satu segi kualitas
hidup manusia, oleh karena itu, setiap individu
mempunyai hak untuk memperoleh kesehatan yang
sama melalui perawatan yang adekuat.
Keperawatan :

Dalam keperawatan jiwa, perawat memandang
manusia secara holistik dan menggunakan
diri sendiri secara terapeutik.

Metodologi dalam keperawatan jiwa adalah
menggunakan diri sendiri secara terapeutik dan
interaksinya interpersonal dengan menyadari diri
sendiri, lingkungan, dan interaksinya dengan
lingkungan.

Kesadaran ini merupakan dasar untuk
perubahan. Klien bertambah sadar akan
diri dan situasinya, sehingga lebih
akurat mengidentifikasi kebutuhan dan
masalah serta memilih cara yang sehat
untuk mengatasinya.
Perawat memberi stimulus yang konstruktif
sehingga akhirnya klien belajar cara penanganan
masalah yang merupakan modal dasar dalam
menghadapi berbagai masalah.
Proses Keperawatan Kesehatan Jiwa Pemberian
asuhan keperawatan merupakan proses
terapeutik yang melibatkan hubungan kerja
sama antara perawat dengan klien, dan
masyarakat untuk mencapai tingkat kesehatan
yang optimal ( Carpenito, 1989 dikutip oleh
Keliat,1991).

Sehat secara utuh
mencakup aspek fisik,
mental, sosial, dan pribadi
yang dapat dijelaskan
sebagi berikut.
Kesehatan fisik, yaitu proses fungsi fisik dan
fungsi fisiologis, kepadanan, dan efisiensinya.
Indikator sehat fisik yang paling minimal adalah
tidak ada disfungsi, dengan indikator lain (mis.
tekanan darah, kadar kolesterol, denyut nadi
dan jantung, dan kadar karbon monoksida)
biasa digunakan untuk menilai berbagai
derajat kesehatan.
Kesehatan mental/psikologis/jiwa, yaitu secara primer
tentang perasaan sejahtera secara subjektif, suatu
penilaian diri tentang perasaan seseorang, mencakup
area seperti konsep diri tentang kemampuan
seseorang, kebugaran dan energi, perasaan sejahtera,
dan kemampuan pengendalian diri internal,
Indikator mengenai keadaan sehat mental/psikologis/jiwa
yang minimal adalah tidak merasa tertekan/ depresi.
Kesehatan sosial, yaitu aktivitas sosial seseorang.
Kemampuan seseorang untuk menyelesaikan tugas,
berperan, dan belajar berbagai keterampilan untuk
berfungsi secara adaptif di dalam masyarakat.
Indikator mengenai status sehat sosial yang minimal
adalah kemampuan untuk melaksanakan tugas dan
keterampilan dasar yang sesuai dengan peran
seseorang.

Kesehatan pribadi adalah suatu keadaan yang
melampaui berfungsinya secara efektif dan adekuat
dari ketiga aspek tersebut di atas, menekankan pada
kemungkinan kemampuan, sumber daya, bakat dan
talenta internal seseorang, yang mungkin tidak dapat/
akan ditampilkan dalam suasana kehidupan sehari-hari
yang biasa.
Indikator minimal dari kesehatan pribadi adalah ada minat
yang nyata terhadap aktivitas
Hubungan saling percaya antara perawat dan klien
merupakan dasar utama dalam melakukan asuhan
keperawatan pada klien gangguan jiwa. Hal ini penting
karena peran perawat dalam asuhan keperawatan jiwa
adalah membantu klien untuk dapat menyelesaikan
masalah sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya
SEJARAH
KEPERAWATAN JIWA
SEJARAH PSICHIATRI
1773 : Custodial Care( bersifat isolasi dan
penjagaan) tidak oleh tenaga kesehatan
1882 : Primary Consistend of Custodial
Care
1920-1945 : Care Fokus pada disease
(model Curative Care)
1950-1960 :
1.Pelayanan mulai berfokus pada klien
2.Psychotropic menggantikan Restrains
and Seclusion
3.Deinstitutionalization dimulai
4.Mulai penekanan pada therapeuthic
relationship
5.Mayor fokus pada primary preventive

1970-1980 :
- Fokus pada community based care / service
- Riset & Tecnologi
1990-2000 :
Focus pada preventif, community based
service, primary preventive using various
approaches, such as mental health center,
hospital service, day care center, home
health care

SEJARAH PERKEMBANGAN DAN UPAYA
KESEHATAN JIWA DI INDONESIA
1.Dulu Kala
G. jiwa dianggap kemasukan
Terapi : mengeluarkan roh jahat
2.Zaman Kolonial
Sebelum ada RSJ, pasien ditampung di RSU yang
ditampung, hanya yg mengalami gangguan Jiwa berat

3.1 Juli :
- 1882 : RSJ pertama di Indonesia (RSJ BOGOR)
- 1902 : RSJ Lawang
- 1923 : RSJ Magelang
- 1927 : RSJ Sabang, RS ini jauh dari perkotaan
Perawat pasien bersifat isolasi & penjagaan (custodial
care)
- Stigma
- Keluarga menjauhkan diri dari pasien

4.Sejak tahun 1910 mulai dicoba hindari costodial
care ( penjagaan ketat) & restraints (pengikatan )
5.Mulai tahun 1930 dimulai terapi kerja seperti
menggarap lahan pertanian
6.Selama Perang Dunia II & pendudukan jepang upaya
kesehatan jiwa tak berkembang

7.Proklamasi perkembangan baru
- Oktober 1947 pemerintah membentuk Jawatan
Urusan Penyakit Jiwa ( belum bekerja dengan baik)
- Tahun 1950 pemerintah memperingatkan Jawatan
Urusan Penyakit Jiwa meningkatkan
penyelenggaraan pelayanan
8.Tahun 1966
- Direktorat Kesehatan Jiwa
- UU Kesehatan Jiwa No.3 thn 1966 ditetapkan oleh
pemerintah
- Adanya Badan Koordinasi Rehabilitasi Penderita
Penyakit Jiwa ( BKR-PPJ) Dgn instansi diluar bidang
kesehatan

9. Tahun 1973 PPDGJ I yg
diterbitkan tahun 1975 ada
integrasi dgn puskesmas
10. Sejak tahun 1970 an : pihak
swastapun mulai memikirkan
masalah kes. Jiwa

12.Ilmu kedokteran Jiwa berkembang
Adanya sub spesialisasi seperti kedokteran
jiwa masyarakat, Psikiatri Klinik, kedokteran
Jiwa Usila dan Kedokteran Jiwa Kehakiman

Program Kes. Jiwa Nasional dibagi
dalma 3 sub Program yang
dipusatkan pd masyarakat dengan
prioritas pd Heath Promotion

Sub Prgoram Perbaikan Pelayanan :
- Fokus Psychiatic medical Care
- Penekanan pada curative service ( treatment) dan
rehabilitasi
Sub Program untuk pengembangan sistem
- Fokus pada peningkatan IPTEK, Continuing
education, research administrasi dan manajemen,
mental health information

Sub Program untuk establishment community
mental health/pembentukan komunitas kes
jiwa :
- Fasilitasi RSJ swasta perijinan
- Stimulasi konstruksi RSJ swasta
- Kerja sama dgn luarg neger

Vous aimerez peut-être aussi