Vous êtes sur la page 1sur 35

Disusun Oleh :

Gita Dwi Puspa 110.2000.108


Putri Oktariani 110.2005.198
Nike Pratiwi 1110.2005.178
I. Pendahuluan
Asma merupakan penyakit respiratorik kronis
yang paling sering dijumpai pada anak.
Prevalensi asma meningkat dari waktu ke waktu
baik di negara maju maupun negara
sedang berkembang.
Prevalensi asma pada anak berkisar antara 2-
30%. Di Indonesia prevalensi asma pada
anak sekitar 10% pada usia sekolah dasar, dan
sekitar 6,5% pada usia sekolah menengah
pertama.
Definisi Asma
- Menurut Pedoman Nasional Asma Anak :
Mengi berulang dan/atau batuk persisten dengan
karakteristik antara lain:
1. Episodik
2. Nokturnal
3. Musiman
4. Reversibel
5. Riwayat Atopi
1. Faktor Predisposisi
- Genetik

2. Faktor Pencetus
- Inhalan
- Ingestan
- Kontaktan
- Keadaan udara
- Infeksi saluran pernafasan.
- Pemakaian narkoba atau napza serta merokok.
- Stres psikis termasuk emosi yang berlebihan.
- Stres fisik atau kelelahan.
Diagnosis Asma
Derajat Serangan asma



Tujuan tatalaksan asma (umum)
Menghilangkan dan mengendalikan asma
Mencegah serangan akut
Meningkatkan fungsi paru dan mencegah gangguan
menetap
Melakukan aktivitas secara normal
Meminimalisasi penggunaan obat
Menghindari efek samping obat
Mencegah kematian
Tatalaksana di rumah
Kenali gejala serangan asma
Nebulisasi dengan -2 agonis
Bila tidak mungkin : MDI dengan atau tanpa spacer
atau pemberian peroral
Indonesia: kurang populer
Hati-hati obat bebas
Tatalaksana Asma di Klinik/ IGD :

Nilai Derajat Serangan

Tatalaksana Awal:
- Nebulisasi b-agonis 1-3x, 15-20 menit
- Nebulisasi ketiga + antikolinergik
- Serangan berat, nebulisasi 1x (langsung
dengan b-agonis + antikolinergik (Combivent)


SERANGAN RINGAN
Nebulisasi 1x,
(respons baik, gejala
hilang)
- Observasi 1-2 jam
- Jika efek bertahan,
boleh pulang
- Jika gejala timbul
lagi, perlakukan
serangan sedang
SERANGAN SEDANG
Nebulisasi 2-3x,
(respons parsial)
- Berikan O2
- Nilai ulang sedang
odc
- Pasang infus
SERANGAN BERAT
Nebulisasi 3x,
(respons buruk)
- Berikan O2 sejak
awal
- Pasang IV Line
- Nilai ulang berat
Rawat di Ruang Inap
- Foto Ro thorax
Rawat di One Day Care
- Teruskan O2
- Berikan steroid oral
- Nebulisasi / 2 jam
- Dalam 8-12 jam
perbaikan klinis
stabil, boleh pulang
- Dalam 12 jam klinis
belum membaik
pindah ke Ruang
Rawat Inap
Ruang rawat inap
- Teruskan O2
- Koreksi dehidrasi &
asidosis metabolik
- Steroid IV / 6-8 jam
- Nebulisasi / 1-2 jam
- Aminofilin IV awal,
lanjutkan rumatan
-4-6x nebulisasi, interval4-
6jam
- Jika ada perbaikan klinis
dalam 24 jam boleh pulang
- Jika tidak ada perbaikan,
Pindahkan ke ICU
Boleh pulang
- bekal antagonis
(hirupan/oral)
- jika ada obat
penedali, teruskan
- inf. Virus(+),
steroid oral.
- 24-48jam kontrol
proevaluasi
Serangan Asma
Stabil
(diluar seangan)
Nilai derajat
serangan
Episodik jarang Asma persisten Episodik sering
Edukasi dan AVOIDANCE
Rellever (+)
Controller (+)
Rellever (+)
Controller (+)
Rellever (+)
Controller (-)
Nilai kelas
penyakit
Tatalaksana Asma Jangka Panjang

Asma Episodik
Jarang







Asma Episodik
Sering




Reliever :b-agonis /teofilin
(inhalasi/oral) bila perlu
Reliever: b-agonis
Controller : Kromolin/ Steroid
Inhalasi dosis rendah
(Budesonide)





