0 évaluation0% ont trouvé ce document utile (0 vote)
138 vues11 pages
Asuhan keperawatan pasien Ny. S yang dirawat di ruang Melati 1 RSDM Surakarta karena DM tipe 2 dan ulkus diabetik. Pasien mengeluh lemas dan demam, serta gangrene pada kaki. Perawatan meliputi pemberian obat, diet sesuai kebutuhan gizi, dan perawatan luka untuk mencegah infeksi.
Asuhan keperawatan pasien Ny. S yang dirawat di ruang Melati 1 RSDM Surakarta karena DM tipe 2 dan ulkus diabetik. Pasien mengeluh lemas dan demam, serta gangrene pada kaki. Perawatan meliputi pemberian obat, diet sesuai kebutuhan gizi, dan perawatan luka untuk mencegah infeksi.
Asuhan keperawatan pasien Ny. S yang dirawat di ruang Melati 1 RSDM Surakarta karena DM tipe 2 dan ulkus diabetik. Pasien mengeluh lemas dan demam, serta gangrene pada kaki. Perawatan meliputi pemberian obat, diet sesuai kebutuhan gizi, dan perawatan luka untuk mencegah infeksi.
I. IDENTITAS A. Pasien Nama : Ny. S Umur : 51 tahun Jenis Kelamin : Perempuan Agama : Islam Alamat : Surakarta Pendidikan : - Tanggal Masuk : 22 Desember 2012 Tanggal Pengkajian : 1 Januari 2013 Pukul : 09.00 WIB Diagnosa Medis : DM tipe 2, ulkus diabetik
B. Penanggung Jawab Nama : Ny. A Alamat : Surakarta Hubungan dengan Pasien : Anak
II. PENGKAJIAN A. Riwayat Kesehatan 1. Keluhan Utama : seluruh badan terasa lemas 2. Riwayat Kesehatan Sekarang : pasien mengatakan sejak 3 hari yang lalu sebelum masuk RSDM, pasien mengeluh badan terasa lemas, disertai suhu badan tinggi, perut mual hilang datang, dan batuk berdahak. Kemudian keluarga memutuskan untuk membawa ke RSDM. Di IGD RSDM pasien dilakukan tindakan medis pemasangan infuse NaCL 0,9 % 20 tpm, dan kemudian di rujuk ke ruang Melati 1 untuk tindakan perawatan lebih lanjut. Di ruang Melati 1 dilakukan pengkajian didapatkan data TD: 100/80 mmHg, N: 98 x/menit, S: 37,5 C, RR: 20x/menit, TB: 155 cm, BB: 45 kg. 3. Riwayat Kesehatan Dahulu : pasien mengatakan belum pernah dirawat di rumah sakit. Pasien memiliki riwayat DM sejak 1 tahun yang lalu. 4. Riwayat Penyakit Keluarga : Keluarga tidak punya riwayat hipertensi dan DM.
B. Tanda-Tanda Vital 1. Kesadaran : Composmentis Skala Coma Glasgow : Respon Motorik : 6 Jumlah : Respon Bicara : 5 15 Respon Membuka Mata : 4 2. Tekanan Darah : 100/60 mmHg. 3. Suhu : 36,5 C 4. Nadi : 98 x/menit 5. Pernapasan : 20 x/menit
C. Genogram
Keterangan : : Laki-laki : Perempuan : Pasien : Tinggal serumah
III. PEMERIKSAAN FISIK 1. Rambut : Bersih, tidak ada ketombe, rambut tidak rontok. 2. Kepala : Simetris, tidak ada benjolan atau luka di area kepala. 3. Telinga : Bersih, tidak ada serumen. 4. Mata : Konjungtiva tidak pucat.
51 5. Hidung : Bersih, tidak ada kotoran. 6. Mulut : Bersih, mukosa kering. 7. Leher : Tidak ada pembesaran tyroid. 8. Paru : Inspeksi : bentuk thorax normal (datar) Palpasi : vokal premitus teraba Perkusi : sonor Auskultasi : suara nafas tidak ada ronkhi 9. Jantung : Inspeksi : ictus cordis Palpasi : teraba ictus cordis Perkusi : batas jantung teraba Auskultasi : bunyi jantung normal, tidak ada bunyi tambahan. 10. Abdomen : Inspeksi : perut terlihat datar. Auskultasi : bising usus 23 x/menit. Palpasi : tidak ada nyeri tekan pada kuadran kanan bawah. Perkusi : tidak kembung. 11. Ekstremitas : Tangan kanan terpasang infus NaCl 20 tetes/menit. Kaki kanan terdapat luka ulkus, di bagian telapak kaki, terdapat gangrene, ada pus sedikit. 12. Genetalia : Tidak terpasang DC.
IV. PENGKAJIAN POLA GORDON 1. Pola Persepsi dan Pemeliharaan Kesehatan DS : Pasien mengatakan belum tahu secara pasti penyakit yang di deritanya, pasien tidak pernah periksa di pelayanan kesehatan.
2. Pola Nutrisi Metabolik Dirumah : DS : Pasien mengatakan makan 3x sehari dengan nasi, lauk, sayur, habis 1 porsi, minum 1000-1500 cc perhari. Pasien tidak ada alergi makanan. Di RS : DS : Pasien mengatakan makan habis porsi dengan bubur sum-sum. Minum 500 cc, minum air putih dan teh. DO : Antropometri: BB: 45 kg Biochemical: Hb: -, Albumin: - Clinical Sign: mukosa bibir kering, badan lemas Diet history: pasien mendapatkan terapi diet 1700 kkal dari rumah sakit
3. Pola Eliminasi Dirumah : DS : Pasien mengatakan tidak ada masalah dalam BAB, namun BAK menjadi sering ketika di malam hari, BAK 6-7x/hari. Di RS : DS : Pasien mengatakan BAB 1x sehari, BAK 5-6x/hari.
4. Pola Aktivitas dan Latihan Dirumah : DS : Pasien mengatakan beraktivitas seperti biasa, sebagai ibu rumah tangga Di RS : DS : Pasien mengatakan perawatan diri dibantu oleh keluarga dan perawat. Aktivitas banyak dilakukan di tempat tidur, berbaring, pasien mengatakan badan lemas.
5. Pola Istirahat Tidur Dirumah : DS : Pasien mengatakan tidur 6-7 jam pada malam hari Di RS : DS : pasien mengatakan di rumah sakit bisa tidur seperti biasa 6. Pola Persepsi dan Konsep Diri Dirumah : DS : Pasien mengatakan tidak cemas dengan masalah kesehatan yang dialami. Di RS : DS : pasien mengatakan yakin sembuh DO : gambaran diri: pasien seorang istri bagi suami dan ibu bagi anaknya Ideal diri: pasien ingin sembuh Harga diri: pasien percaya diri walaupun dengan keadaannya sekarang Peran diri: pasien merasa sebagai ibu rumah tangga walaupun dalam keadaan sakit Identitas diri: pasien memiliki 5 orang anak, pasien yakin dapat menjadi ibu yang baik bagi anaknya 7. Pola Persepsi Kognitif Dirumah : DS : Pasien mengatakan tidak mengalami gangguan penglihatan ataupun pendengaran dan masih dapat mencium bau dengan jelas. Di RS : DS : pasien mengatakan terasa baal pada kaki kiri DO : Pasien terlihat lemas, terlihat terbaring ditempat tidur.
8. Pola Peran dan Hubungan dengan Sesama Dirumah : DS : Pasien mengatakan hubungannya dengan anggota keluarga dan masyarakat baik. Di RS : DS : Pasien mengatakan hubungan dengan perawat dan petugas yang lain baik. DO : Pasien dapat bekerjasama dengan baik kepada petugas kesehatan dan mengikuti tiap terapi yang diberikan.