6-8 minggu
Respon -/+




Asma Persisten





Asma sangat berat


Reliever : b-agonis
Controller: Steroid
Inhalasi
Pertimbangkan penambahan
salah satu obat:
- LABA (long Acting b-agonis)
- TSR (Teophylline Slow Release)
- Antileukotrien (Zafirlukas)
6- 8 minggu
respon +/-




6- 8 minggu
respon +/-
FARMAKOTERAPI
Reliever (pereda) : dianjurkan secara inhalasi
2 agonist : inhaler, nebulized, oral
Epinephrine : subcutan
Theophyline : oral, I.V
Anticholinergic : inhaler
Steroid : oral
Controller (pengendali)
Steroid : Inhaler
LABA : inhaler, oral
Leukotrien : oral
Umur Alat inhalasi
< 2 tahun Nebuliser (alat uap)
MDI (Metered Dose I nhaler) dengan spacer
Aerochamber, Babyhaler
5-8 tahun Nebuliser
MDI dengan spacer
DPI (Dry Powder I nhaler): Diskhaler, Turbuhaler
> 8 tahun Nebuliser
MDI dengan spacer
DPI
MDI tanpa spacer
B-agonis:

Terapi Inhalasi
Pemberian obat secara langsung ke dalam saluran
respiratorik melalui hirupan
Mengurangi efek samping dosis yang digunakan
sangat kecil dibandingkan dengn pengobatan
parentral atau peroral
Controller:
Steroid inhalasi

Keuntungan inhalasi
Obat bekerja langsung di sal.respiratorik
Awitan kerja cepat
Dosis obat kecil
Efek samping minimal


Obat dalam bentuk aerosol
Jenis terapi inhalasi
1. Metered Dose Inhaler (MDI)
- tanpa spacer
- dengan spacer
2. Dry Powder Inhaler (DPI)
3. Nebulizer
MDI tanpa spacer
Cara pemakaian MDI :
Kanister dikocok, tutup dibuka
Inhaler di pegang tegak, ekspirasi maksimal perlahan
Mulut kanister diletakkan diantara bibir, bibir
dirapatkan, inspirasi perlahan sampai maksimal
Pada pertengahan inspirasi kanister ditekan agar obat
keluar
Tahan nafas 10 detik
Berkumur
MDI tanpa spacer
MDI dengan spacer
Koordinasi pada saat menekan kanister dengan saat
penghisapan dapat dikurangi atau bahkan tidak
memerlukan koordinasi
Untuk anak yang lebih kecil
MDI dengan Spacer
DPI (Dry Powder Inhaler)
Memerlukan inspirasi yang cukup kuat
Sulit pada anak kecil, dianjurkan > 5 th
Deposisi obat di paru lebih tinggi dari MDI
Banyak tersedia : turbuhaler

DPI
Turbuhaler
Cara penggunaan:
Buka tutup
Putar bagian bawah ke kanan (searah jarum jam)sp
maximal
Putar balik ke kiri sampai bunyi klik
Ekspirasi maksimal
Mouth piece letakkan di kedua bibir, katupkan bibir
Lakukan hirupan secara cepat dan dalam
Tahan nafas 10 detik
Hembuskan napas, berkumur
Nebulizer
Mengubah obat yang berbentuk larutan menjadi
aerosol secara terus-menerus dengan tenaga yg berasal
dr udara yg dipadatkan atau gelombang ultrasonik
NEBULIZER
Obat Lain untuk Serangan Asma
Magnesium Sulfat
intravena (infus) di rumah sakit mempunyai
efektivitas sama dengan pemberian beta agonis.
Mukolitik (pengencer dahak)
Antibiotika
Obat sedasi (mempunyai efek membuat kantuk)
Anti histamin (anti alergi)

Komplikasi
Pneumothoraks
Pneumomediastinum dan emfisema subkutis
Atelektasis
Aspergilosis bronkopulmonar alergik
Gagal nafas
Bronkitis
Fraktur iga.

Prognosis
Prognosis jangka panjang anak umunya baik
Sebagian besar asma anak hilang atau berkurang
dengan bertambahnya umur. Sekitar 50% asma
episodik jarang sudah menghilang pada umur 10-14
tahun dan hanya 15% yang menjadi asma kronik pada
umur 21 tahun



Terima Kasih

Vous aimerez peut-être aussi