9. Pola Mekanisme Koping dan Toleransi terhadap Stress Dirumah : DS : Pasien mengatakan jika ada masalah dalam keluarga mencari jalan keluar dan diskusi kepada seluruh anggota keluarga. Di RS : DS : Pasien mengatakan apabila ada masalah dapat diskusi dengan perawat untuk mencari jalan keluar masalah yang dialami. DO : Pasien terkadang bercerita tentang kondisi pasien dan masalah yang dihadapi.
10. Pola Reproduksi dan Seksualitas Dirumah : DS : pasien memiliki 5 orang anak, pasien tidak memiliki riwayat PMS Di RS : DS : pasien tidak mempunyai penyakit kelamin 11. Pola Sistem Nilai Kepercayaan Dirumah : DS : Pasien mengatakan beragama Islam Di RS : DS : Pasien mengatakan sering berdoa di atas tempat tidur.
V. DATA PENUNJANG Laboratorium tgl 26 Desember 2012 KIMIA URIN hasil satuan rujukan Berat jenis 1010 1015-1025 Glukosa 1000 mg/dl normal Laboratorium tgl 31 Desember 2012 KIMIA KLINIK Gula darah puasa 236 mg/dl 70-110 Gula darah puasa 2 jam 275 mg/dl 80-140 Terapi : NaCl 0,9% 20 tetes/menit Ceftriaxone 2gr/24jam Ranitidine 50 mg/12jam Metronidazole 500mg/12jam Novorapid 14-14-12 UI Allopunind 100mg Antacid 3x1 PCT 3x1
VI. ANALISA DATA No DATA ETIOLOGI MASALAH 1.
2.
DS : Pasien mengatakan makan habis porsi dengan bubur sum-sum. Minum 500 cc, minum air putih dan teh. DO : Antropometri: BB: 45 kg Biochemical: Hb: -, Albumin: - Clinical Sign: mukosa bibir kering, badan lemas Diet history: pasien mendapatkan terapi diet 1700 kkal dari rumah sakit
DS : - DO : Kaki kanan terdapat luka ulkus, di bagian telapak kaki, terdapat gangrene, ada pus sedikit.
Defesiensi insulin
Diskontinuitas jaringan
Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan
Risiko tinggi infeksi
VII. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN 1. Diagnosa Keperawatan a. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan defesiensi insulin b. Risiko tinggi infeksi berhubungan dengan diskontinuitas jaringan
2. Intervensi Keperawatan a. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan defesiensi insulin Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3X24 jam nutrisi terpenuhi KH : - BB stabil, BB normal
Intervensi : 1. Tentukan program diet dan pola makan klien 2. Auskultasi bising usus, catat adanya nyeri , mual muntah 3. Berikan makanan oral yang mengandung nutrient dan elektrolit sesuai indikasi 4. Observasi tanda tanda hipoglikemi 5. Kolaborasi pemberian Ranitidin dan Antacid
b. Risiko tinggi infeksi berhubungan dengan diskontinuitas jaringan Tujuan: setelah dilakukan tindakan keperawatan 3x 24 jam infeksi tidak terjadi KH: luka tidak infeksi Intervensi: 1. Observasi kondisi balutan, keadaan luka, dan tanda tanda infeksi disekitar luka 2. Observasi tanda tanda vital pasien 3. Lakukan ganti balutan agar pasien terhindar dari infeksi 4. Kolaborasi pemberian obat antibiotik: ceftriaxon, metronidazole sesuai dengan program
VIII. TINDAKAN KEPERAWATAN Hari/ Tgl Waktu Dx Kep Tindakan Respon Pasien Paraf Selasa, 1-1- 2013 08.00
09.00
10.00
12.00
1,2
2
1
1
Memberikan Injeksi ceftriaxon 2 gr iv, injeksi ranitidine iv Melakukan perawatan luka
Memberikan injeksi novorapid 10 UI Memberikan makanan diet rumah sakit DS : - DO : obat masuk secara iv
DS : Pasien mengatakan mau disuntik. DO : injeksi masuk, obat ranitidine 1 ampul, ceftriaxone 1gr. DS: - DO: obat masuk secara SC
DS: pasien mengatakan nafsu makan tidak ada gangguan DO: makanan habis 1 porsi
Rabu, 2-1- 2013 21.00
24.00
2
1,2
Mengobservasi TTV pasien
Memberikan injeksi ceftriaxon, ranitidine, dan memberikan obat peroral antasid DS: pasien mengatakan badannya tidak ada lemas DO: TD: 100/60 mmhg, S: 36,5 C, RR: 20x/menit, HR: 88x/menit
DS: pasien mau meminum antacid. DO: obat masuk secara iv
IX. CATATAN PERKEMBANGAN Hari/Tgl Waktu Dx Kep Evaluasi Keperawatan Paraf Selasa, 1-1-2013 SOAP PULANG 07.00
1
2
S : Pasien mengatakan makan habis porsi dengan bubur sum-sum. Minum 500 cc, minum air putih dan teh. O : Antropometri: BB: 45 kg Biochemical: Hb: -, Albumin: - Clinical Sign: mukosa bibir kering, badan lemas Diet history: pasien mendapatkan terapi diet 1700 kkal dari rumah sakit A : Masalah belum teratasi P : Lanjutkan intervensi 1,2,3,4,5
S :-. O : Kaki kanan terdapat luka ulkus, di bagian telapak kaki, terdapat gangrene, ada pus sedikit.. A : Masalah belum teratasi P : Lanjutkan intervensi 1,2,3,4
Selasa, 01-11- 2011 SOAP DATANG 13.00 1 Data Fokus Hari Ke-2 DS : Pasien mengatakan makan habis porsi dengan bubur sum-sum. Minum 500 cc, minum air putih dan teh.. DO : Antropometri: BB: 45 kg Biochemical: Hb: -, Albumin: - Clinical Sign: mukosa bibir kering, badan lemas Diet history: pasien mendapatkan terapi diet 1700 kkal dari rumah sakit, Kaki kanan terdapat luka ulkus, di bagian telapak kaki, terdapat gangrene, ada pus sedikit
1
2 S : Pasien mengatakan makan habis porsi dengan bubur sum-sum. Minum 500 cc, minum air putih dan teh. O : Antropometri: BB: 45 kg Biochemical: Hb: -, Albumin: - Clinical Sign: mukosa bibir kering, badan lemas Diet history: pasien mendapatkan terapi diet 1700 kkal dari rumah sakit A : Masalah belum teratasi P : Lanjutkan intervensi 1,2,3,4,5
S :-. O : Kaki kanan terdapat luka ulkus, di bagian telapak kaki, terdapat gangrene, ada pus sedikit.. A : Masalah belum teratasi P : Lanjutkan intervensi 1,2,3,4
SOAP PULANG 21.00 1
2 S : Pasien mengatakan makan habis porsi dengan bubur sum-sum. Minum 500 cc, minum air putih dan teh. O : Antropometri: BB: 45 kg Biochemical: Hb: -, Albumin: - Clinical Sign: mukosa bibir kering, badan lemas Diet history: pasien mendapatkan terapi diet 1700 kkal dari rumah sakit A : Masalah belum teratasi P : Lanjutkan intervensi 1,2,3,4,5
S :-. O : Kaki kanan terdapat luka ulkus, di bagian telapak kaki, terdapat gangrene, ada pus sedikit.. A : Masalah belum teratasi P : Lanjutkan intervensi 1,2,3,4
ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. S DENGAN DIABETES MELITUS DI RUANG MELATI 1 RSDM SURAKARTA
Oleh : Guntur Prasetya (N1.12.021)
PROGRAM PROFESI NERS STIKES TELOGOREJO SEMARANG 2013